Lompat ke isi

Warak ngendhog

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Februari 2015 16.44 oleh Andriana08 (bicara | kontrib) (merapikan kalimat)
Berkas:Patung Warak Ngendog Semarang.jpg
Tugu Warak Ngendog

Warak ngendok (bahasa Indonesia: warak bertelur) adalah mainan yang selalu dikaitkan dengan perayaan Dugderan, suatu festival rakyat di Kota Semarang, Jawa Tengah yang diadakan di awal bulan Ramadan untuk menyambut, memeriahkan, sekaligus sebagai upaya dakwah.

Filosofi

Berkas:Warag Ngendog.jpg
Karnaval Warak ngendok

Kata "warak" sendiri berasal dari bahasa arab, "wara’I” yang berarti suci. Dan ngendok (bertelur) disimbolkan sebagai hasil pahala yang didapat seseorang setelah sebelumnya menjalani proses suci. Secara harfiah, warak ngendog dapat diartikan: siapa saja yang menjaga kesucian di bulan Ramadan, kelak di akhir bulan akan menerima pahala di hari lebaran.

Asal Usul

Warak ngendog aslinya memang hanya berupa mainan anak-anak dengan wujud menyerupai hewan. Jika dibandingkan dengan bentuk warak ngendog yang ada sekarang ini, warak ngendog yang asli terbuat dari gabus tanaman mangrove, dan bentuk sudutnya lurus.

Budaya

Mainan ini berwujud makhluk rekaan yang merupakan akulturasi/ persatuan dari berbagai golongan etnis di Semarang yaitu etnis Cina, etnis Arab dan etnis Jawa. ialah:

  • Kepalanya menyerupai kepala naga khas kebudayaan dari etnis Cina
  • Tubuhnya berbentuk layaknya buraq khas kebudayaan dari etnis Arab
  • Keempat kakinya menyerupai kaki kambing khas kebudayaan dari etnis Jawa.

Ciri

Konon ciri khas bentuk yang lurus dari Warak Ngendog ini mengandung arti filosofis mendalam. Dipercayai bentuk lurus itu menggambarkan citra warga Semarang yang terbuka lurus dan berbicara apa adanya. Tak ada perbedaan antara ungkapan hati dengan ungkapan lisan. Selain itu Warak Ngendog juga mewakili akulturasi budaya dari keragaman etnis yang ada di Kota Semarang. Warak ngendok berwujud makhluk berkaki empat, menyerupai macan/singa tetapi langsing. Tubuhnya diberi kertas berwarna-warni dan pada kakinya diberi roda supaya dapat ditarik.

Budaya
Budaya
Budaya (k)
Filsafat
Filsafat
Filsafat (k)
Geografi
Geografi
Geografi (k)
Ilmu
Ilmu
Ilmu (k)
Indonesia
Indonesia
Indonesia (k)
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat (k)
Matematika
Matematika
Matematika (k)
Sejarah
Sejarah
Sejarah (k)
Seni
Seni
Seni (k)
Teknologi
Teknologi
Teknologi (k)
Tokoh
Tokoh
Tokoh (k)
Katalog perpustakaan
dan Klasifikasi
Desimal Dewey306
Desimal Universal008+39