Lompat ke isi

Bahasa Melayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Desember 2006 10.16 oleh 220.233.170.225 (bicara) (tukar jawi)

Bahasa Melayu adalah bahasa kebangsaan Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bahasa Indonesia yang menjabat sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu.

Bahasa Melayu
BPS: 0030 3
بهاس ملاي
Dituturkan diBrunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Timor Timur.
Di Indonesia, dikenal sebagai Bahasa Indonesia.
WilayahKepulauan Melayu
Penutur
Penutur asli: 7–18 juta
total 200–300 juta
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[1]

Lihat sumber templat}}
Status resmi
Bahasa resmi di
Brunei, Filipina, Indonesia dengan Bahasa Indonesia, Malaysia, Singapura
Diatur olehMajlis Bahasa Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia (MABBIM)
Kode bahasa
ISO 639-1ms
ISO 639-2may/msa
ISO 639-3msa
Glottologmala1546 indo1326, mala1546[2]
Linguasfer31-MFA-a
IETFms
BPS (2010)0030 3
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Melayu
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Pengantar

Bahasa Melayu merupakan bahasa keempat terbesar yang dituturkan di dunia. Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia penutur bahasa Melayu diperkirakan berjumlah lebih kurang 250 juta jiwa yang merupakan bahasa keempat dalam urutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa-bahasa di dunia.

Bukti bertulis yang tertua tentang bahasa Melayu Kuno ini terdapat di beberapa buah prasasti. Yang terpenting di antara prasasti tersebut ialah:

  1. Prasasti Kedukan Bukit (Palembang), bertarikh 605 Tahun Saka, bersamaan dengan 683 M (Masehi). Tulisan yang terdapat pada Batu Bersurat ini menggunakan aksara Palawa.
  2. Prasasti Talang Tuwo (Palembang), bertarikh 606 Tahun Saka, bersamaan dengan 684 M. Batu Bersurat ini ditemukan oleh Residen Westenenk, 17 November 1920 di sebuah kawasan bernama Talang Tuwo, di belahan barat daya Bukit Siguntang, yaitu lebih kurang 8 km dari kota Palembang.
  3. Prasasti Kota Kapur (Bangka), bertarikh 608 Tahun Saka, bersamaan dengan 686 M.
  4. Prasasti Karang Brahi (Jambi), bertarikh 614 Tahun Saka, bersamaan dengan 692 M.

Ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu ke tiga tahap utama yaitu:

Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Malaysia

Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Malaysia adalah sebagai berikut:

  • Dialek Utara di Pulau Pinang, Kedah, Perlis dan Utara Perak
  • Dialek Perak di Perak selain Utara Perak.
  • Dialek Kelantan
  • Dialek Terengganu
  • Dialek KL (Bahasa Melayu basahan standard) di Kuala Lumpur, Selangor dan bandar bandar besar di Semenanjung Malaysia.
  • Dialek Negeri di Negeri Sembilan
  • Dialek Johor
  • Dialek Melaka
  • Dialek Sarawak
  • Dialek Sabah

Kini, kebanyakan angkatan baru sudah kehilangan upaya untuk bercakap dalam dialek ibu dan bapa mereka karena adanya penerapan bahasa Melayu ketetapan dalam pendidikan negara. Karena ada perbedaan dialek yang amat ketara, kadang kala penutur bahasa Melayu dari dialek tertentu tidak dapat mamahami penutur dialek yang lain terutama sekali dialek Kelantan, Sarawak dan Sabah.

Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Indonesia

Jumlah penutur Bahasa Melayu di Indonesia sangat banyak, bahkan dari segi jumlah sebetulnya melampaui jumlah penutur Bahasa Melayu di Malaysia, maupun di Brunei Darussalam. Bahasa Melayu dituturkan mulai sepanjang pantai timur Sumatera, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka-Belitung, hingga pesisir Pulau Kalimantan dan kota Negara, Bali. Bahasa Melayu di Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut :

  • Dialek Melayu, dan
  • Kreol

Dialek Melayu di Indonesia antara lain :

Melayu Kreol

Bahasa Melayu sudah lama dikenal sebagai bahasa antarsuku bangsa khususnya di Indonesia. Dalam perkembangannya terutama kawasan-kawasan berpenduduk bukan Melayu dan mempunyai bahasa masing-masing, bahasa Melayu mengalami proses pidginisasi dengan berbaurnya berbagai unsur bahasa setempat ke dalam bahasa Melayu dan karena dituturkan oleh anak-anaknya, bahasa Melayu mengalami proses Kreolisasi. Bahasa Melayu, khususnya di Indonesia Timur diperkenalkan pula oleh para misionaris asal Belanda untuk kepentingan penyebaran agama Kristen.

Di Pulau Jawa, terutama di Jakarta, bahasa Melayu mengalami proses kreolisasi yang unsur dasar Bahasa Melayu Pasar tercampur dengan berbagai bahasa di sekelilingnya, khususnya Bahasa Tionghoa, Sunda, Jawa, Bali, Bugis, bahkan unsur bahasa Belanda dan Portugis. Melayu dalam bentuk Kreol ini banyak dijumpai di Kawasan Indonesia Timur yang terbentang dari Manado hingga Papua.

Bentuk Melayu Kreol tersebut antara lain :

Bahasa kerabat

Ia merupakan bahasa-bahasa lain yang serupa dengan Bahasa Melayu, namun masih ada perbedaan pendapat mengenai soal itu antara lain :

Para-Malay

  1. Bahasa Duano' [dup] (Malaysia Barat)
  2. Bahasa Minangkabau [min] (Indonesia, Sumatra Barat)
  3. Bahasa Pekal [pel] (Indonesia, Sumatra Selatan)
  4. Bahasa Urak Lawoi' [urk] (Thailand)
  5. Bahasa Muko-Muko [vmo] (Indonesia, Sumatra, Bengkulu : Kabupaten Muko-Muko)
  6. Bahasa Melayu Negeri Sembilan [zmi] (Malaysia Barat, Negeri Sembilan)

Melayu-Aborigin

  1. Bahasa Jakun [jak] (Malaysia Barat)
  2. Bahasa Orang Kanaq [orn] (Malaysia Barat)
  3. Bahasa Orang Seletar [ors] (Malaysia Barat)
  4. Bahasa Temuan [tmw] (Malaysia Barat)

Dayak-Malayik

  1. Rumpun Bahasa Ibanik (Iban):
    1. Bahasa Balau [blg] (Malaysia, Sarawak)
    2. Bahasa Iban [iba] (Malaysia, Sarawak))
    3. Bahasa Remun [lkj] (Malaysia, Sarawak))
    4. Bahasa Mualang [mtd] (Indonesia, Kalimantan Barat : Sekadau)/Suku Dayak Mualang
    5. Bahasa Seberuang [sbx] (Indonesia, Kalimantan Barat : Sintang/Suku Dayak Seberuang
    6. Bahasa Sebuyau [snb] (Malaysia, Sarawak)
  2. Bahasa Keninjal [knl] (Indonesia, Kalimantan Barat : Melawi)
  3. Bahasa Kendayan [knx] (Indonesia, Kalimantan Barat : Sanggau Ledo, Bengkayang)
  4. Bahasa Selako [skl] (Indonesia, Kalimantan Barat : Pemangkat, Sambas)
  5. Bahasa Dayak Malayik/Bahasa Dayak Melayu [xdy] (Kalimantan Barat: Singkawang, Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu, dan Kalimantan Tengah: Kotawaringin Barat, Sukamara, Lamandau, Seruyan)

Lihat pula

Pranala luar

  1. ^ Nationalencyklopedin (dalam bahasa Swedia), OCLC 185256473, Wikidata Q1165538, diakses tanggal 24 April 2022 
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Melayu". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.