Lompat ke isi

Telaga Warna (Puncak, Bogor)

Koordinat: 6°42′07″S 106°59′46″E / 6.702°S 106.996°E / -6.702; 106.996
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Telaga Warna (Puncak, Bogor)

Telaga Warna di masa Hindia Belanda
Telaga Warna (Puncak, Bogor) di Indonesia
Telaga Warna (Puncak, Bogor)
Lokasi di Indonesia
Informasi
Lokasi Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Negara Indonesia Indonesia
Koordinat 6°42′07″S 106°59′46″E / 6.702°S 106.996°E / -6.702; 106.996
Jenis objek wisata Danau
Fasilitas  • Area untuk outbond
 • Track alam
 • Shelter
 • Pos jaga
 • Pusat informasi
 • Menara pengintai burung.

Telaga Warna (Aksara Sunda: ᮒᮜᮌ ᮝᮁᮔ translit. Talaga Warna) adalah sebuah objek wisata alam yang terletak di Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Objek wisata ini berada di dekat perkebunan Teh PTP VII Gunung Mas. Dilatar belakangi persawahan dan perkampungan penduduk dengan gunung yang menjulang tinggi menambah keindahan panorama alam yang sudah ada.[1] Sebelum ditetapkan sebagai kawasan taman wisata pada tahun 1972, kawasan Telaga Warna merupakan bagian dari Kawasan Cagar Alam Hutan Gunung Mega Mendung dan Hutan Gunung Hambalang.[1]

Kawasan konservasi

[sunting | sunting sumber]

Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna mempunyai luas 5 Ha yang ditetapkan berdasarkan S.K Menteri Pertanian tanggal 9 Juni 1981, No. 481/Kpts/UM/6/81. TWA Telaga Warna merupakan kawasan konservasi yang dimanfaatkan untuk tujuan wisata alam.[2]

Menurut administrasi pemerintahan, kawasan konservasi Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Telaga Warna terletak di desa Tugu Utara yang termasuk kedalam wilayah kecamatan Cisarua, terletak di dalam 2 (dua) wilayah kabupaten yaitu Bogor dan Cianjur, provinsi Jawa Barat. Kawasan koservasi yang berstatus daratan ini memiliki luas dengan jumlah total 549,66 Ha.

Kawasan Taman Wisata Alam ini terletak di kawasan puncak dengan ketinggian tempat antara 1.097-1.400 m dpl dan dikelilingi oleh tebing terjal di sebelah utara dan timur. Secara geologi batuan penyusun permukaan tanah kawasan CA dan TWA Telaga Warna ini sangat dipengaruhi oleh letusan Gunung Gede Pangrango (1747 –1748). Jenis batuan terdiri dari batuan beku vulkanik dan jenis andesit dan basalt.

Telaga Seluas + 7.156 m² ini merupakan daerah cekungan lumpur alluvial, dengan kedalaman bagian tengah mencapai 15 m dan tepi telaga berkisar 1–2 m. Bagian dasar danau adalah lumpur dan batu dan danau ini dihuni oleh 13 jenis ikan.

Legenda asal-usul Telaga Warna

[sunting | sunting sumber]

Menurut legenda rakyat Jawa Barat, Telaga Warna terjadi karena ulah seorang putri manja dari Kerajaan Kutatanggeuhan yang bernama Putri Gilang Rukmini. Ia menolak hadiah ulang tahun berupa kalung emas dan permata dari Sang Ratu dengan sangat kasar. Sang Ratu sangat sedih melihat kelakuan putrinya tersebut. Hal ini mebuat semua orang ikut meneteskan air mata, hingga menyebabkan istana menjadi basah oleh air mata mereka. Mereka terus menangis hingga air mata mereka membanjiri istana. Saat mereka menangis, tiba-tiba dari dalam tanah keluar air yang deras, makin lama semakin deras. Pada akhirnya Kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah.

Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar danau. Berdasarkan legenda di masyarakat, warna-warna itu berasal dari kalung putri yang tersebar di dasar telaga.[3]

Telaga Warna mempunyai keunikan yang khas yaitu dapat berubahnya warna permukaan air telaga. Telaga warna ditumbuhi jenis gulma air (Najas Gramininae) yang mendominasi seluruh permukaan telaga. Sinar matahari yang memancar ke permukaan telaga mengenai gulma dan memberikan efek perubahan warna pada permukaan telaga menjadi hijau muda, hijau tua, sampai warna gelap tergantung dari intensitas matahari yang masuk. Fenomena ini sangat menarik dan mengundang banyak pengunjung.[2]

Kawasan taman wisata telaga warna ini menawarkan panorama alam yang masih asri, terletak di pinggir sebuah telaga yang masih terjaga keasriannya, sehingga wistawan bisa menikmati pemandangan, dan mengelilingi danau menggunakan perahu atau rakit. Selain itu, dapat juga melakukan kegiatan rekreasi keluarga sambil bersepeda air.

Keistimewaan lainnya, di tempat ini dapat dijumpai beberapa jenis flora asli hutan tropika pegunungan, seperti puspa, kihiur, serta beberapa tanaman tingkat rendah, seperti paku tiang, rame, dan rotan. Wisatawan juga bisa menemui beberapa jenis fauna liar, seperti hewan mamalia, primata, aves, dan reptilia. Adapun mamalia yang masih ada ialah macan tutul dan babi hutan. Selain itu, jenis primata yang dilindungi di objek wisata tersebut ialah kera abu-abu, surili, dan lutung.

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]

Beberapa fasilitas yang ada di telaga warna antara lain:

  • Area untuk outbond
  • Track alam
  • Shelter
  • Pos jaga
  • Pusat informasi
  • Menara pengintai setinggi 13,5 meter untuk mengamati burung.

Untuk mencapai wisata Telaga Warna, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau bus umum (jurusan Cianjur) menuju Kawasan Puncak. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak dari tepi Jalan Raya Puncak selama 10 menit.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Ratih (2021-01-04). "TELAGA WARNA Puncak Tiket & Pesona". TravelsPromo. Diakses tanggal 2021-02-15. 
  2. ^ a b Sari, Ria Puspita (2011). "Strategi Pengembangan Usaha Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna Puncak - Bogor" (PDF). 
  3. ^ "Legenda Asal Usul Telaga Warna". histori.id.