Sutra Ullambana
Sutra Ullambana adalah suatu sutra Buddhis terjemahan Dharmaraksha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Tionghoa.[1] Sutra ini mengisahkan tentang Mahamoggallana, salah satu siswa utama Sang Buddha, yang berusaha menolong mendiang ibunya yang terlahir menjadi hantu kelaparan.
Sutra Ullambana menjadi dasar dari Perayaan Ulambana di Asia Timur. Perayaan ini merupakan salah satu hari suci umat Buddhis yang diselenggarakan pada tanggal pertama hingga ke-15 penanggalan Imlek. Pada hari tersebut, para Bhikkhu Sangha sedang menjalankan masa Vassa (retret selama Musim Hujan berlangsung). Setelah menjalankan masa tersebut, banyak bhikkhu yang mengalami peningkatan dalam kehidupan spritualnya sehingga menjadi "lahan teramat subur" untuk menanam kebajikan. Para umat Buddha yang memberikan persembahan kepada mereka akan memperoleh karma baik lebih besar daripada biasanya. Umat juga bisa melimpahkan jasa kebajikan yang diperoleh dari persembahan tersebut untuk roh leluhur mereka serta makhluk-makhluk yang menderita di alam peta (alam hantu kelaparan).
Makna ritual Ullambana
[sunting | sunting sumber]Bagi umat Buddha, ritual Ulambana merupakan hari dimana semua anak-anak mempraktikkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orangtuanya yang sekarang (dalam kehidupan yang sekarang ini), orang tua pada masa lampau (kehidupan sebelum tumimbal lahir yang sekarang), dan masa depan.[2]
Sejarah pelaksanaan
[sunting | sunting sumber]Ritual Ullambana (pinyin=yu lan pen hui) adalah sebuah perayaan yang diadopsi oleh Buddhisme Mahayana di China dari upacara Zhongyuan yang dilakukan umat Taoisme. Latar belakang yang diambil oleh Buddhisme Mahayana adalah cerita mengenai Buddha Sakyamuni yang menolong salah satu siswanya, yaitu Mongallana, yang hendak menolong ibunya yang terlahir di alam peta.[3] Kisah tersebut tertuang dalam Ullambana sutra.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Ullambana Sutra Diarsipkan 2022-09-10 di Wayback Machine., nibbana. Akses: 10 September 2022.
- ^ "The Ghosts' Seasons?", tidak dijual.
- ^ Bidang Litbang PTITD/ Matrisia Jawa Tengah. Juli 2007. "Pengetahuan Umum Tentang Tri Dharma", Edisi Pertama. Semarang: Benih Bersemi.