Eufemisme: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Eufemisme''' atau '''bahasa halus''' adalah penghalusan makna kata yang dianggap [[tabu]] oleh masyarakat. Eufemisme digunakan untuk menggantikan atau menutupi kata dan [[idiom|ungkapan]] lain yang dianggap tabu, kasar, dan tidak pantas.<ref>{{cite journal|title=Analisis Terjemahan Ungkapan Eufemisme dan Disfemisme Pada Teks Berita Online BBC|authors=Priska Meilasari, M. R. Nababan, Djatmika|journal=Prasasti Journal of Lingustics|volume=1|number= 2|year=2016|issn=2503-2658|page= 339–340|url=https://jurnal.uns.ac.id/pjl/article/view/1030}}</ref> |
|||
⚫ | |||
{{Penyensoran}} |
|||
'''Eufemisme''' adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar. |
|||
== Definisi == |
== Definisi == |
||
Menurut KBBI edisi III 2001, eufemisme merupakan ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar |
Menurut KBBI edisi III 2001, eufemisme merupakan ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, dianggap dapat merugikan atau tidak menyenangkan. |
||
Eufemisme digunakan sebagai ungkapan yang dapat menggantikan sesuatu yang dianggap tidak berkenan, untuk menghindari rasa malu, menghindari kata yang dapat membuat orang lain tersinggung. Sehingga dalam berkomunikasi dapat memberi kesan sopan dan dapat menghindari ungkapan yang tidak menyenangkan.<ref name=":0">{{ |
Eufemisme digunakan sebagai ungkapan yang dapat menggantikan sesuatu yang dianggap tidak berkenan, untuk menghindari rasa malu, menghindari kata yang dapat membuat orang lain tersinggung. Sehingga dalam berkomunikasi dapat memberi kesan sopan dan dapat menghindari ungkapan yang tidak menyenangkan.<ref name=":0">{{cite journal|last=Bahri|first=Syamsul|date=2012|title=Eufemisme Bahasa Minangkabau Dialek Pariaman|url=https://www.neliti.com/publications/76089/eufemisme-bahasa-minangkabau-dialek-pariaman|journal=Jurnal Bahas Unimed|language=id|issue=84|pages=76089|issn=0852-8535}}</ref> |
||
Gaya bahasa eufemisme dapat dibahas melalui segi linguistik dengan teori semantik, sinonim, dan diksi (pilihan kata). Dari kajian sosiolingustik, eufemisme akan memberikan bahasan tentang variasi bahasa. Pemakaian eufemisme dalam berita utama surat kabar akan berguna sebagai sarana mendidik masyarakat dalam menata kembali tata krama kesantunan berbahasa yang mulai menipis. Dengan eufemisme, nalar pembaca dapat meningkat melalui diksi-diksi bervariasi yang menuntun pembaca untuk lebih mendalami sebuah makna. Pemakaian istilah-istilah konotatif dapat mendorong kreativitas pembaca untuk berpikir kritis, kreatif, dan bertanggungjawab. |
|||
== Etimologi == |
== Etimologi == |
||
Kata |
Kata eufemisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu "eu" (bagus) dan "phemoo" (berbicara). Eufemisme berarti berbicara dengan ungkapan yang baik dan sopan.<ref name=":0"/> |
||
== |
== Contoh == |
||
Penggunaan eufemisme dapat dilihat dari kalimat berikut ini:<ref>{{cite news|title=Contoh Majas Eufemisme|author=Rosy Dewi Arianti Saptoyo|work=[[Kompas.com]]|date= 11 November 2020|accessdate=14 Desember 2020|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/11/170518469/contoh-majas-eufemisme|last=Saptoyo|first=Rosy Dewi Arianti|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada}}</ref> |
|||
Eufemisme merupakan bahasa politik kalangan birokrat dan elit politik. Para ahli bahasa memandang gejala ini dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Menurut Allah dan Burridge<ref>{{Cite journal|last=Bahri|first=Syamsul|year=-|title=Eufemisme dalam Wacana Politik|url=|journal=Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref>, terdapat 16 jenis eufemisme : |
|||
* Dinas sosial memberi bantuan kepada tunawisma. Kata ''tunawisma'' pada kalimat tersebut bermakna gelandangan. |
|||
1. Ekspresifiguratif (''figurative expression'') |
|||
* Peserta upacara mengheningkan cipta mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Kata ''gugur'' pada kalimat tersebut bermakna meninggal atau mati. |
|||
* Aku tidak menemukan kamar kecil di bagian barat rumah ini. Kata ''kamar kecil'' pada kalimat tersebut bermakna toilet. |
|||
== Referensi == |
|||
2. Metafora (''methapor'') |
|||
{{reflist}} |
|||
⚫ | |||
3. Plipanci (''filppancy)'' |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
4. Memodelkan Kembali (''remodelling)'' |
|||
⚫ | |||
5. Sirkumlokasi (''circumlocutions)'' |
|||
6. Kliping (''clipping)'' |
|||
7. Akronim (''acronym)'' |
|||
8. Singkatan (''abbreviation)'' |
|||
9. Pelesapan (''omission)'' |
|||
10. Satu kata untuk menggantikan kata lain (''one for one subtitution)'' |
|||
11. Umum ke khusus (''general for specific)'' |
|||
12. Sebagian untuk keseluruhan (''part for whole)'' |
|||
13. Hiperbola (''hyperbole)'' |
|||
14. Makna di luar pernyataan (''understeatement)'' |
|||
15. Bahasa golongan tertentu atau jargon |
|||
16. Kolokial (''colloquial)'' |
|||
Sedangkan menurut Sutarno (1988), eufemisme dibagi menjadi 3 kategori : |
|||
1. Kategori baik, digunakan untuk sesuatu yang berhubungan dengan sopan santun. |
|||
2. Kategori buruk, digunakan untuk mempolitisir suatu makna yang sebenarnya atau bersifat politis. |
|||
3. Kategori yang digunakan untuk memanipulasi kenyataan yang sebenarnya. |
|||
== Contoh == |
|||
* Dimana kamar kecilnya? (lebih sopan dibanding "tempat kencing") |
|||
* Akan dilakukan penyesuaian harga bahan bakar. (lebih halus dibanding "kenaikan harga") |
|||
* Bapaknya sudah tidak ada di tengah-tengah mereka. (tidak ada, maksudnya meninggal) |
|||
* Dia mahasiswa abadi di kampus ini. (terlambat dalam menyelesaikan masa studi) |
|||
* Gubernur Angkasa Pura telah dibebastugaskan dari jabatannya. (artinya sudah dipecat) |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{bahasa-stub}} |
{{bahasa-stub}} |
||
<references /> |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 17 Januari 2024 14.12
Eufemisme atau bahasa halus adalah penghalusan makna kata yang dianggap tabu oleh masyarakat. Eufemisme digunakan untuk menggantikan atau menutupi kata dan ungkapan lain yang dianggap tabu, kasar, dan tidak pantas.[1]
Definisi
[sunting | sunting sumber]Menurut KBBI edisi III 2001, eufemisme merupakan ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, dianggap dapat merugikan atau tidak menyenangkan.
Eufemisme digunakan sebagai ungkapan yang dapat menggantikan sesuatu yang dianggap tidak berkenan, untuk menghindari rasa malu, menghindari kata yang dapat membuat orang lain tersinggung. Sehingga dalam berkomunikasi dapat memberi kesan sopan dan dapat menghindari ungkapan yang tidak menyenangkan.[2]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Kata eufemisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu "eu" (bagus) dan "phemoo" (berbicara). Eufemisme berarti berbicara dengan ungkapan yang baik dan sopan.[2]
Contoh
[sunting | sunting sumber]Penggunaan eufemisme dapat dilihat dari kalimat berikut ini:[3]
- Dinas sosial memberi bantuan kepada tunawisma. Kata tunawisma pada kalimat tersebut bermakna gelandangan.
- Peserta upacara mengheningkan cipta mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Kata gugur pada kalimat tersebut bermakna meninggal atau mati.
- Aku tidak menemukan kamar kecil di bagian barat rumah ini. Kata kamar kecil pada kalimat tersebut bermakna toilet.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Priska Meilasari, M. R. Nababan, Djatmika (2016). "Analisis Terjemahan Ungkapan Eufemisme dan Disfemisme Pada Teks Berita Online BBC". Prasasti Journal of Lingustics. 1 (2): 339–340. ISSN 2503-2658.
- ^ a b Bahri, Syamsul (2012). "Eufemisme Bahasa Minangkabau Dialek Pariaman". Jurnal Bahas Unimed (84): 76089. ISSN 0852-8535.
- ^ Saptoyo, Rosy Dewi Arianti (11 November 2020). Nailufar, Nibras Nada, ed. "Contoh Majas Eufemisme". Kompas.com. Diakses tanggal 14 Desember 2020.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]