Wikipedia:Artikel Pilihan/22 2018: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k perbaiki
Farras (bicara | kontrib)
k intro artikel pilihan sebaiknya tidak terlalu panjang; info selengkapnya silakan tekan "Selengkapnya" :P
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{HU/Tepigambar|Saya Indonesia, Saya Pancasila.jpg|150|Spanduk "Saya Indonesia, Saya Pancasila".|{{{selular|}}}}}
{{HU/Tepigambar|Saya Indonesia, Saya Pancasila.jpg|150|Spanduk "Saya Indonesia, Saya Pancasila".|{{{selular|}}}}}
"'''[[Saya Indonesia, Saya Pancasila]]'''" merupakan slogan yang diciptakan untuk memeriahkan Pekan Pancasila 2017, yang diselenggarakan pada 29 Mei—4 Juni 2017. Pekan Pancasila 2017 dirayakan untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni 2017, yang merupakan hari libur nasional pertama kalinya sejak disahkan tepat setahun sebelumnya. Slogan ini menjadi ilham bagi tema Pekan Pancasila 2017. Slogan ini diperkenalkan oleh Presiden Indonesia [[Joko Widodo]] dalam status di akun [[Instagram]]-nya pada 26 Mei 2017. Dalam status yang sama, Joko mengunggah gambar, yang kemudian digunakan bersamaan dengan foto profil oleh [[warganet]] di beragam media sosial. 3 hari setelahnya, Joko mengunggah video yang menandai bermulanya Pekan Pancasila 2017 sekaligus memperkenalkan kembali slogan ini. Slogan ini menjadi viral di media sosial, terutama karena ajakan Joko untuk menyebarluaskan slogan ini berikut ketujuh tagar yang disebutkan pada status pertamanya. Slogan ini mengilhami [[Saykoji]] dan Traviata Bianca Berliana Putri untuk membuat lagu terkait slogan ini. Sejumlah tokoh juga membuat video kompilasi berdasarkan slogan ini. Slogan ini mendapatkan tanggapan yang beragam; tanggapan positif menyoroti upaya pemerintah untuk mengingatkan kembali semangat Pancasila yang dinilai memudar di kalangan masyarakat, sedangkan tanggapan negatif menyoroti tata bahasa yang dinilai tidak sesuai, kekhawatiran akan kediktatoran, dan kekhawatiran terhadap serangan terhadap kelompok tertentu. Slogan ini pula dijadikan bahan sindiran oleh beberapa pihak. '''([[Saya Indonesia, Saya Pancasila|Selengkapnya...]])'''
"'''[[Saya Indonesia, Saya Pancasila]]'''" merupakan slogan yang diciptakan untuk memeriahkan Pekan Pancasila 2017 yang diselenggarakan pada 29 Mei–4 Juni 2017. Pekan Pancasila 2017 dirayakan untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni 2017, hari libur nasional pertama kalinya sejak disahkan tepat setahun sebelumnya. Slogan ini menjadi ilham bagi tema Pekan Pancasila 2017. Slogan ini diperkenalkan oleh Presiden Indonesia [[Joko Widodo]] dalam status di akun [[Instagram]]-nya pada 26 Mei 2017. Slogan ini mendapatkan tanggapan yang beragam; tanggapan positif menyoroti upaya pemerintah untuk mengingatkan kembali semangat Pancasila yang dinilai memudar di kalangan masyarakat, sedangkan tanggapan negatif menyoroti tata bahasa yang dinilai tidak sesuai, kekhawatiran akan kediktatoran, dan kekhawatiran terhadap serangan terhadap kelompok tertentu. Slogan ini pula dijadikan bahan sindiran oleh beberapa pihak. '''([[Saya Indonesia, Saya Pancasila|Selengkapnya...]])'''


{{TFAfooter|Final Liga Champions UEFA 2007|Masjid Istiqlal|Silence (film 2016)}}
{{TFAfooter|Final Liga Champions UEFA 2007|Masjid Istiqlal|Silence (film 2016)}}

Revisi terkini sejak 28 Mei 2018 07.32

Spanduk "Saya Indonesia, Saya Pancasila".

"Saya Indonesia, Saya Pancasila" merupakan slogan yang diciptakan untuk memeriahkan Pekan Pancasila 2017 yang diselenggarakan pada 29 Mei–4 Juni 2017. Pekan Pancasila 2017 dirayakan untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni 2017, hari libur nasional pertama kalinya sejak disahkan tepat setahun sebelumnya. Slogan ini menjadi ilham bagi tema Pekan Pancasila 2017. Slogan ini diperkenalkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dalam status di akun Instagram-nya pada 26 Mei 2017. Slogan ini mendapatkan tanggapan yang beragam; tanggapan positif menyoroti upaya pemerintah untuk mengingatkan kembali semangat Pancasila yang dinilai memudar di kalangan masyarakat, sedangkan tanggapan negatif menyoroti tata bahasa yang dinilai tidak sesuai, kekhawatiran akan kediktatoran, dan kekhawatiran terhadap serangan terhadap kelompok tertentu. Slogan ini pula dijadikan bahan sindiran oleh beberapa pihak. (Selengkapnya...)