Tabiin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(14 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Tabiin''' atau '''''Tabi'in''''' ({{lang-ar|التابعون|lit=pengikut}}), adalah orang [[Islam]] awal yang masa hidupnya setelah para [[Sahabat Nabi]] dan tidak mengalami masa hidup Nabi [[Muhammad]]. Usianya tentu saja lebih muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid [[Sahabat Nabi|sahabat nabi]].
'''Tabiin''' atau '''''Tabi'in''''' ({{lang-ar|التابعون|lit=pengikut}}), adalah orang [[Islam]] awal yang masa hidupnya ketika atau setelah masa hidup Nabi Muhammad namun tidak mengalami bertemu dengan Nabi [[Muhammad]]. Usia mereka rata-rata lebih muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid [[Sahabat Nabi|sahabat nabi]].


== Rentang masa ==
== Rentang masa ==
Baris 38: Baris 38:
Di bawah ini adalah daftar beberapa tokoh tabiin yang ternama:
Di bawah ini adalah daftar beberapa tokoh tabiin yang ternama:
* [[Abdullah bin Muhammad bin al-Hanafiyah]]
* [[Abdullah bin Muhammad bin al-Hanafiyah]]
* [[Abubakar bin Abdurrahman]]
* [[Abu Muslim al-Khaulani]]
* [[Abu Muslim al-Khaulani]]
* [[Abu Hanifah]]
* [[Abu Hanifah]]
* [[Abu Ja'far al-Madani]]
* [[Ahnaf bin Qais]]
* [[Ahnaf bin Qais]]
* [[Ali bin Abdullah]]
* [[Ali bin Husain]]
* [[Ali bin Husain]]
* [['Alqamah bin Qais]]
* [['Alqamah bin Qais]]
Baris 54: Baris 57:
* [[Ibnu Sirin]]
* [[Ibnu Sirin]]
* [[Ja'far ash-Shadiq]]
* [[Ja'far ash-Shadiq]]
* [[Ka'ab al-Ahbar]]
* [[Kharijah bin Zaid]]
* [[Malik bin Dinar]]
* [[Malik bin Dinar]]
* [[Masruq bin al-Ajda']]
* [[Muhammad al-Baqir]]
* [[Muhammad bin Abu Bakar]]
* [[Muhammad bin al-Hanafiyah]]
* [[Muhammad bin al-Hanafiyah]]
* [[Muhammad bin Sa'ad]]
* [[Mujahid bin Jabir]]
* [[Munzir bin Sawa at-Tamimi]]
* [[Nafi Maula Ibnu Umar]]
* [[Nafi Maula Ibnu Umar]]
* [[Salim bin Abdullah]]
* [[Salim bin Abdullah]]
* [[Said bin al-Musayyib]]
* [[Said bin al-Musayyib]]
* [[Sa'id bin Jubair]]
* [[Sa'id bin Jubair]]
* [[Sulaiman bin Yasar]]
* [[Syuraih al-Qadhi]]
* [[Rabi'ah bin Farrukh]]
* [[Rabi'ah bin Farrukh]]
* [[Thawus bin Kaisan]]
* [[Ubaidillah bin Abdullah]]
* [[Ubaidillah bin Abdullah]]
* [[Umar bin Abdul Aziz]]
* [[Umar bin Abdul Aziz]]
* [[Urwah bin az-Zubair]]
* [[Urwah bin az-Zubair]]
* [[Uwais al-Qarny]]
* [[Uwais al-Qarny]]
* [[Wahb bin Munabbih]]


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi terkini sejak 12 Maret 2021 00.36

Tabiin atau Tabi'in (Arab: التابعون, har. 'pengikut'), adalah orang Islam awal yang masa hidupnya ketika atau setelah masa hidup Nabi Muhammad namun tidak mengalami bertemu dengan Nabi Muhammad. Usia mereka rata-rata lebih muda dari sahabat nabi, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa sahabat masih hidup. Tabiin merupakan murid sahabat nabi.

Rentang masa[sunting | sunting sumber]

Masa tabiin dimulai sejak wafatnya sahabat nabi terakhir, Abu Thufail al-Laitsi, pada tahun 100 H (735 M) di kota Makkah; dan berakhir dengan wafatnya Tabiin terakhir, Khalaf bin Khulaifat, pada tahun 181 H (812 M).[1]

Setelah masa tabiin berakhir, maka diteruskan dengan masa tabiut tabiin atau generasi ketiga umat Islam setelah Nabi Muhammad wafat.[1]

Tingkatan[sunting | sunting sumber]

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam karyanya Taqrib at-Tahdzib membagi para tabiin menjadi empat tingkatan berdasarkan usia dan sumber periwayatannya, yaitu:[2]

  • Para tabiin kelompok utama/senior (kibar at-tabi'in), yang telah wafat sekitar tahun 95 H/713 M. Mereka seangkatan dengan Said bin al-Musayyab (lahir 13 H - wafat 94 H),
  • Para tabiin kelompok pertengahan (al-wustha min at-tabi'in), yang telah wafat sekitar tahun 110 H/728 M. Mereka seangkatan dengan Al-Hasan al-Bashri (lahir 21 H - wafat 110 H) dan Muhammad bin Sirin (lahir 33 H - wafat 110 H),
  • Para tabiin kelompok muda (shighar at-tabi'in) yang kebanyakan meriwayatkan hadis dari para tabiin tertua, yang telah wafat sekitar tahun 125 H/742 M. Mereka seangkatan dengan Qatadah bin Da'amah (lahir 61 H - wafat 118 H) dan Ibnu Syihab az-Zuhri (lahir 58 H - wafat 124 H),
  • Para tabiin kelompok termuda yang kemungkinan masih berjumpa dengan para sahabat nabi dan para tabiin tertua walau tidak meriwayatkan hadis dari sahabat nabi, yang telah wafat sekitar tahun 150 H/767 M. Mereka seangkatan dengan Sulaiman bin Mihran al-A'masy (lahir 61 H - wafat 148 H).

Mayoritas ulama penulis biografi para periwayat hadis (asma ar-rijal) juga membagi para tabiin menjadi tiga tingkatan berdasarkan Sahabat Nabi yang menjadi guru mereka, yaitu:[3]

  • Para tabiin yang menjadi murid para sahabat yang masuk Islam sebelum peristiwa Fathu Makkah,
  • Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang masuk Islam setelah peristiwa Fathu Makkah,
  • Para tabiin yang menjadi murid para Sahabat yang belum berusia dewasa ketika Nabi Muhammad saw. wafat.

Tokoh Tabiin[sunting | sunting sumber]

Di bawah ini adalah daftar beberapa tokoh tabiin yang ternama:

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Nashruddin Baidan (2003). Perkembangan Tafsir al-Qur'an di Indonesia. Tiga Serangkai. hlm. 10. ISBN 979-668-213-3, 9789796682133. 
  2. ^ Sayeed, Asma (2013). Women and the Transmission of Religious Knowledge in Islam. Cambridge University Press. hlm. 82. ISBN 1-107-35537-0, 9781107355378. 
  3. ^ Siddiqi, Muhammad (1993). Hadith Literature (PDF). Oxford: The Islamic Texts Society. hlm. 29. ISBN 0946621381.