Candi Kunir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sisa bangunan Candi Kunir

Candi Kunir adalah sebuah petilasan sejarah yang terletak di Dusun Kedungsari, Desa Kedungmoro, Kunir, Lumajang. Adanya dasar bangunan yang terbuat dari pasangan batu bata dengan ukuran lk. 8 x 8 m, membuat beberapa ahli arkeologi dan sejarawan menduga bahwa bangunan ini semula merupakan sebuah candi.[1] Di samping itu ditemukan pula ornamen-ornamen ukiran tanah liat yang diperkirakan menggambarkan Dewi Durga, kuda berhias, dan genta.[2]

Petilasan ini ditemukan pada tanggal 13 Oktober 2013 oleh Supriyadi, seorang pembuat batu bata, yang tengah menggali tanah pekarangan untuk mendapatkan tanah liat sebagai bahan pembuatan batu bata.[2] Di lubang galian yang tidak seberapa dalam itu ia menemukan potongan-potongan batu bata kuno, beberapa relief serta arca tanah liat. Penggalian di tempat yang bersebelahan kemudian mendapatkan adanya struktur dasar bangunan dari bahan bata merah. Temuan-temuan ini mengisyaratkan kemungkinan adanya tempat ibadat dan pemukiman kuno di sekitarnya.[3] Diperkirakan bahwa bangunan ini berasal dari masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 atau 14.[1]

Nama tempat Kunir (dan) Basini memang disebut-sebut dalam Kitab Nagarakretagama pupuh 22:4 sebagai tempat yang dilalui oleh Raja Hayam Wuruk dalam perjalanannya di wilayah Lamajang (Lumajang).[4][5] Sejarawan Th.G.Th. Pigeaud menafsirkan Kunir dalam kitab babad tersebut sebagai wilayah Kunir di Lumajang sekarang.[6]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Tempo: Tim Balai Pelestari Tinjau Lokasi Penemuan Candi Kunir Diarsipkan 2013-11-09 di Wayback Machine., berita Selasa, 22 Oktober 2013 18:52 WIB
  2. ^ a b Berita Jatim: Ditemukan Candi dan Arca Dewi Durga di Lumajang[pranala nonaktif permanen], berita Minggu, 13 Oktober 2013 20:12:52
  3. ^ Tempo: Candi Kunir Disebut dalam Babad Negarakertagama Diarsipkan 2013-11-09 di Wayback Machine., berita Jum'at, 18 Oktober 2013 20:19 WIB
  4. ^ Muljana, S. 2006. Tafsir Sejarah Nagara Kretagama, hlm. 354. LKiS Jogyakarta.
  5. ^ Robson, S.O. 1995. Deśawarṇana: (Nāgarakṛtāgama), hlm. 41. KITLV, Leiden.
  6. ^ Pigeaud, Th.G.Th. 1962. Java in the 14th Century: Commentaries and recapitulation, p. 72. M. Nijhoff.

Galeri[sunting | sunting sumber]

8°12′0.00″S 113°13′34.30″E / 8.2000000°S 113.2261944°E / -8.2000000; 113.2261944