Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota
50 Kota | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawi Minang | ليمو ڤولوه كوتو |
• Alfabet Minang | Limo Puluah Koto |
Koordinat: 0°01′00″S 100°35′14″E / 0.0168°S 100.5872°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Barat |
Tanggal berdiri | 19 Maret 1956[1] |
Dasar hukum | UU Nomor 12 Tahun 1956[1] |
Ibu kota | Sarilamak |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Safaruddin Datuak Bandaro Rajo |
• Wakil Bupati | Rizki Kurniawan Nakasri |
• Sekretaris Daerah | Herman Azman |
Luas | |
• Total | 3.354,30 km2 (1,295,10 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 388.585 |
• Kepadatan | 120/km2 (300/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,80% Kristen 0,20% - Protestan 0,13% - Katolik 0,07%[2] |
• IPM | 69,68 (2021) sedang[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0752 |
Pelat kendaraan | BA xxxx C** |
Kode Kemendagri | 13.07 |
DAU | Rp 632.930.786.000.- (2013)[4] |
Situs web | limapuluhkotakab |
Kabupaten Lima Puluh Kota (bahasa Minangkabau: Limo Puluah Koto; Jawi, ليمو ڤولوه كوتو) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Nagari Sarilamak. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.354,30 km2 dan berpenduduk sebanyak 348.555 jiwa (Sensus Penduduk 2010).[5] Kabupaten ini terletak di bagian timur wilayah provinsi Sumatera Barat atau 124 km dari Kota Padang, ibu kota provinsi. dilalui langsung oleh garis Khatulistiwa
Sejarah
Menurut tukang kaba, dalam salah satu tambo- cerita historis tetang asal-usul dan silsilah nenek moyang orang Minangkabau di Sumatera Barat terdapat sebuah kerajaan Pariangan yang dipimpin oleh Datuak Badaryo Kayo. Ia memiliki saudara seayah bernama Datuak Ketumanggugan dan Datuak Perpatih Nan Sabatang. Suatu hari kedua saudara ini bertemu Datuak Bandaryo Kayo guna membicarakan masalah kepadatan penduduk di kerajaan tersebut. Dalam pertemuan itu disepakati untuk memindahkan sebagian peduduk kerajaan ke daerah pemukiman baru.
Setelah mengetahui daerah-daerah yang akan dijadikan permukiman baru, mulailah pemindahan sebagai penduduk ke tiga arah yakni Utara, Barat dan Timur. Daerah permukiman baru di sebelah Barat kemudian diberi nama Luhak (daerah) Agam. Daerah sebelah Timur dinamakan Luhak Tanah Datar. Semetara itu, Datuak Sri Maharajo Nan Banego memimpin 50 orang menuju ke arah Utara, daerah Payakumbuh. Tempat ini kemudian dikenal dengan nama Luhak Lima Puluah yang dalam perkembanganya menjadi Kabupaten 50 Kota. Untuk mengenang searah asal-usul nama kabupaten ini, pada lambang daerahnya kemudian dicatumkan angka 50.[6]
Peninggalan sejarah
Di pelosok desa Mahat, kecamatan Bukit Barisan, banyak ditemukan peninggalan kebudayaan megalitikum. Di desa ini dapat disaksikan pemandangan kumpulan batu-batu menhir dengan latar belakang perkebunan tanaman gambir yang menyerupai panorama perkebunan teh di daerah Puncak, Jawa Barat. Karena pemandangan inilah, pada tahun 1981 desa Mahat dimasukkan dalam salah satu objek wisata dari 73 objek wisata di kabupaten ini.
Menurut sebagian sejarawan, Minanga Tamwan berada di hulu sungai Kampar, di sebelah timur kabupaten Lima Puluh Kota. Daerah ini tercantum dalam Prasasti Kedukan Bukit sebagai daerah asal Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya. Dalam prasasti tersebut Dapunta Hyang membawa 20.000 tentara dengan perbekalan sebanyak dua ratus peti berjalan dengan perahu, dan yang berjalan kaki sebanyak seribu tiga ratus dua belas orang. Tambo Minangkabau mencatat bahwa Dapunta Hyang turun dari Gunung Marapi ke Minanga Tamwan dan keturunannya meluaskan rantau ke selatan Sumatra.[7] Minanga Tamwan atau Minanga Kabwa diperkirakan merupakan asal usul nama Minangkabau.
Geografis
Batas Wilayah
Utara | Kampar, Riau |
Timur | Kampar, Riau |
Selatan | Tanah Datar dan Sijunjung |
Barat | Agam dan Pasaman |
Kota Payakumbuh merupakan enklave kabupaten ini.
Pemerintahan
Daftar Bupati
No | Potret | Bupati[8] | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Syahfiri Sutan Pangeran (Kepala Luhak) | ||||||||
Bagindo Moerad (Wali Luhak) | ||||||||
Alifuddin | ||||||||
Arisun St. Alamsyah | ||||||||
Saalah Sutan Mangkuto | ||||||||
Sultani Sutan Malako | ||||||||
H. Darwis Dt. Tumangguang |
||||||||
Syahboedin Latif Dt. Si Bungsu | ||||||||
Ahmad Chatib | ||||||||
Anwar Dt. Majo Basa Nan Kuniang | ||||||||
Zainal Abidin St. Saridano | ||||||||
Inspektur Pol. S.M. Djoko |
||||||||
Letkol. Inf. Slamet Suhindrio |
||||||||
Kol. Inf. A. Syahdin Dt. Bandaro |
||||||||
Drs. Sarudji Ismail |
||||||||
Kol. Inf. H. Burhanuddin Putih |
||||||||
Kol. CZI Djofri |
||||||||
Drs. H. Aziz Haily M.A. |
||||||||
dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo |
||||||||
Drs. H. Basril Thaher |
||||||||
Drs. H. Amri Darwis S.A. |
||||||||
Drs. Syafrial |
||||||||
dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo |
||||||||
H. Yendri Tomas S.E., M.M. |
||||||||
Ir. Irfendi Arbi M.P. |
||||||||
Widya Putra S.Sos., M.Si. |
||||||||
Safaruddin Datuak Bandaro Rajo S.H. |
||||||||
|
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[13] | 2019–2024[14] | 2024–2029 | ||
PKB | 2 | 2 | 3 | |
Gerindra | 5 | 6 | 4 | |
PDI-P | 2 | 2 | 1 | |
Golkar | 6 | 5 | 5 | |
NasDem | 0 | 1 | 5 | |
PKS | 2 | 4 | 5 | |
Hanura | 4 | 4 | 1 | |
PAN | 3 | 3 | 3 | |
PBB | 2 | 0 | 0 | |
Demokrat | 5 | 5 | 5 | |
PPP | 4 | 3 | 3 | |
Jumlah Anggota | 35 | 35 | 35 | |
Jumlah Partai | 10 | 10 | 10 |
Kecamatan
Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 13 kecamatan dan 79 nagari. Luas wilayahnya mencapai 3.571,14 km² dan penduduk 374.067 jiwa (2017) dengan sebaran 105 jiwa/km².[15][16]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lima Puluh Kota, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah | Status | Daftar |
---|---|---|---|---|
13.07.13 | Akabiluru | 7 | Nagari | |
13.07.12 | Bukik Barisan | 5 | Nagari | |
13.07.02 | Guguak | 5 | Nagari | |
13.07.08 | Gunuang Omeh | 3 | Nagari | |
13.07.05 | Harau | 11 | Nagari | |
13.07.07 | Kapur IX | 7 | Nagari | |
13.07.09 | Lareh Sago Halaban | 8 | Nagari | |
13.07.04 | Luak | 4 | Nagari | |
13.07.11 | Mungka | 5 | Nagari | |
13.07.06 | Pangkalan Koto Baru | 6 | Nagari | |
13.07.03 | Payakumbuh | 7 | Nagari | |
13.07.10 | Situjuah Limo Nagari | 5 | Nagari | |
13.07.01 | Suliki | 6 | Nagari | |
TOTAL | 79 |
Demografi
Penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota[17] berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, berjumlah 348.555 jiwa yang terdiri atas 172.571 Laki-Laki dan 175.984 Perempuan. Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki kepadatan penduduk 98 jiwa per km², dan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun sekitar 1,11 persen per tahun.
Pariwisata
Kabupaten Lima Puluh Kota[18] memiliki beragam objek wisata. Baik itu wisata alam, objek cagar budaya, ataupun wisata kuliner.
Objek Cagar Budaya
- Kawasan megalit Belubus
- Kawasan Megalit Maek
- Situs Cagar Budaya PDRI Kototinggi
- Peninggalan Rumah Tan Malaka
Objek Wisata Alam
- Lembah Harau
- Batang Tabik Waterpark
- Panorama Selat Malaka
- Danau Buatan Koto Panjang
- Wisata Alam Kapalo Banda (WAKanda)
- Panorama Bukik Kanduang
- Panorama Kayu Kolek
- Gunung Bungsu Taeh Bukik
- Air terjun Sialang Sago
- Air Terjun sarasah Bunta
- Air terjun sarasah murai
- Air terjun sarasah Donat
- Air terjun aka barayun
- Air terjun Lubuk Bulan
- Air terjun sarasah tanggo
- Air terjun sarasah barasok
- Air terjun Lubuk batang
- Ikan banyak pandan gadang
- Queen Park boncah Godang
- Panorama Lingkueh
- Pantai Lonta Sialang
- Danau Aia Sonsang
- Bukit Batu Manda
- Padang Mangateh
- Kampung Sarosah Harau
- Kampung Guguak Lago
- Embung Baboy
- Bukit Landmark
- Pemandian Aia Baba
- Bukit Kelinci
- Bukit Posuak
- Panorama Kubua Jawi
- Ngalau Indah
Referensi
- ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 6 Desember 2021.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-05. Diakses tanggal 6 Desember 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 6 Desember 2021.
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-14. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ "Hasil Sensus Penduduk Sumatera Barat Tahun 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-03. Diakses tanggal 2022-07-11.
- ^ Profil Daerah Kabupaten dan Kota Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2001. hlm. 45–46. ISBN 979-709-009-4.
- ^ Jamal. Manyigi Tambo Minangkabau.
- ^ https://limapuluhkotakab.go.id/lpk-profil-daerah/sejarah
- ^ https://limapuluhkotakab.go.id/lpk-detail-berita/RUdZL2Jid0E2VTB0ZDV3MU1ZSVM1QT09
- ^ Yendri Tomas Resmi Jadi Pj Bupati Limapuluh Kota, diakses 27 Desember 2020.
- ^ https://kominfo.limapuluhkotakab.go.id/Welcome/lihatBerita/2634
- ^ https://padangkita.com/profil-safaruddin-datuak-bandaro-rajo-rizki-kurniawan-nakasri-bupati-dan-wakil-bupati-limapuluh-kota/
- ^ Perolehan Kursi DPRD Lima Puluh Kota 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Lima Puluh Kota 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Efendi, Feni; Hazmi, Nahdatul; Weriantoni; Wendra Yunaldi (2024). Kabupaten Lima Puluh Kota: Keunikan Sosial Dan Budaya sebagai Daya Tarik Serta Potensi Ekonomi Pembangunan. Payakumbuh: Penerbit Fahmi Karya. ISBN 978-623-88775-9-1.
- ^ Efendi, Feni; Weriantoni (2024). Kabupaten Lima Puluh Kota: Bisnis, Budaya, Pariwisata Pendongkrak Ekonomi dan Pembangunan. Payakumbuh: Penerbit Fahmi Karya. ISBN 978-623-88775-6-0.