Sega jamblang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(46 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{distinguish|jamblang}} |
|||
⚫ | |||
{{More citations needed|date=Desember 2022}} |
|||
'''Sega Jamblang''' ('''Nasi Jamblang''' dalam [[Bahasa Indonesia]]) adalah makanan khas masyarakat kota [[Cirebon]], [[Jawa Barat]]. Nama '''Jamblang''' berasal dari nama daerah di sebelah barat kota [[Cirebon]] tempat asal pedagang makanan tersebut. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun [[Jati]] sebagai bungkus [[nasi]]. Penyajian makanannya pun bersifat [[prasmanan]]. Menu yang tersedia antara lain [[sambal goreng]] (yang agak manis), [[tahu]] sayur, [[paru-paru]] (pusu), [[semur hati]] atau [[daging]], [[perkedel]], [[sate kentang]], telur dadar/[[telur goreng]], telur masak sambal goreng, [[semur ikan]], [[ikan asin]], [[tahu]] dan [[tempe]]serta tidak ketinggalan 'blakutak', sejenis cumi-cumi yang dimasak bersama tintanya. |
|||
{{Infobox Makanan |
|||
⚫ | |||
| name = Sega Jamblang<br>(Dalam bahasa jawa: ''Sego Jamblang'') |
|||
Keberadaan Sega Jamblang sebagai makanan khas Cirebon, tentunya tidak bisa dilepaskan dari sosok salah satu pedagangnya yang cukup tersohor, yaitu OPRAH. Nasi Jamblang bu Oprah cukup dikenal oleh masyarakat Cirebon, bukan hanya bagi masyarakat kebanyakan, tetapi juga menyentuh kalangan pejabat. Hampir semua Kepala Daerah, baik itu walikota atu bupati Cirebon, pernah singgah di warung Sega Jamblang Mang Dul. Bahkan beberapa [[selebritis]] ibukota, jika singgah di Kota Cirebon, selalu menyempatkan mampir ke warung nasi ini. Sentra makanan Sega jamblang di Kota Cirebon saat ini terletak di wilayah [[Gunung Sari]], sekitar [[Grage]] Mall. Warung ini tidak pernah tutup alias buka 24 jam. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
| caption = Salah satu tampilan variasi sega jamblang |
|||
| country = {{flag|Indonesia}} |
|||
| region = [[Kota Cirebon]], [[Jawa Barat]] |
|||
| variations = Variasi beragam di seluruh Nusantara |
|||
}} |
|||
'''Sega Jamblang''' atau '''Nasi Jamblang''' dalam [[Bahasa Indonesia]]) adalah makanan khas dari [[Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Nama '''Jamblang''' berasal dari nama daerah di sebelah barat Kabupaten [[Cirebon]] tempat asal pedagang makanan tersebut. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun [[jati]] sebagai bungkus [[nasi]]. Penyajian makanannya pun bersifat [[prasmanan]].<ref>{{Cite news|first=Yuharrani|title=Resep Nasi Jamblang Cirebon, Sajikan Pakai Semur Hati Sapi|url=https://www.kompas.com/food/read/2020/08/03/080800975/resep-nasi-jamblang-cirebon-sajikan-pakai-semur-hati-sapi|access-date=29 Maret 2022 |work=[[Kompas.com]] |date=3 Agustus 2018 |language=Id|editor-last=Aisyah|editor-first=Yuharrani|last=Aisyah}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sega Jamblang, Setia Dibungkus Daun Jati|url=https://indonesia.go.id/kategori/pariwisata/506/sega-jamblang-setia-dibungkus-daun-jati?lang=1}}</ref> |
|||
== Asal nama == |
|||
⚫ | |||
Nama ''sega/sego jamblang'' konon berasal dari sebuah nama desa di sebelah barat Kabupaten Cirebon, yakni desa [[Jamblang, Jamblang, Cirebon]]. Walaupun bernama sega jamblang, makanan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pohon atau buah [[jamblang]]. |
|||
⚫ | |||
== Sejarah == |
|||
Sega Jamblang adalah makanan khas Cirebon yang pada awalnya diperuntukan bagi para pekerja paksa pada zaman Belanda yang sedang membangun [[Jalan Raya Pos|jalan raya Daendels]] dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah [[Kabupaten Cirebon]].<ref>{{cite web|last1=Sarnapi|date=27 Maret 2021|title=Unik dan Khas Sega Jamblang, Awalnya dari Nama Desa di Cirebon dan Makanan Pekerja Paksa|url=https://jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1011678731/unik-dan-khas-sega-jamblang-awalnya-dari-nama-desa-di-cirebon-dan-makanan-pekerja-paksa|work=JurnalSoreang|language=Id|access-date=29 Maret 2022}}</ref> |
|||
⚫ | Sega Jamblang saat itu dibungkus dengan daun jati, mengingat bila dibungkus dengan daun pisang kurang tahan lama sedangkan jika dengan daun jati bisa tahan lama dan tetap terasa [[pulen]]. Hal ini karena daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama.{{fact}} |
||
⚫ | |||
== Menu == |
|||
Menu yang tersedia biasanya antara lain [[sambal goreng]], [[tahu]] sayur, [[paru-paru]] (pusu), [[semur hati]] atau [[daging]], [[perkedel]], [[sate kentang]], telur dadar/[[telur goreng]], telur masak sambal goreng, [[semur ikan]], [[ikan asin]], [[tahu]] dan [[tempe]]. Namun salah satu menu yang menjadi ikon dari sega jamblang adalah [[Sotong|balakutak hideung]], yaitu cumi-cumi atau sotong berkuah kental yang dimasak bersama dengan tintanya sehingga berwarna hitam seperti [[rawon]]. |
|||
== Lihat pula == |
|||
* [[Nasi kuning]] |
|||
* [[Nasi liwet]] |
|||
* [[Nasi goreng]] |
|||
* [[Nasi kucing]] |
|||
*Nasi Putih |
|||
== Referensi == |
|||
<references /> |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Hidangan Jawa Barat]] |
|||
⚫ | |||
{{makanan-indonesia-stub}}{{Hidangan Indonesia}} |
Revisi per 14 Januari 2024 01.55
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Desember 2022) |
Sega Jamblang (Dalam bahasa jawa: Sego Jamblang) | |
---|---|
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Kota Cirebon, Jawa Barat |
Variasi | Variasi beragam di seluruh Nusantara |
Sunting kotak info • L • B |
Sega Jamblang atau Nasi Jamblang dalam Bahasa Indonesia) adalah makanan khas dari Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat Kabupaten Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun jati sebagai bungkus nasi. Penyajian makanannya pun bersifat prasmanan.[1][2]
Asal nama
Nama sega/sego jamblang konon berasal dari sebuah nama desa di sebelah barat Kabupaten Cirebon, yakni desa Jamblang, Jamblang, Cirebon. Walaupun bernama sega jamblang, makanan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pohon atau buah jamblang.
Sejarah
Sega Jamblang adalah makanan khas Cirebon yang pada awalnya diperuntukan bagi para pekerja paksa pada zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon.[3]
Sega Jamblang saat itu dibungkus dengan daun jati, mengingat bila dibungkus dengan daun pisang kurang tahan lama sedangkan jika dengan daun jati bisa tahan lama dan tetap terasa pulen. Hal ini karena daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama.[butuh rujukan]
Walaupun menunya sangat beraneka ragam, tetapi harga makanan ini relatif sangat murah. Karena pada awalnya makanan tersebut diperuntukan bagi untuk para pekerja buruh kasar di Pelabuhan dan kuli angkut di jalan Pekalipan.
Menu
Menu yang tersedia biasanya antara lain sambal goreng, tahu sayur, paru-paru (pusu), semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar/telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu dan tempe. Namun salah satu menu yang menjadi ikon dari sega jamblang adalah balakutak hideung, yaitu cumi-cumi atau sotong berkuah kental yang dimasak bersama dengan tintanya sehingga berwarna hitam seperti rawon.
Lihat pula
- Nasi kuning
- Nasi liwet
- Nasi goreng
- Nasi kucing
- Nasi Putih
Referensi
- ^ Aisyah, Yuharrani (3 Agustus 2018). Aisyah, Yuharrani, ed. "Resep Nasi Jamblang Cirebon, Sajikan Pakai Semur Hati Sapi". Kompas.com. Diakses tanggal 29 Maret 2022.
- ^ "Sega Jamblang, Setia Dibungkus Daun Jati".
- ^ Sarnapi (27 Maret 2021). "Unik dan Khas Sega Jamblang, Awalnya dari Nama Desa di Cirebon dan Makanan Pekerja Paksa". JurnalSoreang. Diakses tanggal 29 Maret 2022.