Cagar budaya Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Candi Prambanan—salah satu bentuk cagar budaya di Indonesia.

Menurut UU nomor 11 tahun 2010, cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan melalui proses penetapan.[1] Dalam KBBI, definisi cagar budaya hanya mencakup 'daerah yang kelestarian hidup masyarakat dan peri kehidupannya dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan'.[2]

Kategori[sunting | sunting sumber]

Ada lima kategori cagar budaya, yaitu:

Benda[sunting | sunting sumber]

Benda cagar budaya adalah benda alami atau buatan manusia, baik bergerak atau tidak, yang punya hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia.[1]

Benda cagar budaya tidak hanya penting bagi disiplin ilmu arkeologi, tetapi terdapat berbagai disiplin yang dapat melakukan analisis terhadapnya. Antropologi misalnya dapat melihat kaitan antara benda cagar budaya dengan kebudayaan sekarang.

Bangunan[sunting | sunting sumber]

Masjid Raya Sultan Riau, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Rumah Tjong A Fie di Medan, Sumatera Utara.
Gedung Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah.

Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding, tidak berdinding dan atau beratap.

Pada 2019, ada sekitar 1.492 cagar budaya yang bergerak maupun tidak yang sudah terdaftar dan teridentifikasi.

Struktur[sunting | sunting sumber]

Struktur Cagar Budaya adalah suatu susunan binaan yang terbuat dari benda alam dan atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana untuk menampung kebutuhan manusia.

Situs[sunting | sunting sumber]

Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan atau Struktur Cagar Budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.

Kawasan[sunting | sunting sumber]

Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.

Contoh cagar budaya[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah beberapa contoh objek cagar budaya di Indonesia.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Undang-undang no. 11 tahun 2010[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Lema untuk Cagar2, di KBBI daring.
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-03. Diakses tanggal 2019-03-02. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]