Kereta api Jayakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Jayakarta
Kereta api Jayakarta melintas Tambun, Bekasi
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi I Jakarta
Mulai beroperasi
  • 15 Juni 2017 (sebagai GBMS Premium)
  • 28 September 2017 (sebagai Jayakarta)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalPasar Senen
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh819 km
Waktu tempuh rerata13 jam 11 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi premium
Pengaturan tempat duduk80 tempat duduk disusun 2–2.(kelas premium) Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang
kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan tirai gulung dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional81.5 s.d. 100km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI

Kereta api Jayakarta adalah layanan kereta api penumpang kelas ekonomi premium rangkaian panjang yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani rute Pasar SenenSurabaya Gubeng via jalur lintas selatan Jawa (Purwokerto-Yogyakarta-Solo). Nama Jayakarta berasal dari nama lama Provinsi DKI Jakarta pada masa Kesultanan Banten.

Pengoperasian

Pada awalnya, terdapat layanan kereta api yang melayani lintas Surabaya Jakarta melalui jalur selatan, yaitu kereta api Jayabaya Selatan dengan layanan kelas bisnis, tetapi pengoperasiannya telah dihentikan pada 2006 karena tingkat keterisian penumpang yang rendah, sehingga lintas tersebut hanya dilayani kereta api Gaya Baru Malam Selatan.[1]

Pada tahun 2016, PT KAI melakukan penambahan layanan kereta api di lintas tersebut dengan nama KLB Ekonomi PSE-SGU yang dioperasikan libur akhir pekan Idul Adha, beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi plus buatan PT. INKA keluaran 2016.[butuh rujukan]

Mulai 15 Juni 2017, PT KAI meluncurkan kereta api Gaya Baru Malam Selatan Premium sebagai kereta api tambahan saat musim mudik lebaran 2017. Karena memiliki tingkat okupansi penumpang yang tinggi, kereta api tersebut dioperasikan secara reguler serta dilakukan perubahan nama kereta api menjadi Jayakarta dan beroperasi tanggal 28 September 2017 bertepatan ulang tahun PT Kereta api Indonesia Ke 72 Tahun di Stasiun Pasar Senen.[2]

Kereta api Jayakarta Premium berhenti di Stasiun Sepanjang, tetapi tidak melayani penumpang di stasiun tersebut sejak diberlakukan grafik perjalanan kereta api (gapeka) tahun 2019.

Untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Pasar Senen, PT KAI mengubah mekanisme perjalanan beberapa kereta api yang berdampak pada pemanjangan rute kereta api Jayakarta hingga Stasiun Jakarta Kota mulai 29 Mei 2019.[3]

Seiring dengan meningkat okupansi Kereta api Jayakarta, titik keberangkatan kereta api Jayakarta dikembalikan ke Stasiun Pasar Senen dari sebelumnya Stasiun Jakarta Kota. Karena Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) menerima tambahan rangkaian kereta dari depo kereta Semarang Poncol (SMC), maka kereta api ini beroperasi dengan rangkaian panjang bersama Kereta api Kertajaya, dan Gumarang mulai 10 Februari 2021, bertepatan dengan hari perubahan Jadwal Perjalanan GAPEKA 2021.

Dengan berlakunya Gapeka 2021 tanggal 10 Februari 2021, Kereta api Jayakarta yang semula berhenti di Stasiun Yogyakarta kini dipindahkan pemberhentiannya di Stasiun Lempuyangan agar memudahkan pelayanan penumpang kereta api dengan rangkaian panjang.

Galeri

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "KAI Klaim Kereta Jayabaya Hemat Perjalanan 4 Jam". Sindonews.com. Diakses tanggal 2019-11-04. 
  2. ^ "Jadi KA Reguler, GBMS Tambahan Kini Bernama Jayakarta Premium - KAORI Nusantara". KAORI Nusantara. Diakses tanggal 2017-10-14. 
  3. ^ Rahayu, Juwita Trisna (2019-05-29). Astro, Masuki M., ed. "Stasiun Jakarta Kota mulai layani pemberangkatan KA jarak jauh". ANTARA News.