Lompat ke isi

Wijaya Karya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Badan Usaha Milik Negara
IndustriKonstruksi dan Engineering
Didirikan11 Maret 1960
Kantor
pusat
Jl.D.I.Pandjaitan kav.9 Cawang,Jakarta,Indonesia
Tokoh
kunci
Direksi dan Komisaris
  • Drs.Bintang Perbowo -Dirut
  • Ir.Budi Harto -DirOp I
  • Ir.Slamet Maryono -DirOp II
  • Drs.Ganda -DirKU
  • Ir.Tonny Warsono - DirSDM & P
  • Ir. Agoes Widjanarko, MIP - Kom.Utama
  • Pontas Tambunan, SH - Komisaris
  • Soepomo, SH, SP.N, L.LM - Komisaris
  • DR. Amanah Abdulkadir, MA - Komisaris Independen
  • Brigjend TNI (Pur) Dadi Pratjipto - Komisaris Independen
ProdukPower plant , Water works, Transportation Infrastructure, Steel Fabrication, Building, Mechanical Electrical,Heavy Equipment Works,EPC
PendapatanPenjualan
  • (2000)Rp 635 miliar
  • (2001)Rp 863 miliar
  • (2002)Rp 1.326 miliar
  • (2003)Rp 1.858 miliar
  • (2004)Rp 2.506 miliar
  • (2005)Rp 2.601 miliar
  • (2006)Rp 3.049 miliar
  • (2007)Rp 4.285 miliar
  • (2008)Rp 6.559 miliar
  • (2009)Rp 6.590 miliar
  • (2010)Rp 6.023 miliar
Sebelum Pajak
  • (2000)Rp 18 miliar
  • (2001)Rp 26 miliar
  • (2002)Rp 30 miliar
  • (2003)Rp 46 miliar
  • (2004)Rp 96 miliar
  • (2005)Rp 96 miliar
  • (2006)Rp 135 miliar
  • (2007)Rp 188 miliar
  • (2008)Rp 256 miliar
  • (2009)Rp 348 miliar
  • (2010)Rp 473 miliar
Karyawan
1000
Situs webhttp://www.wika.co.id/

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia.

Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.

Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.

Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (Persero).

WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan. Diantaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty.

Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 35% kepada public pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4%, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/ Management Stock Option (E/MSOP).

Perolehan dana segar dari IPO dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus mengembangkan Engineering Procurement and Construction (EPC), serta berinvestasi dan mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang menjadi program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).


Karena peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali kebisnis intinya. Maka usaha usaha di luar konstruksi dipecah menjadi anak perusahaan, yaitu :

  1. PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON)

WIKA BETON adalah salah satu dari anak perusahaan yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997, anak perusahaan ini merupakan perluasan WIKA di bidang industri beton pracetak. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri beton pracetak di tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastuktur lain.

Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti tiang beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti bantalan, bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran.

Terlepas dari usaha keras dalam pengembangan produk, WIKA juga melanjutkan pengembangan produk-produk infrastruktur dengan menambah jumlah pabrik di beberapa lokasi. Kini, WIKA BETON telah memiliki 7 pabrik di seluruh Indonesia, seperti di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan. Didukung dengan kepemilikan pabrik sendiri, produk yang bervariasi seperti halnya manajemen yang profesional, WIKA BETON telah menjadi penghasil utama dan pemimpin dalam industri beton pracetak di Indonesia. Dalam hal konsistensi jaminan kualitas, WIKA BETON telah melaksanakan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000. ).Berkas:Wikabetonkecil.jpg

  1. WIKA Realty (pengembang perumahan dengan merk dagang Tamansari dibeberapa kota besar di Indonesia).Berkas:Wikarealitykecil.jpg
  2. WIKA InTrade (selain perdagangan perusahaan ini juga memproduksi : AC merek Wika , pemanas air tenaga surya merk Wika, spare part otomotif dengan merk WIN).Berkas:Wikatradekecil.jpg
  3. WIKA Gedung
  4. WIKA Insan Pertiwi
  5. [[WIKA Jabar Power]

Pranala luar