Wikipedia:Artikel Pilihan/52 2018: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''[[Christine Hakim]]''' adalah aktris, produser film dan aktivis [[Indonesia]]. Meski dilahirkan di Jambi, namun orang tuanya merupakan campuran [[Orang Minang|Minangkabau]] dan [[Suku Aceh|Aceh]]. Ia ditemukan oleh [[Teguh Karya]] untuk filmnya di tahun 1973 ''[[Cinta Pertama]]'', sebuah peran yang menghantarkannya meraih [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik|Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik]]. Sejak saat itu, ia telah membintangi sejumlah film, termasuk film ''[[Badai Pasti Berlalu (film)|Badai Pasti Berlalu]]'' tahun 1977 dan ''[[Tjoet Nja' Dhien]]'' tahun 1988; ia juga memiliki peran minor dalam film [[Hollywood]] tahun 2010 ''[[Eat Pray Love]]''. {{As of|2018}}, ia telah mendapatkan delapan Piala Citra, menerima penghargaan seumur hidup dari [[Festival Film Indonesia 2016|Festival Film Indonesia]], [[Indonesian Movie Actors Awards 2017|Indonesian Movie Actors Awards]] dan [[Festival Film Internasional Cinemanila]], serta ditunjuk sebagai anggota juri pada ajang [[Festival Film Cannes 2002]]. Christine mulai melebarkan sayapnya di dunia seni peran pada tahun 1998, berperan sebagai produser film ''[[Daun di Atas Bantal]]'' dan ''[[Pasir Berbisik]]'' serta kemudian melebar ke dalam pembuatan [[film dokumenter]] dan menjadi aktivis pendidikan dan autisme. Mulai tahun 2008, ia telah menjabat sebagai Duta Indonesia untuk [[UNESCO]], dengan fokus pada masalah pendidikan. '''([[Christine Hakim|Selengkapnya...]])'''
'''[[Christine Hakim]]''' adalah aktris, produser film dan aktivis [[Indonesia]]. Meski dilahirkan di Jambi, namun orang tuanya merupakan campuran [[Orang Minang|Minangkabau]] dan [[Suku Aceh|Aceh]]. Ia ditemukan oleh [[Teguh Karya]] untuk filmnya di tahun 1973 ''[[Cinta Pertama]]'', sebuah peran yang menghantarkannya meraih [[Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik|Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik]]. Sejak saat itu, ia telah membintangi sejumlah film, termasuk film ''[[Badai Pasti Berlalu (film)|Badai Pasti Berlalu]]'' tahun 1977 dan ''[[Tjoet Nja' Dhien]]'' tahun 1988; ia juga memiliki peran minor dalam film [[Hollywood]] tahun 2010 ''[[Eat Pray Love]]''. {{As of|2018}}, ia telah mendapatkan delapan Piala Citra, menerima penghargaan seumur hidup dari [[Festival Film Indonesia 2016|Festival Film Indonesia]], [[Indonesian Movie Actors Awards 2017|Indonesian Movie Actors Awards]] dan [[Festival Film Internasional Cinemanila]], serta ditunjuk sebagai anggota juri pada ajang [[Festival Film Cannes 2002]]. Christine mulai melebarkan sayapnya di dunia seni peran pada tahun 1998, berperan sebagai produser film ''[[Daun di Atas Bantal]]'' dan ''[[Pasir Berbisik]]'' serta kemudian melebar ke dalam pembuatan [[film dokumenter]] dan menjadi aktivis pendidikan dan autisme. Mulai tahun 2008, ia telah menjabat sebagai Duta Indonesia untuk [[UNESCO]], dengan fokus pada masalah pendidikan. '''([[Christine Hakim|Selengkapnya...]])'''


{{TFAfooter|Josef Stalin|Sejarah wanita di Jerman|Fatwa oran}}
{{TFAfooter|Josef Stalin|Sejarah wanita di Jerman|Fatwa Oran}}

Revisi per 17 September 2018 19.54

Christine Hakim adalah aktris, produser film dan aktivis Indonesia. Meski dilahirkan di Jambi, namun orang tuanya merupakan campuran Minangkabau dan Aceh. Ia ditemukan oleh Teguh Karya untuk filmnya di tahun 1973 Cinta Pertama, sebuah peran yang menghantarkannya meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik. Sejak saat itu, ia telah membintangi sejumlah film, termasuk film Badai Pasti Berlalu tahun 1977 dan Tjoet Nja' Dhien tahun 1988; ia juga memiliki peran minor dalam film Hollywood tahun 2010 Eat Pray Love. Hingga 2018, ia telah mendapatkan delapan Piala Citra, menerima penghargaan seumur hidup dari Festival Film Indonesia, Indonesian Movie Actors Awards dan Festival Film Internasional Cinemanila, serta ditunjuk sebagai anggota juri pada ajang Festival Film Cannes 2002. Christine mulai melebarkan sayapnya di dunia seni peran pada tahun 1998, berperan sebagai produser film Daun di Atas Bantal dan Pasir Berbisik serta kemudian melebar ke dalam pembuatan film dokumenter dan menjadi aktivis pendidikan dan autisme. Mulai tahun 2008, ia telah menjabat sebagai Duta Indonesia untuk UNESCO, dengan fokus pada masalah pendidikan. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Josef StalinSejarah wanita di JermanFatwa Oran