Yuan Shikai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(44 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{artikel bagus}}
{{editprotected}}
{{Infobox officeholder
{{Infobox officeholder
|name=Yuan Shikai
|name=Yuan Shikai
|native_name=袁世凱
|native_name=袁世凱
|image=YuanShika Colour.jpg
|image=YuanShika Colour.jpg
|order=[[Kekaisaran China (1915-1916) | Kaisar Kekaisaran Cina]]
|order=[[Kekaisaran Tiongkok (1915–1916)|Kaisar Kekaisaran Tiongkok]]
|term=22 Desember 1915 – 22 Maret 1916
|term=22 Desember 1915 – 22 Maret 1916
|primeminister=[[Lou Tseng-Tsiang]]
|primeminister=[[Lou Tseng-Tsiang]]
|predecessor=Tidak ada (judul dibuat)
|predecessor=Dirinya sendiri sebagai Kaisar Hongxian
|successor=Tidak ada (judul dihapuskan)
|successor=[[Li Yuanhong]]
|office1=[[Daftar Presiden Republik Tiongkok|Presiden Republik Tiongkok]]
|office1=Presiden [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]]
|term1=10 Maret 1912 – 22 Desember 1915
|term1=10 Maret 1912 – 22 Desember 1915
|premier1=[[Tang Shaoyi]]<br>[[Lou Tseng-Tsiang]]<br>[[Zhao Bingjun]]<br>[[Xiong Xiling]]<br>[[Sun Baoqi]]<br>[[Xu Shichang]]
|premier1=[[Tang Shaoyi]]<br>[[Lou Tseng-Tsiang]]<br>[[Zhao Bingjun]]<br>[[Xiong Xiling]]<br>[[Sun Baoqi]]<br>[[Xu Shichang]]
|vicepresident1=[[Li Yuanhong]]
|vicepresident1=[[Li Yuanhong]]
|predecessor1=[[Sun Yat-sen]]
|predecessor1=[[Sun Yat-sen]]
|successor1=Tidak ada (monarki deklarasi)
|successor1=Dirinya sendiri sebagai Kaisar Hongxian
|term2=22 Maret 1916&nbsp;– 6 Juni 1916
|term2=22 Maret 1916&nbsp;– 6 Juni 1916
|premier2=[[Xu Shichang]]<br>[[Duan Qirui]]
|premier2=[[Xu Shichang]]<br>[[Duan Qirui]]
|vicepresident2=[[Li Yuanhong]]
|vicepresident2=[[Li Yuanhong]]
|predecessor2=[[Sun Yat-sen]]
|predecessor2=Dirinya sendiri sebagai Kaisar Hongxian
|successor2=[[Li Yuanhong]]
|successor2=[[Li Yuanhong]]
|office3= [[Kanselir Cina | Perdana Menteri Kabinet Imperial]]
|office3= [[Perdana Menteri Kabinet Kekaisaran]]
|monarch3 = [[Kaisar Xuantong]]
|monarch3 = [[Kaisar Xuantong]]
|term3=2 November 1911&nbsp;– 10 Maret 1912
|term3=2 November 1911&nbsp;– 10 Maret 1912
|predecessor3=[[Yikuang, Pangeran Qing]]
|predecessor3=[[Yikuang, Pangeran Qing]]
|successor3=[[Zhang Xun (Republik Tiongkok)|Zhang Xun]] (1917)
|successor3=[[Dinasti Qing]] ''(berakhir)'' <br> Zhang Xun (1917)
|office4=[[Raja Muda Zhili | Viceroy dari Zhili dan Menteri Beiyang]]
|office4=[[Raja Muda Zhili]] dan Menteri [[Pemerintahan Beiyang]]
|term4=1901–1908
|term4=1901–1908
|predecessor5=[[Li Hongzhang]]
|predecessor5=[[Li Hongzhang]]
Baris 33: Baris 31:
|birth_place=[[Xiangcheng City|Xiangcheng]], [[Henan]], [[Dinasti Qing|Kekaisaran Qing]]
|birth_place=[[Xiangcheng City|Xiangcheng]], [[Henan]], [[Dinasti Qing|Kekaisaran Qing]]
|death_date={{Death date and age|1916|6|6|1859|9|16|df=y}}
|death_date={{Death date and age|1916|6|6|1859|9|16|df=y}}
|death_place=[[Beijing]], [[Republic of China (1912–1949)|Republic of China]]
|death_place=[[Beijing]], [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]]
|signature=Yuan Shikai sign.jpg
|signature=Yuan Shikai sign.jpg
|nationality=[[Republik China (1912–1949)|China]]
|nationality=[[Tiongkok]]
|party=[[Tentara Beiyang]]<br>Partai Republik
|party=[[Tentara Beiyang]]<br>Partai Republik
|occupation= General, Politik
|occupation= Jenderal, Politikus
|spouse=[[Yu Yishang]]<br>[[Lady Shen]], concubine<br>[[Lady Lee]], concubine<br>[[Lady Kim]], concubine<br>[[Lady O]], concubine<br>[[Lady Yang]], concubine<br>[[Lady Ye]], concubine<br>[[Lady Zhang]], concubine<br>[[Lady Guo]], concubine<br>[[Lady Liu]], concubine
|spouse=[[Yu Yishang]] (Istri)<br>[[Lady Shen]] <small>''(selir)''</small><br>[[Lady Lee]] <small>''(selir)''</small><br>[[Lady Kim]] <small>''(selir)''</small><br>[[Lady O]] <small>''(selir)''</small> <br>[[Lady Yang]] <small>''(selir)''</small> <br>[[Lady Ye]] <small>''(selir)''</small> <br>[[Lady Zhang]] <small>''(selir)''</small> <br>[[Lady Guo]] <small>''(selir)''</small> <br> [[Lady Liu]] <small>''(selir)''</small>
|children=[[Yuan Keding]]<br>[[Yuan Kewen]]<br>15 anak laki-laki lain<br>15 anak perempuan
|children=[[Yuan Keding]]<br>[[Yuan Kewen]]<br>15 anak laki-laki lain<br>15 anak perempuan
|battles=[[Imo Incident]]<br>[[Gapsin Coup]]<br>[[First Sino-Japanese War]]<br>[[Boxer Rebellion]]
|battles=[[Insiden Imo]]<br>[[Kudeta Gapsin]]<br>[[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]]<br>[[Pemberontakan Boxer]]<br>[[Revolusi Xinhai]]<br>[[Perang Perlindungan Nasional]]
|serviceyears=1881–1916
|serviceyears=1881–1916
}}
}}
{{Commonscat|Yuan Shikai}}
'''Yuan Shikai''' ({{zh-tspw|t=袁世凱|s=袁世凯|p=Yuán Shìkǎi|w=Yüan Shih-k'ai}}; [[Nama kehormatan]] '''Weiting''' 慰亭; [[Nama samaran]]: '''Rong'an''' 容庵) (16 September 1859<ref>Laing, Ellen Johnston. (2004) ''Selling Happiness'', [[University of Hawaii]] Press. p. 92. ISBN 0-8248-2764-3.</ref> – 6 Juni 1916) adalah jenderal [[Tiongkok]] penting dan [[politikus]] yang terkenal selama era akhir [[Dinasti Qing]].


== Kehidupan Awal ==
'''Yuan Shikai''' ({{zh-tspw|t=袁世凱|s=袁世凯|p=Yuán Shìkǎi|w=Yüan Shih-k'ai}}; [[Courtesy name|Courtesy]] '''Weiting''' 慰亭; [[Hao|Pseudonym]]: '''Rong'an''' 容庵) (16 September 1859<ref>Laing, Ellen Johnston. (2004) ''Selling Happiness'', [[University of Hawaii]] Press. p. 92. ISBN 0-8248-2764-3.</ref> – 6 Juni 1916) adalah jendral [[Cina]] penting dan [[politikus]] yang terkenal selama era akhir Dinasti Qing.


Yuan Shikai lahir di desa Zhangying (張營村), wilayah Xiangcheng, [[prefektur]] Chenzhou, [[Henan]], [[klan]] Yuan kemudian pindah sekitar 16 kilometer sebelah tenggara Xiangcheng ke daerah berbukit supaya lebih mudah untuk bertahan melawan para bandit. Di sana keluarga Yuan membangun desa yang dibentengi dan diberi nama ({{zh|c=袁寨村|= desa keluarga Yuan yang dibentengi}}).{{Citation needed}}
== Kehidupan Awal==
Yuan Shikai lahir di sebuah desa bernama Zhangying (張營村), [[Xiangcheng, Henan|County Xiangcheng]], [[Zhoukou|Prefektur Chenzhou]], [[Henan]], meskipun akhirnya seluruh klannya pindah menuju wilayah perbukitan yang terletak 16 kilometer tenggara Xiangcheng.Di daerah itu klannya membangun sebuah benteng pertahanan Yuanzhaicun ({{zh|c=袁寨村|l=the fortified village of the Yuan family}}).{{Citation needed}}


Keluarga Yuan adalah keluarga kaya yang memberikan pendidikan [[Konfusianisme]] yang cukup bagi Yuan.<ref>Bonavia 34</ref>Ia bercita-cita untuk bisa meniti karier di bidang pelayanan masyarakat, namun ia gagal dalam [[Ujian kekaisaran]] dua kali. Ia lalu memutuskan untuk memasuki ranah politik melalui [[Tentara Huai]], dimana banyak saudaranya yang ternaung dalam lembaga militer tersebut.Kariernya dimulai dengan pelantikan gelar rendah resmi di tahun[[1880]], dimana hal tersebut menjadi ciri khas sistem promosi di masa akhir Dinasti Qing.<ref name="Spence, Jonathan D. 1999 p. 274">Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 274. ISBN 0-393-97351-4.</ref>Dengan mengandalkan koneksi ayahnya, Yuan pergi ke [[Tengzhou]], [[Shandong]], danmencari jabatan dalam [[Brigade Qing]]. Pernikahan pertama Yuan terjadi pada 1876 dengan wanita dari keluarga Yu. Pernikahan ini menghasilkan satu orang anak yakni, [[Yuan Keding]] yang lahir pada 1878. Yuan Shikai menikahi setidaknya sembilan wanita sepanjang hidupnya.<ref>{{cite web | url=http://history.news.163.com/08/0606/09/4DODJOQB00011KUQ.html | title=袁世凯:一妻九妾 | publisher=网易 (163.com) | work=网易 | date=6 June 2008 | accessdate=2 May 2011|language=Chinese}}</ref>
Keluarga Yuan adalah keluarga kaya yang memberikan pendidikan [[Konfusianisme]] yang cukup bagi Yuan.<ref>Bonavia 34</ref> Ia bercita-cita untuk bisa meniti karier di bidang [[pelayanan publik]], tetapi sayangnya ia dua kali gagal dalam [[ujian kenegaraan]]. Ia lalu memutuskan untuk memasuki ranah politik melalui [[Tentara Huai]], di mana banyak saudaranya yang ternaung dalam lembaga militer tersebut. Kariernya dimulai dengan pelantikan gelar rendah resmi pada tahun 1880, di mana hal tersebut menjadi ciri khas sistem promosi pada masa akhir [[Dinasti Qing]].<ref name="Spence, Jonathan D. 1999 p. 274">Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 274. ISBN 0-393-97351-4.</ref> Dengan mengandalkan koneksi ayahnya, Yuan pergi ke [[Tengzhou]], [[Shandong]], dan mencari jabatan dalam [[Brigade Qing]]. Pernikahan pertama Yuan terjadi pada 1876 dengan wanita dari keluarga Yu. Pernikahan ini menghasilkan satu orang anak yakni, [[Yuan Keding]] yang lahir pada 1878. Yuan Shikai menikahi setidaknya sembilan wanita sepanjang hidupnya.<ref>{{cite web |url=http://history.news.163.com/08/0606/09/4DODJOQB00011KUQ.html |title=袁世凯:一妻九妾 |publisher=网易 (163.com) |work=网易 |date=6 June 2008 |accessdate=2 May 2011 |language=Chinese |archive-date=2018-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181021014541/http://history.news.163.com/08/0606/09/4DODJOQB00011KUQ.html |dead-url=yes }}</ref>


==Tahun-tahun di Dinasti Joseon==
== Tahun-tahun di Dinasti Joseon ==
[[Dinasti Joseon]] di [[Korea]] pada awal dekade 1870an berada dalam perselisihan antara pihak tertutup dibawahpimpinan ayah [[Gojong dari Kekaisaran Korea|Raja Gojong]], [[Heungseon Daewongun]], dan pihak progresif pimpinanratu, [[Empress Myeongseong]] yang menginginkan keterbukaan perdagangan. Setelah [[Restorasi Meiji]], [[Jepang]]mengadopsi kebijakan luar negeri yang bersifat agresif. Hal ini ditandai dengan program Jepang untuk mengurangi dominasi [[Tiongkok]] di semenanjung Korea. Dibawah [[Perjanjian Ganghwa]], yang disetujui Korea dengan setengah hati pada[[1876]], Jepangdiperbolehkan untuk mengirim misi diplomatik ke [[Seoul|Hanseong]] (Seoul), danmembuka pos perdagangan di [[Incheon]] dan [[Wonsan]]. Ditengah perselisihan internal yang terjadi tersebut yang akhirnya berakhir dengan pembuangan sang ratu, [[Raja Muda Zhili]], [[Li Hongzhang]], mengirim 3,000 tentara Qing menuju ke Korea. Pemimpinnya, [[Heungseon Daewongun]], kemudian dikawal menuju ke[[Tianjin]] dimana disana ia menjadi tawanan. [[Perjanjian Jemulpo]] di tahun[[1882]] memberikan Jepang hak untuk mendirikan pangkalan militer di Seoul yang bertujuan untuk melindungi misi diplomatik mereka di Korea. Pihak Tiongkok berpotensi tidak sanggup mepertahankan Korea melawan persenjataan modern Jepang, ditambah dengan militer Korea sendiri yang sedang mengalami krisis dan tidak akan usai tanpa ada pihak lain yang menyelesaikan. Raja Korea berencana untuk melatih 500 pasukan untuk menggunakan persenjataan modern, dan Yuan Shikai ditunjuk untuk memimpin tugas ini di Korea. Li Hongzhang juga setuju dengan penujukan ini dengan menaikan pangkat Yuan menjadi ''sub-prefek''.
[[Dinasti Joseon]] di [[Korea]] pada awal dekade 1870an berada dalam perselisihan antara pihak tertutup di bawah pimpinan ayah [[Kaisar Gojong dari Han Raya|Raja Gojong]], [[Heungseon Daewongun]], dan pihak progresif pimpinan ratu, [[Ratu Myeongseong dari Han Raya|Permaisuri Myeongseong]] yang menginginkan keterbukaan perdagangan. Setelah [[Restorasi Meiji]], [[Jepang]] mengadopsi kebijakan luar negeri yang bersifat agresif. Hal ini ditandai dengan program Jepang untuk mengurangi dominasi Tiongkok di [[Semenanjung Korea]]. Di bawah [[Perjanjian Ganghwa]], yang disetujui Korea dengan setengah hati pada 1876, Jepang diperbolehkan untuk mengirim misi diplomatik ke [[Seoul|Hanseong]] (Seoul), dan membuka pos perdagangan di [[Incheon]] dan [[Wonsan]]. Di tengah perselisihan internal yang terjadi tersebut yang akhirnya berakhir dengan pembuangan sang ratu. Raja Muda Zhili, Li Hongzhang, mengirim 3.000 [[Brigade]] Qing menuju ke Korea. Raja Korea berencana untuk melatih 500 pasukan dengan menggunakan persenjataan modern, dan Yuan Shikai ditunjuk untuk memimpin tugas ini di Korea. Li Hongzhang juga setuju dengan penunjukan ini dengan menaikan pangkat Yuan menjadi ''sub-[[prefek]]''.


Pada 1885, Yuan ditunjuk sebagaiResiden Kekaisaran di Seoul.<ref name=Busky>Busky, Donald F. (2002) ''Communism in History and Theory'', Praeger/Greenwood. ISBN 0-275-97733-1.</ref>Jabatan ini adalah jabatan yang disetarakan seperti duta besar, namun dalam kenyataanya, ia bertugas sebagai seorang [[suzerain]] (semacam Gubernur Jenderal), Yuan menjadi penasehat tertinggi di seluruh kebijakan pemerintah Korea. Melihat Tiongkok meningkatkan kendali atas pemerintah Korea, Jepangmencari pengaruh baru dengan menjadiko-suzerain dengan China. Beberapa dokumen diberikan pada Yuan Shikai, isinya mengklaim pemerintahan Korea telah mengubah sikap terhadap perlindungan Tiongkokdan tertarik kepada perlindungan [[Russia]]. Yuan merasa sakit hati dan meminta nasehat Li Hongzhang.
Pada 1885, Yuan ditunjuk sebagai [[Residen]] Kekaisaran di Seoul.<ref name=Busky>Busky, Donald F. (2002) ''Communism in History and Theory'', Praeger/Greenwood. {{ISBN|0-275-97733-1}}.</ref> Jabatan ini adalah jabatan yang disetarakan seperti duta besar, tetapi dalam kenyataanya, ia bertugas sebagai seorang suzerain (semacam Gubernur Jenderal), Yuan menjadi penasihat tertinggi di seluruh kebijakan pemerintah Korea. Melihat Tiongkok meningkatkan kendali atas pemerintah Korea, Jepang mencari pengaruh baru dengan menjadi ko-suzerain dengan Tiongkok. Beberapa dokumen diberikan pada Yuan Shikai, isinya mengklaim pemerintahan Korea telah mengubah sikap terhadap perlindungan Tiongkok dan tertarik kepada perlindungan [[Russia]]. Yuan merasa sakit hati dan meminta nasihat Li Hongzhang.


Dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Jepangdan Qing, dua pihak ini setuju bahwa masing-masing pihak hanya mengirim pasukan ke Korea setelah memberitahu terlebih dahulu pada pihak yang lain.Meskipun pemerintah Korea kini telah stabil, statusnya masih merupakan protektorat dari Qing. Korea sendiri menginginkan penganjuran modernisasi di segala aspek kehidupan bangsa termasuk menginginkan ideologi yang lebih modern. Namun, di pihak lain, [[Pemberontakan Donghak|Komunitas Donghak]], yang menginginkan agar doktrin lama nasional yang berdasar pada ajarandan prinsip-prinsip [[Konfusianisme|Konfusius]], memberontak kepada pemerintah. Yuan dan Li Hongzhang mengirim pasukan ke Korea untuk melindungi Seoul dan kepentingan Qing. Jepang juga melakukan hal yang sama dalam rangka melindungi pos-pos dagang milik mereka. Ketegangan semakin tinggi antara Jepang dan Tiongkok saat Jepang menolak untuk menarik mundur pasukannya dan juga menaruh blockade di [[Paralel ke-38 Utara|Paralel ke-38]]. Li Hongzhang berusaha menghindari perang dengan Jepang untuk menjaga agar ketersediaan dana bagi Tiongkok tidak terbuang untuk perang. Li malah mencoba untuk meminta bantuan internasional untuk mempengaruhi Jepang agar mau menarik pasukannya. Jepang menolak, dan kemudian perang pecah. Yuan, yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, dipanggil kembali ke [[Tianjin]] pada Juli 1894, sebelum [[Perang Sino-Jepang Pertama]] (甲午戰爭).
Dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Jepang dan Qing, dua pihak ini setuju bahwa masing-masing pihak hanya mengirim pasukan ke Korea setelah memberitahu terlebih dahulu pada pihak yang lain. Meskipun pemerintah Korea kini telah stabil, statusnya masih merupakan protektorat dari Qing. Korea sendiri menginginkan penganjuran modernisasi di segala aspek kehidupan bangsa termasuk menginginkan ideologi yang lebih modern. Namun, di pihak lain, [[Pemberontakan Donghak|Komunitas Donghak]], menginginkan agar doktrin lama nasional yang berdasar pada ajaran dan prinsip-prinsip [[Konfusianisme|Konfusius]], memberontak kepada pemerintah. Yuan dan Li Hongzhang mengirim pasukan ke Korea untuk melindungi Seoul dan kepentingan Qing. Jepang juga melakukan hal yang sama dalam rangka melindungi pos-pos dagang milik mereka. Ketegangan semakin meningkat antara Jepang dan Tiongkok saat Jepang menolak untuk menarik mundur pasukannya dan malah memasang [[blokade]] di [[38 derajat lintang utara|Paralel ke-38]]. Li Hongzhang berusaha menghindari perang dengan Jepang untuk menjaga agar ketersediaan dana bagi Tiongkok tidak terbuang untuk perang. Li malah mencoba untuk meminta bantuan internasional untuk mempengaruhi Jepang agar mau menarik pasukannya. Jepang menolak, dan kemudian perang pecah. Yuan, yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, dipanggil kembali ke [[Tianjin]] pada Juli 1894, sebelum [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]] (甲午戰爭).


Yuan Shikai memiliki tiga selir Korea, salah satunya adalah selir Kim yang merupakan kerabat dari Putri Li Korea. 15 anak Yuan dilahirkan dari tiga wanita Korea ini karena dia bergiliran tidur bersama mereka.<ref>{{cite book |url = https://books.google.com/books?id=gzVCDwAAQBAJ&pg=PA52&dq=yuan+korean+concubines&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjp09-P0tTdAhXSm-AKHWK_AZkQ6AEIMzAC#v=onepage&q=yuan%20korean%20concubines&f=false |page=52 |title = The Revival of China, Volume 1 |last = Mao |first = Min |year=2017}}</ref><ref>{{cite book |url = https://books.google.com/books?id=XGrNgHpMWkMC&pg=PA97&dq=yuan+korean+concubines&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjp09-P0tTdAhXSm-AKHWK_AZkQ6AEIJzAA#v=onepage&q=yuan%20korean%20concubines&f=false |page=97 |title=Thorny Road to Dignity: Surviving Mao: A Chinese Psychiatrist Embraces a Miracle in America |author=Zhong Liu |publisher=iUniverse |year=2004 |ISBN=0595319777 }}</ref><ref>{{cite book |url = https://books.google.com/books?id=WU43AQAAIAAJ&q=yuan+korean+concubines&dq=yuan+korean+concubines&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjd_Kjv1dTdAhUsVt8KHc2KDgkQ6AEIQTAF |page=92 |title=Beijing Odyssey: Based on the Life and Times of Liang Shiyi, a Mandarin in China's Transition from Monarchy to Republic |author=Steven T. Au |edition=illustrated |publisher=Mayhaven Publishing |year=1999 |ISBN = 1878044680 }}</ref>
==Akhir Dinasti Qing==
Popularitas Yuan semakin naik dengan partisipasi nominalnya dalam [[Perang Sino-Jepang Pertama]] sebagaikomandan garnisun Tiongkok di Korea. Tidak seperti komandan yang lain, ia menghindari rasa malu akibat kekalahan Tiongkok dengan kembali ke Beijing beberapa hari sebelum konflik pecah.


== Akhir Dinasti Qing ==
Sebagai sekutu [[Li Hongzhang]], Yuan ditunjuk sebagai komandan [[Pasukan Baru]] pertama di tahun 1895. Sebagai komandan, ia sangat bertanggung jawab pada pelatihan terhadap pasukan modern pertama Tiongkok, Yuan memperoleh pengaruh politik yang besardankesetiaan dari para komandan muda pasukan barunya yang ditandai pada tahun 1901, lima dari tujuh komandan divisional Tiongkok odan sebagian besar komandan senior berada dalam kekuasaannya.<ref name="Spence, Jonathan D. 1999 p. 274"/>Pengadilan Qing mempercayai secara penuh pasukannya itu. Dan dalam pasukan baru yang tergabung dalam Gerakan Penguatan Diri ini, Yuan adalah individu yang dianggap paling terlatih.
Popularitas Yuan semakin naik, walaupun ia hanya berpartisipasi nominal saja dalam [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]] sebagai komandan [[garnisun]] Tiongkok di Korea. Tidak seperti komandan yang lain, ia ditarik kembali ke [[Beijing]] beberapa hari sebelum konflik pecah, hal ini sekaligus menutupi rasa malunya akibat kekalahan Tiongkok.


Sebagai sekutu [[Li Hongzhang]], Yuan ditunjuk sebagai komandan [[Pasukan Baru]] pertama pada tahun 1895. Sebagai komandan, ia sangat bertanggung jawab pada pelatihan terhadap pasukan modern pertama Tiongkok ini, Yuan memperoleh pengaruh politik yang besar dan kesetiaan dari para komandan muda pasukan barunya yang ditandai pada tahun 1901, lima dari tujuh komandan divisional Tiongkok dan sebagian besar komandan senior berada dalam kekuasaannya.<ref name="Spence, Jonathan D. 1999 p. 274"/> Majelis Qing mempercayai secara penuh pasukannya itu. Dan dalam Pasukan Baru yang tergabung dalam [[Gerakan Penguatan Diri]] ini, Yuan adalah individu yang dianggap paling terlatih.
Pengadilan Qing saat itu terbagi menjadi dua menjadi pihak progresif yang dipimpin oleh [[Kaisar Guangxu]], dan pihak konservatif yang dipimpin oleh [[Janda Kaisar Cixi]], yang sebelumnya mundur dan pindah menuju ke [[Istana Musim Panas]] setelah [[Reformasi Seratus Hari]] pada 1898. Namun, Cixi menyatakan bahwa reformasi yang terjadi terlalu drastis, dan berencana untuk mengambil kembali kedudukannya melalui kudeta. Namun, rencana ini menyebar terlalu cepat, dan Kaisar menjadi lebih waspada terhadap rencana yang akan dijalankan ini. Ia memerintahkan para aktivis reformasi seperti [[Kang Youwei]], [[Tan Sitong]] dan yang lain merancang rencana untuk menyelamatkannya. Keterlibatan Yuan dalam kudeta ini masih berlanjut sebagai perdebatan sejarah. Tan Sitong dilaporkan berbicara dengan Yuan beberapa hari sebelum kudeta, meminta Yuan untuk membantu Kaisar melawan Janda Kaisar Cixi. Yuan menolak untuk memberi jawaban langsung, namun ia mengisyaratkan bahwa kesetiannya adalah untuk Kaisar.Sementara itu Jendreal Manchu, [[Ronglu]] mengatur siasat untuk pasukannya untuk bergabung dalam gerakan kudeta.


Majelis Qing saat itu terbagi dua yaitu pihak progresif yang dipimpin oleh [[Kaisar Guangxu]], dan pihak konservatif yang dipimpin oleh [[Cixi|Janda Permaisuri Cixi]], yang sebelumnya mundur dan pindah ke [[Yihe Yuan|Istana Musim Panas]] setelah kegagalan [[Reformasi Seratus Hari]] pada 1898. Namun, [[Cixi|Janda Permaisuri Cixi]] menyatakan bahwa reformasi yang terjadi terlalu drastis, dan berencana untuk mengambil kembali kedudukannya melalui kudeta. Namun, rencana ini menyebar terlalu cepat, dan Kaisar menjadi lebih waspada terhadap rencana yang akan dijalankan ini. Ia memerintahkan para aktivis reformasi seperti [[Kang Youwei]], [[Tan Sitong]] dan yang lain merancang rencana untuk menyelamatkannya. Keterlibatan Yuan dalam kudeta ini menjadi bahan perdebatan di antara para ahli sejarah. Tan Sitong dilaporkan berbicara dengan Yuan beberapa hari sebelum kudeta, meminta Yuan untuk membantu Kaisar melawan [[Cixi|Janda Permaisuri Cixi]]. Yuan menolak untuk memberi jawaban langsung, tetapi ia mengisyaratkan bahwa kesetiannya adalah untuk Kaisar. Sementara itu Jendreal Manchu, [[Ronglu]] mengatur siasat bersama pasukannya untuk melakukan kudeta.
Berdasarkan beberapa sumber, termasuk buku diari [[Liang Qichao]] dan beberapa sumber berita, Yuan Shikai tiba di [[Tianjin]] pada 20 September 1898 menaiki kereta api. Ha ini menandakan bahwa pada malam harinya Yuan berbicara pada Ronglu, namun apa yang dikatakan kepadanya masih simpang siur. Sebagian besar sejarawan meyakini bahwa Yuan menceritakan pada Ronglu semua rencana para Reforman dan memerintahkannya untuk mengambil tindakan segera. Rencana ini kemudian terungkap, pasukan Ronglu merangsek ke [[Kota Terlarang]] saat fajar pada 21 September, memaksa Kaisar turun menuju ke istana danau.


Berdasarkan beberapa sumber, termasuk dari buku harian [[Liang Qichao]] dan beberapa sumber berita kontemporer Tiongkok, Yuan Shikai tiba di [[Tianjin]] pada 20 September 1898 dengan menggunakan kereta api. Hal ini menandakan bahwa pada malam harinya Yuan sempat berbicara dengan Ronglu, tetapi apa isi pembicaraannya masih simpang siur. Sebagian besar [[sejarawan]] meyakini bahwa Yuan menceritakan kepada Ronglu tentang semua rencana para reformis dan memerintahkannya untuk mengambil tindakan segera. Rencana ini kemudian terungkap, pasukan Ronglu merangsek ke [[Kota Terlarang]] saat fajar pada 21 September, memaksa Kaisar mengasingkan diri ke istana danau.
[[File:Yuan Shikai as governor of shandong.jpg|left|thumb|Yuan Shikai sebagai Gubernur Shandong]]
Membuat aliansi politik dengan Janda Kaisar, dan menjadi seteru abadi Kaisar Guanxu, Yuan meninggalkan ibukota pada tahun 1899 untuk penunjukkannya sebagai Gubernur [[Shandong]]. Selama tiga tahun masa kepemimpinannya, [[Pemberontakan Boxer]] pecah, ia memastikan penindasan [[Komunitas Harmoni Budiman|Boxer]] di provinsi, meskipun pasukkannya tidak mengambil peran apa-apa diluar Shandong. Yuan memihak pihak pro-faksi luar negeri di pengadilan kekaisaran, bersama dengan [[Pangeran Qing]], [[Li Hongzhang]] dan [[Ronglu]], ia menolak untuk memihak pada kaum Boxer dan menyerang pasukan AliansiDelapan Bangsa, bergabung gubernur-gubernur Tiongkok yang lain yang mengomandoi pasukan modern seperti [[Zhang Zhidong]] yang tidak memihak Pemberontakan Boxer. Ia dan Zhang membiarkan Janda Kaisar Cixi mendeklarasikanperang melawan kekuatan luar negeri dan melanjutkan penindasan terhadap pemberontakan. Dalam rangka untuk menghindari pertempuran denganpasukan AliansiDelapan Bangsadan menindas Boxer di Shandong, Yuan dan pasukannya (Divisi Keadilan) juga membantupasukan AliansiDelapan Bangsamembantai sepuluh dari ribuan orang dalam kampanye anti Boxer di [[Zhili]] setelahpasukan Aliansimenguasai Beijing.<ref>[http://books.google.com/books?id=wkHyjjbv-yEC&pg=PA94#v=onepage&q&f=false Edgerton, ''Warriors of the Rising Sun: A History of the Japanese Military'', page 94]</ref>


[[Berkas:Yuan Shikai as governor of shandong.jpg|kiri|jmpl|Yuan Shikai sebagai Gubernur Shandong.]]
Ia juga mendirikan sebuah sekolah (Shandong College, cikal bakal [[Shandong University]]) di [[Jinan]], yang dalam kurikulumnya mengadaptasi pemikiran barat.
Membuat aliansi politik dengan Janda Kaisar, dan menjadi seteru abadi [[Kaisar Guangxu]], Yuan meninggalkan ibu kota pada tahun 1899 untuk menduduki jabatannya yang baru sebagai Gubernur [[Shandong]]. Selama tiga tahun masa kepemimpinannya, [[Pemberontakan Boxer]] pecah, ia memastikan akan menindak para pemberontak Boxer tersebut di provinsinya, meskipun pasukannya tidak berperan aktif di luar Shandong. Yuan berpihak kepada [[faksi]] pro-asing yang ada di Majelis kekaisaran, bersama dengan [[Pangeran Qing]], [[Li Hongzhang]] dan [[Ronglu]]. Ia menolak untuk berpihak kepada pemberontak Boxer dan menyerang pasukan [[Aliansi Delapan Negara]], bergabung bersama gubernur-gubernur Tiongkok lainnya yang menjadi komandan pasukan modern seperti [[Zhang Zhidong]] yang juga tidak memihak kepada para pemberontak Boxer. Ia dan Zhang membiarkan Janda Permaisuri Cixi mendeklarasikan perang melawan kekuatan asing dan melanjutkan penindasan terhadap para pemberontak. Dalam rangka untuk menghindari pertempuran dengan pasukan Aliansi Delapan Negara dan menekan Pemberontakan Boxer di Shandong, Yuan dan pasukannya (Divisi Kanan) juga membantu pasukan Aliansi Delapan Negara membantai puluhan ribuan orang dalam kampanye anti Pemberontakan Boxer di [[Zhili]] setelah pasukan Aliansi menguasai Beijing.<ref>[http://books.google.com/books?id=wkHyjjbv-yEC&pg=PA94#v=onepage&q&f=false Edgerton, ''Warriors of the Rising Sun: A History of the Japanese Military'', page 94]</ref> Yuan beroperasi di luar Baoding selama kampanye tersebut yang berakhir pada tahun 1902.


Ia juga mendirikan sebuah sekolah Shandong College, sekarang menjadi Universitas Shandong di [[Jinan]], yang dalam kurikulumnya mengadopsi pemikiran Barat.
Pada Juni 1902 ia dipromosikan menjadi [[Raja Muda Zhili]], dan Komisioner untukUrusan Dagang Tiongkok Utara,<ref>Bonavia 35</ref>dan Menteri [[Beiyang]] (北洋通商大臣), kekuasaannya mencakup wilayah yang saat ini disebut sebagai [[Liaoning]], Hebei, dan [[Shandong]]. Ia memperoleh penghargaan dari khalayak luar negeri setelah membantu penumpasan [[Pemberontakan Boxer]], ia dengan sukses memperoleh pinjaman besar untuk memperbesar [[Pasukan Beiyang]] miliknya menjadi [[Pasukan Baru|pasukan yang paling kuat]] di Tiongkok. Ia membuat 2.000 pasukan polisi untuk menjaga ketenteraman di Tianjin, pembentukan polisi ini adalah yang pertama kalinya dalam sejarah Tiongkok, sebagai hasil dari [[Protokol Boxer]] yang melarang pasukan bersenjata mendekati Tianjin. Yuan juga terlibat dalampengambil alihankendali jaringan rel kereta api dari [[Sheng Xuanhuai]]. Ia lalu memimpin perusahaan perkeretaapiandan konstruksi-konstruksinya menjadi sumber yang besar untuk pajak. Yuan memainkan peran aktif dalam masa-masa akhir Dinsati Qing, termasuk membuat Kementerian Pendidikan (學部) dan Kementerian Polisi (巡警部). Ia lalu menganjurkan persamaan derajat etnis Manchu dan [[Tiongkok Han|Han]].


Pada Juni 1902 ia dipromosikan menjadi [[Raja Muda Zhili]], dan Komisioner untuk Urusan Perdagangan Tiongkok Utara,<ref>Bonavia 35</ref> dan Menteri [[Beiyang]] (北洋通商大臣), kekuasaannya mencakup wilayah yang saat ini disebut sebagai [[Liaoning]], [[Hebei]], dan [[Shandong]]. Ia memperoleh penghargaan dari luar negeri karena membantu penumpasan [[Pemberontakan Boxer]], ia dengan sukses memperoleh pinjaman besar untuk memperbesar [[Tentara Beiyang]] miliknya menjadi pasukan yang paling kuat di Tiongkok. Ia membentuk korps kepolisian yang terdiri dari 2.000 anggota polisi untuk menjaga keamanan di [[Tianjin]], pembentukan kepolisian ini adalah yang pertama kalinya dalam sejarah Tiongkok, sebagai hasil dari [[Protokol Boxer]] yang melarang pasukan bersenjata berada di Tianjin. Yuan juga terlibat dalam pengambilalihan kendali jaringan rel kereta api dari [[Sheng Xuanhuai]], seorang [[taipan (bisnis)|taipan]] pada masa itu. Ia lalu memimpin perusahaan perkeretaapian termasuk pembangunan konstruksi dan infrastrukturnya yang menjadi sumber pendapatan yang sangat besar baginya. Yuan berperan aktif di masa-masa akhir keruntuhan Dinasti Qing termasuk membentuk Kementerian Pendidikan (學部) dan Kementerian Kepolisian (巡警部). Ia juga menganjurkan persamaan derajat antara etnis [[suku Manchu|Manchu]] dengan [[suku Han|Han]].
Di tahun 1905, berdasarkan masehat Yuan, Janda Kaisar Cixi mengeluarkan dekrit yang berisi tentang perintah untuk mengakhiri sistem ujian Konfusius pada tahun 1906 dan memerintahkan Kementerian Pendidikan untuk mengimplemetasikan sistem pendidikan yang berdasar pada kurikulum yang berjalan berdasarkan amanat pemerintah. Sistem ini diadopsi dari apa yang dilakukan Jepang pada [[Masa Meiji]]. Pada 27 Agustus 1908, Pengadilan Qing mengumumkan “Asas-Asas untukKonstitusi”, dimana disana Yuan membantu dalam membuat drafnya. Dokumen ini dikenal sebagai [[pemerintah konstitusional]] dengan monarki yang kuat, dirancang berdasarkan apa yang dilakukan oleh Meiji di Jepang dan [[Otto van Bismarck]] di [[Jerman]] dengan konstitusi yang dikeluarkan pada 1916 dan sebuah pembentukan parlemen pada tahun 1917. <ref>Tanner, Harold Miles. ''China: A History''. Hackett Publishing (2009) ISBN 0872209156 Pages 408-410.</ref>


Pada tahun 1905, atas nasihat Yuan, Janda Permaisuri Cixi mengeluarkan [[dekret]] yang berisi perintah untuk mengakhiri sistem ujian Konfusius pada tahun 1906 dan memerintahkan Kementerian Pendidikan untuk mengimplemetasikan sistem pendidikan sekolah menengah, tinggi dan universitas berdasarkan pada kurikulum yang ditetapkan pemerintah, sistem ini meniru Jepang pada [[Zaman Meiji]]. Pada 27 Agustus 1908, Lembaga Qing memberlakukan “Asas-Asas Konstitusi”, dan Yuan membantu membuat drafnya. Dokumen ini dikenal sebagai "pemerintahan konstitusional" dengan [[monarki]] yang kuat (mencontoh sistem Meiji di Jepang dan Bismarck Jerman). Sebuah konstitusi dikeluarkan pada 1916 dan pemilihan parlemen dilaksanakan tahun 1917.<ref>Tanner, Harold Miles. ''China: A History''. Hackett Publishing (2009) ISBN 0-87220-915-6 Pages 408-410.</ref>
==Pengunduran diri dan kembali lagi==
Janda Kaisar dan Kaisar Guangxu meninggal pada November 1908.<ref name=Busky />danberbagai sumber mengindikasikan bahwa keinginan Kaisar yang paling diinginkannya adalah ingin Yuan segera diesekusi. Meskipun demikian, untuk menghindari hukuman mati, di Januari 1909 Yuan Shikai melepas semua jabatannya kepada, [[Zaifeng, Pangeran Chun|Prince Chun]]. Yuan beralasan bahwa ia mengundurkan diri karena ingin kembali ke rumahnya di Desa Huanshang (洹上村), yang pada masa kini menjadi [[Kota prefektur]] [[Anyang]], karena penyakit kaki.


== Pengunduran diri dan kembali lagi ==
Selama tiga tahun ia mengasingkan diri, Yuan tetap berhubungan dengan sekutu-sekutu dekatnya, termasuk [[Duan Qirui]], yang melapor kepadanya secara rutin tentang pasukannya, karena kesetiaan Pasukan Beiyang masih untuknya.Memiliki dukungan militer yang strategis, membuat Yuan memegang kuasa yang seimbang pada pihak revolusioner (seperti [[Sun Yat-sen]]) dan pihak Pengadilan Qing. Kedua pihak tersebut menginginkan Yuan disisi mereka.
[[Cixi|Janda Permaisuri Cixi]] dan [[Kaisar Guangxu]] meninggal dalam satu hari pada November 1908.<ref name=Busky /> Dari berbagai sumber mengindikasikan bahwa keinginan terbesar Kaisar adalah Yuan segera dieksekusi. Meskipun demikian, untuk menghindari hukuman mati, pada Januari 1909 Yuan Shikai melepas semua jabatannya kepada [[Zaifeng|Pangeran Chun]]. Yuan beralasan bahwa ia mengundurkan diri dan kembali ke rumahnya di desa Huanshang (洹上村), [[prefektur]] [[Anyang]], [[Henan]], karena ingin pensiun dan menyembuhkan penyakit kaki yang di deritanya.


Selama tiga tahun ia mengasingkan diri, Yuan tetap berhubungan dengan sekutu-sekutu dekatnya, termasuk [[Duan Qirui]], yang melapor kepadanya secara rutin tentang perkembangan pasukannya yaitu [[Tentara Beiyang]] yang masih setia kepadanya. Memiliki dukungan militer yang strategis, membuat Yuan memegang kekuatan yang seimbang terhadap pihak revolusioner (seperti [[Sun Yat-sen]]) dan pihak Majelis Qing. Kedua pihak tersebut menginginkan Yuan berada di pihak mereka.
==Revolusi Wuchang dan Republik==
[[Revolusi Wuchang]] dimulai pada 10 Oktober 1911 di Provinsi [[Hubei]]. Provinsi-provinsi selatan Tiongkok mendeklarasikan kemerdekaannya dari Pengadilan Qing, namun provinsi-provinsi di utara bersikap melawan gerakan ini. Pengadilan Qing dan Yuan sepakat bahwa Tentara Beiyang adalah satu-satunya pasukan yang mampu menumpas revolusi ini. Pengadilan meminta Yuan untuk kembali pada27 Oktober, namun iaberulang kali menolak tawaran Pengadilan Qing agar ia kembali. Tawaran itu diantaranya adalah menjadi [[Raja Muda Huguang]], dan Perdana Menteri Kabinet Kekaisaran. Waktu berada di pihak Yuan, sementara Yuan terus menunggudengan alasan "penyakit kaki"nya.


== Pemberontakan Wuchang dan Republik ==
Setelah beberapa tawaran selanjutnya dari Pengadilan Qing, Yuan setuju dan segera meninggalkan desanya lalu menuju ke Beijing pada 30 Oktober. Ia lalu menjadi Perdana Menteri pada1 November 1911. Setelah itu ia memerintahkan [[Zaifeng, Pangeran Chun|Pangeran Chun]] untuk mundur dari segala jabatan politiknya.Pengunduran diri Zaifeng ini memberi jalan pada Yuan untuk membuat kabinet yang didominasi oleh orang dari etnis [[Tiongkok Han]], yang hanya terdiri dari satu orang Manchu, yang memegang jabatan Menteri Jajahan. Selain itu, karena kesetiannya kepada pengadilan, [[Janda Kaisar Longyu]] memberi Yuan gelar bangsawan Marquis Peringkat Pertama (一等侯), sebuah gelar yang sebelumnya pernah diberikan kepada Jenderal [[Zeng Guofan]] bersama [[Tentara Xiang]]nya dalam menumpas [[Pemberontakan Taiping]].
[[Pemberontakan Wuchang]] dimulai pada 10 Oktober 1911 di Provinsi [[Hubei]]. Provinsi-provinsi selatan Tiongkok mendeklarasikan kemerdekaannya dari Majelis Qing, tetapi provinsi-provinsi di utara bersikap melawan pemberontakan itu. Majelis Qing dan Yuan sepakat bahwa [[Tentara Beiyang]] adalah satu-satunya pasukan yang mampu menumpas pemberontakan tersebut. Majelis Qing meminta Yuan untuk kembali pada 27 Oktober, tetapi ia berulang kali menolak tawaran Majelis Qing agar ia kembali. Tawaran itu di antaranya adalah menjadi Raja Muda Huguang (gubernur di dua provinsi ''"Hu"'' yaitu [[Hubei]] dan [[Hunan]]), dan Perdana Menteri Kabinet Kekaisaran. Waktu berpihak kepada Yuan, dan dia terus menunggu sampai tiba waktunya yang tepat untuk bergerak, menggunakan alasan "penyakit kakinya" dia terus menolak.


Setelah beberapa tawaran selanjutnya dari Majelis Qing, Yuan akhirnya setuju dan segera meninggalkan desanya lalu menuju ke Beijing pada 30 Oktober. Ia lalu menjadi Perdana Menteri pada 1 November 1911. Setelah itu ia memerintahkan [[Zaifeng|Pangeran Chun]] untuk mundur dari segala jabatan politiknya. Pengunduran diri Zaifeng ini memberi jalan pada Yuan untuk membuat kabinet yang didominasi oleh orang-orang dari etnis [[suku Han|Han]] dan hanya terdiri dari satu orang [[suku Manchu|Manchu]] yang memegang jabatan ''Menteri Penjajahan''. Selain itu, karena kesetiannya kepada Majelis Qing, [[Longyu|Janda Permaisuri Longyu]] memberi Yuan gelar kebangsawanan Adipati Peringkat Pertama (一等侯), sebuah gelar yang sebelumnya pernah diberikan kepada Jenderal [[Zeng Guofan]] bersama [[Tentara Xiang]]-nya dalam menumpas [[Pemberontakan Taiping]].
Sementara itu, dalam [[Pertempuran Yangxia]], berhasil mengambil alih kembali [[Distrik Hankou |Hankou]] dan [[Distrik Hanyang|Hanyang]] dari revolusioner. Yuan tahu bahwa penumpasan total terhadap revolusi akan mengakhiri kegunaannya dalam rezim Qing. Setelah menyerang [[Wuchang, Hubei|Wuchang]], ia mulai bernegosiasi dengan pihak revolusioner.


Sementara itu, dalam [[Pertempuran Yangxia]], ia berhasil mengambil alih kembali kota [[Hankou]] dan Hanyang dari revolusioner. Yuan tahu bahwa penumpasan total terhadap revolusi akan mengakhiri kegunaannya dalam rezim Qing. Oleh karena itu, setelah menyerang distrik Wuchang, ia mulai bernegosiasi dengan pihak revolusioner.
===Penurunan takhta Kaisar Kecil===
[[Image:3-10.jpg|thumb|300px|Yuan Shikai diambil sumpahnya menjadi Presiden Sementara Republik Tiongkok, di Beijing, 10 Maret 1912.]]


=== Penurunan takhta kaisar kecil ===
Kaum revolusioner telah memilih [[Sun Yat-Sen]] sebagai [[Presiden Republik Tiongkok|presiden sementara pertama]], namun pemerintahan ini lemah dalam dukungan militernya, maka dari itu mereka mulai berunding dengan Qing, untuk menggunakan Yuan sebagai penengah. Yuan lalumenyusun keputusan untuk penurunan takhta Kaisar Kecil [[Puyi]] (atau [[Kaisar Xuantong]]) untuk bisa meraih jabatan [[Presiden Republik Tiongkok|Presiden]].<ref name=Busky /> Yuan tidak hadir dalam dekrit penurunan takhta yang dikeluarkan oleh [[Janda Kaisar Longyu]] pada 12 Februari 1912.
[[Berkas:Yuan Shikai sworn in as Provisional President - 10 March 1912.jpg|jmpl|300px|Yuan Shikai setelah acara pengambilan sumpah menjadi Presiden Sementara [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]], di Beijing, 10 Maret 1912.]]


Kaum revolusioner telah memilih [[Sun Yat-Sen]] sebagai Presiden Sementara [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]], tetapi pemerintahan ini lemah dalam dukungan militernya, maka dari itu mereka mulai berunding dengan Qing, untuk menggunakan Yuan sebagai penengah. Yuan lalu menyusun draf untuk penurunan takhta Kaisar Kecil [[Puyi]] supaya ia bisa menduduki jabatan Presiden Sementara Republik Tiongkok.<ref name=Busky /> Yuan tidak hadir dalam [[dekret]] penurunan takhta yang dikeluarkan oleh [[Longyu|Janda Permaisuri Longyu]] pada 12 Februari 1912.
Sun menyetujui kepresidenan Yuan setelah beberapa perselisihan selesai, namun ia juga meminta bahwa ibukota harus dipindahkan ke [[Nanjing]]. Yuan, di sisi lain, menginginkan keuntungan secara geografis untuk memiliki ibukota yang tidak jauh dari basis kekuatan militernya. [[Cao Kun]], salah satu komandan Tentara Beiyang kepercayaannya, melakukan kudetadi Beijing dan [[Tianjin]], berdasarkan perintah Yuan, untuk memberikan alasan untuk Yuan agar ia tidak meninggalkan [[lingkungan pengaruh]]nya di [[Zhili]] (saat ini provinsi [[Hebei]]). Kaum revolusioner akhirnya mengalah, dan ibukota republic baru ini tetap berada di Beijing. Yuan Shikai dipilih sebagai Presiden Sementara RepublikTiongkokoleh Senat Sementara Nanjingpada 14 Februari 1912, dan diambil sumpahnya pada 10 Maret pada tahun yang sama.<ref name=Zhengyuan>Zhengyuan Fu. (1994) ''Autocratic Tradition and Chinese Politics'', [[Cambridge University]] Press. pp. 153–154. ISBN 0-521-44228-1.</ref><ref>Spence, Jonathan D. (2001) ''The Search for Modern China'', W. W. Norton & Company. pp. 277–278. ISBN 0-393-30780-8.</ref>


Sun menyetujui kepresidenan Yuan setelah beberapa perselisihan berhasil diselesaikan, tetapi ia juga meminta bahwa ibu kota harus dipindahkan ke [[Nanjing]]. Yuan, di sisi lain, menginginkan keuntungan secara geografis dengan memiliki ibu kota yang tidak jauh dari basis kekuatan militernya. [[Cao Kun]], salah satu komandan Tentara Beiyang kepercayaannya, melakukan kudeta di Beijing dan [[Tianjin]], berdasarkan perintah Yuan, agar Yuan memiliki alasan untuk tidak meninggalkan lingkungan pengaruhnya di [[Zhili]] ''(sekarang [[Hebei]])''. Kaum revolusioner akhirnya mengalah, dan ibu kota republik baru ini tetap berada di Beijing. Yuan Shikai dipilih sebagai Presiden Sementara Republik Tiongkok oleh Senat Sementara Nanjing pada 14 Februari 1912, dan diambil sumpahnya pada 10 Maret tahun yang sama.<ref name="Zhengyuan">Zhengyuan Fu. (1994) ''Autocratic Tradition and Chinese Politics'', [[Cambridge University]] Press. pp. 153–154. ISBN 0-521-44228-1.</ref><ref>Spence, Jonathan D. (2001) ''The Search for Modern China'', W. W. Norton & Company. pp. 277–278. ISBN 0-393-30780-8.</ref>
===Pemilihan umum demokratis===
Pada Februari 1913, pemilihan umum demokratis diadakan untuk memilih anggota [[Majelis Nasional Republik Tiongkok|Majelis Nasional]] dimana Partai Nasionalis Tiongkok ([[Kuomintang]] atau KMT) mendapat kemenangan telak. [[Song Jiaoren]] dari Partai KMT secara giat mendukung sistem kabinetdan menjadi kandidat kuat untuk menjadi Perdana Menteri.


=== Pemilihan umum demokratis ===
Salah satu tujuan politik utama Song adalah memastikan bahwaindependensi Parlemen Tiongkok bisa terlindung dari pengaruh kepresidenan. Program Song untuk mengurangi kewenangan presiden bertentangan dengan sikap Yuan, yang pada pertengahan 1912, secara jelas mendominasi cabinet sementaradan mengisyaratkan adanya keinginan untuk memegang kuasa lebih. Song kemudian melakukan perjalanan ke seluruh Tiongkok pada 1912, ia amat bersemangat mengungkapkan keinginannya membatasi kekuasaan Presiden, ia senang mengambil contoh dengan mengkritikambisi Yuan. Saat hasil pemilihan umum pada 1913 mengindikasikan kemenangan Kuomintang, hal ini otomatis membuat Song akan berada dalam posisi yang akan memainkan peran penting dalam pemilihan perdana menteri dan kabinet, dan partai dapat mendesak pemilihan presiden demokratis dengan segera.<ref name="Spence1">Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. pp. 275–277. ISBN 0-393-97351-4.</ref>
Pada Februari 1913, pemilihan umum demokratis diadakan untuk memilih anggota Majelis Nasional Republik Tiongkok di mana Partai Nasionalis Tiongkok ([[Kuomintang]] (KMT) menang telak. [[Song Jiaoren]] dari Partai KMT sangat giat mendukung sistem kabinet dan menjadi kandidat kuat untuk menjadi Perdana Menteri.


Salah satu tujuan politik utama Song adalah memastikan bahwa independensi Parlemen Tiongkok bisa terlindungi dari pengaruh kepresidenan. Program Song untuk mengurangi kewenangan presiden bertentangan dengan sikap Yuan, yang pada pertengahan 1912, secara jelas mendominasi kabinet sementara dan mengisyaratkan adanya keinginan untuk memegang kekuasaan lebih. Song kemudian melakukan perjalanan ke seluruh Tiongkok pada 1912, ia amat bersemangat mengungkapkan keinginannya membatasi kekuasaan Presiden, ia senang mengambil contoh dengan mengkritik ambisi Yuan. Saat hasil pemilihan umum pada 1913 mengindikasikan kemenangan Partai KMT, hal ini otomatis akan membuat Song berada dalam posisi memainkan peranan penting dalam pemilihan perdana menteri dan kabinet, serta Partai KMT dapat mendesak untuk diadakannya pemilihan presiden demokratis dengan segera.<ref name="Spence1">Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. pp. 275–277. ISBN 0-393-97351-4.</ref>
Pada 20 Maret 1913, saat bersama beberapa teman menuju ke Peking, Song Jiaoren ditembak dua kali oleh seorang bernama, [[Ying Kuicheng]], saat berada di Stasiun kereta api Shanghai. Ia meninggal dua hari kemudian di rumah sakit. Bukti-bukti dari penyelidikan mengarah ke sekretaris cabinet dan perdana menteri sementara dalam pemerintahan Yuan Shikai. Meskipun Yuan dianggap sebagaiorang yang berkemungkinan besar berada di balik pembunuhan tersebut, namun para konspirator dan pihak-pihak penting yang berhubungan dan dicurigai dalam kasus ini terbunuh atau menghilang secara misterius. Karena kurangnya bukti, Yuan tidak pernah diusut.<ref name="Spence1" />


Pada 20 Maret 1913, saat bersama beberapa orang temannya menuju ke [[Peking]], Song Jiaoren ditembak dua kali oleh seseorang sewaktu berada di Stasiun Kereta Api [[Shanghai]]. Ia meninggal dua hari kemudian di rumah sakit. Bukti-bukti dari penyelidikan mengarah ke Sekretaris Kabinet dan Perdana Menteri Sementara dalam pemerintahan Yuan Shikai. Meskipun Yuan dianggap sebagai orang yang kemungkinan besar berada di balik pembunuhan tersebut, tetapi para konspirator dan pihak-pihak penting yang berhubungan dan dicurigai dalam kasus ini terbunuh atau menghilang secara misterius. Karena kurangnya bukti, Yuan tidak pernah diusut.<ref name="Spence1" />
==Menjadi Kaisar==
[[File:CHINE, 1 Yuan à l'effigie du Président Yuan Shikai.jpg|thumb|Yuan Shikai]]
{{See also|Kekaisaran Tiongkok}}
[[Image:YuanFlag1.svg|thumb|Bendera Yuan Shikai "[[Kekaisaran Tiongkok|Kaisar Agung Tiongkok]]"]]


== Menjadi kaisar ==
Ketegangan antara Kuomintang dan Yuan semakin membesar. Setelah tiba di Peking, Parlemen terpilih mencoba mengendalikan kuasa berlebih Yuan, dan untuk mengembangkan konstitusi permanen, dan juga untuk menggelar pemilihan umum presiden. Yuan juga menguasai100 juta dolar dana yang merupakan pinjaman luar negeri. KMT kemudian terus mengkritik Yuan yang menguasai semua anggaran negara.<ref name="Spence2">Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 277. ISBN 0-393-97351-4.</ref>


Ketegangan antara [[Kuomintang]] dan Yuan semakin meruncing. Setelah tiba di Peking, Parlemen terpilih mencoba mengendalikan Yuan, mengembangkan konstitusi permanen, dan menggelar pemilihan umum presiden. Yuan menguasai dana pinjaman dari luar negeri sebesar 100 juta dolar, dan KMT kemudian terus mengkritik bahwa Yuan menguasai semua anggaran negara.<ref name="Spence2">Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 277. ISBN 0-393-97351-4.</ref>
Yuan memulai tindakan terhadap Kuomintang pada tahun 1913, dengan cara menyogokanggota KMT menjadi parlemen dua kamar. Revolusioner Anti-Yuan juga mengklaim Yuan merancang penghancuran KMT dari dalam dan melengserkan pemerintahan yang disebuat sebagai pro-kuomintang.<ref name="Spence2" /><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=bAooAAAAYAAJ&pg=PA658&dq=kuo+tang+general+hui+ancestor&hl=en&ei=agv3TbvyC6T20gHahc3YCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CC4Q6AEwAA#v=onepage&q=kuo%20tang%20general%20hui%20ancestor&f=false|title=The Encyclopædia britannica: the new volumes, constituting, in combination with the twenty-nine volumes of the eleventh edition, the twelfth edition of that work, and also supplying a new, distinctive, and independent library of reference dealing with events and developments of the period 1910 ...|editor=Hugh Chisholm|year=1922|publisher=The Encyclopædia Britannica, Company ltd.|isbn=|page=658|accessdate=13 June 2011}}</ref><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=lf9aAAAAQAAJ&pg=PA658&dq=kuo+tang+general+hui+ancestor&hl=en&ei=agv3TbvyC6T20gHahc3YCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDIQ6AEwAQ#v=onepage&q=kuo%20tang%20general%20hui%20ancestor&f=false|title=The Encyclopædia Britannica: Abbe to English history ("The first of the new volumes")|author=Hugh Chisholm|year=1922|publisher=The Encyclopædia Britannica, Company ltd|isbn=|page=658|accessdate=13 June 2011}}</ref>


Yuan mulai mengambil tindakan keras terhadap KMT pada tahun 1913, dengan cara menekan dan menyogok anggota KMT yang ada di parlemen yang menganut [[sistem dua kamar]] itu. Revolusioner Anti-Yuan juga mengklaim Yuan merancang penghancuran KMT dari dalam dan melengserkan pemerintahan yang disebut sebagai pro-Kuomintang.<ref name="Spence2" /><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=bAooAAAAYAAJ&pg=PA658&dq=kuo+tang+general+hui+ancestor&hl=en&ei=agv3TbvyC6T20gHahc3YCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CC4Q6AEwAA#v=onepage&q=kuo%20tang%20general%20hui%20ancestor&f=false|title=The Encyclopædia britannica: the new volumes, constituting, in combination with the twenty-nine volumes of the eleventh edition, the twelfth edition of that work, and also supplying a new, distinctive, and independent library of reference dealing with events and developments of the period 1910 ...|editor=Hugh Chisholm|year=1922|publisher=The Encyclopædia Britannica, Company ltd.|isbn=|page=658|accessdate=13 June 2011}}</ref><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=lf9aAAAAQAAJ&pg=PA658&dq=kuo+tang+general+hui+ancestor&hl=en&ei=agv3TbvyC6T20gHahc3YCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDIQ6AEwAQ#v=onepage&q=kuo%20tang%20general%20hui%20ancestor&f=false|title=The Encyclopædia Britannica: Abbe to English history ("The first of the new volumes")|author=Hugh Chisholm|year=1922|publisher=The Encyclopædia Britannica, Company ltd|isbn=|page=658|accessdate=13 June 2011}}</ref>
===Revolusi Kedua===

Melihat situasi dalam partainya yang semakin memburuk, Sun Yat-sen pergi ke Jepang pada November 1913. Hal ini disebut Revolusi Kedua yang saat ini dalam rangka melawan Yuan Shikai. Di sisi lain, Yuan mengambil alih pemerintahan, menggunakan militer sebagai basis kekuatan. Ia membekukanmajelis nasional dan provinsi, sedangkan Dewan Perwakilan dan Senat diganti dengan "Dewan Negara", dengan [[Duan Qirui]], letnan Beiyang kepercayaannya,sebagai Perdana Menteri. Ia mempercayakansarjana dari Amerika Serikat, [[Tsai Ting Kan]] untuk menjadi penerjemahnya dalam berhubungan dengan masyarakat luar negeri. Akhirnya, Yuan merekayasa diri sebagai presiden terpilih untuk masa jabatan lima tahun. Selain itu ia menyatakan bahwa Kuomintang adalah organisasi terlarang dan mencopot semua anggotanya dari Parlemen.
=== Revolusi Kedua ===
Melihat situasi dalam partainya yang semakin memburuk, Sun Yat-sen pergi ke Jepang pada November 1913. Hal ini disebut Revolusi Kedua, dalam rangka melawan Yuan Shikai. Di sisi lain, Yuan mengambil alih pemerintahan, menggunakan militer sebagai basis kekuatan. Ia membekukan Majelis Nasional dan Provinsi, sedangkan Dewan Perwakilan dan Senat diganti dengan "Dewan Negara" dan mengangkat [[Duan Qirui]], letnan Beiyang kepercayaannya, sebagai Perdana Menteri. Ia mempercayakan sarjana dari Amerika Serikat, Tsai Ting Kan untuk menjadi penerjemahnya dalam berhubungan dengan masyarakat luar negeri. Akhirnya, Yuan merekayasa diri sebagai presiden terpilih untuk masa jabatan lima tahun. Selain itu ia menyatakan bahwa Kuomintang adalah organisasi terlarang dan mencopot semua anggotanya dari Parlemen.


"Revolusi Kedua" Kuomintang ini berakhir dengan kegagalan setelah pasukan Yuan mendapat kemenangan atas gerakan revolusioner. Gubernur-gubernur dan beberapa loyalis KMT berbalik setia ke Yuan, beberapa komandan yang tidak memihak Yuan dicopot dari jabatannya, Revolusi Kedua ini resmi ditumpas oleh Yuan.<ref>Bonavia 36</ref>
"Revolusi Kedua" Kuomintang ini berakhir dengan kegagalan setelah pasukan Yuan mendapat kemenangan atas gerakan revolusioner. Gubernur-gubernur dan beberapa loyalis KMT berbalik setia ke Yuan, beberapa komandan yang tidak memihak Yuan dicopot dari jabatannya, Revolusi Kedua ini resmi ditumpas oleh Yuan.<ref>Bonavia 36</ref>


Pada Januari 1914, Parlemen China resmi dibekukan. Untuk membuat pemerintahan Yuan terlihat sah, Yuan mengumpulkan 66 orang dari kabinetnya pada 1 Mei 1914, menghasilkan "konstitusi rapi" yang digunakan untuk mengganti konstitusi sementara Tiongkok. Yuan, sebagai presiden, berhak atas kuasa tak terbatas pada militer, keuangan, kebijakan luar negeri, dan hak-hak dasar masyarakat Tiongkok. Yuan menyatakan bahwa revolusi yang menginginkan kehidupan berbangsa yang demokratis terbukti tidak efektif.<ref>Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 279. ISBN 0-393-97351-4.</ref>
Pada Januari 1914, Parlemen Tiongkok resmi dibekukan. Untuk membuat pemerintahan Yuan terlihat sah, Yuan mengumpulkan 66 orang dari kabinetnya pada 1 Mei 1914, menghasilkan "konstitusi terpadu" yang digunakan untuk mengganti konstitusi sementara Tiongkok. Yuan, sebagai presiden, berhak atas kuasa tak terbatas pada militer, keuangan, kebijakan luar negeri, dan hak-hak dasar masyarakat Tiongkok. Yuan menyatakan bahwa revolusi yang menginginkan kehidupan berbangsa yang demokratis terbukti tidak efektif.<ref>Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 279. ISBN 0-393-97351-4.</ref>


[[Berkas:CHINE, 1 Yuan à l'effigie du Président Yuan Shikai.jpg|jmpl|ka|240px|Koin [[Yuan]] dengan gambar Yuan Shikai, yang dikeluarkan untuk pertama kali pada tahun 1914, menjadi jenis koin yang populer di [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]].]]
Setelah kemenangannya ini, Yuan kembali mengorganisasi pemerintahan provinsial. Masing-masing provinsi kini didukung oleh seorang Gubernur Militer (都督) yang memiliki kewenangan sipil danmemiliki kewenangan mandiri dalam mengelola pasukan di wilayah masing-masing. Meskipun kewenangan provinsial yang dicanangkan Yuan ini baik, namun hal ini ternyata menumbuhkan persaingan antar gubernur militer beserta pasukannya yang melumpuhkan Tiongkok selama dua dekade kedepan.
Setelah kemenangannya ini, Yuan kembali mengorganisasi pemerintahan provinsial. Masing-masing provinsi kini didukung oleh seorang Gubernur Militer (都督) yang memiliki kewenangan sipil dan memiliki kewenangan mandiri dalam mengelola pasukan di wilayah masing-masing. Meskipun kewenangan provinsial yang dicanangkan Yuan ini baik, tetapi hal ini ternyata menumbuhkan persaingan antar gubernur militer beserta pasukannya yang melumpuhkan Tiongkok selama dua dekade kedepan.


Segera setelah memulai masa presidensialnya, Yuan memiliki koin dolar perak yang bergambar potret dirinya. Koin ini adalah dolar standar Tiongkok yang pertama dikeluarkan dan menjadi sangat populer, <ref>*{{cite book |last=Meyerhofer |first=Adi |title= 袁大头.Yuan-Shihkai Dollar: 'Fat Man Dollar' Forgeries and Remints |url= http://zenwort.lima-city.de/YuanShikai-FatManDollar.pdf |year=2013 |location=Munich |language=en-GB}}</ref>
Selama masa kepresidenan Yuan, koin perak dalam mata uang [[Yuan]] yang bergambar potret dirinya diperkenalkan. Ini adalah koin [[Yuan]] pertama dari otoritas pusat [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]] yang dicetak dalam jumlah yang cukup banyak. Koin ini menjadi jenis koin perak utama selama paruh pertama abad ke-20 dan dicetak untuk terakhir kalinya tahun 1959. Koin ini juga banyak dipalsukan.<ref>*{{cite book |last=Meyerhofer |first=Adi |title=袁大头. Yuan Shi-kai Dollar: 'Fat Man Dollar' Forgeries and Remints |url=http://zenwort.lima-city.de/YuanShikai-FatManDollar.pdf |year=2013 |location=Munich |access-date=2014-07-10 |archive-date=2016-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160303223113/http://zenwort.lima-city.de/YuanShikai-FatManDollar.pdf |dead-url=yes }}</ref>


===Dua Puluh Satu Tawaran Jepang===
=== Dua Puluh Satu Tuntutan Jepang ===
Pada Januari 1915, setelah merebut koloni Jerman di [[Qingdao]], Jepangmengirim ultimatum rahasia yang dikenal sebagai [[Dua Puluh Satu Tawaran]], ke Beijing. Dalam tawaran ini, Jepang menawarkanperluasan wilayah menjadi sebuah bisnis untuk menyelesaikan hutang-hutang dengan Jepang, dan menjadikan Qingdao sebagai konsesi untuk Jepang. Ketika kabar mengenai tawaran ini muncul ke khalayak umum, demonstrasi anti-Jepang meletus disertai dengan pemboikotan secara nasional terhadap produk-produk Jepang. Yuan yang menyetujui sebagian besar dari tawaran tersebutmembuat popularitas pemerintahannya menurun, meskipun banyak dari permintaaan tersebut berhubungan dengan beberapa perjanjian Qing.<ref>Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 281. ISBN 0-393-97351-4.</ref>Tekanan barat akhirnya membuat Jepang meniadakan beberapa dari banyak tawaran tersebut.
Pada Januari 1915, setelah merebut koloni Jerman di [[Qingdao]], Jepang mengirim ultimatum rahasia yang dikenal sebagai ''[[Dua Puluh Satu Tuntutan]]'' ke Beijing. Dalam tuntutan ini, Jepang menawarkan perluasan wilayah menjadi sebuah bisnis untuk menyelesaikan hutang-hutang Tiongkok kepada Jepang, dan menjadikan Qingdao sebagai wilayah [[konsesi]] untuk Jepang. Ketika kabar mengenai tuntutan ini bocor ke khalayak umum, demonstrasi anti-Jepang meletus di mana-mana yang disertai dengan pemboikotan produk-produk Jepang secara nasional. Yuan yang menyetujui sebagian besar dari tuntutan tersebut membuat popularitas pemerintahannya menurun, meskipun banyak dari tuntutan tersebut berhubungan dengan beberapa perjanjian Qing.<ref>Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 281. ISBN 0-393-97351-4.</ref> Tekanan dari pihak kekuatan Barat akhirnya membuat Jepang meniadakan beberapa poin dari tuntutan tersebut.


===Kembalinya monarki===
=== Kembalinya monarki ===
Untuk terus mengembangkan kekuasaannya, Yuan memulai membangun kembali elemen-elemendari negara Konfusianisme. Sebagai penganjur kembalinya sistem ketaatan Qing, Yuan lalu ingin menjadi kaisar dengan menjalani ritual di Kuil Surga Qing. Di akhir 1915, banyak rumor beredar agar monarki seharusnya dikembalikan. Dengan kekuasaannya, banyak dari pendukung Yuan, seperti [[Yang Du]], menganjurkan pengembalian monarki dan meminta Yuan untuk mengambil gelar sebagai Kaisar. Yang beralasan bahwa khalayak di Tiongkok telah lama menggunakan kekuatan yang otokratis, dan Republik hanya satu cara efektif sebagai fase transisi untuk mengakhiri peraturan ala Manchu. Ia beralasan bahwa situasi politik Tiongkok dapat stabil jika dijalankan dengan sistem monarki. Ahli ilmu politik Amerika Serikat [[Frank Johnson Goodnow]] juga mengungkapkan hal yang sama.Pihak Jepang juga demikian, mereka mendukung Yuan dalam rangka rasa terima kasih atas dukungan Yuan terhadap [[Dua Puluh Satu Tawaran]].<ref>Barnouin, Barbara and Yu Changgen. ''Zhou Enlai: A Political Life''. Hong Kong: Chinese University of Hong Kong, 2006. Retrieved at <http://books.google.com/books?id=NztlWQeXf2IC&printsec=frontcover&dq=zhou+enlai&hl=en&ei=wBkuTdKyB4H_8AaJucigAQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CCsQ6AEwAQ#v=onepage&q&f=false> on 12 March 2011. p. 14</ref>
Guna terus mengembangkan kekuasaannya, Yuan mulai membangun berdasarkan elemen-elemen yang ada dalam [[Agama Konghucu|Konfusianisme]]. Sebagai pendukung utama untuk menghidupkan kembali perayaan keagamaan [[dinasti Qing]], Yuan sering berpartisipasi sebagai kaisar dalam ritual yang diadakan di [[Tian Tan|Kuil Surga]]. Di akhir 1915, banyak rumor beredar agar monarki seharusnya dikembalikan. Dengan kekuasaannya, banyak dari pendukung Yuan, seperti [[Yang Du]], menganjurkan pengembalian monarki dan meminta Yuan menjadi Kaisar. Yang Du beralasan bahwa masyarakat Tiongkok telah lama dan terbiasa dengan sistem [[autokrasi|otokratis]], Republik hanya sebagai cara yang efektif sebagai fase transisi untuk mengakhiri peraturan ala Manchu. Ia beralasan bahwa situasi politik Tiongkok dapat stabil jika dijalankan dengan sistem monarki. Ahli ilmu politik Amerika Serikat, Frank Johnson Goodnow juga mengungkapkan hal yang sama. Pihak Jepang juga berpendapat demikian dan mereka mendukung Yuan sebagai ungkapan rasa terima kasih atas dukungan Yuan terhadap [[Dua Puluh Satu Tuntutan]].<ref>Barnouin, Barbara and Yu Changgen. ''Zhou Enlai: A Political Life''. Hong Kong: Chinese University of Hong Kong, 2006. Retrieved at <http://books.google.com/books?id=NztlWQeXf2IC&printsec=frontcover&dq=zhou+enlai&hl=en&ei=wBkuTdKyB4H_8AaJucigAQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CCsQ6AEwAQ#v=onepage&q&f=false> on 12 March 2011. p. 14</ref>


[[Berkas:Flag of the Empire of China 1915-1916.svg|jmpl|240px|Bendera Yuan Shikai ''[[Republik Tiongkok (1912–1949)|Kaisar Tiongkok Yang Agung.]]'']]
Pada 20 November 1915, Yuan mengadakan sebuah rapat untuk membentuk "Majelis Perwakilan" yang secara bulat mendukung Yuan menjadi kaisar. Pada 12 Desember 1915, Yuan setuju menjadi kaisar berikutnyadan mendeklarasikan dirinya menjadi Kaisar Kekaisaran Tiongkok ({{zh|s=中华帝国大皇帝|t=中華帝國大皇帝|p=Zhōnghuá Dìguó Dà Huángdì}}) dengan [[Nama era Tiongkok name|nama era]] Hongxian ({{zh|s=洪宪|t=洪憲|p=Hóngxiàn}}; i.e. ''Kemurahan Konstitusi''). Kaisar baru Tiongkok ini resmi naik takhta pada 1 Januari 1916, saat Yuan menjalani sebuah ritual aksesi. Segera setelah menjadi kaisar, Yuan memesan 40.000-buah porselen kekaisaran senilai 1.4 juta yuan, sebuah lambing besar dari [[batu nefrit]], dan dua jubah kekaisaran yang masing-masing senilai 400.000 yuan.<ref name="Spence, Jonathan D. 1999 p. 274"/><ref name=Zhengyuan />
Pada 20 November 1915, Yuan mengadakan sebuah rapat untuk membentuk "Majelis Perwakilan" yang secara bulat mendukung Yuan menjadi kaisar. Pada 12 Desember 1915, Yuan setuju menjadi kaisar dan mendeklarasikan dirinya menjadi Kaisar Kekaisaran Tiongkok ({{zh|s=中华帝国大皇帝|t=中華帝國大皇帝|p=Zhōnghuá Dìguó Dà Huángdì}}) dengan gelar Kaisar Hongxian ({{zh|s=洪宪|t=洪憲|p=Hóngxiàn}} berarti ''Kelimpahan Konstitusi''). Kaisar baru Tiongkok ini resmi naik takhta pada 1 Januari 1916, setelah Yuan menjalani sebuah ritual kenaikan takhta yang dihadari oleh kalangan terbatas. Segera setelah menjadi kaisar, Yuan atau sekarang adalah Kaisar Hongxian memesan kepada mantan ahli tembikar kekaisaran 40.000 porselen seharga 1,4 juta yuan, segel giok besar, dan dua jubah kekaisaran masing-masing seharga 400.000 yuan.<ref name="Spence, Jonathan D. 1999 p. 274" /><ref name="Zhengyuan" />


===Reaksi publik dan international terhadap kembalinya monarki===
=== Reaksi publik dan international terhadap kembalinya monarki ===
Yuan mengharapkan dukungan dari dalam dan luar negeri untuk takhtanya ini. Namun, ia dan pendukungnya telah salah mengkalkulasi. Setelah berkuasa, banyak pendukung Yuan yang meninggalkannya, begitu juga dengan Jaringan Tentara Beiyang yang berada dalam perlindungannya. Setelah itu banyak protes terbuka yang memojokkan Yuan. Pemerintah internasional, termasuk Jepang, yang tadinya mendukung malah melakukan sebaliknya dengan tidak memberikan pengakuan terhadap kekuasaan Yuan.<ref name="Spence3">Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 282. ISBN 0-393-97351-4.</ref> [[Sun Yat-sen]], yang telah hijrah ke Tokyo dan merancang gerakan di sana, secara aktif mengorganisasi kembali gerakan untuk mematikan kekuasaan Yuan. Orang-orang kepercayaannya seperti [[Duan Qirui]] dan [[Xu Shichang]] meninggalkannya untuk mendirikan faksi mereka masing-masing.
Yuan mengharapkan dukungan dari dalam dan luar negeri untuk takhtanya ini. Namun, ia dan pendukungnya telah salah mengkalkulasi. Setelah berkuasa, banyak pendukung Yuan yang meninggalkannya, begitu juga dengan jaringan [[Tentara Beiyang]] yang berada dalam perlindungannya. Selain itu banyak terjadi protes terbuka yang memojokkan Yuan. Pemerintah internasional termasuk Jepang, yang tadinya mendukung sekarang malah melakukan hal sebaliknya dengan tidak memberikan pengakuan terhadap kekaisaran Yuan.<ref name="Spence3">Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. p. 282. ISBN 0-393-97351-4.</ref> [[Sun Yat-sen]], yang telah hijrah ke Tokyo dan merancang gerakan di sana, secara aktif mengorganisasi kembali gerakan untuk mematikan kekuasaan Yuan. Orang-orang kepercayaannya seperti [[Duan Qirui]] dan [[Xu Shichang]] meninggalkannya untuk mendirikan [[faksi]] mereka masing-masing.


===Akhir monarki dan kematian===
=== Akhir monarki dan kematian ===
{{multiple image
{{multiple image
| align = right
|align = right
| direction = vertical
|direction = vertical
| header = Prosesi pemakaman Yuan Shikai di Beijing
|header = Prosesi pemakaman Yuan Shikai di Beijing
| header_align = left/right/center
|header_align = left/right/center
| header_background =
|header_background =
| footer =
|footer =
| footer_align = left/right/center
|footer_align = left/right/center
| footer_background =
|footer_background =
| width =
|width =
| image1 = FuneralDeYuanShikai.jpg
|image1 = FuneralDeYuanShikai.jpg
| width1 = 190
|width1 = 190
| alt1=
|alt1=
| caption1 =
|caption1 =
| image2 = CatafalcoDeYuanShikaiCaminoALaEstación.jpg
|image2 = CatafalcoDeYuanShikaiCaminoALaEstación.jpg
| width2 = 190
|width2 = 190
| alt2=
|alt2=
| caption2 =
|caption2 =
| image3 = FuneralDeYuanShikai2.jpg
|image3 = FuneralDeYuanShikai2.jpg
| width3 = 190
|width3 = 190
| alt3 =
|alt3 =
| caption3 =
|caption3 =
}}
}}
Dihadapkan dengan banyak pihak yang berusaha melawannya, Yuan menunda ritual aksesinya untuk menenangkan keadaan, namun pada saat ini harga dirinya sudah benar-benar hancur dan satu demi satu provinsi menyuarakan penolakan terhadap Yuan.Pada 25 Desember 1915, Gubernur militer [[Yunnan]], [[Cai E]], memberontak. Ia membentuk [[Perang Perlindungan Nasional]]. Gubernur [[Guizhou]] mengikuti langkah Cai pada Januari 1916, dan [[Guangxi]] menyatakan kemerdekaannya pada Maret. Pendanaan untuk upacara aksesi Yuan dipotong pada 1 Maret, dania secara resmimeninggalkan kekaisaran pada 22 Maretsetelah 83 hari. Hal ini belum cukup untuk para musuh-musuhnya, yang menginginkan pengunduran dirinya sebagai presiden. Banyak provinsi yang memberontak hingga akhirnya Yuan meninggalkarena [[uremia]] pada 5 Juni 1916, pada usia lima puluh enam tahun. Kematiannya ini diumumkan keesokan harinya.<ref name=Zhengyuan /><ref name="Spence3" />
Dihadapkan dengan banyak pihak yang berusaha melawannya, Yuan menunda ritual kenaikan takhta secara formal untuk menenangkan keadaan, tetapi sebenarnya pada saat itu harga dirinya sudah benar-benar hancur dan satu demi satu provinsi menyuarakan penolakan terhadap Yuan. Pada 25 Desember 1915, Gubernur militer [[Yunnan]], [[Cai E]] memberontak. Ia membentuk [[Perang Perlindungan Nasional]]. Gubernur [[Guizhou]] mengikuti langkah Cai pada Januari 1916, dan [[Guangxi]] menyatakan kemerdekaannya pada Maret. Pendanaan untuk upacara nasional naik takhta Yuan dihentikan pada 1 Maret, dan ia secara resmi meninggalkan kekaisaran pada 22 Maret, setelah 83 hari menjadi kaisar Hongxiang yang dibuatnya sendiri. Hal ini belum cukup bagi musuh-musuhnya, yang menginginkan pengunduran dirinya sebagai presiden. Banyak provinsi yang memberontak hingga akhirnya Yuan meninggal karena [[uremia]] pada 5 Juni 1916, pada usia lima puluh enam tahun. Kematiannya ini diumumkan keesokan harinya.<ref name=Zhengyuan /><ref name="Spence3" />
Jasadnya lalu dibawa ke kampung halamannya dan ditempatkan di mausoleum besar. Pada 1928, makamnya ini ditempati oleh jasad [[Feng Yuxiang]], seorang Tentara [[Guominjun]] selama [[Ekspedisi Utara]]. Ia memiliki tiga putra: Pangeran [[Yuan Keding]], yang cacat dan dipanggil "idiot" oleh ayahnya; Pangeran [[Yuan Kewen]], yang dipanggil ayahnya sebagai 'sarjana palsu', dan Pangeran [[Yuan Keliang]], yang dipanggil "bandit".{{citation needed|date=July 2013}}
Jasadnya lalu dibawa ke kampung halamannya dan ditempatkan di [[mausoleum]] besar. Pada 1928, makamnya ini dijarah oleh [[Feng Yuxiang]], seorang Tentara [[Guominjun]] selama [[Ekspedisi Utara]]. Ia memiliki tiga putra dari istrinya Yu Yishang: ''Pangeran'' [[Yuan Keding]], yang cacat dan dipanggil "idiot" oleh ayahnya, ''Pangeran'' [[Yuan Kewen]], yang dijuluki ayahnya sebagai "sarjana palsu", dan ''Pangeran'' [[Yuan Keliang]], yang sering disebut ayahnya sebagai "bandit".


== Evaluasi dan warisan ==
==Peninggalan==
[[File:The villa of Yuan Shikai in Tianjin.jpg|thumb|right|250px|Villa milik Yuan di [[Tianjin]]]]
[[Berkas:The villa of Yuan Shikai in Tianjin.jpg|jmpl|ka|250px|Villa milik Yuan di [[Tianjin]].]]
Banyak dari kebijakan Yuan dinilai menyebabkan dampak negatif bagi kehidupan berbangsa di Tiongkok. Meskipun ia adalah orang yang telah melatih dan mengorganisasi salah satu pasukan modern Tiongkok dan memperkenalkan modernisasi dalam ranah hukum dan sosial, para loyalis Yuan yang sebelumnya diberi kekuasaan untuk mengurus pasukannya sendiri-sendiri bersaing dan melakukan pertempuran tak perlu setelah kematian Yuan. Yuan juga hanya melakukan sedikit perbaikan ekonomi dan perkembangan teknologi, dan ia membiayai rezimnya melalui pinjaman luar negeri yang sangat besar. Ia dikritik karena dianggap sebagai pihak yang membuat moral dan reputasi internasional Tiongkok merosot, hal ini juga berhubungan dengan kebijakannya yang memperbolehkan Jepang memperoleh konsesi dari pemerintahannya.<ref>Bonavia 40</ref>
Banyak dari kebijakan Yuan dinilai menyebabkan dampak negatif bagi kehidupan berbangsa di Tiongkok. Meskipun ia adalah orang yang telah melatih dan mengorganisasi salah satu pasukan modern Tiongkok dan memperkenalkan modernisasi dalam ranah hukum dan sosial. Para loyalis Yuan yang sebelumnya diberi kekuasaan untuk mengurus pasukannya sendiri-sendiri malah saling bermusuhan dan melakukan pertempuran yang tidak perlu setelah kematiannya. Yuan juga hanya melakukan sedikit perbaikan ekonomi dan perkembangan teknologi, dan ia membiayai rezimnya melalui pinjaman luar negeri yang sangat besar. Ia juga dikritik karena dianggap sebagai pihak yang membuat moral dan reputasi internasional Tiongkok merosot, hal ini juga berhubungan dengan kebijakannya yang memperbolehkan Jepang memperoleh wilayah [[konsesi]] dari pemerintahannya.<ref>Bonavia 40</ref>


Setelah kematian Yuan, ada usaha untuk mengembalikan republik oleh [[Li Yuanhong]] dengan cara memanggil legislator yang diusir pada tahun 1913, namun usaha ini dirasa tidak efektif untuk memulihkan keadaan, karena Li tidak memiliki dukungan militer yang memadai. Selain itu ada percobaan untuk mengembalikan kembali Dinasti Qing oleh Jenderal [[Zhang Xun]] pada tahun 1917, namun pasukannya dikalahkan oleh komandan perang yang lain pada tahun yang sama. Setelah kegagalan gerakan Zhang, pemerintahan di tingkat pusat menjadi hancur, dan Tiongkok berada dalam masa komandan perang. Dalam beberapa dekade berikutnya, kantor kepresidenan dan parlemen hanya menjadi alat bagi kegiatan militer, dan politisi di Peking sangat bergantung pada para gubernur untuk alat dukungan dan mencari ketahanan politik.<ref>Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. pp. 282–283. ISBN 0-393-97351-4.</ref>
Setelah kematian Yuan, ada usaha untuk mengembalikan republik oleh [[Li Yuanhong]] dengan cara memanggil legislator yang diusir pada tahun 1913, tetapi usaha ini dirasa tidak efektif untuk memulihkan keadaan, karena Li tidak memiliki dukungan militer yang memadai. Selain itu ada percobaan untuk mengembalikan kembali [[Dinasti Qing]] oleh Jenderal Zhang Xun pada tahun 1917, tetapi pasukannya dikalahkan oleh panglima perang yang lain pada tahun yang sama. Setelah kegagalan gerakan Zhang, pemerintahan di tingkat pusat menjadi hancur, dan Tiongkok masuk ke dalam [[Era Panglima Perang]]. Dalam beberapa dekade berikutnya, kantor kepresidenan dan parlemen hanya menjadi alat bagi kegiatan militer, dan politisi di Peking sangat bergantung kepada para gubernur dalam hal mendapatkan dukungan supaya bisa mmepertahankan jabatan politiknya.<ref>Spence, Jonathan D. (1999) ''The Search for Modern China'', W.W. Norton and Company. pp. 282–283. ISBN 0-393-97351-4.</ref>


Setelah kematian Yuan, Tiongkok menjadi negara tanpa pemerintah pusat yang diakui, dantentara nasional terpecah menjadi para komandan-komandan perang yang berkompetisi untuk memperebutkan pengaruh. Karena alasan ini Yuan disebut sebagai "Bapak Komandan Perang". Selama hidupnya, ia sangat mengerti persoalan pengelolaan pasukan, kemampuannya ini menjadikan ia mampu membentuk pasukan Tiongkok modern yang terorganisasi. Setelah ia kembali berkuasa pada 1911, ia mengandalkan kemampuan pasukan yang ia buat untuk ambisi kekaisaran serta untuk menghancurkan ide mengenai republik di sana.
Setelah kematian Yuan, Tiongkok menjadi negara tanpa pemerintahan pusat yang diakui, dan tentara nasional terpecah menjadi panglima-panglima perang yang berkompetisi untuk memperebutkan pengaruh dan kekuasaan. Karena alasan ini Yuan disebut sebagai ''"Bapak Panglima Perang"''. Selama hidupnya, ia sangat mengerti persoalan pengelolaan pasukan, kemampuannya ini menjadikan ia mampu membentuk pasukan Tiongkok modern yang terorganisasi. Setelah ia kembali berkuasa pada 1911, ia mengandalkan kemampuan pasukan yang ia bangun sendiri untuk mewujudkan ambisi kekaisaran yang juga ia bangun sendiri serta untuk menghancurkan sistem pemerintahan republik.


Pada program CCTV berjudul''[[Towards the Republic]]'', Yuan digambarkan sebagai pengelola yang mumpuni, ia juga seorang manipulator situasi politik yang hebat. Deklarasi dirinya sebagai kaisar dipengaruhi oleh kekuatan luar serta putranya [[Yuan Keding]].
Pada program CCTV berjudul ''[[Towards the Republic]]'', Yuan digambarkan sebagai pengelola yang mumpuni, ia juga seorang manipulator situasi politik yang hebat. Deklarasi dirinya sebagai kaisar dipengaruhi oleh kekuatan dari luar serta putranya [[Yuan Keding]].


Sebuah patung kura-kura ''[[bixi (kura-kura)|bixi]]'' yang dibuat untuk penghormatan kepada Yuan Shikai, dibuat diTaman Huanyuan di [[Anyang]]setelah kematiannya, patung ini lalu dipugar sebagian pada 1993.<ref>[http://www.aynews.net.cn/jray/ShowArticle.asp?ArticleID=3736 洹园里的破嘴龟] (The tortoise with a broken mouth in Huanyuan Park) {{zh icon}}</ref>
Sebuah patung kura-kura ''[[bixi (kura-kura)|bixi]]'' dengan sebuah prasasti untuk menghormati Yuan Shikai, dibangun di Taman Huanyuan, Anyang, [[Henan]] tidak lama setelah kematiannya, sebagian telah [[restorasi|direstorasi]] pada tahun 1993.<ref>[http://www.aynews.net.cn/jray/ShowArticle.asp?ArticleID=3736 洹园里的破嘴龟] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120204042433/http://www.aynews.net.cn/jray/ShowArticle.asp?ArticleID=3736 |date=2012-02-04 }} (The tortoise with a broken mouth in Huanyuan Park) {{zh icon}}</ref>


==Dasanama==
== Dasanama ==
Seperti banyak tokoh Tiongkok sebelum 1949, Yuan memiliki banyak nama yang berbeda. [[Nama penghormatan]]nya adalah "Weiting" (ejaan [[Wade-Giles]]: Wei-ting; {{zh|c=慰亭|p=Wèitíng|w=''Wei<sup>4</sup>-t'ing<sup>2</sup>''}}), ia juga memakai nama samaran "Rong'an" (ejaan [[Wade-Giles]]: Jung-an; {{zh|c=容庵|p=Róng'ān|w=''Jung<sup>2</sup>-an<sup>1</sup>''}}).Ia juga kadang-kadang menggunakan nama tempat lahirnya, "Xiangcheng" ({{zh|t=項城|s=项城|p=Xiàngchéng|w=''Hsiang<sup>4</sup>-ch'eng<sup>2</sup>''}}), atau sebutan tutor pangeran mahkota, "Kung-pao" ({{zh|t=宮保|s=宫保|p=Gōngbǎo|w=''Kung<sup>1</sup>-pao<sup>3</sup>''}}).
Seperti banyak tokoh Tiongkok sebelum 1949, Yuan memiliki banyak nama yang berbeda. [[Nama kehormatan]]nya adalah "Weiting" (ejaan [[Wade-Giles]]: Wei-ting; {{zh|c=慰亭|p=Wèitíng|w=''Wei<sup>4</sup>-t'ing<sup>2</sup>''}}), ia juga memakai [[nama samaran]] "Rong'an" (ejaan [[Wade-Giles]]: Jung-an; {{zh|c=容庵|p=Róng'ān|w=''Jung<sup>2</sup>-an<sup>1</sup>''}}). Ia juga kadang-kadang menggunakan nama tempat lahirnya, "Xiangcheng" ({{zh|t=項城|s=项城|p=Xiàngchéng|w=''Hsiang<sup>4</sup>-ch'eng<sup>2</sup>''}}), atau sebutan tutor pangeran mahkota, "Kung-pao" ({{zh|t=宮保|s=宫保|p=Gōngbǎo|w=''Kung<sup>1</sup>-pao<sup>3</sup>''}}).


==Informasi pribadi==
== Informasi pribadi ==

*Kakek (pihak ayah)
* Kakek (pihak ayah)
**Yuan Shusan (袁澍三)
** Yuan Shusan (袁澍三).
*Ayah
* Ayah:
**Yuan Baozhong (袁保中) (1823–1874), [[Nama penghormatan]] Shouchen (受臣)
** Yuan Baozhong (袁保中) (1823–1874), [[Nama kehormatan]]: Shouchen (受臣).
*Paman
* Paman:
**Yuan Baoqing (袁保慶) (1825–1873), [[Nama penghormatan]]: Duchen (篤臣), [[pseudonim]]: Yanzhi (延之),adik Yuan Baozhong
** Yuan Baoqing (袁保慶) (1825–1873), [[Nama kehormatan]]: Duchen (篤臣), [[Nama samaran]]: Yanzhi (延之),adik Yuan Baozhong.
*Istri
* Istri:
**Yu Yishang (于義上), putri Yu Ao (於鰲), saudagar kaya dari [[Shenqiu County]], Henan; menikah dengan Yuan Shikai pada 1876; ibu [[Yuan Keding]]
** Yu Yishang (于義上), putri Yu Ao (於鰲), saudagar kaya dari distrik Shenqiu County, [[Henan]]; menikah dengan Yuan Shikai pada 1876; ibu [[Yuan Keding]].
*Selir
* Selir:
**Lady Shen (沈氏), sebelumnya adalah seorang [[pelacur]] dari [[Suzhou]]
** Lady Shen (沈氏), sebelumnya adalah seorang [[pelacur]] dari [[Suzhou]].
**Lady Lee (李氏), dari Korea; ibu dari Yuan Bozhen, Yuan Kequan, Yuan Keqi, Yuan Kejian, dan Yuan Kedu
**Lady Kim (氏), dari Korea; ibu [[Yuan Kewen]], Yuan Keliang, Yuan Shuzhen, Yuan Huanzhen, dan Yuan Sizhen
** Lady Lee (氏), dari Korea; ibu dari Yuan Bozhen, Yuan Kequan, Yuan Keqi, Yuan Kejian, dan Yuan Kedu.
**Lady O (氏), dari Korea; ibu Yuan Keduan, Yuan Zhongzhen, Yuan Cizhen, and Yuan Fuzhen
** Lady Kim (氏), dari Korea; ibu [[Yuan Kewen]], Yuan Keliang, Yuan Shuzhen, Yuan Huanzhen, dan Yuan Sizhen.
**Lady Yang (氏), ibu Yuan Kehuan, Yuan Kezhen, Yuan Kejiu, Yuan Ke'an, Yuan Jizhen, dan Yuan Lingzhen
** Lady O (氏), dari Korea; ibu Yuan Keduan, Yuan Zhongzhen, Yuan Cizhen, and Yuan Fuzhen.
**Lady Ye (氏), sebelumnya adalah pelacur [[Nanjing]]; ibu Yuan Kejie, Yuan Keyou, Yuan Fuzhen, Yuan Qizhen, and Yuan Ruizhen
** Lady Yang (氏), ibu Yuan Kehuan, Yuan Kezhen, Yuan Kejiu, Yuan Ke'an, Yuan Jizhen, dan Yuan Lingzhen.
** Lady Ye (葉氏), sebelumnya adalah seorang pelacur dari [[Nanjing]]; ibu Yuan Kejie, Yuan Keyou, Yuan Fuzhen, Yuan Qizhen, and Yuan Ruizhen.
**Lady Zhang (張氏), originally from [[Henan]]
** Lady Zhang (張氏), berasal dari [[Henan]].
**Lady Guo (郭氏), originally a prostitute from [[Suzhou]]; mother of Yuan Kexiang, Yuan Kehe, dan Yuan Huzhen
**Lady Liu (氏), sebelumnya adalah pelayan selir kelima Yuan Shikai Lady Yang; ibu Yuan Kefan dan Yuan Yizhen
** Lady Guo (氏), sebelumnya adalah seorang pelacur dari [[Suzhou]]; ibu dari Yuan Kexiang, Yuan Kehe, dan Yuan Huzhen.
** Lady Liu (劉氏), sebelumnya adalah pelayan selir kelima Yuan Shikai Lady Yang; ibu Yuan Kefan dan Yuan Yizhen.
*Sons
* Putra:
**[[Yuan Keding]] (袁克定) (1878–1958), [[Nama penghormatan]]: Yuntai (雲台)
**[[Yuan Kewen]] (袁克) (1889–1931), [[Nama penghormatan]]: Baocen (豹岑)
** [[Yuan Keding]] (袁克) (1878–1958), [[Nama kehormatan]]: Yuntai (雲台).
**Yuan Keliang (袁克), menikahi putri dari [[Zhang Baixi]]
** [[Yuan Kewen]] (袁克文) (1889–1931), [[Nama kehormatan]]: Baocen (豹岑).
**Yuan Keduan (袁克), menikahi He Shenji (何慎基) (anak dari He Zhongjing (何仲璟))
** Yuan Keliang (袁克), menikahi putri dari [[Zhang Baixi]].
** Yuan Keduan (袁克端), menikahi He Shenji (何慎基) (anak dari He Zhongjing (何仲璟)).
**Yuan Kequan (袁克權) (1898–1941), [[Nama penghormatan]]: Gui'an (規庵), [[pseudonim]]: Baina (百衲), menikahi putri dari Toteke Duanfang (托忒克.端方)
** Yuan Kequan (袁克權) (1898–1941), [[Nama kehormatan]]: Gui'an (規庵), [[Nama samaran]]: Baina (百衲), menikahi Putri dari Toteke Duanfang (托忒克.端方).
**Yuan Kehuan (袁克桓), menikah dengan Chen Zheng (陳徵) (anakdari Chen Qitai (陳啟泰))
**Yuan Keqi (袁克), menikah dengan putri dari [[Sun Baoqi]]
** Yuan Kehuan (袁克), menikah dengan Chen Zheng (陳徵) (anak dari Chen Qitai (陳啟泰)).
**Yuan Kezhen (袁克), menikahi Zhou Ruizhu (周瑞珠) (anakdari Zhou Fu (周馥))
** Yuan Keqi (袁克), menikah dengan putri dari [[Sun Baoqi]].
**Yuan Kejiu (袁克), menikahi Li Shaofang (黎紹芳) (29 Desember 1906 – 15 April 1945) (anak kedua [[Li Yuanhong]]) di tahun 1934
** Yuan Kezhen (袁克), menikahi Zhou Ruizhu (周瑞珠) (anak dari Zhou Fu (周馥)).
** Yuan Kejiu (袁克玖), menikahi Li Shaofang (黎紹芳) (29 Desember 1906 – 15 April 1945) (anak kedua [[Li Yuanhong]]) pada tahun 1934.
**Yuan Kejian (袁克堅), menikah dengan anak dari Lu Jianzhang (陸建章)
**Yuan Ke'an (袁克), menikahi Li Baohui (李寶慧) (anak dari Li Shiming (李士銘))
** Yuan Kejian (袁克), menikah dengan anak dari Lu Jianzhang (陸建章).
**Yuan Kedu (袁克), menikah dengananak saudagar kaya Luo Yunzhang (羅雲章)
** Yuan Ke'an (袁克), menikahi Li Baohui (李寶慧) (anak dari Li Shiming (李士銘)).
**Yuan Kexiang (袁克相), menikah pertama kali dengan Zhang Shoufang (張壽芳) (cucu Na Tong (那桐)), menikah kedua kalinya dengan Chen Sixing (陳思行) (putri [[Chen Bingkun]])
** Yuan Kedu (袁克度), menikah dengan anak saudagar kaya Luo Yunzhang (羅雲章).
** Yuan Kexiang (袁克相), menikah pertama kali dengan Zhang Shoufang (張壽芳) (cucu Na Tong (那桐)), menikah kedua kalinya dengan Chen Sixing (陳思行) putri dari Chen Bingkun.
**Yuan Kejie (袁克捷), menikah dengan Lady Wang (王氏)
** Yuan Kejie (袁克捷), menikah dengan Lady Wang (王氏).
**Yuan Kehe (袁克和), menikah dengan putri dari Zhang Diaochen (張調宸)
** Yuan Kehe (袁克和), menikah dengan putri dari Zhang Diaochen (張調宸).
**Yuan Kefan (袁克藩), meninggal muda
** Yuan Kefan (袁克藩), meninggal muda.
**Yuan Keyou (克友), menikah dengan Yu Yunpeng (於雲鵬)
** Yuan Keyou (克友), menikah dengan Yu Yunpeng (於雲鵬).
*Cucu dan cicit terkenal
* Cucu dan cicit terkenal:
** [[Luke Chia-Liu Yuan]] (1912-2003) fisikawan Tiongkok-Amerika Serikat (cucu)
** [[Luke Chia-Liu Yuan]] (1912-2003) fisikawan Tiongkok-Amerika Serikat (cucu).
**[[Li-Young Lee]] (1957-), lahir di[[Indonesia]], adalah sastrawan Tiongkok-Amerika Serikat. (cicit)
** [[Li-Young Lee]] (1957-), lahir di [[Indonesia]], adalah sastrawan Tiongkok-Amerika Serikat (cicit).
{{ChineseText}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

* [http://cbnando.com/chinese_culture_customs/2006/07/26/the_big_family_of_yuan_shikai.html Yuan's descendents]
* [http://cbnando.com/chinese_culture_customs/2006/07/26/the_big_family_of_yuan_shikai.html Yuan's descendents] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111006093043/http://cbnando.com/chinese_culture_customs/2006/07/26/the_big_family_of_yuan_shikai.html |date=2011-10-06 }}
* [http://www.press.uillinois.edu/epub/books/chen/ch2.html Early support for Yuan among overseas Chinese]
* [http://www.press.uillinois.edu/epub/books/chen/ch2.html Early support for Yuan among overseas Chinese] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060514033146/http://www.press.uillinois.edu/epub/books/chen/ch2.html |date=2006-05-14 }}
* {{gutenberg|no=4522|name=The Fight for the Republic in China by Bertram Lenox Simpson}} This etext first published in 1917 contains a detailed account of Yuan Shikai, his rise and fall.
* {{gutenberg|no=4522|name=The Fight for the Republic in China by Bertram Lenox Simpson}} This etext first published in 1917 contains a detailed account of Yuan Shikai, his rise and fall.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}

{{DEFAULTSORT:Yuan, Shikai}}
{{kotak mulai}}
{{S-hou|[[Kaisar Hongxian]]}}
{{S-off}}
{{succession box|before=[[Sun Yat-sen]]|after=[[Li Yuanhong]]|title=[[Presiden Republik China]]|years=10 Maret 1912 – 6 Juni 1916}}
{{succession box|before='''Lowong'''<br><small>jabatan sebelumnya dipegang [[Kaisar Xuantong]]|after='''Jabatan dihapuskan'''|title=[[Kaisar Tiongkok]]|years=22 Desember 1915 – 22 Maret 1916}}
{{kotak selesai}}

{{lifetime|1859|1916|}}
{{lifetime|1859|1916|}}
{{Portalbar|Asia|Tiongkok|Sejarah|Militer|Biografi}}
{{Presiden Republik Tiongkok}}
{{Authority control}}


{{DEFAULTSORT:Yuan, Shikai}}
[[Kategori:Yuan Shikai| ]]
[[Kategori:Era Panglima Perang]]
[[Kategori:Kaisar Tiongkok]]
[[Kategori:Kaisar Tiongkok]]
[[Kategori:Presiden Republik Tiongkok]]
[[Kategori:Jenderal Dinasti Qing]]

Revisi terkini sejak 15 Maret 2023 07.33

Yuan Shikai
袁世凱
Kaisar Kekaisaran Tiongkok
Masa jabatan
22 Desember 1915 – 22 Maret 1916
Perdana MenteriLou Tseng-Tsiang
Sebelum
Pendahulu
Dirinya sendiri sebagai Kaisar Hongxian
Pengganti
Li Yuanhong
Sebelum
Presiden Republik Tiongkok
Masa jabatan
10 Maret 1912 – 22 Desember 1915
Perdana MenteriTang Shaoyi
Lou Tseng-Tsiang
Zhao Bingjun
Xiong Xiling
Sun Baoqi
Xu Shichang
Wakil PresidenLi Yuanhong
Sebelum
Pendahulu
Sun Yat-sen
Pengganti
Dirinya sendiri sebagai Kaisar Hongxian
Masa jabatan
22 Maret 1916 – 6 Juni 1916
Perdana MenteriXu Shichang
Duan Qirui
Wakil PresidenLi Yuanhong
Sebelum
Pendahulu
Dirinya sendiri sebagai Kaisar Hongxian
Pengganti
Li Yuanhong
Sebelum
Perdana Menteri Kabinet Kekaisaran
Masa jabatan
2 November 1911 – 10 Maret 1912
Penguasa monarkiKaisar Xuantong
Sebelum
Pengganti
Dinasti Qing (berakhir)
Zhang Xun (1917)
Raja Muda Zhili dan Menteri Pemerintahan Beiyang
Masa jabatan
1901–1908
Sebelum
Pendahulu
Li Hongzhang
Pengganti
Yang Shixiang
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1859-09-16)16 September 1859
Xiangcheng, Henan, Kekaisaran Qing
Meninggal6 Juni 1916(1916-06-06) (umur 56)
Beijing, Republik Tiongkok
KebangsaanTiongkok
Partai politikTentara Beiyang
Partai Republik
Suami/istriYu Yishang (Istri)
Lady Shen (selir)
Lady Lee (selir)
Lady Kim (selir)
Lady O (selir)
Lady Yang (selir)
Lady Ye (selir)
Lady Zhang (selir)
Lady Guo (selir)
Lady Liu (selir)
AnakYuan Keding
Yuan Kewen
15 anak laki-laki lain
15 anak perempuan
PekerjaanJenderal, Politikus
Tanda tangan
Karier militer
Masa dinas1881–1916
Pertempuran/perangInsiden Imo
Kudeta Gapsin
Perang Tiongkok-Jepang Pertama
Pemberontakan Boxer
Revolusi Xinhai
Perang Perlindungan Nasional
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Yuan Shikai (Hanzi tradisional: 袁世凱; Hanzi: 袁世凯; Pinyin: Yuán Shìkǎi; Wade-Giles: Yüan Shih-k'ai; Nama kehormatan Weiting 慰亭; Nama samaran: Rong'an 容庵) (16 September 1859[1] – 6 Juni 1916) adalah jenderal Tiongkok penting dan politikus yang terkenal selama era akhir Dinasti Qing.

Kehidupan Awal[sunting | sunting sumber]

Yuan Shikai lahir di desa Zhangying (張營村), wilayah Xiangcheng, prefektur Chenzhou, Henan, klan Yuan kemudian pindah sekitar 16 kilometer sebelah tenggara Xiangcheng ke daerah berbukit supaya lebih mudah untuk bertahan melawan para bandit. Di sana keluarga Yuan membangun desa yang dibentengi dan diberi nama (Hanzi: 袁寨村).[butuh rujukan]

Keluarga Yuan adalah keluarga kaya yang memberikan pendidikan Konfusianisme yang cukup bagi Yuan.[2] Ia bercita-cita untuk bisa meniti karier di bidang pelayanan publik, tetapi sayangnya ia dua kali gagal dalam ujian kenegaraan. Ia lalu memutuskan untuk memasuki ranah politik melalui Tentara Huai, di mana banyak saudaranya yang ternaung dalam lembaga militer tersebut. Kariernya dimulai dengan pelantikan gelar rendah resmi pada tahun 1880, di mana hal tersebut menjadi ciri khas sistem promosi pada masa akhir Dinasti Qing.[3] Dengan mengandalkan koneksi ayahnya, Yuan pergi ke Tengzhou, Shandong, dan mencari jabatan dalam Brigade Qing. Pernikahan pertama Yuan terjadi pada 1876 dengan wanita dari keluarga Yu. Pernikahan ini menghasilkan satu orang anak yakni, Yuan Keding yang lahir pada 1878. Yuan Shikai menikahi setidaknya sembilan wanita sepanjang hidupnya.[4]

Tahun-tahun di Dinasti Joseon[sunting | sunting sumber]

Dinasti Joseon di Korea pada awal dekade 1870an berada dalam perselisihan antara pihak tertutup di bawah pimpinan ayah Raja Gojong, Heungseon Daewongun, dan pihak progresif pimpinan ratu, Permaisuri Myeongseong yang menginginkan keterbukaan perdagangan. Setelah Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi kebijakan luar negeri yang bersifat agresif. Hal ini ditandai dengan program Jepang untuk mengurangi dominasi Tiongkok di Semenanjung Korea. Di bawah Perjanjian Ganghwa, yang disetujui Korea dengan setengah hati pada 1876, Jepang diperbolehkan untuk mengirim misi diplomatik ke Hanseong (Seoul), dan membuka pos perdagangan di Incheon dan Wonsan. Di tengah perselisihan internal yang terjadi tersebut yang akhirnya berakhir dengan pembuangan sang ratu. Raja Muda Zhili, Li Hongzhang, mengirim 3.000 Brigade Qing menuju ke Korea. Raja Korea berencana untuk melatih 500 pasukan dengan menggunakan persenjataan modern, dan Yuan Shikai ditunjuk untuk memimpin tugas ini di Korea. Li Hongzhang juga setuju dengan penunjukan ini dengan menaikan pangkat Yuan menjadi sub-prefek.

Pada 1885, Yuan ditunjuk sebagai Residen Kekaisaran di Seoul.[5] Jabatan ini adalah jabatan yang disetarakan seperti duta besar, tetapi dalam kenyataanya, ia bertugas sebagai seorang suzerain (semacam Gubernur Jenderal), Yuan menjadi penasihat tertinggi di seluruh kebijakan pemerintah Korea. Melihat Tiongkok meningkatkan kendali atas pemerintah Korea, Jepang mencari pengaruh baru dengan menjadi ko-suzerain dengan Tiongkok. Beberapa dokumen diberikan pada Yuan Shikai, isinya mengklaim pemerintahan Korea telah mengubah sikap terhadap perlindungan Tiongkok dan tertarik kepada perlindungan Russia. Yuan merasa sakit hati dan meminta nasihat Li Hongzhang.

Dalam perjanjian yang ditandatangani oleh Jepang dan Qing, dua pihak ini setuju bahwa masing-masing pihak hanya mengirim pasukan ke Korea setelah memberitahu terlebih dahulu pada pihak yang lain. Meskipun pemerintah Korea kini telah stabil, statusnya masih merupakan protektorat dari Qing. Korea sendiri menginginkan penganjuran modernisasi di segala aspek kehidupan bangsa termasuk menginginkan ideologi yang lebih modern. Namun, di pihak lain, Komunitas Donghak, menginginkan agar doktrin lama nasional yang berdasar pada ajaran dan prinsip-prinsip Konfusius, memberontak kepada pemerintah. Yuan dan Li Hongzhang mengirim pasukan ke Korea untuk melindungi Seoul dan kepentingan Qing. Jepang juga melakukan hal yang sama dalam rangka melindungi pos-pos dagang milik mereka. Ketegangan semakin meningkat antara Jepang dan Tiongkok saat Jepang menolak untuk menarik mundur pasukannya dan malah memasang blokade di Paralel ke-38. Li Hongzhang berusaha menghindari perang dengan Jepang untuk menjaga agar ketersediaan dana bagi Tiongkok tidak terbuang untuk perang. Li malah mencoba untuk meminta bantuan internasional untuk mempengaruhi Jepang agar mau menarik pasukannya. Jepang menolak, dan kemudian perang pecah. Yuan, yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, dipanggil kembali ke Tianjin pada Juli 1894, sebelum Perang Tiongkok-Jepang Pertama (甲午戰爭).

Yuan Shikai memiliki tiga selir Korea, salah satunya adalah selir Kim yang merupakan kerabat dari Putri Li Korea. 15 anak Yuan dilahirkan dari tiga wanita Korea ini karena dia bergiliran tidur bersama mereka.[6][7][8]

Akhir Dinasti Qing[sunting | sunting sumber]

Popularitas Yuan semakin naik, walaupun ia hanya berpartisipasi nominal saja dalam Perang Tiongkok-Jepang Pertama sebagai komandan garnisun Tiongkok di Korea. Tidak seperti komandan yang lain, ia ditarik kembali ke Beijing beberapa hari sebelum konflik pecah, hal ini sekaligus menutupi rasa malunya akibat kekalahan Tiongkok.

Sebagai sekutu Li Hongzhang, Yuan ditunjuk sebagai komandan Pasukan Baru pertama pada tahun 1895. Sebagai komandan, ia sangat bertanggung jawab pada pelatihan terhadap pasukan modern pertama Tiongkok ini, Yuan memperoleh pengaruh politik yang besar dan kesetiaan dari para komandan muda pasukan barunya yang ditandai pada tahun 1901, lima dari tujuh komandan divisional Tiongkok dan sebagian besar komandan senior berada dalam kekuasaannya.[3] Majelis Qing mempercayai secara penuh pasukannya itu. Dan dalam Pasukan Baru yang tergabung dalam Gerakan Penguatan Diri ini, Yuan adalah individu yang dianggap paling terlatih.

Majelis Qing saat itu terbagi dua yaitu pihak progresif yang dipimpin oleh Kaisar Guangxu, dan pihak konservatif yang dipimpin oleh Janda Permaisuri Cixi, yang sebelumnya mundur dan pindah ke Istana Musim Panas setelah kegagalan Reformasi Seratus Hari pada 1898. Namun, Janda Permaisuri Cixi menyatakan bahwa reformasi yang terjadi terlalu drastis, dan berencana untuk mengambil kembali kedudukannya melalui kudeta. Namun, rencana ini menyebar terlalu cepat, dan Kaisar menjadi lebih waspada terhadap rencana yang akan dijalankan ini. Ia memerintahkan para aktivis reformasi seperti Kang Youwei, Tan Sitong dan yang lain merancang rencana untuk menyelamatkannya. Keterlibatan Yuan dalam kudeta ini menjadi bahan perdebatan di antara para ahli sejarah. Tan Sitong dilaporkan berbicara dengan Yuan beberapa hari sebelum kudeta, meminta Yuan untuk membantu Kaisar melawan Janda Permaisuri Cixi. Yuan menolak untuk memberi jawaban langsung, tetapi ia mengisyaratkan bahwa kesetiannya adalah untuk Kaisar. Sementara itu Jendreal Manchu, Ronglu mengatur siasat bersama pasukannya untuk melakukan kudeta.

Berdasarkan beberapa sumber, termasuk dari buku harian Liang Qichao dan beberapa sumber berita kontemporer Tiongkok, Yuan Shikai tiba di Tianjin pada 20 September 1898 dengan menggunakan kereta api. Hal ini menandakan bahwa pada malam harinya Yuan sempat berbicara dengan Ronglu, tetapi apa isi pembicaraannya masih simpang siur. Sebagian besar sejarawan meyakini bahwa Yuan menceritakan kepada Ronglu tentang semua rencana para reformis dan memerintahkannya untuk mengambil tindakan segera. Rencana ini kemudian terungkap, pasukan Ronglu merangsek ke Kota Terlarang saat fajar pada 21 September, memaksa Kaisar mengasingkan diri ke istana danau.

Yuan Shikai sebagai Gubernur Shandong.

Membuat aliansi politik dengan Janda Kaisar, dan menjadi seteru abadi Kaisar Guangxu, Yuan meninggalkan ibu kota pada tahun 1899 untuk menduduki jabatannya yang baru sebagai Gubernur Shandong. Selama tiga tahun masa kepemimpinannya, Pemberontakan Boxer pecah, ia memastikan akan menindak para pemberontak Boxer tersebut di provinsinya, meskipun pasukannya tidak berperan aktif di luar Shandong. Yuan berpihak kepada faksi pro-asing yang ada di Majelis kekaisaran, bersama dengan Pangeran Qing, Li Hongzhang dan Ronglu. Ia menolak untuk berpihak kepada pemberontak Boxer dan menyerang pasukan Aliansi Delapan Negara, bergabung bersama gubernur-gubernur Tiongkok lainnya yang menjadi komandan pasukan modern seperti Zhang Zhidong yang juga tidak memihak kepada para pemberontak Boxer. Ia dan Zhang membiarkan Janda Permaisuri Cixi mendeklarasikan perang melawan kekuatan asing dan melanjutkan penindasan terhadap para pemberontak. Dalam rangka untuk menghindari pertempuran dengan pasukan Aliansi Delapan Negara dan menekan Pemberontakan Boxer di Shandong, Yuan dan pasukannya (Divisi Kanan) juga membantu pasukan Aliansi Delapan Negara membantai puluhan ribuan orang dalam kampanye anti Pemberontakan Boxer di Zhili setelah pasukan Aliansi menguasai Beijing.[9] Yuan beroperasi di luar Baoding selama kampanye tersebut yang berakhir pada tahun 1902.

Ia juga mendirikan sebuah sekolah Shandong College, sekarang menjadi Universitas Shandong di Jinan, yang dalam kurikulumnya mengadopsi pemikiran Barat.

Pada Juni 1902 ia dipromosikan menjadi Raja Muda Zhili, dan Komisioner untuk Urusan Perdagangan Tiongkok Utara,[10] dan Menteri Beiyang (北洋通商大臣), kekuasaannya mencakup wilayah yang saat ini disebut sebagai Liaoning, Hebei, dan Shandong. Ia memperoleh penghargaan dari luar negeri karena membantu penumpasan Pemberontakan Boxer, ia dengan sukses memperoleh pinjaman besar untuk memperbesar Tentara Beiyang miliknya menjadi pasukan yang paling kuat di Tiongkok. Ia membentuk korps kepolisian yang terdiri dari 2.000 anggota polisi untuk menjaga keamanan di Tianjin, pembentukan kepolisian ini adalah yang pertama kalinya dalam sejarah Tiongkok, sebagai hasil dari Protokol Boxer yang melarang pasukan bersenjata berada di Tianjin. Yuan juga terlibat dalam pengambilalihan kendali jaringan rel kereta api dari Sheng Xuanhuai, seorang taipan pada masa itu. Ia lalu memimpin perusahaan perkeretaapian termasuk pembangunan konstruksi dan infrastrukturnya yang menjadi sumber pendapatan yang sangat besar baginya. Yuan berperan aktif di masa-masa akhir keruntuhan Dinasti Qing termasuk membentuk Kementerian Pendidikan (學部) dan Kementerian Kepolisian (巡警部). Ia juga menganjurkan persamaan derajat antara etnis Manchu dengan Han.

Pada tahun 1905, atas nasihat Yuan, Janda Permaisuri Cixi mengeluarkan dekret yang berisi perintah untuk mengakhiri sistem ujian Konfusius pada tahun 1906 dan memerintahkan Kementerian Pendidikan untuk mengimplemetasikan sistem pendidikan sekolah menengah, tinggi dan universitas berdasarkan pada kurikulum yang ditetapkan pemerintah, sistem ini meniru Jepang pada Zaman Meiji. Pada 27 Agustus 1908, Lembaga Qing memberlakukan “Asas-Asas Konstitusi”, dan Yuan membantu membuat drafnya. Dokumen ini dikenal sebagai "pemerintahan konstitusional" dengan monarki yang kuat (mencontoh sistem Meiji di Jepang dan Bismarck Jerman). Sebuah konstitusi dikeluarkan pada 1916 dan pemilihan parlemen dilaksanakan tahun 1917.[11]

Pengunduran diri dan kembali lagi[sunting | sunting sumber]

Janda Permaisuri Cixi dan Kaisar Guangxu meninggal dalam satu hari pada November 1908.[5] Dari berbagai sumber mengindikasikan bahwa keinginan terbesar Kaisar adalah Yuan segera dieksekusi. Meskipun demikian, untuk menghindari hukuman mati, pada Januari 1909 Yuan Shikai melepas semua jabatannya kepada Pangeran Chun. Yuan beralasan bahwa ia mengundurkan diri dan kembali ke rumahnya di desa Huanshang (洹上村), prefektur Anyang, Henan, karena ingin pensiun dan menyembuhkan penyakit kaki yang di deritanya.

Selama tiga tahun ia mengasingkan diri, Yuan tetap berhubungan dengan sekutu-sekutu dekatnya, termasuk Duan Qirui, yang melapor kepadanya secara rutin tentang perkembangan pasukannya yaitu Tentara Beiyang yang masih setia kepadanya. Memiliki dukungan militer yang strategis, membuat Yuan memegang kekuatan yang seimbang terhadap pihak revolusioner (seperti Sun Yat-sen) dan pihak Majelis Qing. Kedua pihak tersebut menginginkan Yuan berada di pihak mereka.

Pemberontakan Wuchang dan Republik[sunting | sunting sumber]

Pemberontakan Wuchang dimulai pada 10 Oktober 1911 di Provinsi Hubei. Provinsi-provinsi selatan Tiongkok mendeklarasikan kemerdekaannya dari Majelis Qing, tetapi provinsi-provinsi di utara bersikap melawan pemberontakan itu. Majelis Qing dan Yuan sepakat bahwa Tentara Beiyang adalah satu-satunya pasukan yang mampu menumpas pemberontakan tersebut. Majelis Qing meminta Yuan untuk kembali pada 27 Oktober, tetapi ia berulang kali menolak tawaran Majelis Qing agar ia kembali. Tawaran itu di antaranya adalah menjadi Raja Muda Huguang (gubernur di dua provinsi "Hu" yaitu Hubei dan Hunan), dan Perdana Menteri Kabinet Kekaisaran. Waktu berpihak kepada Yuan, dan dia terus menunggu sampai tiba waktunya yang tepat untuk bergerak, menggunakan alasan "penyakit kakinya" dia terus menolak.

Setelah beberapa tawaran selanjutnya dari Majelis Qing, Yuan akhirnya setuju dan segera meninggalkan desanya lalu menuju ke Beijing pada 30 Oktober. Ia lalu menjadi Perdana Menteri pada 1 November 1911. Setelah itu ia memerintahkan Pangeran Chun untuk mundur dari segala jabatan politiknya. Pengunduran diri Zaifeng ini memberi jalan pada Yuan untuk membuat kabinet yang didominasi oleh orang-orang dari etnis Han dan hanya terdiri dari satu orang Manchu yang memegang jabatan Menteri Penjajahan. Selain itu, karena kesetiannya kepada Majelis Qing, Janda Permaisuri Longyu memberi Yuan gelar kebangsawanan Adipati Peringkat Pertama (一等侯), sebuah gelar yang sebelumnya pernah diberikan kepada Jenderal Zeng Guofan bersama Tentara Xiang-nya dalam menumpas Pemberontakan Taiping.

Sementara itu, dalam Pertempuran Yangxia, ia berhasil mengambil alih kembali kota Hankou dan Hanyang dari revolusioner. Yuan tahu bahwa penumpasan total terhadap revolusi akan mengakhiri kegunaannya dalam rezim Qing. Oleh karena itu, setelah menyerang distrik Wuchang, ia mulai bernegosiasi dengan pihak revolusioner.

Penurunan takhta kaisar kecil[sunting | sunting sumber]

Yuan Shikai setelah acara pengambilan sumpah menjadi Presiden Sementara Republik Tiongkok, di Beijing, 10 Maret 1912.

Kaum revolusioner telah memilih Sun Yat-Sen sebagai Presiden Sementara Republik Tiongkok, tetapi pemerintahan ini lemah dalam dukungan militernya, maka dari itu mereka mulai berunding dengan Qing, untuk menggunakan Yuan sebagai penengah. Yuan lalu menyusun draf untuk penurunan takhta Kaisar Kecil Puyi supaya ia bisa menduduki jabatan Presiden Sementara Republik Tiongkok.[5] Yuan tidak hadir dalam dekret penurunan takhta yang dikeluarkan oleh Janda Permaisuri Longyu pada 12 Februari 1912.

Sun menyetujui kepresidenan Yuan setelah beberapa perselisihan berhasil diselesaikan, tetapi ia juga meminta bahwa ibu kota harus dipindahkan ke Nanjing. Yuan, di sisi lain, menginginkan keuntungan secara geografis dengan memiliki ibu kota yang tidak jauh dari basis kekuatan militernya. Cao Kun, salah satu komandan Tentara Beiyang kepercayaannya, melakukan kudeta di Beijing dan Tianjin, berdasarkan perintah Yuan, agar Yuan memiliki alasan untuk tidak meninggalkan lingkungan pengaruhnya di Zhili (sekarang Hebei). Kaum revolusioner akhirnya mengalah, dan ibu kota republik baru ini tetap berada di Beijing. Yuan Shikai dipilih sebagai Presiden Sementara Republik Tiongkok oleh Senat Sementara Nanjing pada 14 Februari 1912, dan diambil sumpahnya pada 10 Maret tahun yang sama.[12][13]

Pemilihan umum demokratis[sunting | sunting sumber]

Pada Februari 1913, pemilihan umum demokratis diadakan untuk memilih anggota Majelis Nasional Republik Tiongkok di mana Partai Nasionalis Tiongkok (Kuomintang (KMT) menang telak. Song Jiaoren dari Partai KMT sangat giat mendukung sistem kabinet dan menjadi kandidat kuat untuk menjadi Perdana Menteri.

Salah satu tujuan politik utama Song adalah memastikan bahwa independensi Parlemen Tiongkok bisa terlindungi dari pengaruh kepresidenan. Program Song untuk mengurangi kewenangan presiden bertentangan dengan sikap Yuan, yang pada pertengahan 1912, secara jelas mendominasi kabinet sementara dan mengisyaratkan adanya keinginan untuk memegang kekuasaan lebih. Song kemudian melakukan perjalanan ke seluruh Tiongkok pada 1912, ia amat bersemangat mengungkapkan keinginannya membatasi kekuasaan Presiden, ia senang mengambil contoh dengan mengkritik ambisi Yuan. Saat hasil pemilihan umum pada 1913 mengindikasikan kemenangan Partai KMT, hal ini otomatis akan membuat Song berada dalam posisi memainkan peranan penting dalam pemilihan perdana menteri dan kabinet, serta Partai KMT dapat mendesak untuk diadakannya pemilihan presiden demokratis dengan segera.[14]

Pada 20 Maret 1913, saat bersama beberapa orang temannya menuju ke Peking, Song Jiaoren ditembak dua kali oleh seseorang sewaktu berada di Stasiun Kereta Api Shanghai. Ia meninggal dua hari kemudian di rumah sakit. Bukti-bukti dari penyelidikan mengarah ke Sekretaris Kabinet dan Perdana Menteri Sementara dalam pemerintahan Yuan Shikai. Meskipun Yuan dianggap sebagai orang yang kemungkinan besar berada di balik pembunuhan tersebut, tetapi para konspirator dan pihak-pihak penting yang berhubungan dan dicurigai dalam kasus ini terbunuh atau menghilang secara misterius. Karena kurangnya bukti, Yuan tidak pernah diusut.[14]

Menjadi kaisar[sunting | sunting sumber]

Ketegangan antara Kuomintang dan Yuan semakin meruncing. Setelah tiba di Peking, Parlemen terpilih mencoba mengendalikan Yuan, mengembangkan konstitusi permanen, dan menggelar pemilihan umum presiden. Yuan menguasai dana pinjaman dari luar negeri sebesar 100 juta dolar, dan KMT kemudian terus mengkritik bahwa Yuan menguasai semua anggaran negara.[15]

Yuan mulai mengambil tindakan keras terhadap KMT pada tahun 1913, dengan cara menekan dan menyogok anggota KMT yang ada di parlemen yang menganut sistem dua kamar itu. Revolusioner Anti-Yuan juga mengklaim Yuan merancang penghancuran KMT dari dalam dan melengserkan pemerintahan yang disebut sebagai pro-Kuomintang.[15][16][17]

Revolusi Kedua[sunting | sunting sumber]

Melihat situasi dalam partainya yang semakin memburuk, Sun Yat-sen pergi ke Jepang pada November 1913. Hal ini disebut Revolusi Kedua, dalam rangka melawan Yuan Shikai. Di sisi lain, Yuan mengambil alih pemerintahan, menggunakan militer sebagai basis kekuatan. Ia membekukan Majelis Nasional dan Provinsi, sedangkan Dewan Perwakilan dan Senat diganti dengan "Dewan Negara" dan mengangkat Duan Qirui, letnan Beiyang kepercayaannya, sebagai Perdana Menteri. Ia mempercayakan sarjana dari Amerika Serikat, Tsai Ting Kan untuk menjadi penerjemahnya dalam berhubungan dengan masyarakat luar negeri. Akhirnya, Yuan merekayasa diri sebagai presiden terpilih untuk masa jabatan lima tahun. Selain itu ia menyatakan bahwa Kuomintang adalah organisasi terlarang dan mencopot semua anggotanya dari Parlemen.

"Revolusi Kedua" Kuomintang ini berakhir dengan kegagalan setelah pasukan Yuan mendapat kemenangan atas gerakan revolusioner. Gubernur-gubernur dan beberapa loyalis KMT berbalik setia ke Yuan, beberapa komandan yang tidak memihak Yuan dicopot dari jabatannya, Revolusi Kedua ini resmi ditumpas oleh Yuan.[18]

Pada Januari 1914, Parlemen Tiongkok resmi dibekukan. Untuk membuat pemerintahan Yuan terlihat sah, Yuan mengumpulkan 66 orang dari kabinetnya pada 1 Mei 1914, menghasilkan "konstitusi terpadu" yang digunakan untuk mengganti konstitusi sementara Tiongkok. Yuan, sebagai presiden, berhak atas kuasa tak terbatas pada militer, keuangan, kebijakan luar negeri, dan hak-hak dasar masyarakat Tiongkok. Yuan menyatakan bahwa revolusi yang menginginkan kehidupan berbangsa yang demokratis terbukti tidak efektif.[19]

Koin Yuan dengan gambar Yuan Shikai, yang dikeluarkan untuk pertama kali pada tahun 1914, menjadi jenis koin yang populer di Republik Tiongkok.

Setelah kemenangannya ini, Yuan kembali mengorganisasi pemerintahan provinsial. Masing-masing provinsi kini didukung oleh seorang Gubernur Militer (都督) yang memiliki kewenangan sipil dan memiliki kewenangan mandiri dalam mengelola pasukan di wilayah masing-masing. Meskipun kewenangan provinsial yang dicanangkan Yuan ini baik, tetapi hal ini ternyata menumbuhkan persaingan antar gubernur militer beserta pasukannya yang melumpuhkan Tiongkok selama dua dekade kedepan.

Selama masa kepresidenan Yuan, koin perak dalam mata uang Yuan yang bergambar potret dirinya diperkenalkan. Ini adalah koin Yuan pertama dari otoritas pusat Republik Tiongkok yang dicetak dalam jumlah yang cukup banyak. Koin ini menjadi jenis koin perak utama selama paruh pertama abad ke-20 dan dicetak untuk terakhir kalinya tahun 1959. Koin ini juga banyak dipalsukan.[20]

Dua Puluh Satu Tuntutan Jepang[sunting | sunting sumber]

Pada Januari 1915, setelah merebut koloni Jerman di Qingdao, Jepang mengirim ultimatum rahasia yang dikenal sebagai Dua Puluh Satu Tuntutan ke Beijing. Dalam tuntutan ini, Jepang menawarkan perluasan wilayah menjadi sebuah bisnis untuk menyelesaikan hutang-hutang Tiongkok kepada Jepang, dan menjadikan Qingdao sebagai wilayah konsesi untuk Jepang. Ketika kabar mengenai tuntutan ini bocor ke khalayak umum, demonstrasi anti-Jepang meletus di mana-mana yang disertai dengan pemboikotan produk-produk Jepang secara nasional. Yuan yang menyetujui sebagian besar dari tuntutan tersebut membuat popularitas pemerintahannya menurun, meskipun banyak dari tuntutan tersebut berhubungan dengan beberapa perjanjian Qing.[21] Tekanan dari pihak kekuatan Barat akhirnya membuat Jepang meniadakan beberapa poin dari tuntutan tersebut.

Kembalinya monarki[sunting | sunting sumber]

Guna terus mengembangkan kekuasaannya, Yuan mulai membangun berdasarkan elemen-elemen yang ada dalam Konfusianisme. Sebagai pendukung utama untuk menghidupkan kembali perayaan keagamaan dinasti Qing, Yuan sering berpartisipasi sebagai kaisar dalam ritual yang diadakan di Kuil Surga. Di akhir 1915, banyak rumor beredar agar monarki seharusnya dikembalikan. Dengan kekuasaannya, banyak dari pendukung Yuan, seperti Yang Du, menganjurkan pengembalian monarki dan meminta Yuan menjadi Kaisar. Yang Du beralasan bahwa masyarakat Tiongkok telah lama dan terbiasa dengan sistem otokratis, Republik hanya sebagai cara yang efektif sebagai fase transisi untuk mengakhiri peraturan ala Manchu. Ia beralasan bahwa situasi politik Tiongkok dapat stabil jika dijalankan dengan sistem monarki. Ahli ilmu politik Amerika Serikat, Frank Johnson Goodnow juga mengungkapkan hal yang sama. Pihak Jepang juga berpendapat demikian dan mereka mendukung Yuan sebagai ungkapan rasa terima kasih atas dukungan Yuan terhadap Dua Puluh Satu Tuntutan.[22]

Bendera Yuan Shikai Kaisar Tiongkok Yang Agung.

Pada 20 November 1915, Yuan mengadakan sebuah rapat untuk membentuk "Majelis Perwakilan" yang secara bulat mendukung Yuan menjadi kaisar. Pada 12 Desember 1915, Yuan setuju menjadi kaisar dan mendeklarasikan dirinya menjadi Kaisar Kekaisaran Tiongkok (Hanzi sederhana: 中华帝国大皇帝; Hanzi tradisional: 中華帝國大皇帝; Pinyin: Zhōnghuá Dìguó Dà Huángdì) dengan gelar Kaisar Hongxian (Hanzi sederhana: 洪宪; Hanzi tradisional: 洪憲; Pinyin: Hóngxiàn berarti Kelimpahan Konstitusi). Kaisar baru Tiongkok ini resmi naik takhta pada 1 Januari 1916, setelah Yuan menjalani sebuah ritual kenaikan takhta yang dihadari oleh kalangan terbatas. Segera setelah menjadi kaisar, Yuan atau sekarang adalah Kaisar Hongxian memesan kepada mantan ahli tembikar kekaisaran 40.000 porselen seharga 1,4 juta yuan, segel giok besar, dan dua jubah kekaisaran masing-masing seharga 400.000 yuan.[3][12]

Reaksi publik dan international terhadap kembalinya monarki[sunting | sunting sumber]

Yuan mengharapkan dukungan dari dalam dan luar negeri untuk takhtanya ini. Namun, ia dan pendukungnya telah salah mengkalkulasi. Setelah berkuasa, banyak pendukung Yuan yang meninggalkannya, begitu juga dengan jaringan Tentara Beiyang yang berada dalam perlindungannya. Selain itu banyak terjadi protes terbuka yang memojokkan Yuan. Pemerintah internasional termasuk Jepang, yang tadinya mendukung sekarang malah melakukan hal sebaliknya dengan tidak memberikan pengakuan terhadap kekaisaran Yuan.[23] Sun Yat-sen, yang telah hijrah ke Tokyo dan merancang gerakan di sana, secara aktif mengorganisasi kembali gerakan untuk mematikan kekuasaan Yuan. Orang-orang kepercayaannya seperti Duan Qirui dan Xu Shichang meninggalkannya untuk mendirikan faksi mereka masing-masing.

Akhir monarki dan kematian[sunting | sunting sumber]

Prosesi pemakaman Yuan Shikai di Beijing

Dihadapkan dengan banyak pihak yang berusaha melawannya, Yuan menunda ritual kenaikan takhta secara formal untuk menenangkan keadaan, tetapi sebenarnya pada saat itu harga dirinya sudah benar-benar hancur dan satu demi satu provinsi menyuarakan penolakan terhadap Yuan. Pada 25 Desember 1915, Gubernur militer Yunnan, Cai E memberontak. Ia membentuk Perang Perlindungan Nasional. Gubernur Guizhou mengikuti langkah Cai pada Januari 1916, dan Guangxi menyatakan kemerdekaannya pada Maret. Pendanaan untuk upacara nasional naik takhta Yuan dihentikan pada 1 Maret, dan ia secara resmi meninggalkan kekaisaran pada 22 Maret, setelah 83 hari menjadi kaisar Hongxiang yang dibuatnya sendiri. Hal ini belum cukup bagi musuh-musuhnya, yang menginginkan pengunduran dirinya sebagai presiden. Banyak provinsi yang memberontak hingga akhirnya Yuan meninggal karena uremia pada 5 Juni 1916, pada usia lima puluh enam tahun. Kematiannya ini diumumkan keesokan harinya.[12][23] Jasadnya lalu dibawa ke kampung halamannya dan ditempatkan di mausoleum besar. Pada 1928, makamnya ini dijarah oleh Feng Yuxiang, seorang Tentara Guominjun selama Ekspedisi Utara. Ia memiliki tiga putra dari istrinya Yu Yishang: Pangeran Yuan Keding, yang cacat dan dipanggil "idiot" oleh ayahnya, Pangeran Yuan Kewen, yang dijuluki ayahnya sebagai "sarjana palsu", dan Pangeran Yuan Keliang, yang sering disebut ayahnya sebagai "bandit".

Evaluasi dan warisan[sunting | sunting sumber]

Villa milik Yuan di Tianjin.

Banyak dari kebijakan Yuan dinilai menyebabkan dampak negatif bagi kehidupan berbangsa di Tiongkok. Meskipun ia adalah orang yang telah melatih dan mengorganisasi salah satu pasukan modern Tiongkok dan memperkenalkan modernisasi dalam ranah hukum dan sosial. Para loyalis Yuan yang sebelumnya diberi kekuasaan untuk mengurus pasukannya sendiri-sendiri malah saling bermusuhan dan melakukan pertempuran yang tidak perlu setelah kematiannya. Yuan juga hanya melakukan sedikit perbaikan ekonomi dan perkembangan teknologi, dan ia membiayai rezimnya melalui pinjaman luar negeri yang sangat besar. Ia juga dikritik karena dianggap sebagai pihak yang membuat moral dan reputasi internasional Tiongkok merosot, hal ini juga berhubungan dengan kebijakannya yang memperbolehkan Jepang memperoleh wilayah konsesi dari pemerintahannya.[24]

Setelah kematian Yuan, ada usaha untuk mengembalikan republik oleh Li Yuanhong dengan cara memanggil legislator yang diusir pada tahun 1913, tetapi usaha ini dirasa tidak efektif untuk memulihkan keadaan, karena Li tidak memiliki dukungan militer yang memadai. Selain itu ada percobaan untuk mengembalikan kembali Dinasti Qing oleh Jenderal Zhang Xun pada tahun 1917, tetapi pasukannya dikalahkan oleh panglima perang yang lain pada tahun yang sama. Setelah kegagalan gerakan Zhang, pemerintahan di tingkat pusat menjadi hancur, dan Tiongkok masuk ke dalam Era Panglima Perang. Dalam beberapa dekade berikutnya, kantor kepresidenan dan parlemen hanya menjadi alat bagi kegiatan militer, dan politisi di Peking sangat bergantung kepada para gubernur dalam hal mendapatkan dukungan supaya bisa mmepertahankan jabatan politiknya.[25]

Setelah kematian Yuan, Tiongkok menjadi negara tanpa pemerintahan pusat yang diakui, dan tentara nasional terpecah menjadi panglima-panglima perang yang berkompetisi untuk memperebutkan pengaruh dan kekuasaan. Karena alasan ini Yuan disebut sebagai "Bapak Panglima Perang". Selama hidupnya, ia sangat mengerti persoalan pengelolaan pasukan, kemampuannya ini menjadikan ia mampu membentuk pasukan Tiongkok modern yang terorganisasi. Setelah ia kembali berkuasa pada 1911, ia mengandalkan kemampuan pasukan yang ia bangun sendiri untuk mewujudkan ambisi kekaisaran yang juga ia bangun sendiri serta untuk menghancurkan sistem pemerintahan republik.

Pada program CCTV berjudul Towards the Republic, Yuan digambarkan sebagai pengelola yang mumpuni, ia juga seorang manipulator situasi politik yang hebat. Deklarasi dirinya sebagai kaisar dipengaruhi oleh kekuatan dari luar serta putranya Yuan Keding.

Sebuah patung kura-kura bixi dengan sebuah prasasti untuk menghormati Yuan Shikai, dibangun di Taman Huanyuan, Anyang, Henan tidak lama setelah kematiannya, sebagian telah direstorasi pada tahun 1993.[26]

Dasanama[sunting | sunting sumber]

Seperti banyak tokoh Tiongkok sebelum 1949, Yuan memiliki banyak nama yang berbeda. Nama kehormatannya adalah "Weiting" (ejaan Wade-Giles: Wei-ting; Hanzi: 慰亭; Pinyin: Wèitíng; Wade–Giles: Wei4-t'ing2), ia juga memakai nama samaran "Rong'an" (ejaan Wade-Giles: Jung-an; Hanzi: 容庵; Pinyin: Róng'ān; Wade–Giles: Jung2-an1). Ia juga kadang-kadang menggunakan nama tempat lahirnya, "Xiangcheng" (Hanzi sederhana: 项城; Hanzi tradisional: 項城; Pinyin: Xiàngchéng; Wade–Giles: Hsiang4-ch'eng2), atau sebutan tutor pangeran mahkota, "Kung-pao" (Hanzi sederhana: 宫保; Hanzi tradisional: 宮保; Pinyin: Gōngbǎo; Wade–Giles: Kung1-pao3).

Informasi pribadi[sunting | sunting sumber]

  • Kakek (pihak ayah)
    • Yuan Shusan (袁澍三).
  • Ayah:
    • Yuan Baozhong (袁保中) (1823–1874), Nama kehormatan: Shouchen (受臣).
  • Paman:
  • Istri:
    • Yu Yishang (于義上), putri Yu Ao (於鰲), saudagar kaya dari distrik Shenqiu County, Henan; menikah dengan Yuan Shikai pada 1876; ibu Yuan Keding.
  • Selir:
    • Lady Shen (沈氏), sebelumnya adalah seorang pelacur dari Suzhou.
    • Lady Lee (李氏), dari Korea; ibu dari Yuan Bozhen, Yuan Kequan, Yuan Keqi, Yuan Kejian, dan Yuan Kedu.
    • Lady Kim (金氏), dari Korea; ibu Yuan Kewen, Yuan Keliang, Yuan Shuzhen, Yuan Huanzhen, dan Yuan Sizhen.
    • Lady O (吳氏), dari Korea; ibu Yuan Keduan, Yuan Zhongzhen, Yuan Cizhen, and Yuan Fuzhen.
    • Lady Yang (楊氏), ibu Yuan Kehuan, Yuan Kezhen, Yuan Kejiu, Yuan Ke'an, Yuan Jizhen, dan Yuan Lingzhen.
    • Lady Ye (葉氏), sebelumnya adalah seorang pelacur dari Nanjing; ibu Yuan Kejie, Yuan Keyou, Yuan Fuzhen, Yuan Qizhen, and Yuan Ruizhen.
    • Lady Zhang (張氏), berasal dari Henan.
    • Lady Guo (郭氏), sebelumnya adalah seorang pelacur dari Suzhou; ibu dari Yuan Kexiang, Yuan Kehe, dan Yuan Huzhen.
    • Lady Liu (劉氏), sebelumnya adalah pelayan selir kelima Yuan Shikai Lady Yang; ibu Yuan Kefan dan Yuan Yizhen.
  • Putra:
    • Yuan Keding (袁克定) (1878–1958), Nama kehormatan: Yuntai (雲台).
    • Yuan Kewen (袁克文) (1889–1931), Nama kehormatan: Baocen (豹岑).
    • Yuan Keliang (袁克良), menikahi putri dari Zhang Baixi.
    • Yuan Keduan (袁克端), menikahi He Shenji (何慎基) (anak dari He Zhongjing (何仲璟)).
    • Yuan Kequan (袁克權) (1898–1941), Nama kehormatan: Gui'an (規庵), Nama samaran: Baina (百衲), menikahi Putri dari Toteke Duanfang (托忒克.端方).
    • Yuan Kehuan (袁克桓), menikah dengan Chen Zheng (陳徵) (anak dari Chen Qitai (陳啟泰)).
    • Yuan Keqi (袁克齊), menikah dengan putri dari Sun Baoqi.
    • Yuan Kezhen (袁克軫), menikahi Zhou Ruizhu (周瑞珠) (anak dari Zhou Fu (周馥)).
    • Yuan Kejiu (袁克玖), menikahi Li Shaofang (黎紹芳) (29 Desember 1906 – 15 April 1945) (anak kedua Li Yuanhong) pada tahun 1934.
    • Yuan Kejian (袁克堅), menikah dengan anak dari Lu Jianzhang (陸建章).
    • Yuan Ke'an (袁克安), menikahi Li Baohui (李寶慧) (anak dari Li Shiming (李士銘)).
    • Yuan Kedu (袁克度), menikah dengan anak saudagar kaya Luo Yunzhang (羅雲章).
    • Yuan Kexiang (袁克相), menikah pertama kali dengan Zhang Shoufang (張壽芳) (cucu Na Tong (那桐)), menikah kedua kalinya dengan Chen Sixing (陳思行) putri dari Chen Bingkun.
    • Yuan Kejie (袁克捷), menikah dengan Lady Wang (王氏).
    • Yuan Kehe (袁克和), menikah dengan putri dari Zhang Diaochen (張調宸).
    • Yuan Kefan (袁克藩), meninggal muda.
    • Yuan Keyou (克友), menikah dengan Yu Yunpeng (於雲鵬).
  • Cucu dan cicit terkenal:

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Laing, Ellen Johnston. (2004) Selling Happiness, University of Hawaii Press. p. 92. ISBN 0-8248-2764-3.
  2. ^ Bonavia 34
  3. ^ a b c Spence, Jonathan D. (1999) The Search for Modern China, W.W. Norton and Company. p. 274. ISBN 0-393-97351-4.
  4. ^ "袁世凯:一妻九妾". 网易 (dalam bahasa Chinese). 网易 (163.com). 6 June 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-21. Diakses tanggal 2 May 2011. 
  5. ^ a b c Busky, Donald F. (2002) Communism in History and Theory, Praeger/Greenwood. ISBN 0-275-97733-1.
  6. ^ Mao, Min (2017). The Revival of China, Volume 1. hlm. 52. 
  7. ^ Zhong Liu (2004). Thorny Road to Dignity: Surviving Mao: A Chinese Psychiatrist Embraces a Miracle in America. iUniverse. hlm. 97. ISBN 0595319777. 
  8. ^ Steven T. Au (1999). Beijing Odyssey: Based on the Life and Times of Liang Shiyi, a Mandarin in China's Transition from Monarchy to Republic (edisi ke-illustrated). Mayhaven Publishing. hlm. 92. ISBN 1878044680. 
  9. ^ Edgerton, Warriors of the Rising Sun: A History of the Japanese Military, page 94
  10. ^ Bonavia 35
  11. ^ Tanner, Harold Miles. China: A History. Hackett Publishing (2009) ISBN 0-87220-915-6 Pages 408-410.
  12. ^ a b c Zhengyuan Fu. (1994) Autocratic Tradition and Chinese Politics, Cambridge University Press. pp. 153–154. ISBN 0-521-44228-1.
  13. ^ Spence, Jonathan D. (2001) The Search for Modern China, W. W. Norton & Company. pp. 277–278. ISBN 0-393-30780-8.
  14. ^ a b Spence, Jonathan D. (1999) The Search for Modern China, W.W. Norton and Company. pp. 275–277. ISBN 0-393-97351-4.
  15. ^ a b Spence, Jonathan D. (1999) The Search for Modern China, W.W. Norton and Company. p. 277. ISBN 0-393-97351-4.
  16. ^ Hugh Chisholm, ed. (1922). The Encyclopædia britannica: the new volumes, constituting, in combination with the twenty-nine volumes of the eleventh edition, the twelfth edition of that work, and also supplying a new, distinctive, and independent library of reference dealing with events and developments of the period 1910 ... The Encyclopædia Britannica, Company ltd. hlm. 658. Diakses tanggal 13 June 2011. 
  17. ^ Hugh Chisholm (1922). The Encyclopædia Britannica: Abbe to English history ("The first of the new volumes"). The Encyclopædia Britannica, Company ltd. hlm. 658. Diakses tanggal 13 June 2011. 
  18. ^ Bonavia 36
  19. ^ Spence, Jonathan D. (1999) The Search for Modern China, W.W. Norton and Company. p. 279. ISBN 0-393-97351-4.
  20. ^ *Meyerhofer, Adi (2013). 袁大头. Yuan Shi-kai Dollar: 'Fat Man Dollar' Forgeries and Remints (PDF). Munich. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2014-07-10. 
  21. ^ Spence, Jonathan D. (1999) The Search for Modern China, W.W. Norton and Company. p. 281. ISBN 0-393-97351-4.
  22. ^ Barnouin, Barbara and Yu Changgen. Zhou Enlai: A Political Life. Hong Kong: Chinese University of Hong Kong, 2006. Retrieved at <http://books.google.com/books?id=NztlWQeXf2IC&printsec=frontcover&dq=zhou+enlai&hl=en&ei=wBkuTdKyB4H_8AaJucigAQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CCsQ6AEwAQ#v=onepage&q&f=false> on 12 March 2011. p. 14
  23. ^ a b Spence, Jonathan D. (1999) The Search for Modern China, W.W. Norton and Company. p. 282. ISBN 0-393-97351-4.
  24. ^ Bonavia 40
  25. ^ Spence, Jonathan D. (1999) The Search for Modern China, W.W. Norton and Company. pp. 282–283. ISBN 0-393-97351-4.
  26. ^ 洹园里的破嘴龟 Diarsipkan 2012-02-04 di Wayback Machine. (The tortoise with a broken mouth in Huanyuan Park) (Tionghoa)
Yuan Shikai
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sun Yat-sen
Presiden Republik China
10 Maret 1912 – 6 Juni 1916
Diteruskan oleh:
Li Yuanhong
Didahului oleh:
Lowong
jabatan sebelumnya dipegang Kaisar Xuantong
Kaisar Tiongkok
22 Desember 1915 – 22 Maret 1916
Diteruskan oleh:
Jabatan dihapuskan