Lompat ke isi

Kota Administratif Depok: Perbedaan antara revisi

Tambah pranala
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 49: Baris 49:
}}
}}


'''Kota Administratif Depok''' adalah [[kota administratif]] yang pernah ada di [[Indonesia]] dengan induk wilayah [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]]. Sebelum ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, Depok merupakan sebuah [[kecamatan]] di Kawedanan Parung, [[Kabupaten Bogor|Bogor]], hingga tahun 1982. Awalnya, Depok direncanakan sebagai kawasan [[perumahan]] bagi penduduk [[DKI Jakarta]], mengingat kepadatan penduduk terus meningkat dari tahun ke tahun.<ref>{{Cite web|last=Octaviani Naibaho|first=Maretha|title=Depok dalam Bayang-Bayang Jakarta Tahun 1970-1990|url=https://www.netralnews.com/depok-dalam-bayang-bayang-jakarta-tahun-1970-1990/bmFTdkhnZVVTamZZYkRBSkgrSzVlQT09|work=Netral News|location=Depok|date=11 November 2022|access-date=3 Januari 2023}}</ref> Setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999, Depok tidak lagi berstatus kota administratif, melainkan berdiri sebagai [[kotamadya]].<ref name=":2">{{Cite web|title=Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45302| work=[[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia]]|access-date=3 Januari 2023}}</ref>
'''Kota Administratif Depok''' adalah [[kota administratif]] yang pernah ada di [[Indonesia]] dengan induk wilayah [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]].<ref>{{cite news|url=https://mpn.kominfo.go.id/arsip/storage/resize/a0ecd1434015ca493f7627c8598cce0dce1906fa.jpg |title=Kota Administratif Depok Diresmikan 18-03-'82 |date=1982-03-16 |access-date=2024-05-21 |publisher=Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia |newspaper=Berita Yudha |first= |last= |editor-first= |editor-last=}}</ref> Sebelum ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, Depok merupakan sebuah [[kecamatan]] di Kawedanan Parung, [[Kabupaten Bogor|Bogor]], hingga tahun 1982. Awalnya, Depok direncanakan sebagai kawasan [[perumahan]] bagi penduduk [[DKI Jakarta]], mengingat kepadatan penduduk terus meningkat dari tahun ke tahun.<ref>{{Cite web|last=Octaviani Naibaho|first=Maretha|title=Depok dalam Bayang-Bayang Jakarta Tahun 1970-1990|url=https://www.netralnews.com/depok-dalam-bayang-bayang-jakarta-tahun-1970-1990/bmFTdkhnZVVTamZZYkRBSkgrSzVlQT09|work=Netral News|location=Depok|date=11 November 2022|access-date=3 Januari 2023}}</ref> Setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999, Depok tidak lagi berstatus kota administratif, melainkan berdiri sebagai [[kotamadya]].<ref name=":2">{{Cite web|title=Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45302| work=[[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia]]|access-date=3 Januari 2023}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Peresmian pembentukan Kota Administratif Depok, 1982.jpg|jmpl|200px|Potret peresmian Kota Administratif Depok oleh [[Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Amirmachmud]] dan pelantikan Wali Kota Administratif Depok.]]
Kota Administratif Depok bermula dari sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bogor|Bogor]] yang dinaikkan statusnya oleh pemerintah pusat menjadi [[kota administratif]] dengan menggabungkan sebagian wilayah [[Cimanggis, Depok|Cimanggis]] dan [[Cibinong, Bogor|Cibinong]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1981|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/66429| work=[[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia]]|access-date=3 Januari 2023}}</ref> Pada saat itu, pemerintah [[Orde Baru]] melakukan pembangunan insfrastruktur di Kecamatan Depok, sehingga wilayah Depok bertrasformasi menjadi sebuah tatanan kota yang meningkatkan angka [[urbanisasi]] di [[DKI Jakarta]]. Pemerintah pusat mencanangkan cikal bakal Kota Depok sebagai kawasan perumahan yang tertata dengan diprakarsai oleh [[Perumnas]]. Perumnas Depok I yang saat ini bagian dari [[Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok|Depok Jaya]] diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]] pada 12 Agustus 1976.<ref>{{Cite web|title=Presiden Soeharto dan Pembangunan Perumahan untuk Rakyat, Pertama di Depok|url=https://www.cendananews.com/2021/10/presiden-soeharto-pembangunan-perumahan-untuk-rakyat-pertama-di-depok.html|work=Cendana News|location=Depok|date=5 Oktober 2021|access-date=3 Januari 2023}}</ref><ref>{{Cite web|title=Serah Terima Perumnas Depok, Bogor|url=https://www.datatempo.co/foto/detail/P1505201200315/serah-terima-perumnas-depok-bogor|work=Tempo.co|publisher=Tempo Data Science|location=Depok|date=1983|access-date=3 Januari 2023|quote=Pada 1983, pihak [[Perumnas]] melakukan serah terima Perumnas Depok I dan Utara kepada Wali Kota Administratif Depok Rukasah Suradimadja di [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]]}}</ref> Di dekade 1980-an, pemerintah memindahkan kampus utama [[Universitas Indonesia]] dari kawasan [[Salemba]] ke wilayah [[Beji, Depok|Beji]].<ref>{{Cite web|title=Nostalgia Perpindahan Universitas Indonesia dari Salemba ke Depok|url=https://metro.tempo.co/read/1576650/nostalgia-perpindahan-universitas-indonesia-dari-salemba-ke-depok|work=Tempo|location=Jakarta|date=30 Maret 2022|access-date=3 Januari 2023}}</ref> Pada tahun 1987, pembangunan kampus utama Universitas Indonesia mulai dibangun.
Kota Administratif Depok bermula dari sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bogor|Bogor]] yang dinaikkan statusnya oleh pemerintah pusat menjadi [[kota administratif]] dengan menggabungkan sebagian wilayah [[Cimanggis, Depok|Cimanggis]] dan [[Cibinong, Bogor|Cibinong]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1981|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/66429| work=[[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia]]|access-date=3 Januari 2023}}</ref> Pada saat itu, pemerintah [[Orde Baru]] melakukan pembangunan insfrastruktur di Kecamatan Depok, sehingga wilayah Depok bertrasformasi menjadi sebuah tatanan kota yang meningkatkan angka [[urbanisasi]] di [[DKI Jakarta]]. Pemerintah pusat mencanangkan cikal bakal Kota Depok sebagai kawasan perumahan yang tertata dengan diprakarsai oleh [[Perumnas]]. Perumnas Depok I yang saat ini bagian dari [[Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok|Depok Jaya]] diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]] pada 12 Agustus 1976.<ref>{{Cite web|title=Presiden Soeharto dan Pembangunan Perumahan untuk Rakyat, Pertama di Depok|url=https://www.cendananews.com/2021/10/presiden-soeharto-pembangunan-perumahan-untuk-rakyat-pertama-di-depok.html|work=Cendana News|location=Depok|date=5 Oktober 2021|access-date=3 Januari 2023}}</ref><ref>{{Cite web|title=Serah Terima Perumnas Depok, Bogor|url=https://www.datatempo.co/foto/detail/P1505201200315/serah-terima-perumnas-depok-bogor|work=Tempo.co|publisher=Tempo Data Science|location=Depok|date=1983|access-date=3 Januari 2023|quote=Pada 1983, pihak [[Perumnas]] melakukan serah terima Perumnas Depok I dan Utara kepada Wali Kota Administratif Depok Rukasah Suradimadja di [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]]}}</ref> Di dekade 1980-an, pemerintah memindahkan kampus utama [[Universitas Indonesia]] dari kawasan [[Salemba]] ke wilayah [[Beji, Depok|Beji]].<ref>{{Cite web|title=Nostalgia Perpindahan Universitas Indonesia dari Salemba ke Depok|url=https://metro.tempo.co/read/1576650/nostalgia-perpindahan-universitas-indonesia-dari-salemba-ke-depok|work=Tempo|location=Jakarta|date=30 Maret 2022|access-date=3 Januari 2023}}</ref> Pada tahun 1987, pembangunan kampus utama Universitas Indonesia mulai dibangun.


Baris 69: Baris 70:
=== Wali Kota Administratif ===
=== Wali Kota Administratif ===
{{main|Daftar Wali Kota Depok#Pemerintahan administratif{{!}}Daftar Wali Kota Administratif Depok}}
{{main|Daftar Wali Kota Depok#Pemerintahan administratif{{!}}Daftar Wali Kota Administratif Depok}}
[[Berkas:Peresmian pembentukan Kota Administratif Depok, 1982.jpg|jmpl|200px|Potret peresmian Kota Administratif Depok oleh [[Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Amirmachmud]] dan pelantikan Wali Kota Administratif Depok]]
[[Berkas:Aang Kunaefi and Rukasah Suradimadja in Depok Administrative City, 1982.jpg|jmpl|200px|Pelantikan Wali Kota Administratif Depok pertama, Mohammad Rukasah Suradimadja, oleh Gubernur Jawa Barat, Aang Kunaefi, 1982.]]
Selepas pembentukan Kota Administratif Depok, [[Gubernur Jawa Barat|Gubernur]] [[Aang Kunaefi]] melantik pejabat pertama Wali Kota Administratif Depok, Mochammad Rukasah Suradimadja.<ref>{{cite news|url=https://mpn.kominfo.go.id/arsip/storage/resize/296945a1728e2ecc9bcc7b01330131d65de7ce19.jpg |title=Hari Ini: Depok Berusia 15 Tahun |date=1997-03-18 |access-date=2024-05-17 |publisher=Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia | first= |last= |editor-first= |editor-last=}}</ref> Terdapat tujuh [[pegawai negeri sipil]] yang pernah menduduki jabatan Wali Kota Administratif sepanjang tahun 1982 hingga 1999. Wali Kota Administratif terakhir yang menjabat adalah [[Badrul Kamal]] sebelum ia diangkat sebagai [[Wali Kota Depok]] pertama.{{sfn|Depok di Pundak Badrul|2009|loc=|p=4-5}}
Selepas pembentukan Kota Administratif Depok, [[Gubernur Jawa Barat|Gubernur]] [[Aang Kunaefi]] melantik pejabat pertama Wali Kota Administratif Depok, Mochammad Rukasah Suradimadja.<ref>{{cite news|url=https://mpn.kominfo.go.id/arsip/storage/resize/296945a1728e2ecc9bcc7b01330131d65de7ce19.jpg |title=Hari Ini: Depok Berusia 15 Tahun |date=1997-03-18 |access-date=2024-05-17 |publisher=Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia | first= |last= |editor-first= |editor-last=}}</ref> Terdapat tujuh [[pegawai negeri sipil]] yang pernah menduduki jabatan Wali Kota Administratif sepanjang tahun 1982 hingga 1999. Wali Kota Administratif terakhir yang menjabat adalah [[Badrul Kamal]] sebelum ia diangkat sebagai [[Wali Kota Depok]] pertama.{{sfn|Depok di Pundak Badrul|2009|loc=|p=4-5}}


Revisi terkini sejak 20 Mei 2024 22.39

Halaman ini berisi artikel tentang wilayah administratif di Indonesia dalam kurun waktu 1982–1999. Untuk wilayah administratif di Indonesia sejak 1999, lihat Kota Depok.
Untuk tempat lain yang bernama sama, lihat Depok (disambiguasi).
Kota Administratif Depok

1982–1999
StatusKota administratif
Ibu kotaDepok
Bahasa yang umum digunakanBetawi (dominan)
Agama
Islam (mayoritas)
Sejarah 
• Didirikan
18 Maret 1982
• Dibubarkan
27 April 1999
Luas
 - Total
6.749,94 km2
Populasi
• Februari 1997
370.724 jiwa
Didahului oleh		 Digantikan oleh
Kabupaten Bogor
Kota Depok
Sekarang bagian dariKota Depok
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kota Administratif Depok adalah kota administratif yang pernah ada di Indonesia dengan induk wilayah Bogor, Jawa Barat.[1] Sebelum ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, Depok merupakan sebuah kecamatan di Kawedanan Parung, Bogor, hingga tahun 1982. Awalnya, Depok direncanakan sebagai kawasan perumahan bagi penduduk DKI Jakarta, mengingat kepadatan penduduk terus meningkat dari tahun ke tahun.[2] Setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999, Depok tidak lagi berstatus kota administratif, melainkan berdiri sebagai kotamadya.[3]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Potret peresmian Kota Administratif Depok oleh Menteri Dalam Negeri Amirmachmud dan pelantikan Wali Kota Administratif Depok.

Kota Administratif Depok bermula dari sebuah kecamatan di Bogor yang dinaikkan statusnya oleh pemerintah pusat menjadi kota administratif dengan menggabungkan sebagian wilayah Cimanggis dan Cibinong.[4] Pada saat itu, pemerintah Orde Baru melakukan pembangunan insfrastruktur di Kecamatan Depok, sehingga wilayah Depok bertrasformasi menjadi sebuah tatanan kota yang meningkatkan angka urbanisasi di DKI Jakarta. Pemerintah pusat mencanangkan cikal bakal Kota Depok sebagai kawasan perumahan yang tertata dengan diprakarsai oleh Perumnas. Perumnas Depok I yang saat ini bagian dari Depok Jaya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 12 Agustus 1976.[5][6] Di dekade 1980-an, pemerintah memindahkan kampus utama Universitas Indonesia dari kawasan Salemba ke wilayah Beji.[7] Pada tahun 1987, pembangunan kampus utama Universitas Indonesia mulai dibangun.

Selanjutnya, pemerintah Orde Baru membangun sarana dan prasarana umum hingga pembangunan dan pelebaran jalan raya di sekitar kawasan Depok, diantaranya Jalan Margonda Raya, Jalan Raya Sawangan, Jalan Pondok Labu, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Raya Citayam, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Tole Iskandar, Jalan Transyogi, hingga pelebaran Jalan Raya Bogor. Beberapa jalan mengintegrasikan antar kabupaten hingga provinsi, seperti Jalan Pondok Labu dan Jalan Transyogi. Pembangunan infrastruktur tersebut berdampak terhadap pertumbuhan penduduk dan ekonomi ketika itu meningkat tajam dan mengungguli kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Bogor, seperti Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Parung, Cileungsi, dan Jonggol.

Perkembangan Kecamatan Depok dari segi infrastruktur, sosial, dan perekonomjan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat melalui Departemen Dalam Negeri dengan mengkaji peningkatan status Depok menjadi kota administratif. Peningkatan status tersebut dimaksudkan agar dapat melangsungkan produktivitas penyelenggaraan pemerintahan dalam membina wilayah dan meningkatkan laju pembangunan.[4] Pada Maret 1982, Menteri Dalam Negeri Amirmachmud meresmikan pembentukan Kota Administratif Depok dengan memasukkan Sukmajaya yang sebelumnya merupakan sebuah desa di wilayah Jonggol. Saat itu, Depok menjadi kota administratif keempat di Jawa Barat setelah Cimahi, Tasikmalaya, dan Tangerang.

Geografi

[sunting | sunting sumber]

Di awal pembentukan, Kota Administratif Depok memiliki tiga kecamatan dan tujuh belas desa.[4] Kecamatan lain yang kemudiannya bergabung membentuk Kota Depok, diantaranya Kecamatan Limo, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sawangan, dan sebagian dari Kecamatan Bojonggede tidak termasuk ke dalam wilayah Kota Administratif Depok.[3] Sehingga, wilayah Kota Administratif Depok terletak di antara Kabupaten Bogor di bagian barat, selatan, dan timur, sedangkan bagian utara berbatasan dengan DKI Jakarta.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kota administratif ini berbatasan dengan:

Utara Jagakarsa, Jakarta Selatan
Timur Cimanggis, Bogor
Selatan Citayam, Bogor
Barat Sawangan, Bogor

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Wali Kota Administratif

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Daftar Wali Kota Administratif Depok
Pelantikan Wali Kota Administratif Depok pertama, Mohammad Rukasah Suradimadja, oleh Gubernur Jawa Barat, Aang Kunaefi, 1982.

Selepas pembentukan Kota Administratif Depok, Gubernur Aang Kunaefi melantik pejabat pertama Wali Kota Administratif Depok, Mochammad Rukasah Suradimadja.[8] Terdapat tujuh pegawai negeri sipil yang pernah menduduki jabatan Wali Kota Administratif sepanjang tahun 1982 hingga 1999. Wali Kota Administratif terakhir yang menjabat adalah Badrul Kamal sebelum ia diangkat sebagai Wali Kota Depok pertama.[9]

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]
  1. Kecamatan Pancoran Mas
    1. Desa Depok
    2. Desa Depok Jaya
    3. Desa Pancoran Mas
    4. Desa Mampang
    5. Desa Rangkapan Jaya
    6. Desa Rangkapan Jaya Baru
  2. Kecamatan Beji
    1. Desa Beji
    2. Desa Kemirimuka
    3. Desa Pondok Cina
    4. Desa Tanahbaru
    5. Desa Kukusan
  3. Kecamatan Sukmajaya
    1. Desa Mekarjaya
    2. Desa Sukmajaya
    3. Desa Sukamaju
    4. Desa Cisalak
    5. Desa Kalibaru
    6. Desa Kalimulya

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Irsyam, T. (2018). Kota Setengah Hati di Selatan Jakarta: Depok 1970-1990an. Jurnal Sejarah. hlm. 111–119. 
  • Mudaryanti, T. W. (2016). Dari Depok Lama ke Depok Baru: Berjuang Menjadi Kota, 1970an–1990an. SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities. hlm. 113–139. 

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kota Administratif Depok Diresmikan 18-03-'82". Berita Yudha. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 1982-03-16. Diakses tanggal 2024-05-21. 
  2. ^ Octaviani Naibaho, Maretha (11 November 2022). "Depok dalam Bayang-Bayang Jakarta Tahun 1970-1990". Netral News. Depok. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  3. ^ a b "Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999". Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  4. ^ a b c "Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1981". Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  5. ^ "Presiden Soeharto dan Pembangunan Perumahan untuk Rakyat, Pertama di Depok". Cendana News. Depok. 5 Oktober 2021. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  6. ^ "Serah Terima Perumnas Depok, Bogor". Tempo.co. Depok: Tempo Data Science. 1983. Diakses tanggal 3 Januari 2023. Pada 1983, pihak Perumnas melakukan serah terima Perumnas Depok I dan Utara kepada Wali Kota Administratif Depok Rukasah Suradimadja di Bogor, Jawa Barat 
  7. ^ "Nostalgia Perpindahan Universitas Indonesia dari Salemba ke Depok". Tempo. Jakarta. 30 Maret 2022. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  8. ^ "Hari Ini: Depok Berusia 15 Tahun". Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 1997-03-18. Diakses tanggal 2024-05-17. 
  9. ^ Depok di Pundak Badrul 2009, hlm. 4-5.


Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Kota_Administratif_Depok&oldid=25737456"