Pelabuhan Pantoloan
Pelabuhan Pantoloan | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Lokasi | Kota Palu |
Koordinat | |
Detail | |
Mulai beroperasi | 1978 |
Operator | PT Pelabuhan Indonesia |
Pemilik | Pemerintah Sulawesi Tengah |
Luas perairan | 650 M |
Luas lahan | 200 ha. |
Statistik | |
Kedatangan kapal | Tarakan Balikpapan Pare-pare Surabaya Jakarta |
Pelabuhan Pantoloan adalah sebuah pelabuhan yang terletak di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Secara administratif, pelabuhan ini termasuk ke dalam Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Sulawesi Tengah. Pelabuhan ini terbuka untuk pelayaran dalam dan luar negeri, sekaligus merupakan pintu gerbang utama bagi perekonomian Sulawesi Tengah.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sebelum pelabuhan ini dibangun, sejak tahun 1964, pelabuhan utama di Sulawesi Tengah adalah Pelabuhan Donggala. Seiring dengan makin meningkatnya arus perdagangan melalui jalur laut baik dalam dan luar negeri, kegiatan Pelabuhan Donggala juga mengalami peningkatan, sehingga mulai dirasa perlu untuk diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana guna memperlancar arus kapal barang dan penumpang. Karena terbatasnya daratan untuk pengembangan Pelabuhan Donggala serta pertimbangan dari segi geografis, maka dirasa perlu untuk membangun pelabuhan baru sebagai alternatif.
Pada tahun 1971, tim survey dari PT Asa Engineering dan teknisi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pun mengadakan studi kelayakan guna menentukan lokasi yang sesuai untuk pembangunan pelabuhan baru. Berdasarkan hasil dari studi tersebut, pada tahun 1975, pelabuhan ini pun mulai dibangun. Pada tahun 1978, pembangunan pelabuhan ini berhasil diselesaikan dan diresmikan oleh Menteri Perhubungan saat itu, Roesmin Noerjadin. Sejak beroperasinya pelabuhan ini, kegiatan Pelabuhan Donggala lebih diarahkan untuk pelayaran rakyat.[1]
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Terminal penumpang
[sunting | sunting sumber]Pelabuhan ini menghubungkan Kota Palu dengan kota-kota pelabuhan lain di Indonesia. Terdapat kapal feri dengan rute Pantoloan-Donggala. Terminal penumpang di pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas ruang tunggu reguler dan VIP, kantin, pelayanan informasi, kamar mandi, dan mushola.
Dermaga
[sunting | sunting sumber]Dermaga penumpang berada persis di depan gedung terminal, dengan panjang 650 meter dan kedalaman laut 40 meter, memudahkan dua sampai tiga kapal berlabuh dalam waktu yang bersamaan. Dermaga untuk peti kemas di pelabuhan ini menyatu dengan dermaga penumpang.
Halaman parkir
[sunting | sunting sumber]Halaman parkir di pelabuhan ini sangat luas dan terdapat sejumlah agen perjalanan maupun taksi/angkutan kota yang siap mengantar para penumpang ke tempat tujuan setiba di Kota Palu.
Pengembangan
[sunting | sunting sumber]Dalam jangka panjang, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berencana memperluas kawasan pelabuhan ini hingga mencapai panjang dua kilometer. Dalam jangka pendek, pelabuhan ini akan diperpanjang sebanyak satu kilometer. Pemanjangan tersebut ditujukan agar pelabuhan ini dapat menampung lebih banyak peti kemas, karena transportasi laut saat ini cenderung untuk mengangkut barang.[2]
Rencana pemindahan
[sunting | sunting sumber]Bupati Donggala, Kasman Lassa menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan telah menyetujui pemindahan aktivitas naik turun penumpang dari Pelabuhan Pantoloan ke Pelabuhan Donggala. Dengan demikian, kapal milik PT. Pelni juga akan menurunkan dan menaikkan penumpang melalui Pelabuhan Donggala.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Kemenhub Setuju Pelabuhan Pantoloan Pindah ke Donggala
- ^ "Pelabuhan Pantoloan Akan Diperluas Dua Kilometer". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2017-05-05.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia)PT. Pelabuhan Indonesia IV
- (Indonesia)Pelabuhan Pantoloan Diarsipkan 2017-06-16 di Wayback Machine.