Hati Merdeka
Hati Merdeka | |
---|---|
Sutradara | Yadi Sugandi Conor Allyn |
Produser |
|
Ditulis oleh | Conor Allyn Rob Allyn |
Pemeran | Lukman Sardi Donny Alamsyah Darius Sinathrya Teuku Rifnu Wikana Rahayu Saraswati Ranggani Puspandya Astri Nurdin Michael Bell Aldy Zulfikar Nugie Agung Udijana |
Penata musik | Thoersi Argeswara |
Sinematografer | Padri Nadeak |
Penyunting | Sastha Sunu |
Distributor | Media Desa Indonesia Margate House |
Tanggal rilis | 9 Juni 2011 |
Durasi | 100 menit |
Negara | Indonesia |
Anggaran | Rp60 miliar (untuk trilogi film)[1] |
Hati Merdeka adalah film drama fiksi historis Indonesia yang dirilis tahun 2011 dan bagian ketiga dari rangkaian film "Trilogi Merdeka" yang merupakan trilogi film perjuangan pertama di Indonesia. Film ini disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Conor Allyn. Film ini dibintangi antara lain oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Ranggani Puspandya, Astri Nurdin, Michael Bell, Nugie, dan Aldy Zulfikar.
Latar belakang film
[sunting | sunting sumber]Hati Merdeka sebagai lanjutan dari film Darah Garuda yang film yang diproduksi oleh kolaborasi Media Desa Indonesia milik Hashim Djojohadikusumo dan rumah produksi film internasional Margate House milik Rob Allyn dan Jeremy Stewart. Latar cerita film ini diambil berdasarkan masa revolusi awal Indonesia pada tahun 1948. Cerita film ini berputar di sekawanan karakter fiktif yang menjalin persahabatan sebagai kadet dan selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda. Mereka kemudian berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman dengan diwarnai konflik karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Setelah menyelesaikan misi yang berakhir tragis dengan kehilangan anggota kelompok ini, kesetiaan kelompok ini kembali diuji dengan mundurnya pimpinan mereka, Amir (Lukman Sardi) dari Angkatan Darat. Tanpa pemimpin dan dengan dirundung kesedihan karena kehilangan mereka, para kadet membawa dendam mereka dalam perjalanan misi mereka ke Bali tempat Dayan yang bisu (T. Rifnu Wikana) tinggal, untuk membalas dendam kepada Belanda. Mereka dikirim ke Bali untuk membunuh Kolonel Raymer (Michael Bell, aktor berbakat dari Inggris yang meninggal April lalu), yang telah membunuh keluarga Tomas (Donny Alamsyah) di awal trilogi ini. Tomas telah dipilih sebagai pemimpin baru dari kelompok kadet ini. Menghadapi meriam kapal perang Belanda, Marius yang playboy dan peminum (Darius Sinathrya) harus mengatasi rasa takutnya karena persaingannya dengan Tomas untuk memperebutkan Senja, seorang gadis berdarah biru (Rahayu Saraswati Chandra)
Sesampainya di Bali, kelompok taruna ini menyelamatkan Dayu (Ranggani Puspandya) dari kekejaman kelompok milisi KNIL Kolonel Raymer, tetapi salah satu dari kelompok kadet ini hampir saja mati terbunuh. Saat teman mereka sedang berjuang antara hidup dan mati, kelompok kadet ini bertemu dengan pemimpin pemberontak bawah tanah Wayan Suta (Nugie). Tomas bentrok dengan pimpinan mereka terdahulu, Amir (Lukman Sardi) saat mereka merencanakan serangan terakhir untuk melawan milisi Raymer yang menimbulkan pertanyaan: Sejauh mana revolusi ini bisa menghancurkan kejahatan dan tetap mempertahankan idealismenya?[2]
Daftar pemeran
[sunting | sunting sumber]- Lukman Sardi sebagai Amir
- Darius Sinathrya sebagai Marius
- Donny Alamsyah sebagai Tomas
- Teuku Rifnu Wikana sebagai Dayan
- Rahayu Saraswati sebagai Senja
- Astri Nurdin sebagai Melati
- Ranggani Puspandya sebagai Dayu
- Nugie sebagai Wayan Suta
- Agung Udijana sebagai Sumarjo
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Merah Putih Film Perang Lokal Gaya Hollywood - Halaman pers situs resmi film Merah Putih, diakses 13 November 2009.
- ^ Hati Merdeka Diarsipkan 2011-05-28 di Wayback Machine., diakses pada 29 Mei 2011.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs web resmi
- (Indonesia) Ulasan di Cineplex Diarsipkan 2011-05-28 di Wayback Machine.