Lompat ke isi

Syi'ah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Maret 2005 13.46 oleh 202.138.240.3 (bicara) (proofreading)

Syi’ah ialah aliran dalam Islam yang penganutnya mengagungkan 'Ali bin Abi Thalib dan keturunannya. Mereka menganggap 'Ali berhak menjadi khalifah setelah Nabi Muhammad SAW. Mereka menamakan diri pecinta Ahlul Bait dan memiliki banyak pengikut.

Aliran ini dipelopori 'Abdullah bin Saba', rabbi Yahudi Yaman yang masuk Islam pada zaman khalifah 'Utsman bin 'Affan. Ia mengadakan oposisi dengan berfatwa bahwa sebenarnya yang berhak menjadi khalifah setelah Rasulullah SAW ialah 'Ali bin Abi Thalib, dan tiga khalifah sebelumnya tidak sah.

Semula golongan ini muncul karena kepentingan politik, namun akhirnya menjadi aliran teologi yang memiliki lima prinsip pokok, yakni:

  1. Tauhid. Mereka percaya Allah SWT Maha Esa.
  2. al-‘Adl. Mereka percaya Allah SWT Maha Adil. Konsep keadilan Tuhan Syi’ah sama seperti Mu'tazilah.
  3. an-Nubuwwah. Kepercayaannya pada keberadaan para nabi sama seperti muslimin lain. I’tikadnya tentang kenabian ialah:
    • Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.
    • Nabi dan Rasul terakhir ialah Rasulullah SAW.
    • Beliau suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Beliaulah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada.
    • Para istrinya bersih dan suci dari segala kotoran dan hal jelek.
    • al-Qur'an ialah mukjizat kekal Rasulullah SAW.
  4. al-Imamah, baginya berarti pemimpin urusan agama dan dunia, yakni seorang yang bisa menggantikan peran Rasulullah SAW sebagai pemelihara syari’at Islam, mewujudkan kebaikan dan ketenteraman umat.
  5. al-Ma’ad, maksudnya kehidupan akhirat, yang dipercayai mereka.

Syi’ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni:

  1. Imamiah (Itsna ‘Asyariah). Dinamakan demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam. Mereka yakin ada dua belas imam, yakni:
    • ’Ali bin Abi Thalib.
    • Hasan bin ‘Ali.
    • Husain bin ‘Ali.
    • ’Ali Zainal ‘Abidin bin Husain.
    • Muhammad al-Baqir bin ‘Ali.
    • Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir.
    • Musa al-Kazhim bin Ja’far ash-Shadiq.
    • ’Ali ar-Ridha bin Musa al-Kazhim.
    • Muhammad al-Jawwal bin Ali ar-Ridha.
    • Ali bin Muhammad al-Jawwal.
    • Hasan bin ‘Ali bin Muhammad al-Askari.
    • Muhammad bin Hasan al-Mahdi yang hilang saat usia lima tahun, serta dinantikan dan diyakini kehadirannya di kemudian hari/menjelang kiamat.
  2. Ismailiah, yakni sekte yang percaya jika imam hanya tujuh orang dari ‘Ali bin Abi Thalib, dan mereka percaya jika imam ketujuh ialah Isma’il.
  3. Zaidiah, yakni sekte pengikut Zaid bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib. Mereka tergolong Syi’ah moderat, karena mereka tak berpendapat ‘Ali dan keturunannya berhak jadi khalifah dan tak memvonis ketiga khalifah sebelum ‘Ali tidak sah.