Kuwait
Negara Kuwait دولة الكويت Daulat al-Kuwait (Arab) | |
---|---|
Semboyan: — | |
Lagu kebangsaan: النشيد الكويت الوطني An-Nasyid al-Kuwait al-Waṭanī (Indonesia: "Himne Nasional Kuwait") | |
Ibu kota | Kota Kuwait 29°22′N 47°58′E / 29.367°N 47.967°E |
Bahasa resmi | Arab |
Pemerintahan | Kesatuan parlementer monarki semi-konstitusional1 |
• Emir | Mishal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah |
Sabah Al-Khalid Al-Sabah | |
Ahmad Al-Abdullah Al-Sabah | |
Legislatif | مجلس الأمة Majlis al-Ummah |
Pembentukan | |
• Kemerdekaan dari Emirat Al-Hasa | 1752 |
1913 | |
• Hari Nasional | 25 Februari 1961 |
• Akhir perjanjian dengan Britania Raya | 19 Juni 1961 |
• Konstitusi saat ini | 11 November 1962 |
• Bergabung dengan PBB | 14 Mei 1963 |
1990 | |
1990-1991 | |
• Pemulihan Kemerdekaan | 26 Februari 1991 |
Luas | |
- Total | 17.820 km2 (157) |
dapat dihiraukan | |
Populasi | |
- Perkiraan 2022 | 4.460.000[1] (137) |
200,2/km2 (61) | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $245,18 miliar [2] (66) |
$50.919[2] (29) | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $186,61 miliar[2] (59) |
$38.755[2] (31) | |
IPM (2021) | 0,841[3] sangat tinggi · 50 |
Mata uang | Dinar Kuwait (د.ك) ( KWD ) |
Zona waktu | Waktu Standar Arab (AST) (UTC+3) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +965 |
Kode ISO 3166 | KW |
Ranah Internet | .kw |
| |
Kuwait (bahasa Arab: دولة الكويت ⓘ) adalah negara monarki yang kaya akan minyak di pesisir Teluk Persia, Timur Tengah. Negara ini berbatasan dengan Arab Saudi di sebelah selatan dan Irak di utara. Pada tahun 2014, Kuwait memiliki penduduk dengan jumlah 4,2 juta jiwa; 1,3 juta jiwa merupakan warga negara Kuwait, dan 2,9 juta jiwa merupakan pendatang.[4]
Pada tahun 2001 hingga 2009, Kuwait menempati urutan tertinggi dalam Indeks Pembangunan Manusia di seluruh Jazirah Arab.[5][6][7][8]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Geografi
[sunting | sunting sumber]Terletak di sudut timur laut Semenanjung Arab, Kuwait adalah salah satu negara terkecil di dunia dalam hal luas daratan. Kuwait terletak di antara garis lintang 28° dan 31° LU, dan garis bujur 46° dan 49° E. Kuwait umumnya dataran rendah, dengan titik tertinggi 306 m (1.004 kaki) di atas permukaan laut.[9] Bukit Mutla adalah titik tertinggi di Kuwait.
Kuwait memiliki sepuluh pulau.[10] Dengan luas 860 km2 (330 sq mi), Bubiyan adalah pulau terbesar di Kuwait dan terhubung ke seluruh negara melalui jembatan sepanjang 2.380 meter (7.808 kaki).[11] 0,6% dari luas daratan Kuwait dianggap subur dengan vegetasi jarang yang ditemukan di sepanjang garis pantai sepanjang 499 kilometer (310 mil).[9] Kota Kuwait terletak di Teluk Kuwait, pelabuhan laut dalam yang alami.
Lapangan Burgan Kuwait memiliki kapasitas total sekitar 70 miliar barel (11 miliar meter kubik) cadangan minyak terbukti. Selama kebakaran minyak Kuwait tahun 1991, lebih dari 500 danau minyak terbentuk dengan luas gabungan sekitar 35,7 km2 (13+3⁄4 sq mi).[12] Kontaminasi tanah akibat akumulasi minyak dan jelaga telah membuat bagian timur dan tenggara Kuwait tidak dapat dihuni. Residu pasir dan minyak telah mengurangi sebagian besar gurun Kuwait menjadi permukaan semi-aspal.[13] Tumpahan minyak selama Perang Teluk juga secara drastis mempengaruhi sumber daya laut Kuwait.[14]
Iklim
[sunting | sunting sumber]Karena kedekatan Kuwait dengan Irak dan Iran, musim dingin di Kuwait lebih dingin daripada negara pesisir lainnya di wilayah tersebut (terutama UEA, Qatar, dan Bahrain).[15] Kuwait juga kurang lembab dibandingkan negara pesisir lainnya di kawasan itu. Musim semi di bulan Maret hangat dengan badai petir sesekali. Angin yang sering dari barat laut dingin di musim dingin dan panas di musim panas. Angin lembap tenggara muncul antara Juli dan Oktober. Angin selatan yang panas dan kering terjadi di musim semi dan awal musim panas. Shamal, angin barat laut yang biasa terjadi selama bulan Juni dan Juli, menyebabkan badai pasir yang dramatis.[16] Musim panas di Kuwait termasuk yang terpanas di dunia. Suhu tertinggi yang tercatat adalah 54 °C (129 °F) di Mitribah pada 21 Juli 2016, yang merupakan suhu tertinggi yang tercatat di Asia.[17][18]
Kuwait mengeluarkan banyak karbon dioksida per orang dibandingkan dengan sebagian besar negara lain.[19] Dalam beberapa tahun terakhir, Kuwait secara teratur menempati peringkat di antara negara-negara tertinggi di dunia dalam hal emisi CO2 per kapita.[20][21][22]
Politik
[sunting | sunting sumber]Kuwait adalah keamiran semi-konstitusional,[23] yang terkadang disebut sebagai "anokratis".[24] Seri data Politi[a] dan Indeks Demokrasi The Economist[27] mengkategorikan Kuwait sebagai otokrasi (kediktatoran). Freedom House menilai negara ini sebagai "sebagian bebas" dalam survei Kebebasan di Dunia.[28] Emir adalah kepala negara. Sistem politik terdiri dari pemerintahan yang ditunjuk (didominasi oleh keluarga penguasa Al Sabah), peradilan yang ditunjuk, dan legislatif yang dipilih. Konstitusi Kuwait diumumkan pada tahun 1962.[29]
Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh pemerintah. Emir menunjuk perdana menteri, yang pada gilirannya memilih kabinet menteri yang terdiri dari pemerintah. Dalam beberapa dekade terakhir, banyak kebijakan pemerintah Kuwait telah dicirikan sebagai "rekayasa demografi", terutama terkait dengan krisis Bedoon tanpa kewarganegaraan Kuwait dan sejarah naturalisasi di Kuwait.
Emir menunjuk semua hakim dan banyak hakim adalah warga negara asing dari Mesir. Mahkamah Konstitusi bertugas memutuskan kesesuaian undang-undang dan keputusan dengan konstitusi. Kuwait memiliki ruang publik dan masyarakat sipil yang aktif dengan organisasi politik dan sosial.[30][31] Kelompok profesional seperti Kamar Dagang mempertahankan otonomi mereka dari pemerintah.[30][31]
Cabang legislatif terdiri dari Majelis Nasional, yang memiliki otoritas pengawasan nominal. Sesuai pasal 107 konstitusi Kuwait, Emir dapat membubarkan parlemen selama pemilihan majelis baru diadakan dalam waktu dua bulan setelah pembubaran.[32] Karena seringnya pengunduran diri kabinet, Kuwait memiliki pemerintahan baru setiap delapan bulan. Ketidakstabilan politik secara signifikan menghambat pembangunan ekonomi dan infrastruktur negara.[33][34][35]
Emir telah menangguhkan konstitusi dua kali: pada tahun 1976 di bawah Sheikh Sabah Al-Salim Al-Sabah dan 1986 di bawah Sheikh Jaber Al-Ahmed Al-Sabah.[23] Kuwait secara teratur dicirikan sebagai "negara penyewa" di mana keluarga penguasa menggunakan pendapatan minyak untuk membeli persetujuan politik warga negara; lebih dari 70% pengeluaran pemerintah terdiri dari gaji dan subsidi sektor publik.[36] Kuwait memiliki tagihan upah sektor publik tertinggi di wilayah GCC karena upah sektor publik mencapai 12,4% dari PDB.[37]
Meskipun perempuan Kuwait melebihi jumlah laki-laki dalam angkatan kerja,[38] partisipasi politik perempuan Kuwait terbatas.[39] Wanita Kuwait dianggap sebagai wanita paling emansipasi di Timur Tengah. Pada tahun 2014 dan 2015, Kuwait menduduki peringkat pertama di antara negara-negara Arab dalam Laporan Kesenjangan Gender Global.[40][41][42] Pada tahun 2013, 53% wanita Kuwait berpartisipasi dalam angkatan kerja.[43] Kuwait memiliki partisipasi warga negara perempuan yang lebih tinggi dalam angkatan kerja dibandingkan negara-negara GCC lainnya.[38][43][44] Menurut Indeks Kemajuan Sosial, Kuwait menempati urutan pertama dalam kemajuan sosial di dunia Arab dan dunia Muslim dan tertinggi kedua di Timur Tengah setelah Israel.[45] Kuwait menempati peringkat di antara negara-negara top dunia berdasarkan harapan hidup,[46] partisipasi tenaga kerja wanita,[38][43] ketahanan pangan global,[47] serta ketertiban dan keamanan sekolah.[48]
Hubungan luar negeri
[sunting | sunting sumber]Urusan luar negeri Kuwait ditangani di tingkat Kementerian Luar Negeri. Biro departemen luar negeri pertama didirikan pada tahun 1961. Kuwait menjadi negara anggota ke-111 Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Mei 1963. Ini adalah anggota lama Liga Arab dan Dewan Kerjasama Teluk.
Sebelum Perang Teluk, Kuwait adalah satu-satunya negara "pro-Soviet" di wilayah Teluk Persia.[49] Kuwait bertindak sebagai penghubung Soviet ke negara-negara Arab lainnya di Teluk Persia, dan Kuwait digunakan untuk menunjukkan keuntungan dari sikap pro-Soviet.[49] Pada bulan Juli 1987, Kuwait menolak mengizinkan pangkalan militer AS di wilayahnya.[50] Akibat Perang Teluk, hubungan Kuwait dengan AS membaik (sekutu utama non-NATO). Kuwait juga merupakan sekutu utama ASEAN dan menikmati hubungan ekonomi yang erat dengan Tiongkok sambil berupaya membangun model kerja sama di berbagai bidang.[51][52] Di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan,[53][54] Kuwait dan Tiongkok memiliki banyak proyek kerja sama penting termasuk al-Mutlaa Selatan dan Pelabuhan Mubarak Al Kabeer.[55][56][57][58][54]
Militer
[sunting | sunting sumber]Militer Kuwait melacak akar sejarahnya ke pasukan kavaleri dan infanteri yang digunakan untuk melindungi Kuwait dan temboknya sejak awal 1900-an. Pasukan kavaleri dan infanteri ini membentuk pasukan pertahanan dan keamanan di wilayah metropolitan dan ditugaskan untuk melindungi pos terdepan di luar tembok Kuwait.
Militer Kuwait terdiri dari beberapa pasukan pertahanan gabungan. Badan pengaturnya adalah Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, Garda Nasional, dan Direktorat Pemadam Kebakaran Kuwait. Emir Kuwait adalah panglima tertinggi dari semua pasukan pertahanan secara default.
Pembagian administratif
[sunting | sunting sumber]Kuwait dibagi menjadi 6 kegubernuran (muhafadhah):
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Kuwait memiliki ekonomi berbasis minyak yang kaya.[59] Itu menjadi salah satu negara terkaya di dunia.[60][61][62][63] Dinar Kuwait menjadi satuan mata uang dengan nilai tertinggi di dunia.[64] Menurut Bank Dunia, Kuwait adalah negara terkaya kelima di dunia berdasarkan pendapatan nasional bruto per kapita, dan salah satu dari lima negara dengan GNI per kapita di atas $70.000.[60] Sebagai hasil dari berbagai kebijakan diversifikasi, minyak bumi kini menyumbang 43% dari total PDB dan 70% dari pendapatan ekspor.[65] Industri nonmigas terbesar adalah manufaktur baja.[66][67][68][69][70]
Dalam lima tahun terakhir, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam kewirausahaan dan usaha kecil yang baru dimulai di Kuwait.[71][72] Sektor informal juga meningkat,[73] terutama karena popularitas bisnis Instagram.[74][75][76] Pada tahun 2020, Kuwait menduduki peringkat keempat di wilayah MENA dalam pendanaan awal setelah UEA, Mesir, dan Arab Saudi.[77]
Pada tahun 2019, Irak adalah pasar ekspor utama Kuwait dan produk makanan/pertanian menyumbang 94,2% dari total komoditas ekspor.[78] Secara global, produk ekspor utama Kuwait adalah bahan bakar mineral termasuk minyak (89,1% dari total ekspor), pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa (4,3%), bahan kimia organik (3,2%), plastik (1,2%), besi dan baja (0,2%), permata dan logam mulia (0,1%), mesin termasuk komputer (0,1%), aluminium (0,1%), tembaga (0,1%), dan garam, belerang, batu dan semen (0,1%).[79] Kuwait adalah pengekspor hidrokarbon tersulfonasi, nitrasi, dan nitrosasi terbesar di dunia pada tahun 2019.[80] Kuwait menduduki peringkat ke-63 dari 157 negara dalam Indeks Kompleksitas Ekonomi (ECI) 2019.[80]
Dalam beberapa tahun terakhir, Kuwait telah memberlakukan langkah-langkah tertentu untuk mengatur tenaga kerja asing karena masalah keamanan. Misalnya, pekerja dari Georgia tunduk pada pengawasan ketat saat mengajukan visa masuk, dan larangan langsung diberlakukan terhadap masuknya pekerja rumah tangga dari Guinea-Bissau dan Vietnam.[81] Pekerja dari Bangladesh juga dilarang.[82] Pada April 2019, Kuwait menambahkan Etiopia, Burkina Faso, Bhutan, Guinea, dan Guinea-Bissau ke dalam daftar negara terlarang sehingga totalnya menjadi 20. Menurut Hak Migran, larangan diberlakukan terutama karena fakta bahwa negara-negara ini kekurangan kedutaan besar dan perusahaan tenaga kerja di Kuwait.[83]
Kuwait saat ini dianggap sebagai negara yang paling bergantung pada minyak di kawasan ini dengan diversifikasi ekonomi terendah.[34][35][84]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Populasi Kuwait tahun 2018 adalah 4,6 juta orang, di mana 1,8 juta orang Kuwait, 800.000 orang Arab lainnya, 1,6 juta ekspatriat Asia,[85] dan 47.227 orang Afrika.[86]
Etnis
[sunting | sunting sumber]Ekspatriat di Kuwait mencapai sekitar 60% dari total populasi Kuwait. Pada akhir Desember 2018, 57,65% dari total populasi Kuwait adalah orang Arab (termasuk ekspatriat Arab).[85] Orang India dan Mesir masing-masing adalah komunitas ekspatriat terbesar.[87]
Agama
[sunting | sunting sumber]Agama resmi negara Kuwait adalah Islam Sunni Maliki. Keluarga penguasa Al Sabah termasuk Emir, menganut mazhab Maliki dari Islam Sunni. Sebagian besar warga negara Kuwait adalah Muslim; tidak ada sensus nasional resmi tetapi diperkirakan 60%–70% adalah Sunni dan 30%–40% adalah Syiah.[88][89] Negara ini memiliki komunitas Kristen asli, diperkirakan terdiri dari antara 259 dan 400 warga Kristen Kuwait.[90] Kuwait adalah satu-satunya negara GCC selain Bahrain yang memiliki penduduk Kristen lokal yang memegang kewarganegaraan. Ada juga sejumlah kecil warga Kuwait yang mengikuti Iman Baháʼí.[91][92] Kuwait juga memiliki komunitas besar ekspatriat Kristen, Hindu, Budha, dan Sikh.[91]
Bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa resmi Kuwait adalah Bahasa Arab Standar Modern, tetapi penggunaan sehari-hari terbatas pada jurnalisme dan pendidikan. Bahasa Arab Kuwait adalah varian bahasa Arab yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.[93] Bahasa Inggris dipahami secara luas dan sering digunakan sebagai bahasa bisnis. Selain bahasa Inggris, bahasa Prancis diajarkan sebagai bahasa ketiga untuk siswa humaniora di sekolah, tetapi hanya untuk dua tahun. Bahasa Arab Kuwait adalah varian Bahasa Arab Teluk, yang memiliki kesamaan dengan dialek daerah pesisir tetangga di Arab Timur.[94] Karena imigrasi selama sejarah pra-minyak serta perdagangannya, bahasa Arab Kuwait meminjam banyak kata dari bahasa Persia, India, Balochi, Turki, Inggris, dan Italia.[95]
Karena imigrasi historis, Persia Kuwait digunakan di kalangan Ajam Kuwait.[96][97] Sub-dialek Iran Larestani, Khonji, Bastaki dan Gerashi juga mempengaruhi kosa kata bahasa Arab Kuwait.[98] Sebagian besar warga Syiah Kuwait adalah keturunan Iran.[99][100][101][102][103][104]
Budaya
[sunting | sunting sumber]Budaya populer Kuwait, dalam bentuk teater, radio, musik, dan sinetron televisi berkembang pesat dan bahkan diekspor ke negara-negara tetangga.[105][106] Di negara-negara Arab di Teluk Persia, budaya Kuwait paling dekat dengan budaya Bahrain; ini terbukti dalam hubungan erat antara kedua negara dalam produksi teater dan sinetron.[107]
Seni
[sunting | sunting sumber]Kuwait memiliki industri seni pertunjukan tertua di Jazirah Arab.[108] Industri drama televisi Kuwait adalah industri drama Teluk Arab terbesar dan paling aktif dan setiap tahun memproduksi minimal lima belas serial.[109][110][111] Kuwait adalah pusat produksi utama drama televisi dan adegan komedi Teluk.[110] Sebagian besar drama televisi Teluk dan produksi komedi difilmkan di Kuwait.[110][112][113] Opera sabun Kuwait adalah sinetron yang paling banyak ditonton dari wilayah Teluk.[109][114][115] Sinetron paling populer selama bulan Ramadhan, ketika keluarga berkumpul untuk berbuka puasa.[116] Meskipun biasanya dipertunjukkan dalam dialek Kuwait, pertunjukan ini sukses sampai ke Tunisia.[117] Kuwait sering disebut sebagai "Hollywood Teluk" karena popularitas sinetron dan teater televisinya.[118][119]
Kuwait memiliki gerakan seni modern tertua di Jazirah Arab.[120][121][122] Mulai tahun 1936, Kuwait menjadi negara Teluk Arab pertama yang memberikan beasiswa dalam bidang seni.[120] Seniman Kuwait Mojeb al-Dousari adalah seniman visual paling awal yang dikenal di kawasan Teluk Arab.[123] Ia dianggap sebagai pendiri seni potret di wilayah tersebut.[124] Galeri Sultan adalah galeri seni Arab profesional pertama di Teluk.[125][126]
Sastra
[sunting | sunting sumber]Kuwait dalam beberapa tahun terakhir telah menghasilkan beberapa penulis kontemporer terkemuka seperti Ismail Fahd Ismail, penulis lebih dari dua puluh novel dan banyak koleksi cerita pendek. Ada juga bukti bahwa sastra Kuwait telah lama berinteraksi dengan sastra Inggris dan Perancis.[127]
Olahraga
[sunting | sunting sumber]Sepak bola adalah olahraga paling populer di Kuwait. Asosiasi Sepak Bola Kuwait (KFA) adalah badan pengatur sepak bola di Kuwait. KFA mengatur tim nasional pria, wanita, dan futsal. Liga Utama Kuwait adalah liga teratas sepak bola Kuwait, menampilkan delapan belas tim.
Bola basket menjadi salah satu olahraga paling populer di negara ini. Tim nasional bola basket Kuwait diatur oleh Asosiasi Bola Basket Kuwait (KBA). Kuwait melakukan debut internasionalnya pada tahun 1959. Tim nasional telah mengikuti Kejuaraan Bola Basket FIBA Asia sebelas kali.
Hoki es di Kuwait diatur oleh Asosiasi Hoki Es Kuwait. Kuwait pertama kali bergabung dengan Federasi Hoki Es Internasional pada tahun 1985, tetapi dikeluarkan pada tahun 1992 karena kurangnya aktivitas hoki es.[128] Kuwait diterima kembali di IIHF pada Mei 2009.[129] Pada 2015, Kuwait memenangkan Kejuaraan IIHF Asia dan Oseania.[130][131]
Pada bulan Februari 2020, untuk pertama kalinya Kuwait mengadakan leg Kejuaraan Dunia Aquabike UIM di depan Marina Beach City.[132]
Pada Mei 2022, Kuwait menjadi tuan rumah Pertandingan Dewan Kerjasama Teluk Ketiga (GCC) di 360 Marina. Acara tersebut menampilkan 16 cabang olahraga yang berbeda, termasuk bola voli, bola basket, renang, atletik, karate, dan judo dan menarik lebih dari 1.700 pemain pria dan wanita.[133]
Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Explore all countries–Kuwait". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ a b c d "World Economic Outlook Database April 2022". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 19 June 2022.
- ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022.
- ^ "Public Authority for Civil Information". Government of Kuwait. 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-27. Diakses tanggal 12 Maret 2016.
- ^ "Kuwait ranks top among Arab states in human development -- UNDP report". KUNA. 2009.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Human Development Index 2009" (PDF). Human Development Report. hdr.undp.org. hlm. 143. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-06-08. Diakses tanggal 2016-06-19.
- ^ "Human Development Index 2007/2008" (PDF). Human Development Report. hlm. 233. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-02-05. Diakses tanggal 2016-06-19.
- ^ "Human Development Index 2006" (PDF). Human Development Report. hlm. 283. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-01-14. Diakses tanggal 2016-06-19.
- ^ a b "Kuwait". The World Factbook. Central Intelligence Agency. 10 April 2015.
- ^ "Bubiyan (island, Kuwait)". Encyclopædia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 December 2008. Diakses tanggal 28 June 2010.
- ^ "Structurae [en]: Bubiyan Bridge (1983)". En.structurae.de. 19 October 2002. Diakses tanggal 28 June 2010.
- ^ Pendick, Daniel. "Kuwaiti Oil Lakes". Encarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2009.
- ^ "The Economic and Environmental Impact of the Gulf War on Kuwait and the Persian Gulf". American.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 July 2010. Diakses tanggal 28 June 2010.
- ^ "Kuwait (country)". Encarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 October 2009.
- ^ "Surveying and Establishment of a Comprehensive Database for the Marine Environment of Kuwait eMISK" (PDF).
- ^ "Kuwait: Climate". Encyclopædia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 June 2008. Diakses tanggal 28 June 2010.
- ^ "WMO verifies 3rd and 4th hottest temperature recorded on Earth". public.wmo.int/en. World Meteorological Organization (WMO). 18 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 June 2019. Diakses tanggal 5 July 2019.
- ^ Masters, Jeff (15 January 2012). "2012: Earth's 10th warmest year on record, and warmest with a La Niña – New country and territory hottest temperature records set in 2012". Weather Underground. Diakses tanggal 18 August 2014.
- ^ "EDGAR - The Emissions Database for Global Atmospheric Research". edgar.jrc.ec.europa.eu. Diakses tanggal 24 April 2021.
- ^ CO2 emissions (metric tons per capita), according to the World Bank.
- ^ "Country Trends". Global Footprint Network. Diakses tanggal 4 June 2020.
- ^ Lin, David; Hanscom, Laurel; Murthy, Adeline; Galli, Alessandro; Evans, Mikel; Neill, Evan; Mancini, MariaSerena; Martindill, Jon; Medouar, FatimeZahra; Huang, Shiyu; Wackernagel, Mathis (2018). "Ecological Footprint Accounting for Countries: Updates and Results of the National Footprint Accounts, 2012–2018". Resources (dalam bahasa Inggris). 7 (3): 58. doi:10.3390/resources7030058 .
- ^ a b Crystal, Jill (1994). "Kuwait: Constitution". Dalam Metz, Helen Chapin. Persian Gulf states : country studies (edisi ke-3rd). Federal Research Division, Library of Congress. hlm. 84–86. ISBN 0-8444-0793-3. OCLC 29548413. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ Selvik, Kjetil (2011). "Elite Rivalry in a Semi-Democracy: The Kuwaiti Press Scene". Middle Eastern Studies. 47 (3): 478. doi:10.1080/00263206.2011.565143. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2017.
- ^ "Polity IV Country Report 2010: Kuwait" (PDF). Center for Systemic Peace.
- ^ "About Polity". Center for Systemic Peace.
- ^ "Global democracy has another bad year". The Economist. 22 January 2020. ISSN 0013-0613. Diakses tanggal 15 January 2021.
- ^ "Freedom in the World: Kuwait". Freedom House. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 March 2013. Diakses tanggal 25 June 2012.
- ^ "The origins of Kuwait's National Assembly" (PDF). London School of Economics. hlm. 7. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 November 2016.
- ^ a b Rubin, Barry (2013). Crises in the Contemporary Persian Gulf. Routledge. hlm. 92. ISBN 978-1-135-28882-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2016.
- ^ a b F. Gregory Gause (1994). Oil Monarchies: Domestic and Security Challenges in the Arab Gulf States. Council on Foreign Relations. hlm. 69–70. ISBN 978-0-87609-151-7.
- ^ Kuwait, Government of. Kuwait Constitution.
- ^ "Kuwait's royals are taking their feuds public". Washington Post. 8 May 2014.
- ^ a b Helal, Ahmed (18 November 2020). "Kuwait's fiscal crisis requires bold reforms". Atlantic Council.
- ^ a b Ellis, Eric (30 April 2021). "Financial markets: Is it too late for Kuwait?". Euromoney.
- ^ "Fitch Revises Kuwait's Outlook to Negative; Affirms at 'AA'". Fitch Ratings. 2 February 2021.
- ^ "Kuwait's fractious politics undermine much-needed fiscal measures". MEI. 11 March 2021.
- ^ a b c "Kuwait leads Gulf states in women in workforce". Gulf News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 May 2016.
- ^ Stephenson, Lindsey (2011). "Women and the Malleability of the Kuwaiti Diwaniyya". Academia.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2017.
- ^ "Kuwait highest in closing gender gap: WEF". Diakses tanggal 15 June 2016.
- ^ "The Global Gender Gap Index 2014 – World Economic Forum". World Economic Forum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2017.
- ^ "Global Gender Gap Index Results in 2015". World Economic Forum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2016.
- ^ a b c "Kuwait: Selected Issues" (PDF). hlm. 17. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 30 October 2014.
Kuwait has higher female labor market participation than other GCC countries; further improvements in labor force participation can support future growth prospects. Kuwait's labor force participation rate for Kuwaiti women (53 percent) is slightly above the world average (51 percent) and much higher than the MENA average (21 percent).
- ^ Fund, International Monetary (2012). Kuwait: Selected Issues and Statistical Appendix. International Monetary Fund. hlm. 43. ISBN 978-1-4755-2741-4.
- ^ "Life expectancy and Healthy life expectancy, data by country" (dalam bahasa Inggris). World Health Organization. 2020.
- ^ "Global Food Security Index 2021". Economist Intelligence Unit. 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-12. Diakses tanggal 2023-02-21.
- ^ "Kuwait first worldwide in school order plus safety index". Kuwait News Agency. 12 January 2021.
- ^ a b Yetiv, Steve (1995). America and the Persian Gulf: The Third Party Dimension in World Politics. Westport, Connecticut: Greenwood Publishing Group. hlm. 51. ISBN 978-0-275-94973-0.
- ^ Wallace, Charles P. (20 July 1987). "No Military Bases for U.S., Kuwait Says". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 July 2014.
- ^ "China and Kuwait agree to establish strategic partnership". GBTIMES. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2018. Diakses tanggal 16 December 2018.
- ^ "KUNA : Kuwait calls for stronger GCC-ASEAN partnership – Politics – 28/09/2017". www.kuna.net.kw (dalam bahasa Inggris).
- ^ Khedr, Hatem (13 April 2021). "Kuwait and China seek diversifying economy via Belt and Road Initiative". Al-Monitor.
- ^ a b "Phase One of Kuwait's BRI-Backed US$130 Billion Silk City Opens". Hong Kong Trade Development Council. 10 June 2019.
- ^ "CGGC completes Kuwait Residential City infrastructure work". Zawya. 8 March 2021.
- ^ Warrier, Ranju (12 March 2021). "CGGC completes main works at Kuwait's Al Mutlaa Residential City project". Construction Week.
- ^ Dadlani, Disha (14 June 2020). "China's CGGC prioritises health at Kuwait's Al Mutlaa project". Construction Week.
- ^ "China and Kuwait to Build New Port". Port Technology. 21 February 2019.
- ^ "The World Factbook". CIA Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 December 2016.
- ^ a b Suneson, Grant (7 July 2019). "These are the 25 richest countries in the world". USA Today.
- ^ "GDP per capita, PPP (current international $)", World Development Indicators database Diarsipkan 28 February 2017 di Wayback Machine., World Bank. Database updated on 14 April 2015.
- ^ GDP – per capita (PPP) Diarsipkan 13 June 2007 di Wayback Machine., The World Factbook, Central Intelligence Agency.
- ^ Economic Outlook Database, October 2015 Diarsipkan 29 January 2016 di Wayback Machine., International Monetary Fund. Database updated on 6 October 2015.
- ^ "10 Most Valuable Currencies in the World". Investopedia. 21 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 March 2021.
- ^ "Foreign Trade in Figures".
- ^ "Faisal Awwad Al Khaldi: Go Big or Go Home". The Business Year. 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-02. Diakses tanggal 2023-02-21.
- ^ "KWT Steel: Our ultimate goal is to become a fully-integrated steel manufacturer". Steel Orbis. 13 November 2018.
- ^ "United Steel Industries covers Kuwait's demand for steel -- Chairman". Kuwait News Agency. 6 February 2007.
- ^ "New rebar capacity coming up in Kuwait". Steel Orbis. 19 November 2019.
- ^ "United Steel Industrial Co. (KWTSTEEL)". Epicos. 19 August 2019.
- ^ Al-Kharafi, Naeimah (12 October 2014). "Encouraging social entrepreneurship in Kuwait – Special report". Kuwait Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014.
- ^ Saltzman, Jason (11 November 2014). "Keeping Up With Kuwaiti Connection: The Startup Circuit In Kuwait Is Up And At 'Em". Entrepreneur Middle East.
- ^ Etheridge, Jamie (27 February 2014). "What's behind the growth of Kuwait's informal economy". Kuwait Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014.
- ^ Greenfield, Rebecca (12 July 2013). "In Kuwait, Instagram Accounts Are Big Business". The Wire: News for the Atlantic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014.
- ^ Kuo, Lily; Foxman, Simone (16 July 2013). "A rising class of Instagram entrepreneurs in Kuwait is selling comics, makeup and sheep". Quartz. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2014.
- ^ "Kuwait's booming Instagram economy". kottke.org. 12 July 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014.
- ^ Domat, Chloe (February 2021). "Kuwait: Crisis Complicates Reform". Global Finance.
- ^ "Kuwait: Market Profile". Hong Kong Trade Development Council. 30 April 2021.
- ^ "Kuwait's Top 10 Exports".
- ^ a b "Kuwait". The Observatory of Economic Complexity.
- ^ "Citing Security Concerns, Kuwait Bans Entry to These Nationalities". Al Bawaba. 8 November 2018. Diakses tanggal 8 November 2018.
- ^ "Kuwait Re-Activates Ban on Bangladeshi Workers". Al Bawaba. 5 March 2018. Diakses tanggal 8 November 2018.
- ^ "70% of domestic workers in Kuwait have expired contracts".
- ^ "Expat Exodus Adds To Gulf Region's Economic Diversification". S&P Global. 15 February 2021.
- ^ a b "Nationality by Religion in Kuwait 2018". Statistic PACI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2014. Diakses tanggal 4 February 2019.
- ^ "Kuwait residency cap for expats touches off maelstrom". Gulf News. 1 February 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2014.
- ^ "Kuwait MP seeks five-year cap on expat workers' stay". Gulf News. 30 January 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 March 2014.
- ^ "How one country came together after a terror attack". BBC. 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2016. Diakses tanggal 12 March 2016.
- ^ "The Evolution of U. S.-Turkish Relations in a Transatlantic Context" (PDF). Strategic Studies Institute. hlm. 87. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 18 March 2015.
- ^ "International Religious Freedom Report". US State Department. 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 March 2016. Diakses tanggal 12 March 2016.
- ^ a b "International Religious Freedom Report for 2007". US State Department. 2007. Diakses tanggal 12 March 2016.
- ^ "البهائيون في الكويت 100 منتمٍ... ومحفل يديره تسعة أشخاص". Al Rai (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2015.
- ^ page 19 Diarsipkan 13 July 2016 di Wayback Machine.
- ^ "خالد الرشيد: "اللهجة الكويتية" "مظلومة" في مدارسنا.. لأن أغلب معلمينا وافدون". 20 January 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 January 2015.
- ^ "page 28" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 July 2016.
- ^ Alhabib, Mohammad E. (2010). The Shia Migration from Southwestern Iran to Kuwait: Push-Pull Factors during the Late Nineteenth and Early Twentieth Centuries (Tesis). http://scholarworks.gsu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1040&context=history_theses.
- ^ Gazsi, Dénes. "The Persian Dialects of the Ajam in Kuwait" (PDF). The University of Iowa.
- ^ Al-Tajir (2013). Lang & Linguistic in Bahrain. Al-Tajir. hlm. 11. ISBN 9781136136269. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2014.
- ^ Butenschon, Nils A.; Davis, Uri; Hassassian, Manuel (2000). Citizenship and the State in the Middle East: Approaches and Applications. Nils August Butenschøn, Uri Davis, Manuel Sarkis Hassassian. hlm. 190. ISBN 9780815628293.
- ^ Binder, Leonard (1999). Ethnic Conflict and International Politics in the Middle East. hlm. 164. ISBN 9780813016870. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 December 2013.
Unlike the Shi'a of Saudi Arabia or Bahrain, the Kuwaiti Shi'a mostly are of Persian descent.
- ^ Hertog, Steffen; Luciani, Giacomo; Valeri, Marc (2013). Business Politics in the Middle East. Rivka Azoulay. hlm. 71. ISBN 9781849042352.
- ^ Ende, Werner; Steinbach, Udo (2002). Islam in the World Today: A Handbook of Politics, Religion, Culture, and Society. Werner Ende, Udo Steinbach. hlm. 533. ISBN 0801464897.
- ^ Potter, Lawrence G. (June 2014). Sectarian Politics in the Persian Gulf. Lawrence G. Potter. hlm. 135. ISBN 9780190237967.
- ^ Louër, Laurence (2011). Transnational Shia Politics: Religious and Political Networks in the Gulf. Laurence Louër. hlm. 47. ISBN 9781849042147.
- ^ Holes, Clive (2004). Modern Arabic: Structures, Functions, and Varieties. Georgetown University Press. hlm. 75. ISBN 978-1-58901-022-2.
- ^ Alawi, Ali (6 March 2013). "Ali's roadtrip from Bahrain to Kuwait (PHOTOS)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2016. Diakses tanggal 20 April 2016.
The trip to Kuwait – a country that has built a deep connection with people in the Persian Gulf thanks to its significant drama productions in theater, television, and even music – started with 25 kilometers of spectacular sea view
- ^ Zubir, S.S.; Brebbia, C.A., ed. (2014). The Sustainable City VIII (2 Volume Set): Urban Regeneration and Sustainability. Volume 179 of WIT Transactions on Ecology and the Environment. Ashurst, Southampton, UK: WIT Press. hlm. 599. ISBN 978-1-84564-746-9.
- ^ Hamada, Ahmad (2015). The Integration History of Kuwaiti Television from 1957-1990: An Audience-Generated Oral Narrative on the Arrival and Integration of the Device in the City (Tesis). Virginia Commonwealth University. https://scholarscompass.vcu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5088&context=etd.
- ^ a b Al Mukrashi, Fahad (22 August 2015). "Omanis turn their backs on local dramas". Gulf News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2016.
Kuwait's drama industry tops other Gulf drama as it has very prominent actors and actresses, enough scripts and budgets, produces fifteen serials annually at least.
- ^ a b c Hammond, Andrew, ed. (2017). Pop Culture in North Africa and the Middle East: Entertainment and Society Around the World. California: ABC-CLIO. hlm. 143–144. ISBN 9781440833847.
- ^ "Closer cultural relations between the two countries". Oman Daily Observer. 20 February 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2017. Diakses tanggal 14 April 2017.
The Kuwaiti television is considered the most active in the Gulf Arab region, as it has contributed to the development of television drama in Kuwait and the Persian Gulf region. Therefore, all the classics of the Gulf television drama are today Kuwaiti dramas by Kuwaiti actors
- ^ "Big plans for small screens". BroadcastPro Me. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2016. Diakses tanggal 9 April 2016.
Around 90% of Khaleeji productions take place in Kuwait.
- ^ Papavassilopoulos, Constantinos (10 April 2014). "OSN targets new markets by enriching its Arabic content offering". IHS Inc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2016. Diakses tanggal 9 April 2016.
- ^ Fattahova, Nawara (26 March 2015). "First Kuwaiti horror movie to be set in "haunted" palace". Kuwait Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2015.
Kuwait's TV soaps and theatrical plays are among the best in the region and second most popular after Egypt in the Middle East.
- ^ Asheim, Bjørn T. "An Innovation driven Economic Diversification Strategy for Kuwait" (PDF). Kuwait Foundation for the Advancement of Sciences. hlm. 9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 July 2017. Diakses tanggal 27 August 2017.
- ^ "Kuwaiti Drama Museum: formulating thoughts of the Gulf". 23 May 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2016. Diakses tanggal 20 April 2016.
- ^ Mansfield, Peter (1990). Kuwait: vanguard of the Gulf. Hutchinson. hlm. 113. ISBN 9780091736040. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2017.
- ^ Alsalem, Fatima (2021). Kuwait From "Hollywood of the Gulf" to Social Media Diwaniyas. Global Communications. 3. hlm. 163–180. doi:10.11647/obp.0238. ISBN 978-1-80064-059-7.
- ^ "Kuwait Cultural Days kick off in Seoul". Kuwait News Agency (dalam bahasa Arab). 18 December 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2016.
- ^ a b Bloom, Jonathan; Sheila, Blair, ed. (2009). Grove Encyclopedia of Islamic Art & Architecture: Three-Volume Set (edisi ke-2009). London: Oxford University Press. hlm. 405. ISBN 978-0-19-530991-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2016.
- ^ Zuhur, Sherifa, ed. (2001). Colors of Enchantment: Theater, Dance, Music, and the Visual Arts of the Middle East (edisi ke-2001). New York: American University in Cairo Press. hlm. 383. ISBN 9781617974809.
- ^ Asheim, Bjørn T. "An Innovation driven Economic Diversification Strategy for Kuwait" (PDF). Kuwait Foundation for the Advancement of Sciences. hlm. 49–50. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 July 2017. Diakses tanggal 27 August 2017.
- ^ Al Qassemi, Sultan Sooud (22 November 2013). "Correcting misconceptions of the Gulf's modern art movement". Al-Monitor: The Pulse of the Middle East. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014.
- ^ "Kuwait". Atelier Voyage. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014. Diakses tanggal 16 November 2014.
- ^ Khouri, Kristine (15 April 2014). "Mapping Arab Art through the Sultan Gallery". ArteEast. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2016.
- ^ "The Sultan Gallery – Kristine Khouri". YouTube. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2016.
- ^ "Kuwaiti literature interacts with foreign literatures – study". KUNA.
- ^ Szemberg, Szymon; Podnieks, Andrew (2008). "Story #42;Breakup of old Europe creates a new hockey world". International Ice Hockey Federation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 June 2009. Diakses tanggal 9 June 2009.
- ^ "Welcome, Georgia & Kuwait". International Ice Hockey Federation. 13 May 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2010. Diakses tanggal 9 June 2009.
- ^ "Kuwait wins IIHF Ice Hockey Challenge Cup of Asia". 12 June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 February 2016.
- ^ "Kuwait top ice hockey Challenge Cup". 12 June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 February 2016.
- ^ "Double delight for Team Abu Dhabi riders at Kuwait Grand Prix". www.gulftoday.ae.
- ^ Desk, GDN Online. "Kuwait: Kuwait names red fox the official mascot of Third GCC Games". www.gdnonline.com. Diakses tanggal 2022-05-09.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Abu-Hakima, Ahmad Mustafa, ed. (1983). The Modern History of Kuwait: 1750–1965. London: Luzac & Company. ISBN 978-0-7189-0259-9.
- Abu-Hakima, Ahmad Mustafa, ed. (1965). History of Eastern Arabia, 1750–1800: The rise and development of Bahrain and Kuwait. Bahrain: Khayats.
- Bianco, C. (2020a). The GCC monarchies: Perceptions of the Iranian threat amid shifting geopolitics. The International Spectator, 55(2), 92–107.
- Bianco, C. (2020b). A Gulf apart: How Europe can gain influence with the Gulf Cooperation Council. European Council on Foreign Relations, February 2020. Tersedia di: https://ecfr.eu/archive/page/-/a_gulf_apart_how_europe_can_gain_influence_with_gulf_cooperation_council.pdf.
- Bianco, C. (2021). Can Europe Choreograph a Saudi-Iranian Détente? European University Institute, Robert Schuman Center for Advanced Studies, Middle East Directions. Tersedia di: https://cadmus.eui.eu/bitstream/handle/1814/70351/PB_2021_10-MED.pdf?sequence=1.
- Bianco, C., & Stansfield, G. (2018). The intra-GCC crises: Mapping GCC fragmentation after 2011. International Affairs, 94(3), 613–635.
- Miniaoui, Héla, ed. Economic Development in the Gulf Cooperation Council Countries: From Rentier States to Diversified Economies. Vol. 1. Springer Nature, 2020.
- Guzansky, Y., & Even, S. (2020). The economic crisis in the Gulf States: A challenge to the "contract" between rulers and ruled. INSS Insight No. 1327, June 1, 2020. Tersedia di: https://www.INSS.org.il/publication/gulf-states-economy/?offset=7&posts=201&outher=Yoel%20Guzansky.
- Guzansky, Y., & Marshall, Z. A. (2020). The Abraham accords: Immediate significance and long-term implications. Israel Journal of Foreign Affairs, 1–11.
- Guzansky, Y., & Segal, E. (2020). All in the family: Leadership changes in the Gulf. INSS Insight No. 1378, August 30, 2020. Tersedia di: https://www.INSS.org.il/publication/gulf-royal-families/?offset=1&posts=201&outher=Yoel%20Guzansky
- Guzansky, Y., & Winter, O. (2020). Apolitical Normalization: A New Approach to Jews in Arab States. INSS Insight No. 1332, June 8, 2020. Tersedia di: https://www.INSS.org.il/publication/judaism-in-the-arab-world/?offset=5&posts=201&outher=Yoel%20Guzansky.
- Tausch, Arno; Heshmati, Almas; Karoui, Hichem (2015). The political algebra of global value change. General models and implications for the Muslim world (edisi ke-1st). New York: Nova Science. ISBN 978-1-62948-899-8. Tersedia di: https://www.researchgate.net/publication/290349218_The_political_algebra_of_global_value_change_General_models_and_implications_for_the_Muslim_world
- Tausch, Arno (2021). The Future of the Gulf Region: Value Change and Global Cycles. Gulf Studies, Volume 2, edited by Prof. Mizanur Rahman, Qatar University (edisi ke-1st). Cham, Switzerland: Springer. ISBN 978-3-030-78298-6.
- Woertz, Eckart. "Wither the self-sufficiency illusion? Food security in Arab Gulf States and the impact of COVID-19." Food Security 12.4 (2020): 757-760.
- Zweiri, Mahjoob, Md Mizanur Rahman, and Arwa Kamal, eds. The 2017 Gulf Crisis: An Interdisciplinary Approach. Vol. 3. Springer Nature, 2020.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Kantor Informasi Kuwait di AS
- (Inggris) Portal Informasi Kuwait