Lompat ke isi

Kemenyan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Kemenyan

Kemenyan adalah getah atau resin, yang acap dijadikan dupa, yang dihasilkan dari tumbuhan Styrax benzoin;[1] padan katanya dalam bahasa Inggris adalah benzoin.[2][3][4]

Akan tetapi, istilah kemenyan (benzoin) juga kerap digunakan untuk menggantikan perkataan Inggris frankincense, alias olibanum, yakni resin bahan dupa yang dihasilkan oleh pohon-pohon dari marga Boswellia.[4][5] Tumbuh di wilayah Afrika dan India, resin jenis ini pada masa lalu terutama diperdagangkan oleh saudagar bangsa Arab,[6][7] sehingga dikenal pula sebagai kemenyan arab.

Satu lagi yang sering dipetukarkan adalah "kemenyan turki" atau balsam storaks (Ingg. storax balsam, atau storax saja). Storax bisa juga berarti pohon-pohon kemenyan (Styrax spp.), atau getah yang dihasilkannya; namun yang dimaksud di sini adalah resin yang dihasilkan oleh jenis-jenis pohon Liquidambar, terutama dari L. orientalis (tumbuh di Asia Kecil) dan L. styraciflua (dari Amerika Tengah).[8][9][10]

Kemenyan sumatra dan kemenyan siam

Kemenyan sumatra

Di samping S. benzoin, kemenyan dihasilkan juga oleh beberapa spesies Styrax yang lain, yang menyebar di kawasan Indonesia bagian barat dan di Asia Tenggara daratan. Dua wilayah terpenting sebagai penghasil kemenyan adalah Sumatera dan Laos; karenanya dalam perdagangan dikenal dua macam kemenyan yakni kemenyan sumatra dan kemenyan siam.[4][11]:112-119

Kemenyan sumatra, atau ada pula yang menyebutnya kemenyan jawa, dihasilkan terutama oleh Styrax benzoin Dryand. (kemenyan durame, kemenyan betul) dan S. paralleloneurus Perkins (kemenyan toba, kemenyan bulu), suku Styracaceae. Sedangkan kemenyan siam dihasilkan oleh S. tonkinensis (Pierre) Craib ex Hartwich, dan beberapa jenis minor.[4][11]

Telah diperdagangkan semenjak abad ke-8, kemenyan sumatra merupakan salah satu produk ekspor paling awal dari wilayah Nusantara.[11] Hingga sekarang, kemenyan jenis ini hanya dihasilkan dari wilayah Indonesia, dan mendominasi perdagangan kemenyan dunia,[11] meskipun S. benzoin juga didapati tumbuh alami di Semenanjung Malaya, Asia Tenggara daratan hingga ke Bangladesh.[12]

Kemenyan arab

Kemenyan arab

Kemenyan arab adalah wewangian berbentuk kristal yang digunakan dalam dupa dan parfum. Kristal ini diolah dan diperoleh dari getah pohon jenis Boswellia dari suku Burseraceae. Marga Boswellia tidak didapati di Indonesia; anggota suku ini yang terkenal di sini adalah pohon kenari.

Kemenyan arab telah diperdagangkan jauh sebelum kemenyan sumatra dikenal, sekurang-kurangnya kemenyan ini diperniagakan semenjak 5.000 tahun yang silam.[6] Orang-orang Arab membawanya melalui Jalur Sutera hingga ke Eropa dan Cina.[7] Kemenyan inilah yang diyakini diceritakan dalam Alkitab sebagai kemenyan yang dibawa oleh orang-orang Majusi sebagai persembahan atau hadiah bagi kelahiran Yesus.[13]

Kemenyan turki

Balsam storaks yang dikeringkan

Kemenyan turki atau balsam storaks merupakan resin setengah padat yang melengket dan berwarna cokelat.[14] Resin ini dihasilkan dari batang Liquidambar orientalis Mill. yang dilukai. Kerabatnya di Indonesia, Liquidambar excelsa (rasamala) selain dihargai karena kayunya yang berkualitas baik, juga mengeluarkan resin yang disebut "getah malai"; getah yang berbau aromatis ini adakalanya disadap dan digunakan sebagai kemenyan.[15]:181

Balsam ini telah dikenal setidaknya sejak masa Herodotus (lk. 484–425 s.M.). Theophrastus dan Plinius bahkan telah memuatnya sebagai entri di dalam buku-buku yang mereka tulis.[16]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ KBBI Daring: kemenyan, diakses tgl. 04/xi/2024.
  2. ^ Collins Dictionary: Benzoin, diakses tgl. 04/xi/2024.
  3. ^ Merriam-Webster Dictionary: Benzoin, diakses tgl. 04/xi/2024.
  4. ^ a b c d FAO: Description of gum benzoin, diakses tgl. 04/xi/2024.
  5. ^ Brittanica: Frankincense, diakses tgl. 04/xi/2024.
  6. ^ a b Simla, B. (2005). Phytochemical Investigations on Boswellia Species. (Thesis). Universität Hamburg.
  7. ^ a b Killion, U. (2006). A Modern Chinese Journey to the West: Economic Globalisation And Dualism. Nova Science Publishers.
  8. ^ Collins Dictionary: Storax, diakses tgl. 04/xi/2024.
  9. ^ Merriam-Webster Dictionary: Storax, diakses tgl. 04/xi/2024.
  10. ^ The Free Dictionary: Storax, diakses tgl. 04/xi/2024.
  11. ^ a b c d Hoesen, D.S.H. (2000). "Styrax". in E. Boer & A.B. Ella (eds.) Plant Resources of South-East Asia, no 18 (Plants producing exudates): 112-119. Leiden: Backhuys Publisher.
  12. ^ POWO: Styrax benzoin Dryand., diakses tgl. 04/xi/2024.
  13. ^ NGA: Biblical Magi, diakses tgl. 04/xi/2024.
  14. ^ Bhojvaid, P.P., & D.C. Chaudhari. (2004). "Non-wood Products: resins, latex and palm oil". Encyclopedia of Forest Sciences. https://doi.org/10.1016/B0-12-145160-7/00252-0 (Styrax).
  15. ^ Soerianegara, I., M.A. Rifai, A. Martawijaya, & (1993). "Altingia Norona". in I. Soerianegara & R.H.M.J. Lemmens (eds.) Plant resources of South-East Asia, no. 5(1) Timber trees: Major commercial timbers p. 90-94. Wageningen: Pudoc. ISBN 90-220-1033-3. (sebagai Altingia excelsa).
  16. ^ "styrax", Oxford Latin Dictionary, Oxford University Press, 1968, hlm. 1832