Lompat ke isi

Ibrani 6

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Ibrani 6
Surat Ibrani 6:7–9, 15–17 pada sisi recto Papirus 89 (abad ke-4).
KitabSurat Ibrani
KategoriSurat-surat Paulus/Surat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
19
pasal 5
pasal 7

Ibrani 6 (disingkat Ibr 6) adalah pasal keenam Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di Ibrani 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]

Teks

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1-2

Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, 2yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal. (TB)[5]

Ayat 18

Supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. (TB)[6]

Karena Allah tidak dapat berdusta (Bilangan 23:19), janji-janji-Nya kepada Abraham itu benar (Ibrani 6:14). Kejujuran Allah bukan saja berlaku untuk janji-Nya kepada Abraham, tetapi juga untuk Firman-Nya dalam seluruh Alkitab. Maksudnya, karena Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan, maka Alkitab itu sepenuhnya benar dan dapat dipercaya. Kebenaran Firman Allah terkandung di dalam kata-kata dan kalimat-kalimat Alkitab itu sendiri. Para penulisnya dituntun sedemikian rupa oleh Roh Kudus ketika menulis naskah-naskah aslinya sehingga penyampaian amanat Allah kepada umat manusia dikomunikasikan tanpa kesalahan (Yesaya 55:10,11).[7]

Ayat 19

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, (TB)[8]

Ayat 20

Di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya. (TB)[9]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Ibrani 11:32
  4. ^ Ibrani 13:23
  5. ^ Ibrani 6:1–2 - Sabda.org
  6. ^ Ibrani 6:18 - Sabda.org
  7. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Ibrani 6:19 - Sabda.org
  9. ^ Ibrani 6:20 - Sabda.org

Pranala luar