Ekonomi Beijing
Ekonomi Beijing termasuk yang paling maju dan makmur di Tiongkok. Pada 2013, produk domestik bruto (PDB) nominal munisipalitas Beijing sebesar CN¥ 1,95 triliun (US$ 314 miliar) atau sekitar 3,43% dari total pendapatan nasional dan menempati peringkat ke-13 di antara unit administrasi yang ada di Tiongkok.[1] PDB per kapita nominal Beijing adalah CN¥ 93,213 (US$ 15,051) atau 21,948 dalam dolar internasional pada keseimbangan kemampuan berbelanja atau sering disebut paritas daya beli yang berarti 2,2 kali rata-rata nasional dan menempati peringkat kedua di antara unit unit administrasi tingkat provinsi.[2]
Beijing memiliki ekonomi pascaindustri yang didominasi oleh sektor tersier (layanan) yang menghasilkan 76,9% dari pendapatan, diikuti oleh sektor sekunder (manufaktur, konstruksi) sebesar 22,2% dan sektor primer (pertanian, pertambangan) sebesar 0,8%. Ekonominya berkembang tiga kali lipat sejak 2004 hingga 2012,[3] pertumbuhan tahunan mencapai 7,7% pada 2013.[4] BUMN Tiongkok terkonsentrasi di ibu kota nasional sehingga Beijing pada 2013 memiliki lebih banyak markas besar perusahaan (menjadi rumah bagi setidaknya 52 perusahaan)[5] yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 ketimbang kota lain mana pun di dunia.[3] Kota ini juga berada di peringkat ke-4 dalam hal jumlah penduduk miliarder setelah Moskwa, New York dan Hong Kong.[3] Pada 2012, PricewaterhouseCoopers menilai pengaruh ekonomi Beijing secara keseluruhan menempati peringkat pertama di Tiongkok.[6]
Sektor keuangan merupakan salah satu industri yang paling penting.[7] Pada akhir 2007, terdapat 751 organisasi keuangan di Beijing yang menghasilkan pendapatan 128,6 miliar RMB atau sekitar 11,6% dari total pendapatan di sektor industri keuangan nasional yang berarti menyumbang 13,8% dari PDB Beijing, persentase tertinggi dari kota Tiongkok mana pun.[8] Pada 2017, Global Financial Centers Index menempatkan Beijing di peringkat ke-16 sebagai pusat keuangan paling kompetitif di dunia dan peringkat ke-6 paling kompetitif di Asia (setelah Singapura, Hong Kong, Tokyo, Shanghai dan Osaka).[9]
Pada 2010, PDB nominal Beijing mencapai 1,37 triliun RMB dan PDB per kapitanya 78,194 RMB. Pada 2009, PDB nominal Beijing 1,19 & triliun RMB (US$ 174 miliar), mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 10,1% dibandingkan tahun sebelumnya. PDB per kapita 68,788 RMB (US$ 10,070), meningkat 6,2% dibanding 2008. Pada 2009, industri di sektor primer Beijing bernilai 11,83 miliar RMB, sektor sekunder 274,31 miliar RMB dan sektor tersier 900,45 miliar RMB. Pengeluaran sekali pakai urban per kapita sebesar 26,738 RMB, harga riil naik 8,1% dari tahun sebelumnya. Penghasilan murni per kapita penduduk pedesaan sebesar 11,986 RMB, peningkatan riil sebesar 11,5%.[10] Koefisien Engel penduduk kota Beijing mencapai 31,8% pada 2005, sementara penduduk pedesaan 32,8%, masing-masing turun 4,5 dan 3,9 poin persentase dibandingkan dengan tahun 2000.
Sektor lahan yasan dan otomotif Beijing terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2005, 28.032.000 m² perumahan lahan yasan terjual, senilai total 175,88 miliar RMB. Penjualan mobil pada 2004 sebanyak 2.146.000 unit, 1.540.000 unit di antaranya adalah milik pribadi (mengalami peningkatan tahunan sebesar 18,7%).[11] CBD Beijing yang berpusat di area Guomao, telah menjadi distrik pusat bisnis baru dan merupakan rumah bagi berbagai kantor pusat perusahaan regional, kawasan perbelanjaan dan perumahan kelas atas. Jalan Finansial Beijing di daerah Fuxingmen dan Fuchengmen, merupakan pusat keuangan tradisional. Kawasan Wangfujing dan Xidan adalah distrik perbelanjaan utama. Zhongguancun yang dijuluki "Lembah Silikon Tiongkok", terus berkembang menjadi pusat utama elektronik dan industri komputer serta penelitian di bidang farmasi. Sementara itu, Yizhuang yang terletak di tenggara Beijing menjadi pusat baru di bidang farmasi, teknologi informasi dan rekayasa bahan/material.[12] Distrik Shijingshan di pinggiran barat kota menjadi salah satu kawasan industri utama.[13] Untuk kawasan industri yang dirancang khusus meliputi Kawasan Sains Zhongguancun, Zona Pengembangan Ekonomi Yongle, Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing dan Zona Industri Bandara Tianzhu.
Pertanian dilakukan di luar daerah perkotaan, gandum dan jagung menjadi tanaman utama. Sayuran ditanam lebih dekat ke daerah perkotaan guna memasok kebutuhan kota.
Beijing semakin terkenal karena wirausahawannya yang inovatif dan pertumbuhan perusahaan startup yang tinggi. Budaya ini didukung oleh komunitas besar baik perusahaan lokal Tiongkok maupun modal ventura asing, seperti Sequoia Capital yang berkantor pusat di Chaoyang, Beijing. Shanghai pada ummumnya dianggap sebagai pusat ekonomi Tiongkok berdasarkan pada banyaknya perusahaan besar yang berbasis di sana alih-alih menjadi pusat kewirausahaan.
Urban Beijing dikenal sebagai pusat barang yang melanggar hak cipta, apa pun dapat ditemukan di pasar Beijing mulai dari pakaian desainer terbaru hingga DVD, sering kali dipasarkan kepada ekspatriat dan wisatawan mancanegara.[14]
Perkembangan Beijing terus berlanjut dengan cepat dan di sisi lain telah menciptakan banyak masalah bagi kota Beijing sendiri seperti soal kabut asap atau program penghematan energi yang sering dilembagakan oleh pemerintah. Guna mengurangi polusi udara, sejumlah industri besar telah diperintahkan untuk mengurangi emisi atau meninggalkan kota. Beijing Capital Steel yang pernah menjadi salah satu perusahaan terbesar di Beijing sekaligus menjadi salah satu pencemar udara terbesar di Beijing, telah memindahkan sebagian besar operasinya ke Tangshan di provinsi Hebei.[15][16]
Referensi
- ^ GDP-2013 are quarterly figures according to provisional data of China NBS (China NBS National DATA - quarterly figures (中文) or China Statistical database - Quarterly Data (English) Diarsipkan 2015-06-30 di Wayback Machine.); the comparable data of the world economies sources materials from IMF - WEO - Database April 2014; the annual average exchange rate CN¥6.1932 to USD 1 in 2013; for purchasing power parity, CNY 4.247 is equal to intl$.1 in 2013 according to IMF - WEO - Database April 2014.
- ^ GDP per capita figures are according to the 2013 Statistical Communiqué of the provinces on National Economic and Social Development Diarsipkan 2015-09-06 di Wayback Machine., The annual average exchange rate is CNY 6.1932 per US dollar; purchasing power parity (PPP) figures are according to April 2014 IMF data. CNY 4.247 is equivalent to Intl. $ 1.
- ^ a b c "Jones Lang LaSalle Research Report -- Five years after the Olympics -- Growth in Beijing has continued, what to expect next?" August 2013
- ^ (Chinese) 国家统计局北京调查总队, "北京市2013年国民经济和社会发展统计公报", 北京市统计局 Diarsipkan March 10, 2014, di Wayback Machine. 2014-02-13
- ^ "Global 500 2009: Cities". Fortune. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2010. Diakses tanggal 12 April 2010.
- ^ "Beijing tops PwC's list of cities' economic clout". China Daily. 12 October 2012. Diakses tanggal 13 October 2012.
- ^ "Beijing's Bankosphere". bankosphere.com. 11 August 2008. Diakses tanggal 1 October 2008.
- ^ 北京市金融业发展新闻发布会. zhengwu.beijing.gov.cn (dalam bahasa Tionghoa). 27 July 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2009. Diakses tanggal 1 October 2008.
- ^ "The Global Financial Centres Index 21" (PDF). Long Finance. March 2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-06-11. Diakses tanggal 2017-07-18.
- ^ "Beijing annual GDP per capita hit $6,000". Beijing2008.cn. 3 April 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 July 2008. Diakses tanggal 27 June 2008.
- ^ "Urban Construction". Beijing Municipal Bureau of Statistics. 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2008. Diakses tanggal 15 March 2008.
- ^ "ShiJingShan". Beijing Economic Information Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 November 2008. Diakses tanggal 22 June 2008.
- ^ "Pirates weave tangled web on 'Spidey'". The Hollywood Reporter. Reuters. 27 April 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2007. Diakses tanggal 15 March 2008.
- ^ "Capital Steel opens new branch to step up eastward relocation". People's Daily Online. 23 October 2005.
- ^ Spencer, Richard (18 July 2008). "Beijing abandons Mao's dream of workers' paradise". The Daily Telegraph. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-19. Diakses tanggal 2021-07-29.