Komunisme dan homoseksualitas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pandangan terhadap hak asasi LGBT dan homoseksualitas dalam sejarah komunisme beragam. Meskipun homoseksualitas dianggap oleh beberapa orang komunis sebagai "salah satu efek sosialitas kapitalis"[1][2] dan produk borjuis,[3][4][5] beberapa orang komunis yang paling terkini berpendapat bahwa kebebasan gay dan kesetaraan LGBT adalah sebuah masalah penting.[6][7][8]

Karl Marx sendiri sangat jarang mendiskusikan seksualitas. Pada 1917 di Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia, Vladimir Lenin mendekriminalisasikan homoseksualitas, dan membolehkan orang homoseksual untuk menjabat dalam pemerintahan. Joseph Stalin mengkriminalisasikan kembali homoseksualitas pada 1933.[9][10]

Status di negara-negara komunis[sunting | sunting sumber]

Tiongkok[sunting | sunting sumber]

Homoseksualitas didekriminalisasikan di Tiongkok pada 1997 dan dihapuskan sebagai penyakit mental pada 2002.[11] Masyarakat Tionghoa sendiri menjadi lebih toleran terhadap homoseksualitas,[12] dan Li Yinhe, seorang anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, adalah seorang aktivis hak asasi LGBT.[13]

Kuba[sunting | sunting sumber]

Sebelum Revolusi Kuba, Kuba memiliki hukum yang mengkriminalisasikan dan menargetkan laki-laki gay, yang disebut maricón, (sebuah istilah yang sama dengan "maho" dalam bahasa Indonesia).[14][15] Homoseksualitas laki-laki adalah bagian utama dari industri prostitusi di Kuba[16] untuk pengunjung dan pelayan Amerika[17] dan dikaitkan dengan aktivitas judi dan kejahatan.[18]

Tak lama setelah Revolusi Kuba, pandangan para pemimpin Kuba terhadap masalah homoseksualitas menjadi berbalik, dan toleransi terhadap orang-orang LGBT dilakukan di Kuba.

Laos[sunting | sunting sumber]

Sejak Pathet Lao yang terjadi pada 1975, pemerintah Laos sangat mendiamkan hak asasi LGBT dan homoseksualitas itu sendiri. Homoseksualitas tidak dianggap sebagai kejahatan di Laos, namun homoseksualitas perempuan dipandang sebaliknya meskipun homoseksualitas laki-laki lebih dihargai. Pertumbuhan jumlah homoseksualitas di Laos berlanjut.[19]

Vietnam[sunting | sunting sumber]

Media yang dijalankan negara di Vietnam pada 2002 menyebut homoseksualitas sebagai "kejahatan sosial"; membandingkannya dengan prostitusi dan judi, dan mendukung hukum-hukum yang menentangnya.[20] Hingga 2009, hukum seperti itu tidak diperkenalkan. Di lain pihak, Surat Kabar Pemuda Komunis menampilkan sebuah kisah yang menyatakan bahwa "beberapa orang terlahir gay, seperti halnya beberapa orang yang terlahir kidal".[21] Menurut sebuah studi yang diambil di Ho Chi Minh City pada 2007, hanya 20% murid sekolah tinggi di Vietnam yang percaya bahwa gay adalah "hal buruk", dan bahwa 25% anak sekolahan Vietnam percaya bahwa 10% dari teman-teman sekelasnya mungkin gay.[22]

Pada 5 Agustus 2012, Vietnam mentuanrumahi pawai gay pertamanya.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan
  1. ^ Homosexual Desire (Series Q) by Guy Hocquenghem
  2. ^ "8/1/1973 - Report from a Cuban Prison XIV: Homosexuality in Cuba by Frank J. McDonald". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-21. Diakses tanggal 2015-05-28. 
  3. ^ Gay Rights and Wrongs in Cuba
  4. ^ "PRIDE AND PREJUDICE: Homosexuality - NI 201 - Sexual politics". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-22. Diakses tanggal 2015-05-28. 
  5. ^ The last word Gay liberation
  6. ^ Outing By Warren Johansson, William A. Percy
  7. ^ Proletarian Revolution No. 71, Summer 2004
  8. ^ Communist Party USA; Young Communist League (24 Juni 2006). "Gay Pride Month: Communists stand in solidarity". cpusa.org. Diakses tanggal 5 February 2015. We at the Communist Party USA and the Young Communist League USA stand in solidarity with our LGBT brothers and sisters in the fight for full equality. 
  9. ^ Feinberg, Leslie (7 Oktober 2004). "Can a homosexual be a member of the Communist Party?". workers.org. Workers World. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-11. Diakses tanggal 9 Maret 2015. 
  10. ^ "Russia: Update to RUS13194 of 16 February 1993 on the treatment of homosexuals". Immigration and Refugee Board of Canada. 29 February 2000. Diakses tanggal 21 Mei 2009.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  11. ^ "Quiet pink revolution in dark before dawn?". www.chinaview.cn. Xinhua Online; China View; Beijing Review. 2005-12-26. Diakses tanggal 29 Maret 2015. 
  12. ^ Guihong, Zheng (31 Oktober 2001). "Chinese Society More Tolerant of Homosexuality". china.org.cn; chinanews.com.cn. Diakses tanggal 29 Maret 2015. 
  13. ^ Wang, Qi (2008). Writing Against Oblivion: Personal Filmmaking from the Forsaken Generation in Post-socialist China. ProQuest. hlm. 278. ISBN 9780549900689. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 29 Maret 2015. 
  14. ^ "Homosexuality in Cuba: revolution within the revolution", authored by Jo Ellis, greenleft.news, 4 Juli 1999
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Tatchell
  16. ^ "Gay and Lesbian Rights in Cuba", Cuba Solidarity Campaign, page 3
  17. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Arguelles
  18. ^ "From Persecution To Acceptance? The History Of LGBT Rights In Cuba", The Cutting Edge News, dikabarkan oleh Justin Halatyn, 24 Oktober 2012
  19. ^ "2008 Human Rights Report: Laos". US Department of State; Bureau of Democracy, Human Rights and Labor. Diakses tanggal 29 March 2015. 
  20. ^ "Vietnam Media Call Homosexuality "Social Evil," Vow Crackdown". The Body. 19 April 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-03. Diakses tanggal 29 March 2015. 
  21. ^ "Advice for gay and lesbian travellers". Activetravel Vietnam. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 29 March 2015. 
  22. ^ Roberts, Joe (26 Oktober 2007). "Vietnamese high school pupils accepting of homosexuality". Pink News. Diakses tanggal 29 Maret 2015. 

Daftar pustaka