Ulangan 26: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
JThorneBOT (bicara | kontrib) k →Pranala luar: clean up using AWB |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
{{Ulangan}} |
{{Ulangan}} |
||
[[Kategori:Kitab Ulangan|26]] |
[[Kategori:Pasal dalam Kitab Ulangan|26]] |
Revisi terkini sejak 2 Februari 2017 23.10
Ulangan 26 (disingkat Ul 26) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 19 ayat.
- Berisi perkataan Musa ketika orang Israel berkemah di sisi timur sungai Yordan, siap memasuki tanah Kanaan.[3]
Waktu
[sunting | sunting sumber]- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)
Lokasi
[sunting | sunting sumber]- Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Ulangan 26:1–11 = Mempersembahkan hasil pertama
- Ulangan 26:12–15 = Persembahan persepuluhan
- Ulangan 26:16–19 = Kata penutup mengenai pemberitahuan hukum Taurat
Ayat 8
[sunting | sunting sumber]- "Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat."[6]
Diharapkan agar bangsa Israel senantiasa ingat bahwa keberadaan dan penebusan mereka itu terjadi karena apa yang dilakukan Allah bagi mereka:
- Mereka harus mengakui hal ini di hadapan umum (ayat Ulangan 26:3-9) dan menanggapinya dengan memberikan persembahan, ucapan syukur, sukacita, kebajikan terhadap sesama, dan ketaatan kepada perintah-perintah Allah (ayat Ulangan 26:12-15).
- Selaku orang percaya kepada Kristus, kita juga memperoleh hidup dan keselamatan oleh kemurahan Allah melalui Kristus. Kita telah ditebus dan dibeli oleh kematian-Nya dan menjadi milik-Nya (bandingkan Efesus 1:14; 1 Petrus 1:18-19; 2:9-10). Selanjutnya kita harus hidup dengan rasa syukur sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan, tidak serupa dengan dunia ini namun senantiasa diubah oleh Roh Kudus sehingga dapat melaksanakan kehendak-Nya (Roma 12:1-2; Efesus 2:9).[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Ulangan 1:1
- ^ Ulangan 1:3
- ^ Ulangan 1:1–2
- ^ Ulangan 26:8
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Perkawinan ipar
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Keluaran 12, Roma 12, Efesus 1, Efesus 2, 1 Petrus 1, 1 Petrus 2.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Ulangan 26 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Ulangan 26
- (Indonesia) Referensi silang Ulangan 26
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ulangan 26
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ulangan 26