Ahmad Tejan Kabbah
Ahmad Tejan Kabbah | |
---|---|
Presiden Sierra Leone | |
Masa jabatan 29 Maret 1996 – 25 Mei 1997 | |
Wakil Presiden | Albert Joe Demby |
Masa jabatan 10 Maret 1998 – 17 September 2007 | |
Wakil Presiden | Solomon Berewa |
Pemimpin Partai Rakyat Sierra Leone (SLPP) | |
Masa jabatan 1996–2005 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Pendembu, Distrik Kailahun, Sierra Leone | 16 Februari 1932
Meninggal | 13 Maret 2014 Freetown, Sierra Leone | (umur 82)
Partai politik | Partai Rakyat Sierra Leone (SLPP) |
Suami/istri | Patricia Kabbah (mendiang) Isata Jabbie Kabbah (2008-2014)[1] |
Anak | Lima anak:
|
Almamater | Universitas Aberystwyth Cardiff College of Technology and Commerce |
Profesi | Ekonom, Pengacara |
Sunting kotak info • L • B |
Alhaji Ahmad Tejan Kabbah (16 Februari 1932 – 13 Maret 2014) adalah mantan Presiden Sierra Leone yang menjabat dari 1996 hingga 1997 dan lagi dari 1998 sampai 2007. Ia berprofesi sebagai seorang ekonom dan pengacara, Kabbah menghabiskan bertahun-tahun bekerja untuk Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia pensiun dari PBB dan kembali ke Sierra Leone pada 1992.
Pada awal tahun 1996, Kabbah terpilih sebagai pemimpin Partai Rakyat Sierra Leone (SLPP) dan calon presiden dari partai itu dalam pemilihan presiden 1996. Dia terpilih menjadi Presiden Sierra Leone pada pemilihan presiden 1996 dengan perolehan 59% suara mengalahkan rival terdekatnya John Karefa-Smart dari Partai Rakyat Bersatu Nasional (UNPP) yang mendapat 40% suara. Para pengamat internasional menyatakan pemilu berjalan bebas dan adil. Dalam pidato pelantikannya di Freetown, Kabbah berjanji untuk mengakhiri perang saudara, yang memang ditepatinya kemudian dalam masa kepresidenannya.
Seorang yang berasal dari etnis Mandingo, Kabbah adalah kepala negara Muslim pertama Sierra Leone.[2] Kabbah lahir di Pendembu, Distrik Kailahun di wilayah timur Sierra Leone, meskipun ia sebagian besar dibesarkan di ibu kota Freetown.
Sebagian besar waktu Kabbah di kantor dipengaruhi oleh perang saudara dengan Revolutionary United Front, yang dipimpin oleh Foday Sankoh, yang membuatnya digulingkan sementara oleh Angkatan Bersenjata Dewan Revolusi dari Mei 1997 sampai Maret 1998. Ia segera kembali ke kekuasaan setelah intervensi militer oleh Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS), yang dipimpin oleh Nigeria. Fase lain dari perang saudara menyebabkan PBB dan Britania Raya terlibat di negara itu pada tahun 2000.
Sebagai Presiden, Kabbah membuka negosiasi langsung dengan para pemberontak RUF untuk mengakhiri perang saudara. Dia menandatangani beberapa perjanjian damai dengan pemimpin pemberontak Foday Sankoh, termasuk Perjanjian Damai Lomé 1999, di mana para pemberontak, untuk pertama kalinya, sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara dengan pemerintah Sierra Leone. Ketika gencatan senjata dengan pemberontak hampir runtuh, Kabbah meminta bantuan internasional dari Britania Raya, Dewan Keamanan PBB, Uni Afrika dan Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat untuk membantu mengalahkan pemberontak dan mengembalikan perdamaian dan ketertiban di Sierra Leone.
Kabbah mendeklarasikan perang saudara resmi berakhir pada awal tahun 2002. Puluhan ribu warga Sierra Leone di seluruh negeri turun ke jalan merayakan akhir perang. Kabbah melanjutkan untuk dengan mudah memenangkan masa jabatan lima tahun terakhirnya di kantor dalam pemilihan presiden akhir tahun itu dengan 70,1% suara, mengalahkan lawan utamanya Ernest Bai Koroma dari partai oposisi utama Kongres Semua Rakyat (APC). Para pengamat internasional menyatakan pemilu bebas dan adil.
Kabbah meninggal dunia di rumahnya di Freetown pada usia 82 pada 13 Maret 2014.[3][4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Aisha Labi. "Diamond In the Rough" Time Magazine Minggu, 18 Agustus 2002 diakses dari [1] Diarsipkan 2008-09-07 di Wayback Machine. pada 27 Agustus 2005
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Julius Maada Bio |
Presiden Sierra Leone 1996–1997 |
Diteruskan oleh: Johnny Paul Koroma |
Didahului oleh: Johnny Paul Koroma |
Presiden Sierra Leone 1998–2007 |
Diteruskan oleh: Ernest Bai Koroma |