Kehidupan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.241.14.217 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Danu Widjajanto
Tag: Pengembalian
Bsmttch (bicara | kontrib)
Pengembangan.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
<!--warna, item dan gambar jangan diubah-->
<!--warna, item dan gambar jangan diubah-->
| color = {{tc2|life}}
| color = {{tc2|life}}
| fossil_range = {{Long fossil range|4280|0}}
| fossil_range = {{Long fossil range|3770|0|earliest=4280}} [[Arkean]] - [[Holosen|Sekarang]] (kemungkinan berasal dari [[Hadean]])
| image = Ruwenpflanzen.jpg
| image = Ruwenpflanzen.jpg
| upright = 1.3
| upright = 1.3
Baris 23: Baris 23:
}}
}}


'''Kehidupan''' <!--atau '''''biota''''' (jangan disamakan dengan [[biota (ekologi)|biota]] dalam [[ekologi]])--> adalah ciri yang membedakan [[objek fisik]] yang memiliki [[proses biologis]] (yaitu [[organisme]] hidup) dengan objek fisik yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah berhenti (karena telah mati) atau karena mereka tidak pernah memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.<ref>{{Cite web|url=https://www.dictionary.com/browse/life|title=Life|access-date=21 Juli 2020|website=Dictionary}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/life|title=Life|access-date=21 Juli 2020|website=Merriam-Webster}}</ref> Ilmu yang berkaitan dengan studi tentang kehidupan adalah [[biologi]].
'''Kehidupan''' <!--atau '''''biota''''' (jangan disamakan dengan [[biota (ekologi)|biota]] dalam [[ekologi]])--> adalah ciri yang membedakan [[objek fisik]] yang memiliki [[proses biologis]] (yaitu [[organisme]] hidup) dengan objek fisik yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah berhenti (karena telah mati) atau karena mereka tidak pernah memiliki fungsi tersebut dan [[diklasifikasikan]] sebagai benda mati.<ref>{{Cite web|url=https://www.dictionary.com/browse/life|title=Life|access-date=21 Juli 2020|website=Dictionary}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/life|title=Life|access-date=21 Juli 2020|website=Merriam-Webster}}</ref> Ilmu yang berkaitan dengan studi tentang kehidupan adalah [[biologi]].


Kehidupan hadir dalam berbagai bentuk organisme di Bumi, seperti [[tumbuhan]], [[hewan]], [[fungi]], [[protista]], [[arkea]], dan [[bakteri]]. Organisme hidup mengalami [[metabolisme]], mempertahankan [[homeostasis]], memiliki kemampuan untuk [[reproduksi sel|tumbuh]], menanggapi rangsangan, be[[reproduksi]], dan—melalui [[seleksi alam]]—ber[[adaptasi]] dengan lingkungan mereka dalam generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi melalui berbagai cara. Sifat-sifat umum dari organisme ini yaitu [[sel (biologi)|sel]] berbasis [[kehidupan berbasis karbon|karbon]] dan air, dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang bisa diwariskan.
Kehidupan hadir dalam berbagai bentuk organisme di Bumi, seperti [[tumbuhan]], [[hewan]], [[fungi]], [[protista]], [[arkea]], dan [[bakteri]]<ref>{{Cite book|last=Parker|first=Sybil, P|date=1984|title=McGraw-Hill Dictionary of Biology|publisher=McGraw-Hill Company|url-status=live}}</ref>. Organisme hidup mengalami [[metabolisme]], mempertahankan [[homeostasis]], memiliki kemampuan untuk [[reproduksi sel|tumbuh]], menanggapi rangsangan, be[[reproduksi]], dan—melalui [[seleksi alam]]—ber[[adaptasi]] dengan lingkungan mereka dalam generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi melalui berbagai cara. Sifat-sifat umum dari organisme ini yaitu [[sel (biologi)|sel]] berbasis [[kehidupan berbasis karbon|karbon]] dan air, dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang bisa diwariskan.


[[Abiogenesis]] merupakan proses alami ketika kehidupan muncul dari benda tak hidup, seperti [[senyawa organik]] sederhana. Hipotesis ilmiah yang berlaku saat ini menjelaskan bahwa transisi dari entitas yang tidak hidup menjadi entitas yang hidup bukanlah sebuah peristiwa tunggal, tetapi proses bertahap yang semakin kompleks. Kehidupan di Bumi pertama kali muncul pada 4,28 miliar tahun yang lalu, segera setelah [[Asal usul air di Bumi|samudera terbentuk 4,41 miliar tahun yang lalu]], dan tidak lama setelah Bumi terbentuk 4,54 miliar tahun yang lalu.<ref>{{Cite journal|last=Dodd|first=Matthew S.|last2=Papineau|first2=Dominic|last3=Grenne|first3=Tor|last4=Slack|first4=John F.|last5=Rittner|first5=Martin|last6=Pirajno|first6=Franco|last7=O’Neil|first7=Jonathan|last8=Little|first8=Crispin T. S.|date=Maret 2017|title=Evidence for early life in Earth’s oldest hydrothermal vent precipitates|url=http://www.nature.com/articles/nature21377|journal=Nature|volume=543|issue=7643|pages=60–64|doi=10.1038/nature21377|issn=0028-0836}}</ref><ref>{{Cite news|title=Scientists Say Canadian Bacteria Fossils May Be Earth’s Oldest|url=https://www.nytimes.com/2017/03/01/science/earths-oldest-bacteria-fossils.html|newspaper=The New York Times|date=1 Maret 2017|access-date=21 Juli 2020|issn=0362-4331|first=Carl|last=Zimmer|work=}}</ref> Bentuk kehidupan paling awal yang diketahui adalah mikrofosil bakteri.<ref>{{Cite web|url=https://news.wisc.edu/oldest-fossils-found-show-life-began-before-3-5-billion-years-ago/|title=Oldest fossils ever found show life on Earth began before 3.5 billion years ago|last=|first=|date=18 Desember 2017|website=University of Wisconsin–Madison|access-date=21 Juli 2020}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Schopf|first=J. William|last2=Kitajima|first2=Kouki|last3=Spicuzza|first3=Michael J.|last4=Kudryavtsev|first4=Anatoliy B.|last5=Valley|first5=John W.|date=2 Januari 2018|title=SIMS analyses of the oldest known assemblage of microfossils document their taxon-correlated carbon isotope compositions|url=http://www.pnas.org/lookup/doi/10.1073/pnas.1718063115|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=115|issue=1|pages=53–58|doi=10.1073/pnas.1718063115|issn=0027-8424}}</ref> Para peneliti umumnya berpikir bahwa kehidupan saat ini berasal dari [[Hipotesis dunia RNA|dunia RNA]], meskipun kehidupan berbasis [[RNA]] mungkin bukan kehidupan pertama yang pernah ada.<ref>{{Cite journal|last=Copley|first=Shelley D.|last2=Smith|first2=Eric|last3=Morowitz|first3=Harold J.|date=Desember 2007|title=The origin of the RNA world: Co-evolution of genes and metabolism|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S004520680700051X|journal=Bioorganic Chemistry|volume=35|issue=6|pages=430–443|doi=10.1016/j.bioorg.2007.08.001}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Orgel|first=Leslie E.|date=2003|title=Some consequences of the RNA world hypothesis|url=http://link.springer.com/10.1023/A:1024616317965|journal=Origins of Life and Evolution of the Biosphere|volume=33|issue=2|pages=211–218|doi=10.1023/A:1024616317965}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Robertson|first=M. P.|last2=Joyce|first2=G. F.|date=1 Mei 2012|title=The Origins of the RNA World|url=http://cshperspectives.cshlp.org/lookup/doi/10.1101/cshperspect.a003608|journal=Cold Spring Harbor Perspectives in Biology|volume=4|issue=5|pages=a003608–a003608|doi=10.1101/cshperspect.a003608|issn=1943-0264|pmc=PMC3331698|pmid=20739415}}</ref> [[Percobaan Miller–Urey]] pada tahun 1952 dan penelitian serupa menunjukkan bahwa sebagian besar [[asam amino]] (materi penyusun [[protein]] yang digunakan oleh semua organisme hidup) dapat disintesis dari [[senyawa anorganik]] dalam kondisi yang dimaksudkan untuk meniru [[Sejarah Bumi|periode awal Bumi]]. Berbagai molekul organik kompleks ditemukan di [[Tata Surya]] dan di [[Medium antarbintang|ruang antarbintang]], dan molekul-molekul ini mungkin menjadi [[Prekursor (kimia)|materi awal]] bagi pengembangan kehidupan di Bumi.<ref>{{Cite journal|last=Ehrenfreund|first=P.|last2=Cami|first2=J.|date=1 Desember 2010|title=Cosmic Carbon Chemistry: From the Interstellar Medium to the Early Earth|url=http://cshperspectives.cshlp.org/lookup/doi/10.1101/cshperspect.a002097|journal=Cold Spring Harbor Perspectives in Biology|volume=2|issue=12|pages=a002097–a002097|doi=10.1101/cshperspect.a002097|issn=1943-0264|pmc=PMC2982172|pmid=20554702}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Perkins|first=Sid|date=8 April 2015|title=Organic molecules found circling nearby star|url=http://news.sciencemag.org/chemistry/2015/04/organic-molecules-found-circling-nearby-star|journal=Science|volume=|issue=|pages=|doi=10.1126/science.aab2455|issn=0036-8075}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.chemistryworld.com/news/chemicals-formed-on-meteorites-may-have-started-life-on-earth/8448.article|title=Chemicals formed on meteorites may have started life on Earth|last=King|first=Anthony|date=14 April 2015|website=Chemistry World|access-date=21 Juli 2020}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Saladino|first=Raffaele|last2=Carota|first2=Eleonora|last3=Botta|first3=Giorgia|last4=Kapralov|first4=Mikhail|last5=Timoshenko|first5=Gennady N.|last6=Rozanov|first6=Alexei Y.|last7=Krasavin|first7=Eugene|last8=Di Mauro|first8=Ernesto|date=26 Mei 2015|title=Meteorite-catalyzed syntheses of nucleosides and of other prebiotic compounds from formamide under proton irradiation|url=http://www.pnas.org/lookup/doi/10.1073/pnas.1422225112|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=112|issue=21|pages=E2746–E2755|doi=10.1073/pnas.1422225112|issn=0027-8424|pmc=PMC4450408|pmid=25870268}}</ref>
[[Abiogenesis]] adalah proses alami ketika kehidupan muncul dari benda tak hidup, seperti [[senyawa organik]] sederhana. Hipotesis ilmiah yang berlaku saat ini menjelaskan bahwa transisi dari entitas yang tidak hidup menjadi entitas yang hidup bukanlah sebuah peristiwa tunggal, tetapi proses bertahap yang semakin kompleks. Kehidupan di Bumi pertama kali muncul 4,28 miliar tahun yang lalu, setelah [[Asal usul air di Bumi|samudera terbentuk 4,41 miliar tahun yang lalu]], dan tidak lama setelah Bumi terbentuk 4,54 miliar tahun yang lalu.<ref>{{Cite journal|last=Dodd|first=Matthew S.|last2=Papineau|first2=Dominic|last3=Grenne|first3=Tor|last4=Slack|first4=John F.|last5=Rittner|first5=Martin|last6=Pirajno|first6=Franco|last7=O’Neil|first7=Jonathan|last8=Little|first8=Crispin T. S.|date=Maret 2017|title=Evidence for early life in Earth’s oldest hydrothermal vent precipitates|url=http://www.nature.com/articles/nature21377|journal=Nature|volume=543|issue=7643|pages=60–64|doi=10.1038/nature21377|issn=0028-0836}}</ref><ref>{{Cite news|title=Scientists Say Canadian Bacteria Fossils May Be Earth’s Oldest|url=https://www.nytimes.com/2017/03/01/science/earths-oldest-bacteria-fossils.html|newspaper=The New York Times|date=1 Maret 2017|access-date=21 Juli 2020|issn=0362-4331|first=Carl|last=Zimmer|work=}}</ref> Bentuk kehidupan paling awal yang diketahui adalah mikrofosil bakteri.<ref>{{Cite web|url=https://news.wisc.edu/oldest-fossils-found-show-life-began-before-3-5-billion-years-ago/|title=Oldest fossils ever found show life on Earth began before 3.5 billion years ago|last=|first=|date=18 Desember 2017|website=University of Wisconsin–Madison|access-date=21 Juli 2020}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Schopf|first=J. William|last2=Kitajima|first2=Kouki|last3=Spicuzza|first3=Michael J.|last4=Kudryavtsev|first4=Anatoliy B.|last5=Valley|first5=John W.|date=2 Januari 2018|title=SIMS analyses of the oldest known assemblage of microfossils document their taxon-correlated carbon isotope compositions|url=http://www.pnas.org/lookup/doi/10.1073/pnas.1718063115|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=115|issue=1|pages=53–58|doi=10.1073/pnas.1718063115|issn=0027-8424}}</ref> Para peneliti umumnya berpikir bahwa kehidupan saat ini berasal dari [[Hipotesis dunia RNA|dunia RNA]], meskipun kehidupan berbasis [[RNA]] mungkin bukan kehidupan pertama yang pernah ada.<ref>{{Cite journal|last=Copley|first=Shelley D.|last2=Smith|first2=Eric|last3=Morowitz|first3=Harold J.|date=Desember 2007|title=The origin of the RNA world: Co-evolution of genes and metabolism|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S004520680700051X|journal=Bioorganic Chemistry|volume=35|issue=6|pages=430–443|doi=10.1016/j.bioorg.2007.08.001}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Orgel|first=Leslie E.|date=2003|title=Some consequences of the RNA world hypothesis|url=http://link.springer.com/10.1023/A:1024616317965|journal=Origins of Life and Evolution of the Biosphere|volume=33|issue=2|pages=211–218|doi=10.1023/A:1024616317965}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Robertson|first=M. P.|last2=Joyce|first2=G. F.|date=1 Mei 2012|title=The Origins of the RNA World|url=http://cshperspectives.cshlp.org/lookup/doi/10.1101/cshperspect.a003608|journal=Cold Spring Harbor Perspectives in Biology|volume=4|issue=5|pages=a003608–a003608|doi=10.1101/cshperspect.a003608|issn=1943-0264|pmc=PMC3331698|pmid=20739415}}</ref> [[Percobaan Miller–Urey]] pada tahun 1952 dan penelitian serupa menunjukkan bahwa sebagian besar [[asam amino]] (materi penyusun [[protein]] yang digunakan oleh semua organisme hidup) dapat disintesis dari [[senyawa anorganik]] dalam kondisi yang dimaksudkan untuk meniru [[Sejarah Bumi|periode awal Bumi]]. Berbagai molekul organik kompleks ditemukan di [[Tata Surya]] dan di [[Medium antarbintang|ruang antarbintang]], dan molekul-molekul ini mungkin menjadi [[Prekursor (kimia)|materi awal]] bagi pengembangan kehidupan di Bumi.<ref>{{Cite journal|last=Ehrenfreund|first=P.|last2=Cami|first2=J.|date=1 Desember 2010|title=Cosmic Carbon Chemistry: From the Interstellar Medium to the Early Earth|url=http://cshperspectives.cshlp.org/lookup/doi/10.1101/cshperspect.a002097|journal=Cold Spring Harbor Perspectives in Biology|volume=2|issue=12|pages=a002097–a002097|doi=10.1101/cshperspect.a002097|issn=1943-0264|pmc=PMC2982172|pmid=20554702}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Perkins|first=Sid|date=8 April 2015|title=Organic molecules found circling nearby star|url=http://news.sciencemag.org/chemistry/2015/04/organic-molecules-found-circling-nearby-star|journal=Science|volume=|issue=|pages=|doi=10.1126/science.aab2455|issn=0036-8075}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.chemistryworld.com/news/chemicals-formed-on-meteorites-may-have-started-life-on-earth/8448.article|title=Chemicals formed on meteorites may have started life on Earth|last=King|first=Anthony|date=14 April 2015|website=Chemistry World|access-date=21 Juli 2020}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Saladino|first=Raffaele|last2=Carota|first2=Eleonora|last3=Botta|first3=Giorgia|last4=Kapralov|first4=Mikhail|last5=Timoshenko|first5=Gennady N.|last6=Rozanov|first6=Alexei Y.|last7=Krasavin|first7=Eugene|last8=Di Mauro|first8=Ernesto|date=26 Mei 2015|title=Meteorite-catalyzed syntheses of nucleosides and of other prebiotic compounds from formamide under proton irradiation|url=http://www.pnas.org/lookup/doi/10.1073/pnas.1422225112|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=112|issue=21|pages=E2746–E2755|doi=10.1073/pnas.1422225112|issn=0027-8424|pmc=PMC4450408|pmid=25870268}}</ref>


Sejak awal, organisme di Bumi telah mengalami perubahan lingkungan dalam [[skala waktu geologi]]. Mereka juga telah beradaptasi untuk bertahan hidup di sebagian besar ekosistem dan kondisi. Beberapa [[mikroorganisme]] yang disebut [[ekstremofil]] tumbuh di lingkungan ekstrem (secara fisik atau geokimia) yang merusak sebagian besar organisme lain di Bumi. Sel dianggap unit struktural dan fungsional kehidupan. Ada dua jenis sel, yaitu [[prokariota]] dan [[eukariota]], yang terdiri dari [[sitoplasma]] yang tertutup dalam [[membran]] dan mengandung banyak biomolekul seperti protein dan [[asam nukleat]]. Sel bereproduksi melalui [[pembelahan sel]], yaitu proses ketika sel induk membelah menjadi dua sel anak atau lebih.
Sejak awal, organisme di Bumi telah mengalami perubahan lingkungan dalam [[skala waktu geologi]]. Mereka juga telah beradaptasi untuk bertahan hidup di sebagian besar ekosistem dan kondisi. Beberapa [[mikroorganisme]] yang disebut [[ekstremofil]] tumbuh di lingkungan ekstrem (secara fisik atau geokimia) yang merusak sebagian besar organisme lain di Bumi. Sel dianggap unit struktural dan fungsional kehidupan. Ada dua jenis sel, yaitu [[prokariota]] dan [[eukariota]], yang terdiri dari [[sitoplasma]] yang tertutup dalam [[membran]] dan mengandung banyak biomolekul seperti protein dan [[asam nukleat]]. Sel bereproduksi melalui [[pembelahan sel]], yaitu proses ketika sel induk membelah menjadi dua sel anak atau lebih.


Pada masa lalu, ada banyak upaya untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan "kehidupan" melalui konsep usang seperti [[gaya odik]], [[hylemorfisme]], [[generasi spontan]], dan [[vitalisme]], yang kini telah dibantah oleh penemuan biologis. [[Aristoteles]] dianggap sebagai orang pertama yang mengklasifikasikan organisme. [[Carolus Linnaeus]] kemudian memperkenalkan sistem nomenklatur binomial untuk mengklasifikasikan spesies. Belakangan, kelompok dan kategori kehidupan baru ditemukan, seperti sel dan mikroorganisme, yang merevisi struktur hubungan di antara organisme hidup. Meskipun saat ini kehidupan hanya diketahui di Bumi, para ilmuwan berspekulasi akan keberadaan [[kehidupan ekstraterestrial]]. Sementara itu, [[kehidupan buatan]] merupakan simulasi komputer atau rekonstruksi buatan manusia dalam segala aspek kehidupan, yang sering digunakan untuk memeriksa sistem yang berkaitan dengan kehidupan alami. [[Kematian]] adalah berhentinya semua fungsi biologis yang menopang suatu organisme secara permanen sehingga merupakan akhir dari kehidupannya. [[Kepunahan]] adalah istilah yang menggambarkan akhir kehidupan dari suatu kelompok atau [[takson]], yang biasanya merujuk pada suatu spesies. [[Fosil]] adalah sisa-sisa organisme.
Pada masa lalu, ada banyak upaya untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan "kehidupan" melalui konsep usang seperti [[gaya odik]], [[hylemorfisme]], [[generasi spontan]], dan [[vitalisme]], yang kini telah dibantah oleh penemuan biologis. [[Aristoteles]] dianggap sebagai orang pertama yang mengklasifikasikan organisme. [[Carolus Linnaeus]] kemudian memperkenalkan sistem nomenklatur binomial untuk mengklasifikasikan spesies. Belakangan, kelompok dan kategori kehidupan baru ditemukan, seperti sel dan mikroorganisme, yang merevisi struktur hubungan di antara organisme hidup. Meskipun saat ini kehidupan hanya diketahui di Bumi, para ilmuwan berspekulasi akan keberadaan [[kehidupan ekstraterestrial]]. Sementara itu, [[kehidupan buatan]] adalah simulasi komputer atau rekonstruksi buatan manusia dalam segala aspek kehidupan, yang sering digunakan untuk memeriksa sistem yang berkaitan dengan kehidupan alami. [[Kematian]] adalah berhentinya semua fungsi biologis yang menopang suatu organisme secara permanen sehingga merupakan akhir dari kehidupannya. [[Kepunahan]] adalah istilah yang menggambarkan akhir kehidupan dari suatu kelompok atau [[takson]], yang biasanya merujuk pada suatu spesies. [[Fosil]] adalah sisa-sisa organisme.


Dalam [[filsafat]] dan [[agama]], konsepsi kehidupan dan sifatnya bervariasi. Keduanya menawarkan interpretasi mengenai bagaimana kehidupan berkaitan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh isu-isu terkait, termasuk sikap hidup, tujuan, konsep [[tuhan]] atau [[dewa]], [[jiwa]] atau [[kehidupan setelah kematian]].
Dalam [[filsafat]] dan [[agama]], konsepsi kehidupan dan sifatnya bervariasi. Keduanya menawarkan interpretasi mengenai bagaimana kehidupan berkaitan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh isu-isu terkait, termasuk sikap hidup, tujuan, konsep [[tuhan]] atau [[dewa]], [[jiwa]] atau [[kehidupan setelah kematian]].


== Definisi ==
== Definisi ==
Untuk mendefinisikan "kehidupan" dalam istilah yang tegas masih merupakan tantangan bagi para ilmuwan dan filsuf.<ref>[http://www.astrobio.net/exclusive/226/defining-life Defining Life: Astrobiology Magazine – earth science – evolution distribution Origin of life universe life beyond]</ref><ref>[http://www.nbi.dk/~emmeche/cePubl/97e.defLife.v3f.html Defining Life, Explaining Emergence]</ref><ref>{{cite web
Untuk mendefinisikan "kehidupan" dalam istilah yang tegas masih merupakan tantangan bagi para ilmuwan dan filsuf.<ref>{{Cite web |url=http://www.astrobio.net/exclusive/226/defining-life |title=Defining Life: Astrobiology Magazine–earth science–evolution distribution Origin of life universe–life beyond |access-date=2011-06-23 |archive-date=2012-04-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120421211210/http://www.astrobio.net/exclusive/226/defining-life |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.nbi.dk/~emmeche/cePubl/97e.defLife.v3f.html |title=Defining Life, Explaining Emergence |access-date=2011-06-23 |archive-date=2012-03-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120314095044/http://www.nbi.dk/~emmeche/cePubl/97e.defLife.v3f.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite web
| url = http://artsandsciences.colorado.edu/magazine/2009/03/can-we-define-life/
| url = http://artsandsciences.colorado.edu/magazine/2009/03/can-we-define-life/
| title = Can We Define Life
| title = Can We Define Life
Baris 70: Baris 70:


=== Biologi ===
=== Biologi ===
Karena tidak ada definisi tegas dari kehidupan, pemahaman saat ini bersifat deskriptif: kehidupan merupakan ciri organisme yang menunjukkan semua atau sebagian besar dari fenomena berikut, yaitu:<ref name=McKay/><ref>{{cite web
Karena tidak ada definisi tegas dari kehidupan, pemahaman saat ini bersifat deskriptif: kehidupan merupakan ciri [[organisme]] yang menunjukkan semua atau sebagian besar dari fenomena berikut, yaitu:<ref name=McKay/><ref>{{cite web
| url = http://www2.una.edu/pdavis/BI%20101/Overview%20Fall%202004.htm
|url = http://www2.una.edu/pdavis/BI%20101/Overview%20Fall%202004.htm
| title = How to Define Life
|title = How to Define Life
| accessdate = 2008-10-17
|accessdate = 2008-10-17
| last = Davison
|last = Davison
| first = Paul G.
|first = Paul G.
| publisher = The University of North Alabama
|publisher = The University of North Alabama
|archive-date = 2008-11-01
}}</ref>
|archive-url = https://web.archive.org/web/20081101024755/http://www2.una.edu/pdavis/BI%20101/Overview%20Fall%202004.htm
|dead-url = yes
}}</ref>
# '''[[Homeostasis]]''': Pengaturan kondisi internal untuk mempertahankan keadaan konstan, misalnya, konsentrasi elektrolit atau mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu.
# '''[[Homeostasis]]''': Pengaturan kondisi internal untuk mempertahankan keadaan konstan, misalnya, konsentrasi elektrolit atau mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu.
# '''[[Organisasi biologis|Organisasi]]''': Secara struktural terdiri dari satu atau lebih sel, yang merupakan satuan dasar kehidupan.
# '''[[Organisasi biologis|Organisasi]]''': Secara struktural terdiri dari satu atau lebih sel, yang merupakan satuan dasar kehidupan.
Baris 94: Baris 97:
* Hal-hal yang memiliki kemampuan untuk [[metabolisme]] dan pergerakan.<ref name=McKay/>
* Hal-hal yang memiliki kemampuan untuk [[metabolisme]] dan pergerakan.<ref name=McKay/>
* Hidup adalah penundaan pembauran atau penyebaran spontan energi internal dari biomolekul menuju kondisi mikro yang lebih potensial.<ref name=BC>{{cite web
* Hidup adalah penundaan pembauran atau penyebaran spontan energi internal dari biomolekul menuju kondisi mikro yang lebih potensial.<ref name=BC>{{cite web
| url = http://biocab.org/Astrobiology.html
|url = http://biocab.org/Astrobiology.html
| title = Astrobiology
|title = Astrobiology
| accessdate = 2011-01-17
|accessdate = 2011-01-17
| date = September 26, 2006
|date = September 26, 2006
| publisher = Biology Cabinet
|publisher = Biology Cabinet
|archive-date = 2010-12-12
}}</ref>
|archive-url = https://web.archive.org/web/20101212184044/http://biocab.org/Astrobiology.html
|dead-url = yes
}}</ref>
* Makhluk hidup adalah sistem termodinamika yang memiliki struktur [[molekul]] yang terorganisir.<ref name=BC/>
* Makhluk hidup adalah sistem termodinamika yang memiliki struktur [[molekul]] yang terorganisir.<ref name=BC/>


Baris 113: Baris 119:
| pages = 182–186
| pages = 182–186
}}</ref> karena mereka memiliki [[gen]], berevolusi dengan [[seleksi alam]],<ref name="pmid17914905">{{Cite journal
}}</ref> karena mereka memiliki [[gen]], berevolusi dengan [[seleksi alam]],<ref name="pmid17914905">{{Cite journal
| author = Holmes EC
|author = Holmes EC
| title = Viral evolution in the genomic age
|title = Viral evolution in the genomic age
| journal = PLoS Biol.
|journal = PLoS Biol.
| volume = 5
|volume = 5
| issue = 10
|issue = 10
| pages = e278
|pages = e278
| date = October 2007
|date = October 2007
| pmid = 17914905
|pmid = 17914905
| pmc = 1994994
|pmc = 1994994
| doi = 10.1371/journal.pbio.0050278
|doi = 10.1371/journal.pbio.0050278
| url = http://biology.plosjournals.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1371/journal.pbio.0050278
|url = http://biology.plosjournals.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1371/journal.pbio.0050278
| accessdate = 2008-09-13
|accessdate = 2008-09-13
|archive-date = 2020-04-21
}}</ref> dan bereplikasi dengan menciptakan beberapa salinan dari diri mereka sendiri melalui perakitan diri. Namun, virus tidak ber[[metabolisme]] dan memerlukan sel induk untuk membuat produk baru. Perakitan diri virus dalam sel induk memiliki implikasi untuk studi asal usul kehidupan, karena dapat mendukung [[hipotesis]] bahwa kehidupan dapat dimulai dari [[molekul|molekul organik]] yang bersifat merakit diri.<ref name="pmid16984643">{{Cite journal
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200421144410/http://www.plosbiology.org/perlserv/?request=get-document&doi=10.1371%2Fjournal.pbio.0050278
| author = Koonin EV, Senkevich TG, Dolja VV
|dead-url = yes
| title = The ancient Virus World and evolution of cells
}}</ref> dan bereplikasi dengan menciptakan beberapa salinan dari diri mereka sendiri melalui perakitan diri. Namun, virus tidak ber[[metabolisme]] dan memerlukan sel induk untuk membuat produk baru. Perakitan diri virus dalam sel induk memiliki implikasi untuk studi asal usul kehidupan, karena dapat mendukung [[hipotesis]] bahwa kehidupan dapat dimulai dari [[molekul|molekul organik]] yang bersifat merakit diri.<ref name="pmid16984643">{{Cite journal
| journal = Biol. Direct
|author = Koonin EV, Senkevich TG, Dolja VV
| volume = 1
|title = The ancient Virus World and evolution of cells
| page = 29
| year = 2006
|journal = Biol. Direct
| pmid = 16984643
|volume = 1
| pmc = 1594570
|page = 29
| doi = 10.1186/1745-6150-1-29
|year = 2006
|pmid = 16984643
| url = http://www.biology-direct.com/content/1//29
|pmc = 1594570
| accessdate = 2008-09-14
|doi = 10.1186/1745-6150-1-29
}}</ref><ref>{{cite web
| url = http://www.mcb.uct.ac.za/tutorial/virorig.html#Virus%20Origins
|url = http://www.biology-direct.com/content/1//29
|accessdate = 2008-09-14
|archive-date = 2012-12-04
|archive-url = https://archive.today/20121204144019/http://www.biology-direct.com/content/1//29
|dead-url = yes
}}</ref><ref>{{cite web
| url = http://www.mcb.uct.ac.za/tutorial/virorig.html#Virus%20Origins
| title = Origins of Viruses
| title = Origins of Viruses
| accessdate = 2009-04-12
| accessdate = 2009-04-12
| last = Rybicki
| last = Rybicki
| first = Ed
| first = Ed
| date = November 1997
| date = November 1997
| archive-date = 2009-05-09
| archive-url = https://web.archive.org/web/20090509094459/http://www.mcb.uct.ac.za/tutorial/virorig.html#Virus%20Origins
| dead-url = yes
}}</ref>
}}</ref>


Baris 159: Baris 174:
|coauthor = Sagan, Dorion
|coauthor = Sagan, Dorion
|title = What is Life?
|title = What is Life?
|url = https://archive.org/details/whatislife0000marg
|publisher = University of California Press
|publisher = University of California Press
|year = 1995
|year = 1995
Baris 165: Baris 181:
|last = Lovelock
|last = Lovelock
|first = James
|first = James
|title = Gaia – a New Look at Life on Earth
|title = Gaia–a New Look at Life on Earth
|publisher = Oxford University Press
|publisher = Oxford University Press
|year = 2000
|year = 2000
Baris 177: Baris 193:
|year = 2003
|year = 2003
}}</ref><ref>{{cite web
}}</ref><ref>{{cite web
| date = September 29, 2006
|date = September 29, 2006
| publisher = Biology Cabinet
|publisher = Biology Cabinet
| url = http://biocab.org/Exobiology.html#anchor_41
|url = http://biocab.org/Exobiology.html#anchor_41
| title = BIOPHYSICS: DEFINITION OF LIFE AND BRIEF EXPLANATION OF EACH TERM
|title = BIOPHYSICS: DEFINITION OF LIFE AND BRIEF EXPLANATION OF EACH TERM
| accessdate = 2009-07-22
|accessdate = 2009-07-22
| first = Nahle, Nasif S. Exobiology
|first = Nahle, Nasif S. Exobiology
|archive-date = 2006-07-18
}}</ref>
|archive-url = https://web.archive.org/web/20060718180056/http://biocab.org/Exobiology.html#anchor_41
|dead-url = yes
}}</ref>


=== Teori sistem kehidupan ===
=== Teori sistem kehidupan ===
Baris 194: Baris 213:
|date = October 8, 2007
|date = October 8, 2007
}} Cleland and Chyba wrote a chapter in Planets and Life: "In the absence of such a theory, we are in a position analogous to that of a 16th-century investigator trying to define 'water' in the absence of molecular theory." [...] "Without access to living things having a different historical origin, it is difficult and perhaps ultimately impossible to formulate an adequately general theory of the nature of living systems".</ref> Teori umum semacam itu, yang muncul dari ilmu ekologi dan biologi, berupaya untuk memetakan prinsip-prinsip umum untuk bagaimana semua sistem yang hidup bekerja. Alih-alih memeriksa fenomena dengan mencoba memilah-milah berbagai hal ke dalam bagian-bagian komponennya, teori sistem kehidupan yang umum menyelidiki fenomena dalam hal pola dinamis dari hubungan organisme dengan lingkungan mereka.<ref>{{cite web
}} Cleland and Chyba wrote a chapter in Planets and Life: "In the absence of such a theory, we are in a position analogous to that of a 16th-century investigator trying to define 'water' in the absence of molecular theory." [...] "Without access to living things having a different historical origin, it is difficult and perhaps ultimately impossible to formulate an adequately general theory of the nature of living systems".</ref> Teori umum semacam itu, yang muncul dari ilmu ekologi dan biologi, berupaya untuk memetakan prinsip-prinsip umum untuk bagaimana semua sistem yang hidup bekerja. Alih-alih memeriksa fenomena dengan mencoba memilah-milah berbagai hal ke dalam bagian-bagian komponennya, teori sistem kehidupan yang umum menyelidiki fenomena dalam hal pola dinamis dari hubungan organisme dengan lingkungan mereka.<ref>{{cite web
| url = http://www.mollyyoungbrown.com/systems_article.htm
| url = http://www.mollyyoungbrown.com/systems_article.htm
| title = Patterns, Flows, and Interrelationship
| title = Patterns, Flows, and Interrelationship
| accessdate = 2009-06-27
| accessdate = 2009-06-27
| first = Molly Young Brown
| first = Molly Young Brown
| year = 2002
| year = 2002
| archive-date = 2009-01-08
| archive-url = https://web.archive.org/web/20090108122526/http://www.mollyyoungbrown.com/systems_article.htm
| dead-url = yes
}}</ref>
}}</ref>


==== Hipotesis Gaia ====
==== Hipotesis Gaia ====
{{main|Hipotesis Gaia}}
{{main|Hipotesis Gaia}}
Gagasan bahwa bumi hidup sudah ada sejak dahulu, tetapi gagasan tersebut baru dikemukakan sebagai fakta ilmiah oleh ilmuwan [[Skotlandia]], [[James Hutton]], pada tahun 1785. Ia menyatakan bahwa bumi adalah superorganisme, dan bahwa penelitian yang tepat harus [[fisiologi]]s. Hutton dikenang sebagai bapak [[geologi]], tetapi gagasan tentang bumi yang hidup dilupakan dalam reduksionisme kuat dari abad ke-19.<ref>''GAIA – A new look at life on Earth. [[James Lovelock]] 1979. hal. 10. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.''</ref>
Gagasan bahwa bumi hidup sudah ada sejak dahulu, tetapi gagasan tersebut baru dikemukakan sebagai fakta ilmiah oleh ilmuwan [[Skotlandia]], [[James Hutton]], pada tahun 1785. Ia menyatakan bahwa bumi adalah superorganisme, dan bahwa penelitian yang tepat harus [[fisiologi]]s. Hutton dikenang sebagai bapak [[geologi]], tetapi gagasan tentang bumi yang hidup dilupakan dalam reduksionisme kuat dari abad ke-19.<ref>''GAIA–A new look at life on Earth. [[James Lovelock]] 1979. hal. 10. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.''</ref>


[[Hipotesis Gaia]], yang awalnya diusulkan pada tahun 1960 oleh ilmuwan [[James Lovelock]],<ref name="Lovelock1965">{{Cite journal
[[Hipotesis Gaia]], yang awalnya diusulkan pada tahun 1960 oleh ilmuwan [[James Lovelock]],<ref name="Lovelock1965">{{Cite journal
Baris 215: Baris 237:
| doi = 10.1038/207568a0
| doi = 10.1038/207568a0
| pmid = 5883628
| pmid = 5883628
}}</ref><ref>[http://www.jameslovelock.org/page4.html Geophysiology]</ref> merupakan gagasan bahwa kehidupan di bumi berfungsi sebagai organisme tunggal yang benar-benar mendefinisikan dan memelihara kondisi lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.<ref>''GAIA – A new look at life on Earth. [[James Lovelock]]. 1979. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.''</ref>
}}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.jameslovelock.org/page4.html |title=Geophysiology |access-date=2011-06-23 |archive-date=2007-05-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070506073502/http://www.jameslovelock.org/page4.html |dead-url=yes }}</ref> merupakan gagasan bahwa kehidupan di bumi berfungsi sebagai organisme tunggal yang benar-benar mendefinisikan dan memelihara kondisi lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.<ref>''GAIA–A new look at life on Earth. [[James Lovelock]]. 1979. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.''</ref>


==== Ketidakterpecahan ====
==== Ketidakterpecahan ====
Baris 241: Baris 263:
| image2 = Herds Maasi Mara (cropped and straightened).jpg
| image2 = Herds Maasi Mara (cropped and straightened).jpg
| caption2 = Kawanan zebra dan impala bertemu di dataran [[Maasai Mara]]
| caption2 = Kawanan zebra dan impala bertemu di dataran [[Maasai Mara]]
| image3 = Grand prismatic spring.jpg
| image3 = Aerial image of Grand Prismatic Spring (view from the south).jpg
| caption3 = Sebuah foto udara hamparan mikrob di sekitar ''[[Grand Prismatic Spring]]'' [[Taman Nasional Yellowstone]]
| caption3 = Sebuah foto udara hamparan mikrob di sekitar ''[[Grand Prismatic Spring]]'' [[Taman Nasional Yellowstone]]
}}
}}
Baris 250: Baris 272:


=== Hylemorfisme ===
=== Hylemorfisme ===
[[Hylemorfisme]] adalah teori yang berasal dari [[Aristoteles]] (322 SM) yang menyatakan bahwa segala sesuatu adalah kombinasi dari materi dan bentuk. Aristoteles adalah salah satu penulis kuno pertama yang melakukan pendekatan pada subjek hidup dengan cara ilmiah. Biologi adalah salah satu minat utamanya, dan terdapat bahan biologi yang ekstensif dalam tulisan-tulisannya. Menurut dia, segala sesuatu di alam semesta material memiliki unsur materi dan bentuk. Bentuk dari suatu makhluk hidup adalah jiwanya (dalam [[bahasa Yunani]], ''psyche '', Latin ''anima''). Menurut Aristoteles, terdapat tiga macam jiwa, yaitu:<ref>Aristotle, ''De Anima'', Book II</ref>
[[Hylemorfisme]] adalah teori yang dicetuskan oleh [[Aristoteles]] (322 SM). Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu adalah kombinasi dari materi dan bentuk. Aristoteles adalah salah satu penulis kuno pertama yang melakukan pendekatan pada subjek hidup dengan cara ilmiah. Biologi adalah salah satu minat utamanya, dan terdapat bahan biologi yang ekstensif dalam tulisan-tulisannya. Menurutnya, segala sesuatu di alam semesta material memiliki unsur materi dan bentuk. Bentuk dari suatu makhluk hidup adalah jiwanya (dalam [[bahasa Yunani]], ''psyche '', Latin ''anima''). Menurut Aristoteles, terdapat tiga macam jiwa, yaitu:<ref>Aristotle, ''De Anima'', Book II</ref>
* "jiwa vegetatif" tanaman, yang menyebabkan mereka untuk tumbuh dan membusuk dan memelihara diri mereka sendiri, tetapi tidak menyebabkan gerakan dan sensasi
* "jiwa vegetatif" tanaman, yang menyebabkan mereka untuk tumbuh dan membusuk dan memelihara diri mereka sendiri, tetapi tidak menyebabkan gerakan dan sensasi
* "jiwa hewan" yang menyebabkan hewan untuk bergerak dan merasa;
* "jiwa hewan" yang menyebabkan hewan untuk bergerak dan merasa;
Baris 293: Baris 315:
[[Berkas:20100422 235222 Cyanobacteria.jpg|jmpl|[[Cyanobacteria]] [[bencana oksigen|mengubah]] komposisi bentuk kehidupan di Bumi dengan merangsang [[keanekaragaman hayati]] dan hampir memunahkan [[organisme anaerobik|organisme-organisme yang tidak memerlukan oksigen]].]]
[[Berkas:20100422 235222 Cyanobacteria.jpg|jmpl|[[Cyanobacteria]] [[bencana oksigen|mengubah]] komposisi bentuk kehidupan di Bumi dengan merangsang [[keanekaragaman hayati]] dan hampir memunahkan [[organisme anaerobik|organisme-organisme yang tidak memerlukan oksigen]].]]
Keanekaragaman kehidupan di Bumi saat ini adalah hasil dari interaksi dinamis antara kesempatan genetis, kemampuan metabolisme, tantangan lingkungan,<ref name=astrobiology>{{cite web
Keanekaragaman kehidupan di Bumi saat ini adalah hasil dari interaksi dinamis antara kesempatan genetis, kemampuan metabolisme, tantangan lingkungan,<ref name=astrobiology>{{cite web
| url = http://astrobiology.arc.nasa.gov/roadmap/g5.html
|url = http://astrobiology.arc.nasa.gov/roadmap/g5.html
| title = Understand the evolutionary mechanisms and environmental limits of life
|title = Understand the evolutionary mechanisms and environmental limits of life
| accessdate = 2009-07-13
|accessdate = 2009-07-13
| last = Rothschild
|last = Rothschild
| first = Lynn
|first = Lynn
| date = September, 2003
|date = September, 2003
| publisher = NASA
|publisher = NASA
|archive-date = 2012-03-11
}}</ref> dan simbiosis.<ref>{{Cite journal
|archive-url = https://www.webcitation.org/664nY11q7?url=http://astrobiology.arc.nasa.gov/roadmap/g5.html
| title = Symbiosis and the origin of life
|dead-url = yes
| journal = Origins of Life and Evolution of Biospheres
}}</ref> dan simbiosis.<ref>{{Cite journal
| date = April, 1977
|title = Symbiosis and the origin of life
| first = G.A.M.
|journal = Origins of Life and Evolution of Biospheres
| last = King
| volume = 8
|date = April, 1977
| issue = 1
|first = G.A.M.
| pages = 39–53
|last = King
| doi = 10.1007/BF00930938
|volume = 8
|issue = 1
| url = http://www.springerlink.com/content/n10p775113175l67/
|pages = 39–53
| accessdate = 2010-02-22
|doi = 10.1007/BF00930938
| bibcode = 1977OrLi....8...39K
|url = http://www.springerlink.com/content/n10p775113175l67/
}}</ref><ref>{{Cite book
|accessdate = 2010-02-22
|bibcode = 1977OrLi....8...39K
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite book
|last = Margulis
|last = Margulis
|first = Lynn
|first = Lynn
Baris 342: Baris 367:
|last = Chiras
|last = Chiras
|first = Daniel C.
|first = Daniel C.
|title = Environmental Science – Creating a Sustainable Future
|title = Environmental Science–Creating a Sustainable Future
|year = 2009
|year = 2009
}}</ref> Di luar itu adalah "zona stres fisiologis," tempat kelangsungan hidup dan reproduksi masih dimungkinkan tetapi tidak optimal. Di luar zona ini adalah "zona ketidaktahanan," yang tidak memungkinkan organisme tersebut untuk hidup. Telah ditentukan bahwa organisme yang memiliki jangkauan ketahanan lebih luas akan lebih menyebar daripada organisme dengan jangkauan ketahanan yang sempit.<ref name=tolerance/>
}}</ref> Di luar itu adalah "zona stres fisiologis," tempat kelangsungan hidup dan reproduksi masih dimungkinkan tetapi tidak optimal. Di luar zona ini adalah "zona ketidaktahanan," yang tidak memungkinkan organisme tersebut untuk hidup. Telah ditentukan bahwa organisme yang memiliki jangkauan ketahanan lebih luas akan lebih menyebar daripada organisme dengan jangkauan ketahanan yang sempit.<ref name=tolerance/>
Baris 448: Baris 473:
[[Bumi]] adalah satu-satunya planet di alam semesta yang dikenal memiliki kehidupan. [[Persamaan Drake]], yang menghubungkan jumlah peradaban ekstraterestrial di galaksi kita yang mungkin kita hubungi, telah digunakan untuk membahas kemungkinan kehidupan di tempat lain, tetapi para ilmuwan tidak setuju pada banyak nilai-nilai variabel dalam persamaan ini. Tergantung pada nilai-nilai tersebut, persamaan dapat menunjukkan bahwa kehidupan bisa muncul sering maupun jarang.
[[Bumi]] adalah satu-satunya planet di alam semesta yang dikenal memiliki kehidupan. [[Persamaan Drake]], yang menghubungkan jumlah peradaban ekstraterestrial di galaksi kita yang mungkin kita hubungi, telah digunakan untuk membahas kemungkinan kehidupan di tempat lain, tetapi para ilmuwan tidak setuju pada banyak nilai-nilai variabel dalam persamaan ini. Tergantung pada nilai-nilai tersebut, persamaan dapat menunjukkan bahwa kehidupan bisa muncul sering maupun jarang.


Daerah sekitar [[bintang deret utama]] yang dapat mendukung kehidupan seperti di Bumi di sebuah planet yang mirip Bumi dikenal dengan sebutan [[zona layak huni]]. Jari-jari dalam dan luar zona ini bervariasi dengan cahaya dari bintang, seperti halnya interval waktu selama zona akan bertahan. Bintang yang lebih besar dari Matahari memiliki zona layak huni yang lebih besar, tetapi akan tetap berada di deret utama untuk interval waktu yang lebih singkat selama kehidupan dapat berevolusi. Bintang [[katai merah]] kecil memiliki masalah yang berlawanan, diperparah dengan tingkat [[medan magnet bintang|aktivitas magnetik]] yang lebih tinggi dan efek penguncian pasang surut dari orbit dekat. Oleh karena itu, bintang-bintang di kisaran massa menengah seperti Matahari mungkin memiliki kondisi yang optimal untuk kehidupan seperti di bumi untuk berkembang. Lokasi bintang dalam galaksi juga dapat berdampak pada kemungkinan membentuk kehidupan.
Daerah sekitar [[bintang deret utama]] yang dapat mendukung kehidupan seperti di Bumi di sebuah planet yang mirip Bumi dikenal dengan sebutan [[zona laik huni]]. Jari-jari dalam dan luar zona ini bervariasi dengan cahaya dari bintang, seperti halnya interval waktu selama zona akan bertahan. Bintang yang lebih besar dari Matahari memiliki zona laik huni yang lebih besar, tetapi akan tetap berada di deret utama untuk interval waktu yang lebih singkat selama kehidupan dapat berevolusi. Bintang [[katai merah]] kecil memiliki masalah yang berlawanan, diperparah dengan tingkat [[medan magnet bintang|aktivitas magnetik]] yang lebih tinggi dan efek penguncian pasang surut dari orbit dekat. Oleh karena itu, bintang-bintang di kisaran massa menengah seperti Matahari mungkin memiliki kondisi yang optimal untuk kehidupan seperti di bumi untuk berkembang. Lokasi bintang dalam galaksi juga dapat berdampak pada kemungkinan membentuk kehidupan.


[[Panspermia]] adalah hipotesis yang menyatakan bahwa kehidupan berasal tempat lain di alam semesta dan kemudian dipindahkan ke Bumi dalam bentuk spora yang mungkin ditransfer melalui [[meteorit]], [[komet]] atau [[debu kosmik]]. Namun, hipotesis ini tidak membantu menjelaskan asal usul kehidupan.
[[Panspermia]] adalah hipotesis yang menyatakan bahwa kehidupan berasal tempat lain di alam semesta dan kemudian dipindahkan ke Bumi dalam bentuk spora yang mungkin ditransfer melalui [[meteorit]], [[komet]] atau [[debu kosmik]]. Namun, hipotesis ini tidak membantu menjelaskan asal usul kehidupan.
Baris 455: Baris 480:
{{main|Kematian}}
{{main|Kematian}}
Kematian adalah penghentian permanen dari semua fungsi vital atau proses kehidupan pada sebuah organisme atau sel.<ref>{{cite encyclopedia
Kematian adalah penghentian permanen dari semua fungsi vital atau proses kehidupan pada sebuah organisme atau sel.<ref>{{cite encyclopedia
| title = Definition of death
|title = Definition of death
| url = http://encarta.msn.com/dictionary_1861602899/death.html
|url = http://encarta.msn.com/dictionary_1861602899/death.html
| archiveurl = http://www.webcitation.org/5kwsdvU8f
|archiveurl = https://www.webcitation.org/5kwsdvU8f?url=http://encarta.msn.com/dictionary_1861602899/death.html
| archivedate = 2009-10-31
|archivedate = 2009-11-01
| deadurl = yes
|deadurl = yes
|access-date = 2011-06-23
}}</ref><ref>[http://www.deathreference.com/Da-Em/Definitions-of-Death.html Defining of death.]</ref> Setelah kematian, sisa-sisa organisme menjadi bagian dari [[siklus biogeokimia]]. Organisme dapat dikonsumsi oleh pemangsa atau pemakan bangkai dan sisa materi organik kemudian dapat diurai lebih lanjut oleh [[detritivora]], organisme yang mendaur ulang [[detritus]], mengembalikannya ke lingkungan untuk digunakan kembali dalam [[rantai makanan]].
}}</ref><ref>[http://www.deathreference.com/Da-Em/Definitions-of-Death.html Defining of death.]</ref> Setelah kematian, sisa-sisa organisme menjadi bagian dari [[siklus biogeokimia]]. Organisme dapat dikonsumsi oleh pemangsa atau pemakan bangkai dan sisa materi organik kemudian dapat diurai lebih lanjut oleh [[detritivora]], organisme yang mendaur ulang [[detritus]], mengembalikannya ke lingkungan untuk digunakan kembali dalam [[rantai makanan]].


Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah dalam membedakannya dari kehidupan. Kematian lebih mengacu pada saat di mana hidup berakhir, atau ketika dimulainya saat setelah kehidupan.<ref>[http://www.deathreference.com/Da-Em/Definitions-of-Death.html Encyclopedia of Death and Dying]</ref> Bagaimanapun, menentukan kapan kematian terjadi membutuhkan batas-batas konseptual yang tepat antara hidup dan mati. Hal ini bermasalah—bagaimanapun—karena ada sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan. Sifat kematian selama ribuan tahun menjadi perhatian utama tradisi agama dunia dan penyelidikan filosofis. Banyak agama menggunakan konsep akhirat, [[reinkarnasi]], atau kebangkitan.
Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah dalam membedakannya dari kehidupan. Kematian lebih mengacu pada saat di mana hidup berakhir, atau ketika dimulainya saat setelah kehidupan.<ref>[http://www.deathreference.com/Da-Em/Definitions-of-Death.html Encyclopedia of Death and Dying]</ref> Bagaimanapun, menentukan kapan kematian terjadi membutuhkan batas-batas konseptual yang tepat antara hidup dan mati. Hal ini bermasalah—bagaimanapun—karena ada sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan. Sifat kematian selama ribuan tahun menjadi perhatian utama tradisi agama dunia dan penyelidikan filosofis. Banyak agama menggunakan konsep akhirat, [[reinkarnasi]], atau kebangkitan.
Baris 467: Baris 493:
{{main|Kepunahan}}
{{main|Kepunahan}}
[[Kepunahan]] adalah proses bertahap saat sebuah kelompok [[taksa]] atau [[spesies]] menghilang, mengurangi keanekaragaman hayati.<ref>{{cite encyclopedia
[[Kepunahan]] adalah proses bertahap saat sebuah kelompok [[taksa]] atau [[spesies]] menghilang, mengurangi keanekaragaman hayati.<ref>{{cite encyclopedia
| title = Extinction – definition
|title = Extinction–definition
| url = http://encarta.msn.com/dictionary_1861609974/extinction.html
|url = http://encarta.msn.com/dictionary_1861609974/extinction.html
| archiveurl = http://www.webcitation.org/5kwseRB80
|archiveurl = https://www.webcitation.org/5kwseRB80?url=http://encarta.msn.com/dictionary_1861609974/extinction.html
| archivedate = 2009-10-31
|archivedate = 2009-11-01
| deadurl = yes
|deadurl = yes
|access-date = 2011-06-23
}}</ref> Saat kepunahan umumnya dianggap sebagai kematian individu terakhir dari spesies tersebut. Karena berbagai potensi suatu spesies mungkin sangat besar, menentukan saat ini adalah sulit, dan biasanya dilakukan secara retrospektif setelah suatu jangka waktu ketiadaan mereka. Spesies punah ketika mereka tidak lagi mampu bertahan dalam habitat yang berubah atau kalah terhadap persaingan keunggulan. Selama sejarah Bumi, lebih dari 99% dari semua spesies yang pernah hidup telah punah.<ref>[http://palaeo.gly.bris.ac.uk/Palaeofiles/Triassic/extinction.htm What is an extinction?]</ref> Namun, kepunahan massal mungkin telah mempercepat evolusi dengan memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok baru organisme untuk menjadi bervariasi.<ref>{{Cite journal
}}</ref> Saat kepunahan umumnya dianggap sebagai kematian individu terakhir dari spesies tersebut. Karena berbagai potensi suatu spesies mungkin sangat besar, menentukan saat ini adalah sulit, dan biasanya dilakukan secara retrospektif setelah suatu jangka waktu ketiadaan mereka. Spesies punah ketika mereka tidak lagi mampu bertahan dalam habitat yang berubah atau kalah terhadap persaingan keunggulan. Selama sejarah Bumi, lebih dari 99% dari semua spesies yang pernah hidup telah punah.<ref>{{Cite web |url=http://palaeo.gly.bris.ac.uk/Palaeofiles/Triassic/extinction.htm |title=What is an extinction? |access-date=2011-06-23 |archive-date=2012-09-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120901011807/http://palaeo.gly.bris.ac.uk/palaeofiles/triassic/extinction.htm |dead-url=yes }}</ref> Namun, kepunahan massal mungkin telah mempercepat evolusi dengan memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok baru organisme untuk menjadi bervariasi.<ref>{{Cite journal
| last = Van Valkenburgh
| first = B.
|last = Van Valkenburgh
| year = 1999
|first = B.
| url = http://arjournals.annualreviews.org/doi/abs/10.1146/annurev.earth.27.1.463
|year = 1999
|url = http://arjournals.annualreviews.org/doi/abs/10.1146/annurev.earth.27.1.463
| title = Major patterns in the history of carnivorous mammals
|title = Major patterns in the history of carnivorous mammals
| journal = Annual Review of Earth and Planetary Sciences
|journal = Annual Review of Earth and Planetary Sciences
| volume = 26
|volume = 26
| pages = 463–493
|pages = 463–493
| doi = 10.1146/annurev.earth.27.1.463
|doi = 10.1146/annurev.earth.27.1.463
|access-date = 2011-06-23
}}</ref>
|archive-date = 2021-02-17
|archive-url = https://web.archive.org/web/20210217201207/https://www.annualreviews.org/doi/abs/10.1146/annurev.earth.27.1.463
|dead-url = yes
}}</ref>


=== Fosil ===
=== Fosil ===
{{main|Fosil}}
{{main|Fosil}}
[[Berkas:Leptofoenus pittfieldae (male) rotated.JPG|jmpl|ka|150px|Fosil ''[[Leptofoenus pittfieldae]]'' yang berusia 20 hingga 16 juta tahun.]]
[[Berkas:Leptofoenus pittfieldae (male) rotated.JPG|jmpl|ka|150px|Fosil ''[[Leptofoenus pittfieldae]]'' yang berusia 20 hingga 16 juta tahun.]]
[[Fosil]] adalah sisa-sisa atau jejak hewan, tumbuhan, dan organisme lain dari masa lampau yang terawetkan. Totalitas fosil—baik yang sudah ditemukan maupun yang belum ditemukan—dan penempatan mereka dalam formasi batuan yang mengandung fosil dan lapisan [[Batuan sedimen|sedimen]] ([[stratum|strata]]) dikenal sebagai "catatan fosil". Suatu spesimen terawetkan disebut "fosil" jika lebih tua dari usia yang disepakati yaitu 10.000 tahun yang lalu.<ref>[http://www.sdnhm.org/research/paleontology/paleofaq.html FAQs – San Diego Natural History Museum]</ref> Oleh karena itu, rentang usia fosil membentang dari yang termuda di awal zaman [[Holosen]] ke yang tertua dari masa [[Arkean]], beberapa miliar tahun lalu.
[[Fosil]] adalah sisa-sisa atau jejak hewan, tumbuhan, dan organisme lain dari masa lampau yang terawetkan. Totalitas fosil—baik yang sudah ditemukan maupun yang belum ditemukan—dan penempatan mereka dalam formasi batuan yang mengandung fosil dan lapisan [[Batuan sedimen|sedimen]] ([[stratum|strata]]) dikenal sebagai "catatan fosil". Suatu spesimen terawetkan disebut "fosil" jika lebih tua dari usia yang disepakati yaitu 10.000 tahun yang lalu.<ref>[http://www.sdnhm.org/research/paleontology/paleofaq.html FAQs–San Diego Natural History Museum]</ref> Oleh karena itu, rentang usia fosil membentang dari yang termuda di awal zaman [[Holosen]] ke yang tertua dari masa [[Arkean]], beberapa miliar tahun lalu.
{{clear}}
{{clear}}


Baris 506: Baris 537:
{{reflist}}
{{reflist}}


== Bacaan lanjut ==
== Bacaan lanjutan ==
* Kauffman, Stuart. [http://www.edge.org/3rd_culture/kauffman03/kauffman_index.html The Adjacent Possible: A Talk with Stuart Kauffman]
* Kauffman, Stuart. [http://www.edge.org/3rd_culture/kauffman03/kauffman_index.html The Adjacent Possible: A Talk with Stuart Kauffman]
* {{Cite journal
* {{Cite journal
Baris 522: Baris 553:
| url = http://journals.royalsociety.org/content/7r10hqn3rp1g1vag/
| url = http://journals.royalsociety.org/content/7r10hqn3rp1g1vag/
}}
}}
* Walker, Martin G. [http://rationalphilosophy.net/index.php/the-book ''LIFE! Why We Exist...And What We Must Do to Survive''] Dog Ear Publishing, 2006, ISBN 1-59858-243-7
* Walker, Martin G. [http://rationalphilosophy.net/index.php/the-book ''LIFE! Why We Exist...And What We Must Do to Survive''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110724030023/http://rationalphilosophy.net/index.php/the-book |date=2011-07-24 }} Dog Ear Publishing, 2006, ISBN 1-59858-243-7


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Tree of life}}
{{Commonscat|Life}}
{{Wikiquote}}
{{Wikiquote}}
{{Wiktionary|life|living}}
{{Wiktionary|kehidupan}}
{{wikispecies|Main Page|The Taxonomy of Life}}
{{wikispecies|Main Page|The Taxonomy of Life}}
* [http://species.wikimedia.org/wiki/Main_Page Wikispecies] – direktori kehidupan bebas
* [http://species.wikimedia.org/wiki/Main_Page Wikispecies]–direktori kehidupan bebas
* [http://www.edge.org/3rd_culture/kauffman03/kauffman_index.html "The Adjacent Possible: A Talk with Stuart Kauffman"]
* [http://www.edge.org/3rd_culture/kauffman03/kauffman_index.html "The Adjacent Possible: A Talk with Stuart Kauffman"]
* [http://plato.stanford.edu/entries/life/ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry]
* [http://plato.stanford.edu/entries/life/ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry]
* [http://www.larger-than-life.org/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=2 Life under extreme conditions] Situs mengenai bagaimana kehidupan dapat terbentuk dalam keadaan yang sangat ekstrem.
* [http://www.larger-than-life.org/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=2 Life under extreme conditions] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071004220605/http://www.larger-than-life.org/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=2 |date=2007-10-04 }} Situs mengenai bagaimana kehidupan dapat terbentuk dalam keadaan yang sangat ekstrem.


{{Alam}}
{{Alam}}
{{Kehidupan di Bumi}}
{{Kesehatan}}
{{Kesehatan}}
{{pengawasan otoritas}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Kehidupan| ]]
[[Kategori:Kehidupan| ]]
[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Artikel topik utama]]

Revisi terkini sejak 13 Februari 2024 07.29

Kehidupan
Periode 3770–0 Ma Arkean - Sekarang (kemungkinan berasal dari Hadean)
Biota

Tumbuhan di Pegunungan Rwenzori, Uganda
Taksonomi
SuperdomainBiota
Domain dan Kerajaan
Kehidupan di bumi:

Kehidupan adalah ciri yang membedakan objek fisik yang memiliki proses biologis (yaitu organisme hidup) dengan objek fisik yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah berhenti (karena telah mati) atau karena mereka tidak pernah memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai benda mati.[1][2] Ilmu yang berkaitan dengan studi tentang kehidupan adalah biologi.

Kehidupan hadir dalam berbagai bentuk organisme di Bumi, seperti tumbuhan, hewan, fungi, protista, arkea, dan bakteri[3]. Organisme hidup mengalami metabolisme, mempertahankan homeostasis, memiliki kemampuan untuk tumbuh, menanggapi rangsangan, bereproduksi, dan—melalui seleksi alam—beradaptasi dengan lingkungan mereka dalam generasi berturut-turut. Organisme hidup yang lebih kompleks dapat berkomunikasi melalui berbagai cara. Sifat-sifat umum dari organisme ini yaitu sel berbasis karbon dan air, dengan organisasi kompleks dan informasi genetik yang bisa diwariskan.

Abiogenesis adalah proses alami ketika kehidupan muncul dari benda tak hidup, seperti senyawa organik sederhana. Hipotesis ilmiah yang berlaku saat ini menjelaskan bahwa transisi dari entitas yang tidak hidup menjadi entitas yang hidup bukanlah sebuah peristiwa tunggal, tetapi proses bertahap yang semakin kompleks. Kehidupan di Bumi pertama kali muncul 4,28 miliar tahun yang lalu, setelah samudera terbentuk 4,41 miliar tahun yang lalu, dan tidak lama setelah Bumi terbentuk 4,54 miliar tahun yang lalu.[4][5] Bentuk kehidupan paling awal yang diketahui adalah mikrofosil bakteri.[6][7] Para peneliti umumnya berpikir bahwa kehidupan saat ini berasal dari dunia RNA, meskipun kehidupan berbasis RNA mungkin bukan kehidupan pertama yang pernah ada.[8][9][10] Percobaan Miller–Urey pada tahun 1952 dan penelitian serupa menunjukkan bahwa sebagian besar asam amino (materi penyusun protein yang digunakan oleh semua organisme hidup) dapat disintesis dari senyawa anorganik dalam kondisi yang dimaksudkan untuk meniru periode awal Bumi. Berbagai molekul organik kompleks ditemukan di Tata Surya dan di ruang antarbintang, dan molekul-molekul ini mungkin menjadi materi awal bagi pengembangan kehidupan di Bumi.[11][12][13][14]

Sejak awal, organisme di Bumi telah mengalami perubahan lingkungan dalam skala waktu geologi. Mereka juga telah beradaptasi untuk bertahan hidup di sebagian besar ekosistem dan kondisi. Beberapa mikroorganisme yang disebut ekstremofil tumbuh di lingkungan ekstrem (secara fisik atau geokimia) yang merusak sebagian besar organisme lain di Bumi. Sel dianggap unit struktural dan fungsional kehidupan. Ada dua jenis sel, yaitu prokariota dan eukariota, yang terdiri dari sitoplasma yang tertutup dalam membran dan mengandung banyak biomolekul seperti protein dan asam nukleat. Sel bereproduksi melalui pembelahan sel, yaitu proses ketika sel induk membelah menjadi dua sel anak atau lebih.

Pada masa lalu, ada banyak upaya untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan "kehidupan" melalui konsep usang seperti gaya odik, hylemorfisme, generasi spontan, dan vitalisme, yang kini telah dibantah oleh penemuan biologis. Aristoteles dianggap sebagai orang pertama yang mengklasifikasikan organisme. Carolus Linnaeus kemudian memperkenalkan sistem nomenklatur binomial untuk mengklasifikasikan spesies. Belakangan, kelompok dan kategori kehidupan baru ditemukan, seperti sel dan mikroorganisme, yang merevisi struktur hubungan di antara organisme hidup. Meskipun saat ini kehidupan hanya diketahui di Bumi, para ilmuwan berspekulasi akan keberadaan kehidupan ekstraterestrial. Sementara itu, kehidupan buatan adalah simulasi komputer atau rekonstruksi buatan manusia dalam segala aspek kehidupan, yang sering digunakan untuk memeriksa sistem yang berkaitan dengan kehidupan alami. Kematian adalah berhentinya semua fungsi biologis yang menopang suatu organisme secara permanen sehingga merupakan akhir dari kehidupannya. Kepunahan adalah istilah yang menggambarkan akhir kehidupan dari suatu kelompok atau takson, yang biasanya merujuk pada suatu spesies. Fosil adalah sisa-sisa organisme.

Dalam filsafat dan agama, konsepsi kehidupan dan sifatnya bervariasi. Keduanya menawarkan interpretasi mengenai bagaimana kehidupan berkaitan dengan keberadaan dan kesadaran, dan keduanya menyentuh isu-isu terkait, termasuk sikap hidup, tujuan, konsep tuhan atau dewa, jiwa atau kehidupan setelah kematian.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Untuk mendefinisikan "kehidupan" dalam istilah yang tegas masih merupakan tantangan bagi para ilmuwan dan filsuf.[15][16][17] Mendefinisikan "kehidupan" adalah hal yang sulit, karena hidup adalah sebuah proses, bukan substansi murni.[18] Definisi apapun harus cukup luas untuk mencakup seluruh kehidupan yang dikenal, dan definisi tersebut harus cukup umum, sehingga, dengan itu, ilmuwan tidak akan melewatkan kehidupan yang mungkin secara mendasar berbeda dari kehidupan di bumi.[19]

Biologi[sunting | sunting sumber]

Karena tidak ada definisi tegas dari kehidupan, pemahaman saat ini bersifat deskriptif: kehidupan merupakan ciri organisme yang menunjukkan semua atau sebagian besar dari fenomena berikut, yaitu:[18][20]

  1. Homeostasis: Pengaturan kondisi internal untuk mempertahankan keadaan konstan, misalnya, konsentrasi elektrolit atau mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu.
  2. Organisasi: Secara struktural terdiri dari satu atau lebih sel, yang merupakan satuan dasar kehidupan.
  3. Metabolisme: Transformasi energi dengan mengubah bahan kimia dan energi menjadi komponen seluler (anabolisme) dan mengurai bahan organik (katabolisme). Makhluk hidup membutuhkan energi untuk mempertahankan organisasi internal (homeostasis) dan untuk menghasilkan fenomena lain yang terkait dengan kehidupan.
  4. Pertumbuhan: Pemeliharaan tingkat yang lebih tinggi dari katabolisme dan anabolisme. Organisme yang tumbuh bertambah dalam ukuran di semua bagian-bagiannya, bukan hanya sekadar mengumpulkan materi.
  5. Adaptasi: Kemampuan untuk berubah selama periode waktu dalam menanggapi lingkungan. Kemampuan ini merupakan hal mendasar untuk proses evolusi dan ditentukan oleh perwarisan watak organisme maupun komposisi zat yang di-metabolisme, dan berbagai faktor eksternal.
  6. Respon terhadap rangsangan: respon dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, dari kontraksi organisme uniseluler terhadap bahan kimia eksternal, sampai dengan reaksi kompleks yang melibatkan semua indra organisme multiseluler. Tanggapan sering dinyatakan dengan gerak, misalnya, daun tanaman berbalik ke arah matahari (fototropisme) dan oleh kemotaksis.
  7. Reproduksi: Kemampuan untuk menghasilkan organisme individu baru, baik secara aseksual dari organisme orang tua tunggal, atau secara seksual dari dua organisme induk.

Definisi alternatif[sunting | sunting sumber]

Untuk mewakili fenomena minimum yang diperlukan, beberapa definisi biologis lain telah diusulkan, antara lain:

  • Sebuah jaringan umpan balik negatif rendah (mekanisme regulasi) yang berada di bawah umpan balik positif yang lebih tinggi (potensi ekspansi, reproduksi)[21]
  • Definisi sistemik kehidupan adalah bahwa makhluk hidup bersifat mengorganisir diri dan autopoiesis (memproduksi sendiri). Variasi dari definisi ini mencakup definisi Stuart Kauffman sebagai agen otonom atau sistem multi-agen yang mampu mereproduksi dirinya sendiri atau diri mereka sendiri, dan menyelesaikan setidaknya satu siklus kerja termodinamika.[22]
  • Hidup adalah sistem kimia mandiri yang mampu menjalani evolusi Darwin.[23]
  • Hal-hal yang memiliki kemampuan untuk metabolisme dan pergerakan.[18]
  • Hidup adalah penundaan pembauran atau penyebaran spontan energi internal dari biomolekul menuju kondisi mikro yang lebih potensial.[24]
  • Makhluk hidup adalah sistem termodinamika yang memiliki struktur molekul yang terorganisir.[24]

Virus[sunting | sunting sumber]

Virus influensa.

Virus lebih sering dianggap sebagai replikator daripada sebagai bentuk kehidupan. Mereka telah digambarkan sebagai "organisme di ujung kehidupan,"[25] karena mereka memiliki gen, berevolusi dengan seleksi alam,[26] dan bereplikasi dengan menciptakan beberapa salinan dari diri mereka sendiri melalui perakitan diri. Namun, virus tidak bermetabolisme dan memerlukan sel induk untuk membuat produk baru. Perakitan diri virus dalam sel induk memiliki implikasi untuk studi asal usul kehidupan, karena dapat mendukung hipotesis bahwa kehidupan dapat dimulai dari molekul organik yang bersifat merakit diri.[27][28]

Biofisika[sunting | sunting sumber]

Ahli biofisika juga berkomentar tentang sifat dan kualitas dari bentuk-bentuk kehidupan—terutama bahwa mereka berfungsi pada entropi negatif.[29][30] Secara lebih rinci, menurut fisikawan seperti John Bernal, Erwin Schrödinger, Eugene Wigner, dan John Avery, kehidupan adalah anggota dari kelas fenomena yang terbuka atau terus-menerus mampu menurunkan entropi internal mereka, dengan mengorbankan substansi atau energi bebas yang diambil dari lingkungan dan kemudian ditolak dalam bentuk terdegradasi.[31][32][33]

Teori sistem kehidupan[sunting | sunting sumber]

Dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah ilmuwan telah mengusulkan beberapa teori sistem kehidupan yang bersifat umum yang diperlukan untuk menjelaskan sifat dari kehidupan.[34] Teori umum semacam itu, yang muncul dari ilmu ekologi dan biologi, berupaya untuk memetakan prinsip-prinsip umum untuk bagaimana semua sistem yang hidup bekerja. Alih-alih memeriksa fenomena dengan mencoba memilah-milah berbagai hal ke dalam bagian-bagian komponennya, teori sistem kehidupan yang umum menyelidiki fenomena dalam hal pola dinamis dari hubungan organisme dengan lingkungan mereka.[35]

Hipotesis Gaia[sunting | sunting sumber]

Gagasan bahwa bumi hidup sudah ada sejak dahulu, tetapi gagasan tersebut baru dikemukakan sebagai fakta ilmiah oleh ilmuwan Skotlandia, James Hutton, pada tahun 1785. Ia menyatakan bahwa bumi adalah superorganisme, dan bahwa penelitian yang tepat harus fisiologis. Hutton dikenang sebagai bapak geologi, tetapi gagasan tentang bumi yang hidup dilupakan dalam reduksionisme kuat dari abad ke-19.[36]

Hipotesis Gaia, yang awalnya diusulkan pada tahun 1960 oleh ilmuwan James Lovelock,[37][38] merupakan gagasan bahwa kehidupan di bumi berfungsi sebagai organisme tunggal yang benar-benar mendefinisikan dan memelihara kondisi lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.[39]

Ketidakterpecahan[sunting | sunting sumber]

Robert Rosen (1991) membuat asumsi bahwa kekuatan penjelas dari pandangan dunia mekanistik tidak dapat membantu memahami sistem kehidupan. Salah satu klarifikasi penting yang ia buat adalah untuk mendefinisikan komponen sistem sebagai "sebuah satuan organisasi;. Bagian dengan fungsi, yaitu, hubungan pasti antara bagian dan keseluruhan." Dari konsep ini dan konsep awal lainnya, ia mengembangkan sebuah "teori relasional dalam sistem" yang mencoba untuk menjelaskan sifat-sifat khusus dari kehidupan. Secara khusus, ia mengidentifikasi "komponen ketidakterpecahan dalam organisme" sebagai perbedaan mendasar antara sistem kehidupan dan "mesin biologis."[40]

Kehidupan sebagai sifat ekosistem[sunting | sunting sumber]

Sebuah pandangan sistem terhadap kehidupan memperlakukan alur lingkungan dan alur biologi bersama-sama sebagai "timbal balik pengaruh",[41] dan hubungan timbal balik dengan lingkungan ini bisa dibilang penting untuk memahami kehidupan sebagaimana untuk memahami ekosistem. Sebagaimana Harold J. Morowitz (1992) menjelaskan, kehidupan adalah lebih berupa sifat dari sebuah sistem ekologi daripada suatu organisme tunggal atau spesies.[42] Dia berpendapat bahwa definisi ekosistem dari kehidupan adalah lebih dipilih untuk bidang biokimia atau fisika. Robert Ulanowicz (2009) juga menggarisbawahi mutualisme sebagai kunci untuk memahami sistem, menghasilkan perilaku kehidupan dan ekosistem.[43]

Teori awal mengenai kehidupan[sunting | sunting sumber]

Materialisme[sunting | sunting sumber]

Tumbuhan di Hutan Hujan Hoh
Kawanan zebra dan impala bertemu di dataran Maasai Mara
Sebuah foto udara hamparan mikrob di sekitar Grand Prismatic Spring Taman Nasional Yellowstone

Beberapa teori paling awal mengenai kehidupan bersifat materialis, menyatakan bahwa semua yang ada adalah materi, dan bahwa semua kehidupan pada dasarnya adalah bentuk atau pengaturan yang kompleks dari materi. Empedokles (430 SM) berpendapat bahwa setiap hal di alam semesta terdiri dari kombinasi empat "elemen" abadi atau "akar dari semua": bumi, air, udara, dan api. Semua perubahan dijelaskan oleh pengaturan dan penataan ulang dari empat elemen tersebut. Berbagai bentuk kehidupan disebabkan oleh campuran yang tepat dari unsur-unsur. Misalnya, pertumbuhan tanaman disebabkan oleh gerakan ke bawah secara alami unsur bumi dan gerakan ke atas secara alami dari api.[44]

Demokritos (460 SM), murid Leukippos, berpikir bahwa karakteristik penting dari kehidupan adalah memiliki jiwa (psyche). Sama seperti dengan penulis kuno lainnya, ia juga menggunakan istilah tersebut untuk mengartikan prinsip makhluk hidup yang menyebabkan mereka berfungsi sebagai makhluk hidup. Dia berpikir bahwa jiwa terdiri dari atom api, karena hubungan nyata antara hidup dan panas, dan karena api bergerak.[45] Dia juga menyatakan bahwa manusia pada awalnya hidup seperti binatang, secara bertahap mengembangkan masyarakat untuk membantu sesama, memulai bahasa, dan mengembangkan kerajinan dan pertanian.[46] Dalam revolusi ilmiah abad ke-17, ide-ide mekanistik dihidupkan kembali oleh filsuf seperti René Descartes.

Hylemorfisme[sunting | sunting sumber]

Hylemorfisme adalah teori yang dicetuskan oleh Aristoteles (322 SM). Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu adalah kombinasi dari materi dan bentuk. Aristoteles adalah salah satu penulis kuno pertama yang melakukan pendekatan pada subjek hidup dengan cara ilmiah. Biologi adalah salah satu minat utamanya, dan terdapat bahan biologi yang ekstensif dalam tulisan-tulisannya. Menurutnya, segala sesuatu di alam semesta material memiliki unsur materi dan bentuk. Bentuk dari suatu makhluk hidup adalah jiwanya (dalam bahasa Yunani, psyche , Latin anima). Menurut Aristoteles, terdapat tiga macam jiwa, yaitu:[47]

  • "jiwa vegetatif" tanaman, yang menyebabkan mereka untuk tumbuh dan membusuk dan memelihara diri mereka sendiri, tetapi tidak menyebabkan gerakan dan sensasi
  • "jiwa hewan" yang menyebabkan hewan untuk bergerak dan merasa;
  • jiwa rasional yang merupakan sumber kesadaran dan penalaran yang (Aristoteles yakini) hanya ada pada manusia.

Setiap jiwa yang lebih tinggi memiliki semua atribut dari jiwa yang lebih rendah. Aristoteles percaya bahwa walau materi bisa ada tanpa forma, forma tidak bisa ada tanpa materi, sehingga jiwa tidak bisa ada tanpa tubuh.[48]

Penjelasan yang selaras dengan hylemorfisme adalah penjelasan teleologis mengenai kehidupan. Sebuah penjelasan teleologis menjelaskan mengenai fenomena dalam maksud atau arah tujuan dari fenomena tersebut. Maka, warna putih beruang kutub dijelaskan dengan tujuan kamuflase. Arah sebab-akibat semacam ini bersifat berlawanan dengan ilmu pengetahuan materialistik, yang menjelaskan akibat dari penyebab sebelumnya. Ahli biologi modern sekarang menolak pandangan fungsional ini dari segi materi dan sebab-akibat: ciri biologis harus dijelaskan bukan dengan melihat ke depan untuk hasil yang optimal pada masa depan, tetapi dengan melihat mundur ke masa lalu sejarah evolusi suatu spesies, yang mengarah kepada seleksi alam dari objek yang dipertanyakan.

Vitalisme[sunting | sunting sumber]

Vitalisme adalah keyakinan bahwa prinsip-kehidupan pada dasarnya tidak material. Gagasan ini berasal dari Georg Ernst Stahl (abad ke-17), dan bertahan hingga pertengahan abad ke-19.. Vitalisme menjadi daya tarik bagi filsuf seperti Henri Bergson, Friedrich Nietzsche, Wilhelm Dilthey, ahli anatomi seperti Marie François Xavier Bichat, dan ahli kimia seperti Justus Liebig.

Vitalisme menyokong ide pemisahan fundamental antara bahan organik dan anorganik, dan keyakinan bahwa materi organik hanya dapat berasal dari makhluk hidup. Hal ini dibantah pada tahun 1828 ketika Friedrich Wöhler menyiapkan urea dari bahan anorganik.[49] Sintesis Wöhler tersebut dianggap sebagai titik awal kimia organik modern. Hal tersebut merupakan peristiwa bersejarah, karena untuk pertama kalinya suatu senyawa organik yang dihasilkan dari reaktan anorganik.

Kemudian, Hermann von Helmholtz, didahului oleh Julius Robert von Mayer, menunjukkan bahwa tidak ada energi yang hilang dalam gerakan otot, yang menunjukkan bahwa tidak ada "kekuatan vital" yang diperlukan untuk menggerakkannya. Pengamatan empiris ini menyebabkan diabaikannya teori vitalistik dalam sains, meskipun keyakinan ini tetap hidup dalam teori-teori non-ilmiah seperti homeopati, yang menafsirkan bahwa berbagai penyakit disebabkan oleh gangguan pada kekuatan vital atau kekuatan hidup.

Asal usul[sunting | sunting sumber]

Bukti menunjukkan bahwa kehidupan di bumi telah ada sekitar 3,7 miliar tahun.[50] Semua bentuk kehidupan yang dikenal punya mekanisme molekuler dasar, dan berdasarkan pengamatan ini, teori-teori tentang asal usul kehidupan berupaya menemukan mekanisme yang menjelaskan pembentukan satu sel organisme primordial dari mana semua kehidupan berasal. Ada berbagai hipotesis yang berbeda tentang jalan yang dilalui dari molekul organik sederhana melalui kehidupan pra-seluler menuju protosel dan metabolisme. Banyak model jatuh ke dalam kategori "gen pertama" atau kategori "metabolisme-pertama", tetapi tren terbaru adalah munculnya model hibrida yang menggabungkan kedua kategori.[51]

Tak ada konsensus ilmiah mengenai bagaimana kehidupan bermula dan semua teori yang diusulkan sangatlah spekulatif. Bagaimanapun juga, kebanyakan model ilmiah yang diterima dibangun dengan satu atau lain cara di atas hipotesis-hipotesis sebagai berikut:

Kehidupan seperti yang kita kenal sekarang ini menyintesis protein, yang merupakan polimer dari asam amino menggunakan instruksi yang dikodekan oleh gen-gen seluler—yang merupakan polimer dari asam deoksiribonukleat (DNA). Sintesis protein juga memerlukan perantara polimer asam ribonukleat (RNA). Salah satu kemungkinan adalah bahwa gen muncul pertama[52] dan kemudian protein. Kemungkinan lain adalah bahwa protein muncul lebih dulu[53] dan lalu gen. Namun, karena gen diperlukan untuk membuat protein, dan protein juga diperlukan untuk membuat gen, mempertimbangkan masalah yang mana yang muncul lebih dulu seperti mempermasalahkan ayam atau telur.

Kebanyakan ilmuwan telah mengadopsi hipotesis bahwa karena DNA dan protein berfungsi bersama-sama dengan intim, tampak tidak mungkin bahwa mereka muncul secara independen.[54] Oleh karena itu, banyak ilmuwan mempertimbangkan kemungkinan, yang tampaknya pertama kali diusulkan oleh Francis Crick,[55] bahwa kehidupan pertama berbasis pada perantara DNA-protein: RNA.[54] Bahkan, RNA memiliki sifat penyimpanan informasi dan replikasi dan sifat katalitik dari beberapa protein yang mirip DNA. Crick dan ilmuwan lainnya mendukung hipotesis RNA-pertama[56] bahkan sebelum sifat katalitik RNA telah ditunjukkan oleh Thomas Cech.[57]

Sebuah masalah yang penting dalam hipotesis RNA-pertama adalah bahwa eksperimenyang dirancang untuk menyintesis RNA dari prekursor sederhana belum seberhasil seperti percobaan Miller-Urey yang menyintesis molekul organik lainnya dari prekursor anorganik. Salah satu alasan dari kegagalan membuat RNA di laboratorium adalah bahwa prekursor RNA sangat stabil dan tidak bereaksi satu sama lain dalam keadaan ambien. Namun, sintesis molekul RNA tertentu yang berhasil dalam keadaan yang diduga sama seperti saat sebelum kehidupan muncul di Bumi telah dicapai dengan menambahkan prekursor alternatif dalam urutan tertentu dengan prekursor fosfat dihadirkan selama reaksi.[58] Penelitian ini membuat hipotesis RNA-pertama lebih masuk akal bagi banyak ilmuwan.[59]

Percobaan terbaru telah menunjukkan evolusi Darwin sejati dari enzim RNA unik (ribozim) terdiri dari dua komponen katalitik terpisah yang mereplikasi satu sama lain secara in vitro.[60] Dalam menjelaskan hal ini dari laboratoriumnya, Gerald Joyce menyatakan: "Ini adalah contoh pertama, di luar biologi, dari adaptasi evolusioner dalam sistem genetika molekuler."[61] Percobaan tersebut membuat kemungkinan adanya dunia RNA primordial menjadi lebih menarik bagi banyak ilmuwan.

Kondisi kehidupan[sunting | sunting sumber]

Cyanobacteria mengubah komposisi bentuk kehidupan di Bumi dengan merangsang keanekaragaman hayati dan hampir memunahkan organisme-organisme yang tidak memerlukan oksigen.

Keanekaragaman kehidupan di Bumi saat ini adalah hasil dari interaksi dinamis antara kesempatan genetis, kemampuan metabolisme, tantangan lingkungan,[62] dan simbiosis.[63][64][65] Hampir selama keberadaannya, lingkungan Bumi yang dapat dihuni telah didominasi oleh mikroorganisme dan berada di bawah metabolisme mereka dan evolusi. Sebagai akibat dari aktivitas mikrob tersebut pada skala waktu geologis, lingkungan fisik-kimia di Bumi telah berubah, sehingga menentukan jalan evolusi kehidupan berikutnya.[62] Sebagai contoh, pelepasan oksigen molekular oleh cyanobacteria sebagai hasil tambahan fotosintesis menyebabkan perubahan global. Lingkungan yang berubah menimbulkan tantangan evolusi baru untuk organisme yang ada saat itu, yang akhirnya menagkibatkan pembentukan hewan dan tumbuhan di planet kita. Oleh sebab itu "ko-evolusi" antara organisme dan lingkungan mereka tampaknya merupakan ciri yang melekat dari sistem kehidupan.[62]

Jangkauan ketahanan[sunting | sunting sumber]

Komponen lembam dari ekosistem adalah faktor fisis dan kimia yang diperlukan untuk kehidupan—energi (sinar matahari atau energi kimia), air, suhu, atmosfer, gravitasi, nutrisi, dan perlindungan dari radiasi matahari.[66] Dalam kebanyakan ekosistem kondisi-kondisi yang ada bervariasi sepanjang hari dan sering berubah dari satu musim ke musim berikutnya. Untuk hidup dalam banyak ekosistem, maka, organisme harus mampu bertahan dalam berbagai kondisi, yang disebut "jangkauan ketahanan."[67] Di luar itu adalah "zona stres fisiologis," tempat kelangsungan hidup dan reproduksi masih dimungkinkan tetapi tidak optimal. Di luar zona ini adalah "zona ketidaktahanan," yang tidak memungkinkan organisme tersebut untuk hidup. Telah ditentukan bahwa organisme yang memiliki jangkauan ketahanan lebih luas akan lebih menyebar daripada organisme dengan jangkauan ketahanan yang sempit.[67]

Ekstremofili[sunting | sunting sumber]

Deinococcus radiodurans dapat bertahan dari paparan radiasi.

Untuk bertahan hidup, beberapa mikroorganisme dapat mengambil bentuk yang memungkinkan mereka untuk tahan terhadap pembekuan, pengeringan mutlak, kelaparan, tingkat paparan radiasi yang tinggi, dan tantangan fisik atau kimia lainnya. Selain itu, beberapa mikroorganisme dapat bertahan terhadap paparan kondisi seperti itu selama hitungan minggu, bulan, tahun, atau bahkan abad.[62]

Ekstremofili adalah bentuk-bentuk kehidupan mikrob yang berkembang di luar rentang kehidupan yang biasa ditemukan. Mereka juga unggul dalam pemanfaatan sumber energi yang tak biasa. Sementara semua organisme tersusun dari molekul yang hampir identik, evolusi telah memungkinkan mikrob tersebut untuk mengatasi berbagai kondisi fisik dan kimia yang luas ini. Karakterisasi struktur dan keragaman metabolisme dari komunitas mikrob di lingkungan yang ekstrem tersebut terus berlangsung. Pemahaman tentang kegigihan dan fleksibilitas dari kehidupan di Bumi, sebagaimana pemahaman tentang sistem molekuler yang dimanfaatkan beberapa organisme untuk bertahan hidup di kondisi ekstrem, akan memberikan landasan yang penting untuk mencari kehidupan di luar Bumi.[62]

Unsur kimia yang diperlukan[sunting | sunting sumber]

Semua bentuk kehidupan membutuhkan unsur kimia tertentu yang diperlukan untuk fungsi biokimia. Unsur ini meliputi karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fosfor, dan sulfur—makronutrisi untuk semua organisme[68] Bersama, unsur-unsur ini membentuk asam nukleat, protein dan lipid, bagian besar dari materi hidup.

Hipotesis alternatif biokimia telah diajukan dengan menghilangkan satu atau lebih dari unsur-unsur, dengan menukar suatu unsur dengan unsur lain yang tidak ada dalam daftar, atau mengubah keulinan yang diperlukan atau sifat kimia lainnya.

Klasifikasi kehidupan[sunting | sunting sumber]

Delapan tingkat taksonomi dalam hierarki klasifikasi biologi, yang merupakan contoh dari definisi oleh genus dan differentia. Kehidupan dibagi menjadi domain-domain, yang dibagi dalam kelompok-kelompok lebih lanjut. Peringkat kecil menengah tidak ditampilkan.

Secara tradisional, manusia telah membagi organisme ke dalam kelas tumbuhan dan hewan, yang didasarkan terutama pada kemampuan mereka untuk bergerak. Upaya pertama yang diketahui untuk mengklasifikasikan organisme dilakukan oleh filsuf Yunani Aristoteles (384-322 SM). Ia mengklasifikasikan semua organisme hidup yang dikenal saat itu sebagai tanaman dan binatang. Aristoteles membedakan hewan dengan darah dari hewan tanpa darah (atau setidaknya tanpa darah merah), yang bisa dibandingkan dengan konsep vertebrata dan invertebrata. Ia membagi hewan berdarah ke dalam lima kelompok: hewan berkaki empat yang melahirkan (mamalia), burung, hewan berkaki empat yg bertelur (reptil dan amfibi), ikan dan paus.

Hewan-hewan tanpa darah juga dibagi menjadi lima kelompok: cephalopoda, crustacea, serangga (yang juga termasuk laba-laba, kalajengking, dan kelabang, selain apa yang sekarang kita definisikan sebagai serangga), hewan bercangkang (seperti moluska dan kebanyakan echinodermata) dan "zoofit." Meskipun karya Aristoteles dalam zoologi bukan tanpa kesalahan, itu adalah sintesis biologis terbesar saat itu dan tetap menjadi otoritas tertinggi selama berabad-abad setelah kematiannya.[69]

Penjelajahan benua Amerika mengungkapkan sejumlah besar tanaman dan hewan baru yang memerlukan deskripsi dan klasifikasi. Di akhir abad ke-16 dan awal abad 17, penelitian terhadap hewan dimulai dan secara bertahap diperluas sampai membentuk bidang pengetahuan yang cukup untuk berfungsi sebagai dasar anatomi bagi klasifikasi.

Pada akhir tahun 1740-an, Carolus Linnaeus memperkenalkan metodenya, yang masih digunakan, untuk merumuskan nama ilmiah dari setiap spesies.[70] Linnaeus berupaya untuk memperbaiki komposisi dan mengurangi panjang dari nama yang terdiri dari banyak kata dengan menghapuskan retorika yang tidak perlu, memperkenalkan ketentuan deskriptif baru dan mendefinisikan maknanya dengan presisi yang belum pernah ada. Dengan konsisten menggunakan sistem itu, Linnaeus memisahkan nomenklatur dari taksonomi. Konvensi penamaan untuk spesies ini disebut sebagai nomenklatur binomial.

Jamur pada awalnya dianggap sebagai tanaman. Untuk jangka pendek Linnaeus telah menempatkan mereka di kelompok Vermes dalam Animalia. Ia kemudian menempatkan mereka kembali di Plantae. Herbert Copeland menglasifikasikan jamur dalam Protoctista, sehingga menghindari masalah tetapi mengakui status khusus mereka.[71] Masalah itu akhirnya dipecahkan oleh Robert Whittaker, ketika ia memberi mereka kerajaan sendiri dalam sistem lima kerajaannya. Ternyata, jamur lebih erat dengan hewan daripada tumbuhan.[72]

Sebagaimana penemuan baru memungkinkan kita untuk mempelajari sel dan mikroorganisme, kelompok baru kehidupan ditemukan, dan bidang ilmu biologi sel dan mikrobiologi diciptakan. Organisme baru ini awalnya dijelaskan secara terpisah dalam protozoa seperti hewan dan protofita / thalofita sebagai tumbuhan, tetapi dipersatukan oleh Ernst Haeckel dalam kerajaannya protista, kemudian kelompok prokariota dipisahkan dalam kerajaan Monera, dan akhirnya kerajaan ini akan dibagi dalam dua kelompok terpisah, bakteri dan Archaea, yang mengarah ke sistem enam kerajaan dan akhirnya ke sistem tiga domain saat ini.[73]

Klasifikasi eukariota masih kontroversial, dan taksonomi protista masih bermasalah.[74]

Sebagaimana mikrobiologi, biologi molekuler dan virologi dikembangkan, agen reproduksi non-seluler ditemukan, seperti virus dan viroid. Kadang-kadang entitas ini dianggap hidup tetapi ada yang berpendapat bahwa virus bukan organisme hidup karena mereka tidak memiliki karakteristik seperti membran sel, metabolisme dan tidak tumbuh atau merespon lingkungan mereka. Namun Virus dapat digolongkan menjadi "spesies" yang didasarkan pada biologi dan genetika, tetapi banyak aspek dari klasifikasi tersebut tetap kontroversial.[75]

Sejak tahun 1960 tren yang disebut kladistika muncul, yang mengatur taksa dalam pohon evolusi atau filogenetika. Tidak jelas, apakah hal ini harus diimplementasikan, bagaimana kode yang berbeda akan hidup berdampingan.[76]

Linnaeus
1735[77]
Haeckel
1866[78]
Chatton
1925[79]
Copeland
1938[71]
Whittaker
1969[80]
Woese et al.
1990[73]
Cavalier-Smith
1998[81]
Cavalier-Smith
2015[82]
2 kerajaan 3 kerajaan 2 imperium 4 kerajaan 5 kerajaan 3 domain 2 imperium,
6 kerajaan
2 imperium,
7 kerajaan
(belum dikenal) Protista Prokaryota Monera Monera Bacteria Bacteria Bacteria
Archaea Archaea
Eukaryota Protoctista Protista Eucarya Protozoa Protozoa
Chromista Chromista
Vegetabilia Plantae Plantae Plantae Plantae Plantae
Fungi Fungi Fungi
Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia

Kehidupan luar Bumi[sunting | sunting sumber]

Penggambaran hipotesis panspermia.

Bumi adalah satu-satunya planet di alam semesta yang dikenal memiliki kehidupan. Persamaan Drake, yang menghubungkan jumlah peradaban ekstraterestrial di galaksi kita yang mungkin kita hubungi, telah digunakan untuk membahas kemungkinan kehidupan di tempat lain, tetapi para ilmuwan tidak setuju pada banyak nilai-nilai variabel dalam persamaan ini. Tergantung pada nilai-nilai tersebut, persamaan dapat menunjukkan bahwa kehidupan bisa muncul sering maupun jarang.

Daerah sekitar bintang deret utama yang dapat mendukung kehidupan seperti di Bumi di sebuah planet yang mirip Bumi dikenal dengan sebutan zona laik huni. Jari-jari dalam dan luar zona ini bervariasi dengan cahaya dari bintang, seperti halnya interval waktu selama zona akan bertahan. Bintang yang lebih besar dari Matahari memiliki zona laik huni yang lebih besar, tetapi akan tetap berada di deret utama untuk interval waktu yang lebih singkat selama kehidupan dapat berevolusi. Bintang katai merah kecil memiliki masalah yang berlawanan, diperparah dengan tingkat aktivitas magnetik yang lebih tinggi dan efek penguncian pasang surut dari orbit dekat. Oleh karena itu, bintang-bintang di kisaran massa menengah seperti Matahari mungkin memiliki kondisi yang optimal untuk kehidupan seperti di bumi untuk berkembang. Lokasi bintang dalam galaksi juga dapat berdampak pada kemungkinan membentuk kehidupan.

Panspermia adalah hipotesis yang menyatakan bahwa kehidupan berasal tempat lain di alam semesta dan kemudian dipindahkan ke Bumi dalam bentuk spora yang mungkin ditransfer melalui meteorit, komet atau debu kosmik. Namun, hipotesis ini tidak membantu menjelaskan asal usul kehidupan.

Kematian[sunting | sunting sumber]

Kematian adalah penghentian permanen dari semua fungsi vital atau proses kehidupan pada sebuah organisme atau sel.[83][84] Setelah kematian, sisa-sisa organisme menjadi bagian dari siklus biogeokimia. Organisme dapat dikonsumsi oleh pemangsa atau pemakan bangkai dan sisa materi organik kemudian dapat diurai lebih lanjut oleh detritivora, organisme yang mendaur ulang detritus, mengembalikannya ke lingkungan untuk digunakan kembali dalam rantai makanan.

Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah dalam membedakannya dari kehidupan. Kematian lebih mengacu pada saat di mana hidup berakhir, atau ketika dimulainya saat setelah kehidupan.[85] Bagaimanapun, menentukan kapan kematian terjadi membutuhkan batas-batas konseptual yang tepat antara hidup dan mati. Hal ini bermasalah—bagaimanapun—karena ada sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan. Sifat kematian selama ribuan tahun menjadi perhatian utama tradisi agama dunia dan penyelidikan filosofis. Banyak agama menggunakan konsep akhirat, reinkarnasi, atau kebangkitan.

Kepunahan[sunting | sunting sumber]

Kepunahan adalah proses bertahap saat sebuah kelompok taksa atau spesies menghilang, mengurangi keanekaragaman hayati.[86] Saat kepunahan umumnya dianggap sebagai kematian individu terakhir dari spesies tersebut. Karena berbagai potensi suatu spesies mungkin sangat besar, menentukan saat ini adalah sulit, dan biasanya dilakukan secara retrospektif setelah suatu jangka waktu ketiadaan mereka. Spesies punah ketika mereka tidak lagi mampu bertahan dalam habitat yang berubah atau kalah terhadap persaingan keunggulan. Selama sejarah Bumi, lebih dari 99% dari semua spesies yang pernah hidup telah punah.[87] Namun, kepunahan massal mungkin telah mempercepat evolusi dengan memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok baru organisme untuk menjadi bervariasi.[88]

Fosil[sunting | sunting sumber]

Fosil Leptofoenus pittfieldae yang berusia 20 hingga 16 juta tahun.

Fosil adalah sisa-sisa atau jejak hewan, tumbuhan, dan organisme lain dari masa lampau yang terawetkan. Totalitas fosil—baik yang sudah ditemukan maupun yang belum ditemukan—dan penempatan mereka dalam formasi batuan yang mengandung fosil dan lapisan sedimen (strata) dikenal sebagai "catatan fosil". Suatu spesimen terawetkan disebut "fosil" jika lebih tua dari usia yang disepakati yaitu 10.000 tahun yang lalu.[89] Oleh karena itu, rentang usia fosil membentang dari yang termuda di awal zaman Holosen ke yang tertua dari masa Arkean, beberapa miliar tahun lalu.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ 'Evolusi' virus dan bentuk lainnya yang mirip masih belum jelas. Sehingga, klasifikasi ini mungkin parafiletik karena kehidupan seluler mungkin berevolusi dari kehidupan non-seluler, atau polifiletik karena leluhur umum terakhir tidak dimasukkan.
  2. ^ Molekul protein penginfeksi (prion) tidak dianggap organisme hidup, namun bisa dideskripsikan sebagai ‘organism-comparable organic structures’.
  3. ^ As specific virus-dependent organic structures can be considered satellites and defective interfering particles, both of which require another virus help for their replication.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Life". Dictionary. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  2. ^ "Life". Merriam-Webster. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  3. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  4. ^ Dodd, Matthew S.; Papineau, Dominic; Grenne, Tor; Slack, John F.; Rittner, Martin; Pirajno, Franco; O’Neil, Jonathan; Little, Crispin T. S. (Maret 2017). "Evidence for early life in Earth's oldest hydrothermal vent precipitates". Nature. 543 (7643): 60–64. doi:10.1038/nature21377. ISSN 0028-0836. 
  5. ^ Zimmer, Carl (1 Maret 2017). "Scientists Say Canadian Bacteria Fossils May Be Earth's Oldest". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  6. ^ "Oldest fossils ever found show life on Earth began before 3.5 billion years ago". University of Wisconsin–Madison. 18 Desember 2017. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  7. ^ Schopf, J. William; Kitajima, Kouki; Spicuzza, Michael J.; Kudryavtsev, Anatoliy B.; Valley, John W. (2 Januari 2018). "SIMS analyses of the oldest known assemblage of microfossils document their taxon-correlated carbon isotope compositions". Proceedings of the National Academy of Sciences. 115 (1): 53–58. doi:10.1073/pnas.1718063115. ISSN 0027-8424. 
  8. ^ Copley, Shelley D.; Smith, Eric; Morowitz, Harold J. (Desember 2007). "The origin of the RNA world: Co-evolution of genes and metabolism". Bioorganic Chemistry. 35 (6): 430–443. doi:10.1016/j.bioorg.2007.08.001. 
  9. ^ Orgel, Leslie E. (2003). "Some consequences of the RNA world hypothesis". Origins of Life and Evolution of the Biosphere. 33 (2): 211–218. doi:10.1023/A:1024616317965. 
  10. ^ Robertson, M. P.; Joyce, G. F. (1 Mei 2012). "The Origins of the RNA World". Cold Spring Harbor Perspectives in Biology. 4 (5): a003608–a003608. doi:10.1101/cshperspect.a003608. ISSN 1943-0264. PMC 3331698alt=Dapat diakses gratis. PMID 20739415. 
  11. ^ Ehrenfreund, P.; Cami, J. (1 Desember 2010). "Cosmic Carbon Chemistry: From the Interstellar Medium to the Early Earth". Cold Spring Harbor Perspectives in Biology. 2 (12): a002097–a002097. doi:10.1101/cshperspect.a002097. ISSN 1943-0264. PMC 2982172alt=Dapat diakses gratis. PMID 20554702. 
  12. ^ Perkins, Sid (8 April 2015). "Organic molecules found circling nearby star". Science. doi:10.1126/science.aab2455. ISSN 0036-8075. 
  13. ^ King, Anthony (14 April 2015). "Chemicals formed on meteorites may have started life on Earth". Chemistry World. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  14. ^ Saladino, Raffaele; Carota, Eleonora; Botta, Giorgia; Kapralov, Mikhail; Timoshenko, Gennady N.; Rozanov, Alexei Y.; Krasavin, Eugene; Di Mauro, Ernesto (26 Mei 2015). "Meteorite-catalyzed syntheses of nucleosides and of other prebiotic compounds from formamide under proton irradiation". Proceedings of the National Academy of Sciences. 112 (21): E2746–E2755. doi:10.1073/pnas.1422225112. ISSN 0027-8424. PMC 4450408alt=Dapat diakses gratis. PMID 25870268. 
  15. ^ "Defining Life: Astrobiology Magazine–earth science–evolution distribution Origin of life universe–life beyond". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-21. Diakses tanggal 2011-06-23. 
  16. ^ "Defining Life, Explaining Emergence". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-14. Diakses tanggal 2011-06-23. 
  17. ^ "Can We Define Life". Colorado Arts & Sciences. 2009. Diakses tanggal 2009-06-22. 
  18. ^ a b c McKay, Chris P. (September 14, 2004). "What Is Life—and How Do We Search for It in Other Worlds?". PLoS Biol. 2 (2(9)): 302. doi:10.1371/journal.pbio.0020302. PMC 516796alt=Dapat diakses gratis. PMID 15367939. 
  19. ^ Nealson KH, Conrad PG (December 1999). "Life: past, present and future" (PDF). Philos. Trans. R. Soc. Lond., B, Biol. Sci. 354 (1392): 1923–39. doi:10.1098/rstb.1999.0532. PMC 1692713alt=Dapat diakses gratis. PMID 10670014. 
  20. ^ Davison, Paul G. "How to Define Life". The University of North Alabama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-11-01. Diakses tanggal 2008-10-17. 
  21. ^ Korzeniewski, Bernard (2001). "Cybernetic formulation of the definition of life". Journal of Theoretical Biology. 7 April 2011. 209 (3) hal. 275–86.
  22. ^ 2004, "Autonomous Agents", in John D. Barrow, P.C.W. Davies, and C.L. Harper Jr., eds., Science and Ultimate Reality: Quantum Theory, Cosmology, and Complexity, Cambridge University Press.
  23. ^ Gerald Francis Joyce, "The RNA World: Life Before DNA and Protein".
  24. ^ a b "Astrobiology". Biology Cabinet. September 26, 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-12. Diakses tanggal 2011-01-17. 
  25. ^ Rybicki, EP (1990). "The classification of organisms at the edge of life, or problems with virus systematics". S Aft J Sci. 86: 182–186. 
  26. ^ Holmes EC (October 2007). "Viral evolution in the genomic age". PLoS Biol. 5 (10): e278. doi:10.1371/journal.pbio.0050278. PMC 1994994alt=Dapat diakses gratis. PMID 17914905. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-21. Diakses tanggal 2008-09-13. 
  27. ^ Koonin EV, Senkevich TG, Dolja VV (2006). "The ancient Virus World and evolution of cells". Biol. Direct. 1: 29. doi:10.1186/1745-6150-1-29. PMC 1594570alt=Dapat diakses gratis. PMID 16984643. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-04. Diakses tanggal 2008-09-14. 
  28. ^ Rybicki, Ed (November 1997). "Origins of Viruses". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-09. Diakses tanggal 2009-04-12. 
  29. ^ Schrödinger, Erwin (1944). What is Life?. Cambridge University Press. ISBN 0-521-42708-8. 
  30. ^ Margulis, Lynn (1995). What is Life?. University of California Press. ISBN 0-520-22021-8. 
  31. ^ Lovelock, James (2000). Gaia–a New Look at Life on Earth. Oxford University Press. ISBN 0-19-286218-9. 
  32. ^ Avery, John (2003). Information Theory and Evolution. World Scientific. ISBN 9812383999. 
  33. ^ "BIOPHYSICS: DEFINITION OF LIFE AND BRIEF EXPLANATION OF EACH TERM". Biology Cabinet. September 29, 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-07-18. Diakses tanggal 2009-07-22. 
  34. ^ Woodruff, T. Sullivan (October 8, 2007). Planets and Life: The Emerging Science of Astrobiology. Cambridge University Press.  Cleland and Chyba wrote a chapter in Planets and Life: "In the absence of such a theory, we are in a position analogous to that of a 16th-century investigator trying to define 'water' in the absence of molecular theory." [...] "Without access to living things having a different historical origin, it is difficult and perhaps ultimately impossible to formulate an adequately general theory of the nature of living systems".
  35. ^ "Patterns, Flows, and Interrelationship". 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-08. Diakses tanggal 2009-06-27. 
  36. ^ GAIA–A new look at life on Earth. James Lovelock 1979. hal. 10. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.
  37. ^ Lovelock, J.E. (1965). "A physical basis for life detection experiments". Nature. 207 (7): 568–570. doi:10.1038/207568a0. PMID 5883628. 
  38. ^ "Geophysiology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-06. Diakses tanggal 2011-06-23. 
  39. ^ GAIA–A new look at life on Earth. James Lovelock. 1979. Oxford University Press. ISBN 0-19-286030-5.
  40. ^ Life Itself: A Comprehensive Inquiry into the Nature, Origin, and Fabrication of Life. Rosen, Robert. November, 1991. ISBN 978-0-231-07565-7
  41. ^ "The Ecosystemic Life Hypothesis". Bulletin of the Ecological Society of America. April 2002. Diakses tanggal 2009-08-28. 
  42. ^ Morowitz, Harold J. (1992) "Beginnings of Cellular Life: Metabolism Recapitulates Biogenesis". Yale University Press. ISBN 0-300-05483-1
  43. ^ A Third Window: Natural Life Beyond Newton and Darwin, Templeton Foundation Press (2009) ISBN 1-59947-154-X
  44. ^ SEP
  45. ^ SEP
  46. ^ Ibidem
  47. ^ Aristotle, De Anima, Book II
  48. ^ Introduction to Ancient Philosophy, Don Marietta, hal. 104.
  49. ^ Friedrich Wöhler (1828). "Ueber künstliche Bildung des Harnstoffs". Annalen der Physik und Chemie. 88 (2): 253–256. doi:10.1002/andp.18280880206. 
  50. ^ "History of life through time". University of California Museum of Paleontology.
  51. ^ Coveney, Peter V.; Philip W. Fowler. "Modelling biological complexity: a physical scientist's perspective". Journal of the Royal Society Interface. 2005. 2 (4) hal. 267–280. DOI:10.1098/rsif.2005.0045
  52. ^ Senapathy, Periannan, Independent Birth of Organisms, Madison, WI. Genome Press, 1994.
  53. ^ Eigen, Manfred, Steps Towards Life: A Perspective on Evolution (German edition, 1987), Oxford University Press, 1992. hal 31.
  54. ^ a b Barazesh, Solmaz, How RNA Got Started: Scientists Look for the Origins of Life, Science News, 13 Mei 2009.
  55. ^ Watson, James D., Prologue: Early Speculations and Facts about RNA Templates, hal. xv–xxiii, The RNA World, R.F. Gesteland and J.F. Atkins, Eds., Cold Spring Harbor Laboratory Press, 1993.
  56. ^ Gilbert, Walter, The RNA world, p 618 v 319, Nature, 1986.
  57. ^ Cech, Thomas R., A model for the RNA-catalyzed replication of RNA, p 4360-4363 v 83, Proc. Nat. Acad. Sci., USA, 1986.
  58. ^ Powner, Matthew W., Béatrice Gerland and John D. Sutherland, Synthesis of activated pyrimidine ribonucleotides in prebiotically plausible conditions, Nature 459, 239–242 (14 May 2009).
  59. ^ Szostak, Jack W., Origins of life: Systems chemistry on early Earth, Nature 459, 171–172 (14 May 2009).
  60. ^ Lincoln, Tracey A. and Gerald F. Joyce, Self-Sustained Replication of an RNA Enzyme, Science 27 February 2009: Vol. 323, No. 5918, hal. 1229–1232, DOI: 10.1126/science.1167856.
  61. ^ Joyce, Gerald F., Evolution in an RNA World, Cold Spring Harb Symp Quant Biol sqb.2009.74.004; Published in Advance August 10, 2009, doi:10.1101/sqb.2009.74.004.
  62. ^ a b c d e Rothschild, Lynn (September, 2003). "Understand the evolutionary mechanisms and environmental limits of life". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-11. Diakses tanggal 2009-07-13. 
  63. ^ King, G.A.M. (April, 1977). "Symbiosis and the origin of life". Origins of Life and Evolution of Biospheres. 8 (1): 39–53. Bibcode:1977OrLi....8...39K. doi:10.1007/BF00930938. Diakses tanggal 2010-02-22.  [pranala nonaktif permanen]
  64. ^ Margulis, Lynn (2001). The Symbiotic Planet: A New Look at Evolution. London, England: Orion Books Ltd. ISBN 0-75380-785-8. 
  65. ^ Douglas J. Futuyma (1992). Oxford surveys in evolutionary biology: Symbiosis in evolution. 8. London, England: Oxford University Press. hlm. 347–374. ISBN 0-19-507623-0. 
  66. ^ "Essential requirements for life". CMEX-NASA. Diakses tanggal 2009-07-14. 
  67. ^ a b Chiras, Daniel C. (2009). Environmental Science–Creating a Sustainable Future. 
  68. ^ New Link in Chain of Life, Wall Street Journal, 2010-12-03, diakses 5 Desember 2010. "Until now, however, they were all thought to share the same biochemistry, based on the Big Six, to build proteins, fats and DNA."
  69. ^ "Aristotle -biography". University of California Museum of Paleontology. Diakses tanggal 2008-10-20. 
  70. ^ Knapp S, Lamas G, Lughadha EN, Novarino G (April 2004). "Stability or stasis in the names of organisms: the evolving codes of nomenclature". Philosophical transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological sciences. 359 (1444): 611–22. doi:10.1098/rstb.2003.1445. PMC 1693349alt=Dapat diakses gratis. PMID 15253348. 
  71. ^ a b Copeland, H. (1938). "The kingdoms of organisms". Quarterly Review of Biology. 13: 383–420. doi:10.1086/394568. 
  72. ^ Whittaker RH (January 1969). "New concepts of kingdoms or organisms. Evolutionary relations are better represented by new classifications than by the traditional two kingdoms". Science. 163 (863): 150–60. doi:10.1126/science.163.3863.150. PMID 5762760. 
  73. ^ a b Woese, C.; Kandler, O.; Wheelis, M. (1990). "Towards a natural system of organisms: proposal for the domains Archaea, Bacteria, and Eucarya". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 87 (12): 4576–9. Bibcode:1990PNAS...87.4576W. doi:10.1073/pnas.87.12.4576. PMC 54159alt=Dapat diakses gratis. PMID 2112744. 
  74. ^ Adl SM, Simpson AG, Farmer MA; et al. (2005). "The new higher level classification of eukaryotes with emphasis on the taxonomy of protists". J. Eukaryot. Microbiol. 52 (5): 399–451. doi:10.1111/j.1550-7408.2005.00053.x. PMID 16248873. 
  75. ^ Van Regenmortel MH (January 2007). "Virus species and virus identification: past and current controversies". Infection, genetics and evolution: journal of molecular epidemiology and evolutionary genetics in infectious diseases. 7 (1): 133–44. doi:10.1016/j.meegid.2006.04.002. PMID 16713373. 
  76. ^ Pennisi E (March 2001). "Taxonomy. Linnaeus's last stand?". Science. New York, N.Y. 291 (5512): 2304–7. doi:10.1126/science.291.5512.2304. PMID 11269295. 
  77. ^ Linnaeus, C. (1735). Systemae Naturae, sive regna tria naturae, systematics proposita per classes, ordines, genera & species. 
  78. ^ Haeckel, E. (1866). Generelle Morphologie der Organismen. Reimer, Berlin. 
  79. ^ Chatton, É. (1925). "Pansporella perplexa. Réflexions sur la biologie et la phylogénie des protozoaires". Annales des Sciences Naturelles - Zoologie et Biologie Animale. 10-VII: 1–84. 
  80. ^ Whittaker, R. H. (January 1969). "New concepts of kingdoms of organisms". Science. 163 (3863): 150–60. Bibcode:1969Sci...163..150W. doi:10.1126/science.163.3863.150. PMID 5762760. 
  81. ^ Cavalier-Smith, T. (1998). "A revised six-kingdom system of life". Biological Reviews. 73 (03): 203–66. doi:10.1111/j.1469-185X.1998.tb00030.x. PMID 9809012. 
  82. ^ Ruggiero, Michael A.; Gordon, Dennis P.; Orrell, Thomas M.; Bailly, Nicolas; Bourgoin, Thierry; Brusca, Richard C.; Cavalier-Smith, Thomas; Guiry, Michael D.; Kirk, Paul M.; Thuesen, Erik V. (2015). "A higher level classification of all living organisms". PLOS ONE. 10 (4): e0119248. Bibcode:2015PLoSO..1019248R. doi:10.1371/journal.pone.0119248. PMC 4418965alt=Dapat diakses gratis. PMID 25923521. 
  83. ^ Definition of death. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-01. Diakses tanggal 2011-06-23. 
  84. ^ Defining of death.
  85. ^ Encyclopedia of Death and Dying
  86. ^ Extinction–definition. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-01. Diakses tanggal 2011-06-23. 
  87. ^ "What is an extinction?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-01. Diakses tanggal 2011-06-23. 
  88. ^ Van Valkenburgh, B. (1999). "Major patterns in the history of carnivorous mammals". Annual Review of Earth and Planetary Sciences. 26: 463–493. doi:10.1146/annurev.earth.27.1.463. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-17. Diakses tanggal 2011-06-23. 
  89. ^ FAQs–San Diego Natural History Museum

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]