Lompat ke isi

Fardu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Ushul fiqih}}{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Fardu''' atau '''''Fardhu''''' dalam bahasa Arab adalah status hukum dari suatu aktivitas yang harus/wajib dilaksanakan. Dalam [[hukum Islam]], fardu memiliki arti yang sama(sangat dekat) dengan status hukum [[wajib]] (''[[mazhab syafi'i]] menyamakan fardu dengan wajib, [[mazhab hanafi]] dan [[mazhab hambali]] memposisikan fardu lebih tinggi dari wajib, lihat [http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Fardhu.html]''). Meninggalkan yang fardu berarti mendapat konsekuensi dosa, sedang melaksanakannya mendapat konsekuensi kebaikan ([[pahala]]).
'''Fardu''' dalam bahasa Arab adalah status hukum dari suatu aktivitas yang harus/wajib dilaksanakan. Dalam [[hukum Islam]], fardu memiliki arti yang sama(sangat dekat) dengan status hukum [[wajib]] (''[[mazhab syafi'i]] menyamakan fardu dengan wajib, [[mazhab hanafi]] dan [[mazhab hambali]] memposisikan fardu lebih tinggi dari wajib, lihat [http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Fardhu.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160416194816/http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Fardhu.html |date=2016-04-16 }}''). Meninggalkan yang fardu berarti mendapat konsekuensi dosa, sedang melaksanakannya mendapat konsekuensi kebaikan ([[pahala]]).


== Ain dan Kifayah ==
== Ain dan Kifayah ==
Baris 9: Baris 10:
* [[Haji]] bagi yang mampu
* [[Haji]] bagi yang mampu
* Mengeluarkan [[Zakat]]
* Mengeluarkan [[Zakat]]
* dll


== Referensi ==
== Referensi ==
* {{id}}[http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Fardhu.html Yusuf Qardhawi, Fiqh prioritas]
* {{id}}[http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Fardhu.html Yusuf Qardhawi, Fiqh prioritas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160416194816/http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Fardhu.html |date=2016-04-16 }}
* {{id}}[http://www.amanah.or.id/detail.php?id=405 Rukun, Wajib dan Fardhu, Majalah Amanah Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310221741/http://www.amanah.or.id/detail.php?id=405 |date=2007-03-10 }}
* {{id}}[http://www.amanah.or.id/detail.php?id=405 Rukun, Wajib dan Fardhu, Majalah Amanah Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310221741/http://www.amanah.or.id/detail.php?id=405 |date=2007-03-10 }}



Revisi terkini sejak 17 Juli 2023 22.36

Fardu dalam bahasa Arab adalah status hukum dari suatu aktivitas yang harus/wajib dilaksanakan. Dalam hukum Islam, fardu memiliki arti yang sama(sangat dekat) dengan status hukum wajib (mazhab syafi'i menyamakan fardu dengan wajib, mazhab hanafi dan mazhab hambali memposisikan fardu lebih tinggi dari wajib, lihat [1] Diarsipkan 2016-04-16 di Wayback Machine.). Meninggalkan yang fardu berarti mendapat konsekuensi dosa, sedang melaksanakannya mendapat konsekuensi kebaikan (pahala).

Ain dan Kifayah[sunting | sunting sumber]

Fardhu sendiri terbagi atas dua jenis yakni Fardu Ain dan Fardu Kifayah. Fardhu Ain diwajibkan kepada individu-individu sementara Fardu Kifayah akan gugur bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang lain.

Ibadah Fardhu[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]