Wikipedia:Artikel Pilihan/24 2011: Perbedaan antara revisi
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k kurangi agar halaman utama seimbang |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Tepigambar|Rubber_dripping.jpg|100|left|Diversifikasi tanaman diperkenalkan selama Rencana Malaysia Kedua, menggantikan karet dengan kelapa sawit.}} |
{{Tepigambar|Rubber_dripping.jpg|100|left|Diversifikasi tanaman diperkenalkan selama Rencana Malaysia Kedua, menggantikan karet dengan kelapa sawit.}} |
||
'''[[Rancangan Malaysia Kedua]]''' |
'''[[Rancangan Malaysia Kedua]]''' adalah rencana pengembangan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah [[Malaysia]] dengan tujuan menjalankan [[Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia]]. Rencana ini diterapkan tahun 1971 hingga 1975, bertujuan "merestrukturisasi" masyarakat [[Malaysia]] dan mengurangi dominasi [[Cina Malaysia|orang Cina]] dan asing dalam [[ekonomi Malaysia]] sehingga dapat meningkatkan posisi ekonomi [[orang Melayu]]. Rencana ini merupakan kelanjutan [[Rancangan Malaysia Pertama|rencana pertama]] yang bertujuan mengatasi masalah kemiskinan di antara orang Melayu namun kemudian kurang berhasil, yang merupakan faktor penyebab meletusnya [[Insiden 13 Mei|kerusuhan rasial]] pada tahun 1969 di [[Kuala Lumpur]]. Rancangan Malaysia Kedua dianggap berlebihan dalam usaha meningkatkan partisipasi orang Melayu dalam ekonomi. Pemerintah kemudian menurunkan penekanan terhadap restrukturisasi ekonomi ketika rencana ini berakhir. '''([[Rancangan Malaysia Kedua|Selengkapnya...]])''' |
||
{{TFAfooter|Biofilm |Mitologi Yunani|Kota Padang}} |
{{TFAfooter|Biofilm |Mitologi Yunani|Kota Padang}} |
Revisi per 31 Agustus 2011 15.42
Rancangan Malaysia Kedua adalah rencana pengembangan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah Malaysia dengan tujuan menjalankan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia. Rencana ini diterapkan tahun 1971 hingga 1975, bertujuan "merestrukturisasi" masyarakat Malaysia dan mengurangi dominasi orang Cina dan asing dalam ekonomi Malaysia sehingga dapat meningkatkan posisi ekonomi orang Melayu. Rencana ini merupakan kelanjutan rencana pertama yang bertujuan mengatasi masalah kemiskinan di antara orang Melayu namun kemudian kurang berhasil, yang merupakan faktor penyebab meletusnya kerusuhan rasial pada tahun 1969 di Kuala Lumpur. Rancangan Malaysia Kedua dianggap berlebihan dalam usaha meningkatkan partisipasi orang Melayu dalam ekonomi. Pemerintah kemudian menurunkan penekanan terhadap restrukturisasi ekonomi ketika rencana ini berakhir. (Selengkapnya...)