Lompat ke isi

Apollo 11

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Apollo 11
Buzz Aldrin berpose di Bulan, Neil Armstrong bisa mengambil foto mereka berdua melalui refleksi kaca helm.
Jenis misiPendaratan Bulan berawak
OperatorNASA
COSPAR ID
  • CSM: 1969-059A
  • LM: 1969-059C
SATCAT no.
  • CSM: 4039
  • LM: 4041
Durasi misi8 hari, 3 jam, 18 menit, 35 detik
Properti wahana
Wahana antariksa
Produsen
Massa luncur100.756 pon (45.702 kg)
Massa mendarat10.873 pon (4.932 kg)
Awak
Jumlah awak3
Awak
Tanda panggil
Awal misi
Tanggal luncur16 Juli 1969, 13:32:00 UTC[1]
Roket peluncurSaturn V SA-506
Tempat peluncuranKennedy Space Center LC-39A
Akhir Misi
Diperoleh kembali olehUSS Hornet
Tanggal mendarat24 Juli 1969, 16:50:35 UTC
Tempat pendaratanSamudra Pasifik Utara
13°19′N 169°9′W / 13.317°N 169.150°W / 13.317; -169.150 (Apollo 11 splashdown)
Parameter orbit
Sistem rujukanSelenosentris
Ketinggian pericynthion1.009 kilometer (545 nmi)[2]
Ketinggian apoocynthion1.224 kilometer (661 nmi)[2]
Inklinasi1.25 degrees[2]
Periode2 jam[2]
Epoch19 Juli 1969, 21:44 UTC[2]
Pengorbit Bulan
Komponen wahana antariksaModul komando dan servis
Penyisipan orbit19 Juli 1969, 17:21:50 UTC[3]
Meninggalkan orbit22 Juli 1969, 04:55:42 UTC[4]
Orbit30
Pendarat Bulan
Komponen wahana antariksaModul Lunar Apollo
Tanggal pendaratan20 Juli 1969, 20:17:40 UTC[5]
Peluncuran kembali21 Juli 1969
Lokasi pendaratanTranquility Base,
Mare Tranquillitatis
0°40′27″N 23°28′23″E / 0.67408°N 23.47297°E / 0.67408; 23.47297[6]
Massa sampel2.155 kilogram (4.751 pon)
EVA permukaan1
Durasi EVA2 jam, 31 menit, 40 detik
Bersandar dengan LM
Tanggal bersandar16 Juli 1969, 16:56:03 UTC[3]
Akhir bersandar20 Juli 1969, 17:44:00 UTC[7]
Bersandar dengan LM ascent stage
Tanggal bersandar21 Juli 1969, 21:35:00 UTC[4]
Akhir bersandar21 Juli 1969, 23:41:31 UTC[4]
Insinye bundar: elang dengan sayap terentang memegang dahan zaitun di Bulan dengan Bumi di latar belakang, dengan pinggiran biru dan emas. Tiga astronaut dalam setelan antariksa tanpa helm duduk di depan foto Bulan.
Kiri ke kanan: Neil Armstrong, Michael Collins, Buzz Aldrin 

Apollo 11 adalah misi luar angkasa Amerika Serikat yang mendaratkan manusia pertama di Bulan. Komandan Neil Armstrong dan pilot modul lunar Buzz Aldrin mendaratkan Modul Lunar Apollo Eagle pada tanggal 20 Juli 1969 pukul 20.17 UTC. Sekitar enam setengah jam kemudian, Armstrong menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di permukaan Bulan, pada 21 Juli pukul 02.56 UTC, diikuti Aldrin 19 menit kemudian. Mereka berdua menghabiskan waktu kira-kira dua seperempat jam di luar wahana antariksa, dan mengumpulkan 21,5 kg material Bulan untuk dibawa pulang ke Bumi. Pilot Michael Collins menerbangkan modul komando Columbia sendirian mengelilingi Bulan saat Armstrong dan Aldrin berada di permukaan. Kedua astronaut ini menghabiskan waktu 21 jam 31 menit di permukaan Bulan di lokasi yang mereka namakan Tranquility Base, kemudian kembali terbang menaiki modul Columbia yang sedang mengorbit.

Apollo 11 diluncurkan oleh roket Saturn V dari Kennedy Space Center di Merritt Island, Florida, pada tanggal 16 Juli pukul 13.32 UTC, dan merupakan misi berawak kelima dari program Apollo NASA. Wahana antariksa Apollo memiliki tiga bagian, yakni modul komando (CM) yang dilengkapi kabin untuk tiga astronaut, satu-satunya bagian yang kembali ke Bumi; modul servis (SM), yang memberikan daya dorong, daya listrik, oksigen, dan air kepada modul komando; serta modul lunar (LM) yang memiliki dua kapsul—kapsul bawah untuk mendarat di Bulan dan kapsul atas untuk membawa astronaut kembali ke orbit Bulan.

Setelah dikirim ke Bulan oleh roket Saturn V, para astronaut memisahkan wahana Apollo dari roket tersebut dan melakukan perjalanan selama tiga hari untuk memasuki orbit Bulan. Armstrong dan Aldrin kemudian pindah ke modul Eagle dan mendarat di kawasan Mare Tranquillitatis ("Laut Ketentraman") pada tanggal 20 Juli. Kedua astronaut ini menggunakan kapsul atas Eagle untuk lepas landas dari permukaan Bulan dan bergabung dengan Collins yang mengorbit di dalam modul komando. Ketiganya kemudian melepaskan modul Eagle sebelum melakukan manuver yang mendorong Columbia keluar dari orbitnya mengelilingi Bulan menuju lintasan kembali ke Bumi.[4] Mereka berhasil kembali ke Bumi dan mendarat di Samudra Pasifik pada tanggal 24 Juli setelah berada di luar angkasa selama lebih dari delapan hari.

Langkah pertama Armstrong ke permukaan Bulan disiarkan secara langsung di televisi untuk penonton di seluruh dunia. Ia memaparkan peristiwa tersebut sebagai "satu langkah kecil bagi [seorang] manusia. Satu lompatan besar bagi umat manusia."[8][9] Apollo 11 secara efektif mengakhiri Perlombaan Antariksa dan memenuhi tujuan nasional yang dicanangkan pada tahun 1961 oleh Presiden John F. Kennedy: "Sebelum dekade ini berakhir, mendaratkan manusia di Bulan dan memulangkannya dengan selamat ke Bumi."[10]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dingin, persaingan geopolitik dengan Uni Soviet.[11] Pada tanggal 4 Oktober 1957, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1, satelit buatan pertama. Keberhasilan Soviet yang mengejutkan ini memicu kekhawatiran dan imajinasi di seluruh dunia. Peristiwa ini membuktikan bahwa Soviet memiliki kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir dengan jarak antarbenua, dan mengancam keunggulan militer, ekonomi, dan teknologi Amerika.[12] Hal ini memicu munculnya krisis Sputnik dan menyulut Perlombaan Antariksa.[13] Presiden Dwight D. Eisenhower menanggapi tantangan Sputnik Soviet dengan membentuk National Aeronautics and Space Administration (NASA), dan memulai Proyek Mercury,[14] yang bertujuan menerbangkan manusia menuju orbit Bumi.[15] Tetapi pada 12 April 1961, kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang berada di luar angkasa, dan yang pertama mengorbit Bumi.[16] Keberhasilan ini menjadi pukulan bagi harga diri Amerika.[17] Sebulan kemudian, pada 5 Mei 1961, Alan Shepard menjadi orang Amerika pertama yang berada di luar angkasa setelah berhasil menyelesaikan perjalanan suborbit selama 15 menit. Setelah diselamatkan dari Samudra Atlantik, ia ditelepon dan diberi ucapan selamat oleh penerus Eisenhower, John F. Kennedy.[18]

Kennedy bertekad menjadikan Amerika Serikat lebih unggul daripada negara-negara lain, dan anggapan dunia mengenai kekuatan Amerika setidaknya terbukti secara aktual. Oleh sebab itu, ia tidak terima jika Soviet lebih unggul dalam bidang penjelajahan antariksa. Ia bersikeras bahwa Amerika Serikat harus berjuang, dan mencari tantangan yang memaksimalkan peluang AS untuk memenangkan Perlombaan Antariksa.[11] Karena Uni Soviet memiliki kendaraan peluncur dengan kemampuan angkat yang lebih canggih, AS memerlukan teknologi yang melebihi kemampuan peroketan yang ada—ketika AS dan Soviet memulainya dari posisi seimbang; teknologi antariksa yang spektakuler, bahkan jika teknologi tersebut tidak dibenarkan atas dasar militer, ekonomi atau sains. Setelah berkonsultasi dengan para pakar dan penasihatnya, Kennedy memutuskan untuk memulai sejumlah proyek.[19]

Pada tanggal 25 Mei 1961, Kennedy berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat mengenai "Keperluan Nasional yang Mendesak" dan menyatakan:

Saya percaya bahwa bangsa ini harus bertekad mencapai tujuan, sebelum dekade ini berakhir, untuk mendaratkan manusia di Bulan dan memulangkannya dengan selamat ke Bumi. Tidak ada proyek antariksa tunggal pada masa ini yang begitu berkesan bagi umat manusia, atau begitu penting bagi penjelajahan antariksa jangka panjang; dan tidak ada hal yang terlalu sulit atau mahal untuk diraih. Kita berencana mempercepat pengembangan wahana antariksa Bulan yang layak. Kita berencana mengembangkan penguat bahan bakar cair dan padat alternatif, jauh lebih besar daripada yang sedang dikembangkan saat ini, sampai bisa ditentukan mana yang lebih unggul. Kita berencana menambah anggaran untuk pengembangan mesin lainnya dan penjelajahan tak berawak – penjelajahan penting untuk mencapai tujuan yang tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa ini: keselamatan orang yang pertama kali melakukan penerbangan berani ini. Tetapi sebenarnya, tidak hanya seorang manusia yang akan pergi ke Bulan – tetapi seluruh bangsa. Kita semua harus berusaha keras untuk mengirimkan orang kita ke sana.

— Pidato Kennedy di hadapan Kongres[20]

Meskipun demikian, rencana program ini ditentang oleh kebanyakan warga Amerika dan dijuluki "moondoggle" oleh Norbert Wiener, seorang matematikawan di Massachusetts Institute of Technology.[21][22] Upaya untuk mendaratkan manusia di Bulan kemudian dinamai Proyek Apollo.[23]

Keputusan awal dan penting dalam proyek ini adalah memilih rendezvous orbit Bulan antara pendaratan langsung dan rendezvous orbit Bumi. Rendezvous antariksa adalah manuver orbit tempat dua wahana antariksa bernavigasi melalui angkasa dan bertemu kembali. Pada bulan Juli 1962, kepala NASA James Webb mengumumkan bahwa proyek ini akan menggunakan rendezvous orbit Bulan[24][25] dan wahana antariksa Apollo akan memiliki tiga bagian utama: modul komando (CM) yang dilengkapi kabin untuk tiga astronaut dan menjadi satu-satunya bagian yang kembali ke Bumi; modul servis (SM) yang mendukung modul komando dengan daya dorong, daya listrik, oksigen, dan air; serta modul lunar (LM) yang memiliki dua kapsul—kapsul bawah untuk mendarat di Bulan dan kapsul atas untuk membawa astronaut kembali ke orbit Bulan.[26] Terungkap juga bahwa wahana antariksa akan diluncurkan oleh roket Saturn V tunggal yang saat itu sedang dalam pengembangan.[27]

Teknologi dan teknik yang diperlukan oleh Apollo dikembangkan melalui Proyek Gemini.[28] Proyek Apollo mendadak dihentikan akibat kebakaran Apollo 1 pada 27 Januari 1967, yang menyebabkan astronaut Gus Grissom, Ed White, dan Roger B. Chaffee tewas.[29].[29] Pada Oktober 1968, Apollo 7 mengujicoba modul komando di orbit Bumi,[30] dan pada bulan Desember, Apollo 8 mengujinya di orbit Bulan.[31] Pada bulan Maret 1969, Apollo 9 diuji coba pada modul lunar setelah diluncurkan di orbit Bumi,[32] dan pada bulan Mei, Apollo 10 melakukan "geladi resik" di orbit Bulan. Pada Juli 1969, Apollo 11 telah siap untuk terbang ke Bulan.[33]

Uni Soviet berlomba dengan AS dalam Perlombaan Antariksa, tetapi kalah unggul akibat kegagalan berulang dalam pengembangan peluncur N1, yang setara dengan Saturn V.[34] Soviet berupaya mengalahkan AS untuk membawa pulang material Bulan ke Bumi melalui misi penyelidikan nirawak. Pada 13 Juli, tiga hari sebelum peluncuran Apollo 11, Uni Soviet meluncurkan Luna 15, yang berhasil mencapai orbit Bulan sebelum Apollo 11. Saat hendak kembali ke Bumi, Luna 15 mengalami kerusakan dan jatuh di Mare Crisium, kira-kira dua jam sebelum Armstrong dan Aldrin lepas landas dari permukaan Bulan dalam perjalanan pulang ke Bumi. Teleskop radio Nuffield Radio Astronomy Laboratories di Inggris mencatat transmisi dari Luna 15 saat hendak turun, dan catatan ini diterbitkan pada bulan Juli 2009 untuk memperingati 40 tahun pendaratan Apollo 11.[35]

Kru utama

[sunting | sunting sumber]
Posisi Astronaut
Komandan Neil A. Armstrong
Penerbangan kedua dan terakhir
Pilot Modul Komando Michael Collins
Penerbangan kedua dan terakhir
Pilot Modul Lunar Edwin "Buzz" E. Aldrin Jr.
Penerbangan kedua dan terakhir

Penugasan awak Komandan Neil Armstrong, Pilot Modul Komando (CMP) Jim Lovell, dan Pilot Modul Lunar (LMP) Buzz Aldrin sebagai kru cadangan Apollo 9 secara resmi diumumkan pada 20 November 1967.[36] Lovell dan Aldrin sebelumnya telah terbang bersama sebagai awak Gemini 12. Karena keterlambatan pembuatan dan perancangan Modul Lunar, Apollo 8 dan Apollo 9 mengganti kru utama dan cadangan, dengan awak Armstrong menjadi kru cadangan Apollo 8. Sesuai skema rotasi kru normal, Armstrong diperkirakan akan memimpin misi Apollo 11.[37]

Akan tetapi, terjadi perubahan kru. Michael Collins, awak CMP pada Apollo 8, mengalami masalah pada kakinya. Dokter mendiagnosis terjadi pertumbuhan tulang antara tulang belakang kelima dan keenamnya, yang memerlukan pembedahan.[38] Lovell menggantikannya sebagai awak Apollo 8, dan ketika Collins pulih, ia bergabung dengan Armstrong sebagai awak CMP. Sementara itu, Fred Haise menjadi kru cadangan LMP, dan Aldrin sebagai cadangan CMP untuk Apollo 8.[39] Apollo 11 adalah misi Amerika kedua yang kesemua awaknya telah memiliki pengalaman antariksa sebelumnya,[40] yang pertama adalah Apollo 10.[41] Misi berikutnya adalah STS-26 pada tahun 1988.[40]

Deke Slayton memberi Armstrong pilihan untuk mengganti Aldrin dengan Lovell, karena sejumlah pihak menganggap Aldrin sulit diajak bekerja sama. Armstrong tidak punya masalah bekerja bersama Aldrin, dan menolak usulan tersebut. Menurutnya, Lovell pantas untuk memimpin misinya sendiri (kelak Apollo 13).[42]

Kru utama Apollo 11 tidak berteman dekat seperti para kru Apollo 12. Sebaliknya, mereka menjalin hubungan kerja yang kaku. Armstrong dikenal sebagai sosok penyendiri, dan Collins, yang juga menganggap dirinya penyendiri, mengaku menolak upaya Aldrin untuk menjalin hubungan yang lebih akrab.[43] Aldrin dan Collins menggambarkan para awak sebagai "orang asing sok ramah".[44] Armstrong tidak setuju dengan penilaian tersebut, dan berkata, "... semua awak yang bekerja bersama saya sangat baik."[44]

Kru cadangan

[sunting | sunting sumber]
Posisi Astronaut
Komandan James A. Lovell Jr.
Pilot Modul Komando William A. Anders
Pilot Modul Lunar Fred W. Haise Jr.

Kru cadangan terdiri dari Lovell sebagai Komandan, William Anders sebagai CMP, dan Haise sebagai LMP. Anders terbang bersama Lovell dalam misi Apollo 8.[40] Pada awal 1969, ia diterima bekerja di National Aeronautics and Space Council, dan mengumumkan akan pensiun sebagai astronaut pada saat itu. Ken Mattingly dipindahkan dari kru pendukung menjadi pelatih paralel, dengan Anders sebagai CMP cadangan jika peluncuran Apollo 11 tertunda melewati tanggal yang disepakati, karena Anders tidak bisa ikut setelah tanggal tersebut. Lovell, Haise, dan Mattingly kelak ditugaskan sebagai kru utama Apollo 13.[45]

Kru pendukung

[sunting | sunting sumber]

Dalam Proyek Mercury dan Gemini, setiap misi memiliki kru utama dan cadangan. Untuk Apollo, kru astronaut ketiga ditambahkan, yang dikenal dengan kru dukungan. Kru pendukung bertugas menyusun rencana penerbangan, daftar periksa dan aturan misi pendaratan, serta memberitahu para kru utama dan cadangan mengenai perubahan misi. Kru pendukung ini menetapkan prosedur, terutama untuk keadaan darurat, sehingga kru utama dan cadangan bisa melatih dan mempelajarinya di simulator.[46] Untuk Apollo 11, kru pendukung terdiri dari Ken Mattingly, Ronald Evans dan Bill Pogue.[47]

Komunikator kapsul

[sunting | sunting sumber]
CAPCOM Charles Duke, bersama kru cadangan Jim Lovell dan Fred Haise saat penerbangan Apollo 11.

Komunikator kapsul (CAPCOM) adalah para astronaut di Mission Control Center di Houston, Texas, yang menjadi satu-satunya pihak yang berkomunikasi langsung dengan awak pesawat.[48] Untuk Apollo 11, CAPCOM adalah: Charles Duke, Ronald Evans, Bruce McCandless II, James Lovell, William Anders, Ken Mattingly, Fred Haise, Don L. Lind, Owen K. Garriott dan Harrison Schmitt.[47]

Direktur penerbangan

[sunting | sunting sumber]

Direktur penerbangan untuk misi ini adalah:[49][50][51][52][53][54]

Nama Sif Tim Aktivitas
Clifford E. Charlesworth 1 Green Kegiatan peluncuran dan ekstravehikular (EVA)
Gerald D. Griffin 1 Gold Cadangan untuk sif 1
Gene Kranz 2 White Pendaratan Bulan
Glynn Lunney 3 Black Penerbangan dari Bulan
Milton Windler 4 Maroon Perencanaan

Persiapan

[sunting | sunting sumber]
Insinye Apollo 11

Lambang misi Apollo 11 didesain oleh Collins, yang menginginkan simbol "pendaratan Bulan dengan damai oleh Amerika Serikat". Atas saran Lovell, ia memilih elang botak, burung nasional Amerika Serikat, sebagai lambang. Tom Wilson, seorang instruktur di simulator, menyarankan agar menambahkan dahan zaitun di paruhnya untuk menguatkan pesan misi damai. Collins menambahkan latar belakang Bulan dengan Bumi tampak di kejauhan. Sinar matahari dalam gambar tersebut terbit dari arah yang salah; bayangannya seharusnya berada di bagian bawah Bumi, bukannya di sebelah kiri. Aldrin, Armstrong dan Collins memutuskan bahwa Elang dan Bulan akan memiliki warna alami, dan memilih garis pinggir berwarna biru dan emas. Armstrong khawatir bahwa kata "eleven" tidak akan dipahami oleh penutur non bahasa Inggris, dan menggantinya dengan "Apollo 11".[55] Mereka memutuskan untuk tidak mencantumkan nama mereka pada lencana, sehingga "mewakili semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan pendaratan di Bulan ".[56]

Seorang ilustrator di MSC memberikan sentuhan seni, yang kemudian dikirim ke NASA untuk disetujui.[55] Desain ini ditolak. Bob Gilruth, direktur MSC menganggap cakar elang tampak "terlalu bengis".[57] Setelah melewati beberapa diskusi, dahan zaitun dipindahkan ke cakar elang.[57] Ketika koin dolar Eisenhower diterbitkan pada tahun 1971, desain elang ditampilkan dalam posisi terbalik.[58] Desain ini juga digunakan dalam dolar Susan B. Anthony yang dikeluarkan pada tahun 1979.[59]

Tanda panggil

[sunting | sunting sumber]

Setelah kru Apollo 10 menamai wahana antariksa mereka Charlie Brown dan Snoopy, staf Kementerian Dalam Negeri Julian Scheer menulis surat kepada George M. Low, Manajer Apollo Spacecraft Program Office di Manned Spacecraft Center (MSC), meminta agar kru Apollo 11 tidak menamai wahana mereka secara berlebihan. Nama Snowcone digunakan untuk CM dan Haystack digunakan untuk LM dalam rapat internal saat perencanaan misi awal.[60]

LM akhirnya dinamai Eagle, sesuai dengan lambang misi. Atas saran Scheer, wahana CM dinamai Columbia, sesuai Columbiad, meriam raksasa yang meluncurkan pesawat luar angkasa (juga dari Florida) dalam novel From the Earth to the Moon (1865) karya Jules Verne. Nama ini juga merujuk pada Columbia, nama lama Amerika Serikat.[61][62] Dalam bukunya tahun 1976, Collins mengatakan Columbia merujuk pada Christopher Columbus.[63]

Cendera mata

[sunting | sunting sumber]
Medali Robbins perak penerbangan Antariksa Apollo 11

Para astronaut memiliki barang-barang preferensi pribadi (PPK), tas kecil berisi barang-barang pribadi penting yang ingin mereka bawa dalam misi tersebut.[64] Lima PPK berisi barang pribadi dengan berat masing-masing 05-pon (2,3 kg) dibawa oleh Apollo 11: tiga (satu untuk setiap astronaut) disimpan di Columbia sebelum diluncurkan, dan dua di Eagle.[65]

PPK LM milik Neil Armstrong berisi sepotong kayu dari baling-baling kiri Wright Flyer tahun 1903 milik Wright Bersaudara dan selembar potongan sayapnya,[66] beserta pin astronaut bertabur berlian yang awalnya diberikan kepada Slayton oleh para janda awak Apollo 1. Pin ini rencananya akan diterbangkan dalam misi tersebut, tetapi setelah kecelakaan maut saat peluncuran dan setelah pemakaman para astronaut, janda awak Apollo 1 memberikan pin tersebut kepada Slayton. Armstrong membawa pin tersebut bersamanya dalam misi Apollo 11.[67]

Pemilihan lokasi

[sunting | sunting sumber]
Peta Bulan menunjukkan pilihan lokasi pendaratan Apollo 11. Lokasi 2 yang akhirnya dipilih.

Apollo Site Selection Board NASA mengumumkan lima lokasi pendaratan potensial pada 8 Februari 1968. Lokasi ini merupakan hasil penelitian dua tahun yang didasarkan pada hasil fotografi beresolusi tinggi di permukaan Bulan oleh lima prob tak berawak dalam Program Orbiter Lunar dan informasi mengenai kondisi permukaan yang diselidiki melalui Program Surveyor.[68] Teleskop Bumi tidak mampu menyediakan resolusi foto yang dibutuhkan oleh Proyek Apollo.[69] Lokasi pendaratan harus sedekat mungkin dengan khatulistiwa Bulan untuk meminimalkan tingkat propelan, harus bebas dari hambatan yang mengganggu manuver, dan harus datar untuk menyederhanakan tugas radar pendaratan. Nilai ilmiah tidak menjadi pertimbangan.[70]

Lokasi pendaratan yang tampak menjanjikan pada foto yang diambil dari Bumi kebanyakan tidak disetujui. Persyaratan awal bahwa lokasi pendaratan harus terbebas dari kawah akhirnya ditiadakan, karena tidak ada lokasi seperti itu yang ditemukan.[71] Lima lokasi dipertimbangkan: Lokasi 1 dan 2 berada di Laut Tenang (Mare Tranquilitatis); Lokasi 3 berada di Teluk Tengah (Sinus Medii); dan Lokasi 4 dan 5 berada di Samudra Badai (Oceanus Procellarum).[68] Pemilihan lokasi akhir didasarkan pada tujuh kriteria:

  • Lokasi pendaratan harus mulus, dengan kawah yang relatif sedikit;
  • Jalur penerbangan harus terbebas dari bukit besar, tebing tinggi atau kawah dalam yang dapat membingungkan radar pendaratan dan menyebabkan radar salah lacak;
  • Dapat dijangkau dengan seminimal mungkin tingkat propelan;
  • Memungkinkan penundaan saat dilakukan hitungan mundur peluncuran;
  • Memberi wahana Apollo lintasan pengembalian bebas, yang memungkinkan wahana untuk meluncur di sekitar Bulan dan kembali ke Bumi dengan aman tanpa harus melakukan penyalaan mesin jika ada masalah yang timbul dalam perjalanan ke Bulan;
  • Memiliki jarak pandang yang baik selama pendekatan pendaratan, artinya Matahari berada antara 7 dan 20 derajat di belakang LM; dan
  • Kemiringan umum kurang dari 2 derajat di lokasi pendaratan.[68]

Persyaratan terkait posisi Matahari sangat sulit terpenuhi, membatasi tanggal peluncuran menjadi satu hari per bulan.[68] Waktu pendaratan tepat setelah fajar dipilih untuk meminimalisir suhu ekstrem yang akan dialami para astronaut.[72] Apollo Site Selection Board memilih Lokasi 2, dengan Lokasi 3 dan 5 sebagai cadangan jika peluncurannya ditunda. Pada bulan Mei 1969, modul lunar Apollo 10 terbang dalam jarak 15 kilometer (9,3 mi) dari Lokasi 2, dan melaporkan bahwa lokasi tersebut dapat digunakan untuk mendarat.[73][74]

Keputusan langkah pertama

[sunting | sunting sumber]

Saat konferensi pers pertama setelah kru Apollo 11 diumumkan, pertanyaan pertama adalah, "Siapa di antara kalian yang akan menjadi orang pertama yang melangkah ke permukaan Bulan?"[75][76] Slayton mengatakan kepada wartawan yang hadir bahwa hal tersebut belum diputuskan, dan Armstrong menambahkan bahwa hal tersebut "tidak didasarkan pada keinginan pribadi".[75]

Skenario pertama misi ini adalah pilot modul lunar keluar dari wahana antariksa sebelum pilot modul komando, sesuai dengan yang dilakukan dalam misi sebelumnya.[77] Komandan misi ini belum pernah berjalan di antariksa.[78] Para wartawan menulis pada awal 1969 bahwa Aldrin akan menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan, dan pejabat NASA George Mueller menjelaskan kepada wartawan bahwa Aldrin memang akan menjadi orang pertama. Aldrin mendengar bahwa Armstrong akan menjadi orang pertama yang menginjak Bulan karena Armstrong adalah warga sipil, yang membuat Aldrin berang. Aldrin berupaya meyakinkan pilot modul lunar lainnya bahwa ia harus menjadi orang pertama, tetapi hal ini ditanggapi dengan sinis karena dianggap sebagai taktik melobi. Mencoba untuk membendung konflik antardepartemen, Slayton mengatakan kepada Aldrin bahwa Armstrong akan menjadi orang pertama karena ia adalah komandan misi. Keputusan tersebut diumumkan dalam konferensi pers pada tanggal 14 April 1969.[79]

Selama berdekade-dekade, Aldrin percaya penetapan keputusan akhir tersebut didorong oleh lokasi palka pada modul lunar. Karena astronaut mengenakan pakaian antariksa dan wahana antariksa sangat kecil, sulit untuk keluar dari wahana antariksa. Para awak mencoba simulasi dengan Aldrin meninggalkan wahana terlebih dahulu, tetapi ia merusak simulator saat mencoba keluar. Insiden tersebut cukup bagi perencana misi untuk membuat keputusan. Aldrin dan Armstrong masih menunggu keputusan sampai akhir musim semi.[80] Slayton akhirnya memberi tahu Armstrong bahwa ia akan keluar dari wahana antariksa terlebih dahulu, jika ia setuju. Armstrong berkata, "Ya, begitulah cara melakukannya."[81]

Media menuduh Armstrong memanfaatkan hak prerogatifnya sebagai komandan untuk keluar dari wahana antariksa terlebih dahulu.[82] Chris Kraft mengungkapkan dalam buku autobiografinya tahun 2001 bahwa terjadi pertemuan antara Gilruth, Slayton, Low, dan dirinya untuk memastikan Aldrin tidak menjadi orang pertama yang berjalan di Bulan. Mereka berpendapat bahwa orang pertama yang berjalan di Bulan haruslah menyerupai Charles Lindbergh, sosok yang tenang dan pendiam. Mereka membuat keputusan yang mengubah rencana penerbangan sehingga komandan adalah orang pertama yang keluar dari wahana antariksa.[83]

Prapeluncuran

[sunting | sunting sumber]
Saturn V SA-506, roket yang membawa wahana antariksa Apollo 11, bergerak keluar dari Vehicle Assembly Building menuju Launch Complex 39.

Kapsul atas modul lunar LM-5 tiba di Kennedy Space Center pada 8 Januari 1969, diikuti oleh kapsul bawah empat hari kemudian, serta Modul Komando dan Servis CM-107 pada 23 Januari.[1] Ada sejumlah perbedaan antara LM-5 dan LM-4 Apollo 10; LM-5 memiliki antena radio VHF untuk memfasilitasi komunikasi dengan para astronaut saat proses EVA di permukaan Bulan; mesin penerbangan yang lebih ringan; lebih banyak perlindungan termal pada roda pendaratan; dan paket eksperimen ilmiah yang dikenal dengan Early Apollo Scientific Experiments Package (EASEP). Satu-satunya perubahan dalam konfigurasi modul komando adalah penghilangan beberapa insulasi pada palka depan.[84][85] Modul komando dan servis disatukan pada tanggal 29 Januari, dan dipindahkan dari Operations and Checkout Building ke Vehicle Assembly Building pada tanggal 14 April.[1]

Bagian ketiga S-IVB Saturn V AS-506 tiba pada tanggal 18 Januari, diikuti oleh bagian kedua S-II pada 6 Februari, bagian pertama S-IC pada 20 Februari, dan Saturn V Instrument Unit pada tanggal 27 Februari. Pukul 12.30 tanggal 20 Mei, sebanyak 5.443-ton (5.357-ton-panjang; 6.000-ton-pendek) material rakitan diangkut dari Vehicle Assembly Building menggunakan crawler-transporter menuju Launch Pad 39A, bagian dari Launch Complex 39, sementara Apollo 10 masih dalam perjalanan ke Bulan. Uji coba hitung mundur dimulai tanggal 26 Juni, dan berakhir pada 2 Juli. Kompleks peluncuran diterangi cahaya pada malam tanggal 15 Juli, ketika pengangkut roket membawa struktur servis kembali ke tempat parkirnya.[1] Pada dini hari, tangki bahan bakar S-II dan S-IVB diisi penuh dengan hidrogen cair.[86] Pengisian bahan bakar selesai tiga jam sebelum peluncuran.[87] Operasi peluncuran pada umumnya terkomputerisasi, dengan 43 program ditulis dalam bahasa pemrograman ATOLL.[88]

Slayton membangunkan para awak kira-kira pukul 04.00, dan mereka mandi, bercukur, dan sarapan steik dan telur bersama Slayton dan kru cadangan. Ketiga awak kemudian mengenakan pakaian antariksa dan menghirup oksigen murni. Pukul 06.30, mereka berangkat ke Launch Complex 39.[89] Haise memasuki Columbia kurang lebih selama tiga jam sepuluh menit sebelum waktu peluncuran. Bersama seorang teknisi, ia membantu Armstrong duduk di kursi astronaut sebelah kiri pada pukul 06.54. Lima menit kemudian, Collins bergabung dengannya, mengambil posisi di kursi kanan. Kemudian, Aldrin masuk dan duduk di kursi tengah.[87] Haise keluar dari wahana dua jam sepuluh menit sebelum peluncuran.[90] Kru bantu menyegel pintu palka, dan kabin dibersihkan serta diberi tekanan. Kru bantu kemudian meninggalkan kompleks peluncuran sekitar satu jam sebelum waktu peluncuran. Hitung mundur dimulai pada tiga menit dua puluh detik sebelum waktu peluncuran.[87] Lebih dari 450 personel berada di konsol di ruang luncur.[86]

Peluncuran dan penerbangan ke orbit Bulan

[sunting | sunting sumber]
Kendaraan antariksa Apollo 11 Saturn V lepas landas dengan Astronaut Neil A. Armstrong, Michael Collins dan Edwin E. Aldrin Jr pada pukul 9.32 EDT tanggal 16 Juli 1969 dari Kennedy Space Center's Launch Complex 39A.

Diperkirakan satu juta penonton menyaksikan peluncuran Apollo 11 dari jalan raya dan pantai di sekitar lokasi peluncuran. Para pejabat yang menyaksikan meliputi Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, Jenderal William Westmoreland, empat anggota kabinet, 19 gubernur negara bagian, 40 wali kota, 60 duta besar dan 200 anggota kongres. Wakil Presiden Spiro Agnew menyaksikan peluncuran bersama mantan presiden, Lyndon B. Johnson dan istrinya Lady Bird Johnson.[86][91] Sebanyak 3.500 perwakilan media hadir;[92] sekitar dua pertiga berasal dari Amerika Serikat; sisanya berasal dari 55 negara lain. Peluncuran ini disiarkan langsung di 33 negara, dengan kira-kira 25 juta pemirsa menonton peluncurannya di Amerika Serikat. Jutaan orang di seluruh dunia mendengarkan siaran radio.[91][86] Presiden Richard Nixon juga menonton peluncuran dari kantornya di Gedung Putih bersama perwakilan NASA, astronaut Apollo Frank Borman.[93]

Saturn V AS-506 meluncurkan Apollo 11 pada 16 Juli 1969 pukul 13.32.00 UTC (9.32.00 EDT).[1] 13,2 detik setelah diluncurkan, kendaraan peluncur mulai berguling ke azimut penerbangan 72,058 °. Pemadaman penuh mesin bagian pertama terjadi sekitar 2 menit 42 detik menuju misi, diikuti oleh pemisahan S-IC dan pengapian mesin S-II. Mesin bagian kedua kemudian mati dan lepas 9 menit 8 detik kemudian, diikuti oleh pengapian pertama mesin S-IVB beberapa detik kemudian.[3]

Apollo 11 memasuki orbit Bumi pada ketinggian 1.004 mil laut (1.859 km) sampai 989 mil laut (1.832 km), dua belas menit setelah penerbangan. Setelah satu setengah orbit, pengapian kedua mesin S-IVB mendorong wahana antariksa ke lintasannya menuju Bulan, dengan injeksi translunar (TLI) terbakar pada pukul 16.22.13 UTC. Kira-kira 30 menit kemudian, dengan Collins duduk di kursi kiri dan bertugas sebagai pengontrol, manuver ekstraksi, kait, dan transposisi dilakukan. Hal ini menyebabkan terlepasnya Columbia dari sisa S-IVB, berbalik, dan bertempelan dengan Eagle yang masih melekat pada wahana. Setelah LM diekstraksi, wahana yang telah menyatu menuju ke Bulan, sedangkan roket terbang pada lintasan melewati Bulan.[94][3] Proses ini dilakukan untuk menghindari tabrakan antara roket dengan wahana antariksa, Bumi, atau Bulan. Efek ketapel saat melewati Bulan melontarkan wahana ke orbit mengitari Matahari.[95]

Pada tanggal 19 Juli pukul 17.21.50 UTC, Apollo 11 terbang di belakang Bulan dan menghidupkan mesin penggerak servis untuk memasuki orbit Bulan.[3][96] Dalam tiga puluh orbit yang dilewatinya, para awak melihat pemandangan lokasi pendaratan di Laut Tenang di selatan, kira-kira 12 mil (19 km) di sebelah barat daya kawah Sabine D. Lokasi ini dipilih karena dianggap cukup datar dan mulus oleh pendarat Ranger 8 dan Surveyor 5 serta wahana pemetaan Lunar Orbiter, sehingga kecil kemungkinan terjadinya hambatan pendaratan EVA.[97] Lokasi tersebut terletak sekitar 25 kilometer (16 mi) di sebelah tenggara lokasi pendaratan Surveyor 5, dan 68 kilometer (42 mi) di sebelah barat daya lokasi kecelakaan Ranger 8.[98]

Turun ke Bulan

[sunting | sunting sumber]
The top of the silvery command module is seen over a grey, cratered lunar surface
Columbia di orbit Bulan, difoto dari Eagle

Pada pukul 12.52.00 UTC tanggal 20 Juli, Aldrin dan Armstrong memasuki Eagle, dan memulai persiapan akhir untuk turun ke Bulan.[7] Pukul 17.44.00, Eagle terlepas dari Columbia.[3] Collins, sendirian di Columbia, memeriksa Eagle ketika ia berada tepat di depannya untuk memastikan pesawat tersebut tidak mengalami kerusakan, dan memastikan roda pendaratan terpasang dengan benar.[99][100] Armstrong berseru: "Eagle memiliki sayap!"[100]

Ketika memulai penurunan, Armstrong dan Aldrin menyadari mereka melewati markah permukaan dua atau tiga detik lebih awal, dan melaporkan bahwa markah tersebut "panjang"; keduanya akan mendarat bermil-mil di barat titik target. Eagle bergerak terlalu cepat. Masalah ini bisa menyebabkan konmas – konsentrasi massa tinggi yang bisa mengubah lintasan. Direktur Penerbangan Gene Kranz menduga bahwa hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh tekanan udara ekstra di terowongan dok. Atau bisa jadi akibat manuver memutar Eagle.[101][102]

Lima menit sebelum wahana turun, pada ketinggian 6.000 kaki (1.800 m) di atas permukaan Bulan, komputer pemandu LM (LGC) mengalihkan perhatian para kru pada alarm program 1201 dan 1202 yang tak terduga. Di dalam Mission Control Center, ahli komputer Jack Garman memberi tahu Petugas Pembimbing Steve Bales bahwa aman bagi wahana untuk turun ke Bulan, dan pesan ini diteruskan kepada kru. Alarm program menunjukkan "kelebihan eksekutif", yang berarti komputer pemandu tidak dapat menyelesaikan semua tugasnya secara tepat waktu dan harus menunda beberapa tugas.[103][104] Margaret Hamilton, Direktur Apollo Flight Computer Programming di Charles Stark Draper Laboratory MIT memaparkan:

Eagle di orbit Bulan difoto dari Columbia

Menyalahkan komputer untuk masalah Apollo 11 seumpama menyalahkan orang yang melihat kebakaran dan memanggil pemadam kebakaran. Sebenarnya, komputer diprogram untuk melakukan lebih dari mengenali kondisi kesalahan. Satu set lengkap program pemulihan disertakan ke dalam perangkat lunak. Tindakan perangkat lunak, dalam kasus ini, adalah menghapus tugas-tugas berprioritas rendah dan mengutamakan tugas yang lebih penting. Komputer, bukannya memaksa pembatalan, tetapi mencegah pembatalan. Jika komputer tidak mengenali masalah ini dan melakukan tindakan pemulihan, Apollo 11 tidak akan menjadi pendaratan Bulan yang sukses.[105]

Sepanjang misi, penyebab masalah ini diduga akibat saklar radar temu berada pada posisi yang salah, menyebabkan komputer memproses data dari radar temu dan pendaratan pada saat bersamaan.[106][107] Pakar perangkat lunak, Don Eyles, menyimpulkan dalam makalahnya tahun 2005, Guidance and Control Conference, bahwa masalah pada komputer Apollo 11 disebabkan oleh kekutu desain perangkat keras yang sebelumnya muncul saat pengujian LM tak berawak di Apollo 5. Menyalakan radar temu (yang akan dipanaskan pada kondisi pendaratan darurat) seharusnya tidak relevan dengan komputer, tetapi ketidaksesuaian pentahapan listrik antara dua bagian sistem radar temu menyebabkan antena stasioner muncul di komputer secara bolak-balik antara dua posisi, tergantung pada bagaimana perangkat keras dinyalakan secara acak. Pencurian siklus ekstra, ketika radar temu memperbarui konter secara tak sengaja, memicu alarm pada komputer.[108]

Pendaratan

[sunting | sunting sumber]
Lokasi pendaratan dekat kawah West.

Ketika Armstrong kembali melihat ke luar, ia menyadari bahwa target pendaratan komputer berada di wilayah yang penuh batu berserakan di sebelah utara dan timur kawah berdiameter 300-kaki-diameter (91 m) (kemudian dinamakan kawah West), kemudian ia menyalakan kendali semiotomatis.[109][110] Armstrong mempertimbangkan pendaratan singkat pada wilayah berbatu agar mereka bisa mengumpulkan sampel geologi, tetapi tidak bisa karena kecepatan horizontal wahana terlalu tinggi. Saat turun ke Bulan, Aldrin meneriakkan data navigasi pada Armstrong, yang sibuk mengemudikan Eagle. Kira-kira 250 kaki (76 m) di atas permukaan Bulan, Armstrong menyadari pasokan propelan semakin berkurang dan bertekad untuk mendarat di lokasi pendaratan pertama yang memungkinkan.[111]

Armstrong menemukan hamparan daratan yang mulus dan mengarahkan wahana antariksa turun. Ketika semakin mendekat, kurang lebih 250 kaki (76 m) di atas permukaan, ia mengetahui lokasi pendaratan ini memiliki kawah di sekitarnya. Armstrong menyusuri kawah dan menemukan hamparan daratan yang rata. 100 kaki (30 m) dari permukaan, dengan sisa propelan 90 detik, debu Bulan yang diterjang oleh mesin LM mulai mengganggu kemampuan mesin untuk mengatur gerakan wahana. Beberapa batu besar menjorok keluar dari awan debu, dan Armstrong berfokus pada batu-batu ini saat turun ke Bulan agar ia bisa menentukan kecepatan wahana antariksa.[112]

Lampu memberi tahu Aldrin bahwa setidaknya satu dari prob sepanjang 67-inci (170 cm) yang bergelantungan pada kaki Eagle telah menyentuh permukaan Bulan beberapa saat sebelum pendaratan dan ia berkata: "nyalakan lampu!" Armstrong seharusnya segera mematikan mesin, karena para pakar mencurigai tekanan akibat knalpot mesin yang menyentuh permukaan Bulan dapat membuat mesin meledak, tetapi Armstrong lupa. Tiga detik kemudian, Eagle mendarat dan Armstrong mematikan mesin.[113] Aldrin lalu berkata, "Oke, mesin berhenti. ACA – keluar dari detent." Armstrong membalas: "Keluar dari detent. Auto." Aldrin menambahkan: "Mode kendali – juga auto. Perintah turun. Lengan mesin – mati. 413 masuk."[114]

Pendaratan di Bulan, 20 Juli 1969

ACA adalah Attitude Control Assembly – tongkat pengendali LM. Output dikirim ke LGC untuk memerintahkan jet sistem kendali reaksi (RCS) dinyalakan. "Keluar dari detent" berarti tongkat pengendali telah bergerak menjauh dari posisi tengahnya; pengendali tersebut bertenaga pegas seperti indikator belok pada mobil. Alamat LGC 413 bermakna variabel yang mengindikasikan bahwa LM telah mendarat.[5]

Eagle mendarat pada pukul 20.17.40 UTC pada hari Minggu tanggal 20 Juli dengan sisa bahan bakar 216 pon (98 kg). Informasi yang diperoleh oleh para kru dan pengontrol misi saat pendaratan menunjukkan bahwa LM memiliki cukup bahan bakar untuk penerbangan bertenaga selama 25 detik,[5][115] tetapi analisis setelah misi menunjukkan bahwa jumlah tersebut sebenarnya hampir 50 detik.[116] Apollo 11 mendarat dengan bahan bakar lebih sedikit jika dibandingkan dengan kebanyakan misi berikutnya, dan para astronaut kelak diberi peringatan bahan bakar rendah sejak dini. Masalah ini kemudian diketahui akibat 'slosh' propelan lebih besar dari yang diperkirakan, membuka sensor bahan bakar. Pada misi selanjutnya, katup anti slosh tambahan dipasang di tangki untuk mencegah masalah serupa.[5]

Armstrong menanggapi Aldrin yang menyelesaikan daftar periksa pendaratan di Bulan dengan jawaban "Lengan mesin mati", sebelum memberitahu CAPCOM, Charles Duke, dengan kata-kata, "Houston, Tranquility Base di sini. Eagle telah mendarat." Perubahan penyebutan tanda panggil oleh Armstrong dari "Eagle" menjadi "Tranquility Base" membuat para pendengar mengira bahwa pendaratan telah terjadi dan berhasil.[117] Duke salah mengucapkan jawaban ketika ia mengungkapkan kelegaannya di Mission Control: "Roger, Twan– Tranquility, kami mendengarmu di darat. Banyak orang yang akan berubah menjadi biru. Kami bernapas lagi. Terima kasih banyak."[5][118]

Lokasi pendaratan Apollo 11 divisualisasikan dalam tiga dimensi menggunakan elevasi fotografi dan model digital stereo dari kamera LRO

Dua setengah jam setelah mendarat, sebelum memulai persiapan EVA, Aldrin mengirim pesan radio ke Bumi:

Ini pilot LM. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta setiap orang mendengarkan, siapa pun dan di mana pun kalian berada, untuk berhenti sejenak dan merenungkan peristiwa beberapa jam terakhir dan mengucapkan terima kasih dengan cara sendiri.[119]

Aldrin kemudian menggelar ibadat komuni secara pribadi. Pada saat itu, NASA masih bergelut dengan gugatan yang diajukan oleh seorang ateis bernama Madalyn Murray O'Hair (yang keberatan dengan pembacaan Kitab Kejadian oleh awak Apollo 8) yang menuntut agar para astronaut NASA tidak menyiarkan kegiatan keagamaan ketika berada di luar angkasa. Oleh sebab itu, Aldrin berupaya tidak menyebut secara langsung pelaksanaan ibadat komuni di Bulan. Aldrin adalah seorang penatua di Gereja Presbiterian Webster, dan perlengkapan ibadatnya disiapkan oleh pastor gereja, Dean Woodruff. Presbiterian Webster masih menyimpan cawan yang digunakan di Bulan, dan memperingati peristiwa tersebut setiap tahun pada hari Minggu mendekati tanggal 20 Juli.[120] Jadwal misi mengatur agar para astronaut tidur selama lima jam setelah pendaratan, tetapi mereka memilih untuk memulai persiapan EVA lebih awal, berpikir bahwa mereka tidak akan bisa tidur.[121]

Operasi permukaan Bulan

[sunting | sunting sumber]
Foto Neil Armstrong diambil oleh Buzz Aldrin. Ini adalah satu dari beberapa foto Armstrong di permukaan Bulan; kebanyakan ia yang memegang kamera.

Persiapan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dimulai pukul 23.43.[7] Ini membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan; tiga setengah jam, bukannya dua jam sebagaimana direncanakan.[122] Saat pelatihan di Bumi, semua yang diperlukan telah ditata dengan rapi di hadapan mereka, tetapi di Bulan kabin berisi sejumlah besar barang-barang lainnya, seperti daftar periksa, paket makanan, dan perlengkapan.[123] Enam jam tiga puluh sembilan menit setelah mendarat, Armstrong dan Aldrin siap untuk keluar dari wahana, dan tekanan Eagle dikurangi.[124]

Palka Eagle dibuka pukul 02.39.33.[7] Armstrong awalnya mengalami kesulitan melewati lubang palka mengenakan sistem pendukung kehidupan portabelnya (PLSS).[122] Detak jantung tertinggi para astronaut Apollo yang tercatat terjadi semasa keluar dan masuk LM.[125] Pukul 02.51, Armstrong mulai turun ke permukaan Bulan. Unit kendali jarak jauh yang terpasang di dadanya mencegahnya untuk melihat kakinya. Setelah turun sejauh sembilan anak tangga, Armstrong menarik cincin-D untuk mengeluarkan unit penyimpanan peralatan modular (MESA) yang terdapat di samping Eagle dan mengaktifkan kamera TV.[9][126]

Apollo 11 menggunakan televisi pemindaian lambat yang tidak kompatibel dengan penyiaran TV, sehingga harus ditampilkan pada monitor khusus, dan kamera TV konvensional menyorot monitor ini, secara signifikan memperburuk kualitas gambar.[127] Sinyal diterima di Goldstone di Amerika Serikat; sinyal dengan fidelitas yang lebih baik diterima oleh Honeysuckle Creek Tracking Station di Canberra, Australia. Beberapa menit kemudian, umpan dialihkan ke teleskop radio Parkes yang lebih tanggap di Australia.[128] Meskipun terdapat beberapa gangguan teknis dan cuaca, gambar buram hitam putih EVA Bulan berhasil diterima dan disiarkan kepada kurang lebih 600 juta warga Bumi.[128] Salinan video ini dalam format siaran disimpan dan tersedia secara luas, tetapi rekaman asli permukaan Bulan kemungkinan hancur akibat digunakan kembali oleh NASA secara rutin.[127]

Plakat yang ditinggalkan di tangga Eagle

Saat berada di tangga, Armstrong meletakkan sebuah plakat yang dipasang di bagian bawah LM yang memuat dua gambar Bumi (Belahan Barat dan Timur), sebuah prasasti, dan tanda tangan para astronaut dan Presiden Nixon. Prasasti tersebut berbunyi:

Here men from the planet Earth first set foot upon the Moon July 1969, A.D. We came in peace for all mankind.[9] Di sini manusia dari planet Bumi pertama kali menginjakkan kaki di Bulan pada Juli 1969 M. Kami datang dengan damai atas nama seluruh umat manusia.

Atas permintaan pemerintah Nixon untuk menambahkan referensi mengenai Tuhan, NASA sengaja tidak menuliskan tanggal agar bisa menambahkan A.D (Masehi, M), yang merupakan singkatan dari Anno Domini, "tahun Tuhan kita".[129]

Setelah memaparkan bahwa debu permukaan "sangat halus" dan "hampir menyerupai bubuk",[9] pada pukul 02.56.15,[130] enam setengah jam setelah mendarat, Armstrong menjejakkan kaki di permukaan Bulan dan menyatakan:

"That's one small step for [a] man, one giant leap for mankind"[8][131][132] ("Satu langkah kecil bagi [seorang] manusia. Satu lompatan besar bagi umat manusia.")

Armstrong bermaksud mengatakan "That's one small step for a man" ("Satu langkah kecil bagi seorang manusia"), tetapi kata "a" (seorang) tidak terdengar dalam transmisi, dan oleh sebab itu tidak dilaporkan oleh kebanyakan pengamat siaran langsung. Saat ditanyai mengenai kutipannya, Armstrong menjelaskan bahwa ia yakin telah mengatakan "for a man", dan versi cetak kutipan tersebut kemudian menyertakan "a" dalam tanda kurung. Salah satu penjelasan terkait hal ini adalah karena aksen Armstrong yang menyebabkan ia mengucapkan kata "for" dan "a" secara bersamaan; penjelasan lainnya adalah sifat intermiten tautan audio dan video ke Bumi, terutama akibat badai di sekitar Parkes Observatory. Analisis digital terbaru mengenai rekaman tersebut menunjukkan bahwa kata "a" mungkin telah diucapkan tetapi dikaburkan secara statis.[133][134][135]

Kira-kira tujuh menit setelah melangkah ke permukaan Bulan, Armstrong mengumpulkan sampel tanah Bulan menggunakan tas sampel. Ia kemudian melipat tas tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong di paha kanannya. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika terjadi keadaan darurat yang mengharuskan para astronaut meninggalkan EVA dan kembali ke LM, maka akan ada sampel tanah Bulan yang dibawa pulang ke Bumi.[136] Setelah mengumpulkan sampel selama dua belas menit,[131] ia mencopot kamera TV dari MESA dan melakukan sapuan panorama, lalu memasangnya pada tripod.[122] Sebagian kabel kamera TV masih melingkar dan berisiko tersandung. Fotografi dilakukan menggunakan kamera Hasselblad yang dapat dioperasikan dengan tangan atau dipasang pada baju antariksa Apollo Armstrong.[137] Aldrin bergabung dengan Armstrong di permukaan Bulan. Ia menggambarkan pemandangan Bulan dengan kalimat sederhana: "Luar biasa tandus."[9]

Menurut Armstrong, ia bergerak dalam gravitasi Bulan, seperenam gravitasi Bumi, "bahkan lebih mudah daripada simulasi ... Sama sekali tidak ada kesulitan untuk berjalan."[9] Aldrin bergabung dengannya dan menguji metode untuk bergerak di permukaan Bulan, termasuk melakukan lompatan kanguru. Ransel PLSS bisa menyebabkan para astronaut berjalan mundur, tetapi untungnya para astronaut bisa menjaga keseimbangan. Berlari kecil menjadi gaya gerakan yang disukai. Para astronaut menyatakan mereka akan bergerak enam atau tujuh langkah ke depan. Tanah Bulan yang halus lumayan licin. Aldrin berkomentar bahwa bergerak dari sinar matahari ke arah bayangan Eagle tidak menghasilkan perubahan suhu di dalam baju antariksa, tetapi helm menjadi lebih hangat di bawah sinar matahari, jadi ia merasa lebih dingin berada di bayangan Eagle.[9] Perlengkapan MESA tidak begitu berguna dan agak memperlambat pekerjaan para astronaut.[137]

Aldrin memberi hormat pada bendera Amerika Serikat yang ditancapkan di permukaan Bulan.

Para astronaut menancapkan Lunar Flag Assembly yang mengibarkan bendera Amerika Serikat di permukaan Bulan, di hadapan kamera TV. Aldrin mengenang, "Dari semua pekerjaan yang harus saya lakukan di Bulan, pekerjaan yang paling ingin saya lakukan adalah mengibarkan bendera."[138] Tetapi para astronaut kesulitan untuk menancapkan tiang bendera di tanah Bulan yang keras, hanya bisa menanam tiang bendera sedalam 5 cm di permukaan Bulan. Aldrin cemas tiang tersebut akan tumbang di depan pemirsa TV. Tetapi ia tetap bisa memberi "hormat bendera yang tegas".[138] Sebelum Aldrin mengambil foto Armstrong di samping bendera, Presiden Richard Nixon berbicara kepada mereka melalui transmisi radio telepon, yang disebut Nixon sebagai "panggilan telepon paling bersejarah yang pernah dilakukan dari Gedung Putih."[139] Nixon awalnya berencana berpidato panjang lebar yang akan dibacakannya ketika panggilan telepon berlangsung, tetapi Frank Borman, yang berada di Gedung Putih sebagai perwakilan NASA, meyakinkan Nixon untuk mempersingkat pidatonya.[140]

Nixon: Halo, Neil dan Buzz. Saya berbicara kepada kalian melalui telepon dari Oval Room di Gedung Putih. Dan ini tentunya merupakan panggilan telepon paling bersejarah yang pernah dilakukan. Saya ingin memberi tahu kalian betapa bangganya kami semua atas apa yang telah kalian lakukan. Bagi setiap warga Amerika, hari ini pastinya menjadi hari paling membanggakan dalam hidup kami. Dan bagi orang-orang di seluruh dunia, saya yakin mereka juga sama bangganya seperti warga Amerika dalam mengakui betapa luar biasanya hari ini. Atas apa yang telah kalian lakukan, surga telah menjadi bagian dari dunia manusia. Dan setelah kalian berbicara kepada kami dari Laut Tenang, hal itu mengilhami kami untuk melipatgandakan upaya kami dalam membawa kedamaian dan ketenangan bagi Bumi. Untuk satu momen tak ternilai di sepanjang sejarah umat manusia, semua orang di Bumi ini bersatu: bersatu dalam kebanggaan atas apa yang telah kalian lakukan, dan bersatu dalam doa agar kalian bisa pulang dengan selamat ke Bumi. Armstrong: Terima kasih, Pak Presiden. Merupakan kehormatan besar dan hak istimewa bagi kami untuk berada di sini, tidak hanya mewakili Amerika Serikat, tetapi perdamaian manusia dari semua bangsa, dengan minat dan rasa ingin tahu, dan orang-orang dengan visi akan masa depan. Suatu kehormatan bagi kami untuk dapat berpartisipasi di sini pada hari ini.[141]

Jejak sepatu Aldrin; bagian dari eksperimen untuk menguji sifat regolith Bulan.

Mereka menggunakan EASEP, yang mencakup paket eksperimen seismik pasif yang digunakan untuk mengukur gempa Bulan dan larik retroreflektor untuk eksperimen rentang laser Bulan.[142] Kemudian Armstrong berjalan sejauh 196 kaki (60 m) dari LM untuk mengambil foto di tepi Kawah Little West, sedangkan Aldrin mengumpulkan dua sampel inti. Ia menggunakan palu geologi untuk menumbuk tabung, tetapi tidak mampu menembus kedalaman lebih dari 6 inci (15 cm). Para astronaut kemudian mengumpulkan sampel batuan menggunakan sendok dan penjepit bergagang. Kegiatan di permukaan Bulan membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, sehingga mereka harus berhenti mendokumentasikan pengumpulan sampel di tengah kegiatan. Aldrin menyekop 6 kilogram (13 pon) tanah Bulan ke dalam kotak dan mengemasnya dengan rapat.[143] Dua jenis batuan ditemukan dalam sampel geologi yang mereka bawa: basal dan breksi.[144] Tiga mineral baru ditemukan dalam sampel batuan yang dikumpulkan oleh para astronaut: armalcolite, tranquillityite, dan pyroxferroite. Armalcolite dinamai menurut Armstrong, Aldrin, dan Collins. Kesemua mineral ini kelak juga ditemukan di Bumi.[145]

Mission Control menggunakan frasa sandi untuk memperingatkan Armstrong bahwa tingkat metabolismenya tinggi, dan gerakannya harus diperlambat. Armstrong bergerak terlalu cepat dalam bertugas karena takut kehabisan waktu. Karena laju metabolisme para astronaut umumnya masih lebih rendah saat bergerak, Mission Control memberikan perpanjangan waktu 15 menit kepada para astronaut.[142] Dalam wawancara tahun 2010, Armstrong menjelaskan bahwa NASA membatasi waktu dan jarak berjalan di Bulan karena tidak ada bukti empiris mengenai berapa banyak air yang dibutuhkan oleh ransel PLSS para astronaut untuk menangani pembangkitan panas tubuh mereka saat bekerja di Bulan.[146]

Meninggalkan Bulan

[sunting | sunting sumber]

Aldrin masuk ke Eagle terlebih dahulu. Dengan susah payah, para astronaut mengangkut film dan dua kotak sampel berisi 2.155 kilogram (4.751 pon) material permukaan Bulan memasuki lubang palka LM menggunakan perangkat katrol kabel datar yang disebut Lunar Equipment Conveyor (LEC). Alat ini rupanya kurang efisien, dan misi berikutnya kebanyakan mengangkut peralatan dan sampel menuju LM dengan menggunakan tangan.[122] Armstrong mengingatkan Aldrin mengenai tas berisi barang memorabilia di saku lengan bajunya, dan Aldrin melemparkan tas tersebut ke bawah. Armstrong kemudian melompat ke anak tangga ketiga, dan menaiki LM. Setelah beralih ke pendukung kehidupan LM, para astronaut mengurangi beban dan siap untuk kembali ke orbit Bulan, setelah terlebih dahulu menanggalkan ransel PLSS, sepatu, kamera Hasselblad yang kosong, dan peralatan lainnya. Lubang palka ditutup kembali pada pukul 05.11.13. Mereka kemudian mengisi tekanan LM dan bersiap tidur.[147]

Aldrin di sebelah Passive Seismic Experiment Package dengan Eagle di latar belakang.

Penulis pidato kepresidenan William Safire telah menyiapkan pengumuman In Event of Moon Disaster untuk dibacakan oleh Nixon jika astronaut Apollo 11 tidak berhasil pulang dengan selamat ke Bumi.[148] Pengumuman tersebut dikirim dalam bentuk memo oleh Safire kepada Kepala Staf Gedung Putih Nixon, H. R. Haldeman, dengan Safire menyarankan protokol yang akan diikuti oleh pemerintah sebagai reaksi terhadap musibah tersebut.[149][150] Sesuai rencana, Mission Control akan "memutus komunikasi" dengan LM, dan seorang pendeta akan "mendoakan arwah para astronaut dengan khusyuk" dalam upacara kematian selayaknya pemakaman di laut. Paragraf terakhir naskah yang disiapkan berisikan alusi terhadap puisi Perang Dunia karya Rupert Brooke, "The Soldier".[150]

Saat bergerak di dalam kabin, Aldrin tanpa sengaja merusak pemutus sirkuit yang berfungsi menyalakan mesin utama untuk lepas landas dari Bulan. Ada kekhawatiran bahwa hal ini akan menyebabkan mesin tidak bisa menyala, menjebak mereka di Bulan. Tetapi, sebuah pulpen digunakan untuk mengaktifkan sakelar; jika saja ini tidak berhasil, maka sirkuit LM akan dikonfigurasi ulang untuk menyalakan mesin.[147]

Selama lebih dari 21 ½ jam di permukaan Bulan, selain peralatan ilmiah, para astronaut juga meninggalkan: palka misi Apollo 1 untuk mengenang astronaut Roger Chaffee, Gus Grissom, dan Edward White, yang tewas setelah modul komando mereka terbakar saat pengujian pada bulan Januari 1967; dua medali peringatan kosmonaut Soviet Vladimir Komarov dan Yuri Gagarin, yang tewas pada tahun 1967 dan 1968; sebuah tas memorabilia berisi replika emas dahan zaitun sebagai simbol perdamaian tradisional; dan cakram pesan silikon yang memuat pesan kebaikan Presiden Eisenhower, Kennedy, Johnson, dan Nixon, beserta pesan dari pemimpin 73 negara di seluruh dunia. Cakram ini juga memuat daftar kepemimpinan Kongres AS, daftar anggota komite DPR dan Senat yang berjasa mengesahkan undang-undang NASA, serta nama-nama pejabat penting NASA.[151]

Peta yang menunjukkan lokasi pendaratan dan pengambilan foto.

Setelah beristirahat selama tujuh jam, awak dibangunkan oleh Houston untuk mempersiapkan penerbangan pulang ke Bumi. Dua setengah jam kemudian, pada pukul 17.54.00 UTC, keduanya terbang menggunakan kapsul atas Eagle untuk bergabung kembali dengan Collins di Columbia di orbit Bulan.[131] Film yang direkam dari kapsul atas LM setelah lepas landas dari Bulan menampakkan bendera Amerika, yang ditancapkan sejauh 25 kaki (8 m) dari kapsul bawah, rebah akibat terpaan mesin kapsul atas. Aldrin mendongak tepat waktu untuk menyaksikan bendera tersebut jatuh: "Kapsul atas LM terpisah... Saya berkonsentrasi pada komputer, dan Neil sedang mempelajari indikator sikap, tetapi saya mendongak cukup lama untuk melihat bendera itu lepas."[152] Misi Apollo selanjutnya menancapkan tiang bendera lebih jauh dari lokasi pendaratan LM untuk menghindari kasus serupa.[153]

Columbia di orbit Bulan

[sunting | sunting sumber]

Saat terbang sendirian di sekitar Bulan, Collins tak merasa kesepian. Meskipun ia digambarkan sebagai sosok penyendiri dan terabaikan,[154] Collins tetap merasa menjadi bagian dari misi. Dalam autobiografinya ia menulis: "upaya ini disusun untuk tiga orang, dan saya menganggap peran saya sama pentingnya dengan yang lainnya".[154] Setelah berada di orbit selama 48 menit, ketika ia terputus dengan kontak radio dari Bumi pada saat Columbia melewati sisi jauh Bulan, ia tidak merasa takut atau kesepian, melainkan merasakan "kesadaran, antisipasi, kepuasan, percaya diri, dan kegembiraan".[154]

Salah satu tugas pertama Collins adalah melacak lokasi LM di dataran Bulan. Untuk memberi Collins ide ke mana harus mencari, Mission Control mengirim sinyal radio yang menjelaskan bahwa LM mendarat sekitar empat mil dari target pendaratan. Setiap kali ia melewati lokasi pendaratan yang dipandu oleh radio, ia tidak berhasil menemukan LM. Saat terbang melewati orbit pertamanya di sisi belakang Bulan, Collins mengerjakan kegiatan bersih-bersih seperti membuang kelebihan air yang dihasilkan sel bahan bakar dan membereskan kabin untuk kepulangan Armstrong dan Aldrin.[155]

Tepat sebelum mencapai sisi gelap pada orbit ketiga, Mission Control memberi tahu Collins ada masalah pada suhu pendingin. Jika terlalu dingin, separuh Columbia akan membeku. Mission Control menyarankannya untuk mengambil kendali manual dan menerapkan Environmental Control System Malfunction Procedure 17. Sebaliknya, Collins memindahkan sakelar dari mode otomatis ke manual dan memindahkannya kembali ke mode otomatis, dan kemudian lanjut bersih-bersih, sambil tetap mengawasi suhu. Ketika Columbia kembali ke sisi dekat Bulan, ia melaporkan bahwa masalah tersebut telah terselesaikan. Pada beberapa orbit berikutnya, ia menjelaskan waktu yang dihabiskannya di sisi belakang Bulan sangat "santai". Setelah Aldrin dan Armstrong menyelesaikan EVA, Collins tidur agar ia punya cukup tenaga untuk melakukan tindakan berikutnya. Ketika Mission Control memerintahkan agar Eagle disatukan dengan Columbia, Collins siap menerbangkan Columbia turun untuk bersatu dengan Eagle.[156]

Kapsul atas Eagle mendekati Columbia

Penggabungan Eagle dengan Columbia terjadi pada pukul 21.24 UTC tanggal 21 Juli, dan keduanya menyatu pada pukul 21.35. Kapsul atas Eagle dilepas ke orbit Bulan pukul 23.41.[4] Tepat sebelum penerbangan Apollo 12, dilaporkan bahwa Eagle masih mengorbit Bulan. NASA kemudian melaporkan bahwa orbit Eagle telah rusak dan menabrak "lokasi tak diketahui" di permukaan Bulan.[157]

Pada 23 Juli, malam terakhir sebelum pendaratan, ketiga astronaut menayangkan siaran televisi dan Collins menyatakan:

 ... Roket Saturn V yang menerbangkan kami ke orbit adalah bagian mesin yang sangat rumit, setiap bagiannya bekerja dengan sempurna... Kami selalu yakin bahwa peralatan ini akan bekerja dengan baik. Semua hal ini bisa dicapai melalui darah, keringat, dan air mata banyak orang... Yang Anda lihat adalah kami bertiga, tetapi di Bumi ada ribuan orang lainnya, dan untuk kalian semua, saya ingin mengatakan, "Terima kasih banyak."[158]

Aldrin menambahkan:

Perjalanan ini lebih jauh dari misi tiga orang ke Bulan; melebihi upaya pemerintah dan tim industri; bahkan melebihi upaya sebuah bangsa. Kami merasa bahwa hal ini akan menjadi simbol keingintahuan yang tak terpuaskan dari semua umat manusia untuk menjelajahi yang tidak diketahui... Secara pribadi, merenungkan peristiwa beberapa hari terakhir, satu ayat Mazmur muncul di pikiran saya; "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, Bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan; apakah manusia, Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?"[158][159]

Armstrong memaparkan:

Tanggung jawab penerbangan ini pertama-tama berada pada sejarah dan pada raksasa sains yang telah mendahului upaya ini; selanjutnya pada warga Amerika, yang menunjukkan hasrat mereka; selanjutnya pada empat lembaga dan Kongres, yang mewujudkan hasrat tersebut; dan kemudian, pada agensi dan tim industri yang menciptakan wahana antariksa kami, Saturn, Columbia, Eagle dan EMU, pakaian antariksa dan ransel yang menjadi wahana antariksa mini kami di permukaan Bulan. Kami secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada semua warga Amerika yang menciptakan wahana antariksa; yang membangun konstruksi, desain, tes, dan menaruh hati dan semua kemampuan mereka dalam pekerjaan ini. Kepada orang-orang tersebut, malam ini kami mengucapkan terima kasih secara khusus, dan kepada semua orang yang mendengarkan dan menonton malam ini, Tuhan memberkati kalian. Selamat malam dari Apollo 11."[158]

Dalam proses kembali ke Bumi, penerima sinyal di stasiun lacak Guam mengalami kerusakan, yang berpotensi memutus komunikasi terakhir dalam perjalanan kembali ke Bumi. Perbaikan tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat, tetapi kepala stasiun, Charles Force, menyuruh putranya yang berusia sepuluh tahun, Greg, menggunakan tangan kecilnya untuk menjangkau kerangka mesin dan melumurinya dengan minyak. Armstrong kemudian berterima kasih kepada Greg.[160]

Jatuh dan karantina

[sunting | sunting sumber]
Columbia mengapung di lautan saat penyelam Angkatan Laut menolong astronaut

Kapal induk USS Hornet, di bawah komando Kapten Carl J. Seiberlich,[161] dipilih sebagai kapal penyelamat utama (PRS) Apollo 11 pada tanggal 5 Juni, menggantikan kapal kembarnya, LPH USS Princeton, yang telah menyelamatkan Apollo 10 pada tanggal 26 Mei. Hornet saat itu berada di pangkalannya di Long Beach, California.[162] Saat sampai di Pearl Harbor pada tanggal 5 Juli, Hornet memuat helikopter Sikorsky SH-3 Sea King dari HS-4, satuan khusus penyelamat wahana antariksa Apollo, penyelam khusus dari UDT Detachment Apollo, 35 orang tim penyelamat NAS, dan sekitar 120 perwakilan media. Agar tidak terlalu sempit, sebagian sayap udara Hornet ditinggalkan di Long Beach. Peralatan penyelamat khusus juga dimuat, termasuk modul perintah simulator muatan yang digunakan dalam pelatihan.[163]

Pada tanggal 12 Juli, saat Apollo 11 masih berada di landasan peluncuran, Hornet berlayar dari Pearl Harbor menuju wilayah penyelamatan di Pasifik Tengah,[164] berlokasi kira-kira 10°36′N 172°24′E / 10.600°N 172.400°E / 10.600; 172.400.[165] Rombongan presiden yang terdiri dari Nixon, Borman, Sekretaris Negara William P. Rogers dan Penasihat Keamanan Nasional Henry Kissinger terbang menuju Atol Johnston dengan Air Force One, kemudian naik ke kapal komando USS Arlington di Marine One. Setelah semalaman di kapal, mereka terbang menuju Hornet dengan Marine One untuk melakukan upacara. Setibanya di kapal Hornet, rombongan disambut oleh Komandan Pasifik, Laksamana John S. McCain Jr., dan Pejabat NASA Thomas O. Paine, yang berangkat menuju Hornet dari Pago Pago dengan menggunakan salah satu pesawat pengangkut Hornet.[166]

Dalam beberapa sumber berikut, waktu ditulis dalam format jam:menit:detik (mis. 109:24:15), merujuk pada Ground Elapsed Time (GET) misi,[167] sesuai dengan waktu peluncuran resmi pada 16 Juli 1969, 13:32:00 UTC (000:00:00 GET).[1][90]

  1. ^ a b c d e f Loff, Sarah (April 17, 2015). "Apollo 11 Mission Overview". NASA. Diakses tanggal September 22, 2018. 
  2. ^ a b c d e "Apollo 11 Mission Summary". The Apollo Program. National Air and Space Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 29, 2013. Diakses tanggal September 7, 2013. 
  3. ^ a b c d e f Orloff 2000, hlm. 106.
  4. ^ a b c d e Orloff 2000, hlm. 109.
  5. ^ a b c d e Jones, Eric M., ed. (1995). "The First Lunar Landing". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  6. ^ Williams, David R. (December 11, 2003). "Apollo Landing Site Coordinates". NASA Space Science Data Coordinated Archive. NASA. Diakses tanggal September 7, 2013. 
  7. ^ a b c d Orloff 2000, hlm. 107.
  8. ^ a b A NASA transcript explains that the "a" article was intended, whether or not it was said; the intention was to contrast a man (an individual's action) and mankind (as a species). [1]
  9. ^ a b c d e f g Jones, Eric M., ed. (1995). "One Small Step". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  10. ^ Stenger, Richard (May 25, 2001). "Man on the Moon: Kennedy speech ignited the dream". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 6, 2010. Diakses tanggal December 30, 2018. 
  11. ^ a b Logsdon 1976, hlm. 134.
  12. ^ Logsdon 1976, hlm. 13–15.
  13. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 1.
  14. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 101–106.
  15. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 134.
  16. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 332–333.
  17. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 342.
  18. ^ Logsdon 1976, hlm. 121.
  19. ^ Logsdon 1976, hlm. 112–117.
  20. ^ "Excerpt: 'Special Message to the Congress on Urgent National Needs'". NASA. May 25, 1961. Diakses tanggal September 16, 2018. 
  21. ^ Fishman, Charles. "What You Didn't Know About the Apollo 11 Mission". Smithsonian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-06-17. 
  22. ^ Madrigal, Alexis C. (2012-09-12). "Moondoggle: The Forgotten Opposition to the Apollo Program". The Atlantic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-06-17. 
  23. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 15.
  24. ^ "The Rendezvous That Was Almost Missed: Lunar Orbit Rendezvous and the Apollo Program". NASA Langley Research Center Office of Public Affairs. NASA. December 1992. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  25. ^ Swenson, Grimwood & Alexander 1966, hlm. 85–86.
  26. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 72–77.
  27. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 48–49.
  28. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 181–182, 205–208.
  29. ^ a b Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 214–218.
  30. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 265–272.
  31. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 274–284.
  32. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 292–300.
  33. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 303–312.
  34. ^ Lindroos, Marcus. "The Soviet Manned Lunar Program" (PDF). MIT OpenCourseWare. Massachusetts Institute of Technology. Diakses tanggal October 4, 2011. 
  35. ^ Brown, Jonathan (July 3, 2009). "Recording tracks Russia's Moon gatecrash attempt". The Independent. London. Diakses tanggal January 10, 2011. 
  36. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 374.
  37. ^ Hansen 2005, hlm. 312–313.
  38. ^ Collins 2001, hlm. 288–289.
  39. ^ Cunningham 2010, hlm. 109.
  40. ^ a b c Orloff 2000, hlm. 90.
  41. ^ Orloff 2000, hlm. 72.
  42. ^ Hansen 2005, hlm. 338–339.
  43. ^ Collins 2001, hlm. 434–435.
  44. ^ a b Hansen 2005, hlm. 359.
  45. ^ Slayton & Cassutt 1994, hlm. 237.
  46. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 261.
  47. ^ a b Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 375.
  48. ^ Kranz 2000, hlm. 27.
  49. ^ Orloff 2000, hlm. 272.
  50. ^ Kranz 2000, hlm. 230, 236, 273, 320.
  51. ^ Glen E. Swanson, ed. (August 5, 2004). "SP-4223: Before This Decade is Out – Personal Reflections on the Apollo Program – Chapter 9 – Glynn S. Lunney". NASA. hlm. 211. ISBN 0160501393. Apollo 11 flight directors pose for a group photo in the Mission Control Center. Pictured left to right, and the shifts that they served during the mission, are (in front and sitting) Clifford E. Charlesworth (Shift 1), Gerald D. Griffin (Shift 1), Eugene F. Kranz (Shift 2), Milton L. Windler (Shift 4), and Glynn S. Lunney (Shift 3). (NASA Photo S-69-39192.) 
  52. ^ Murray, Charles A.; Cox, Catherine Bly (July 1989). Apollo, the race to the moon. Simon & Schuster. hlm. 356, 403, 437. Diakses tanggal June 9, 2019. 
  53. ^ Woods, David; MacTaggart, Ken; O'Brien, Frank (May 18, 2019). "Day 4, part 4: Checking Out Eagle". Apollo Flight Journal – via NASA. 
  54. ^ Woods, David; MacTaggart, Ken; O'Brien, Frank (May 18, 2019). "Day 3, part 1: Viewing Africa and Breakfast". Apollo Flight Journal – via NASA. 
  55. ^ a b Collins 2001, hlm. 332–334.
  56. ^ Collins 2001, hlm. 332.
  57. ^ a b Collins 2001, hlm. 333.
  58. ^ "1971–78 Dollar Eisenhower". CoinSite. ROKO Design Group, Inc. 1994. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-30. Diakses tanggal July 20, 2009. 
  59. ^ "Susan B. Anthony Dollar – 1979–1999". United States Mint. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 11, 2014. Diakses tanggal August 12, 2014. 
  60. ^ Marshall Space Flight Center 1969, hlm. 8.
  61. ^ Collins 2001, hlm. 334–335.
  62. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 331.
  63. ^ Collins 1994, hlm. 116.
  64. ^ "Kit, Pilot's Personal Preference, Apollo 11". National Air and Space Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-11. Diakses tanggal October 11, 2018. 
  65. ^ "Personal Preference Kits (PPKs)". Space flown collectible artifacts. Diakses tanggal December 24, 2018. 
  66. ^ Hansen 2005, hlm. 527.
  67. ^ Slayton & Cassutt 1994, hlm. 191–192.
  68. ^ a b c d "50 Years Ago: Lunar Landing Sites Selected". NASA. February 8, 2018. Diakses tanggal September 22, 2018. 
  69. ^ Cortright 1975, hlm. 79.
  70. ^ Harland 1999, hlm. 19.
  71. ^ Cortright 1975, hlm. 98–99.
  72. ^ Collins 1994, hlm. 7.
  73. ^ Cappellari 1972, hlm. 976.
  74. ^ "Apollo 10". National Air and Space Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-06. Diakses tanggal December 26, 2018. 
  75. ^ a b Chaikin 1994, hlm. 148.
  76. ^ Hansen 2005, hlm. 360.
  77. ^ Collins 2001, hlm. 347.
  78. ^ Aldrin & Abraham 2016, hlm. 57–58.
  79. ^ Hansen 2005, hlm. 363–365.
  80. ^ Chaikin 1994, hlm. 149.
  81. ^ Chaikin 1994, hlm. 150.
  82. ^ Schefter 1999, hlm. 281.
  83. ^ Hansen 2005, hlm. 371–372.
  84. ^ Benson & Faherty 1978, hlm. 472.
  85. ^ "Scientific Experiments". National Air and Space Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-24. Diakses tanggal September 22, 2018. 
  86. ^ a b c d Benson & Faherty 1978, hlm. 474.
  87. ^ a b c Benson & Faherty 1978, hlm. 475.
  88. ^ Benson & Faherty 1978, hlm. 355–356.
  89. ^ Collins 2001, hlm. 355–357.
  90. ^ a b Woods, W. David; MacTaggart, Kenneth D.; O'Brien, Frank (June 6, 2019). "Day 1, Part 1: Launch". Apollo Flight Journal. Diakses tanggal October 11, 2018 – via NASA. 
  91. ^ a b Bilstein 1980, hlm. 369–370.
  92. ^ Brooks, Grimwood & Swenson 1979, hlm. 338.
  93. ^ "President Richard Nixon's Daily Diary" (PDF). Richard Nixon Presidential Library. July 16, 1969. hlm. 2. Diakses tanggal September 3, 2018. 
  94. ^ Collins 2001, hlm. 374–375.
  95. ^ Marshall Space Flight Center 1969, hlm. 7.
  96. ^ Woods, W. David; MacTaggart, Kenneth D.; O'Brien, Frank (February 10, 2017). "Day 4, part 1: Entering Lunar Orbit". Apollo Flight Journal. Diakses tanggal July 14, 2019 – via NASA. 
  97. ^ "Apollo 11 Lunar Landing Mission" (PDF) (Press kit). Washington, D.C.: NASA. July 6, 1969. Release No: 69-83K. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  98. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 130.
  99. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 9.
  100. ^ a b Collins & Aldrin 1975, hlm. 209.
  101. ^ Mindell 2008, hlm. 220–221.
  102. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 82.
  103. ^ Collins & Aldrin 1975, hlm. 210–212.
  104. ^ Hamilton & Hackler 2008, hlm. 34–43.
  105. ^ Hamilton, Margaret H. (March 1, 1971). "Computer Got Loaded". Datamation (Letter). hlm. 13. ISSN 0011-6963. 
  106. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 190–192.
  107. ^ Martin, Fred H. (July 1994). "Apollo 11: 25 Years Later". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  108. ^ Eyles, Don (February 6, 2004). "Tales from the Lunar Module Guidance Computer". 27th annual Guidance and Control Conference. Breckenridge, Colorado: American Astronautical Society. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  109. ^ Chaikin 1994, hlm. 196.
  110. ^ Mindell 2008, hlm. 195–197.
  111. ^ Chaikin 1994, hlm. 197.
  112. ^ Chaikin 1994, hlm. 198–199.
  113. ^ Chaikin 1994, hlm. 199.
  114. ^ Mindell 2008, hlm. 226.
  115. ^ Orloff 2000, hlm. 295.
  116. ^ Fjeld, Paul (June 2013). "The Biggest Myth about the First Moon Landing" (PDF). Horizons. 38 (6): 5–6. Diakses tanggal March 29, 2019. 
  117. ^ Failure is Not an Option (TV production). The History Channel. August 24, 2003. OCLC 54435670. 
  118. ^ "James May speaks to Charles Duke". BBC Archives. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-20. Diakses tanggal June 7, 2009. 
  119. ^ Jones, Eric M., ed. (1995). "Post-landing Activities". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  120. ^ Chaikin 1994, hlm. 204, 623.
  121. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 21–22.
  122. ^ a b c d Jones, Eric M.; Glover, Ken, ed. (1995). "First Steps". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal September 23, 2006. 
  123. ^ Mission Evaluation Team 1969, hlm. 22.
  124. ^ Cortright 1975, hlm. 215.
  125. ^ Waligora & Horrigan 1975, hlm. 115–120.
  126. ^ Duggan, Paul (August 25, 2012). "Neil Armstrong, first man to step on the Moon, dies at 82". The Washington Post. Diakses tanggal May 25, 2013. 
  127. ^ a b Macey, Richard (August 5, 2006). "One giant blunder for mankind: how NASA lost Moon pictures". The Sydney Morning Herald. Sydney. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  128. ^ a b Sarkissian 2001, hlm. 287.
  129. ^ Gardner 2017, hlm. 143.
  130. ^ Stern, Jacob (July 23, 2019). "One Small Controversy About Neil Armstrong's Giant Leap - When, exactly, did the astronaut set foot on the moon? No one knows". The Atlantic. Diakses tanggal July 23, 2019. 
  131. ^ a b c Orloff 2000, hlm. 108.
  132. ^ Canright, Shelley, ed. (July 15, 2004). "Apollo Moon Landing – 35th Anniversary". NASA Education. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013.  Includes the "a" article as intended.
  133. ^ Mikkelson, Barbara & David P. "One Small Step" di Snopes.com: Urban Legends Reference Pages.
  134. ^ "Armstrong 'got Moon quote right'". BBC News. London. October 2, 2006. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  135. ^ Ghosh, Pallab (June 3, 2009). "Armstrong's 'poetic' slip on Moon". BBC News. London. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  136. ^ Meyer, Charles (2009). "Lunar Sample Compendium: Contingency Soil (10010)" (PDF). Astromaterials Research & Exploration Science. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  137. ^ a b Mission Evaluation Team 1969, hlm. 23.
  138. ^ a b "A Flag on the Moon". The Attic. Diakses tanggal October 1, 2018. 
  139. ^ "Exhibit: Apollo 11 and Nixon". American Originals. Washington, D.C.: National Archives and Records Administration. March 1996. Diakses tanggal April 13, 2008. 
  140. ^ Borman & Serling 1988, hlm. 237–238.
  141. ^ "Richard Nixon: Telephone Conversation With the Apollo 11 Astronauts on the Moon". The American Presidency Project. UC Santa Barbara. Diakses tanggal October 26, 2018. 
  142. ^ a b Jones, Eric M., ed. (1995). "EASEP Deployment and Closeout". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  143. ^ Harland 1999, hlm. 28–29.
  144. ^ "Lunar Sample Overview". Lunar and Planetary Institute. Diakses tanggal December 28, 2018. 
  145. ^ University of Western Australia (January 17, 2012). "Moon-walk mineral discovered in Western Australia". ScienceDaily. Diakses tanggal September 24, 2018. 
  146. ^ "Neil Armstrong Explains His Famous Apollo 11 Moonwalk". space.com. New York: TechMediaNetwork, Inc. December 10, 2010. Diakses tanggal May 25, 2013. 
  147. ^ a b Jones, Eric M., ed. (1995). "Trying to Rest". Apollo 11 Lunar Surface Journal. NASA. Diakses tanggal June 13, 2013. 
  148. ^ "White House 'Lost In Space' Scenarios". The Smoking Gun. New York. August 8, 2005. Diakses tanggal May 25, 2013.  Scanned copy of the "In Event of Moon Disaster" memo.
  149. ^ Mann, Jim (July 7, 1999). "The Story of a Tragedy That Was Not to Be". Los Angeles Times. Diakses tanggal May 25, 2013. 
  150. ^ a b Safire, William (July 12, 1999). "Essay; Disaster Never Came". The New York Times. Diakses tanggal May 25, 2013. 
  151. ^ "Apollo 11 Goodwill Messages" (PDF) (Siaran pers). Washington, D.C.: NASA. July 13, 1969. Release No: 69-83F. Diakses tanggal June 14, 2013. 
  152. ^ Collins & Aldrin 1975, hlm. 219.
  153. ^ "American flags still standing on the Moon, say scientists". The Daily Telegraph. June 30, 2012. Diakses tanggal September 24, 2018. 
  154. ^ a b c Collins 2001, hlm. 402.
  155. ^ Collins 2001, hlm. 401–407.
  156. ^ Collins 2001, hlm. 406–408, 410.
  157. ^ Williams, David R. "Apollo Tables". NASA Space Science Data Coordinated Archive. NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 1, 2006. Diakses tanggal September 23, 2006. 
  158. ^ a b c Collins & Aldrin 1975, hlm. 222.
  159. ^ Psalm 8:3–4:KJV
  160. ^ Rodriguez, Rachel (July 20, 2009). "The 10-year-old who helped Apollo 11, 40 years later". CNN. Diakses tanggal January 10, 2011. 
  161. ^ Carmichael 2010, hlm. 3.
  162. ^ Carmichael 2010, hlm. 21.
  163. ^ Carmichael 2010, hlm. 38–43, 71–72.
  164. ^ Carmichael 2010, hlm. 85.
  165. ^ "Press Kit – Apollo 11 Lunar Landing Mission" (PDF). NASA. July 6, 1969. hlm. 57. Diakses tanggal October 11, 2018. 
  166. ^ Carmichael 2010, hlm. 107–108, 145–146.
  167. ^ "Introduction". history.nasa.gov. July 3, 2014. Diakses tanggal May 6, 2019. 

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Laporan NASA

[sunting | sunting sumber]

Multimedia

[sunting | sunting sumber]

Templat:Proyek Apollo Templat:Moon spacecraft Templat:NASA navbox