Biomekatronika

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Biomekatronika adalah ilmu aplikasi interdisipliner yang mengintegrasikan elemen mekanis, elektronik, dan bagian dari organisme biologis. Biomekatronika juga mencakup robotika dan ilmu saraf.

Komponen[sunting | sunting sumber]

Seperti robotik dan mekatronika, biomekatronika memiliki komponen yang mirip dengan konsep yang sama. Pada dasarnya, rangsangan yang ditangkap sensor menjadi sinyal untuk diproses atau untuk menggerakkan aktuator secara langsung.

Sensor[sunting | sunting sumber]

Biosensor[sunting | sunting sumber]

Biosensor digunakan untuk mengetahui apa yang menjadi parameter untuk menggerakan biomekatronika. Jika digunakan pada hewan dan manusia, biosensor biasanya terhubung pada sistem saraf maupun pada sistem jaringan tubuh lain yang terkait, misal di trakea pada sistem pernafasan untuk mengukur kadar udara atau di pembuluh darah pada sistem transportasi untuk mengukur komponen kimia dan biokimia darah.

Sensor mekanik[sunting | sunting sumber]

Sensor mekanik digunakan untuk mengukur parameter yang berada di luar tubuh makhluk hidup, dan bisa diintegrasikan dengan biosensor.

Kontroler[sunting | sunting sumber]

Kontroler adalah yang mengolah sinyal yang diberikan sensor untuk memberikan perintah kepada aktuator. Kontroler dapat diatur untuk memberikan perintah tertentu tergantung pada sinyal yang diberikan oleh sensor.

Aktuator[sunting | sunting sumber]

Aktuator dalam biomekatronika pada umumnya adalah otot buatan. Fungsinya untuk menghasilkan gaya dan gerakan. Tergantung pada tujuannya, aktuator bisa digunakan untuk menggantikan atau membantu otot pengguna.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]