Lompat ke isi

Pinyaram: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(43 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Makanan
{{Infobox Makanan
| name = Pinyaram
| name = Pinyaram<br>Panyaram<br />
| image = [[Berkas:Pinyaram.jpg|250px]]
| image = [[Berkas:Pinyaram.jpg|250px]]
| caption = Pinyaram beras putih gula aren
| caption = Pinyaram beras putih gula jawa
| alternate_name = Panyaram
| alternate_name = Panyaram, Penyaram, Paniaram, Pinjaram
| country = [[Indonesia]]
| country = [[Indonesia]]
| region = Minangkabau (wilayah [[Sumatera Barat]] secara umum) dan [[Jambi]] — serta skala [[Indonesia|nasional]] meliputi [[Jawa]], [[Sulawesi]], [[Sumatra]], [[Kalimantan]], [[Madura]], [[Kepulauan Kangean]], [[Nusa Tenggara]], dan juga dikenali di Brunei, Malaysia, dan Thailand
| region = [[Sumatra Barat]], [[Kerinci]] ([[Jambi]])
| national_cuisine = [[Indonesia]] (Sumatera Barat)
| creator = [[Suku Minangkabau]]
| creator = [[Suku Minangkabau]]
| course =
| course =
| served = Penganan atau kue
| served = Panas, Hangat, dan Suhu Ruangan
| main_ingredient =Tepung beras, gula, santan
| main_ingredient = Tepung beras, Gula jawa, Santan
| variations = Pinyaram hitam, pinyaram putih
| variations = Pinyaram hitam, Pinyaram putih, Pinyaram hijau
| calories =
| calories =
| other =
| other =
}}
}}
'''Pinyaram''' ([[Ejaan Van Ophuijsen|ejaan lama]]: '''Pinjaram'''), '''Panyaram''', atau '''Paniaram''' adalah salah satu kue atau jajanan [[Masakan Sumatera Barat|tradisional khas]] suku [[Minangkabau]] yang berasal dari dataran Minangkabau, [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kue ini berbahan dasar tepung beras dan [[gula jawa]] atau gula aren yang digoreng. Kue pinyaram memiliki bentuk yang cenderung tebal menggembung di bagian tengah, dan tipis di bagian pinggirannya. Dalam leluri suku Minangkabau, jajanan ini termasuk salah satu makanan adat yang kerap dihidangkan dalam upacara-upacara adat budaya [[suku Minangkabau|Minang]], maupun dalam hari-hari raya dan perayaan khusus seperti [[Lebaran]], peringatan [[Maulid Nabi]], dan pesta pernikahan.<ref>{{cite web |url=https://www.saribundo.biz/kue-pinyaram-untuk-menyambut-hari-raya-dan-perayaan-khusus-khas-minang.html/amp |title=Kue Pinyaram, Untuk Menyambut Hari Raya dan Perayaan Khusus Khas Minang|author=<!--Not stated--> |website=www.saribundo.biz |publisher=Sari Bundo |access-date=13 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite web |url= https://lifestyle.okezone.com/amp/2018/03/31/298/1880397/kue-pinyaram-simanis-makanan-upacara-adat-dan-maulid-nabi-di-sumatera-barat|title= Kue Pinyaram, Si Manis Makanan Upacara Adat dan Maulid Nabi di Sumatera Barat|author=<!--Not stated--> |website=lifestyle.okezone.com |publisher=Okezone|access-date=17 Juni 2021}}</ref>
'''Pinyaram''' adalah salah satu [[Masakan Sumatra Barat|penganan khas]] yang berasal dari [[Sumatra Barat]]. Penganan ini biasanya disajikan ketika menyambut hari raya dan perayaan tertentu, ada juga yang dijual sebagai oleh-oleh khas [[Minangkabau]].
[[Berkas:Perempuan Minang Membawa Carano.jpg|jmpl|ka|300px|Kue Pinyaram kerap dihidangkan sebagai salah satu kudapan khas Minang dalam prosesi pernikahan adat [[suku Minangkabau|Minangkabau]]]]
Secara umum, kue tradisional masyarakat Minangkabau ini dapat ditemui di pasar-pasar tradisional di seluruh daerah di Indonesia, khususnya di ranah Minang seperti [[Padang Pariaman]], [[Padang Panjang]], [[Bukittinggi]], dan sekitarnya. Di berbagai daerah Indonesia, Kue Pinyaram juga dikenali dengan beragam nama atau sebutan lain, seperti Kue Cucur atau Cucur (oleh suku [[suku Betawi|Betawi]], [[suku Sunda|Sunda]], [[suku Makassar|Makassar]], maupun masyarakat di wilayah [[Jabodetabek]] dan [[Sulawesi]] pada umumnya),<ref>{{cite web |url=http://jakarta-tourism.go.id/visit/blog/2018/02/kue-cucur|title=Cucur|author=<!--Not stated--> |website=jakarta-tourism.go.id |publisher=Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta|access-date=13 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.tasteatlas.com/kue-cucur |title=Kue Cucur|lang=en|author=<!--Not stated-->|website=www.tasteatlas.com |publisher=Taste Atlas |access-date=13 Juni 2021}}</ref> Dumpi (oleh [[suku Mandar]] di [[Sulawesi Barat]]), Kucur atau Kocor (oleh suku [[suku Madura|Madura]] dan [[suku Kangean|Kangean]] di [[Madura]] dan [[Kepulauan Kangean]], maupun masyarakat di [[provinsi Jawa Timur]] pada umumnya),<ref>{{cite web |url=https://www.ayosurabaya.com/read/2021/04/18/9920/ngabuburit-di-surabaya-sambil-berburu-kue-kucur |title=Ngabuburit di Surabaya sambil Berburu Kue Kucur |author=<!--Not stated--> |website=www.ayosurabaya.com |publisher= Ayo Surabaya |access-date=13 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite web |url=https://voinews.id/dutch/index.php/component/k2/item/5671-kocor-cake-uit-madura-oost-java|title=Kocor Cake Uit Madura Oost Java||trans-title=Kue Kocor dari Madura, (provinsi) Jawa Timur|lang=nl|author=<!--Not stated-->|website=voinews.id|publisher= Voice of Indonesia|access-date=13 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite web |url= https://matamaduranews.com/mengulas-dhudhul-dan-kocor-dua-ratu-jajanan-pernikahan-manusia-madura/amp/|title= Mengulas Dhudul dan Kocor, Dua Ratu Jajanan Pernikahan Manusia Madura|author=<!--Not stated--> |website=maduranews.com|publisher= Madura News|access-date=13 Juni 2021}}</ref> dan lain sebagainya. Dikarenakan faktor perdagangan, perantauan, dan kekuasaan masyarakat [[suku Minangkabau|Minangkabau]] (dan [[ Pagaruyung]]) pada zaman dahulu, Kue Pinyaram menyebar dari Indonesia hingga dikenali di wilayah maritim [[Asia Tenggara]]; seperti di Malaysia (khususnya wilayah [[Negeri Sembilan]] dan sekitarnya), kue ini dikenali dengan Kuih Pinyaram atau Pinyaram sama seperti istilah asli [[bahasa Minangkabau|Minang]], dan di lain daerah Malaysia (selain Negeri Sembilan dan sekitarnya) kue ini juga dikenali dengan nama Kuih Cucur Jawa atau Cucur Jawa,<ref>{{cite web |url=https://masakanmalaysiapedas.netlify.app/resep/1498-resepi-cucur-jawa-kuih-cucur-resepi-mudahni-resipinya/|title= Cucur Jawa / Kuih Cucur Resepi MudahNi Resipinya!|author=<!--Not stated--> |website= masakanmalaysiapedas.net|publisher= Masakan Malaysia Pedas|access-date=13 Juni 2021}}</ref> di [[Brunei]] kue ini dikenal sebagai Kuih Penyaram atau Penyaram (dibaca: Pinyaram) yang juga sama seperti istilah [[bahasa Minangkabau|Minang]], sedangkan di [[Thailand]] dikenali sebagai Khanom Cūcùn (ขนมจู้จุน), Cūcùn (จูจุ่น) atau Cūcùn Yawā (จูจุ่นยะวา) yang merupakan kata serapan dari Kue Cucur yang lazim diketahui diluar wilayah ranah Minangkabau.<ref>{{cite web |url=https://www.signatureofphuket.com/dish/joo-jun |title=จูจุ่น |trans-title=Cūcùn |lang=th |author=<!--Not stated--> |website=www.signatureofphuket.com |publisher=Signature of Phuket |access-date=13 Juni 2021 |archive-date=2021-06-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210624195425/https://www.signatureofphuket.com/dish/joo-jun |dead-url=yes }}</ref>

== Etimologi ==
Kata "pinyaram" diambil dari istilah dalam [[bahasa Minangkabau]] "panyiram" yang berakar dari kata "manyiram" yang memiliki arti "menyiramkan", yang merujuk kepada proses pembuatan kue pinyaram.<ref>{{cite book |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |date=1985 |title=Kamus Minangkabau-Indonesia |url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2947/1/Kamus%2520Minangkabau%2520-%2520Indonesia%2520-%2520335h.pdf&ved=2ahUKEwj7u-_AuJrxAhUIX30KHS-RCvgQFjAEegQIDBAC&usg=AOvVaw2imEEwrI0KU2fje0b7i4l6 |location=Jakarta, Indonesia |publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan }}{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Dalam teori lain, kata "panyaram" yang digunakan sebagai sebutan lain bagi kue pinyaram, berasal dari gabungan istilah "'''panya'''rahan" + "'''ram'''ah" dalam [[bahasa Minangkabau]] yang bermakna panganan yang dihidangkan sebagai kudapan dalam menjamu tamu atau beramah-tamah.<ref>{{cite book |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |date=1985 |title=Kamus Minangkabau-Indonesia |url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2947/1/Kamus%2520Minangkabau%2520-%2520Indonesia%2520-%2520335h.pdf&ved=2ahUKEwj7u-_AuJrxAhUIX30KHS-RCvgQFjAEegQIDBAC&usg=AOvVaw2imEEwrI0KU2fje0b7i4l6 |location=Jakarta, Indonesia |publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan }}{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Deskripsi ==
== Deskripsi ==
Pinyaram umumnya terbuat dari campuran [[gula pasir]] atau [[gula aren]], [[tepung]] [[beras]] putih atau beras hitam, dan santan kelapa. Cara pembuatannya adalah dengan digoreng menggunakan kuali yang sekaligus menjadi cetakannya. Makanan ini umumnya disajikan dalam bentuk penganan atau [[kue]].
Pinyaram umumnya terbuat dari campuran [[gula pasir]] atau [[gula jawa]], [[tepung]] [[beras]] putih atau beras hitam, dan santan. Cara pembuatannya adalah dengan digoreng menggunakan kuali yang sekaligus menjadi cetakannya. Makanan ini umumnya disajikan dalam bentuk penganan atau [[kue]].


Pinyaram biasanya dibuat untuk menyambut hari raya dan perayaan tertentu seperti [[Lebaran]] dan pesta pernikahan. Untuk pesta pernikahan
Pinyaram biasanya dibuat untuk menyambut hari raya dan perayaan tertentu seperti [[Lebaran]] dan pesta pernikahan. Untuk pesta pernikahan
Baris 23: Baris 31:


== Varian ==
== Varian ==
Pinyaram terutama terbagi menjadi dua varian, yakni pinyaram putih yang terbuat dari beras putih, dan pinyaram hitam yang terbuat dari beras hitam. Mengenai rasa, pinyaram bisa divariasikan dengan berbagai rasa seperti [[pisang]], [[durian]], dan sebagainya.
Pinyaram biasanya terbagi menjadi dua varian utama, yakni pinyaram putih yang terbuat dari beras putih, dan pinyaram hitam yang terbuat dari beras hitam. Namun, varian lain seperti pinyaram hijau yang terbuat dari daun suji ataupun pandan kerap juga dapat ditemui. Mengenai rasa, pinyaram bisa divariasikan dengan berbagai rasa seperti pisang, durian, dan sebagainya.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 29: Baris 37:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.gentaandalas.com/yuk-membuat-pinyaram/ Tentang Pembuatan Pinyaram]
* [http://www.gentaandalas.com/yuk-membuat-pinyaram/ Tentang Pembuatan Pinyaram] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924021510/http://www.gentaandalas.com/yuk-membuat-pinyaram/ |date=2015-09-24 }}


{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Indonesia}}


[[Kategori:Masakan Sumatra Barat]]
[[Kategori:Hidangan Minangkabau]]

Revisi terkini sejak 30 September 2023 00.57

Pinyaram
Panyaram
Pinyaram beras putih gula jawa
Nama lainPanyaram, Penyaram, Paniaram, Pinjaram
Tempat asalIndonesia
DaerahMinangkabau (wilayah Sumatera Barat secara umum) dan Jambi — serta skala nasional meliputi Jawa, Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, Madura, Kepulauan Kangean, Nusa Tenggara, dan juga dikenali di Brunei, Malaysia, dan Thailand
Hidangan nasional terkaitIndonesia (Sumatera Barat)
Dibuat olehSuku Minangkabau
Suhu penyajianPanas, Hangat, dan Suhu Ruangan
Bahan utamaTepung beras, Gula jawa, Santan
VariasiPinyaram hitam, Pinyaram putih, Pinyaram hijau
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pinyaram (ejaan lama: Pinjaram), Panyaram, atau Paniaram adalah salah satu kue atau jajanan tradisional khas suku Minangkabau yang berasal dari dataran Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia. Kue ini berbahan dasar tepung beras dan gula jawa atau gula aren yang digoreng. Kue pinyaram memiliki bentuk yang cenderung tebal menggembung di bagian tengah, dan tipis di bagian pinggirannya. Dalam leluri suku Minangkabau, jajanan ini termasuk salah satu makanan adat yang kerap dihidangkan dalam upacara-upacara adat budaya Minang, maupun dalam hari-hari raya dan perayaan khusus seperti Lebaran, peringatan Maulid Nabi, dan pesta pernikahan.[1][2]

Kue Pinyaram kerap dihidangkan sebagai salah satu kudapan khas Minang dalam prosesi pernikahan adat Minangkabau

Secara umum, kue tradisional masyarakat Minangkabau ini dapat ditemui di pasar-pasar tradisional di seluruh daerah di Indonesia, khususnya di ranah Minang seperti Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, dan sekitarnya. Di berbagai daerah Indonesia, Kue Pinyaram juga dikenali dengan beragam nama atau sebutan lain, seperti Kue Cucur atau Cucur (oleh suku Betawi, Sunda, Makassar, maupun masyarakat di wilayah Jabodetabek dan Sulawesi pada umumnya),[3][4] Dumpi (oleh suku Mandar di Sulawesi Barat), Kucur atau Kocor (oleh suku Madura dan Kangean di Madura dan Kepulauan Kangean, maupun masyarakat di provinsi Jawa Timur pada umumnya),[5][6][7] dan lain sebagainya. Dikarenakan faktor perdagangan, perantauan, dan kekuasaan masyarakat Minangkabau (dan Pagaruyung) pada zaman dahulu, Kue Pinyaram menyebar dari Indonesia hingga dikenali di wilayah maritim Asia Tenggara; seperti di Malaysia (khususnya wilayah Negeri Sembilan dan sekitarnya), kue ini dikenali dengan Kuih Pinyaram atau Pinyaram sama seperti istilah asli Minang, dan di lain daerah Malaysia (selain Negeri Sembilan dan sekitarnya) kue ini juga dikenali dengan nama Kuih Cucur Jawa atau Cucur Jawa,[8] di Brunei kue ini dikenal sebagai Kuih Penyaram atau Penyaram (dibaca: Pinyaram) yang juga sama seperti istilah Minang, sedangkan di Thailand dikenali sebagai Khanom Cūcùn (ขนมจู้จุน), Cūcùn (จูจุ่น) atau Cūcùn Yawā (จูจุ่นยะวา) yang merupakan kata serapan dari Kue Cucur yang lazim diketahui diluar wilayah ranah Minangkabau.[9]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Kata "pinyaram" diambil dari istilah dalam bahasa Minangkabau "panyiram" yang berakar dari kata "manyiram" yang memiliki arti "menyiramkan", yang merujuk kepada proses pembuatan kue pinyaram.[10]

Dalam teori lain, kata "panyaram" yang digunakan sebagai sebutan lain bagi kue pinyaram, berasal dari gabungan istilah "panyarahan" + "ramah" dalam bahasa Minangkabau yang bermakna panganan yang dihidangkan sebagai kudapan dalam menjamu tamu atau beramah-tamah.[11]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Pinyaram umumnya terbuat dari campuran gula pasir atau gula jawa, tepung beras putih atau beras hitam, dan santan. Cara pembuatannya adalah dengan digoreng menggunakan kuali yang sekaligus menjadi cetakannya. Makanan ini umumnya disajikan dalam bentuk penganan atau kue.

Pinyaram biasanya dibuat untuk menyambut hari raya dan perayaan tertentu seperti Lebaran dan pesta pernikahan. Untuk pesta pernikahan biasanya dimuat dalam ukuran besar sebesar piring, lalu dipotong-potong. Ada juga yang dijual sebagai oleh-oleh.[12]

Pinyaram biasanya terbagi menjadi dua varian utama, yakni pinyaram putih yang terbuat dari beras putih, dan pinyaram hitam yang terbuat dari beras hitam. Namun, varian lain seperti pinyaram hijau yang terbuat dari daun suji ataupun pandan kerap juga dapat ditemui. Mengenai rasa, pinyaram bisa divariasikan dengan berbagai rasa seperti pisang, durian, dan sebagainya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kue Pinyaram, Untuk Menyambut Hari Raya dan Perayaan Khusus Khas Minang". www.saribundo.biz. Sari Bundo. Diakses tanggal 13 Juni 2021. 
  2. ^ "Kue Pinyaram, Si Manis Makanan Upacara Adat dan Maulid Nabi di Sumatera Barat". lifestyle.okezone.com. Okezone. Diakses tanggal 17 Juni 2021. 
  3. ^ "Cucur". jakarta-tourism.go.id. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Diakses tanggal 13 Juni 2021. 
  4. ^ "Kue Cucur". www.tasteatlas.com (dalam bahasa Inggris). Taste Atlas. Diakses tanggal 13 Juni 2021. 
  5. ^ "Ngabuburit di Surabaya sambil Berburu Kue Kucur". www.ayosurabaya.com. Ayo Surabaya. Diakses tanggal 13 Juni 2021. 
  6. ^ "Kocor Cake Uit Madura Oost Java" [Kue Kocor dari Madura, (provinsi) Jawa Timur]. voinews.id (dalam bahasa Belanda). Voice of Indonesia. Diakses tanggal 13 Juni 2021. 
  7. ^ "Mengulas Dhudul dan Kocor, Dua Ratu Jajanan Pernikahan Manusia Madura". maduranews.com. Madura News. Diakses tanggal 13 Juni 2021. 
  8. ^ "Cucur Jawa / Kuih Cucur Resepi MudahNi Resipinya!". masakanmalaysiapedas.net. Masakan Malaysia Pedas. Diakses tanggal 13 Juni 2021. 
  9. ^ "จูจุ่น" [Cūcùn]. www.signatureofphuket.com (dalam bahasa Thai). Signature of Phuket. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-24. Diakses tanggal 13 Juni 2021. 
  10. ^ Kamus Minangkabau-Indonesia. Jakarta, Indonesia: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1985. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Kamus Minangkabau-Indonesia. Jakarta, Indonesia: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1985. [pranala nonaktif permanen]
  12. ^ Oleh-Oleh dari Padang. Tempo.co

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]