Douglas MacArthur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 272: Baris 272:
MacArthur menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah Jepang pada 1949, namun masih di Jepang sampai dilepastugaskan oleh Presiden [[Harry S. Truman]] pada 11 April 1951. [[Perjanjian Damai San Francisco]], yang ditandatangani pada 8 September 1951, menandai akhir pendudukan Sekutu, dan berlaku pada 28 April 1952, Jepang kembali menjadi negara merdeka.{{sfn|James|1985|pp=336–354}} Jepang kemudian memberikannya julukan ''Gaijin Shogun'' ("penguasa militer asing") namun tak sampai pada masa kematiannya pada 1964.{{sfn|Valley|2000|p=xi}}
MacArthur menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah Jepang pada 1949, namun masih di Jepang sampai dilepastugaskan oleh Presiden [[Harry S. Truman]] pada 11 April 1951. [[Perjanjian Damai San Francisco]], yang ditandatangani pada 8 September 1951, menandai akhir pendudukan Sekutu, dan berlaku pada 28 April 1952, Jepang kembali menjadi negara merdeka.{{sfn|James|1985|pp=336–354}} Jepang kemudian memberikannya julukan ''Gaijin Shogun'' ("penguasa militer asing") namun tak sampai pada masa kematiannya pada 1964.{{sfn|Valley|2000|p=xi}}
{{-}}
{{-}}

==Perang Korea==
{{further|Perang Korea}}

===Selatan ke Naktong, Utara ke Yalu===
Pada 25 Juni 1950, Korea Utara menginvasi Korea Selatan, memulai [[Perang Korea]].{{sfn|James|1985|p=387}} [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] mengesahkan [[Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 82|Resolusi 82]], yang mendorong pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu Korea Selatan.{{sfn|James|1985|p=434}} PBB mendorong pemerintah Amerika untuk memilih seorang komandan, dan Kepala Staf Bersama merekomendasikan MacArthur.{{sfn|James|1985|p=436}} Ia kemudian menjadi Kepala Komandan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Command, UNCOM), saat masih menjadi SCAP di Jepang dan Komandan USAFFE.{{sfn|James|1985|p=440}} Seluruh pasukan Korea Selatan juga ditempatkan di bawah komandonya. Saat mereka berretret sebelum penyerangan Korea Utara, MacArthur meraih ijin untuk memajukan angkatan darat AS. Seluruh unit pertama yang datang adalah pasukan dagang dan darat pada masa itu, yang dikerahkan ke [[Pertempuran Perimeter Pusan|Perimeter Pusan]].{{sfn|James|1985|pp=433–435}} Pada akhir Agustus, sebuah krisis timbul. Serangan-serangan Korea Utara di perimeter tersebut bermunculan. Meskipun pasukan Korea Utara berjumlah 88,000 orang, Eighth Army pimpinan Letjen [[Walton Walker]] memiliki 180,000 pasukan, dan ia memiliki lebih banyak tank dan artileri.{{sfn|James|1985|p=451}}

[[BerkasIncheonLandingMcArthur.jpg|thumb|left|MacArthur mengamati pergerakan angkatan laut Inchon dari {{USS|Mount McKinley|AGC-7|6}}, 15 September 1950 dengan Brigjen [[Courtney Whitney]] (kiri) dan Mayjen [[Edward M. Almond]] (kanan).]]
Pada 1949, Ketua dari Kepala Staf Bersama, Jenderal Angkatan Darat [[Omar Bradley]], memprediksi bahwa "operasi-operasi amfibi terkombinasi skala besar ... tak akan pernah terjadi lagi," namun pada Juli 1950, MacArthur merencanakan sebuah operasi semacam itu.{{sfn|James|1985|p=465}} MacArthur membandingan rencananya dengan tindakan yang dilakukan oleh Jenderal [[James Wolfe]] di [[Pertempuran Dataran Abraham]], dan mengamati masalah-masalah pergerakan, [[hidrografi]] dan keadaan tanah.{{sfn|James|1985|pp=467–469}} Pada September, disamping perhatian kecil dari para petinggi, para prajurit dan marinir MacArthur membuat sebuah [[Pertempuran Inchon|pendaratan sukses di Inchon]], yang berada di balik garis Korea Utara. Diluncurkan dengan dukungan udara dan angkatan laut, pendaratan tersebut memukul mundur pasukan Korea Utara, menaklukkan kembali [[Seoul]] dan memaksa mereka beretret ke kawasan utara.{{sfn|James|1985|pp=475–483}} Mengunjungi medan tempur pada 17 September, MacArthur mensurvei enam tank [[T-34]] yang telah dikerahkan oleh Marinir, menghiraukan baku tembak di sekitarnya, menganggap bahwa pasukan Korea Utara kurang terlatih.{{sfn|Stanton|1989|pp=78–80}}

Pada 11 September, Truman mengeluarkan perintah untuk memajukan pasukan ke-38 ke Korea Utara. MacArthur sekarang merencanakan serangan amfibi lainnya, di pantai timur [[Wonsan]], namun pasukan Korea Selatan kalah sebelum 1st Marine Division mendatanginya melalui laut.{{sfn|James|1985|pp=486–493}} Pada Oktober, MacArthur bertemu dengan Truman di [[Konferensi Pulau Wake]], dengan Truman membandingkannya dengan pertemuan masa perang Roosevelt dengan MacArthur di Hawaii.{{sfn|James|1985|p=500}} Presiden tersebut menganugerahi MacArthur dengan Distinguished Service Medal kelimanya.{{sfn|MacArthur|1964|pp=360–363}} Banyak mempertanyakan tentang ancaman Tiongkok, MacArthur menyangkalnya, berkata bahwa ia berharap dapat menarik Eighth Army ke Jepang pada masa Natal, dan untuk mengerahkan sebuah divisi untuk penugasan di Eropa pada bulan Januari. Ia menganggap kemungkinan keterlibatan Soviet sebagai ancaman yang lebih serius.{{sfn|James|1985|pp=507–508}}

Sebulan kemudian, hal-hal telah berganti. Musuh diserang oleh pasukan PBB di [[Pertempuran Unsan]] pada akhir Oktober, yang menunjukkan keberadaan pasukan Tiongkok di Korea dan memberikan kekalahan signifikan terhadap pasukan Amerika dan pasukan PBB lainnya. Meskipun demikian, Willoughby masih menghiraukan keberadaan keterlibatan Tiongkok dalam perang tersebut. Ia memperkirakan bahwa lebih dari 71,000 prajurit Tiongkok berada di negara tersebut, sementara jumlah sebenarnya hampir mencapai 300,000.<ref name="Halberstam" /> Ia tak sendirian dalam kesalahan penghitungan tersebut. Pada 24 November, [[Central Intelligence Agency]] melaporkan kepada Truman bahwa meskipun terdapat sekitar 200,000 pasukan Tiongkok di Korea, "tak ada bukti bahwa Komunis Tiongkok merencakan operasi-operasi serangan besar-besaran."{{sfn|Manchester|1978|p=604}}

Pada hari tersebut, MacArthur terbang ke markas besar Walker dan ia kemudian menyatakan:{{quote|Selama lima jam, aku mengelilingi garis-garis depan. Dalam perbincangan dengan sejumlah perwira, aku berkata kepada mereka tentang keputusan Jenderal Bradley dan harapan untuk memiliki dua divisi yang ditempatkan pada hari Natal&nbsp;... Apa yang aku lihat di garis depan sangat mengkhawatirkanku. Pasukan R.O.K. sangat tak berbentuk bagus, dan seluruh garis tersebut menunjukkan kekalahan jumlah. Jika Tiongkok benar-benar mengerahkan pasukan besar, aku memutuskan bahwa aku akan mengundurkan pasukan kami dan meniadakan upaya apapun untuk bergerak ke utara. Aku memutuskan untuk menampik dan berusaha untuk menyaksikan dengan mataku sendiri, dan menafsirkan dengan pengalaman panjangku sendiri terhadap apa yang terjadi&nbsp;...{{sfn|MacArthur|1964|pp=372–373}}}} MacArthur terbang di atas garis depannya sendiri memakai [[Douglas C-54 Skymaster]] namun tak menyaksikan tanda-tanda penghimpunan pasukan Tiongkok dan sehingga memutuskan untuk menunggu sebelum memerintahkan pergerakan atau pemunduran. Bukti kegiatan Tiongkok disembunyikan kepada MacArthur: Tentara Tiongkok bergerak pada malam hari dan berdiam pada siang hari.<ref name="Halberstam" /> Atas upaya pemulihannya, MacArthur kemudian dianugerahi [[Distinguished Flying Cross (Amerika Serikat)|Distinguished Flying Cross]] dan [[United States Aviator Badge|sayap kehormatan pilot penyerang]].{{sfn|MacArthur|1964|pp=372–373}}

Keesokan harinya, 25 November 1950, Eighth Army pimpinan Walker diserang oleh pasukan Tiongkok dan kemudian pasukan PBB menarik diri. MacArthur menyediakan Kepala Staf, Jenderal [[J. Lawton Collins]] dengan serangkaian sembilan garis penarikan suksesif.{{sfn|James|1985|pp=537–538}} Pada 23 Desember, Walker tewas saat jipnya bertabrakan dengan sebuah truk, dan digantikan oleh Letjen [[Matthew B. Ridgway]], yang MacArthur telah pilih pada masa berikutnya.{{sfn|James|1985|p=545}} Ridgway menyatakan bahwa keputusan MacArthur, "yang telah memberikan pergerakan luar biasa setelah [[Pertempuran Inchon|Inch'on]], sangat menyayat. Kredibilitasnya tersemat dalam kejadian yang tak tersaksikan dari serangan November&nbsp;..."{{sfn|James|1985|p=559}}

Collins mendiskusikan kemungkinan pemakaian senjata nuklir di Korea dengan MacArthur pada Desember, dan kemudian menanyainya tentang daftar target di Uni Soviet jika negara tersebut memasuki perang tersebut. MacArthur menyatakan kepada Kongres pada 1951 bahywa ia tak pernah merekomendasikan pemakaian senjata nuklir. Ia pada suatu waktu memajukan sebuah rencana untuk memotong Korea Utara dengan racun-racun radioaktif; ia tak pernah merekomendasikannya pada masa itu, meskipun ia kemudian memajukan materi tersebut kepada Eisenhower, presiden terpilih masa itu, pada 1952. Pada 1954, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan setelah kematiannya, ia berkata bahwa ia ingin menjatuhkan bom-bom atom ke pangkalan-pangkalan musuh, namun pada 1960, ia menentang sebuah pernyataan dari Trumen yang menyatakan bahwa ia mengadvokasikan pemakaian bom-bom nuklir. Truman mengeluarkan sebuah pernyataan ulang, yang menyatakan bahwa ia tak memiliki bukti dari klaim tersebut; ini dianggap merupakan opini pribadinya{{sfn|James|1985|pp=578–581}}{{sfn|Schnabel|1972|p=320}}<ref name="Senate 15 May 1951" />

Pada April 1951, Kepala Staf Bersama memajukan perintah-perintah agar MacArthur mengadakan serangan-serangan nuklir di Manchuria dan [[Semenanjung Shantung]] jika Tiongkok meluncurkan serangan-serangan udara yang berasal dari sana terhadap pasukannya.{{sfn|James|1985|p=591}} Keesokan harinya, Truman bertemu dengan ketua Komisi Tenaga Atom Amerika Serikat, [[Gordon Dean (pengacara)|Gordon Dean]],{{sfn|Anders|1988|pp=1–2}} dan membujuk pengiriman sembilan [[bom nuklir Mark 4]] ke kontrol militer.<ref name="HNN Cumings" /> Dean mengiyakan pelaksanaan keputusan tersebut dengan memberitahukan cara pemakaiannya kepada MacArthur, yang kurang memahami pengetahuan teknis dari persenjataan tersebut dan dampaknya.{{sfn|Anders|1988|pp=3–4}} Kepala Bersama tak secara keseluruhan sepakat dengan pemberian persenjataan tersebut kepada MacArthur, karena khawatir ia terlalu dini melaksanakan perintahnya.{{sfn|James|1985|p=591}} Sebagai gantinya, mereka memutuskan agar pasukan penyerang nuklir akan dikabarkan kepada [[Strategic Air Command]].{{sfn|Dingman|1988|p=72}}


== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==

Revisi per 16 September 2017 06.14

Douglas MacArthur
Douglas MacArthur, foto tahun 1945
Lahir(1880-01-26)26 Januari 1880
Amerika Serikat Little Rock, Arkansas
Meninggal5 April 1964(1964-04-05) (umur 84)
Amerika Serikat Washington, D.C.
PengabdianAmerika Serikat
Dinas/cabang Angkatan Darat Amerika Serikat
Lama dinas19031937, 19411951
Pangkat Jenderal Besar (General of the Army) (Angkatan Darat AS)
Panglima Tertinggi (Angkatan Darat Filipina)
KomandanKorps Zeni Angkatan Darat Amerika Serikat
Penilik Akademi Militer Amerika Serikat
Departemen Filipina
USAFFE (Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Timur Jauh)
Komandan Tertinggi Sekutu di Pasifik
Perang/pertempuranEkspedisi Pancho Villa tahun 1916
Perang Dunia I
Perang Dunia II
Perang Korea
PenghargaanMedal of Honor
Distinguished Service Cross (3)
Army Distinguished Service Medal (5)
Navy Distinguished Service Medal
Distinguished Flying Cross
Silver Star (7)
Bronze Star
Purple Heart (2)
Order of the Rising Sun

Douglas MacArthur (26 Januari 1880 – 5 April 1964) adalah seorang jenderal dan marsekal lapangan bintang lima asal Amerika dari Angkatan Darat Filipina. Ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat pada 1930an dan memainkan peran penting di teater Pasifik pada Perang Dunia II. Ia meraih Medal of Honor atas jasanya dalam Kampanye Filipina, yang membuatnya dan ayahnya Arthur MacArthur, Jr., menjadi pasangan ayah dan putra yang dianugerahi medali tersebut. Ia adalah salah satu dari hanya lima orang yang meraih pangkat Jenderal Angkatan Darat dalam Angkatan Darat AS, dan satu-satunya orang yang pernah menjadi marsekal lapangan dalam Angkatan Darat Filipina.

Dibesarkan dalam sebuah keluarga militer di American Old West, MacArthur menjadi valediktorian di West Texas Military Academy, dan Kapten Pertama di United States Military Academy, West Point, dimana ia lulus pada peringkat atas angkatan tahun 1903. Pada pendudukan Veracruz oleh Amerika Serikat tahun 1914, ia mengadakan sebuah misi rekonainsans, yang membuatnya dinominasikan untuk Medal of Honor. Pada 1917, ia dipromosikan dari mayor menjadi kolonel dan menjadi kepala staf Divisi (Pelangi) ke-42. Dalam pertarungan di Front Barat pada Perang Dunia I, ia diangkat menjadi brigadir jenderal, kembali dinominasikan untuk Medal of Honor, dan dianugerahi Distinguished Service Cross sebanyak dua kali dan Silver Star sebanyak tujuh kali.

Dari 1919 sampai 1922, MacArthur menjabat sebagai Superintenden Akademi Militer AS di West Point, dimana ia mengupayakan serangkaian reformasi. Penempatan berikutnya adalah di Filipina, dimana pada 1924, ia menjadi bagian penting dalam memadamkan Pemberontakan Kepanduan Filipina. Pada 1925, ia menjadi mayor jenderal termuda di Angkatan Darat. Ia menjabat pada dewan bela diri Brigadir Jenderal Billy Mitchell dan menjadi presiden Komite Olimpiade Amerika pada Olimpiade Musim Panas 1928 di Amsterdam. Pada 1930, ia menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat. Sehingga, ia terlibat dalam peredaman para pengunjuk rasa Bonus Army dari Washington, D.C. pada 1932, dan mendirikan dan menghimpun Civilian Conservation Corps. Ia pensiun dari ketentaraan pada 1937 untuk menjadi Penasehat Militer untuk Pemerintahan Persemakmuran Filipina.

MacArthur dipanggil kembali untuk tugas aktif pada 1941 sebagai komandan Pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat di Timur Jauh. Serangkaian bencana terjadi, dimulai dengan penghancuran angkatan udaranya pada 8 Desember 1941, dan invasi Filipina oleh Jepang. Pasukan MacArthur kemudian memutuskan untuk menarik diri ke Bataan, dimana mereka singgah sampai Mei 1942. Pada Maret 1942, MacArthur, keluarganya dan stafnya pergi ke sekitaran Pulau Corregidor memakai perahu-perahu PT dan kabur ke Australia, dimana MacArthur menjadi Komandan Tertinggi Kawasan Pasifik Barat Daya. Setelah datang ke Australia, MacArthur memberikan sebuah pidato dimana ia berjanji akan kembali ke Filipina. Setelah lebih dari dua tahun bertarung di Pasifik, ia memenuhi janjinya. Atas jasanya terhadap Filipina, MacArthur dianugerahi Medal of Honor. Ia resmi menerima penyerahan Jepang pada 2 September 1945, di atas USS Missouri yang berlabuh di Teluk Tokyo, dan menyaksikan pendudukan Jepang dari 1945 sampai 1951. Sebagai penguasa efektif Jepang, ia menyaksikan perubahan ekonomi, politik dan sosial. Ia memimpin Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Perang Korea sampai ia dilepaskan dari komando oleh Presiden Harry S. Truman pada 11 April 1951. Ia kemudian menjadi ketua badan Remington Rand.

Kehidupan awal dan pendidikan

Sebagai seorang anak tentara, Douglas MacArthur lahir pada 26 Januari 1880, di Little Rock Barracks, Little Rock, Arkansas, dari pasangan Arthur MacArthur, Jr., seorang kapten Angkatan Darat AS, dan istrinya, Mary Pinkney Hardy MacArthur (berjuluk "Pinky").[1] Arthur, Jr. adalah putra dari yuris dan politikus kelahiran Skotlandia Arthur MacArthur, Sr.,[2] Arthur kemudian meraih Medal of Honor atas jasanya dalam Union Army pada Pertempuran Missionary Ridge saat Perang Saudara Amerika,[3] dan dipromosikan pada pangkat letnan jenderal.[4] Pinkney datang dari keluarga berpengaruh asal Norfolk, Virginia.[1] Dua saudaranya bertarung untuk kawasan Selatan dalam Perang Saudara, dan menolak untuk menghadiri pernikahannya.[5] Arthur dan Pinky memiliki tiga putra, dimana Douglas menjadi anak bungsu, setelah Arthur III, lahir pada 1 Agustus 1876, dan Malcolm, lahir pada 17 Oktober 1878.[6] Keluarganya tinggal di serangkaian pos Angkatan Darat di Barat Lama Amerika. Kondisinya primitif, dan Malcolm wafat karena campak pada 1883.[7] Dalam memoirnya, Reminiscences, MacArthur menulis "Aku belajar menunggang dan menembak bahkan sebelum aku dapat membaca atau menulis—bahkan, hampir sebelum aku bisa berjalan dan berbicara."[8]

Masa di garis depan berakhir apda Juli 1889 saat keluarganya pindah ke Washington, D.C.,[9] dimana Douglas masuk Force Public School. Ayahnya diposkan ke San Antonio, Texas, pada September 1893. Disana, MacArthur masuk West Texas Military Academy,[10] dimana ia dianugerahi medali emas untuk "beasiswa dan penempatan". Ia juga ikut serta pada tim tenis sekolah, dan bermain dalam tim sepak bola dan tim bisbol dari sekolahnya. Ia diangkat menjadi valedictorian, dengan rata-rata tahun terakhir 97.33 dari 100.[11] Ayah dan kakek MacArthur gagal memajukan persetujuan presidensial Douglas kepada United States Military Academy di West Point, pertama dari Presiden Grover Cleveland dan kemudian dari Presiden William McKinley.[12] Setelah dua penolakan tersebut,[13] ia diberi pelatihan dan pengarahan pribadi oleg guru perguruan tinggi Milwaukee Gertrude Hull.[14] Ia kemudian menjalani eksaminasi untuk sebuah pelantikan dari anggota Kongres Theobald Otjen,[10] yang memberikannya skor 93.3 pada tes tersebut.[15] Ia kemudian menulis: "Ini adalah sebuah pelajaran yang tak pernah kulupakan. Persiapan adalah kunci kesuksesan dan kemenangan."[15]

MacArthur masuk West Point pada 13 Juni 1899,[16] dan ibunya juga pindah kesana untuk bermukim di Craney's Hotel, yang berdekatan dengan halaman Academy.[17] Perpeloncoan merebak di West Point pada masa itu, dan MacArthur dan teman sekelasnya Ulysses S. Grant III meraih perhatian khusus dari para kadet selatan sebagai putra jenderal dengan ibu yang tinggal di Craney's. Saat Kadet Oscar Booz meninggalkan West Point setelah dipelonco dan kemudian meninggal akibat tuberkulosis, terdapat sebuah penyidikan kongresional. MacArthur dipanggil untuk menghadap kepada sebuah komite Kongresional khusus pada 1901, dimana ia dites melawan para kadet yang dimasukkan dalam perpeloncoan, namun mengurungkan perpeloncoannya sendiri meskipun para kadet lainnya memberikan cerita lengkap kepada komite tersebut. Kongres kemudian melarang tindakan "perpeloncoan, tirani, pelecehan, penistaan, penghinaan atau hal-hal tak berperikemanusiaan", meskipun perpeloncoan tetap dilanjutkan.[18] MacArthur menjadi seorang korporal di Company B pada tahun keduanya, sersan pertama di Company A pada tahun ketiganya dan Kapten Pertama pada tahun terakhirnya.[19] Ia menjadi pemain kiri pada tim bisbol, dan secara akademik meraih nilai sebesar 2424.12 dari 2470.00 atau 98.14, skor tertinggi ketiga yang pernah tercatat, mula-mula lulus dalam kelas beranggotakan 93 orangnya pada 11 Juni 1903.[20] Pada masa itu, kadet-kadet berpangkat tinggi lazim dimasukkan ke United States Army Corps of Engineers, sehingga MacArthur diangkat menjadi letnan kedua dalam korps tersebut.[21]

Perwira junior

MacArthur menjalani kelulusannya dengan orangtuanya di Fort Mason, California, dimana ayahnya, yang sekarang menjadi mayor jenderal, bertugas sebagai komandan Department of the Pacific. Setelah itu, ia bergabung dengan 3rd Engineer Battalion, yang diberangkatkan ke Filipina pada Oktober 1903. MacArthur dikirim ke Iloilo, dimana ia menaungi pembangunan sebuah dermaga di Camp Jossman. Ia ditugaskan untuk melakukan survei di Kota Tacloban, Kota Calbayog dan Kota Cebu. Pada November 1903, saat bekerja di Guimaras, ia disatroni oleh sepasang brigand atau gerilyawan Filipina; ia tembak dan bunuh keduanya dengan pistolnya.[22] Ia dipromosikan menjadi letnan pertama di Manila pada April 1904.[23] Pada Oktober 1904, tur tugasnya dihentikan saat ia terserang malaria dan kurap saat melakukan survei di Bataan. Ia kembali ke San Francisco, dimana ia ditempatkan di California Debris Commission. Pada Juli 1905, ia menjadi kepala teknisi Division of the Pacific.[24]

Pada Oktober 1905, MacArthur meraih perintah untuk datang ke Tokyo untuk dilantik menjadi aide-de-camp untuk ayahnya. Seorang pria yang mengenal MacArthur pada masa itu menyatakan bahwa: "Arthur MacArthur merupakan seorang pria egotistik yang sangat flamboyan yang pernah ku lihat, sampai aku bertemu putranya."[25] Mereka menginspeksi basis-basis militer Jepang di Nagasaki, Kobe dan Kyoto, kemudian melakukan perjalanan ke India melewati Shanghai, Hong Kong, Jawa dan Singapura, mencapai Kalkuta pada Januari 1906. Pada India, mereka mengunjungi Madras, Tuticorin, Quetta, Karachi, Frontier Barat Laut dan Perlintasan Khyber. Mereka kemudian berlayar ke Tiongkok melewati Bangkok dan Saigon, dan berkunjung ke Kanton, Tsingtao, Peking, Tientsin, Hankow dan Shanghai sebelum kembali ke Jepang pada bulan Juni. Pada bulan berikutnya, mereka kembali ke Amerika Serikat,[26] dimana Arthur MacArthur meneruskan tugasnya di Fort Mason, dengan Douglas masih menjadi aide-nya. Pada bulan September, Douglas meraih perintah untuk melapor kepada 2nd Engineer Battalion di Barak-Barak Washington dan masuk ke Engineer School. Disana, ia juga bertugas sebagai "seorang aide untuk membantu fungsi-fungsi Gedung Putih" atas permintaan Presiden Theodore Roosevelt.[27]

Pada Agustus 1907, MacArthur dikirim ke kantor distrik teknisi di Milwaukee, dimana orangtuanya tinggal. Pada April 1908, ia ditempatkan di Fort Leavenworth, dimana ia diberi komando pertamanya, Company K, 3rd Engineer Battalion.[27] Ia menjadi ajudan batalion pada 1909 dan kemudian perwira teknisi di Fort Leavenworth pada 1910. MacArthur dipromosikan menjadi kapten pada Februari 1911 dan dilantik menjadi kepala Military Engineering Department dan Field Engineer School. Ia ikut serta dalam penugasan di San Antonio, Texas, bersama dengan Maneuver Division pada 1911 dan bertugas di Panama untuk menjalankan tugas pada Januari dan Februari 1912. Kematian mendadak ayahnya pada 5 September 1912 membuat Douglas dan saudaranya Arthur kembali ke Milwaukee untuk merawat ibu mereka, yang kesehatannya menurun. MacArthur meminta untuk dialihkan ke Washington, D.C. sehingga ibunya dapat berdekatan dengan Johns Hopkins Hospital. Army Chief of Staff, Mayor Jenderal Leonard Wood, menyerahkan materi tersebut kepada Menteri Peran Henry L. Stimson, yang mengabulkan permintaan MacArthur untuk ditempatkan di Office of the Chief of Staff pada 1912.[28]

Ekspedisi Veracruz

Pada 21 April 1914, Presiden Woodrow Wilson memerintahkan pendudukan Veracruz. MacArthur bergabung dengan staf markas besar yang dikirim ke kawasan tersebut, datang pada 1 Mei 1914. Ia mewujudkan dukungan logistik terhadap kemajuan terhadap Veracruz yang meminta pemakaian jalan kereta api. Menyadari bahwa gerbong-gerbong kereta api yang ditempatkan di Veracruz tidak meliputi lokomotif, MacArthur berencana untuk memverifikasi bahwa sebuah laporan bahwa terdapat sejumlah lokomotif di Alvarado, Veracruz. Dengan emas seharga $150, ia membeli sebuah gerbong tangan dan jasa tiga orang Meksiko, yang ia persenjatai. MacArthur dan rombongannya menempatkan lima mesin di Alvarado, dua diantaranya hanya switcher, namun tiga lokomotif lainnya menjadi apa yang diminta. Saat kembali ke Veracruz, rombongannya dihadang oleh lima pria bersenjata. Rombongan tersebut pun kabur dan meninggalkan semuanya kecuali dua pria bersenjata, yang MacArthru tembak. Tak lama setelahnya, mereka diserang oleh sekelompok sekitar lima belas orang berkuda. MacArthur mendapatkan tiga lubang peluru di pakaiannya namun tak terluka. Salah satu pengikutnya mengalami luka ringan sebelum orang-orang berkuda tersebut akhirnya memutuskan untuk mundur setelah MacArthur menembak empat orang diantaranya. Setelah itu, rombongan tersebut diserang untuk ketiga kalinya oleh tiga pria berkuda. MacArthur mendapatkan lubang peluru lainnya di pakaiannya, namun pasukannya, yang mengemudikan gerbong tangan mereka, memutuskan untuk lari dari mereka semua selain salah satu penyerang mereka. MacArthur menembak pria tersebut dan kudanya, dan rombongan tersebut menyingkirkan jasad kuda tersebut dari trek sebelum melanjutkan perjalanan.[29]

Seorang perwira sejawat menyatakan kepada Wood untuk merekomedasikan nama MacArthur agar dimajukan untuk Medal of Honor. Wood melakukannya, dan Kepala Staf Hugh L. Scott mengeluarkan sebuah papan untuk penghargaan tersebut.[30] Papan tersebut bertulis "kemajuan dari wirausaha ini diambil tanpa pengetahuan pengkomandanan umum di lapangan".[31] Brigjen Frederick Funston, seorang penerima Medal of Honor sendiri, yang menganugerahi medali tersebut kepada MacArthur "dengan pengesahan dan penetapan penuh."[32] Namun papan tersebut meragukan bahwa "pemberian penghargaan tersebut merekomendasikan dorongan perwira staf manapun lainnya, di bawah keadaan serupa, sampai menghiraukan komandan lokal, mungkin tercampur dengan rencana akhir"; akhirnya, MacArthur tak meraih penghargaan tersebut secara keseluruhan.[33]

Perang Dunia I

Rainbow Division

Brigjen MacArthur memegang sebuah tanaman di sebuah kediaman bergaya Perancis pada September 1918.

MacArthur kembali ke Departemen Perang, dimana ia diangkat menjadi mayor pada 11 Desember 1915. Pada Juni 1916, ia diangkat menjadi kepala Biro Informasi di kantor Menteri Perang, Newton D. Baker. MacArthur sejak itu dianggap sebagai perwira pers pertama Angkatan Darat. Setelah deklarasi perang terhadap Jerman pada 6 April 1917, Baker dan MacArthur menghimpun sebuah perjanjian dari Presiden Wilson untuk memakai National Guard di Front Barat. MacArthur mendorong pengiriman dini sebuah divisi yang dihimpun dari unit-unit dari negara berbeda, sehingga dapat menghindari penampilan favoritisme terhadap negara tertentu manapun. Baker menyepakati pembentukan formasi tersebut, yang menjadi 42nd ("Rainbow") Division, dan menunjuk Mayjen William A. Mann, kepala National Guard Bureau, sebagai komandannya; MacArthur menjadi kepala stafnya, dengan pangkat kolonel. Atas permintaan MacArthur, komisi tersebut dijadikan infanteri ketimbang teknisi.[34]

42nd Division dimajukan pada Agustus dan September 1917 di Camp Mills, New York, dimana mereka dilatih melakukan serangan lapangan terbuka ketimbang perang parit. Mereka berlayar dalam sebuah konvoi dari Hoboken, New Jersey, ke Perancis pada 18 Oktober 1917. Pada 19 Desember, Mann digantikan pada jabatan komandan divisi oleh Mayjen Charles T. Menoher.[35]

Serangan Champagne-Marne

42nd Division memasuki garis di sektor Lunéville pada Februari 1918. Pada 26 Februari, MacArthur dan Kapten Thomas T. Handy menyertai sebuah serbuan parit Perancis dimana MacArthur ditugaskan dalam penangkapan sejumlah tahanan Jerman. Komandan Korps VII Perancis, Mayjen Georges de Bazelaire, menganugerahi MacArthur dengan Croix de guerre. Menoher merekomendasikan MacArthur untuk Silver Star, yang kemudian ia raih.[36] Silver Star Medal belum dilembagakan sampai 8 Agustus 1932, namun Silver Citation Star yang lebih kecil disematkan untuk dikenakan pada pita-pita kampanye dari orang-orang yang dikutip dalam rangka untuk galantri, mirip dengan Mentioned in Despatches dari Inggris.[37] Saat Silver Star Medal dilembagakan, penghargaan tersebut secara retroaktif dianugerahkan kepada orang-orang yang telah dianugerahi Silver Citation Star.[38] Pada 9 Maret, 42nd Division meluncurkan tiga serangannya sendiri ke parit-parit Jerman di Salient du Feys. MacArthur menyertai sebuah kelompok dari 168th Infantry. Pada masa itu, kepemimpinannya dianugerahi dengan Distinguished Service Cross. Beberapa hari kemudian, MacArthur, yang mewajibkan pasukannya memakai masker gas namun sering menghiraukan perintahnya sendiri, terkena gas. Ia pulang saat dikunjungi Sekretaris Baker di sekitaran kawasan tersebut pada 19 Maret.[39]

MacArthur dipromosikan menjadi brigjen pada 26 Juni.[40] Pada akhir Juni, 42nd Division dipindahkan ke Châlons-en-Champagne untuk melawan Serangan Champagne-Marne dari Jerman. Général d'Armée Henri Gouraud dari Angkatan Darat Keempat Perancis terpilih untuk mengadakan serangan dengan tujuan pertahanan, mengunjungi kawasan garis depan sebisanya dan menengok serangan Jerman pada garis pertahanan keduanya. Rencananya berhasil, dan MacArthur dianugerahi Silver Star kedua.[41] 42nd Division ikut serta dalam serangan balasan Sekutu berikutnya, dan MacArthur dianugerahi Silver Star ketiga pada 29 Juli. Dua hari kemudian, Menoher melepastugaskan Brigjen Robert A. Brown dari 84th Infantry Brigade dari komandonya, dan menggantinya dengan MacArthur. Mendengar kabar bahwa musuh telah mundur, MacArthur maju pada 2 Agustus untuk menyaksikannya sendiri.[42] Ia kemudian menulis:

Ini terjadi pada pukul 3:30 pagi saat aku memulai dari sisi kanan kami di Sergy. Mengadakan perjalanan dari setiap pos grup berikutnya, bergerak melalui jalan yang telah menjadi Tanah Tak Bertuan, Aku tak pernah melupakan perjalanan itu. Jasad-jasad banyak berserakan di tempat-tempat yang kami lalui. Harus ada sekitar 2,000 orang untuk mengangkat jasad-jasad tersebut. Aku mengidentifikasikan lambang dari enam divisi Jerman terbaik. Parit tersebut mencekik. Tak ada pohon yang berdiri. Teriakan dan tangisan dari pria yang terluka terdepan dimana saja. Peluru-peluru senapan bernyanyi seperti suara dengungan sayap dari para lebah yang marah. Sebuah tempat perlindungan khusus biasanya menggambarkan sumpah kemarahan dari paduanku. Aku menyaksikan hampir seratus meriam rusak berbagai ukuran dan beberapa kali [menyaksikan] sejumlah meriam mesim hancur.[43]

MacArthur mengabarkan balik kepada Menoher dan Letjen Hunter Liggett bahwa pasukan Jerman benar-benar mundur, dan ia dianugerahi Silver Star keempat.[44] Ia juga dianugerahi Croix de guerre kedua dan diangkat menjadi seorang commandeur dari Légion d'honneur.[45]

Pertempuran Saint-Mihiel dan Serangan Meuse-Argonne

42nd Division bertahan selama beberapa pekan,[46] kembali ke garis untuk Pertempuran Saint-Mihiel pada 12 September 1918. Kemajuan Sekutu berjalan cepat dan MacArthur dianugerahi Silver Star kelima atas kepemimpinannya terhadap 84th Infantry Brigade.[47] Ia meraih Silver Star keenam atas keikutsertaannya dalam sebuah penyerbuan pada malam 25–26 September. 42nd Division bergerak pada 30 September dan pindah ke sektor Argonne dimana mereka bergabung dengan 1st Division pada malam 11 Oktober. Atas rekonansi pada keesokan harinya, MacArthur digas kembali, meraih Wound Chevron kedua.[48]

Jenderal Pershing (kedua dari kiri) menganugerahi Brigjen MacArthur (ketiga dari kiri) dengan Distinguished Service Cross. Mayjen Charles T. Menoher (kiri) membacakan kutipan sementara Kolonel George E. Leach (keempat dari kiri) dan Letkol William Joseph Donovan menunggu penanugerahan mereka.

Keikutsertaan 42nd Division dalam Serangan Meuse-Argonne dimulai pada 14 Oktober saat mereka menyerang dengan dua brigade. Pada sore harinya, sebuah konferensi menyerukan untuk membicarakan serangan tersebut, dimana Charles Pelot Summerall, komandan First Infantry Division dan V Corps, menelepon dan menuntut agar Châtillon diambil alih pada pukul 18:00 keesokan sorenya. Sebuah foto udara yang diambil menunjukkan sebuah celah dalam jaringan berduri Jerman di timur laut Châtillon. Letkol Walter E. Bare—komandan 167th Infantry—mengusulkan sebuah serangan dari pengarahan tersebut, dimana pertahanan-pertahanan yang setidaknya terlihat ditutupi oleh barisan meriam mesin. MacArthur mengadopsi rencana tersebut.[49] Ia terluka, namun tidak parah, saat memverifikasikan keberadaan celah di jaringan berduri.[50]

Summerall menominasikan MacArthur untuk Medal of Honor dan promosi untuk pangkat mayjen, namun ia tak menerimanya.[51] Sebagai ganti, ia dianugerahi Distinguished Service Cross kedua.[52] 42nd Division kembali ke garis untuk kali terakhir pada malam 4–5 November 1918.[53] Dalam pergerakan terakhir ke Sedan, MacArthur kemudian menyatakan bahwa operasi ini "secara sempit menghilangkan salah satu tragedi terbesar dari sejarah Amerika."[54] Sebuah perintah untuk menerobot batas-batas unit membuat unit-unit melintasi zona satu sama lain. Akibat pertikaian yang terjadi, MacArthur ditahan oleh pasukan 1st Division, yang mengiranya jenderal Jerman.[55] Penampilannya dalam serangan di dataran tinggi Meuse membuatnya dianugerahi Silver Star ketujuh. Pada 10 November, sehari sebelum gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran, MacArthur diangkat menjadi komandan 42nd Division. Atas jasanya sebagai kepala staf dan komandan 84th Infantry Brigade, ia dianugerahi Distinguished Service Medal.[56]

Pada 22 November, tugas komandonya digantikan seperti para brigjen lainnya, dan kembali ke 84th Infantry Brigade. 42nd Division dipilih untuk ikut serta dalam pendudukan Rhineland, dengan menduduki distrik Ahrweiler.[57] Pada April 1919, mereka berangkat ke Brest dan Saint-Nazaire, dimana mereka menumpangi kapal-kapal untuk pulang ke Amerika Serikat. MacArthur menaiki kapal lintas samudera SS Leviathan, yang mencapai New York pada 25 April 1919.[58]

Masa antar-perang

Superintenden Akademi Militer Amerika Serikat

MacArthur sebagai Superintenden West Point

Pada 1919, MacArthur menjadi Superintenden Akademi Militer AS di West Point, dimana Kepala Stad Peyton March merasa sudah waktunya meninggalkan beberapa tugas dan memerlukan reformasi.[59] Menerima jabatan tersebut membuat MacArthur meraih kembali pangkatnya sebagai brigjen, sebagai pengganti pengurangan pangkat substansif mayor seperti beberapa orang sezamannya.[60] Saat MacArthur pindah ke rumah superintenden dengan ibunya pada Juni 1919,[61] ia menjadi superintenden termuda sejak Sylvanus Thayer pada 1817.[62] Namun, sementara Thayer menghadapi penentangan dari luar Angkatan Darat, MacArthur mendatangkan kecaman dari para lulusan dan badan akademik.[63] Visi MacArthur dari apa yang dipandang seorang perwira tak hanya berasal dari pengalaman terkininya dari pertempuran di Perancis namun juga dari pendudukan Rhineland di Jerman. Pemerintahan militer Rhineland telah meminta Angkatan Darat untuk menyelesaikan masalah-masalah politik, ekonomi dan soail namun ia menemukan bahwa beberapa lulusan West Point memiliki sedikit atau tak ada pengetahuan dari bidang-bidang di luar ilmu militer.[61] Pada masa perang, West Point telah diturunkan menjadi sekolah kandidat perwira, dengan lima kelas lulus dalam dua tahun. Moral kadet dan staf menurun dan terlucuti "pada puncak kekejaman sepanjang masa".[64] Perubahan pertama MacArthur beralih menjadi lebih mudah. Kongres mengeset jangka kursus menjadi tiga tahun. MacArthur dapat merestorasi kursus empat tahun.[65]

Sepanjang debat tentang jangka masa kursus, The New York Times membawakan masalah alam tak demokratis dan tertutup dari kehidupan pelajar di West Point.[65] Selain itu, dengan dibukanya Harvard University pada 1869, universitas-universitas sipil mulai meluluskan murid-murid hanya pada penampilan akademik, namun West Point masih memegang konsep pendidikan "keseluruhan manusia" yang tua. MacArthur berupaya untuk memodernisasikan sistem, meluaskan konsep karakter militer yang meliputi pencanangan, kepemimpinan, efisiensi, dan penampilan atletis. Ia memformalisasikan Cadet Honor Code yang belum tertulis pada 1922 saat ia membentuk Cadet Honor Committee untuk meninjauh tuduhan pelanggaran-pelanggaran aturan. Dipilih oleh para kadet sendiri, ini tak memberikan hukuman, namun bertindak sebagai sebuah jenis dari juri besar, mengabarkan tawaran-tawaran kepada komandan.[66] MacArthur berupaya untuk mengakhiri pelecehan dengan memakai para perwira ketimbang angkatan kakak kelas untuk melatih para magang.[67]

Selain kamp musim panas tradisional di Fort Clinton, MacArthur memerintahkan agar para kadet dilatih untuk memakai senjata-senjata modern oleh para sersan angkatan darat reguler di Fort Dix; mereka kemudian berpawai kembali ke West Point dengan kantung-kantung penuh.[67] Ia berupaya untuk memodernisasikan kurikulum dengan menambahkan kursus-kursus seni liberal, pemerintahan dan ekonomi, namun menangkis pengecaman kuat dari Academic Board. Di kelas-kelas Seni Militer, studi kampanye Perang Saudara Amerika diganti dengan studi Perang Dunia I. Di kelas Sejarah, perhatian lebih ditempatkan pada Timur Jauh. MacArthur meluaskan program olahraga, meningkatkan jumlah bidang olahraga dan merekrut seluruh kadet untuk ikut serta.[68] Ia membolehkan para kadet kelas atas untuk meninggalkan reservasi, dan menghimpun sebuah surat kabar kadet, The Brag, pendahulu dari West Pointer pada masa sekarang. Ia juga mengijinkan para kadet untuk pergi menonton pertandingan tim sepak bola mereka, dan memberikan mereka pemasukan $5 ($70 dalam dolar masa sekarang[69]) sebulan. Para profesor dan alumni nampaknya menentang pergerakan radikal tersebut.[67] Kebanyakan reformasi West Poimt yang dibuat oleh MacArthur kemudian diremehkan namun, pada tahun-tahun berikutnya, gagasan-gagasannya menjadi diterima dan inovasinya direstorasi bertahap.[70]

Mayor jenderal termuda Angkatan Darat

MacArthur menjalin hubungan percintaan dengan sosialita dan pewaris multi-jutawan Louise Cromwell Brooks. Mereka menikah di vila keluarganya di Palm Beach, Florida pada 14 Februari 1922. Rumor-rumor beredar bahwa Jenderal Pershing, yang juga memiliki hubungan dengan Louise, telah mengancam untuk mengasingkan mereka ke Filipina jika mereka menikah. Ini disangkal oleh Pershing sebagai "seluruh ocehan omong kosong".[71] Pada Oktober 1922, MacArthur meninggalkan West Point dan berlayar ke Filipina dengan Louise dan dua anaknya, Walter dan Louise, untuk memegang komando Distrik Militer Manila.[72] MacArthur membesarkan anak-anaknya, dan menjalani sebagian besar waktu luangnya dengan mereka.[73]

Sebuah pemberontakan di Filipina kemudian timbul dari kepulauan yang pada masa itu dalam keadaan damai, dan sejalan dengan Traktat Angkatan Laut Washington, garisun dikurangi.[74] Pertemanan MacArthur dengan orang-orang Filipina seperti Manuel Quezon menawarkan beberapa orang. "Gagasan lama dari eksplorasi kolonial," kemudian menyatakan, "masih memiliki banyak pendukung."[75] Pada Februari dan Maret 1923, MacArthur kembali ke Washington untuk menengok ibunya, yang sakit akibat penyakit jantung. Ia pulih, namun pada kali terakhirnya ia menyaksikan saudaranya Arthur, yang mendadak wafat akibat appendikitis pada Desember 1923. Pada Juni 1923, MacArthur memegang komando Brigade Infanter ke-23 dari Divisi Filipina. Pada 7 Juli 1924, ia mengabarkan bahwa sebuah dahagi telah pecah di kalangan Kepanduan Filipina terkait masalah pembayaran dan perijinan. Lebih dari 200 orang ditangkap dan menimbulkan kekhawatiran atas pemberontakan tersebut. MacArthur mampu menenangkan keadaan tersebut, namun upaya-upayanya pada masa berikutnya untuk meningkatkan gaji pasukan Filipian diwarnai oleh ketegangan finansial dan masalah rasial. Pada 17 Januari 1925, di usia 44 tahun, ia dipromosikan menjadi mayjen termuda Angkatan Darat.[76]

Kembali ke AS, MacArthur memegang komando Kawasan Korps IV, yang berbasis di Fort McPherson, Atlanta, Georgia, pada 2 Mei 1925.[77] Namun, ia mengecam penindasan di kawasan selatan karena ia merupakan putra dari perwira Union Army, dan mendorong pemulihan.[78] Beberapa bulan kemudian, ia memegang komando kawasan Korps III, yang berbasis di Fort McHenry, Baltimore, Maryland, yang membolehkan MacArthur dan Louise pundah ke lahan Rainbow Hil-nya dekat Garrison, Maryland.[77] Namun, perpindahan tersebut juga berujung pada apa yang ia kemudian sebut sebagai "salah satu tatanan paling berbencana yang aku pernah alami":[79] sebuah pengarahan untuk memegang dewan militer dari Brigjen Billy Mitchell. MacArthur menjadi orang termuda dari tiga belas hakim, tak ada diantara mereka yang memiliki pengalaman penerbangan. Tiga dari mereka, termasuk Summerall, presiden dewan tersebut, dikeluarkan saat tantangan-tantangan pembelaan membongkar bias terhadap Mitchell. Meskipun MacArthur mengklaim bahwa ia dinyatakan tak bersalah, Mitchell dinyatakan bersalah atas dakwaan tersebut dan dihukum.[77] MacArthur merasa "bahwa seorang perwira senior seharusnya tak bungkam terhadap para petingginya dalam pangkat dan dengan doktrin yang diterima."[79]

Pada 1927, MacArthur dan Louise berpisah, dan Louise pindah ke New York City.[80] Pada bulan Agustus, William C. Prout—presiden Komite Olimpiade Amerika Serikat—meninggal mendadak dan komite tersebut memilih MacArthur sebagai presiden baru mereka. Tugas utamanya adalah menyiapkan tim AS untuk Olimpiade Musim Panas 1928 di Amsterdam.[81] MacArthur memandang tim tersebut sebagai para perwakilan dari Amerika Serikat, dan tugasnya adalah untuk memenangkan medali-medali. "Kita tak berjalan 3,000 mil," ia berkata kepada mereka, "jika tak meraih kerahmatan."[82] Tim Amerika telah sukses bertanding, meraih 24 medali emas, dan mencetak 17 rekor Olimpiade dan tujuh rekor dunia.[83] Setelah kembali ke AS, MacArthur meraih perintah untuk memegang komando Departemen Filipina.[81] Pada 1929, saat ia berada di Manila, Louise memutuskan untuk bercerai, yang menjadi dasar dari "kegagalan penyajian".[84] Dalam sorotan kekayaan Louise yang besar, William Manchester menyebut kasus hukum ini sebagai "tak masuk akal".[85]

Kepala Staf

Pada 1930, di usia 50 tahun, MacArthur masih menjadi mayjen termuda dan terkenal di Angkatan Darat AS. Ia meninggalkan Filipina pada 19 September 1930 dan menghabiskan waktunya dengan mengkomandoi IX Corps Area di San Francisco. Pada 21 November, ia dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, dengan pangkat jenderal.[86] Saat dn Washington, ia kembali ke rumah setiap hari untuk makan siang dengan ibunya. Dalam tugasnya, ia akan mengenakan kimono seremonial Jepang, menyejukkan dirinya sendiri dengan kipas ketimuran, dan menghisap rokok-rokok dengan pipa rokok berhias. Di sore hari, ia suka membaca buku-buku sejarah militer. Pada sekitaran masa itu, ia mulai menyebut dirinya sendiri sebagai "MacArthur".[87] Ia kemudian diangkat menjadi staf hubungan masyarakat untuk mempromosikan citranya kepada masyarakat Amerika, bersama dengan serangkaian gagasan-gagasan yang ia keluarkan, yakni: sebuah keyakinan bahwa Amerika membutuhkan seorang pemimpin kuat untuk menghadapi kemungkinan saat Komunis memimpin seluruh masa pengangguran besar menuju revolusi; bahwa tujuan Amerika adalah di kawasan Asia-Pasifik; dan sebuah persaingan besar dengan Kekaisaran Britania.[88] Orang sezamannya menyebut MacArthur sebagai aktor terbesar yang pernah menjabat sebagai jenderal Angkatan Darat AS sementara yang lainnya menyatakan bahwa MacArthur lebih dari seorang staf.[89]

Terjadinya Depresi Besar memaksa Kongres untuk memotong biaya dan personil Angkatan Darat. Sekitat 53 pangkalan ditutup, namun MacArthur memutuskan untuk menghindari upaya untuk mengurangi jumlah perwira reguler dari 12,000 menjadi 10,000.[90] Program-program utama MacArthur meliputi pengembangan rencana-rencana mobilisasi baru. Ia mengkelompokkan sembilan kawasan korps yang sama-sama berada di bawah empat ketentaraan, yang ditugaskan memegang tanggung jawab untuk pelatihan dan pertahanan garis depan.[91] Ia juga menegosiasikan perjanjian MacArthur-Pratt dengan Kepala Operasi Angkatan Laut, Laksamana William V. Pratt. Ini adalah peristiwa pertama dari serangkaian perjanjian antar-layanan sepanjang dekade-dekade berikutnya yang merwujudkan tanggung jawab atas layanan-layanan berbeda dengan penghormatan terhadap penerbangan. Perjanjian ini menempatkan pertahanan udara pesisir di bawah Angkatan Darat. Pada Maret 1935, MacArthur mengaktifkan sebuah komando udara tersentralisasi, General Headquarters Air Force, di bawah Mayjen Frank M. Andrews.[92]

Para anggota pawai Bonus Army bertikai dengan polisi

Salah satu tindakan paling kontroversial MacArthur timbul pada 1932, saat "Bonus Army" dari para veteran muncul di Washington. Ia mengirim tenda-tenda dan peralatan kamp kepada para pengunjuk rasa, bersama dengan dapur-dapur bergerak, sampai sebuah pertikaian dalam Kongres menyebabkan dapur-dapur tersebut ditarik. MacArthur menyatakan bahwa unjuk rasa tersebut didalangi oleh komunis dan pasifis namun divisi intelijensi Staf Umum mengabarkan hanya tiga dari 26 pemimpin utama dari pawai tersebut yang merupakan komunis. MacArthur kemudian menghentikan rencana-rencana di ibukota atas terjadinya peristiwa sipil tersebut. Peralatan merkantil dibawa ke Fort Myer, dimana pelatihan anti-kerusuhan dilakukan.[93]

Pada 28 Juli 1932, sebuah pertikaian antara polisi distrik dan pengunjuk rasa mengakibatkan dua orang tertembak. Presiden Herbert Hoover memerintahkan MacArthur untuk "mendatangi kawasan yang berdampak dan membersihkannya tanpa ditunda-tunda."[94] MacArthur mengirim pasukan dan tank dan, berlawanan dengan nasehat Mayor Dwight D. Eisenhower, memutuskan untuk menyertai pasukan tersebut, meskipun ia tak ditugaskan dalam operasi tersebut. Pasukan tersebut maju dengan bayonet dan saber melawan lemparan bata dan batu, namun tidak mengeluarkan tembakan. Selama kurang dari empat jam, mereka membersihkan kelompok Bonus Army memakai gas air mata. Para penembak gas memulai sejumlah tembakan, menyebabkan sedikit kematian saat keruusuhan tersebut. Meskipun tak sekeras operasi-operasi anti-kerusuhan lainnya, peristiwa tersebut merupakan bencana hubungan masyarakat tak terlupakan.[95] Namun, kekalahan "Bonus Army" meskipun tak populer dalam masyarakat Amerika, membuat MacAthur menjadi pahlawan dari unsur-unsur saya[p kiri dalam Partai Republik yang meyakini bahwa jenderal tersebut telah menyelamatkan Amerika dari sebuah revolusi komunis pada 1932.[88]

Para buruh CCC membangun sebuah jalan.

Pada 1934, MacArthur menggugat jurnalis Drew Pearson dan Robert S. Allen atas tindakan pencemaran nama baik setelah mereka menyebut tindakannya terhadap para anggota pawai Bonus sebagai " marchers as "tak beralasan, tak diperlukan, tak berperikemanusiaan, kasar dan brutal".[96] Balasannya, mereka mengancam untuk memanggil Isabel Rosario Cooper sebagai saksi. MacArthur telah menemui Isabel, seorang wanita Eurasia, saat di Filipina, dan ia telah menjadi simpanannya. MacArthur terpaksa untuk menghindari pengadilan dengan diam-diam menyuap Pearson dengan uang sebesar $15,000.[97]

Presiden Hoover kalah dalam pemilihan tahun 1932 oleh Franklin D. Roosevelt. MacArthur dan Roosevelt telah bekerja sama sebelum Perang Dunia I dan, meskipun perbedaan politik, masih menjadi teman. MacArthur mendukung New Deal melalui operasi Angkatan Darat dari Civilian Conservation Corps. Ia menganggap bahwa rencana-rencana mendetailnya ditujukan bagi pengkaryawanannya dan mendesentralisasikan pemerintahannya ke kawasan-kawasan korps, yang menjadi faktor penting dalam kesuksesan program tersebut.[98] MacArthur sangat mendukung militer, dan ia sangat mengkritik pasifisme dan isolasionisme,[99] membuatnya tak populer dalam pemerintahan Roosevelt.[100]

Diyakini, percekcokan Roosevelt dan MacArthur terjadi atas usulan pemerintahan untuk memotong 51% biaya Angkatan Darat. Tanggapannya, MacArthur berkata kepada Roosevelt bahwa "saat kita kehilangan perang berikutnya, dan seorang bocah Amerika, terkapar di lumpur dengan sebuah bayonet musuh berada di perutnya dan kaki musuh di atas lehernya, menjalani kutukan terakhirnya, aku ingin namanya bukan MacArthur, namun Roosevelt." Tanggapannya, Roosevelt berkata "kau tak seharusnya berbicara dengan cara demikian ke Presiden!" MacArthur menawarkan pengunduran diri, namun Roosevelt menolak permintaannya, dan MacArthur kemudian diusir dari Gedung Putih dan melangkah keluar.[101]

Disamping percekcokan tersebut, MacArthur diberi satu tahun tambahan dalam habatan kepala staf, dan mengakhiri turnya pada Oktober 1935.[100] Atas pelayanannya sebagai kepala staf, ia dianugerahi Distinguished Service Medal kedua. Ia dianugerah juga dengan dua Purple Hearts atas jasanya dalam Perang Dunia I,[102] sebuah penghargaan yang dihimpun pada 1932 karena Military Badge of Merit telah ditiadakan. MacArthur juga menjadi penerima pertama Purple Heart, yang membuatnya diukir dengan "#1."[103][104]

Marsekal Lapangan Angkatan Darat Filipina

Saat Persemakmuran Filipina meraih status semi-independen pada 1935, Presiden Filipina Manuel Quezon mendorong MacArthur untuk menaungi pembentukan Angkatan Darat Filipina. Quezon dan MacArthur telah menjadi teman dekat sejak ayah MacArthur menjadi Gubernur-Jenderal Filipina, 35 tahun sebelumnya. Dengan persetujuan Presiden Roosevelt, MacArthur menerima penugasan tersebut. Ini menyepakati bahwa MacArthur akan meraih pangkat marsekal lapangan, dengan gaji dan ijin, ditambah gaji mayjennya sebagai Penasehat Militer Pemerintah Persemakmuran Filipina.[105] Ini akan menjadi tur kelimanya di Timur Jauh. MacArthur berlayar dari San Francisco memakai SS President Hoover oada Oktober 1935,[106] ditemani oleh ibu dan saudari iparnya. Ia membawa serta Eisenhower dan Mayor James B. Ord sebagai asistennya.[107] Penumpang lainnya di President Hoover adalah Jean Marie Faircloth, seorang sosialita berusia 37 tahun yang belum menikah. Sepanjang dua tahun berikutnya, MacArthur dan Faircloth selalu terlihat bersama.[108] Ibunya terserang penyakit saat perjalanan dan wafat di Manila pada 3 Desember 1935.[109]

Upacara di Kamp Murphy, 15 Agustus 1941, menandai pembentukan Korps Udara Angkatan Darat Filipina. Orang-orang di belakang MacArthur, dari kiri ke kanan, adalah Letkol Richard K. Sutherland, Kolonel Harold H. George, Letkol William F. Marquat dan Mayor LeGrande A. Diller.

Presiden Quezon resmi memberikan gelar marsekal lapangan kepada MacArthur dalam sebuah upacara di Istana Malacañan pada 24 Agustus 1936, dan mempersembahkannya dengan baton emas dan seragam khas.[110] Angkatan Darat Filipina dibentuk dari konskripsi. Pelatihan dilakukan oleh kader reguler, dan Akademi Militer Filipina dibuat di sepanjang garis West Point untuk melatih para perwira.[111] MacArthur dan Eisenhower menemukan bahwa beberapa kamp pelatihan telah dibangun dan kelompok pertama dari 20,000 anggota magang tak dikabarkan sampai awal tahun 1937.[112] Peralatan dan senjata "kurang lebih tertuju" ke penempatan pasukan Amerika, dan biaya enam juga secara keseluruhan tak memadai.[111] Permintaan MacArthur untuk peralatan terasa tak didengar, meskipun MacArthur dan penasehat angkatan lautnya, Letkol Sidney L. Huff, membujuk Angkatan Laut untuk menginisiasikan pengembangan perahu PT.[113] Sebagian besar harapan ditempatkan dalam Korps Udara Angkatan Darat Filipina, namun skuadron pertamanya tak dihimpun sampai 1939.[114]

MacArthur menikahi Jean Faircloth dalam sebuah acara sipil pada 30 April 1937.[115] Pernikahan mereka menghasilkan seorang putra, Arthur MacArthur IV, yang lahir di Manila pada 21 Februari 1938.[116] Pada 31 Desember 1937, MacArthur resmi pensiun dari Angkatan Darat. Ia memutuskan untuk mewakili AS sebagai penasehat militer untuk pemerintah, namun masih menjadi penasehat Quezon dalam kapasitas sipil.[117] Eisenhower kembali ke AS, dan digantikan dalam jabatan kepala staf MacArthur oleh Letkol Richard K. Sutherland, sementara Richard J. Marshall menjadi deputi kepala staf.[118]

Perang Dunia II

Kampanye Filipina (1941–42)

Kavaleri ke-26 (Kepanduan Filipina) yang berpindah ke Pozorrubio dilewati sebuah tank M3 Stuart.

Pada 26 Juli 1941, Roosevelt memfederalisasikan Angkatan Darat Filipina, memanggil kembali MacArthur untuk aktif bertugas dalam Angkatan Darat AS sebagai mayjen, dan mengangkatnya menjadi komandan Pasukan Angkatan Darat AS di Timur Jauh (U.S. Army Forces in the Far East, USAFFE). MacArthur dipromosikan menjadi letjen pada keesokan harinya,[119] dan kemudian menjadi jenderal pada 20 Desember. [120] Pada 31 Juli 1941, Departemen Filipina memiliki 22,000 pasukan yang ditempatkan, 12,000 diantasranya berasal dari Kepanduan Filipina. Komponen utamanya adalah Divisi Filipina, di bawah komando Mayjen Jonathan M. Wainwright.[121] Rencana awal Amerika untuk mempertahankan Filipina dikatakan untuk badan utama dari pasukan untuk beretret ke semenanjung Bataan di Teluk Manila untuk melawan Jepang sampai pasukan pemulihan datang.[122] MacArthur mengubah rencananya menjadi upaya mempertahankan seluruh Luzon dan memakai B-17 Flying Fortresses untuk menenggelamkan kapal-kapal Jepang yang mengarah ke kepulauan tersebut.[123] MacArthur mendorong para pembuat keputusan di Washington bahwa rencana-rencananya mewakili keputusan terbaik untuk menghindari Jepang dari pemilihan perang dan memenangkan sebuah perang jika dikhawatirkan semakin memburuk.[123]

Antara Juli dan Desember 1941, garisun meraih 8,500 pasukan.[124] Setelah bertahun-tahun, sebagian besar peralatan diangkut. Pada bulan November, 1,100,000 ton peralatan yang dibawa ke Filipina telah diakumulasikan di kapal-kapal yang menunggu di pelabuhan-pelabuhan dan depot-depot AS.[125] Selain itu, Angkatan Laut menginterspeksi stasiun di kepulauan tersebut, yang dikenal sebagai Stasiun CAST, yang memiliki sebuah mesin sandi Purple, yang membongkar pesan-pesan diplomatik Jepang, dan sebagian buku kode untuk kode angkatan laut JN-25. Stasiun CAST mengirim seluruh pengeluarannya kepada MacArthur, melalui Sutherland, satu-satunya perwira pada stafnya yang berhak untuk melihatnya.[126]

Pada pukul 03:30 waktu lokal pada 8 Desember 1941 (sekitar pukul 09:00 pada 7 Desember di Hawaii),[127] Sutherland mengetahui serangan Pearl Harbor dan memberitahukan MacArthur. Pada pukul 05:30, Kepala Staf Angkatan Darat AS, Jenderal George Marshall, memerintahkan MacArthur untuk mengeksekusi rencana perang yang ada, Rainbow Five. MacArthur tak melakukannya. Pada tiga kesempatan, komandan Angkatan Udara Timur Jauh, Mayjen Lewis H. Brereton, meminta ujun untuk menyerang pangkalan-pangkalan Jepang di Formosa, sesuai dengan tujuan-tujuan sebelum perang, namun ditolak oleh Sutherland. Tak sampai pukul 11:00, Brereton berbicara dengan MacArthur tentang hal tersebut, dan meraih ijin.[128] MacArthur kemudian menolak konversasi tersebut.[129] Pada pukul 12:30, sembilan jam setelah serangan Pearl Harbor, pesawat dari Armada Udara ke-11 Jepang memberikan kejutan taktikal bulat saat mereka menyerang Pangkalan Clark dan pangkalan penyerang di dekat Pangkalan Iba, dan menghancurkan atau merusak 18 dari 35 B-17 milik Angkatan Udara Timur Jauh, 53 dari 107 P-40nya, tiga P-35, dan lebih dari 25 pesawat lainnya. Kebanyakan dihancurkan di atas tanah. Kerusakan berat terjadi di pangkalan-pangkalan tersebut, dan menyebabkan 80 orang tewas dan 150 orang luka-luka.[130] Seluruh Angkatan Udara Timur Jauh masih bertahan secara keseluruhan meskipun dihancurkan pada beberapa hari berikutnya.[131]

MacArthur (tengah) dengan Kepala Staf-nya, Mayjen Richard K. Sutherland, di terowongan Markas Besar di Corregidor, Filipina, pada 1 Maret 1942.

MacArthur berupaya untuk memperlambat laju Jepang dengan sebuah pertahanan awal melawan pendaratan-pendaratan Jepang. Rencana MacArthur untuk mempertahankan seluruh Luzon melawan Jepang kandas karena pasukan tersebut menyerang pasukan Amerika-Filipina terlalu dini.[132] Namun, ia berpegang pada kepercayaan dirinya dalam kemampuan pasukan Filipinanya setelah pasukan Jepang yang mendarat membuat laju cepat setelah mendarat di Teluk Lingayen pada 21 Desember,[133] dan memerintahkan sebuah retret ke Bataan.[134] Dalam dua hari pendaratan Jepang di Teluk Lingayen, MacArthur mengeluarkan rencana pada masa sebelum Juli 1941 dalam rangka hanya berupaya untuk mempertahankan Bataan sesampil menunggu pasukan pemulihan datang.[132] Kebanyakan pasukan Amerika dan beberapa pasukan Filipina dapat retret kembali ke Baatan, namun tanpa sebagian besar suplai mereka, yang lenyap pada serangan sebelumnya.[135] Manila dideklarasikan menjadi kota terbuka pada tengah malam 24 Desember, tanpa konsultasi apapun dengan Laksamana Thomas C. Hart, yang mengkomandani Armada Asiatik, memaksa Angkatan Laut untuk menghancurkan sejumlah besar material berharga.[136]

Pada sore 24 Desember, MacArthur memindahkan markas besarnya ke benteng pulau Corregidor di Teluk Manila saat datang kesana pada pukul 21:30, dengan markas besarnya melapor kepada Washington pada tanggal 25.[137][138] Serangkaian penyerbuan udara oleh Jepang menghancurkan seluruh struktur meledak di pulau tersebut dan markas besar USAFFE dipindahkan ke Terowongan Malinta. Kemudian, sebagian besar markas besar dipindahkan ke Bataan, hanya meninggalkan kelompok kecil dengan MacArthur.[139] Pasukan di Bataan mengetahui bahwa mereka telah menulis lepas namun melanjutkan pertarungan. Beberapa orang mencemooh Roosevelt dan MacArthur atas kelalaian mereka. Sebuah ballad yang dinyanyikan dengan nada "The Battle Hymn of the Republic" menyebutnya "Dugout Doug".[140] Namun, kebanyakan orang memegang keyakinan bahwa suatu saat MacArthur "akan bangkit dan membuat beberapa orang mengangkat topinya."[141]

Pada 1 Januari 1942, MacArthur menerima $500,000 dari Presiden Quezon dari Filipina sebagai bayaran atas jasa pada masa sebelum perangnya. Para anggota staf MacArthur juga meraih bayaran: $75,000 untuk Sutherland, $45,000 untuk Richard Marshall, dan $20,000 untuk Huff.[142][143] Setelah diangkat menjadi Komandan Tertinggi Pasukan Ekspedisioner Sekutu (Allied Expeditionary Force, AEF), Eisenhower juga ditawarkan uang oleh Quezon, namun menolak.[144] Byaaran-bayaran tersebut hanya diketahui oleh beberapa orang di Manila dan Washington, termasuk Presiden Roosevelt dan Menteri Perang Henry L. Stimson, sampai kabar tersebut dinyatakan ke umum oleh sejarawan Carol Petillo pada 1979.[145][146] Meskipun bayaran-bayaran tersebut sepenuhnya legal,[146] pembongkaran tersebut mempengaruhi reputasi MacArthur.[146][147]

Kabur ke Australia dan Medal of Honor

Plat yang ditujukan kepada barak-barak MacArthur di Akademi Militer AS, ditulis dengan kutipan Medal of Honor dari MacArthur

Pada Februari 1942, karena pasukan Jepang telah menguasai Filipina, MacArthur diperintahkan oleh Presiden Roosevelt untuk pindah ke Australia.[148] Pada malam 12 Maret 1942, MacArthur dan kelompok terpilih yang meliputi istrinya Jean, putranya Arthur, dan amah Kanton Arthur, Ah Cheu, kabur ke Corregidor. MacArthur dan rombongannya mencapai Pangkalan Udara Del Monte di Mindanao, dimana B-17 disiapkan untuk mereka, dan menerbangkan mereka ke Australia.[149][150] Pidato terkenalnya, dimana ia berkata, "Aku datang dan aku akan kembali," pertama kali dibuat di stasiun kereta api Terowie di Australia Selatan pada 20 Maret.[151] Washington membujuk MacArthur untuk segera mewujudkan janjinya untuk "Kami akan kembali". Ia menghiraukan permintaan tersebut.[152]

Bataan menyerah pada 9 April,[153] dan Corregidor pada 6 Mei.[154] George Marshall memutuskan agar MacArthur dianugerahi Medal of Honor, sebuah penghargaan yang sebelumnya ia dua kali dinominasikan, "atas pelucutan propaganda apapun dari yang musuh diarahkan saat ia meninggalkan komandonya".[155] Eisenhower menyatakan bahwa MacArthur sebenarnya tak melakukan tindakan wajib apapun sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh hukum, namun Marshall mengutip penghargaan medali tahun 1927 kepada Charles Lindbergh sebagai sebuah preseden. Legislasi khusus telah disahkan untuk mengotorisasikan medali Lindbergh, namun meskipun legislasi serupa yang diperkenalkan mengotoritasikan medali untuk MacArthur oleh anggota Kongres J. Parnell Thomas dan James E. Van Zandt, Marshall sangat merasa bahwa seorang jenderal yang menjabat seharusnya meraih medali tersebut dari Presiden dan Departemen Perang.[156] MacArthur memilih untuk menerimanya atas dasar bahwa "penghargaan tersebut tak ditujukan untuk aku sendiri karena itu adalah sebuah pengakuan terhadap jasa-jasa pasukan yang menjadi kehormatanku untuk dikomandoi."[157] Arthur dan Douglas MacArthur kemudian menjadi ayah dan putra pertama yang dianugerahi Medal of Honor. Mereka masih menjadi satu-satunya pasangan sampai 2001, dimana Theodore Roosevelt dianugerahi secara anumerta atas jasanya pada Perang Spanyol-Amerika, Theodore Roosevelt, Jr. meraih penghargaan tersebut secara anumerta atas jasanya pada Perang Dunia II.[158][159] Kutipan MacArthur, yang ditulis oleh George Marshall,[160] terbaca:

Atas kepemimpinan dalam menyiapkan Kepulauan Filipina untuk menentang pendudukan, atas jasa dan keterlibatan atas-bawah panggilan tugas dalam aksi melawan pasukan invasi Jepang, dan atas tindakan heroik defensif dan ofensif di Semenanjung Bataan. Ia memobilisasi, melatih, dan memimpin tentara yang telah meraih sanjungan dua atas pertahanan menonjolnya melawan superioritas menindas dari pasukan musuh dalam pasukan dan persenjataan. Keputusannya tak memperdulikan bahaya pribadi di bawah baku tembak dan bombardemen udara, sikap tenangnya dalam setiap krisis, menginspirasi pasukannya, membangkitkan jiwa pemberontakan rakyat Filipina, dan menunjukkan kepercayaan rakyat Amerika terhadap Angkatan Bersenjata mereka.[161]

Sebagai simbol dari pasukan yang melawan Jepang, MacArthur meraih beberapa penghargaan lainnya. Suku-suku Amerika Asli dari Southwest memilihnya menjadi "Kepala dari Segala Kepala", yang ia anggap sebagai "para teman lamaku, para pengikut kehidupan masa kecilku di frontier Barat".[162] Ia tersentuh saat ia diangkat menjadi Ayah Tahun Ini pada tahun 1942, dan berkata kepada Komite Hari Ayah Nasional bahwa:

Dari profesi, aku seorang prajurit dan memegang kebanggaan dalam kenyataan tersebut, namun aku bangga, sangat bangga menjadi seorang ayah. Seorang prajurit menghancurkan dalam rangka untuk membangun; seorang ayah hanya membangun, tak pernah menghancurkan. Seseorang memiliki kemungkinan mati; yang lainnya menghimpun penciptaan dan kehidupan. Dan meskipun ancaman-ancaman kematian mendekat, batalion-batalion kehidupan masih teguh. Ini adalah harapanku terhadap putraku saat aku akan mengingatku, bukan dari pertempuran, namun di rumah, mengulang-ulang doa sederhana sehari-hari kami dengannya, "Bapa kami, yang ada di dalam Surga."[162]

Kampanye Nugini

Markas Besar Umum

Pada 18 April 1942, MacArthur diangkat menjadi Komandan Tertinggi Pasukan Sekutu di Kawasan Pasifik Barat Daya (Southwest Pacific Area, SWPA). Letjen George Brett menjadi Komandan Angkatan Udara Sekutu, dan Wakil Laksamana Herbert F. Leary menjadi Komandan Angkatan Laut Sekutu.[163] Karena sebagian besar pasukan darat di teater tersebut berasal dari Australia, George Marshall memutuskan agar orang Australia diangkat menjadi Komandan Angkatan Darat Sekutu, dan mengangkat Jenderal Sir Thomas Blamey. Meskipun umumnya terdiri dari orang Australia dan Amerika, komando MacArthur juga meliputi sejumlah kecil personil dari Hindia Belanda, Britania Raya, dan negara lainnya.[164]

MacArthur menjalin hubungan dekat dengan Perdana Menteri Australia, John Curtin,[165] dan diyakini menjadi orang paling berkuasa kedua di negara tersebut setelah perdana menteri,[166] meskipun beberapa orang Australia menganggap MacArthur sebagai jenderal asing yang mencurahkan diri terhadap mereka.[167] MacArthur memiliki sedikit kepercayaan diri terhadap kemampuan Brett sebagai komandan Angkatan Udara Sekutu,[163][168][169] dan pada Agustus 1942 memilih Mayjen George C. Kenney untuk menggantikannya.[170][171] Pengalaman angkatan udara Kenney mendukung pasukan Blamey dalam membuat peran krusial.[172]

Perdana Menteri Australia John Curtin (kanan) berbincang dengan MacArthur

Staf Markas Besar Umum (General Headquarters, GHQ) MacArthur dibangun oleh sekelompok kecil pasukan yang telah melarikan diri dari Filipina dengannya, yang menjadi dikenal sebagai "Bataan Gang".[173] Meskipun Roosevelt dan George Marshall menekankan agar para perwira Belanda dan Australia ditempatkan pada GHQ, para kepala dari seluruh divisi merupakan orang Amerika dan para perwira semacam itu dari kewarganegaraan lainnya ditugaskan berada di bawahnya.[164] Awalnya terletak di Melbourne,[174] GHQ berpindah ke Brisbane—kota paling utara di Australia dengan fasilitas komunikasi yang memadai—pada Juli 1942,[175] menduduki gedung Australian Mutual Provident Society (berganti nama setelah perang menjadi MacArthur Chambers).[176]

MacArthur membentuk organisasi intelijensi sandi-nya sendiri, yang dikenal sebagai Central Bureau, dari unit-unit intelijensi Amerika dan para kriptoanalis Amerika yang melarikan diri dari Filipina.[177] Unit ini memajukan informasi Ultra kepada Willoughby untuk analisis.[178] Setelah perilisan pers membongkar detail-detail dari pelengseran angkatan laut Jepang saat Pertempuran Laut Karang, dimana Jepang berupaya untuk menaklukan Port Moresby berdampak sebaliknya,[179] Roosevelt memerintahkan agar penyensoran dilakukan di Australia, dan Dewan Nasehat Perang memberikan otoritas penyensoran GHQ terhadap pers Australia. Surat-surat kabar Australia menolak untuk mengabarkannya dalam komunike GHQ harian[179][180] Para koresponden veteran menganggap komunike tersebut, yang diurus MacArthur secara pribadi, "sepenuhnya lawakan" dan "informasi Alice di Dunia Ajaib diserahkan pada tingkat tinggi."[181]

Kampanye Papua

Mengantisipasi saat Jepang akan menyerang Port Moresby kembali, garisun diperkuat dan MacArthur memerintahkan pendirian markas-markas baru di Merauke dan Teluk Milne untuk melingkupi pertahanannya.[182] Pertempuran Midway pada Juni 1942 berujung pada pendorongan serangan terbatas di Pasifik. Usulan MacArthur untuk sebuah serangan di markas Jepang di Rabaul mendatangkan penentangan dari Angkatan Laut, dengan lebih menyukai kesepakatan yang kurang ambisius, dan menentang seorang jenderal Angkatan Darat mengkomandoi apa yang kemudian disebut operasi amfibi. Kompromi yang dihasilkan disebut-sebut untuk kemajuan tiga tahap. Tahap pertama, perebutan kawasan Tulagi, akan dilakukan oleh Kawasan Samudera Pasifik, di bawah Laksamana Chester W. Nimitz. Tahap-tahap berikutnya berada di bawah komando MacArthur.[183]

Para komandan Sekutu senior di Nugini pada Oktober 1942. Kiri ke kanan: Mr Frank Forde (Menteri Angkatan Darat AS); MacArthur; Jenderal Sir Thomas Blamey, Angkatan Darat Sekutu; Letjen George C. Kenney, Angkatan Udara Sekutu; Letjen Edmund Herring, Pasukan Nugini; Brigjen Kenneth Walker, Komando Pengebom V.

Jepang mula-mula mendarat di Buna pada bulan Juli,[184] dan di Teluk Milne pada bulan Agustus. Pasukan Australia menekan kembali Jepang di Teluk Milne,[185] namun serangkaian kekalahan dalam kampanye Kokoda Track telah berdampak balik di Australia. Pada 30 Agustus, MacArthur memberitahukan Washington bahwa tindakan kurang diambil, Pasukan Nugini harus diperbesar. Ia mengirim Blamey ke Port Moresby untuk mengambil komando pribadi.[186] Berkomitmen kepada seluruh pasukan Australia yang tersedia, MacArthur memutuskan untuk mengirim pasukan Amerika. 32nd Infantry Division, sebuah divisi National Guard yang kurang terlatih, dipilih.[187] Serangkaian serangan balasan dalam Pertempuran Buna–Gona berujung pada kritikan pasukan Amerika oleh masyarakat Australia. MacArthur kemudian memerintahkan Letjen Robert L. Eichelberger untuk memegang komando atas pasukan Amerika, dan "mengambil Buna, atau tidak kembali dalam keadaan hidup-hidup."[188][189]

MacArthur memindahkan pergerakan GHQ ke Port Moresby pada 6 November 1942.[190] Setelah Buna akhirnya jatuh pada 3 Januari 1943,[191] MacArthur menganugerahi Distinguished Service Cross kepada dua belas perwira atas "eksekusi menakjubkan dari operasi". Pemakaian dari penghargaan tertinggi kedua di negara tersebut ini meningkatkan pengiriman ulang, karena meskipun beberapa orang, seperti Eichelberger dan George Alan Vasey, telah bertarung dalam medan perang, orang lainnya, seperti Sutherland dan Willoughby, tidak melakukannya.[192] Atas bagiannya, MacArthur dianugerahi Distinguished Service Medal ketiganya,[193] dan pemerintah Australia menganugerahinya Knight Grand Cross of the Order of the Bath kehormatan.[194]

Kampanye Nugini

Di Konferensi Militer Pasifik pada Maret 1943, Kepala Staf Bersama menyepakati rencana MacArthur untuk Operasi Cartwheel, sebuah pergerakan ke Rabaul.[195] MacArthur menjelaskan strateginya:

Konsepsi strategiku untuk Teater Pasifik, yang aku buat setelah Kampanye Papua dan karena secara konsisten diadvokasikan, serangan-serangan masif kontemplat melawan satu-satunya obyektif-obyektif strategis utama, membuat kejutan dan kekuatan serangan pangkalan udara yang didukung dan dibantu oleh armada. Ini sangat berlawanan dengan apa yang diistilahkan dengan "pengharapan pulau" yang merupakan tahapan pukulan balik dari musuh melalui mengarahkan tekanan frontal dengan banyak korban berkelanjutan yang akan dalam hal tertentu terlibat. Titik-titik utama harus diambil namun pilihan bijak dari kehendak semacam itu mendorong kebutuhakn untuk mengerahkan massa dari kepulauan yang sekarang berada di tangan musuh. "Pengharapan pulau" dengan kekalahan luar biasa dan perjuangan yang lambat ... bukanlah gagasanku tentang bagaimana mengakhiri perang secepat dan semudah yang diinginkan. Keadaan-keadaan baru membutuhkan solusi dan senjata-senjata baru yang dibutuhkan untuk aplikasi maksimum dari metode-metode imajinatif dan baru. Perang-perang tak pernah dimenangkan pada masa lalu.[196]

Konferensi di Hawaii, Juli 1944. Kiri ke kanan: Jenderal MacArthur, Presiden Roosevelt, Laksamana Leahy, Laksamana Nimitz.

Di Nugini, sebuah negara tanpa jalan raya, transportasi skala besar dari pasukan dan material akan disertai oleh pesawat atau kapal. Sebuah kesepakatan berganda dimajukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Keperluan-keperluan yang diturunkan dibawa ke Australia, dimana barang-barang tersebut diserahkan ke Cairns.[197] Serangkaian pendaratan kecil tersebut sangat diperluas oleh pendaratan kapal-kapal dari VII Amphibious Force, yang mulai datang pada akhir 1942, dan membentuk bagian dari Seventh Fleet yang baru dibentuk.[198] Karena Seventh Fleet tak memiliki kapal-kapal induk, serangkaian operasi angkatan laut dibatasi oleh pesawat penyerang Fifth Air Force.[199]

Markas besar Sixth Army pimpinan Letjen Walter Krueger datang ke SWPA pada awal 1943 namun MacArthur hanya memiliki tiga divisi Amerika, dan mereka diangkat dan diberangkatkan dari pertarungan di Pertempuran Buna–Gona dan Pertempuran Guadalcanal. Akibatnya, "ini menjadi dorongan agar serangan militer apapun di Pasifik Barat Daya pada 1943 utamanya dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Australia."[200] Serangan tersebut dimulai dengan pendaratan di Lae oleh Australian 9th Division pada 4 September 1943. Keesokan harinya, MacArthur menyaksikan pendaratan di Nadzab melalui pasukan parasut dari 503rd Parachute Infantry. B-17nya melakukan perjalanan di tiga teknisi karena satu kendaraan mengalami kegagalan tak lama setelah meninggalkan Port Moresby, namun ia memutuskan agar kendaraan tersebut diterbangkan ke Nadzab.[201] Atas hal tersebut, ia dianugerahi Air Medal.[202]

Australian 7th dan 9th Divisions dikerahkan ke Lae, pada 16 September. MacArthur memajukan waktunya, dan memerintahkan 7th untuk merebut Kaiapit dan Dumpu, sementara 9th dikerahkan untuk sebuah serangan amfibi ke Finschhafen. Disana, serangan tersebut dilumpuhkan, sebagian karena MacArthur telah mendasarkan keputusannya untuk menyerang Finschhafen atas pemberitahuan Willoughby bahwa hanya ada 350 pasukan Jepang di Finschhafen, meskipun pada kenyataannya terdapat hampur 5,000. Tekanan pertempuran pun muncul.[203]

Pada awal November, rencana MacArthur untuk pergerakan ke barat di sepanjang pesisir Nugini ke Filipina disatukan dengan rencana-rencana untuk perang melawan Jepang.[204][205] Tiga bulan kemudian, pasukan udara tak mengabarkan tanda-tanda kegiatan musuh di Kepulauan Admiralty. Meskipun Willoughby tak sepakat bahwa kepulauan tersebut telah dievakuasi, MacArthur memerintahkan pendaratan amfibi disana, mengadakan Kampanye Kepulauan Admiralty. Ia menyertai pasukan penyerang di atas kapal jelajah ringan Phoenix, kapal pimpinan Wakil Laksamana Thomas C. Kinkaid, komandan baru Seventh Fleet, dan datang ke pesisir tujuh jam setelah arus pendaratan pertama, dimana ia dianugerahi Bronze Star.[206] Pertarungannya terjadi selama enam pekan sebelum 1st Cavalry Division menaklukkan kepulauan tersebut.[207]

MacArthur menjadi salah satu mesin PR paling berkuasa di antara jenderal Sekutu manapun pada masa perang, yang membuatnya menjadi pahlawan perang paling populer dalam masyarakat Amerika.[208] Pada akhir 1943–awal 1944, terdapat upaya serius oleh faksi konservatif dalam Partai Republik yang terpusat di Midwest agar MacArthur diangkat menjadi nominasi Partai Republik, karena mereka menganggap dua pria yang paling nampak memenangkan nominasi Partai Republik untuk menjadi kandidat untuk kepresidenan dalam pemilihan tahun 1944, yakni Wendell Willkie dan Gubernur Thomas E. Dewey dari New York, dianggap terlalu liberal.[208] Pada masa itu, MacArthur, yang telah lama memandang dirinya sendiri sebagai presiden potensial menurut sejarawan AS Gerhard Weinberg "sangat berminat" maju sebagai kandidat Partai Republik pada 1944.[208] Namun, janji MacArthur untuk "kembali" ke Filipina belum terpenuhi pada 1944 dan ia memutuskan untuk tak maju menjadi presiden sampai ia membebaskan Filipina.[209]

Selain itu, Weinberg berpendapat bahwa diyakini bahwa Roosevelt yang mengetahui bahwa "penerimaan besar" MacArthur telah diraih di Quezon pada 1942 telah memakai informasi tersebut ke dalam surat gelap MacArthur agar ia tak maju menjadi presiden.[210] Pada akhirnya, meskipun upaya-upaya terbaik dari para anggota konservatif Partai Republik untuk menempatkan nama MacArthur pada pemungutan suara, pada 4 April 1944, Gubernru Dewey memenangkan sebuah kemenangan mutlak dalam pemilihan utama Wisconsin (dianggap sebagai kemenangan signifikan yang membuat Midwest menjadi pihak terkuat dari Partai Republik konservatif yang menentang Dewey) dalam rangka mewujudkan agar ia akan memenangkan nominasi Partai Republik untuk menjadi kandidat GOP untuk jabatan presiden pada 1944.[209]

MacArthur sekarang menghalau pasukan Jepang di Teluk Hansa dan Wewak, dan menyerang Hollandia dan Aitape, dimana Willoughby mengabarkan pertahanan ringan berbasis intelijensi berkumpul dalam Pertempuran Sio. MacArthur berjalan sepanjang 600 mil di garis pantai dalam rangka mengejutkan dan menekan komando tinggi Jepang, yang tak berantisipasi saat MacArthur akan mengambil resiko semacam itu.[211] Meskipun telah dikerahkan serangkaian pasukan penyerang Fifth Air Force yang berbasis di Lembah Ramu, waktu operasi tersebut membolehkan kapal-kapal induk dari Armada Pasifik di Nimitz untuk menyediakan bantuan udara.[212] Melewati resiko, operasi tersebut berujung pada kesuksesan lainnya. MacArthur melampaui kekuatan Jepang dan memukul mundur Tentara XVIII Jepang pimpinan Letjen Hatazō Adachi di kawasan Wewak. Karena Jepang tak lagi memberikan sebuah serangan, garisun tersebut maju, dan jumlah korban Sekutu makin berkurang. Namun, ketegangan membuat kurangnya kelayakan untuk pergerakan pangkalan udara ketimbang tempat pertama, memaksa MacArthur mencari tempat-tempat bagus di sebelah barat. Disamping menghalau pasukan Jepang telah menjadi tindakan taktikal yang besar, ini memiliki pengaruh strategis dari pasukan Sekutu untuk mengisinya. Selain itu, Adachi dipukul mundur, yang ia lakukan dalam Pertempuran Sungai Driniumor.[213]

Kampanye Filipina (1944–45)

Leyte

Pada Juli 1944, Presiden Roosevelt mendorong MacArthur untuk bertemu dengannya di Hawaii "untuk menentukan fase aksi melawan Jepang." Nimitz mebuat usulan untuk menyerang Formosa. MacArthur menekankan obligasi moral Amerika untuk membebaskan Filipina. Pada September, kapal-kapal induk pimpinan Laksamana William Halsey, Jr. membuat serangkaian serangan udara di Filipina. Perlawanan dilakukan dan Halsey mengira secara salah kaprah bahwa Leyte "terbuka" dan mungkin tak dipertahankan, dan merekomendasikan agar operasi-operasi yang diproyeksikan akan dapat ditunda dalam rangka menyerang Leyte.[214]

"Aku kembali" — Jenderal MacArthur kembali ke Filipina dengan Presiden Filipina Sergio Osmena di sebelah kanannya, Menteri Urusan Luar Negeri Filipina Carlos P. Romulo di belakangnya, dan Sutherland di sebelah kanannya. Foto diambil oleh Gaetano Faillace. Gambar ikonik ini direkreasikan dalam bentuk patung melebihi ukuran orang di Taman Nasional Peringatan Pendaratan MacArthur.

Pada 20 Oktober 1944, pasukan Sixth Army pimpinan Krueger mendarat di Leyte, sementara MacArthur menyaksikan dari kapal jelajah ringan USS Nashville. Pada siang hari, ia datang di lepas pantai. Pergerakannya tak terlalu jauh; senapan-senapan masih aktif dan kawasan tersebut berada di bawah tembakan mortar sporadik. Saat seluruh anggota perahunya mendarat di perairan dangkal, MacArthur meminta pendaratan, namun penjaga pantai terlalu sibuk untuk memberikan permintaannya. MacArthur pun berjalan sendiri sampai ke pesisir.[215] Dalam pidato persiapannya, ia berkata:

Rakyat Filipina: Aku kembali. Atas rahmat Allah yang Maha Esa, pasukan kami berdiri kembali di tanah Filipina—tanah yang ditahbiskan dalam darah dua bangsa kita. Kita berdedikasi dan berkomitmen untuk tugas menghancurkan setiap tekanan kontrol musuh sepanjang kehidupan sehari-harimu, dan memulihkan pendirian kekuatan tak desktruktif, kebebasan dari rakyatmu.[216]

Jenderal Douglas MacArthur (tengah), ditemani oleh Letjen George C. Kenney dan Richard K. Sutherland dan Mayjen Verne D. Mudge (Jenderal Komando, Divisi Kavaleri Pertama), memeriksa sebuah pantai di Pulau Leyte, 20 Oktober 1944 dengan sekerumunan orang.

Karena Leyte adalah tempat penempatan pesawat berbasis darat Kenney, MacArthur bergantung pada pesawat induk.[217] Kegiatan udara Jepang kemudian meningkat, dengan penyerbuan ke Tacloban, dimana MacArthur memutuskan untuk mendirikan markas besarnya, dan armada di pesisir. MacArthur bertahan di jembatan Nashville saat penyerbuan udara, meskipun beberapa bom diturunkan didekatnya, dan dua kapal jelajah didekatnya diserang.[218] Pada beberapa tahun berikutnya, Jepang melakukan serangan balasan dalam Pertempuran Teluk Leyte, yang hampir mengakibatkan sebuah bencana yang membuat MacArthur memutuskan untuk membagi komando antara dirinya sendiri dan Nimitz.[219] Sehingga, kampanye di pesisir tersebut berlangsung lambat. Hujan muson kencang mengganggu program pembangunan pangkalan udara. Pesawat induk tak bisa menjadi pengganti untuk pesawat yang berbasis di darat, dan kurangnya udara yang melingkupi membuat Jepang dapat mengerahkan pasukannya ke Leyte. Cuaca berat dan pemberontakan Jepang memperlambat laju Amerika, mengakibatkan kampanye tak berimbang.[220][221]

Pada akhir Desember, markas besar Krueger memperkirakan bahwa 5,000 pasukan Jepang masih berada di Leyte, dan pada 26 Desember, MacArthur mengeluarkan sebuah komunike yang mengumumkan bahwa "kampanye sekarang dapat dianggap sangat dikecualikan untuk pembersihan kecil." Sehingga, Eighth Army pimpinan Eichelberger menewaskan 27,000 pasukan Jepang lainnya di Leyte sebelum kampanye berakhir pada Mei 1945.[222] Pada 18 Desember 1944, MacArthur dipromosikan untuk pangkat bintang lima baru dari General of the Army, menempatkannya sejajar dengan Marshall, Eisenhower, Henry "Hap" Arnold, empat pria yang meraih pangkat tersebut pada Perang Dunia. Termasuk Omar Bradley, MacArthur adalah salah satu dari lima pria yang meraih gelar General of the Army sejak Philip Sheridan meninggal pada 5 Agustus 1888, dan ia adalah salah satu dari lima perwira Amerika yang meraih pangkat jenderal bintang lima. MacArthur menjadi senior dari semuanya kecuali Marshall.[223] Pangkat tersebut dibuat oleh Act of Congress saat Public Law 78–482 disahkan pada 14 Desember 1944,[224][224] sebagai pangkat temporer, subyek yang kemudian direvisi menjadi pangkat permanen enam bulan setelah akhir perang. Pangkat temporer tersebut kemudian dideklarasikan menjadi permanen pada 23 Maret 1946 melalui Public Law 333 dari 79th Congress, yang juga menganugerahi gaji penuh dan hak-hak dalam meningkatkan pangkat terhadap orang-orang yang masuk dafatr pensiun.[225][226]

Luzon

Pergerakan berikutnya MacArthur adalah invasi ke Mindoro, dimana terdapat tempat pangkalan udara potensial yang lebih baik. Willoughby memperkirakan bahwa pulau tersebut hanya berisi sekitar 1,000 pasukan Jepang. Masalah pada kali ini adalah merebut kawasan tersebut. Kinkaid mengusulkan pengiriman kapal-kapal induk ke perairan sempit di Laut Sulu, dan Kenney tak memandu pelingkupan udara yang berbasis di darat. Operasi tersebut sepenuhnya berbahaya, dan staf MacArthur berkata kepadanya agar menyertai invasi di atas Nashville. Saat pasukan invasi memasuki Laut Sulu, sebuah serangan kamikaze terhadap Nashville, menewaskan 133 orang dan melukai 190 orang lainnya. Para teknisi Australia dan Amerika melakukan tiga serangan udara selama dua hari, namun konvoi-konvoi penyuplaian ulang berulang-ulang kali diserang oleh kamikaze.[227] Pada masa ini, MacArthur berseteru dengan Sutherland, yang dikenal atas hubungan gelapnya dengan simpanannya, Kapten Elaine Clark. MacArthur memerintahkan agar Sutherland tak mengirim Clark ke Leyte, karena hubungan pribadi Curtin dengan wanita Australia dalam staf GHQ tak dapat dibawa ke Filipina, namun Sutherland membawanya bersama dimanapun.[228]

Lepas pantai Leyte, Oktober 1944. Dari kiri ke kanan: Letjen George Kenney, Letjen Richard K. Sutherland, Presiden Sergio Osmeña, Jenderal Douglas MacArthur

Jalan menjadi jelas saat invasi Luzon. Pada masa ini, berdasarkan pada tafsiran berbeda dari data intelijensi yang sama, Willoughby memperkirakan kekuatan pasukan Jenderal Tomoyuki Yamashita di Luzon sejumlah 137,000, sementara Sixth Army memperkirakannya sejumlah 234,000. MacArthur membalasnya dengan berkata "Bodoh!".[229] Ia merasa bahwa perkiraan Willoughby terlalu tinggi. "Telitilah, hitunglah yang benar, dan tujuan strategi yang jelas adalah atribut-atribut MacArthur",[230] dan ia tak menghargai perkiraan tersebut. Pada kenyataannya, jumlah-jumlah tersebut terlalu rendah; Yamashita memiliki lebih dari 287,000 pasukan di Luzon.[231] Pada masa itu, MacArthur melakukan perjalanan di atas kapal jelajah ringan USS Boise, menyaksikan saat kapal tersebut hampir diserang oleh sebuah bom dan torpedo-torpedo yang ditembakkan oleh kapal-kapal selam.[232] Komunikenya menyatakan: "Pertempuran mutlak untuk pembebasan Filipina dan perebutan Pasifik Barat Daya sudah tertangani. Jenderal MacArthur berada dalam komando pribadi di garis depan dan mendarat dengan pasukan penyerangnya."[233]

Perhatian utama MacArthur adalah merebut pelabuhan Manila dan pangkalan udara di Clark Field, yang dibutuhkan untuk mendukung operasi-operasi pada masa mendatang. Ini pun memerintahkannya kepada para komandannya.[234] Pada 25 Januari 1945, ia memindahkan laju markas besarnya menuju ke Hacienda Luisita, yang berdekatan dengan garis depan ketimbang Krueger.[235] Ia memerintahkan 1st Cavalry Division untuk melakukan laju cepat ke Manila. Pasukan tersebut mencapai garis utara Manila pada 3 Februari,[236] namun, tanpa diketahui pihak Amerika, Laksamana Muda Sanji Iwabuchi telah memutuskan untuk mempertahankan Manila sampai titik darah penghabisan. Pertempuran Manila pun terjadi selama tiga bulan berikutnya.[237] Dalam rangka melindungi penduduk sipil, MacArthur melarang pemakaian serangan udara,[238] namun ribuan warga sipil tewas dalam baku tembak atau pembantaian Jepang.[239] Ia juga menolak untuk membatasi lalu lintas warga sipil yang melewati jalan-jalan raya di dalam dan di luar Manila, menempatkan perhatian kemanusiaan di atas militer kecuali dalam keadaan darurat.[240] Atas keberhasilannya dalam merebut Manila, MacArthur dianugerahi Distinguished Service Cross ketiganya.[241]

Setelah merebut Manila, MacArthur menempatkan salah satu teman Filipina-nya, Manuel Roxas – yang juga menjadi salah satu dari sedikit orang yang mengetahui tentang pemberian uang oleh Quezon kepada MacArthur pada 1942 – ke sebuah jabatan kekuasaan yang membuat Roxas menjadi presiden Filipina berikutnya.[242] Roxas telah menjadi kolaborator Jepang utama dalam pemerintahan boneka Jose Laurel, namun MacArthur mengklaim bahwa Roxas selama ini diam-diam telah menjadi agen Amerika.[242] Tentang klaim MacArthur bahwa Roxas benar-benar menjadi bagian dari pemberontakan, sejarawan Amerika Gerhard Weinberg menyatakan bahwa "...bukti dari dampak ini telah berada di permukaan," dan bahwa dengan mendukung kolaborator Jepang Roxas, MacArthur menyatakan bahwa tak ada upaya serius untuk mengalamatkan masalah kolaborasi Filipina dengan Jepang setelah perang.[243]

Setelah Pertempuran Manila, MacArthur mengalihkan perhatiannya ke Yamashita, yang telah menarik diri ke pegunungan tengah dan utara Luzon.[244] Yamashita memilih untuk melakukan kampanye defensif, dipukul mundur perlahan oleh Krueger, dan masih bertahan pada saat perang berakhir, sebagian besar orang dekat MacArthur menyatakan bahwa ia berharap untuk membebaskan seluruh Filipina sebelum perang berakhir.[245] Pada 2 September 1945, Yamashita (yang pada waktu sulit meyakini bahwa Kaisar telah memerintahkan Jepang untuk menandatangani gencatan senjata) turun dari pegunungan dan menyerah bersama dengan sekitar 100,000 pasukannya.[245]

Filipina Selatan

MacArthur menandatangani instrumen penyerahan Jepang di atas kapal USS Missouri. Jenderal Amerika Jonathan Wainwright dan Jenderal Inggris Arthur Percival berdiri di belakangnya.

Meskipun MacArthur tak memiliki pengarahan spesifik untuk melakukannya, pertikaian di Luzon jauh dari kata selesai, ia memerintahkan agar pasukannya membebaskan sisa-sisa Filipina.[246] Dalam komunike GHQ pada 5 Juli, ia mengumumkan bahwa Filipina telah dibebaskan dan seluruh operasi berakhir, meskipun Yamashita masih bertahan di utara Luzon.[247] Dimulai pada Mei 1945, MacArthur memakai pasukan Australianya dalam invasi Borneo. Ia menyertai serangan di Labuan, dan mengunjungi pasukan di pesisir. Saat kembali ke GHQ di Manila, ia mengunjungi Davao, dimana ia berkata kepada Eichelberger bahwa tak lebih dari 4,000 pasukan Jepang yang masih berada di Mindanao. Beberapa bulan kemudian, enam kali dari jumlah tersebut menyerah.[248] Pada Juli 1945, ia dianugerahi Distinguished Service Medal keempatnya.[249]

Sebagai bagian dari persiapan untuk Operasi Downfall, sebuah invasi ke Jepang, MacArthur menjadi kepala komandan U.S. Army Forces Pacific (AFPAC) pada April 1945, memegang komando seluruh unit Angkatan Darat dan Pasukan Udara Angkatan Darat di Pasifik kecuali Twentieth Air Force. Pada saat yang sama, Nimitz menjadi komandan seluruh pasukan angkatan udara. Komando di Pasifik setelah itu masih terbagi.[250] Saat ia merencanakan invasi ke Jepang, MacArthur menekankan kepada para pembuat keputusan di Washington bahwa merupakan hal khas bagi Uni Soviet untuk memasuki perang tersebut karena ia berpendapat bahwa Tentara Merah memiliki hubungan menonjol dengan tentara Kwantung di Manchuria.[251] Invasi tersebut didahului oleh menyerahnya Jepang pada Agustus 1945. Pada 2 September, MacArthur menerima kapitulasi Jepang resmi di atas kapal tempur USS Missouri, yang mengakhiri pertikaian-pertikaian dalam Perang Dunia II.[252] Dalam menghargai perannya sebagai pembuat strategi maritim, Angkatan Laut AS menganugerahinya Navy Distinguished Service Medal.[253]

Pendudukan Jepang

Melindungi Kaisar

Pada 29 Agustus 1945, MacArthur memerintahkan untuk pemegangan otoritas terhadap makineri pemerintahan Jepang, termasuk Kaisar Hirohito.[254] Markas besar MacArthur berada di Gedung Asuransi Kehidupan Dai Ichi di Tokyo. Tak seperti di Jepang, dimana Sekutu pada Mei 1945 telah membubarkan negara Jerman, Amerika memilih untuk memperbolehkan negara Jepang untuk tetap berdiri, meskipun berada di bawah kontrol mutlak mereka.[255] Tak seperti di Jerman pula, terdapat kemitraan tertentu antara para pasukan pendudukan dan diduduki saat MacArthur memutuskan agar Jepang diperintah melalui Kaisar dan sebagian besar sisa elit Jepang.[256] Kaisar dianggap merupakan dewa hidup bagi rakyat Jepang, dan MacArthur menyadari bahwa pemerintahan melalui Kaisar membuat kerjanya dalam menjalankan Jepang lebih mudah ketimbang dengan pihak lainnya.[257]

MacArthur dan Kaisar Jepang, Hirohito, di pertemuan pertama mereka, September 1945.

MacArthur memegang pandangan bahwa beberapa ekstrimis "militeris" telah mulai "membajak" Jepang pada 1931 dengan Insiden Mukden, Kaisar merupakan seorang "moderat" pro-Barat yang kurang berkuasa untuk menghentikan para militeris, dan sehingga tak memegang tanggung jawab atas kejahatan perang apapun yang dilakukan oleh Jepang antara 1931 dan 1945.[257] Sejarawan Amerika Herbert P. Bix menyebut hubungan antara jenderal dan Kaisar sebagai: "komandan Sekutu akan memakai Kaisar, dan Kaisar akan bekerja sama dalam penggunaan tersebut. Hubungan mereka menjadi salah satu perlindungan menonjol dan saling menguntungkan, dari manfaat yang lebih politis terhadap Hirohito ketimbang MacArthur karena Hirohito kurang lebih memiliki seluruh properti simbolik sah dari tahta kekaisaran".[258]

Pada saat yang sama, MacArthur telah menyerang mistik kekaisaran saat stafnya merilis gambar terkenal dari pertemuan pertamanya dengan Kaisar, yang membuat rakyat Jepang menjadi kaget saat rakyat Jepang pertama kali melihat Kaisar sebagai seorang pria pendek yang berada di bawah bayangan dari MacArthur yang lebih tinggi padahal ia selalu digambarkan sebagai dewa yang hidup. Sampai tahun 1945, Kaisar telah menjadi figur misterius yang sempit bagi rakyatnya, yang jarang terlihat di depan umum dan selalu diam, yang foto-fotonya selalu diambil dari sudut tertentu untuk membuatnya nampak lebih tinggi dan lebih impresif ketimbang sebenarnya. Tak ada fotografer Jepang yang akan mengambil foto semacam itu dari Kaisar yang berada di bawah bayangan MacArthur. Pemerintah Jepang kemudian mencekal foto Kaisar dengan MacArthur tersebut atas dasar bahwa foto tersebut merusak mistik kekaisaran, namun MacArthur meniadakan larangan tersebut dan memerintahkan seluruh surat kabar Jepang untuk mencetaknya. Foto tersebut ditujukan sebagai sebuah pesan kepada Kaisar tentang suapa yang menjadi mitra senior dalam hubungan mereka.[259]

Karena ia membutuhkan Kaisar, MacArthur melindunginya dari upaya apapun yang memberikan dakwaan terhadapnya, dan membolehkannya untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang secara salah kaprah menggambarkan era pasca-perang dilaksanakan sebagai kelanjutan dari reformasi era Meiji.[260] MacArthur telah boleh melakukan penyelidikan apapun terhadap Kaisar, dan sebagai gantinya pada Oktober 1945, memerintahkan stafnya "dalam pemahaman pendudukan damai dan rehabilitasi Jepang, menghindari revolusi dan komunisme, seluruh fakta yang mengelilingi eksekusi deklarasi perang dan posisi berkelanjutan Kaisar yang ditutup untuk menunjukkan kecurangan, ancaman dan paksaan yang tertamengi".[261] Pada Januari 1946, MacArthur melaporkan kepada Washington bahwa Kaisar tak dapat didakwa atas tuduhan kejahatan perang atas dasar:

Pendakwaannya akan secara tanpa ditanya menyebabkan keadaan mencekam bagi rakyat Jepang, sebuah pelaksanaan yang tak dapat diperkirakan. Ia adalah simbol yang menyatukan seluruh Jepang. Menghanruakannya dan negara tersebut akan tak berdasar...Paling mungkin bahwa sejuta pasukan yang dapat didakwa selama sejumlah tahun tak terbatas.[262]

Untuk melindungi Kaisar dari pendakwaan, MacArhur mendoronmg salah satu stafnya, Brigjen Bonner Fellers berkata kepada Laksamana genrō Mitsumasa Yonai pada 6 Maret 1946:

Untuk menangkis keadaan ini, akan sangat memungkinkan jika pihak Jepang menyatakan kepada kami bahwa Kaisar secara bulat tak bersalah. Aku pikir pengadilan-pengadilan mendatang menawarkan kesempatan terbaik untuk melakukannya. Togo, terutama yang harus memegang seluruh tanggung jawab di pengadilannya. Aku ingin kamu membuat Tojo berkata: "Di konferensi kekaisaran seluruh perang dimulai, aku memutuskan untuk siap memercikkan perang bahkan jika yang mulia kaisar menentang perang dengan Amerika Serikat."[263]

Dari sudut pandang kedua belah pihak, memiliki satu figur jahat secara khusus dalam bentuk Jenderal Hideki Tojo, atas dasar bahwa setiap hal salah yang didakwakan, merupakan dakwaan yang lebih bersifat politis.[263] Di sebuah pertemuan kedua pada 22 Maret 1946, Fellers berkata kepada Laksamana Yonai sesuai yang dicatat oleh penerjemahnya Mizota Shuichi:

Advokat paling berpengaruh dari pemikiran tak Amerika di Amerika Serikat adalah Cohen (seorang Yahudi dan seorang Komunis), penasehat papan atas untuk Menteri Dalam Negeri Byrnes. Saat aku berkata kepada Yonai... ini merupakan ketidakmajuan ekstrim dari pendirian MacArthur di Amerika Serikat dengan sangat menempatkan kerjasamanya dengan Kaisar dalam pengadilan dan memfasilitasi kepengurusan halus terhadap pendudukan. Ini adalah alasan dari permintaanku... "Aku terkejut saat aku berkata kepada Laksamana Yonai bahwa hari lainnya telah siap ditujukan kepada Tojo?".[264]

Upaya-upaya MacArthur untuk menamengi Kaisar dari pendakwaan dan menempatkan seluruh kebersalahan dipegang oleh Jenderal Toko meraih keberhasilan, yang Herbert P. Bix nyatakan, "...memiliki sebuah dampak menonjol dan berkelanjutan atas pemahaman Jepang dari kekalahan perang".[264]

Pengadilan kejahatan perang

Para pembela di Pengadilan Kejahatan Perang Tokyo.

MacArthur bertanggung jawab atas pemajuan dan penegakan hukuman atas kejahatan-kejahatan perang yang ditangani oleh Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh.[265] Pada akhir 1945, komisi militer Sekutu di berbagai kota Dunia Timur mengadili 5,700 orang Jepang, Taiwan dan Korea atas kejahatan perang. Sekitar 4,300 orang didakwa, hampir 1,000 orang dihukum mati, dan ratusan orang diberi hukuman penjara seumur hidup. Dakwaan-dakwaan berkembang dari insiden-insiden yang meliputi Pemerkosaan Nanking, Pawai Kematian Bataan dan Pembantaian Manila.[266] Pengadilan di Manila terhadap Yamashita dikritik karena ia digantung atas dakwaan pembantaian Manila yang dilakukan Iwabuchi, yang tidak ia perintahkan dan bahkan mungkin tidak ia sadari.[267] Iwabuchi sendiri telah bunuh diri saat pertempuran Manila berakhir.[268]

MacArthur memberikan kekebalan kepada Shiro Ishii dan para anggota lain dari unit riset bakteriologi sebagai bentuk pertukaran dengan data percobaan perang yang berdasarkan pada eksperimentasi manusia.[269] Ia juga mengkecualikan Kaisar dan seluruh anggota keluarga kekaisaran dari dakwaan kejahatan perang, yang meliputi Pangeran-pangeran Chichibu, Asaka, Takeda, Higashikuni dan Fushimi, dari pengadilan kriminal. MacArthur menyatakan bahwa abdikasi kaisar tak akan diperlukan.[270] Dalam melaksanakannya, ia menghiraukan nasehat beberapa anggota keluarga kekaisaran dan intelektual Jepang yang secara terbuka menyerukan abdikasi Kaisar dan implementasi wali raja.[271]

Komandan Tertinggi Blok Sekutu

Sebagai Komandan Tertinggi Blok Sekutu (Supreme Commander for the Allied Powers, SCAP) di Jepang, MacArthur dan stafnya membantu Jepang membangun dirinya sendiri, menghapus militerisme dan ultra-nasionalisme, mempromosikan kebebasan-kebebasan sipil politik, melembagakan pemerintahan demokratis, dan memajukan tatanan baru yang secara mutlak membuat Jepang menjadi salah satu kekuatan industrial utama di dunia. AS mengendalikan Jepang atas rekonstruksinya, dan MacArthur secara efektif menjadi pemimpin sementara Jepang dari 1945 sampai 1948.[272] Pada 1946, staf MacArthur memajukan sebuah konstitusi baru yang mengutuk perang dan melucuti otoritas militer Kaisar. Konstitusi tersebut—yang mulai berlaku pada 3 Mei 1947—melembagakan sebuah sistem parlementer pemerintahan, di bawah naungan Kaisar yang hanya bertindak atas nasehat para menterinya. Ini meliputi Artikel 9 terkenal, yang melarang belijerensi dijadikan sebagai alat kebijakan negara dan pengutamaan tentara yang berdiri. Konstitusi tersebut juga mewaralabakan wanita, memandu hak asasi manusia fundamental, melarang diskriminasi rasial, memperkuat kekuasaan Parlemen dan Kabinet, dan mendesentralisasikan polisi dan pemerintahan lokal.[273]

Sebuah reformasi lahan besar-besaran juga dilakukan, dipimpin oleh Wolf Ladejinsky dari staf SCAP MacArthur. Antara 1947 dan 1949, sekitar 4.700.000 ekar (1.900.000 ha), atau 38% dari lahan tertanam Jepang, diambil dari para tuan tanah di bawah program reformasi pemerintah, dan 4.600.000 ekar (1.860.000 ha) dijual kembali ke para petani yang bekerja dengan mereka. Pada 1950, 89% dari seluruh lahan pertanian dioperasikan pemilik dan hanya 11% yang dioperasikan di bawah naungan.[274] Upaya-upaya MacArthur untuk memajukan keanggotaan serikat dagang mendatangkan kesuksesan fenomenal, dan pada 1947, 48% buruh non-pertanian diperserikatkan. Beberapa reformasi MacArthur selesai pada 1948 saat kontrol unilateralnya terhadap Jepang berakhir dengan meningkatnya keterlibatan Kementerian Dalam Negeri.[275] Pada masa pendudukan, SCAP berhasil, jika tak secara keseluruhan, meniadakan beberapa koalisi keuangan yang dikenal sebagai Zaibatsu, yang sebelumnya memonopolisasikan industri.[276] Kemudian, kelompok industrial yang dikenal sebagai Keiretsu didirikan. Reformasi-reformasi tersebut dikecam beberapa orang dalam Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri AS, yang meyakini bahwa reformasi-reformasi tersebut bertentangan dengan kepentingan Jepang dan kapasitas industrialnya sebagai wadah melawan penyebaran komunisme di Asia.[277]

Pada 1948, MacArthur membuat sebuah tawaran untuk memenangkan nominasi Partai Republik untuk menjadi kandidat GOP untuk jabatan presiden, yang merupakan upaya paling serius dari beberapa upaya yang ia buat sepanjang tahun.[278] Status MacArthur sebagai pahlawan perang paling populer di Amerika bersama dengan reputasinya sebagai negarawan yang telah "mentransformasikan" Jepang memberikannya dasar yang kuat untuk maju pada jabatan presiden, namun kekurangan hubungan MacArthur dengan GOP merupakan halangan besar.[279] Para pendukung terkuat MacArthur datang dari quasi-isolasionis, sayap Midwestern dari Partai Republik dan terdiri dari orang-orang seperti Brigjen Hanford MacNider, Philip La Follette, dan Brigjen Robert E. Wood, sebuah kumpulan ragam dari "Old Right" dan Republikan Progresif yang hanya disatukan oleh sebuah keyakinan bahwa AS terlalu banyak terlibat di Eropa untuk kebaikannya sendiri.[280] MacArthur mengurungkan kampanye untuk kepresidenannya sendiri, namun ia secara pribadi mendorong para pendukungnya untuk menempatkan namanya di pemungutan suara.[281] MacArthur sering berkata bahwa ia akan pensiun saat sebuah perjanjian damai ditandatangani dengan Jepang, dan ia menekan pada musim gugur tahun 1947 agar AS menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Jepang dengan tujuan membolehkannya untuk pensiun, dan kemudian berkampanye untuk kepresidenan. Untuk alasan yang sama, Truman menerima upaya-upaya MacArthur untuk mengadakan perjanjian damai pada 1947, dengan berkata bahwa beberapa waktu dibutuhkan sebelum AS resmi membuat perdamaian dengan Jepang.[282]

Tanpa perjanjian damai, MacArthur memutuskan tidak mengundurkan diri dengan pada saat yang sama menulis surat-surat kepada Wood yang menyatakan bahwa ia akan menjadi lebih bahagia menerima nominasi Partai Republik jika itu ditawarkan kepadanya.[283] Pada akhir 1947 dan awal 1948, MacArthur disambut beberapa pembesar Partai Republik di Tokyo.[284] Pada 9 Maret 1948, MacArthur mengeluarkan sebuah pernyataan pers yang medeklarasikan keinginannya menjadi kandidat Partai Republik untuk jabatan presiden, dengan berkata bahwa ia akan menjadi terhormat jika Partai Republik menominasikannya, namun tak akan mengundurkan diri dari ketentaraan untuk kampanye jabatan presiden.[285] Pernyataan pers tersebut telah dipaksa oleh Wood, yang berkata kepada MacArthur bahwa tidak mungkin mengkampanyekan seseorang yang belum resmi maju untuk jabatan presiden, dan bahwa MacArthur harus mendeklarasikan pengkandidatannya atau melihat Wood berhenti berkampanye untuknya.[285] Para pendukung MacArthur membuat upaya besar untuk memenangkan pemilihan primer Partai Republik Wisconsin yang diadakan pada 6 April 1948.[286] Penolakan MacArthur untuk berkampanye sangat mencederai keputusannya dan kemenangan Harold Stassen mengejutkan setiap pihak.[287] Kekalahan di Wisconsin disusul oleh kekalahan di Nebraska yang secara efektif mengakhiri keputusan MacArthur untuk memenangkan nominasi Partai Republik, namun MacArthur menolak untuk menarik namanya sampai Konvensi Nasional Partai Republik 1948 yang dimenangkan oleh Gubernur Thomas Dewey dari New York.[288]

Dalam sebuah pernyataan kepada Kongres pada 19 April 1951, MacArthur mendeklarasikan:

Rakyat Jepang semenjak perang telah mengalami reformasi terbesar yang tercatat dalam sejarah modern. Dengan kehendak yang dikenang, semangat untuk belajar, dan menandai kapasitas untuk pemahaman, mereka telah melenyapkan kesadaran perang yang berdiri di Jepang yang dideklarasikan untuk supremasi kebebasan individual dan kepentingan pribadi, dan dalam proses bulat disana telah membentuk sebuah pemerintahan perwakilan sebenarnya yang dikomitmenkan untuk dorongan moralitas politik, kebebasan wirausaha ekonomi, dan keadilan sosial.[289]

MacArthur menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah Jepang pada 1949, namun masih di Jepang sampai dilepastugaskan oleh Presiden Harry S. Truman pada 11 April 1951. Perjanjian Damai San Francisco, yang ditandatangani pada 8 September 1951, menandai akhir pendudukan Sekutu, dan berlaku pada 28 April 1952, Jepang kembali menjadi negara merdeka.[290] Jepang kemudian memberikannya julukan Gaijin Shogun ("penguasa militer asing") namun tak sampai pada masa kematiannya pada 1964.[291]

Perang Korea

Selatan ke Naktong, Utara ke Yalu

Pada 25 Juni 1950, Korea Utara menginvasi Korea Selatan, memulai Perang Korea.[292] Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan Resolusi 82, yang mendorong pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu Korea Selatan.[293] PBB mendorong pemerintah Amerika untuk memilih seorang komandan, dan Kepala Staf Bersama merekomendasikan MacArthur.[294] Ia kemudian menjadi Kepala Komandan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Command, UNCOM), saat masih menjadi SCAP di Jepang dan Komandan USAFFE.[295] Seluruh pasukan Korea Selatan juga ditempatkan di bawah komandonya. Saat mereka berretret sebelum penyerangan Korea Utara, MacArthur meraih ijin untuk memajukan angkatan darat AS. Seluruh unit pertama yang datang adalah pasukan dagang dan darat pada masa itu, yang dikerahkan ke Perimeter Pusan.[296] Pada akhir Agustus, sebuah krisis timbul. Serangan-serangan Korea Utara di perimeter tersebut bermunculan. Meskipun pasukan Korea Utara berjumlah 88,000 orang, Eighth Army pimpinan Letjen Walton Walker memiliki 180,000 pasukan, dan ia memiliki lebih banyak tank dan artileri.[297]

[[BerkasIncheonLandingMcArthur.jpg|thumb|left|MacArthur mengamati pergerakan angkatan laut Inchon dari USS Mount McKinley, 15 September 1950 dengan Brigjen Courtney Whitney (kiri) dan Mayjen Edward M. Almond (kanan).]] Pada 1949, Ketua dari Kepala Staf Bersama, Jenderal Angkatan Darat Omar Bradley, memprediksi bahwa "operasi-operasi amfibi terkombinasi skala besar ... tak akan pernah terjadi lagi," namun pada Juli 1950, MacArthur merencanakan sebuah operasi semacam itu.[298] MacArthur membandingan rencananya dengan tindakan yang dilakukan oleh Jenderal James Wolfe di Pertempuran Dataran Abraham, dan mengamati masalah-masalah pergerakan, hidrografi dan keadaan tanah.[299] Pada September, disamping perhatian kecil dari para petinggi, para prajurit dan marinir MacArthur membuat sebuah pendaratan sukses di Inchon, yang berada di balik garis Korea Utara. Diluncurkan dengan dukungan udara dan angkatan laut, pendaratan tersebut memukul mundur pasukan Korea Utara, menaklukkan kembali Seoul dan memaksa mereka beretret ke kawasan utara.[300] Mengunjungi medan tempur pada 17 September, MacArthur mensurvei enam tank T-34 yang telah dikerahkan oleh Marinir, menghiraukan baku tembak di sekitarnya, menganggap bahwa pasukan Korea Utara kurang terlatih.[301]

Pada 11 September, Truman mengeluarkan perintah untuk memajukan pasukan ke-38 ke Korea Utara. MacArthur sekarang merencanakan serangan amfibi lainnya, di pantai timur Wonsan, namun pasukan Korea Selatan kalah sebelum 1st Marine Division mendatanginya melalui laut.[302] Pada Oktober, MacArthur bertemu dengan Truman di Konferensi Pulau Wake, dengan Truman membandingkannya dengan pertemuan masa perang Roosevelt dengan MacArthur di Hawaii.[303] Presiden tersebut menganugerahi MacArthur dengan Distinguished Service Medal kelimanya.[304] Banyak mempertanyakan tentang ancaman Tiongkok, MacArthur menyangkalnya, berkata bahwa ia berharap dapat menarik Eighth Army ke Jepang pada masa Natal, dan untuk mengerahkan sebuah divisi untuk penugasan di Eropa pada bulan Januari. Ia menganggap kemungkinan keterlibatan Soviet sebagai ancaman yang lebih serius.[305]

Sebulan kemudian, hal-hal telah berganti. Musuh diserang oleh pasukan PBB di Pertempuran Unsan pada akhir Oktober, yang menunjukkan keberadaan pasukan Tiongkok di Korea dan memberikan kekalahan signifikan terhadap pasukan Amerika dan pasukan PBB lainnya. Meskipun demikian, Willoughby masih menghiraukan keberadaan keterlibatan Tiongkok dalam perang tersebut. Ia memperkirakan bahwa lebih dari 71,000 prajurit Tiongkok berada di negara tersebut, sementara jumlah sebenarnya hampir mencapai 300,000.[306] Ia tak sendirian dalam kesalahan penghitungan tersebut. Pada 24 November, Central Intelligence Agency melaporkan kepada Truman bahwa meskipun terdapat sekitar 200,000 pasukan Tiongkok di Korea, "tak ada bukti bahwa Komunis Tiongkok merencakan operasi-operasi serangan besar-besaran."[307]

Pada hari tersebut, MacArthur terbang ke markas besar Walker dan ia kemudian menyatakan:

Selama lima jam, aku mengelilingi garis-garis depan. Dalam perbincangan dengan sejumlah perwira, aku berkata kepada mereka tentang keputusan Jenderal Bradley dan harapan untuk memiliki dua divisi yang ditempatkan pada hari Natal ... Apa yang aku lihat di garis depan sangat mengkhawatirkanku. Pasukan R.O.K. sangat tak berbentuk bagus, dan seluruh garis tersebut menunjukkan kekalahan jumlah. Jika Tiongkok benar-benar mengerahkan pasukan besar, aku memutuskan bahwa aku akan mengundurkan pasukan kami dan meniadakan upaya apapun untuk bergerak ke utara. Aku memutuskan untuk menampik dan berusaha untuk menyaksikan dengan mataku sendiri, dan menafsirkan dengan pengalaman panjangku sendiri terhadap apa yang terjadi ...[308]

MacArthur terbang di atas garis depannya sendiri memakai Douglas C-54 Skymaster namun tak menyaksikan tanda-tanda penghimpunan pasukan Tiongkok dan sehingga memutuskan untuk menunggu sebelum memerintahkan pergerakan atau pemunduran. Bukti kegiatan Tiongkok disembunyikan kepada MacArthur: Tentara Tiongkok bergerak pada malam hari dan berdiam pada siang hari.[306] Atas upaya pemulihannya, MacArthur kemudian dianugerahi Distinguished Flying Cross dan sayap kehormatan pilot penyerang.[308]

Keesokan harinya, 25 November 1950, Eighth Army pimpinan Walker diserang oleh pasukan Tiongkok dan kemudian pasukan PBB menarik diri. MacArthur menyediakan Kepala Staf, Jenderal J. Lawton Collins dengan serangkaian sembilan garis penarikan suksesif.[309] Pada 23 Desember, Walker tewas saat jipnya bertabrakan dengan sebuah truk, dan digantikan oleh Letjen Matthew B. Ridgway, yang MacArthur telah pilih pada masa berikutnya.[310] Ridgway menyatakan bahwa keputusan MacArthur, "yang telah memberikan pergerakan luar biasa setelah Inch'on, sangat menyayat. Kredibilitasnya tersemat dalam kejadian yang tak tersaksikan dari serangan November ..."[311]

Collins mendiskusikan kemungkinan pemakaian senjata nuklir di Korea dengan MacArthur pada Desember, dan kemudian menanyainya tentang daftar target di Uni Soviet jika negara tersebut memasuki perang tersebut. MacArthur menyatakan kepada Kongres pada 1951 bahywa ia tak pernah merekomendasikan pemakaian senjata nuklir. Ia pada suatu waktu memajukan sebuah rencana untuk memotong Korea Utara dengan racun-racun radioaktif; ia tak pernah merekomendasikannya pada masa itu, meskipun ia kemudian memajukan materi tersebut kepada Eisenhower, presiden terpilih masa itu, pada 1952. Pada 1954, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan setelah kematiannya, ia berkata bahwa ia ingin menjatuhkan bom-bom atom ke pangkalan-pangkalan musuh, namun pada 1960, ia menentang sebuah pernyataan dari Trumen yang menyatakan bahwa ia mengadvokasikan pemakaian bom-bom nuklir. Truman mengeluarkan sebuah pernyataan ulang, yang menyatakan bahwa ia tak memiliki bukti dari klaim tersebut; ini dianggap merupakan opini pribadinya[312][313][314]

Pada April 1951, Kepala Staf Bersama memajukan perintah-perintah agar MacArthur mengadakan serangan-serangan nuklir di Manchuria dan Semenanjung Shantung jika Tiongkok meluncurkan serangan-serangan udara yang berasal dari sana terhadap pasukannya.[315] Keesokan harinya, Truman bertemu dengan ketua Komisi Tenaga Atom Amerika Serikat, Gordon Dean,[316] dan membujuk pengiriman sembilan bom nuklir Mark 4 ke kontrol militer.[317] Dean mengiyakan pelaksanaan keputusan tersebut dengan memberitahukan cara pemakaiannya kepada MacArthur, yang kurang memahami pengetahuan teknis dari persenjataan tersebut dan dampaknya.[318] Kepala Bersama tak secara keseluruhan sepakat dengan pemberian persenjataan tersebut kepada MacArthur, karena khawatir ia terlalu dini melaksanakan perintahnya.[315] Sebagai gantinya, mereka memutuskan agar pasukan penyerang nuklir akan dikabarkan kepada Strategic Air Command.[319]

Daftar pustaka

  • MacArthur, Douglas (1942). Waldrop, Frank C, ed. MacArthur on War. New York: Duell, Sloan and Pearce. OCLC 1163286. 
  • —— (1952). Revitalizing a Nation; a Statement of Beliefs, Opinions, and Policies Embodied in the Public Pronouncements of Douglas MacArthur. Chicago: Heritage Foundation. OCLC 456989. 
  • —— (1964). Reminiscences. New York: McGraw-Hill. OCLC 562005. 
  • —— (1965). Whan Jr, Vorin E, ed. A Soldier Speaks; Public Papers and Speeches of General of the Army, Douglas MacArthur. New York: Praeger. OCLC 456849. 
  • —— (1965). Courage was the Rule: General Douglas MacArthur's Own Story (Juvenile audience) (edisi ke-Abridged). New York: McGraw-Hill. OCLC 1307481. 
  • —— (1965). Duty, Honor, Country; a Pictorial Autobiography (edisi ke-1st). New York: McGraw-Hill. OCLC 1342695. 
  • —— (1966). Willoughby, Charles A, ed. Reports of General MacArthur (4 Volumes). Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office. OCLC 407539. 

Catatan

  1. ^ a b MacArthur 1964, hlm. 13–14.
  2. ^ MacArthur 1964, hlm. 4–5.
  3. ^ "Medal of Honor recipients: Civil War (M-Z)". Fort Lesley J. McNair, Washington, D.C.: United States Army Center of Military History. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 February 2009. Diakses tanggal 18 May 2012. 
  4. ^ James 1970, hlm. 41–42.
  5. ^ Manchester 1978, hlm. 24.
  6. ^ James 1970, hlm. 23.
  7. ^ James 1970, hlm. 25.
  8. ^ MacArthur 1964, hlm. 15.
  9. ^ James 1970, hlm. 56.
  10. ^ a b MacArthur 1964, hlm. 16–18.
  11. ^ James 1970, hlm. 60–61.
  12. ^ James 1970, hlm. 62–66.
  13. ^ Thompson, Paul (24 July 2005). "Douglas MacArthur: Born to Be a Soldier". Voice of America. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 August 2009. Diakses tanggal 11 April 2009. 
  14. ^ "Gertrude Hull, Teacher, Dies / MacArthur Was Pupil". The Milwaukee Journal (p. "M" 1st column). Milwaukee, Wisconsin. 24 March 1947. 
  15. ^ a b James 1970, hlm. 66.
  16. ^ MacArthur 1964, hlm. 25.
  17. ^ "Douglas MacArthur and his mother". Smithsonian Institution. Diakses tanggal 12 December 2007. 
  18. ^ James 1970, hlm. 69–71.
  19. ^ James 1970, hlm. 79.
  20. ^ James 1970, hlm. 77.
  21. ^ Manchester 1978, hlm. 60–61.
  22. ^ James 1970, hlm. 87–89.
  23. ^ Manchester 1978, hlm. 65.
  24. ^ James 1970, hlm. 90–91.
  25. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Digging Doug
  26. ^ Manchester 1978, hlm. 66–67.
  27. ^ a b James 1970, hlm. 95–97.
  28. ^ James 1970, hlm. 105–109.
  29. ^ James 1970, hlm. 115–120.
  30. ^ James 1970, hlm. 121–125.
  31. ^ James 1970, hlm. 125.
  32. ^ James 1970, hlm. 124.
  33. ^ James 1970, hlm. 125–127.
  34. ^ James 1970, hlm. 130–135.
  35. ^ James 1970, hlm. 148.
  36. ^ James 1970, hlm. 157.
  37. ^ Farwell 1999, hlm. 296.
  38. ^ Frank 2007, hlm. 7.
  39. ^ James 1970, hlm. 159–160.
  40. ^ Manchester 1978, hlm. 92.
  41. ^ MacArthur 1964, hlm. 57–58.
  42. ^ James 1970, hlm. 187.
  43. ^ MacArthur 1964, hlm. 60.
  44. ^ MacArthur 1964, hlm. 61.
  45. ^ James 1970, hlm. 193.
  46. ^ James 1970, hlm. 196–197.
  47. ^ James 1970, hlm. 203–204.
  48. ^ James 1970, hlm. 213–217.
  49. ^ Ferrell 2008, hlm. 47–50.
  50. ^ MacArthur 1964, hlm. 66.
  51. ^ James 1970, hlm. 223.
  52. ^ MacArthur 1964, hlm. 67.
  53. ^ James 1970, hlm. 227–228.
  54. ^ MacArthur 1964, hlm. 68.
  55. ^ James 1970, hlm. 232–233.
  56. ^ James 1970, hlm. 239–240.
  57. ^ James 1970, hlm. 241–245.
  58. ^ James 1970, hlm. 256–259.
  59. ^ MacArthur 1964, hlm. 77.
  60. ^ Manchester 1978, hlm. 117.
  61. ^ a b James 1970, hlm. 265.
  62. ^ James 1970, hlm. 261.
  63. ^ Leary 2001, hlm. 10.
  64. ^ James 1970, hlm. 262.
  65. ^ a b Leary 2001, hlm. 11.
  66. ^ Leary 2001, hlm. 24–25.
  67. ^ a b c James 1970, hlm. 278–279.
  68. ^ Leary 2001, hlm. 20–21.
  69. ^ 1634–1699: McCusker, J. J. (1997). How Much Is That in Real Money? A Historical Price Index for Use as a Deflator of Money Values in the Economy of the United States: Addenda et Corrigenda (PDF). American Antiquarian Society.  1700–1799: McCusker, J. J. (1992). How Much Is That in Real Money? A Historical Price Index for Use as a Deflator of Money Values in the Economy of the United States (PDF). American Antiquarian Society.  1800–present: Federal Reserve Bank of Minneapolis. "Consumer Price Index (estimate) 1800–". Diakses tanggal 28 Mei 2023. 
  70. ^ Leary 2001, hlm. 26–27.
  71. ^ James 1970, hlm. 291.
  72. ^ Manchester 1978, hlm. 130–132.
  73. ^ James 1970, hlm. 320.
  74. ^ James 1970, hlm. 295–297.
  75. ^ MacArthur 1964, hlm. 84.
  76. ^ James 1970, hlm. 300–305.
  77. ^ a b c James 1970, hlm. 307–310.
  78. ^ Rhoades 1987, hlm. 287.
  79. ^ a b MacArthur 1964, hlm. 85.
  80. ^ James 1970, hlm. 322.
  81. ^ a b James 1970, hlm. 325–332.
  82. ^ Lucas 1994, hlm. 112.
  83. ^ James 1970, hlm. 329.
  84. ^ "Wife Divorces General M'Arthur". The New York Times. 18 June 1929. Diakses tanggal 3 March 2010. 
  85. ^ Manchester 1978, hlm. 141.
  86. ^ James 1970, hlm. 340–347.
  87. ^ Manchester 1978, hlm. 145.
  88. ^ a b Murray & Millet 2001, hlm. 181.
  89. ^ Murray & Millet 2001, hlm. 182.
  90. ^ James 1970, hlm. 357–361.
  91. ^ James 1970, hlm. 367.
  92. ^ James 1970, hlm. 458–460.
  93. ^ James 1970, hlm. 389–392.
  94. ^ James 1970, hlm. 397.
  95. ^ Leary 2001, hlm. 36–38.
  96. ^ Manchester 1978, hlm. 156.
  97. ^ Petillo 1981, hlm. 164–166.
  98. ^ James 1970, hlm. 415–420.
  99. ^ James 1970, hlm. 376–377.
  100. ^ a b James 1970, hlm. 445–447.
  101. ^ MacArthur 1964, hlm. 101.
  102. ^ MacArthur 1964, hlm. 102–103.
  103. ^ Vierk 2005, hlm. 231.
  104. ^ Thompson 2006, hlm. 72.
  105. ^ James 1970, hlm. 479–484.
  106. ^ MacArthur 1964, hlm. 103.
  107. ^ James 1970, hlm. 485–486.
  108. ^ James 1970, hlm. 494–495.
  109. ^ Petillo 1981, hlm. 175–176.
  110. ^ James 1970, hlm. 505.
  111. ^ a b MacArthur 1964, hlm. 103–105.
  112. ^ James 1970, hlm. 504.
  113. ^ MacArthur 1964, hlm. 106.
  114. ^ James 1970, hlm. 547.
  115. ^ James 1970, hlm. 513.
  116. ^ MacArthur 1964, hlm. 107.
  117. ^ James 1970, hlm. 525.
  118. ^ Rogers 1990, hlm. 39–40.
  119. ^ Morton 1953, hlm. 19.
  120. ^ Rogers 1990, hlm. 100.
  121. ^ Morton 1953, hlm. 21.
  122. ^ Weinberg 2004, hlm. 311.
  123. ^ a b Weinberg 2004, hlm. 312.
  124. ^ Morton 1953, hlm. 50.
  125. ^ Morton 1953, hlm. 35–37.
  126. ^ Drea 1992, hlm. 11.
  127. ^ Pettinger 2003, hlm. 9.
  128. ^ Pettinger 2003, hlm. 9, 56.
  129. ^ Pettinger 2003, hlm. 57.
  130. ^ Morton 1953, hlm. 84–88.
  131. ^ Morton 1953, hlm. 97.
  132. ^ a b Weinberg 2004, hlm. 313.
  133. ^ Morton 1953, hlm. 125.
  134. ^ Morton 1953, hlm. 163.
  135. ^ Weinberg 2004, hlm. 313-314.
  136. ^ Pettinger 2003, hlm. 53.
  137. ^ Morton 1953, hlm. 164.
  138. ^ Rogers 1990, hlm. 118–121.
  139. ^ Rogers 1990, hlm. 125–141.
  140. ^ James 1975, hlm. 65–66.
  141. ^ James 1975, hlm. 68.
  142. ^ Rogers 1990, hlm. 165.
  143. ^ Petillo 1979, hlm. 107–117.
  144. ^ Halberstam 2007, hlm. 372.
  145. ^ Warren, Jim; Ridder, Knight (29 January 1980). "MacArthur Given $500,000". The Washington Post. Diakses tanggal 11 February 2017. 
  146. ^ a b c "The Secret Payment (January - February 1942) | American Experience". PBS. Diakses tanggal 11 February 2017. 
  147. ^ "But writer says she has proof – Claims MacArthur took half million denied". Ellensburg Daily Record. 30 January 1980. Diakses tanggal 23 March 2010. 
  148. ^ James 1975, hlm. 98.
  149. ^ Morton 1953, hlm. 359–360.
  150. ^ Rogers 1990, hlm. 190–192.
  151. ^ "'I Came Through; I Shall Return'". The Advertiser (Adelaide, SA : 1931 – 1954). Adelaide, SA: National Library of Australia. 21 March 1942. hlm. 1. Diakses tanggal 22 July 2012. 
  152. ^ "Down but Not Out". Time. 2 December 1991. Diakses tanggal 7 May 2010. 
  153. ^ Morton 1953, hlm. 463–467.
  154. ^ Morton 1953, hlm. 561.
  155. ^ James 1975, hlm. 129.
  156. ^ James 1975, hlm. 129–130.
  157. ^ James 1975, hlm. 132.
  158. ^ "Arthur MacArthur, Jr". Arlington National Cemetery Website. Diakses tanggal 7 May 2010. 
  159. ^ "President Clinton Awards Medals of Honor to Corporal Andrew Jackson Smith and President Teddy Roosevelt". CNN. 16 January 2001. Diakses tanggal 7 May 2010. 
  160. ^ James 1975, hlm. 131.
  161. ^ "Medal of Honor recipients: World War II (M-S)". Fort Lesley J. McNair, Washington, D.C.: United States Army Center of Military History. Diakses tanggal 21 May 2012. 
  162. ^ a b Manchester 1978, hlm. 290.
  163. ^ a b Gailey 2004, hlm. 7–14.
  164. ^ a b Milner 1957, hlm. 18–23.
  165. ^ Horner, David (2000). "MacArthur, Douglas (1880–1964)". Australian Dictionary of Biography. 15. Canberra: Australian National University. Diakses tanggal 6 March 2010. 
  166. ^ Lloyd, Neil; Saunders, Malcolm (2007). "Forde, Francis Michael (Frank) (1890–1983)". Australian Dictionary of Biography. 17. Canberra: Australian National University. Diakses tanggal 2016-12-26. 
  167. ^ Rogers 1990, hlm. 253.
  168. ^ Rogers 1990, hlm. 275–278.
  169. ^ Craven & Cate 1948, hlm. 417–418.
  170. ^ James 1975, hlm. 197–198.
  171. ^ Kenney 1949, hlm. 26.
  172. ^ McCarthy 1959, hlm. 488.
  173. ^ James 1975, hlm. 80.
  174. ^ Rogers 1990, hlm. 202.
  175. ^ Milner 1957, hlm. 48.
  176. ^ Rogers 1990, hlm. 285–287.
  177. ^ Drea 1992, hlm. 18–19.
  178. ^ Drea 1992, hlm. 26.
  179. ^ a b James 1975, hlm. 165–166.
  180. ^ Rogers 1990, hlm. 265.
  181. ^ "The Press: Who Is Fooling Whom?". Time. 15 January 1951. Diakses tanggal 7 May 2010. 
  182. ^ Milner 1957, hlm. 39–41.
  183. ^ Milner 1957, hlm. 46–48.
  184. ^ Milner 1957, hlm. 53–55.
  185. ^ Milner 1957, hlm. 77–88.
  186. ^ McCarthy 1959, hlm. 225.
  187. ^ Milner 1957, hlm. 91–92.
  188. ^ McCarthy 1959, hlm. 371–372.
  189. ^ Luvaas 1972, hlm. 32–33.
  190. ^ McCarthy 1959, hlm. 235.
  191. ^ Milner 1957, hlm. 321.
  192. ^ James 1975, hlm. 275.
  193. ^ MacArthur 1964, hlm. 167.
  194. ^ "Honours and Awards – Douglas MacArthur". Australian War Memorial. Diakses tanggal 1 November 2013. 
  195. ^ Hayes 1982, hlm. 312–334.
  196. ^ Willoughby 1966, hlm. 100.
  197. ^ Casey 1959, hlm. 31–33.
  198. ^ Morison 1950, hlm. 130–132.
  199. ^ James 1975, hlm. 220.
  200. ^ Dexter 1961, hlm. 12.
  201. ^ James 1975, hlm. 327.
  202. ^ MacArthur 1964, hlm. 179.
  203. ^ James 1975, hlm. 328–329.
  204. ^ James 1975, hlm. 364–365.
  205. ^ Hayes 1982, hlm. 487–490.
  206. ^ MacArthur 1964, hlm. 189.
  207. ^ Willoughby 1966, hlm. 137–141.
  208. ^ a b c Weinberg 2004, hlm. 654.
  209. ^ a b Weinberg 2004, hlm. 655.
  210. ^ Weinberg 2004, hlm. 1084.
  211. ^ Weinberg 2004, hlm. 653.
  212. ^ Willoughby 1966, hlm. 142–143.
  213. ^ Taaffe 1998, hlm. 100–103.
  214. ^ Drea 1992, hlm. 152–159.
  215. ^ James 1975, hlm. 552–556.
  216. ^ MacArthur 1964, hlm. 216.
  217. ^ MacArthur 1964, hlm. 228.
  218. ^ James 1975, hlm. 561–562.
  219. ^ MacArthur 1964, hlm. 222–231.
  220. ^ MacArthur 1964, hlm. 231–234.
  221. ^ James 1975, hlm. 568–569.
  222. ^ James 1975, hlm. 602–603.
  223. ^ "Five-Star Generals and Dates of Rank". Fort Lesley J. McNair, Washington, D.C.: Website Operations Activity, United States Army Center of Military History. 4 August 2009. Diakses tanggal 12 May 2010. 
  224. ^ a b "Public Law 482". Diakses tanggal 29 April 2008.  Hukum tersebut hanya membolehkan 75% gaji dan hak untuk naik pangkat bagi orang-orang yang masuk daftar pensiun.
  225. ^ "Public Law 333, 79th Congress". Naval Historical Center. 11 April 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 October 2007. Diakses tanggal 22 October 2007. 
  226. ^ "Public Law 79-333" (PDF). legisworks.org. Legis Works. Diakses tanggal 19 October 2015. 
  227. ^ James 1975, hlm. 604–609.
  228. ^ Murray & Millet 2001, hlm. 495.
  229. ^ Drea 1992, hlm. 186.
  230. ^ Drea 1992, hlm. 187.
  231. ^ Drea 1992, hlm. 180–187.
  232. ^ James 1975, hlm. 619–620.
  233. ^ James 1975, hlm. 622.
  234. ^ James 1975, hlm. 629.
  235. ^ James 1975, hlm. 623.
  236. ^ James 1975, hlm. 632–633.
  237. ^ Drea 1992, hlm. 195–200.
  238. ^ Rogers 1991, hlm. 261.
  239. ^ James 1975, hlm. 642–644.
  240. ^ James 1975, hlm. 654.
  241. ^ MacArthur 1964, hlm. 244.
  242. ^ a b Weinberg 2004, hlm. 863.
  243. ^ Weinberg 2004, hlm. 863-864.
  244. ^ Murray & Millet 2001, hlm. 500-501.
  245. ^ a b Murray & Millet 2001, hlm. 502.
  246. ^ James 1975, hlm. 737–741.
  247. ^ James 1975, hlm. 749.
  248. ^ James 1975, hlm. 757–761.
  249. ^ MacArthur 1964, hlm. 260.
  250. ^ James 1975, hlm. 725–726, 765–771.
  251. ^ Weinberg 2004, hlm. 872.
  252. ^ James 1975, hlm. 786–792.
  253. ^ MacArthur 1964, hlm. 265.
  254. ^ James 1975, hlm. 782–783.
  255. ^ Bix 2000, hlm. 541.
  256. ^ Bix 2000, hlm. 544-545.
  257. ^ a b Bix 2000, hlm. 545.
  258. ^ Bix 2000, hlm. 549.
  259. ^ Bix 2000, hlm. 550-551.
  260. ^ Bix 2000, hlm. 562.
  261. ^ Bix 2000, hlm. 567.
  262. ^ Bix 2000, hlm. 568.
  263. ^ a b Bix 2000, hlm. 584.
  264. ^ a b Bix 2000, hlm. 585.
  265. ^ MacArthur 1964, hlm. 318–319.
  266. ^ Drea et al. 2006, hlm. 7.
  267. ^ Connaughton, Pimlott & Anderson 1995, hlm. 72–73.
  268. ^ Manchester 1978, hlm. 487.
  269. ^ Gold 1996, hlm. 109.
  270. ^ Dower 1999, hlm. 323.
  271. ^ Dower 1999, hlm. 321–322.
  272. ^ James 1985, hlm. 39–139.
  273. ^ James 1985, hlm. 119–139.
  274. ^ James 1985, hlm. 183–192.
  275. ^ James 1985, hlm. 174–183.
  276. ^ Schaller 1985, hlm. 25.
  277. ^ James 1985, hlm. 222–224, 252–254.
  278. ^ Schonberger 1974, hlm. 202.
  279. ^ Schonberger 1974, hlm. 203.
  280. ^ Schonberger 1974, hlm. 203–204.
  281. ^ Schonberger 1974, hlm. 205.
  282. ^ Schonberger 1974, hlm. 207.
  283. ^ Schonberger 1974, hlm. 207–208.
  284. ^ Schonberger 1974, hlm. 208.
  285. ^ a b Schonberger 1974, hlm. 213.
  286. ^ Schonberger 1974, hlm. 206–207.
  287. ^ Schonberger 1974, hlm. 212, 217.
  288. ^ Schonberger 1974, hlm. 218–219.
  289. ^ Imparato 2000, hlm. 165.
  290. ^ James 1985, hlm. 336–354.
  291. ^ Valley 2000, hlm. xi.
  292. ^ James 1985, hlm. 387.
  293. ^ James 1985, hlm. 434.
  294. ^ James 1985, hlm. 436.
  295. ^ James 1985, hlm. 440.
  296. ^ James 1985, hlm. 433–435.
  297. ^ James 1985, hlm. 451.
  298. ^ James 1985, hlm. 465.
  299. ^ James 1985, hlm. 467–469.
  300. ^ James 1985, hlm. 475–483.
  301. ^ Stanton 1989, hlm. 78–80.
  302. ^ James 1985, hlm. 486–493.
  303. ^ James 1985, hlm. 500.
  304. ^ MacArthur 1964, hlm. 360–363.
  305. ^ James 1985, hlm. 507–508.
  306. ^ a b Halberstam, David (October 2007). "MacArthur's Grand Delusion". Vanity Fair. Diakses tanggal 15 May 2012. 
  307. ^ Manchester 1978, hlm. 604.
  308. ^ a b MacArthur 1964, hlm. 372–373.
  309. ^ James 1985, hlm. 537–538.
  310. ^ James 1985, hlm. 545.
  311. ^ James 1985, hlm. 559.
  312. ^ James 1985, hlm. 578–581.
  313. ^ Schnabel 1972, hlm. 320.
  314. ^ Senate Committees on Armed Services and Foreign Relations, 15 May 1951—Military Situation in the Far East, hearings, 82d Congress, 1st session, part 1, p. 77 (1951).
  315. ^ a b James 1985, hlm. 591.
  316. ^ Anders 1988, hlm. 1–2.
  317. ^ Cumings, Bruce. "Why Did Truman Really Fire MacArthur? ... The Obscure History of Nuclear Weapons and the Korean War Provides the Answer". History News Network. Diakses tanggal 19 June 2011. 
  318. ^ Anders 1988, hlm. 3–4.
  319. ^ Dingman 1988, hlm. 72.

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Life 7 August 1970" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "west-point Thayer" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "JeanObit" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "MacArthurism" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Orders_no13" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "rmc.ca Award" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "IMDb" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Referensi

Bacaan tambahan

Pranala luar