Lokomosi berputar dalam sistem kehidupan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ada dua cara agar benda alami dan buatan dapat menggunakan rotasi untuk bergerak. Salah satu caranya adalah dengan bergulir sepenuhnya. Cara lainnya adalah dengan mekanisme benda berputar pada suatu poros, seperti roda atau baling-baling. Beberapa makhluk hidup bergerak dengan berguling, tetapi tidak ada makhluk hidup yang tampaknya menggunakan roda. Ahli biologi telah mengkaji persoalan ini. Sementara penulis fiksi ilmiah dan fantasi telah menciptakan banyak hewan beroda dalam berbagai kisah.

Roda adalah teknologi yang sangat berguna bagi manusia. Banyak teknologi yang digunakan manusia juga ditemukan di alam, seperti sayap dan lensa. Mungkin tampak aneh bahwa roda tidak pernah berevolusi di alam, tetapi ada dua alasan untuk ini. Pertama, ada batasan alami untuk hal-hal apa saja yang bisa hadir di alam. Makhluk hidup berubah perlahan seiring waktu, dalam sebuah proses yang disebut evolusi melalui seleksi alam. Proses ini dapat menciptakan banyak solusi berbeda untuk suatu masalah, tetapi tidak selalu dapat menciptakan mekanisme seperti yang dapat kita dibayangkan. Cara makhluk hidup baru membangun dirinya sendiri (suatu proses yang disebut biologi perkembangan) tidak selalu dapat menciptakan semua hal. Kedua, roda terkadang kurang bermanfaat dibandingkan cara bergerak lainnya, seperti berjalan, berlari, atau merayap seperti ular. Untuk alasan yang sama, beberapa peradaban manusia di masa lalu telah berhenti menggunakan roda sepenuhnya.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]