Wikipedia:Artikel Pilihan/50 2018: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
buat slot
 
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{HU/Tepigambar|Angela Merkel 2008 cropped.png|125|Angela Merkel|{{{selular|}}}}}
{{HU/Tepigambar|Angela Merkel 2008 cropped.png|125|Angela Merkel|{{{selular|}}}}}
'''[[Sejarah wanita di Jerman]]''' merupakan kajian sejarah yang mencangkup peran, pergerakan, dan aktivitas [[wanita]] di daerah dengan bahasa (mayoritas) [[Bahasa Jerman|Jerman]] dari masa ke masa. Sejarah ini dapat ditelusuri mulai dari [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] hingga saat ini. Dalam rentang waktu tersebut, wanita di Jerman telah mengambil berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat. Pada masa-masa awal, peran wanita Jerman diidentikan dengan istilah 4K yakni :''Kinder''(anak-anak), ''Kirche'' (gereja), ''Küche'' (dapur), and ''Kleider'' (pakaian). Istilah ini mengindikasikan peran wanita Jerman yang dulunya hanya terbatas pada aktivitas yang berkaitan dengan rumah tangga seperti membesarkan anak, menghadiri aktivitas peribadatan, memasak dan menyediakan makanan, dan berurusan dengan pakaian. Seiring perkembangan zaman, wanita Jerman melalui pergerakan dan perjuangannya mulai mendapatkan peran yang lebih luas. Pun kemudian saat ini bermunculan tokoh-tokoh ikonik yang melambangkan kesetaraan gender di Jerman seperti, [[Ursula von der Leyen]] (Menteri Pertahanan Jerman) dan [[Angela Merkel]] ([[Kanselir Jerman]]) ''(gambar)''. '''([[Sejarah wanita di Jerman|Selengkapnya...]])'''
'''[[Sejarah wanita di Jerman]]''' merupakan kajian sejarah yang mencakup peran, pergerakan, dan aktivitas [[wanita]] di daerah dengan bahasa (mayoritas) [[Bahasa Jerman|Jerman]] dari masa ke masa. Sejarah ini dapat ditelusuri mulai dari [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] hingga saat ini. Dalam rentang waktu tersebut, wanita di Jerman telah mengambil berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat. Pada masa-masa awal, peran wanita Jerman diidentikan dengan istilah 4K yakni: ''Kinder'' (anak-anak), ''Kirche'' (gereja), ''Küche'' (dapur), and ''Kleider'' (pakaian). Istilah ini mengindikasikan peran wanita Jerman yang dulunya hanya terbatas pada aktivitas yang berkaitan dengan rumah tangga seperti membesarkan anak, menghadiri aktivitas peribadatan, memasak dan menyediakan makanan, dan berurusan dengan pakaian. Seiring perkembangan zaman, wanita Jerman melalui pergerakan dan perjuangannya mulai mendapatkan peran yang lebih luas. Pun kemudian saat ini bermunculan tokoh-tokoh ikonik yang melambangkan kesetaraan gender di Jerman seperti, [[Ursula von der Leyen]] (Menteri Pertahanan Jerman) dan [[Angela Merkel]] ([[Kanselir Jerman]]) ''(gambar)''. '''([[Sejarah wanita di Jerman|Selengkapnya...]])'''


{{TFAfooter|||}}
{{TFAfooter|Fatwa Oran|Asam asetat|Kematian Muhammad}}

Revisi terkini sejak 16 Desember 2018 05.38

Angela Merkel

Sejarah wanita di Jerman merupakan kajian sejarah yang mencakup peran, pergerakan, dan aktivitas wanita di daerah dengan bahasa (mayoritas) Jerman dari masa ke masa. Sejarah ini dapat ditelusuri mulai dari abad pertengahan hingga saat ini. Dalam rentang waktu tersebut, wanita di Jerman telah mengambil berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat. Pada masa-masa awal, peran wanita Jerman diidentikan dengan istilah 4K yakni: Kinder (anak-anak), Kirche (gereja), Küche (dapur), and Kleider (pakaian). Istilah ini mengindikasikan peran wanita Jerman yang dulunya hanya terbatas pada aktivitas yang berkaitan dengan rumah tangga seperti membesarkan anak, menghadiri aktivitas peribadatan, memasak dan menyediakan makanan, dan berurusan dengan pakaian. Seiring perkembangan zaman, wanita Jerman melalui pergerakan dan perjuangannya mulai mendapatkan peran yang lebih luas. Pun kemudian saat ini bermunculan tokoh-tokoh ikonik yang melambangkan kesetaraan gender di Jerman seperti, Ursula von der Leyen (Menteri Pertahanan Jerman) dan Angela Merkel (Kanselir Jerman) (gambar). (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Fatwa OranAsam asetatKematian Muhammad