Sungai Kapuas
Kapuas | |
---|---|
Peta OpenStreetMap
| |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Barat |
Pulau | Kalimantan |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Pegunungan Muller |
- lokasi | Kapuas Hulu, Kalimantan Barat |
- koordinat | 0°58′04″S 113°36′43″E / 0.967672°S 113.611809°E |
- elevasi | 600 m |
Hulu ke-2 | Nanga Ambalau |
- lokasi | Sintang, Kalimantan Barat |
- koordinat | 0°13′13″S 112°44′32″E / 0.220366°S 112.742226°E |
- elevasi | 95 m |
Muara sungai | Selat Karimata (Laut Natuna Utara) |
- lokasi | Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat |
- koordinat | 0°12′05″S 109°10′38″E / 0.201353°S 109.177315°E |
Panjang | 1.143 km |
Debit air | |
- rata-rata | ... m³/s |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Kapuas[1] |
Kode DAS | DAS320470[3] |
Luas DAS | 100.636 km2 (38.856 sq mi)[2] |
Pengelola DAS | BPDAS Kapuas[4] |
Wilayah sungai | WS Kapuas |
Kode wilayah sungai | 04.03.A3 |
Otoritas wilayah sungai | BWS Kalimantan I |
Markah tanah | Taman Alun Kapuas |
Jembatan | Kapuas 1 |
Pelabuhan | Dwikora, Seng Hie, Rasau |
Sungai Kapuas atau sungai Kapuas Buhang[5] atau sungai Batang Lawai (Laue)[6][7][8][9][10][11] merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di pulau Kalimantan dan sekaligus menjadi sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang mencapai 1.143 km.
Nama sungai Kapuas diambil dari nama daerah Kapuas (sekarang Kapuas Hulu) sehingga nama sungai yang mengalir dari Kapuas Hulu hingga muaranya disebut sungai Kapuas, namun Kesultanan Banjar menyebutnya Batang Lawai yang mengacu pada nama daerah Lawie atau Lawai (sekarang Kabupaten Melawi) sehingga nama sungai yang mengalir dari Kabupaten Melawi hingga muaranya di sekitar kota Pontianak disebut Sungai/Batang Lawai.
Sungai Kapuas merupakan rumah dari lebih 700 jenis ikan dengan sekitar 12 jenis ikan langka dan 40 jenis ikan yang terancam punah. Potensi perikanan air tawar di sungai Kapuas adalah mencapai 2 juta ton. Hutan yang masih terlindungi dengan baik menyebabkan sungai Kapuas terjaga kelestariannya.
Namun, belakangan ini sungai Kapuas telah tercemar logam berat dan berbagai jenis bahan kimia, akibat aktivitas penambangan emas dan perak di bagian tengah sungai ini. Walaupun telah mengalami pencemaran oleh logam berat, Sungai Kapuas tetap menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat (terutama suku Dayak dan Melayu di sepanjang aliran sungai. Sebagai sarana transportasi yang murah, Sungai Kapuas dapat menghubungkan daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat, dari pesisir Kalimantan Barat sampai ke daerah pedalaman Putussibau di hulu sungai ini. Dan selain itu, sungai Kapuas juga merupakan sumber mata pencaharian untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjadi nelayan/penangkap ikan secara tradisional.
Sungai Kapuas yang lain juga terdapat di provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Kapuas. Sungai ini membentang sepanjang kurang lebih 610 km, dari kecamatan Kapuas Hulu sampai kecamatan Selat yang akhirnya bermuara di laut Jawa.
Pada 17 Agustus 2019 yang lalu, Merah Putih dikibarkan di atas ponton di tengah sungai ini dalam rangka peringatan ke-74 kemerdekaan Indonesia yang diikuti oleh 90 komunitas, penambang, relawan, sampai ratusan masyarakat yang diikuti pula dengan aneka lomba tradisional.[12] Upacara hari kemerdekaan itu dilangsungkan pertama kalinya di atas sungai ini.[13]
daerah aliran sungai
[sunting | sunting sumber]Kalimantan Barat
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Kapuas Hulu
[sunting | sunting sumber]- Kecamatan Putussibau Utara
- Kecamatan Putussibau Selatan
- Kecamatan Bika
- Kecamatan Embaloh Hilir
- Kecamatan Bunut Hilir
- Kecamatan Jongkong
- Kecamatan Selimbau
- Kecamatan Seberuang
- Kecamatan Suhaid
- Kecamatan Semitau
- Kecamatan Silat Hilir
Kabupaten Sintang
[sunting | sunting sumber]- Kecamatan Ketungau Hilir
- Kecamatan Kelam Permai
- Kecamatan Binjai Hulu
- Kecamatan Sintang
- Kecamatan Tempunak
- Kecamatan Sepauk
Kabupaten Sekadau
[sunting | sunting sumber]- Kecamatan Belitang
- Kecamatan Belitang Hilir
- Kecamatan Sekadau Hilir
Kabupaten Sanggau
[sunting | sunting sumber]- Kecamatan Mukok
- Kecamatan Kapuas
- Kecamatan Meliau
- Kecamatan Tayan Hilir
- Kecamatan Toba
Kabupaten Kubu Raya
[sunting | sunting sumber]- Kecamatan Sungai Raya
- Kecamatan Terentang
- Kecamatan Kubu
- Kecamatan Telok Pakedai
- Kecamatan Sungai Kakap
Kabupaten Pontianak
[sunting | sunting sumber]- Kecamatan Jongkat
Kota Pontianak
[sunting | sunting sumber]- Kecamatan Pontianak Selatan
- Kecamatan Pontianak Utara
- Kecamatan Pontianak Timur
- Kecamatan Pontianak Barat
- Kecamatan Pontianak Tenggara
- Kecamatan Pontianak Kota
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
sekelompok orang sedang mengangkut kelapa, pisang, dan labu menggunakan empat buah sampan di Sungai Kapuas, kurun 1900-1940.
-
Pedagang kuliner apung di Sungai Kapuas di Kalimantan Barat, kurun 1940-1950.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Media tentang Sungai Kapuas di Wikimedia Commons
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
- BPDAS Kapuas
- Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia
- Daftar sungai di Kalimantan
- Daftar sungai di Indonesia
- Danau Empangau
- Irigasi Premium
- Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011
- ^ https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011
- ^ https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011
- ^ https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011
- ^ (Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1992). Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19. PT Balai Pustaka. hlm. 121. ISBN 9794074101. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-20. Diakses tanggal 2014-06-18.ISBN 9789794074107
- ^ (Melayu)Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405.ISBN 983621240X
- ^ (Inggris) Malayan miscellanies, Malayan miscellanies (1820). Malayan miscellanies . Malayan miscellanies. Hapus pranala luar di parameter
|title=
(bantuan) - ^ (Inggris) MacKinnon, Kathy (1996). The ecology of Kalimantan. Oxford University Press. ISBN 9780945971733. Hapus pranala luar di parameter
|title=
(bantuan)ISBN 0-945971-73-7 - ^ (Inggris) East India Company, East India Company (1821). The Asiatic journal and monthly miscellany, Volume 12. Wm. H. Allen & Co. Hapus pranala luar di parameter
|title=
(bantuan) - ^ (Inggris) van Dijk, Ludovicus Carolus Desiderius (1862). Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk. J. H. Scheltema. hlm. 23.
- ^ https://atlantisjavasea.files.wordpress.com/2015/09/1726-herman-moll.jpg
- ^ "90 Komunitas Ikuti Upacara Bendera di Sungai Kapuas". Pontianak Post. 18 Agustus 2019. Hlm.1 & 7.
- ^ Andilala (17 Agustus 2019). Agusta, Hendra, ed. "Warga Pontianak kibarkan bendera merah putih di Sungai Kapuas". Antara. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.