Lompat ke isi

Adaptasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muro Bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: nl:Adaptatie (biologie)
Pakdhe Wawan (bicara | kontrib)
Memperbaiki kata dan menambahkan pranala internal
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
(106 revisi perantara oleh 74 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Evolusi}}
{{rapikan}}
{{copy edit}}
'''Adaptasi''' adalah cara bagaimana [[organisme]] mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
'''Adaptasi''' adalah cara [[organisme]] dalam mengatasi tekanan [[lingkungan]] sekitarnya untuk bertahan hidup<ref name=":0">{{Cite journal|last=Hafid|first=Harapin|last2=Napirah|first2=A|last3=Sarifu|first3=SM|last4=Rahman|first4=.|last5=Inderawati|first5=.|last6=Nuraini|first6=.|last7=Hasnudi|first7=.|date=2019-01-17|title=Effect of Electrical Stimulation on Physical and Organoleptic Properties of Muscovy Duck Meat|url=http://dx.doi.org/10.14334/jitv.v23i4.1914|journal=Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner|volume=23|issue=4|pages=202|doi=10.14334/jitv.v23i4.1914|issn=2252-696X}}</ref>. Organisme yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh [[air]], [[udara]] dan [[nutrisi]]. Selanjutnya organisme akan mampu mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti [[Suhu|temperatur]] dan [[cahaya]]. [[Organisme]] juga bisa mempertahankan hidup dari musuh alaminya serta [[Reproduksi|bereproduksi]]. Organisme yang bisa beradaptasi akan mampu merespons perubahan yang terjadi di sekitarnya dan bisa bertahan hidup di lingkungan tersebut, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan mengalami kelangkaan [[spesies]] (jenis) bahkan menghadapi [[kepunahan]]<ref name=":1">{{Cite book|last=Parker|first=Sybil, P|date=1984|title=McGraw-Hill Dictionary of Biology|publisher=McGraw-Hill Company|url-status=live}}</ref>.
*memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
*mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
*mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
*bereproduksi.
*merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.


==Jenis adaptasi==
Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Adaptasi terbagi atas tiga jenis, yaitu.
* Adaptasi Morfologi
:Adaptasi Morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap [[lingkungan]] tempat tinggalnya.<ref name=":0" />
:* Contoh adaptasi Morfologi pada [[Manusia]]:
:** Kulit manusia akan menghitam jika berada di tempat panas.
:** Rambut-rambut halus yang berada di kulit manusia akan berdiri jika suhu udara rendah.
:** Rambut manusia akan [[Uban|beruban]] jika sudah lansia.
:* Contoh adaptasi Morfologi pada [[Hewan]]:
:** [[Itik|Bebek]] mempunyai selaput pada kakinya agar memudahkannya mencari makan di tempat yang berair.
:** [[Pelikan|Burung pelikan]] mempunyai [[paruh]] yang berkantung agar bisa membawa makanan untuk anaknya.
:** [[Harimau]] mempunyai [[taring]] agar mudah merobek mangsanya.


* Adaptasi Fisiologi
== Jenis adaptasi ==
:Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh<ref name=":0" />. Adaptasi ini bisa berupa [[enzim]] yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya [[Selulase|enzim selulase]] oleh [[hewan memamah biak]].
Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:
:Adaptasi fisiologi ada yang bersifat reversibel atau dapat kembali ke kondisi awal. Contohnya, jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan yang tinggi. Maka akan terjadi perubahan fisiologi, yaitu meningkatnya jumlah butir-butir [[sel darah merah]] ([[Sel darah merah|eritrosit]]). Namun, jika orang tersebut kembali ke dataran, maka secara perlahan jumlah eritrosit akan turun atau normal seperti semula.<ref name=":1" />.
:* Contoh adaptasi [[Fisiologi]] pada manusia:
:** Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena [[tekanan parsial]] [[oksigen]] di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen.<ref name=":1" />
:** Ukuran [[jantung]] para [[atlet]] rata-rata lebih besar daripada ukuran jantung orang kebanyakan.
:** Saat kita mengeluarkan [[keringat]] ketika kepanasan. Dengan keluarnya keringat, tubuh akan dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh kita
:** Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan [[urine]].
:** [[Mata]] manusia dapat menyesuaikan dengan [[intensitas cahaya]] yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka [[pupil]] kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.
:* Contoh adaptasi Fisiologi pada hewan:
:** Hewan [[ruminansia]], misalnya [[sapi]], [[kambing]], [[kerbau]]. Makanan hewan tersebut adalah [[rumput-rumputan]], di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim [[selulase]], enzim ini berfungsi untuk mencerna [[selulosa]] yang menyusun [[Dinding sel|dinding sel tumbuhan]], dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
:** [[Kucing]], apabila hewan ini berteduh kadar [[metabolisme]] badan kucing tersebut akan direndahkan supaya kadar kehilangan air di dalam badan berkurang.
:** Musang (yang lebih tepatnya lagi adalah: [[sigung]]) juga beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan dengan bau yang sangat busuk dan menyengat untuk melindungi dirinya dari musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya
:** [[Cacing kapal|''Teredo navalis'']], adalah [[moluska]] yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Moluska ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan ''Teredo'' terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulosa yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
:** Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi [[Karnivor|karnivora]] (pemakan daging). [[herbivor]] (pemakan tumbuhan), serta [[Omnivor|omnivora]] (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) [[usus]] dan [[enzim pencernaan]] yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivora.
:** [[Ikan]] yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urine dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung [[Garam (kimia)|garam]]. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urine. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung.
:** Hewan [[unta]] yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.
:** [[Burung hantu]] memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di malam hari
:** [[Anjing laut]] yang memiliki lapisan [[lemak]] yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas tubuh tetap tertahan.
:* Contoh adaptasi Fisiologi pada tumbuhan :
:** Bau yang khas pada [[bunga]] dapat mengundang datangnya [[serangga]] untuk membantu [[penyerbukan]]. Bunga jenis ini menghasilkan [[madu]] atau [[nektar]], dan [[serbuk sari]]<nowiki/>nya mudah melekat.
:** Bunga [[Bromelia Merah]] dan beberapa jenis [[Orchidaceae|Anggrek]] mampu menarik perhatian serangga penghisap madu, terutama [[lebah]]. Bunga ini menghasilkan aroma yang dapat menarik serangga untuk mendekatinya. Aroma bunga merupakan sinyal bagi serangga untuk menentukan bunga yang memiliki kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat serangga menghisap nektar bunga, banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ketika mengunjungi bunga lain, serbuk sari akan jatuh pada kepala putik. Saat itulah penyerbukan terjadi.
:** [[Semak azela]] di [[Jepang]], [[Alang-alang|Ilalang]], dan [[Akasia|Pohon Akasia]], dapat mengeluarkan [[zat]] yang bersifat [[racun]] bagi hewan herbivor. Oleh karena itu, hewan herbivor jadi enggan untuk mendekat, apalagi memakannya. Namun, ternyata zat racun itu juga berdampak pada terhambatnya pertumbuhan, bahkan [[kematian]] pada tumbuhan lain yang ada di sekitarnya. [[Mahoni|Pohon Mahoni]] juga menghasilkan zat racun. Tujuan Pohon [[Mahoni]] mengeluarkan zat racun adalah untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain dalam hal memperoleh Nutrisi dari dalam tanah. Selain itu, dengan tersedianya ruang yang cukup, Pohon Mahoni akan tumbuh lebih cepat dan baik.


*Adaptasi Morfologi
* Adaptasi Tingkah Laku
:adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.
:Adalah adaptasi adalah adaptasi yang berupa perubahan tingkah laku agar sesuai dengan lingkungannya<ref name=":0" />.
:* Contoh adaptasi Tingkah Laku pada Hewan:
:** [[Paus (mamalia)|Paus]] yang sesekali keluar ke permukaan untuk membuang [[karbon dioksida]].
:**[[Bunglon (reptil)|Bunglon]] mengubah warna kulitnya menyerupai warna pada tempat yang dihinggapi.
:**[[Cecak]] yang memutuskan ekornya saat merasa terancam yang disebut dengan istilah [[Autotomi]].


== Referensi ==
*Adaptasi Fisiologi
<references />
:adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh [[hewan memamah biak]].

*Adaptasi Tingkah Laku
:adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
*[[Seleksi alam]]
* [[Seleksi alam]]


{{Biologi nav}}
{{Evolusi}}
{{biologi-stub}}
{{biologi-stub}}


[[Kategori:Evolusi]]
[[Kategori:Evolusi]]

[[ar:تكيف]]
[[bg:Адаптация]]
[[ca:Adaptació]]
[[cs:Adaptace]]
[[da:Adaptation]]
[[de:Evolutionäre Anpassung]]
[[en:Adaptation]]
[[eo:Adaptado]]
[[es:Adaptación biológica]]
[[et:Kohastumus]]
[[fi:Adaptaatio]]
[[fr:Adaptation (biologie)]]
[[he:הסתגלות אבולוציונית]]
[[hu:Adaptáció]]
[[it:Adattamento]]
[[ja:適応]]
[[lt:Adaptacija]]
[[nl:Adaptatie (biologie)]]
[[nn:Tilpassing]]
[[no:Tilpasning]]
[[pl:Adaptacja (biologia)]]
[[pt:Adaptação (biologia)]]
[[ru:Адаптация (биология)]]
[[sh:Adaptacija]]
[[sr:Адаптација]]
[[sv:Adaption (biologisk)]]
[[tg:Адаптатсия]]
[[tr:Adaptasyon]]
[[uk:Адаптація (біологія)]]
[[uz:Moslashish (biologiya)]]
[[zh:適應]]

Revisi per 18 Februari 2024 02.15

Adaptasi adalah cara organisme dalam mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup[1]. Organisme yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara dan nutrisi. Selanjutnya organisme akan mampu mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur dan cahaya. Organisme juga bisa mempertahankan hidup dari musuh alaminya serta bereproduksi. Organisme yang bisa beradaptasi akan mampu merespons perubahan yang terjadi di sekitarnya dan bisa bertahan hidup di lingkungan tersebut, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan mengalami kelangkaan spesies (jenis) bahkan menghadapi kepunahan[2].

Jenis adaptasi

Adaptasi terbagi atas tiga jenis, yaitu.

  • Adaptasi Morfologi
Adaptasi Morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya.[1]
  • Contoh adaptasi Morfologi pada Manusia:
    • Kulit manusia akan menghitam jika berada di tempat panas.
    • Rambut-rambut halus yang berada di kulit manusia akan berdiri jika suhu udara rendah.
    • Rambut manusia akan beruban jika sudah lansia.
  • Contoh adaptasi Morfologi pada Hewan:
    • Bebek mempunyai selaput pada kakinya agar memudahkannya mencari makan di tempat yang berair.
    • Burung pelikan mempunyai paruh yang berkantung agar bisa membawa makanan untuk anaknya.
    • Harimau mempunyai taring agar mudah merobek mangsanya.
  • Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh[1]. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.
Adaptasi fisiologi ada yang bersifat reversibel atau dapat kembali ke kondisi awal. Contohnya, jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan yang tinggi. Maka akan terjadi perubahan fisiologi, yaitu meningkatnya jumlah butir-butir sel darah merah (eritrosit). Namun, jika orang tersebut kembali ke dataran, maka secara perlahan jumlah eritrosit akan turun atau normal seperti semula.[2].
  • Contoh adaptasi Fisiologi pada manusia:
    • Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen.[2]
    • Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar daripada ukuran jantung orang kebanyakan.
    • Saat kita mengeluarkan keringat ketika kepanasan. Dengan keluarnya keringat, tubuh akan dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh kita
    • Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine.
    • Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.
  • Contoh adaptasi Fisiologi pada hewan:
    • Hewan ruminansia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulosa yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
    • Kucing, apabila hewan ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan direndahkan supaya kadar kehilangan air di dalam badan berkurang.
    • Musang (yang lebih tepatnya lagi adalah: sigung) juga beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan dengan bau yang sangat busuk dan menyengat untuk melindungi dirinya dari musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya
    • Teredo navalis, adalah moluska yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Moluska ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulosa yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
    • Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivora (pemakan daging). herbivor (pemakan tumbuhan), serta omnivora (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivora.
    • Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urine dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urine. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung.
    • Hewan unta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.
    • Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di malam hari
    • Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas tubuh tetap tertahan.
  • Contoh adaptasi Fisiologi pada tumbuhan :
    • Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nektar, dan serbuk sarinya mudah melekat.
    • Bunga Bromelia Merah dan beberapa jenis Anggrek mampu menarik perhatian serangga penghisap madu, terutama lebah. Bunga ini menghasilkan aroma yang dapat menarik serangga untuk mendekatinya. Aroma bunga merupakan sinyal bagi serangga untuk menentukan bunga yang memiliki kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat serangga menghisap nektar bunga, banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ketika mengunjungi bunga lain, serbuk sari akan jatuh pada kepala putik. Saat itulah penyerbukan terjadi.
    • Semak azela di Jepang, Ilalang, dan Pohon Akasia, dapat mengeluarkan zat yang bersifat racun bagi hewan herbivor. Oleh karena itu, hewan herbivor jadi enggan untuk mendekat, apalagi memakannya. Namun, ternyata zat racun itu juga berdampak pada terhambatnya pertumbuhan, bahkan kematian pada tumbuhan lain yang ada di sekitarnya. Pohon Mahoni juga menghasilkan zat racun. Tujuan Pohon Mahoni mengeluarkan zat racun adalah untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain dalam hal memperoleh Nutrisi dari dalam tanah. Selain itu, dengan tersedianya ruang yang cukup, Pohon Mahoni akan tumbuh lebih cepat dan baik.
  • Adaptasi Tingkah Laku
Adalah adaptasi adalah adaptasi yang berupa perubahan tingkah laku agar sesuai dengan lingkungannya[1].
  • Contoh adaptasi Tingkah Laku pada Hewan:
    • Paus yang sesekali keluar ke permukaan untuk membuang karbon dioksida.
    • Bunglon mengubah warna kulitnya menyerupai warna pada tempat yang dihinggapi.
    • Cecak yang memutuskan ekornya saat merasa terancam yang disebut dengan istilah Autotomi.

Referensi

  1. ^ a b c d Hafid, Harapin; Napirah, A; Sarifu, SM; Rahman, .; Inderawati, .; Nuraini, .; Hasnudi, . (2019-01-17). "Effect of Electrical Stimulation on Physical and Organoleptic Properties of Muscovy Duck Meat". Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 23 (4): 202. doi:10.14334/jitv.v23i4.1914. ISSN 2252-696X. 
  2. ^ a b c Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 

Lihat pula