Lompat ke isi

Bioteknologi industri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ggggg
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler karakter berulang [ * ]
Cannondale2022 (bicara | kontrib)
k Penambahan penjelasan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Spirulina_tablets.jpg|jmpl|ka|200px|Tablet [[spirulina]] yang mengandung nutrisi tinggi, terutama [[asam amino esensial]].]]
[[Berkas:Spirulina_tablets.jpg|jmpl|ka|200px|Tablet [[spirulina]] yang mengandung nutrisi tinggi, terutama [[asam amino esensial]].]]


'''Bioteknologi industri''' adalah aplikasi [[bioteknologi]] untuk memenuhi tujuan aktivitas [[industri]], termasuk [[manufaktur]], [[bioenergi]], dan [[biomaterial]]. Juga mencakup penggunaan [[sel]] dan komponen sel seperti [[organel]] dan [[enzim]] untuk menghasilkan produk. Bioteknologi mampu mempengaruhi berbagai [[industri kimia]] karena banyak produknya mampu dihasilkan secara efisien dengan bioteknologi. Selain itu, bioteknologi juga menjadikan banyak industri terkait secara signifikan menjadi kurang bergantung pada [[bahan bakar fosil]]. Produksi [[penisilin]] dapat menjadi contoh bagaimana bioteknologi tumpang tindih dengan industri lain seperti [[farmasi]].
'''Bioteknologi''' adalah metode atau proses yang melibatkan makhluk hidup atau organisme hidup untuk menghasilkan produk baru sehingga dapat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.<ref>{{Cite book|last=Amar|first=Abu|date=2020|url=https://pustaka.ut.ac.id/lib/pang4410-bioteknologi-pangan/#tab-id-4|title=Bioteknologi Pangan|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9786023929528|pages=5|url-status=live}}</ref> '''Bioteknologi industri''' adalah aplikasi [[bioteknologi]] untuk memenuhi tujuan aktivitas [[industri]], termasuk [[manufaktur]], [[bioenergi]], dan [[biomaterial]]. Juga mencakup penggunaan [[sel]] dan komponen sel seperti [[organel]] dan [[enzim]] untuk menghasilkan produk. Bioteknologi mampu mempengaruhi berbagai [[industri kimia]] karena banyak produknya mampu dihasilkan secara efisien dengan bioteknologi. Selain itu, bioteknologi juga menjadikan banyak industri terkait secara signifikan menjadi kurang bergantung pada [[bahan bakar fosil]]. Produksi [[penisilin]] dapat menjadi contoh bagaimana bioteknologi tumpang tindih dengan industri lain seperti [[farmasi]].


Berdasarkan klasifikasi yang diberikan [http://www.bio.org Biotechnology Industry Organization], terdapat tiga tahap industrialisasi bioteknologi. Tahap pertama adalah bioteknologi hijau yang pertama kali berkembang dalam bentuk [[teknologi industri pertanian|industri pertanian]]. Tahap kedua yaitu industri farmasi dan bioteknologi kedokteran. Dan tahap ketiga adalah bioteknologi industri di mana bioteknologi diindustrialisasikan secara besar-besaran di semua sektor industri, terutama di bidang energi ([[bioenergi]]) dan [[teknik bioproses|bioproses]]. Masaaaaaaaaaaa
Berdasarkan klasifikasi yang diberikan [http://www.bio.org Biotechnology Industry Organization], terdapat tiga tahap industrialisasi bioteknologi. Tahap pertama adalah bioteknologi hijau yang pertama kali berkembang dalam bentuk [[teknologi industri pertanian|industri pertanian]]. Tahap kedua yaitu industri farmasi dan bioteknologi kedokteran. Dan tahap ketiga adalah bioteknologi industri di mana bioteknologi diindustrialisasikan secara besar-besaran di semua sektor industri, terutama di bidang energi ([[bioenergi]]) dan [[teknik bioproses|bioproses]].


Bioteknologi industri sangat terkait dengan [[perubahan iklim]], terutama dalam kemampuannya menggunakan material biologis dalam menangkap karbon di udara selama proses produksi berlangsung dan produksi bioenergi untuk [[bahan bakar]] industri. Bioenergi juga menghasilkan [[emisi karbon|emisi]] seperti bahan bakar pada umumnya, namun dikategorikan [[ramah lingkungan]] karena selama proses produksi berlangsung sejumlah [[karbon dioksida]] diserap dari udara.
Bioteknologi industri sangat terkait dengan [[perubahan iklim]], terutama dalam kemampuannya menggunakan material biologis dalam menangkap karbon di udara selama proses produksi berlangsung dan produksi bioenergi untuk [[bahan bakar]] industri. Bioenergi juga menghasilkan [[emisi karbon|emisi]] seperti bahan bakar pada umumnya, namun dikategorikan [[ramah lingkungan]] karena selama proses produksi berlangsung sejumlah [[karbon dioksida]] diserap dari udara.
Baris 11: Baris 11:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.bio.org Biotechnology Industry Organization]
* [http://www.bio.org Biotechnology Industry Organization]
* [http://www.innovationeu.org/news/innovation-eu-vol2-1/0262-industrial-biotechnology.html Industrial biotechnology, A powerful, innovative technology to mitigate climate change]
* [http://www.innovationeu.org/news/innovation-eu-vol2-1/0262-industrial-biotechnology.html Industrial biotechnology, A powerful, innovative technology to mitigate climate change] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140102191501/http://www.innovationeu.org/news/innovation-eu-vol2-1/0262-industrial-biotechnology.html |date=2014-01-02 }}
* [http://www.unido.org/fileadmin/media/documents/pdf/Energy_Environment/Industrial_biotech_and_biomass_utilisation_EGM_report.pdf Industrial Biotechnology and Biomass Utilisation]
* [http://www.unido.org/fileadmin/media/documents/pdf/Energy_Environment/Industrial_biotech_and_biomass_utilisation_EGM_report.pdf Industrial Biotechnology and Biomass Utilisation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130405175248/http://www.unido.org/fileadmin/media/documents/pdf/Energy_Environment/Industrial_biotech_and_biomass_utilisation_EGM_report.pdf |date=2013-04-05 }}


{{industri-stub}}
{{industri-stub}}

Revisi terkini sejak 12 Desember 2023 01.39

Tablet spirulina yang mengandung nutrisi tinggi, terutama asam amino esensial.

Bioteknologi adalah metode atau proses yang melibatkan makhluk hidup atau organisme hidup untuk menghasilkan produk baru sehingga dapat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.[1] Bioteknologi industri adalah aplikasi bioteknologi untuk memenuhi tujuan aktivitas industri, termasuk manufaktur, bioenergi, dan biomaterial. Juga mencakup penggunaan sel dan komponen sel seperti organel dan enzim untuk menghasilkan produk. Bioteknologi mampu mempengaruhi berbagai industri kimia karena banyak produknya mampu dihasilkan secara efisien dengan bioteknologi. Selain itu, bioteknologi juga menjadikan banyak industri terkait secara signifikan menjadi kurang bergantung pada bahan bakar fosil. Produksi penisilin dapat menjadi contoh bagaimana bioteknologi tumpang tindih dengan industri lain seperti farmasi.

Berdasarkan klasifikasi yang diberikan Biotechnology Industry Organization, terdapat tiga tahap industrialisasi bioteknologi. Tahap pertama adalah bioteknologi hijau yang pertama kali berkembang dalam bentuk industri pertanian. Tahap kedua yaitu industri farmasi dan bioteknologi kedokteran. Dan tahap ketiga adalah bioteknologi industri di mana bioteknologi diindustrialisasikan secara besar-besaran di semua sektor industri, terutama di bidang energi (bioenergi) dan bioproses.

Bioteknologi industri sangat terkait dengan perubahan iklim, terutama dalam kemampuannya menggunakan material biologis dalam menangkap karbon di udara selama proses produksi berlangsung dan produksi bioenergi untuk bahan bakar industri. Bioenergi juga menghasilkan emisi seperti bahan bakar pada umumnya, namun dikategorikan ramah lingkungan karena selama proses produksi berlangsung sejumlah karbon dioksida diserap dari udara.

Bioteknologi industri juga mampu mengurangi penggunaan lahan yang biasanya digunakan untuk menanam bahan pangan. Bioteknologi industri mampu menghasilkan bahan pangan bernutrisi lengkap di dalam laboratorium menggunakan alga. Selain itu, aplikasi produk bioteknologi industri juga bisa digunakan di lahan pertanian, misal pupuk hayati untuk diaplikasikan ke tanaman pertanian sehingga produksi bahan pangan meningkat. Bioteknologi industri juga mampu mengurangi persaingan antara kebutuhan bahan bakar dan kebutuhan bahan pangan karena mampu mengolah bahan non-pangan (seperti selulosa dan lemak nabati non-pangan (minyak jarak, minyak nyamplung)) menjadi bahan bakar. Persaingan ini terutama terjadi pada produksi tebu sebagai bahan baku industri etanol dan gula, dan produksi kelapa sawit untuk industri biodiesel dan minyak goreng. Bioteknologi industri juga mampu mengolah sampah pertanian menjadi bahan baku industri, bahan siap pakai, dan energi; serta menggantikan penggunaan bahan baku industri yang tidak ramah lingkungan, misal menggantikan plastik dengan bioplastik.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Amar, Abu (2020). Bioteknologi Pangan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 5. ISBN 9786023929528.