Lompat ke isi

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Gaya Baru Malam Selatan

Papan kereta api Gaya Baru Malam Selatan sebelum menggunakan rangkaian generasi terbaru dan masih digunakan untuk petunjuk KA di setiap peron stasiun saja.
Kereta api Gaya Baru Malam Selatan dengan lokomotif livery Red and Blue (RnB)
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VIII Surabaya
PendahuluLimited Express (Limex) Gaja Baru (1964-1975)
Mulai beroperasi17 Februari 1975; 49 tahun lalu (1975-02-17)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian2.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalPasarsenen
Jumlah pemberhentianLihat di bawah
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh820 km
Waktu tempuh rerata13 jam 18 menit [1]
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 72 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)
    kursi dapat direbahkan dan diputar searah lajur kereta
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, penyejuk udara, rem darurat.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional81.5 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal105-106

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan (atau disingkat dengan KA GBMS) merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi Pasar SenenSurabaya Gubeng melalui lintas selatan Jawa (via Cirebon PrujakanLempuyangan).

Sejarah pengoperasian

[sunting | sunting sumber]
Kereta api Gaya Baru Malam Selatan saat beroperasi menggunakan rangkaian kereta lama kelas ekonomi – melintas langsung Stasiun Cikampek, 2019

Kereta api yang pertama kali beroperasi pada 17 Februari 1975 ini merupakan penerus dari layanan kereta api Limex (Limited Express) Gaja Baru yang pernah beroperasi tanggal 28 September 1964.

Sejak 1 Januari 2019, kereta api ini merupakan salah satu dari lima layanan kereta api kelas ekonomi yang subsidi-nya dihentikan oleh pemerintah.[2] Bersamaan dengan kereta api Brantas, kereta api ini juga mengalami penambahan layanan kelas eksekutif mulai 1 September 2019.[3]

Seiring dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 pada 1 Desember 2019, kereta api Gaya Baru Malam Selatan mulai beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi setelah dilakukan penyesuaian tempat duduk, dengan jumlah kursi yang semula 106 kursi dikurangi menjadi 80 kursi untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.[4]

Sekitar Tahun 2020, operasional kereta api Gaya Baru Malam Selatan dipindahkan dari Daerah Operasi I Jakarta ke Daerah Operasi VIII Surabaya. Seiring dengan perubahan tersebut, rangkaian kereta dimutasi dari Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) ke Depo Kereta Sidotopo (SDT) di Surabaya, sebagai bagian dari pertukaran layanan operasional dengan kereta api Jayakarta.

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan menambah pemberhentian di Stasiun Cikarang terhitung sejak 1 Februari 2022.[5]

Sebagai bagian dari perbaikan pada layanan kelas ekonomi, mulai 14 Maret 2024, kereta api Gaya Baru Malam Selatan menggunakan rangkaian kereta ekonomi generasi baru hasil modifikasi Balai Yasa Manggarai keluaran 2024 dengan 72 tempat duduk.[6]

Pada 12 Desember 2024, kereta api Gaya Baru Malam Selatan kembali mengalami peningkatan layanan berupa perubahan sarana, dengan menggunakan rangkaian kereta campuran kelas eksekutif dan ekonomi bertipe baja nirkarat generasi baru buatan PT INKA keluaran 2024. Rangkaian tersebut terdiri dari satu kereta pembangkit, empat kereta eksekutif, satu kereta makan, empat kereta ekonomi, dan satu kereta bagasi.

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp 360.000-600.000, tergantung pada kelas, waktu pemesanan dan jarak yang ditempuh penumpang.

Stasiun pemberhentian

[sunting | sunting sumber]
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[7] Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pasar Senen
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan layanan BRT Transjakarta
Jatinegara
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang dan layanan BRT Transjakarta
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
Bekasi Cikarang LW
Terintegrasi Commuter Line Cikarang, Jatiluhur, dan Walahar
Subang Pegaden Baru
Indramayu Jatibarang
Kota Cirebon Cirebon Prujakan
Cirebon Arjawinangun
Ciledug
Jawa Tengah Tegal Prupuk
Brebes Ketanggungan
Bumiayu
Banyumas Purwokerto Terintegrasi dengan layanan bus Teman Bus (Trans Banyumas) dan Trans Jateng
Cilacap Kroya
Kebumen Gombong
Kebumen
Purworejo Kutoarjo P
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres
Klaten Klaten Y AS
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta dan kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo
Kota Surakarta Purwosari Y BK AS
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta, Batara Kresna, KA Bandara Adi Soemarmo, dan layanan bus Batik Solo Trans
Sragen Sragen
Daerah Istimewa Yogyakarta Kulon Progo Wates P YA
Terintegrasi dengan Commuter Line Prambanan Ekspres dan Lin Yogyakarta International Airport
Kota Yogyakarta Lempuyangan Y  4B   10 
Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta dan layanan bus Trans Jogja Istimewa
Jawa Timur Ngawi Walikukun
Kota Madiun Madiun
Madiun Caruban
Nganjuk Nganjuk
Kertosono D
Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho
Jombang Jombang
Kota Mojokerto Mojokerto D J
Terintegrasi dengan Commuter Line Dhoho dan Jenggala
Kota Surabaya Wonokromo A D P J SI T SBT
Terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Dhoho, Penataran, Tumapel, Jenggala, Sindro, Supas, dan bus Trans Semanggi Suroboyo di Terminal Joyoboyo
Surabaya Gubeng A D P J SI T FD07
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Arjonegoro, Dhoho, Penataran, Tumapel, Jenggala, Sindro, Supas, dan angkutan pengumpan Wirawiri Suroboyo

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya mengarah ke Pasar Senen (satu arah)
Berhenti hanya mengarah ke Surabaya Gubeng (satu arah)
  • Bertepatan Hari Natal, 25 Desember 2001, sekitar pukul 04.33 WIB, Kereta api Empu Jaya dengan nomor perjalanan 146 menabrak Kereta api Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153 yang sedang menunggu silang di jalur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes. Tabrakan tersebut terjadi sebab KA 146 melanggar sinyal masuk Stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda bahwa kereta harus berhenti). Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis dari KA 146.[8]
  • Sekitar pukul 13.00, tanggal 27 November 2020, kereta api Gaya Baru Malam Selatan menabrak Truk jungkit di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Dusun Bodeh, Kayen, Bandarkedungmulyo, Jombang. Diduga sopir mendengarkan musik dengan kencang sehingga tidak mendengar peringatan dari temannya di belakang. Kejadian ini mengakibatkan sopir dan kernet truk tewas.[9]
  • Pada 14 Januari 2024, kereta api Gaya Baru Malam Selatan menabrak mobil di perlintasan sebidang pada km 150+3 petak jalan antara Stasiun SrowotBrambanan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Lokomotif mengalami kerusakan dan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Brambanan. Imbas dari kejadian tersebut, lalu lintas kereta api jalur selatan dan tengah Jawa koridor Yogyakarta–Surakarta sempat tersendat.[10]
  • 9 Juni 2024, pada kereta ekonomi 1 KA Gaya Baru Malam Selatan nomor 105 muncul asap tebal, diduga akibat korsleting listrik. Sehingga berhenti cukup lama di stasiun Ketanggungan, Brebes. Pada pukul 21.35 WIB, KA GBMS kembali melanjutkan perjalanan dan dilakukan penggantian kereta ekonomi 1 di stasiun Cirebon. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.[11]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  2. ^ Merdeka.com (2018-12-31). Melani, Agustina, ed. "Pemerintah Cabut Subsidi 5 Kereta Ekonomi pada 2019". Liputan6.com. 
  3. ^ "KA Gaya Baru dan KA Brantas Melayani Kelas Eksekutif dan Ekonomi". Kereta Api Kita. 2019-09-01. 
  4. ^ Kusbiantoro, Didik. "KA Gaya Baru Malam Selatan dipercantik, kelas ekonomi rasa eksekutif". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-12-01. 
  5. ^ Liputan6.com (2022-02-02). "Stasiun Cikarang Sudah Melayani Rute Kereta Api Jarak Jauh". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-12-10. 
  6. ^ Furoka, Muhammad. "Mulai 14 Maret, KA Gaya Baru Malam Selatan Gunakan Kereta Ekonomi New Generation". Tribun News. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 2024-03-15. 
  7. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 359. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  8. ^ Tabrakan Kereta di Brebes Tidak Menghambat Perjalanan Kereta Lainnya Diarsipkan 2014-08-19 di Wayback Machine. tempo.co.id
  9. ^ Arifin, Reporter: Zainul (2020-11-27). "Bunyikan Musik, Truk Tertabrak Kereta Api di Jombang, 2 Orang Tewas". Berita Online Jawa Timur. Diakses tanggal 2024-12-10. 
  10. ^ Pangaribowo, Wisang (14 Januari 2024). "Kecelakaan KA Gaya Baru Malam Selatan Vs Mobil di Klaten, Sejumlah Kereta Alami Keterlambatan". Kompas.com. Yogyakarta: KG Media. 
  11. ^ Rumpakaadi, Lugas (2024-07-10). "Korsleting Listrik Timbulkan Asap Tebal, Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan BLB di Stasiun Ketanggungan, Penumpang Dievakuasi". Radar Banyuwangi. Diakses tanggal 2024-07-11. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]