Vairocana
Wairocana | |
---|---|
Sanskerta | Vairocana |
Tionghoa | 大日如來 (Dàrì Rúlái) 毘盧遮那佛 (Pílúzhēnàfó) |
Jepang | 大日如来 (Dainichi Nyorai) 毘盧遮那仏 (Birushanabutsu) |
Korea | 비로자나불 (Birojanabul) or 대일여래 (Daeil Yeorae) |
Mongolia | Машид гийгүүлэн зохиогч |
Tibet | rNam-par-snang mdzad |
Vietnam | Đại Nhật Như Lai |
Informasi | |
Dimuliakan oleh | Vajrayana |
Atribut | Ketiadaan |
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme Mahāyāna |
---|
Wairocana (disebut juga Wairochana atau Mahāwairocana; Sanskerta: वैरोचन, Bengali: বৈরোচন, China: 大日如來 Dàrì Rúlái or 毘盧遮那佛 Pílúzhēnàfó , Korea: 비로자나불 Birojanabul or 대일여래 Daeil Yeorae, Jepang: Dainichi Nyorai, 大日如来; Tibet: རྣམ་པར་སྣང་མཛད། rNam-par-snang mdzad; Mongolia: Masida geyigülün zohiyaghci; Vietnam: Đại Nhật Như Lai) adalah Buddha yang sering ditafsirkan sebagai tubuh yang terberkati dari Buddha Gautama; ia juga disebut sebagai Buddha dharmakaya dan Buddha Matahari. Dalam buddhisme China-Jepang, Wairocana juga dianggap sebagai penubuhan dari konsep sunyata atau ketiadaan. Dalam konsep Lima Buddha Kebijaksanaan mahzab Vajrayana, Wairocana terletak di tengah. Pasangannya adalah Tara putih (untuk setiap dhyani Buddha terdapat pasangan Buddha perempuan).
Wairocana jangan dikelirukan dengan Wirocana, yang muncul di delapan bab Chandogya Upanishad sebagai raja para Asura.
Sejarah Pemujaan
Buddha Wairocana pertama kali disebutkan dalam Brahma Jala Sutra:[1]
Kini, Aku, Buddha Wairocana duduk di atas lapik teratai; dari seribu bunga teratai yang mengelilingiku, terdapat seribu Buddha Sakyamuni. Tiap bunga mendukung ratusan juta dunia; di tiap dunia itu Buddha Sakyamuni muncul. Semuanya duduk bertapa di bawah pohon Boddhi, semuanya secara bersamaan mancapai tingkat kebuddhaan. Semua para buddha yang tak terhitung banyaknya ini memiliki Wairocana sebagai tubuh aslinya.
Kesepakatan dalam Ikonografi
Dengan mengacu pada konsep ketiadaan, arca buddha Wairocana raksasa yang agung, cemerlang, dan gemilang justru bermaksud untuk mengingatkan bahwa segala kenyataan, kehidupan, dan keberadaan diri sebenarnya adalah fana, tiada, tanpa identitas yang abadi.
Arca Wairocana terkenal
Arca Wairocana di kuil Tōdai-ji di Nara, Jepang, adalah arca buddha Wairocana terbesar di dunia. Arca yang lebih besar lagi yaitu Buddha Bamiyan telah dihancurkan oleh Taliban di Afganistan, juga merupakan perwujudan Wairocana. Di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, Candi Mendut yang dibangun pada abad ke-9 dekat Borobudur dipersembahkan untuk buddha Wairocana. Dibangun oleh wangsa Sailendra, candi ini dihuni oleh arca Dhyani Buddha Wairocana setinggi 3 meter dalam posisi duduk tengah melakukan sikap tangan Dharmachakramudra. Arca batu ini diapit oleh dua boddhisatwa yaitu Awalokiteswara dan Wajrapani.
Kuil Buddha Musim Semi di Lushan, Henan, China, memiliki arca Wairocana 126 meter, kini merupakan arca buddha Wairocana tertinggi di dunia,sekaligus arca tertinggi di dunia.
Sumber
- ^ "YMBA's translation of Brahma Net Sutra" (dalam bahasa English). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-03-05. Diakses tanggal 2008-12-12.
- Hua-Yen Buddhism: The Jewel Net of Indra (Pennsylvania State University Press, December 1977) by Francis H. Cook
- Meeting The Buddhas by Vessantara. Birmingham: Windhorse Publications 2003. ISBN 0-904766-53-5.