Lompat ke isi

Partai Gerakan Indonesia Raya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Partai Gerakan Indonesia Raya
Ketua umumSuhardi
Sekretaris JenderalAhmad Muzani
Kantor pusatDKI Jakarta
IdeologiPancasila
Kursi di DPR
26 / 560
Situs web
http://www.partaigerindra.or.id

Partai Gerakan Indonesia Raya, atau Partai Gerindra, adalah sebuah partai politik di Indonesia yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir Suhardi M.Sc, seorang dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Partai Gerindra berdiri pada tanggal 6 Februari 2008. Dalam Pemilu 2009, partai Gerindra mendapatkan 26 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina sebagai calon presiden.

Kepengurusan DPP Gerindra

Berikut adalah susunan kepengurusan utama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra:

  • H. Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina
  • Prof. Dr. Ir. Suhardi, M.Sc. sebagai Ketua Umum
  • Fadli Zon, S.S., M.Sc. sebagai Wakil Ketua Umum (Politik dan Keamanan)
  • Dra. Halida Nuriah Hatta, M.A. sebagai Wakil Ketua Umum (Kesejahteraan Rakyat)
  • U.T. Murphy Hutagalung,MBA sebagai Wakil Ketua Umum (Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan)
  • Widjono Hardjanto sebagai Wakil Ketua Umum (Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan)
  • Ahmad Muzani sebagai Sekretaris Jendral
  • T.A. Muliatna Djiwandono sebagai Bendahara Umum

Jati Diri Partai Gerindra

Berdasarkan dokumen Manifesto Partai Gerindra[1], jati diri Partai Gerindra adalah:

  1. Kebangsaan (nasionalisme). Partai Gerindra adalah partai yang berwawasan kebangsaan yang berpegang teguh pada karakter nasionalisme yang kuat, tangguh, dan mandiri. Wawasan kebangsaan ini menjadi jiwa dalam segala aspek kehidupan berbangsa, baik kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keagamaan.
  2. Kerakyatan. Partai Gerindra adalah partai yang dibentuk dari, oleh, dan untuk rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang sah atas Republik Indonesia. Keberpihakan pada kepentingan rakyat merupakan sebuah keniscayaan.
  3. Religius. Partai Gerindra adalah partai yang memegang teguh nilai‐nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kebebasan menjalankan agama dan kepercayaan masing‐ masing. Nilai‐nilai religius senantiasa menjadi landasan bagi setiap jajaran pengurus, anggota, dan kader Partai Gerindra dalam bersikap dan bertindak.
  4. Keadilan Sosial. Partai Gerindra adalah partai yang mencita‐citakan suatu tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial, yakni masyarakat yang adil secara ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan kesetaraan gender. Keadilan sosial harus didasari atas persamaan hak, pemerataan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

8 Program Aksi Partai Gerindra

Berkas:8ProgramAksi.jpg
Partai Gerindra adalah salah satu partai yang gencar mempromosikan program-nya melalui media cetak dan elektronik. Misalkan, melalui iklan satu halaman di sebuah surat kabar nasional tentang 8 Program Aksi

Selain mensosialisasikan visi dan misi, pada Pemilu 2009 Partai Gerindra gencar mempromosikan 8 Program Aksi[2]. Isi dari 8 Program Aksi tersebut adalah sebagai berikut:

Menjadwalkan kembali pembayaran utang luar negeri

  • Mengalihkan dana pembayaran utang luar negeri sebagai modal untuk membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, yang murah serta ramah lingkungan.

Menyelamatkan kekayaan negara untuk menghilangkan kemiskinan

  • Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan ekonomi.
  • Menghentikan penjualan aset negara yang strategis atau yang menguasai hajat hidup orang banyak.
  • Meninjau kembali semua kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional.
  • Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas kredit dari negara untuk menyimpan dana dari hasil ekspornya di bank dalam negeri.
  • Membangun industri pengolahan untuk memperoleh nilai tambah

Melaksanakan ekonomi kerakyatan

  • Mencetak 2 juta Ha lahan baru untuk meningkatkan produksi beras, jagung, kedelai, tebu yang dapat mempekerjakan 12 juta orang.
  • Mencetak 4 juta Ha lahan untuk aren (bahan baku bio etanol) yang dapat mempekerjakan 24 juta orang.
  • Membangun pabrik pupuk urea dan NPK dengan total kapasitas 4 juta ton.
  • Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil.
  • Membangun sarana transportasi massal.
  • Meningkatkan perdapatan per kapita USD 2.000 menuju USD 4.000

Delapan program Desa Listrik desa

  • Bank dan lembaga keuangan desa.
  • Koperasi desa, lumbung, desa, pasar desa.
  • Air bersih desa.
  • Klinik desa.
  • Pendidikan desa.
  • Infrasruktur pedesaan dan daerah pesisir.
  • Rumah sehat pedesaan.

Memperkuat sektor usaha kecil

  • Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan dan pedagang kecil.
  • Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangun perumahan dan apartemen mewah, mall, serta proyek-proyek mewah lainnya.
  • Melindungi pedagang pasar tradisional dengan melarang pembangunan pasar swalayan berskala besar yang tidak sesuai undang-undang.
  • Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh migran (TKI).

Kemandirian energi

  • Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000 MW).
  • Menyediakan sumber energi dengan mendirikan kilang-kilang minyak, pabrik bio etanol dan pabrik DMe (pengganti LPG).
  • Membuka 2 juta hingga 4 juta Ha hutan aren dengan sistem tanaman tumpang sari untuk produksi bahan bakar etanol, sebagai pengganti BBM impor.
  • Pembukaan lahan ini akan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor bahan bakar nabati setelah 7 tahun masa tanam (4 juta Ha hutan aren menghasilkan sekitar 56 juta mt etanol/tahun).

Pendidikan dan kesehatan

  • Mencabut undang-undang bahan hukum pendidikan.
  • Pencabut pajak buku pelajaran dan menghentikan model penggantian buku pelajaran tiap tahun.
  • Membagi sedikitnya 1 juta laptop kepada mahasiswa per tahun.
  • Melaksanakan kembali program KB (Keluarga Berencana).
  • Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas.
  • Menempatkan sarjana dan dokter baru melalui program pemerintah terutama di kantong-kantong kemiskinan.
  • Menggerakkan revolusi putih dengan menyediakan susu untuk anak-anak miskin.

Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup

  • Melakukan penghijauan kembali 59 juta Ha hutan yang rusak serta konservasi aneka ragam hayati dan hutan lindung.
  • Mengamankan dan merehabilitasi daerah aliran sungai.
  • Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan.
  • Melindungi flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa.

Gerakan Revolusi Putih

Berkas:MuzaniRevolusiPutih.jpg
Pelaksanaan Revolusi Putih oleh Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani

Gerakan Revolusi Putih adalah salah satu komponen utama dari 8 Program Aksi Partai Gerindra, yang digencarkan oleh setiap elemen Partai Gerindra. Gerakan ini dimulai dari kesadaran bahwa konsumsi susu per kapita di Indonesia berada pada deretan terbawah di Asia Tenggara maupun negara berkembang lain. Misalkan, konsumsi susu per kapita di Indonesia pada tahun 2010 adalah 11,84 liter. Artinya, rata-rata orang Indonesia minum 32,44 mililiter atau 2 sendok makan per hari. Konsumsi per kapita di Malaysia, Singapura, dan India tahun lalu masing-masing 50,26 liter, 47,35 liter, dan 45,43 liter. Di Vietnam dan Filipina, konsumsinya 14,05 liter dan 12,35 liter[3].

Meniru gerakan White Revolution yang dipelopori oleh Dr Kurien di India, yang telah sukses menjadikan India sebagai negara produsen dan konsumen susu terbesar di dunia, Partai Gerindra mempromosikan kepemilikan sapi atau kambing perah bagi keluarga miskin di pedesaan agar dapat swasembada susu, dan pembagian susu oleh mereka keluarga mampu ke keluarga miskin di perkotaan. Prabowo Subianto dan Hashim Djojohadikusumo diketahui membiayai film dokumenter berjudul Hungry is the Tiger atau Harimau yang Lapar, yang mengangkat isu Revolusi Putih[4].

Pencapaian Pemilu Legislatif 2009

Berkas:TolakGedungDPR.jpg
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat press conference penolakan Partai Gerindra akan rencana pembangunan gedung baru DPR pada awal tahun 2011. Penolakan pembangunan gedung baru, pelarangan studi banding ke luar negeri dan inisiatif untuk membentuk panja mafia anggaran adalah beberapa gerakan Partai Gerindra di gedung parlemen.

Partai Gerindra menempati 26 kursi (4.64%) di DPR RI hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah meraih 4.646.406 suara (4,5%). Berikut adalah daftar kader Partai Gerindra di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Nama Anggota Daerah Pemilihan Peran di DPR RI
Abdul Wachid Jawa Tengah II Komisi 6
Agung Jelantik Sanjaya Bali Komisi 4
Desmond Junaidi Mahesa Kalimantan Timur Komisi 3
Dhohir Farisi Jawa Timur IV Komisi 7
Sumarjati Arjoso Jawa Tengah III Komisi 11
Harun Al Rasyid DKI Jakarta III Komisi 2
Edhy Prabowo Sumatera Selatan 1 Komisi 6
Fary Djemy Francis Nusa Tenggara Timur II Komisi 5
Gunadi Ibrahim Lampung II Komisi 5
Ahmad Muzani Lampung I Komisi 1
Budi Heryadi Banten III Komisi 4
Mestariyani Habie Sulawesi Selatan I Komisi 2
Nuroji Jawa Barat VI Komisi 10
Sadar Subagyo Jawa Tengah VIII Komisi 11
Jamal Mirdad Jawa Tengah I Komisi 10
Lukman Hakim Jawa Timur VIII Komisi 8
Martin Hutabarat Sumatera Utara III Komisi 3
Noura Dian Hartarony Jawa Timur VI Komisi 6
Nuriswanto Sumatera Selatan II Komisi 5
Pius Lustrilanang Nusa Tenggara Timur I Komisi 7
Putih Sari Jawa Barat VII Komisi 9
Rachel Maryam Sayidina Jawa Barat II Komisi 1
Rindhoko Jawa Timur I Komisi 3
Saifudin Donodjoyo DKI Jakarta I Komisi 8
Soepriyatno Jawa Timur XI Komisi 9
Widjono Harjanto Jawa Barat V Komisi 7

Sayap-Sayap Partai Gerindra

Sayap Partai Gerindra untuk pemuda, Tunas Indonesia Raya kerap menyelenggarakan kegiatan yang menyasar pemilih muda, misalkan kompetisi sepakbola U-15, dan diskusi politik untuk pemuda

Seperti partai politik lainnya, Partai Gerindra memiliki sayap-sayap untuk dapat mengakomodasi aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat. Misalkan, Tunas Indonesia Raya untuk pemuda, Perempuan Indonesia Raya untuk perempuan, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah daftar lengkap organisasi sayap Partai Gerindra saat ini:

Pranala luar

Catatan