Sungai Kampar
Sungai Kampar Batang Kampar, Kampar River | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Bukit Barisan |
- lokasi | Pasaman, Lima Puluh Kota & Sijunjung, Sumatera Barat |
Muara sungai | Selat Malaka |
- lokasi | Kuala Kampar, Pelalawan, Riau |
Panjang | 4.135 km (2.569 mi) |
Luas DAS | DAS: 2.186.000 Ha |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1641717 |
Sungai Kampar merupakan sebuah sungai di Indonesia, sekitar 800 km di barat laut ibu kota Jakarta.[2]
Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Sungai ini berhulu di Bukit Barisan sekitar Sumatera Barat dan bermuara di pesisir timur Pulau Sumatra di wilayah provinsi Riau. Sungai ini merupakan pertemuan dua buah sungai yang hampir sama besar, yang disebut dengan sungai Kampar Kanan dan sungai Kampar Kiri. Pertemuan ini berada di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Setelah pertemuan tersebut sungai ini disebut dengan Sungai Kampar sampai ke muaranya di Selat Malaka. Sementara sekitar kawasan hulu air sungai ini dimanfaatkan untuk PLTA Koto Panjang yang mempunyai kapasitas 114 MW. Sementara di hilir menjelang muara, sungai ini terkenal dengan ombak besarnya yang bernama Ombak Bono.[1][3][4][5]
Aliran Sungai Kampar Kanan menelusuri Kabupaten Pasaman, Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kabupaten Kampar. Sedangkan aliran Sungai Kampar Kiri melewati Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Kampar. Kemudian kedua aliran sungai tersebut menyatu di Kabupaten Pelalawan.[butuh rujukan]
Sungai Kampar Kanan bermata air dari Gunung Gadang, memiliki luas daerah tangkapan air 5.231 km². Alur utama semula mengalir ke utara kemudian berbelok ke timur, bertemu dengan anak sungai Batang Kapur Nan Gadang, mengalir dengan kemiringan sedang melalui lembah Batubersurat. Selanjutnya bertemu dengan anak sungai Batang Mahat, mengalir ke arah timur. Para penduduk didaerah Danau Bingkuang kerap melakukan penambangan batu dan pasir secara ilegal sehingga terjadi pengikisan tepian sungai. Sungai Kampar Kiri bermata air dari Gunung Ngalautinggi, Gunung Solokjanjang, Gunung Paninjauan Nan Elok, memiliki luas daerah tangkapan air 7.053 km². Dua anak sungai besar bernama Batang Sibayang dan Batang Singingi.[butuh rujukan]
Semakin ke hilir, badan sungai dan volume airnya semakin membesar karena ditambah dengan berbagai anak sungai lainnya. Sungai ini dikenal dengan gelombang Bono-nya, yaitu gelombang tinggi yang diakibatkan pertemuan air sungai dengan air laut. Bono biasanya terjadi pada saat pasang, sehingga air yang berasal dari sungai, tertekan oleh air laut. Ditambah lagi dengan dangkalnya muara mengakibatkan gelombang yang tercipta semakin tinggi.[butuh rujukan]
Anak sungai
[sunting | sunting sumber]Sungai ini merupakan penggabungan dari dua anak sungai yang hampir sama besarnya: Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Sungai Kampar Kanan melintasi Kabupaten Pasaman, Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kampar, sedangkan sungai Kampar Kiri melewati Kabupaten Sijunjung, Kuantan Singingi, dan Kampar. Anak-anak sungai ini bertemu di kecamatan Langgam, kabupaten Pelalawan, dan kemudian mengalir menuju ke Selat Malaka sebagai sungai Kampar.[6][7] Koto Panjang, suatu danau buatan di hulu sungai, digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 114 MW.[8]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Sungai ini mengalir di wilayah tengah pulau Sumatra yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[9] Suhu rata-rata setahun sekitar 24 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 26 °C, and terdingin November, sekitar 22 °C.[10] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2667 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah November, dengan rata-rata 402 mm, dan yang terendah Juni, rata-rata 104 mm.[11]
Sungai Kampar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tabel iklim (penjelasan) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Tempat tempat Wisata di Kabupaten Pelalawan" (dalam bahasa Indonesian). Riau Tourism Board. 2010-07-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-23. Diakses tanggal 2012-06-22.
- ^ Sungai Kampar at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
- ^ Afriatni, Ami (May 10, 2012). "A Journey to the Heart of the Bono". Jakarta Globe.
- ^ Howard, Jake (April 11, 2012). "Freshwater perfection". ESPN.
- ^ Mocelies Ullies (30 January 2012). "detikTravel – Bukan Berselancar Biasa di Gelombang Bono, Sungai Kampar". detikcom (dalam bahasa Indonesian). Travel.detik.com. Diakses tanggal 2012-06-25.
- ^ Ridwan, Adin (2010). Atlas Indonesia (dalam bahasa Indonesian). Tiga Menara.
- ^ McNally, Rand (1993). The New International Atlas.
- ^ "Waduk Koto Panjang". Riau Pos (dalam bahasa Indonesian). 12 June 2012.
- ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11: 1633–1644. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. Diakses tanggal 30 January 2016.
- ^ a b "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-10. Diakses tanggal 2019-01-11.
- ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2019-01-11.
0°28′08″N 103°08′41″E / 0.469°N 103.1446°E
Pranala luar
[sunting | sunting sumber](Indonesia) DAS Kampar: Masihkah Urat Nadi Masyarakat Hulu ke Hilir? Diarsipkan 2017-07-01 di Wayback Machine.