Lompat ke isi

Ibrani 7: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
 
(16 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Ibrani 6 |previousletter= pasal 6 |nextlink= Ibrani 8 |nextletter= pasal 8 |book=[[Surat Ibrani]] |biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 19 |category= [[Surat-surat Paulus]]/[[Surat-surat Am]] | filename= Papyrus13.jpg |size=250px | name= Papyrus13, AD 225-250 |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Sebagian naskah [[Papirus 13]], yang memuat [[Surat Ibrani]] 2:14-5:5; 10:8-22; 10:29-11:13; 11:28-12:17, dibuat sekitar tahun 225-250 M.</div>}}
{{Bible chapter|letname= Ibrani 7 |previouslink= Ibrani 6 |previousletter= pasal 6 |nextlink= Ibrani 8 |nextletter= pasal 8 |book=[[Surat Ibrani]] |biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 19 |category= [[Surat-surat Paulus]]/[[Surat-surat Am]] | filename= Papyrus13.jpg |size=250px | name= Papyrus13, AD 225-250 |caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Sebagian naskah [[Papirus 13]], yang memuat [[Surat Ibrani]] 2:14-5:5; 10:8-22; 10:29-11:13; 11:28-12:17, dibuat sekitar tahun 225-250 M.</div>}}

'''Ibrani 7''' (disingkat '''Ibr 7''') adalah bagian dari [[Surat kepada Orang Ibrani]] dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.</ref> Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di [[Ibrani 11#Ayat 32|ayat 11:32]])<ref>{{Alkitab|Ibrani 11:32}}</ref> dan kenal dekat dengan [[Timotius]].<ref>[[Ibrani 13:23]]</ref>


'''Ibrani 7''' (disingkat '''Ibr 7''') adalah [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|pasal]] [[ketujuh]] [[Surat kepada Orang Ibrani]] dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.</ref> Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di [[Ibrani 11:32|ayat 11:32]])<ref>{{Alkitab|Ibrani 11:32}}</ref> dan kenal dekat dengan [[Timotius]].<ref>[[Ibrani 13:23]]</ref>
{{tocright}}
== Teks ==
== Teks ==
* Surat aslinya ditulis dalam [[bahasa Yunani]].
* Surat aslinya ditulis dalam [[bahasa Yunani]].
Baris 16: Baris 16:


== Struktur ==
== Struktur ==
Pembagian isi pasal:
Pembagian isi pasal menurut [[Terjemahan Baru]]:
* {{Alkitab|Ibrani 7:1-10}} = Kristus dan [[Melkisedek]]
* {{Alkitab|Ibrani 7:1-10}} = [[Kristus]] dan [[Melkisedek]]
* {{Alkitab|Ibrani 7:11-28}} = Kristus adalah Imam yang lebih tinggi daripada [[Harun]]
* {{Alkitab|Ibrani 7:11-28}} = Kristus adalah [[Imam Besar Yahudi|Imam]] yang lebih tinggi daripada [[Harun]]


== Ayat 1 ==
== Ayat 1 ==
:''Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:1}}</ref>
:''Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.'' ([[Terjemahan Baru|TB]])<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:1}} - Sabda.org</ref>
Melkisedek hidup sezaman dengan Abraham, seorang Kanaan yang menjadi raja Salem dan imam Allah (Kejadian 14:18). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya ({{Alkitab|Ibrani 7:2-7}}). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja ([[#Ayat 3|Ibrani 7:3]]). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" ([[Ibrani 6#Ayat 20|Ibrani 6:20]]) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
Melkisedek, yang hidup sezaman dengan Abraham, adalah seorang Kanaan yang menjabat sebagai raja Salem dan sekaligus imam Allah ([[Kejadian 14:18]]). Arti nama dan gelarnya dijelaskan dalam bagian kedua [[#Ayat 2|Ibrani 7:2]]). Pada waktu menyongsong Abraham, ia "membawa roti dan anggur" dan kemudian memberkati Abraham ([[Kejadian 14:19]]). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya ({{Alkitab|Ibrani 7:2-7}}). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja ([[#Ayat 3|Ibrani 7:3]]). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" ([[Ibrani 6:20]]) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>


== Ayat 2 ==
== Ayat 2 ==
:''Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama '''raja kebenaran''', dan juga raja Salem, yaitu '''raja damai sejahtera'''.''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:2}}</ref>
: ''Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya.''
: ''Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama '''raja kebenaran''', dan juga raja Salem, yaitu '''raja damai sejahtera'''.''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:2}}</ref>
* Bagian pertama mengutip dari bagian kedua [[Kejadian 14:20]].
* Bagian kedua merupakan penjelasan dari [[Kejadian 14:18]]
* "Melkisedek" ({{lang-he|מלכי־צדק}}; ''mal-kî-tse-ḏeq'') secara harfiah berarti "raja" (''mal-k(î)''; ''me-leḵ(-î)''; ''melk(i)'') "kebenaran" (''tse-ḏeq''; ''sedek'')"
* "Melkisedek" ({{lang-he|מלכי־צדק}}; ''mal-kî-tse-ḏeq'') secara harfiah berarti "raja" (''mal-k(î)''; ''me-leḵ(-î)''; ''melk(i)'') "kebenaran" (''tse-ḏeq''; ''sedek'')"
* "Raja Salem" ({{lang-he|מלך שלם}}; ''me-leḵ shā-lêm''), dapat diartikan "raja" (''me-leḵ'') "damai sejahtera" (''shā-lêm''; ''shalom''; ''syalom''; ''salem'')
* "Raja Salem" ({{lang-he|מלך שלם}}; ''me-leḵ shā-lêm''), dapat diartikan "raja" (''me-leḵ'') "damai sejahtera" (''shā-lêm''; ''shalom''; ''syalom''; ''salem'')
Baris 35: Baris 38:
== Ayat 11 ==
== Ayat 11 ==
: ''Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan --sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:11}}</ref>
: ''Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan --sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:11}}</ref>
Karena keimaman Lewi tidak sempurna (bd. {{Alkitab|Ibrani 10:4}}) dan dilaksanakan oleh orang-orang berdosa ({{Alkitab|Ibrani 7:27-28}}), maka keimaman itu kini diganti dengan imam yang sempurna, yaitu Putra Allah sendiri. Kristus adalah Imam yang sempurna karena Ia sama sekali benar, perlu mati satu kali saja untuk menjadi korban karena dosa-dosa kita, menjadi Imam kita yang abadi di hadapan Allah di sorga dan hidup untuk selama-lamanya ({{Alkitab|Ibrani 7:24-28}}). Oleh karena itu, Ia mampu menyelamatkan secara sempurna dan abadi semua yang datang kepada Allah melalui Dia (lihat {{Alkitab|Ibrani 7:25}}).<ref name=fulllife/>
Karena keimaman Lewi tidak sempurna (bandingkan {{Alkitab|Ibrani 10:4}}) dan dilaksanakan oleh orang-orang berdosa ({{Alkitab|Ibrani 7:27-28}}), maka keimaman itu kini diganti dengan imam yang sempurna, yaitu Putra Allah sendiri. Kristus adalah Imam yang sempurna karena Ia sama sekali benar, perlu mati satu kali saja untuk menjadi korban karena dosa-dosa kita, menjadi Imam kita yang abadi di hadapan Allah di sorga dan hidup untuk selama-lamanya ({{Alkitab|Ibrani 7:24-28}}). Oleh karena itu, Ia mampu menyelamatkan secara sempurna dan abadi semua yang datang kepada Allah melalui Dia (lihat [[#Ayat 25|Ibrani 7:25]]).<ref name=fulllife/>


== Ayat 14 ==
== Ayat 14 ==
: ''Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari [[suku Yehuda]] dan mengenai suku itu [[Musa]] tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:14}}</ref>
: ''Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari [[suku Yehuda]] dan mengenai suku itu [[Musa]] tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:14}} - Sabda.org</ref>
Referensi silang: [[Matius 1:3]], [[Lukas 3:33]].
Referensi silang: [[Matius 1:3]], [[Lukas 3:33]].


== Ayat 17 ==
== Ayat 17 ==
: ''Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:17}}</ref>
: ''Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:17}} - Sabda.org</ref>

== Ayat 25 ==
: ''Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:25}} - Sabda.org</ref>
* "Hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara": Kristus tinggal di sorga di hadapan Allah Bapa ([[Ibrani 8:1]]), memohon syafaat bagi setiap pengikut-Nya sesuai dengan kehendak Bapa (bandingkan {{Alkitab|Roma 8:33-34}}; {{Alkitab|1 Timotius 2:5}}; {{Alkitab|1 Yohanes 2:1}})
** 1) Melalui pelayanan syafaat Kristus, kita mengalami kasih dan kehadiran Allah serta memperoleh kemurahan dan kasih karunia untuk menolong orang beriman dalam segala macam keperluan ([[Ibrani 4:16]]), godaan ({{Alkitab|Lukas 22:32}}), kelemahan ([[Ibrani 4:15]]; {{Alkitab|Ibrani 5:2}}), dosa ({{Alkitab|1 Yohanes 1:9}}; {{Alkitab|1 Yohanes 2:1}}), dan pencobaan ({{Alkitab|Roma 8:31-39}}).
** 2) Doa Yesus sebagai Imam Besar bagi umat-Nya ({{Alkitab|Yohanes 17:1-26}}) dan keinginan-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus atas semua orang percaya ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 2:33}}), membantu orang beriman untuk memahami apa yang terkandung dalam pelayanan syafaat Kristus (lihat [[Yohanes 17:1]]).
** 3) Melalui doa syafaat Kristus, setiap orang yang datang (yaitu, yang terus-menerus datang, karena bentuk partisip Yunani di sini adalah dalam bentuk masa kini, yang menekankan tindakan yang tak putus-putusnya) kepada Allah dapat menerima kasih karunia untuk diselamatkan dengan sempurna. Doa syafaat Kristus selaku Imam Besar sangat penting untuk keselamatan orang beriman. Tanpa doa syafaat itu dan tanpa kasih karunia-Nya, maka kemurahan dan pertolongan-Nya yang disalurkan kepada orang beriman melalui doa syafaat tersebut, orang itu akan jauh dari Allah, menjadi hamba dosa dan Iblis kembali sehingga mendatangkan hukuman kekal yang patut diterima. Satu-satunya harapan bagi orang beriman adalah datang kepada Allah oleh Kristus dengan iman (lihat {{Alkitab|1 Petrus 1:5}}).
** 4) Perhatikanlah bahwa Kristus tidak tetap menjadi pembela dan pengantara bagi mereka yang menolak untuk mengakui dan meninggalkan dosa serta yang meninggalkan persekutuan dengan Allah (bandingkan {{Alkitab|1 Yohanes 1:5-7,9}}; {{Alkitab|1 Yohanes 3:10}}). Perantaraan-Nya untuk "menyelamatkan dengan sempurna" hanya berlaku bagi "semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah" (bandingkan [[Ibrani 4:16]]). Tidak ada keselamatan dan jaminan bagi mereka yang dengan sengaja berdosa dan menolak untuk mencari Allah ({{Alkitab|Ibrani 10:21-31}}; lihat {{Alkitab|Ibrani 3:6}}).
** 5) Karena Kristus merupakan satu-satunya pengantara dan Jurusyafaat kita di sorga, setiap usaha untuk memandang malaikat atau orang-orang kudus yang sudah meninggal sebagai pengantara dan memanjatkan doa kepada Bapa melalui mereka adalah sia-sia dan tidak alkitabiah (lihat {{Alkitab|Kolose 1:2}}; {{Alkitab|Kolose 2:18}})<ref name=fulllife/>


== Ayat 27 ==
== Ayat 27 ==
Baris 48: Baris 60:


== Ayat 28 ==
== Ayat 28 ==
: ''Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian daripada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.''<ref name="Alkitab|Ibrani 7:27"/>
: ''Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian daripada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.'' (TB)<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:28}} - Sabda.org</ref>

== Referensi ==
{{reflist|2}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
{{col|2}}
* [[Abraham]]
* [[Abraham]]
* [[Harun bin Amram|Harun]]
* [[Harun bin Amram|Harun]]
Baris 62: Baris 72:
* [[Suku Lewi]]
* [[Suku Lewi]]
* [[Suku Yehuda]]
* [[Suku Yehuda]]
{{end-col}}
* Bagian [[Alkitab]] lain yang berkaitan: [[Kejadian 14]], [[Kejadian 49]], [[Mazmur 110]], [[Matius 1]], [[Lukas 3]], [[Ibrani 5]], [[Ibrani 6]]
* Bagian [[Alkitab]] lain yang berkaitan: [[Kejadian 14]], [[Kejadian 49]], [[Mazmur 110]], [[Matius 1]], [[Lukas 3]],[[Yohanes 17]], [[Ibrani 4]], [[Ibrani 5]], [[Ibrani 6]], [[1 Petrus 1]], [[1 Yohanes 1]]


== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Ibrani}}
{{Ibrani}}

Revisi terkini sejak 18 Desember 2018 17.03

Ibrani 7
Sebagian naskah Papirus 13, yang memuat Surat Ibrani 2:14-5:5; 10:8-22; 10:29-11:13; 11:28-12:17, dibuat sekitar tahun 225-250 M.
KitabSurat Ibrani
KategoriSurat-surat Paulus/Surat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
19
pasal 6
pasal 8

Ibrani 7 (disingkat Ibr 7) adalah pasal ketujuh Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di ayat 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]

Pembagian isi pasal menurut Terjemahan Baru:

Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. (TB)[5]

Melkisedek, yang hidup sezaman dengan Abraham, adalah seorang Kanaan yang menjabat sebagai raja Salem dan sekaligus imam Allah (Kejadian 14:18). Arti nama dan gelarnya dijelaskan dalam bagian kedua Ibrani 7:2). Pada waktu menyongsong Abraham, ia "membawa roti dan anggur" dan kemudian memberkati Abraham (Kejadian 14:19). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya (Ibrani 7:2–7). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja (Ibrani 7:3). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" (Ibrani 6:20) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.[6]

Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya.
Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.[7]
  • Bagian pertama mengutip dari bagian kedua Kejadian 14:20.
  • Bagian kedua merupakan penjelasan dari Kejadian 14:18
  • "Melkisedek" (bahasa Ibrani: מלכי־צדק‎; mal-kî-tse-ḏeq) secara harfiah berarti "raja" (mal-k(î); me-leḵ(-î); melk(i)) "kebenaran" (tse-ḏeq; sedek)"
  • "Raja Salem" (bahasa Ibrani: מלך שלם‎; me-leḵ shā-lêm), dapat diartikan "raja" (me-leḵ) "damai sejahtera" (shā-lêm; shalom; syalom; salem)
Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.[8]

Ayat ini tidak berarti bahwa Melkisedek benar-benar tidak mempunyai ayah dan ibu atau tidak mempunyai kerabat atau bahwa ia seorang malaikat. Ayat ini hanyalah menunjukkan bahwa Alkitab tidak mencantumkan daftar keturunannya dan tidak mengatakan apa-apa mengenai awal dan akhir hidupnya. Oleh karena itu, ia melambangkan Kristus yang abadi, yang keimaman-Nya tidak pernah berakhir (Ibrani 7:24–25).[6]

Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan --sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?[9]

Karena keimaman Lewi tidak sempurna (bandingkan Ibrani 10:4) dan dilaksanakan oleh orang-orang berdosa (Ibrani 7:27–28), maka keimaman itu kini diganti dengan imam yang sempurna, yaitu Putra Allah sendiri. Kristus adalah Imam yang sempurna karena Ia sama sekali benar, perlu mati satu kali saja untuk menjadi korban karena dosa-dosa kita, menjadi Imam kita yang abadi di hadapan Allah di sorga dan hidup untuk selama-lamanya (Ibrani 7:24–28). Oleh karena itu, Ia mampu menyelamatkan secara sempurna dan abadi semua yang datang kepada Allah melalui Dia (lihat Ibrani 7:25).[6]

Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam. (TB)[10]

Referensi silang: Matius 1:3, Lukas 3:33.

Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." (TB)[11]
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. (TB)[12]
  • "Hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara": Kristus tinggal di sorga di hadapan Allah Bapa (Ibrani 8:1), memohon syafaat bagi setiap pengikut-Nya sesuai dengan kehendak Bapa (bandingkan Roma 8:33–34; 1 Timotius 2:5; 1 Yohanes 2:1)
    • 1) Melalui pelayanan syafaat Kristus, kita mengalami kasih dan kehadiran Allah serta memperoleh kemurahan dan kasih karunia untuk menolong orang beriman dalam segala macam keperluan (Ibrani 4:16), godaan (Lukas 22:32), kelemahan (Ibrani 4:15; Ibrani 5:2), dosa (1 Yohanes 1:9; 1 Yohanes 2:1), dan pencobaan (Roma 8:31–39).
    • 2) Doa Yesus sebagai Imam Besar bagi umat-Nya (Yohanes 17:1–26) dan keinginan-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus atas semua orang percaya (Kisah Para Rasul 2:33), membantu orang beriman untuk memahami apa yang terkandung dalam pelayanan syafaat Kristus (lihat Yohanes 17:1).
    • 3) Melalui doa syafaat Kristus, setiap orang yang datang (yaitu, yang terus-menerus datang, karena bentuk partisip Yunani di sini adalah dalam bentuk masa kini, yang menekankan tindakan yang tak putus-putusnya) kepada Allah dapat menerima kasih karunia untuk diselamatkan dengan sempurna. Doa syafaat Kristus selaku Imam Besar sangat penting untuk keselamatan orang beriman. Tanpa doa syafaat itu dan tanpa kasih karunia-Nya, maka kemurahan dan pertolongan-Nya yang disalurkan kepada orang beriman melalui doa syafaat tersebut, orang itu akan jauh dari Allah, menjadi hamba dosa dan Iblis kembali sehingga mendatangkan hukuman kekal yang patut diterima. Satu-satunya harapan bagi orang beriman adalah datang kepada Allah oleh Kristus dengan iman (lihat 1 Petrus 1:5).
    • 4) Perhatikanlah bahwa Kristus tidak tetap menjadi pembela dan pengantara bagi mereka yang menolak untuk mengakui dan meninggalkan dosa serta yang meninggalkan persekutuan dengan Allah (bandingkan 1 Yohanes 1:5–7,9; 1 Yohanes 3:10). Perantaraan-Nya untuk "menyelamatkan dengan sempurna" hanya berlaku bagi "semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah" (bandingkan Ibrani 4:16). Tidak ada keselamatan dan jaminan bagi mereka yang dengan sengaja berdosa dan menolak untuk mencari Allah (Ibrani 10:21–31; lihat Ibrani 3:6).
    • 5) Karena Kristus merupakan satu-satunya pengantara dan Jurusyafaat kita di sorga, setiap usaha untuk memandang malaikat atau orang-orang kudus yang sudah meninggal sebagai pengantara dan memanjatkan doa kepada Bapa melalui mereka adalah sia-sia dan tidak alkitabiah (lihat Kolose 1:2; Kolose 2:18)[6]
Yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia (Yesus Kristus) mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.[13]
Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian daripada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya. (TB)[14]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ Ibrani 11:32
  4. ^ Ibrani 13:23
  5. ^ Ibrani 7:1 - Sabda.org
  6. ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Ibrani 7:2
  8. ^ Ibrani 7:3
  9. ^ Ibrani 7:11
  10. ^ Ibrani 7:14 - Sabda.org
  11. ^ Ibrani 7:17 - Sabda.org
  12. ^ Ibrani 7:25 - Sabda.org
  13. ^ Ibrani 7:27
  14. ^ Ibrani 7:28 - Sabda.org

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]