Syriana
Syriana | |
---|---|
Sutradara | Stephen Gaghan |
Produser | Jennifer Fox, Michael Nozik |
Ditulis oleh | Stephen Gaghan |
Pemeran | George Clooney, Matt Damon, Jeffrey Wright |
Distributor | Warner Bros. |
Tanggal rilis | 9 Desember 2005 (AS) |
Durasi | 126 menit |
Anggaran | ~ US$50.000.000 |
Syriana adalah sebuah film thriller-politik garapan sutradara Stephen Gaghan. Seperti film Gaghan sebelumnya, Traffic, Syriana terdiri dari beberapa cerita yang saling berhubungan, dengan benang merahnya adalah industri perminyakan. Tokohnya adalah mantan agen CIA, seorang analisis energi, pengacara, dan seorang pengangguran keturunan Pakistan.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Cerita dimulai dari sebuah perusahaan besar bernama Connex, yang telah menguasai tambang-tambang minyak di sebuah negara tak bernama yang dipimpin oleh Keluarga Al-Subaai. Namun Menteri Luar Negeri tersebut, Pangeran Nasir (Alexander Siddig), memberikan izin pertambangan gas alam kepada sebuah perusahaan Republik Rakyat Tiongkok. Hal ini mengecewakan pemerintah dan industri perminyakan Amerika Serikat. Sementara itu, Killen, sebuah perusahaan minyak yang lebih kecil, telah memenangkan tender untuk pengeboran minyak di Kazakhstan. Connex kemudian berinisiatif untuk melakukan merger dengan Killen untuk menguasai ladang minyak tersebut. Connex-Killen pun menjadi perusahaan minyak terbesar kelima di dunia. Meski demikian, Departemen Kehakiman AS mencurigai keabsahan kesepakatan tersebut, yang menjurus kepada tindakan monopoli.
Sebuah kantor hukum yang dipimpin oleh Dean Whiting (Christopher Plummer) diminta untuk melancarkan birokrasi, dan pengacara Bennett Holiday (Jeffrey Right) ditugaskan untuk menangani kasus ini. Whiting menjelaskan bahwa kecurigaan tentang penyuapan terhadap oknum-oknum tertentu harus dikonfrontasikan. Di samping itu, kedua belah pihak yang melakukan merger telah melakukan segala kewajiban yang diperlukan. Jadi dalam hal ini jelas bahwa Whiting mengharapkan Holiday memastikan tidak ada satupun yang akan menghalangi proses merger tersebut.
Bryan Woodman (Matt Damon) adalah seorang analisis energi yang bermukim di Swiss. Suatu ketika ia diminta atasannya untuk menghadiri sebuah pesta yang diselenggarakan oleh seorang emir di kediamannya di Marbella, Spanyol, untuk menawarkan jasa analisis perusahaan. Semula Woodman menolak karena saat itu bertepatan dengan hari ulang tahun anaknya. Tapi akhirnya dia berangkat juga karena diperkenankan untuk membawa serta keluarganya. Sesampainya di pesta tersebut, ternyata ia tidak bisa bertemu muka secara langsung dengan sang emir, karena sang emir sibuk menunjukkan sistem elektronik yang ia miliki kepada beberapa eksekutif perminyakan Tiongkok. Mereka mencoba mengontrol sistem cahaya kolam renang, tetapi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Anak buah emir tersebut meminta Woodman menjelaskan proposalnya sambil berdiri di selasar, di depan tamu-tamu yang lain, yang membuat Woodman merasa tidak nyaman. Sementara itu, putra sulung Woodman menceburkan diri di kolam renang untuk bermain-main. Tak disangka ada masalah listrik yang menyebabkan ia tersetrum dan meninggal dunia.
Untuk menyampaikan dukacitanya, Pangeran Nasir memberikan presentasi keuntungan dari perusahaan senilai 75 juta dolar dan mengundang Woodman untuk menjadi penasehat ekonominya. Belakangan diketahui ternyata Pangeran Nasir ingin melepaskan ketergantungan kepada AS dan menggunakan keuntungan yang diperolehnya dari perdagangan minyak untuk mereformasi negaranya. Ia tidak sepakat dengan status quo pemerintahan (di bawah ayahnya yang pro-AS), ingin meningkatkan taraf hidup rakyat, menaikkan status kaum wanita, dan membuat sebuah sistem parlementer (yang dihalang-halangi oleh AS). Nasir mengharapkan ia yang akan menjadi emir untuk menggantikan ayahnya, tetapi justru ayahnya lebih memilih adiknya yang playboy (“Mengurus rumah bordil saja tidak mampu, apalagi sebuah negara!”). Nasir melancarkan kudeta militer, tetapi berhasil digagalkan berkat bantuan AS. Robert Barnes (George Clooney) adalah veteran agen lapangan CIA yang dimanfaatkan oleh badan intelijen itu untuk menghentikan peredaran senjata ilegal di Timur Tengah. Ketika sedang menjalankan sebuah misi di Teheran untuk membunuh dua orang pedagang senjata, Barnes memperhatikan bahwa salah satu dari dua rudal Stinger yang seharusnya telah hancur pada waktu ledakan yang menewaskan dua orang pedagang Iran, diberikan kepada seorang Arab yang tidak berbahasa Persia. Ia meneruskan kecurigaan tersebut kepada atasannya, sekaligus meminta agar ia dipindahkan sebagai pegawai di belakang meja (di samping itu juga karena tuntutan anaknya untuk bisa hidup ‘normal’ layaknya remaja seusianya). Namun sebagai agen lapangan yang terbiasa berbicara blak-blakan ia kembali dipindahkan sebagai agen lapangan dan diberi tugas untuk membunuh Pangeran Nasir. Barnes pun pergi ke Lebanon dan melakukan kontak dengan seorang pedagang bernama Mussawi yang pernah bekerja sama dengannya. Barnes menyewa Mussawi untuk membunuh Nasir. Ternyata Mussawi adalah seorang agen Iran yang justru menculik dan menyiksa Barnes untuk mencari tahu siapa yang mengirimnya. Barnes berhasil lolos karena bantuan seorang imam Hisbullah. CIA justru mengkambinghitamkan Barnes ketika ia kembali ke markas, meskipun ia adalah seorang agen yang setia dan berdedikasi. Barnes menyadari hal ini dan kemudian berusaha memperingatkan Pangeran Nasir sebelum pembunuhan terjadi.
Saleem Ahmed Khan (Shahid Ahmed) dan putranya (Mazhar Munir) adalah pekerja imigran Connex. Suatu hari saat tiba di pengeboran, mereka dikejutkan dengan berita pemecatan karena sebuah perusahaan Tiongkok telah mengambil alih Connex. Karena perusahaan yang menyediakan makan dan tempat tinggal mereka, praktis kini mereka menghadapi kemiskinan dan deportasi karena status pengangguran mereka. Wasim berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Para pekerja imigran diperintahkan untk melaporkan diri ke biro imigrasi atau dideportasi. Saat mereka dalam antrian panjang untuk urusan birokrasi ini, dengan kawalan tentara bersenjata, seorang laki-laki tua mengeluhkan tentang panasnya cuaca. Dan ketika Ahmed mengingatkan dia untuk tidak berbicara, justru Ahmed dan Wasim yang dipukuli oleh tentara. Kemudian Wasim bertemu seorang rohaniawan Islam fundamentalis yang akhirnya mendorong dirinya untuk melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah tanker gas alam Connex-Killen. Peledak yang digunakan ternyata sama dengan rudal yang hilang ketika Robert Barnes bertugas di Iran.
Analisis
[sunting | sunting sumber]Syriana bisa dikategorikan film yang cukup ‘berat’. Film ini jujur mengungkap hal akan adanya permainan kepentingan AS di kawasan Timur Tengah, tidak terlalu memojokkan bangsa Arab (meski tetap ada perdagangan senjata ilegal di sana, dan bom bunuh diri) sekaligus menunjukkan bahwa sebenarnya dorongan represif Arab berasal dari AS sendiri, sehingga bisa terjadi di mana saja, di Asia, kawasan Amerika, bahkan Eropa, bila AS tidak berhenti untuk menekan negara lain.
Trivia
[sunting | sunting sumber]- George Clooney menambah berat badannya sebanyak 17,5 kg untuk memerankan Robert Barnes. Namun dia menolak untuk mencukur rambutnya karena takut tidak bakal tumbuh lagi.
- Gara-gara kelebihan berat badan untuk film ini, Clooney mengalami cedera tulang belakang yang menyebabkan dia menderita semacam migrain (sehingga ia tidak bisa mengikuti promosi Ocean’s Twelve) dan mengharuskan ia istirahat selama satu bulan. Cedera tersebut berhasil disembuhkan lewat operasi dan belakangan Clooney menyebut penambahan berat badannya “sangat bodoh”.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Aktor Pendukung Terbaik: George Clooney (menang)
- Skenario Asli Terbaik: Stephen Gaghan (nominasi)
- Aktor Pendukung Terbaik: George Clooney (menang)
- Musik Asli Terbaik dalam Film: Alexandre Desplat (nominasi)
- Aktor Pendukung Terbaik: George Clooney (nominasi)
Screen Actors Guild Awards
[sunting | sunting sumber]- Aktor Pendukung Terbaik: George Clooney (nominasi)
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Situs resmi
- Syriana di IMDb (dalam bahasa Inggris)