Universitas Islam Nusantara
Universitas Islam Nusantara | |
---|---|
Informasi | |
Moto | Uninus Maju dan Berkah |
Jenis | Perguruan Tinggi Swasta |
Didirikan | 30 November 1959 |
Rektor | Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si. |
Lokasi | , , |
Situs web | uninus |
Universitas Islam Nusantara atau dikenal dengan sebutan UNINUS merupakan salah satu perguruan tinggi Islam swasta tertua & bersejarah di Jawa Barat yang berlokasikan di Jl. Soekarno - Hatta No. 530 Kota Bandung. Semula Uninus bernama UNNU (Universitas Nadhlatul Ulama), pada tanggal 15 April 1969 Universitas Nadhlatul Ulama resmi berganti nama menjadi Universitas Islam Nusantara (UNINUS).
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Universitas Islam Nusantara berdiri pada 30 November 1959. Uninus pertama kali dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. Achmad Sanusi, S.H., M.P.A.. Kepemimpinannya berada dalam pembinaan Yayasan Universitas Nahdlatul Ulama yang diasuh oleh K.H. Idham Khalid, K.H Subhan Z.E. (Alm.), K.H. Achsien (Alm.), K.H. Habib Utsman Al-Aydarus (Alm.), dan lain-lain dengan K.H.E.Z Muttaqien (Alm.) sebagai pimpinan hariannya. Pada tahap awal dibuka Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi.
Berkat pembinaan yang sungguh-sungguh, kedua fakultas tersebut berkembang pesat. Sehingga, mulai 18 September 1963, ijazah kedua fakultas dihargai sama dengan ijazah Perguruan Tinggi Negeri sederajat. Gejolak perkembangan kehidupan sosial dan politik di seluruh Nusantara sekitar 1965-1966 mempengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat beserta peraturannya, termasuk dunia perguruan tinggi. Suasana kehidupan kampus dengan kegiatan tridharmanya tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena segenap sivitas akademika terpanggil untuk bersama-sama dengan para eksponen Angkatan 1966 lainnya mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Selepas gejolak sosial dan politik 1965-1966, segenap unsur sivitas akademika UNNU bersama dengan unsur sivitas akademika dari perguruan tinggi lain, seperti Akademi Pendidikan Agama Islam, Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Muhammadiyah Bandung, sepakat bergabung (merger). Lahirlah Universitas Islam Nusantara yang berada dalam pembinaan Yayasan Islam Nusantara (Uninus). Kesepakatan ini membuat semua potensi yang ada dapat dihimpun dan dimanfaatkan lebih efektif dalam menata suatu perguruan tinggi yang bernapaskan Islam sebagai kebanggaan masyarakat dan bangsa.
Kehadiran Uninus mendapat dukungan penuh dari Al Mukarom H. Dr. Idham Khalid selaku Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu, dengan Status Diakui sebagai kelanjutan dari status terdahulu yang telah dicapai UNNU seperti tertera dalam suratnya tertanggal 30 Agustus 1969. Setelah berganti nama, Uninus dipimpin oleh Drs. Sukrama Wiraputra sebagai Rektor, dibantu Drs. Abin Syamsuddin Makmun, MA., Drs. Ibrahim A Effendi, Achmad Roestandi, S.H., dan K.H.R. Sudja’i sebagai para Pembantu Rektor. Sedangkan Yayasan Universitas Islam Nusantara sebagai Badan Hukum Pembinanya dipimpin oleh Prof. Dr. H. Ahmad Sanusi, S.H., M.P.A. dan Tb. Drajat Martha (Alm.).
Dengan pembenahan di atas, Uninus mulai menunjukkan kemajuan dan menjalankan kembali Tridharma sebagaimana mestinya. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat terpanggil untuk membantu mengembangkan Uninus, di antaranya, Mayjen K.P.H. Surjosujarso dan Notaris Komar Andasasmita. Kehadiran keduanya, dibantu H. M. Nawawi sebagai carataker Rektor, membuat Uninus semakin dinamis dan mantap. Sejak itu, pengembangan Universitas Islam Nusantara dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora serta tuntutan pembangunan. Kemudian, Uninus menjelma menjadi salah satu Perguruan Tinggi swasta ternama di Tanah Air. Lulusan Uninus juga tersebar di berbagai penjuru instansi, baik itu instansi pemerintah ataupun swasta. Lulusan Uninus terbukti mampu bersaing dengan Perti terbaik sekalipun, bahkan beberapa Kepala daerah di Indonesia adalah lulusan Uninus. Oleh karena itu tidak mengherankan jika Uninus mendapat perhatian masyarakat dari seluruh pelosok Tanah Air, sesuai dengan misi dan namanya sebagaimana tercermin dalam komposisi mahasiswanya yang berjumlah 8.215 orang yang terdiri dari putra/i Nusantara ditambah sejumlah mahasiswa yang datang dari beberapa negara ASEAN (Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam). Walaupun kampus bernafaskan Islam, Uninus juga tidak menutup untuk kalangan non muslim yang mau melanjutkan pendidikan di Uninus.
Fakultas
[sunting | sunting sumber]Uninus kini membina tujuh (7) Fakultas yang membawahi beberapa Jurusan dan Program Studi.
- Fakultas Ekonomi (FKON)
- Jurusan Manajemen
- Jurusan Akuntansi
- Fakultas Hukum (FKUM)
- Jurusan Ilmu Hukum
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Diarsipkan 2018-01-13 di Wayback Machine. (FKIP)
- Program Studi Pendidikan Luar Biasa
- Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
- Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
- Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
- Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
- Program Studi Pendidikan Matematika
- Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
- Fakultas Teknik (FTEK)
- Jurusan Teknik Elektro
- Jurusan Teknik Industri
- Jurusan Teknik Informatika
- Fakultas Pertanian (Faperta)
- Program Studi Agroteknologi
- Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM)
- Jurusan Ilmu Komunikasi
- Jurusan Ilmu Perpustakaan & Informasi
- Fakultas Agama Islam (FAI)
- Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
- Jurusan Perbankan Syariah
- Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
- Jurusan Pendidikan Guru MI
Program Magister (S2)
[sunting | sunting sumber]Universitas Islam Nusantara terdiri dari 3 program magister, antara lain sebagai berikut.
- Program Studi Magister Administrasi Pendidikan
- Program Studi Magister Hukum
- Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam
Program Doktor (S3)
[sunting | sunting sumber]Universitas Islam Nusantara memiliki program doktor, antara lain sebagai berikut.
- Program Doktor Ilmu Pendidikan
- Program Doktor Pendidikan Agama Islam
Unit Kegiatan Mahasiswa dan Komunitas Kampus
[sunting | sunting sumber]UKM
[sunting | sunting sumber]- Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Shawtyna
- Uninus Footbal Club (UFC)
- Nusantara Basketball Club (NBC)
- Kelompok Pecinta Alam (Giriraya)
- Uninus Volley Ball Club (UVC)
- Uninus Badminton Club (UBC)
- Tae Kwon Do
- Pagar Nusa (Pencak Silat)
- Koperasi Mahasiswa (Kopma)
- Club of Photography Nusantara (Copy)
- Pramuka
- Kumpulan Remaja Masjid Al-Ikhlas (Kurma)
- Ikramul Qur'an Uninus (IQ Uninus)
- Korps Protokoler Mahasiswa (KPM)
- Resimen Mahasiswa (Menwa)
Komunitas lain
[sunting | sunting sumber]- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Uninus (Hipmi PT Uninus)
- Seni Hadroh An-Nahdiyah
- Teater Nusantara 32
- Lingkung Seni Morfologi II
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]- Gedung Rektorat dan Dekan
- Gedung Perpustakaan Pusat dan Fakultas
- Aula serba guna
- Laboratorium
- Masjid Al Ikhlas
- Sarana Olahraga (Lap. Futsal, Basket)
- Bank & ATM
- Guest House
- Free Wi-fi
- Lapangan Badminton
- Wall Climbing
- Tempat Parkir
- Tepas FKIP
- Taman Mahasiswa
- Gedung Alumni
- Pujasera
- Pondok Pesantren Mahasiswa
Alumni
[sunting | sunting sumber]Dada Rosada, Wali kota Bandung, 2003-2013
Setia Untung Arimuladi, Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia
Yana Mulyana, Wali kota Bandung, 2021-2023
Ratu Atut Chosiyah, Mantan Gubernur Banten, 2007-2014
Karna Sobahi, Bupati Majalengka
Salman amrillah, Qori International
Tubagus Lily Hambali Hasan, Mantan Bupati Purwakarta, 2003-2008
Hudarni Rani, Mantan Gubernur Bangka Belitung, 2002-2007
Dadang M. Nasser, Mantan Bupati Kabupaten Bandung
Adjeng Ratna Suminar, Anggota DPR RI 2009- 2014
Iza Fadri, Perwira Tinggi Polri dan Guru Besar Hukum Pidana PTIK
Suwarma Al-Muchtar, Guru Besar PKn FIPS UPI Bandung.
Idrus Affandi, Guru Besar Pendidikan Politik, PKn FIPS UPI Bandung.
Ranidar Darwis, Guru Besar PKn FIPS UPI Bandung.
Astim Riyanto, Pakar Hukum Tata Negara UPI Bandung
Djajang Nurjaman, Pelatih Persib Bandung
M. Natshir Mahbuby, Kiper Persib Bandung
Santo Kadarusman, PR & ME PT. Hartono Istana Teknologi Polytron
Abdul Aziz Lutfi Akbar, Atlit Persib
Henhen Herdiana, Atlit Persib
Barnas Adjidin, Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Barat
Peringkat Kampus
[sunting | sunting sumber]Rangking 75 dari keseluruhan Perguruan Tinggi (Negeri & Swasta ) di Indonesia, 12 dari keseluruhan Perguruan Tinggi (Negeri & Swasta ) di Jawa Barat, 10 Perguruan Tinggi Agama Islam (Negeri & Swasta), 35 Perguruan Tinggi Swasta versi 4icu.
Rangking 90 dari keseluruhan Perguruan Tinggi (Negeri & Swasta ) di Indonesia, 14 dari keseluruhan Perguruan Tinggi (Negeri & Swasta ) di Jawa Barat, 14 Perguruan Tinggi Agama Islam (Negeri & Swasta), 42 Perguruan Tinggi Swasta versi Webometric.