Lompat ke isi

Kabupaten Pegunungan Bintang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouche (bicara | kontrib)
belum ada foto
(77 revisi perantara oleh 40 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Dati2
{{Dati2
| nama =Kabupaten Pegunungan Bintang
|settlement_type = [[Kabupaten]]
|nama = Kabupaten Pegunungan Bintang
| propinsi =[[Papua]]
| ibukota =[[Oksibil, Pegunungan Bintang|Oksibil]]
|propinsi = [[Papua Pegunungan]]
|ibukota = [[Oksibil, Pegunungan Bintang|Oksibil]]
| luas =15682
|semboyan = ''Terib Tibo Semo Nirya (Mari Bangkit Membangun Bersama)''
| penduduk =88529
|lambang = Lambang Kabupaten Pegunungan Bintang.webp
| penduduktahun=(2005)
|peta = Lokasi Papua Pegunungan Kabupaten Pegunungan Bintang.svg
| kepadatan =-
| kecamatan =34
|koordinat = -
|dasar hukum = UU Nomor 26 Tahun 2002<ref>{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|last=|first=|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=3 Mei 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| kelurahan =-
|tanggal = 11 Desember 2002
| kodearea =-
|distrik = 34
| semboyan =Derip Trini Yuma Nublitko
|kampung = 277
| lambang =[[Berkas:Lambang kab peg bintang.jpg]]
|kepala daerah = [[Daftar Bupati Pegunungan Bintang|Bupati]]
| peta =-
|nama kepala daerah = [[Spei Yan Bidana]]
| koordinat =-
|wakil kepala daerah = [[Daftar Wakil Bupati Pegunungan Bintang|Wakil Bupati]]
| dau = Rp. 695.877.613.000.-
|nama wakil kepala daerah = Piter Kalakmabin
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
|nama sekretaris daerah =
| web =http://www.pegbintangkab.go.id
|nama ketua DPRD = Denius T. Uopmabin
| dasar hukum =-
| tanggal =-
|luas = 15682,00
|penduduk = 113733
| kepala daerah =[[Bupati]]
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
| nama kepala daerah =Drs. Wellintong L. Wenda
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=21 Januari 2024}}</ref><ref name=PAPUA>{{cite web|url=https://papua.bps.go.id/publication/2018/08/16/3fa9d91a0d61a9b44dff23cd/provinsi-papua-dalam-angka-2018.html|title=Provinsi Papua Dalam Angka 2018|last=|first=|website=|publisher=BPS Papua|accessdate=18 Februari 2019|archive-date=2019-02-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20190219015930/https://papua.bps.go.id/publication/2018/08/16/3fa9d91a0d61a9b44dff23cd/provinsi-papua-dalam-angka-2018.html|dead-url=no}}</ref>
|flora = -
|kepadatan = auto
|fauna = [[Kangguru pohon]]
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 98,19% [[Kekristenan]]
** 69,13% [[Protestan]]
** 29,06% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,95% [[Islam]] |0,86% Kepercayaan<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 48,51 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#ace8d4">&nbsp;rendah&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://papua.bps.go.id/indicator/26/690/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.papua.bps.go.id|accessdate=21 Januari 2024}}</ref>
|kodearea =
|flora =
|fauna = [[Kangguru pohon]]
|dau = Rp 871.113.328.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=3 Mei 2021}}</ref>
|nomor_polisi = '''PA xxxx''' U*
|web = {{URL|http://www.pegbintangkab.go.id/}}
|foto = Kiwirok Pegunungan Bintang Papua.jpg
|caption = Bandar Udara di Kiwirok
}}
}}
'''Kabupaten Pegunungan Bintang''' adalah sebuah kabupaten yang terletak di kawasan [[Pegunungan Tengah]], [[provinsi]] [[Papua Pegunungan]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan negara [[Papua Nugini]]. Nama kabupaten ini diambil dari kata ''Steren Geberte'' yang dalam [[bahasa Belanda]] berarti "Gunung Bintang".<ref>{{Cite web|last=bizlaw|first=Dela Inka Rizki Amalia|title=Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang 2020|url=https://bizlaw.id/read/33532/Pemilihan-Bupati-dan-Wakil-Bupati-Kabupaten-Pegunungan-Bintang-2020|website=www.bizlaw.id|language=id|access-date=2021-12-04|archive-date=2021-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20211204134857/https://bizlaw.id/read/33532/Pemilihan-Bupati-dan-Wakil-Bupati-Kabupaten-Pegunungan-Bintang-2020|dead-url=no}}</ref> Kata ini merujuk kepada kumpulan [[gletser salju]] abadi di [[Puncak Mandala]] yang jika diamati berbentuk seperti [[bintang]]. Secara pembagian adat Papua, Kabupaten Pegunungan Bintang berada di wilayah adat [[La Pago]].<ref>{{Cite web|date=2021-04-21|title=Mee Pago – Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua|url=https://penghubung.papua.go.id/5-wilayah-adat/mee-pago/|website=web.archive.org|access-date=2021-12-04|archive-date=2021-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20210421005547/https://penghubung.papua.go.id/5-wilayah-adat/mee-pago/|dead-url=unfit}}</ref> Kabupaten ini merupakan salah satu dari 62 daerah tertinggal yang ada di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=14 Mei 2020|title=Tak Satu pun Boleh Tercecer di Belakang|url=https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/tak-satu-pun-boleh-tercecer-di-belakang|website=indonesia.go.id|access-date=12 April 2021|archive-date=2021-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210412131544/https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/tak-satu-pun-boleh-tercecer-di-belakang|dead-url=no}}</ref>


Kabupaten ini merupakan salah satu lokasi [[Konflik Papua|konflik bersenjata]] antara [[Tentara Nasional Indonesia]]/[[Kepolisian Republik Indonesia|Kepolisian RI]] dan [[Organisasi Papua Merdeka|Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)]]. Per November 2021 diperkirakan terdapat sekitar 5.000 orang pergi mengungsi untuk menghindari konflik ini.<ref>{{Cite news|date=2021-11-26|title=60 Ribu Warga Papua Mengungsi Akibat Perang OPM Vs TNI-Polri, Ini Daftar Lokasi-lokasinya|url=https://www.suara.com/news/2021/11/26/180838/60-ribu-warga-papua-mengungsi-akibat-perang-opm-vs-tni-polri-ini-daftar-lokasi-lokasinya|work=Suara.com|access-date=2021-12-04|archive-date=2021-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20211204133209/https://www.suara.com/news/2021/11/26/180838/60-ribu-warga-papua-mengungsi-akibat-perang-opm-vs-tni-polri-ini-daftar-lokasi-lokasinya|dead-url=no|first=Agung Sandy|last=Lesmana}}</ref>
'''Kabupaten Pegunungan Bintang''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Papua]], [[Indonesia]]. [[Ibukota]] [[kabupaten]] ini terletak di [[Oksibil, Pegunungan Bintang|Oksibil]].


Kabupaten Pegunungan Bintang menjadi satu-satunya kabupaten di Pegunungan Jayawijaya yang berbatasan langsung dengan Negara [[Papua Nugini]]. 90% wilayahnya terletak di dataran tinggi pegunungan dengan ketinggian 400 s.d. 4.000 meter dpl. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 15.682 km2 yang terbagi menjadi tujuh kecamatan dengan [[Oksibil]] sebagai ibukota kabupaten.
Wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan dengan [[Kabupaten Jayapura]] dan [[Kabupaten Keerom]], [[Papua]] di sebelah utara, [[Kabupaten Boven Digoel]], [[Papua Selatan]] di sebelah selatan, [[Kabupaten Yahukimo]] di sebelah barat dan Negara [[Papua Nugini]] di sebelah timur.
Wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan dengan Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom di sebelah Utara, Kabupaten Boven Digoel di sebelah Selatan, Kabupaten Asmat, dan Kabupaten Yahukimo di sebelah Barat dan Negara Papua Nugini di sebelah Timur. Hampir disetiap distrik terdapat lapangan terbang, tetapi hanya lapangan terbang di Oksibil dan Batom saja yang bisa didarati pesawat Twin Otter.


== Pertanian ==
== Sejarah ==
Kabupaten Pegunungan Bintang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002 tanggal 11 Desember 2002 bersama 13 kabupaten lainnya di Provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki kondisi geografis yang khas, di mana sebagian besar wilayahnya pegunungan terutama di bagian barat, penduduk bermukim di lereng gunung yang terjal dan lembah-lembah kecil dalam kelompok-kelompok kecil, terpencar dan terisolir; dataran rendah hanya terdapat di bagian utara dan selatan dengan tingkat aksesibilitas wilayah yang sangat rendah, sehingga sulit dijangkau bila dibandingkan dengan wilayah lainnya di tanah Papua.
[[Berkas:Oksibil Airport.jpg|thumb|250px|Oksibil Airport]]
[[Berkas:Kabupaten Pegunungan Bintang.png|thumb|250px|Peta Kabupaten Pegunungan Bintang]]
Pertanian tanaman pangan menjadi kegiatan utama penduduk kabupaten yang dihuni oleh Suku Ngalum ini. Sama dengan suku-suku lain di Papua, Suku Ngalum yang sebagian besar hidup di dataran tinggi ini mengkonsumsi umbi-umbian sebagai makanan pokok. Belum adanya usaha untuk mengolah hasil umbi-umbian menjadi komoditas perdagangan membuka potensi peluang usaha di sektor industri pengolahan. Tanaman umbi-umbian bisa dijadikan unggulan pertanian tanaman pangan mengingat produksi tanaman ini cukup banyak dan bisa digunakan oleh semua masyarakat.


Hingga saat ini seluruh pelayanan di wilayah ini hanya dilakukan dengan transportasi udara, menggunakan pesawat kecil jenis Cessna, Pilatus, Twin Otter, Cassa dan itupun sangat tergantung pada perubahan cuaca yang sering berkabut. Keterbatasan transportasi udara dengan biaya angkutan yang cukup tinggi menyebabkan harga barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan (terutama bahan import) menjadi sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Tingginya tingkat kemahalan harga barang juga disebabkan karena hampir semua barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan didatangkan dari Jayapura menggunakan transportasi udara dengan biaya angkutan barang mulai Rp. 18.500,- per kilogram dan tarif angkutan penumpang mulai Rp. 1.200.000,- per orang.
Tanaman perkebunan yang bisa dikembangkan adalah kopi. Kopi yang spesifik ditanam di daerah ini adalah jenis [[kopi bio]], yang terkenal dengan aromanya yang lebih tajam daripada kopi arabika. Di beberapa negara Eropa, permintaan kopi bio cukup tinggi dan ini merupakan peluang untuk mengembangkan perkebunan kopi bio.


==Pemekaran Daerah ==
== Geografi ==
=== Letak, luas dan batas Wilayah ===
[[Berkas:9417 2012Peta Infrastruktur Kabupaten Pegunungan Bintang (2012).gif|thumb|250px|Peta Infrastruktur Kabupaten Pegunungan Bintang (2012)]]
Secara geografis Kabupaten Pegunungan Bintang terletak di antara 14005’00’’ – 14100’00’’ Bujur Timur dan 304’00’’ – 520’00’’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 15.683 9km². Kabupaten ini terbagi ke dalam 34 (tiga puluh empat) distrik dan 277 desa/kampung. Secara administratif batas-batasnya meliputi:
=== Kabupaten Ketengban ===
* Sebelah utara berbatasan dengan [[Kabupaten Keerom]],
Distrik yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi<ref name="Kabupaten Ketengban">[http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/k2-information/halaman-utama/item/2495-6-kabupaten-baru-disahkan-tahun-ini 6 Kabupaten Baru Disahkan Tahun ini] bintangpapua.com</ref> :
* Sebelah selatan berbatasan dengan [[Kabupaten Boven Digoel]],
# [[Okbab, Pegunungan Bintang|Okbab]]
* Sebelah timur berbatasan dengan Negara tetangga [[Papua New Guinea]] (PNG), dan
# [[Bime, Pegunungan Bintang|Bime]]
* Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo.
# [[Eipumek, Pegunungan Bintang|Eipumek]]
# [[Pamek, Pegunungan Bintang|Pamek]]
# [[Borme, Pegunungan Bintang|Borme]]
# [[Batani, Pegunungan Bintang|Batani]]
# [[Weime, Pegunungan Bintang|Weime]]
# [[Nongme, Pegunungan Bintang|Nongme]]
# [[Aboy, Pegunungan Bintang|Aboy]]
# [[Teiraplu, Pegunungan Bintang|Teiraplu]] (Ibukota)
# [[Terpones, Pegunungan Bintang|Terpones]]
# [[Mukrim, Pegunungan Bintang|Mukrim]]
# [[Moi, Pegunungan Bintang|Moi]]
# [[Batom, Pegunungan Bintang|Batom]]


Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan bagian dari zone tropis lembap. Umumnya iklim cenderung panas, basah (lembap) dengan curah hujan yang bervariasi antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Curah hujan pada umumnya antara 2.000 – 3.000 mm/th. Suhu udara minimum adalah ± 19,20C dan suhu maksimum adalah 31,90C. Kelembaban udara cukup tinggi, terutama disebabkan karena angin yang bertiup berasal dari pegunungan.


== Pemerintahan ==
==Infrastriktur (Fasilitas umum)==
=== Daftar Bupati ===
Seluruh wilayah Pegunungan Bintang sangat terisoler. Akses antar distrik dan antar kabupaten Pegunugan BIntang dengan kabupaten tetangga dan Provinsi hanya mengandalkan transportasi udara/pesawat dengan biaya relatif mahal/tinggi.
{{utama|Daftar Bupati Pegunungan Bintang}}
{{:Daftar Bupati Pegunungan Bintang}}


=== Dewan Perwakilan ===
Terdapat enam lapangan terbang yang dapat didarati pesawat Cessna dan Twin otter, dibangun oleh Gereja Khatolik dan gereja Protestan (GIDI) sejak tahun 1958. Lapangan terbang tersebut meliputi lapangan terbang Oksibil,Batom, yang dapat didarati Twin Otter, sementara lapangan terbang lainnya hanya bisa didarati pesawat cessna. Pada Tahun Anggaran 2004, melalui dana Otsus yang dikelola Oleh Dinas Perhubungan Provinsi telah melaksanakan peningkatan lapisan penetrase sepanjang 100 M pada Lapangan Terbang Oksibil dan Batom serta rehabilitasi RW Lapangan Terbang Kiwirok dan pada tahun anggaran 2005 telah dilakukan peningkatan areal parker pada lapangan terbang Oksibil.
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang}}


=== Kecamatan/Distrik ===
Diharapkan adanya suatu rencana pembangunan lapangan terbang yang berukuran besar di daerah Teraplu Distrik Aboy dengan kapasitas Foker 100. Hal ini apabila terealisasi, maka Lapangan Terbang dimaksud sebagai lapter alternatif dalam rangka menunjang kegiatan transportasi bagi wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, juga sebagai moda transportasi/terminal guna melayani distrik-distrik.
{{utama|Daftar distrik, kelurahan, dan kampung di Kabupaten Pegunungan Bintang}}
{{:Daftar distrik, kelurahan, dan kampung di Kabupaten Pegunungan Bintang}}


== Penduduk ==
Kondisi jalan yang ada masih berupa jalan tanah, baik jalan dalam kota kabupaten maupun jalan antardistrik. Khusus untuk jalan antar distrik dalam keadaan rusak bahkan sebagian sudah tertutup hutan dan semak belukar.
Jumlah penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang pada tahun [[2022]] sebesar 112.251 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,00% dan tingkat kepadatan sebanyak 7,15 jiwa per km². Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki adalah 60.450 jiwa (54,16%) dan penduduk perempuan adalah 51.801 jiwa (45,84%).<ref name="DUKCAPIL"/>
===Listrik===

Listrik yang ada hanya di ibukota kabupaten dan distrik dengan tingkat pelayanan yang terbatas. Sumber listrik yang ada baru berupa diesel, solar sel dan aki dengan kapasitas dan tingkat penggunaan yang terbatas. Sumber listrik tersebut umumnya di miliki oleh pemerintah/kepala distrik dan missi/gereja.
Jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibanding dengan jumlah penduduk perempuan dengan sex ratio sebesar 109,52. Dilihat dari struktur umur, penduduk di Kabupaten Pegunungan Bintang dikategorikan sebagai penduduk muda yaitu penduduk yang berusia 0-30 tahun yaitu berjumlah 66.666 jiwa dengan persentasi terbesar terdapat pada kelompok 0-14 tahun yaitu sebesar 36.089 jiwa atau 34,07%, dan umur 15-49 tahun yaitu usia produktif berjumlah 62.164 jiwa (58,70 %).
===Air Bersih===

Pelayanan air bersih sampai saat ini belum ada dan merupakan satu masalah pokok. Untuk pemenuhani kebutuhan air bersih dilakukan sendiri oleh masyarakat dengan cara menampung air hujan, air sumur dan air sungai/kali dengan tingkat sterilisasi sangat rendah karena air pegunungan banyak mengandung zat kapur . Pada Tahun Anggaran 2004, telah dibangun satu unit intec dan Resefoir guna melayani kebutuhan air bersih di Ibukota Oksibil, tahun 2005 terbangun jaringan pipa primer sepanjang 5.300 yang dilaksanakan pemerintah Provinsi dan Kabupaten, namun saluran sekunder dan jaringan tersier belum terpasang
== Pendidikan ==
===Komunikasi dan Informasi===
Penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Pegunungan Bintang banyak pengalami kendala baik geografis, ketersediaan tenaga guru dan sarana pendukung. Kendala utama dalam pembangunan pendidikan adalah letak geografis dan topografis yang sangat berat dan sulit cukup mempengaruhi pelayanan pendidikan di daerah ini.
Komunikasi antarwilayah distrik dan dengan wilayah luar kabupaten selama ini menggunakan Single side Band (SSB) milik Departemen Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Misionaris. Informasi disampaikan melalui siaran RRI Wamena dan RRI Jayapura. Disamping itu juga ada beberapa buah TV milik petugas pemerintah dan misionaris yang menggunakan antena parabola. Penggunaan HP satelit untuk komunikasi keluar kabupaten hanya terbatas pada beberapa petugas pemerintah. Di kota Oksibil dan beberapa distrik khususnya 6 distrik induk telah terpasang telepon pasti yang saat digunakan selain petugas distrik juga masyarakat. Melalui program 100 hari Pemerintahan SBY dan YK memberikan perangkat jaringan telepon seluler, sehingga mempermudah komunikasi bagi pegawai yang bertugas di Oksibil maupun masyarakat setempat.

== Kesehatan ==
Tahun 2018 jumlah rumah sakit di Kabupaten Pegunungan Bintang sebanyak 1 unit, Puskesmas Perawatan 4 unit, Puskesmas Non Perawatan 25 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 14 unit, Posyandu 226 unit, Gudang Farmasi 1 unit dan 1 apotek yang semuanya merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang.

== Pertanian ==
Pertanian tanaman pangan menjadi kegiatan utama penduduk. Kabupaten ini mayoritas dihuni oleh suku asli/lokal Papua dengan mayoritas 7 suku besar yaitu Ngalum, Ketengban, Murop, Lepki, Arintap, Kimki dan Yefta. Sama dengan suku-suku lain di Papua, sebagian besar masyarakat lokal yang hidup di dataran tinggi ini mengkonsumsi umbi-umbian sebagai makanan pokok. Belum adanya usaha untuk mengolah hasil umbi-umbian menjadi komoditas perdagangan membuka potensi peluang usaha di sektor industri pengolahan. Tanaman umbi-umbian bisa dijadikan unggulan pertanian tanaman pangan mengingat produksi tanaman ini cukup banyak dan bisa digunakan oleh semua masyarakat.

Tanaman perkebunan yang bisa dikembangkan adalah kopi dan kakao. Kopi yang spesifik ditanam di daerah ini adalah jenis [[kopi bio]], yang terkenal dengan aromanya yang lebih tajam daripada kopi arabika. Di beberapa negara Eropa, permintaan kopi bio cukup tinggi dan ini merupakan peluang untuk mengembangkan perkebunan kopi bio.

== Infrastruktur ==
Dengan kondisi wilayah yang terisolasi tanpa akses jalan penghubung kabupaten ini dengan kabupaten lainnya, maka pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan menjadi fokus pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dan untuk mengatasi tingginya biaya ekonomi yang harus ditanggung masyarakat akibat terbatasnya sarana dan prasarana transportasi. Akses masuk keluar wilayah ini masih mengandalkan moda transportasi udara, yang mana hanya dapat dilakukan dengan pesawat yang bermesin baling-baling seperti jenis pesawat ATR 42 dan ATR 72 milik maskapai Trigana Air, jenis Caravan dan Pilatus milik maskapai AMA, MAF, YAJASI, Dimonim, AviaStar, serta jenis pesawat bermesin baling-baling lain yang berkapasitas sedang ke bawah.

Bandara Oksibil yang merupakan bandara di ibukota kabupaten telah dikembangkan mencapai panjang 1.200m yang dilengkapi dengan apron, peralatan navigasi dan ruang tunggu. Lapangan terbang/Lapter skala kecil, telah dibangun dan ditingkatkan bandara perintis sebanyak 79 buah yang tersebar di 34 kecamatan/distrik yang lebih difokuskan pada akses antar distrik guna membuka keterisolasian.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}
*[http://www.panoramio.com/photo/104093896 Image:Solar-cell array 300kWp Oksibil ]
*[http://www.panoramio.com/photo/104094565 Image:Oksibil city seen from Gunung Botak ]


== Pranala luar ==
* [http://www.panoramio.com/photo/104093896 Image:Solar-cell array 300kWp Oksibil ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402185819/http://www.panoramio.com/photo/104093896 |date=2015-04-02 }}
* [http://www.panoramio.com/photo/104094565 Image:Oksibil city seen from Gunung Botak ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402235634/http://www.panoramio.com/photo/104094565 |date=2015-04-02 }}
{{Kabupaten Pegunungan Bintang}}
{{Kabupaten Pegunungan Bintang}}
{{Papua}}
{{Papua Pegunungan}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Indo-geo-stub}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Kabupaten di Papua|Pegunungan Bintang]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Pegunungan Bintang]]
[[Kategori:Kabupaten Pegunungan Bintang| ]]
[[Kategori:Kabupaten Pegunungan Bintang| ]]
[[Kategori:Papua Pegunungan| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Papua Pegunungan|Pegunungan Bintang]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Pegunungan Bintang]]

{{Indo-geo-stub}}

Revisi per 14 April 2024 05.31

Kabupaten Pegunungan Bintang
Daerah tingkat II
Bandar Udara di Kiwirok
Bandar Udara di Kiwirok
Lambang resmi Kabupaten Pegunungan Bintang
Peta
Peta
Kabupaten Pegunungan Bintang di Maluku dan Papua
Kabupaten Pegunungan Bintang
Kabupaten Pegunungan Bintang
Peta
Kabupaten Pegunungan Bintang di Indonesia
Kabupaten Pegunungan Bintang
Kabupaten Pegunungan Bintang
Kabupaten Pegunungan Bintang (Indonesia)
Koordinat: 4°31′18″S 140°17′43″E / 4.52167°S 140.29541°E / -4.52167; 140.29541
Negara Indonesia
ProvinsiPapua Pegunungan
Tanggal berdiri11 Desember 2002
Dasar hukumUU Nomor 26 Tahun 2002[1]
Ibu kotaOksibil
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Distrik: 34
  • Kampung: 277
Pemerintahan
 • BupatiSpei Yan Bidana
 • Wakil BupatiPiter Kalakmabin
 • Ketua DPRDDenius T. Uopmabin
Luas
 • Total15.682,00 km2 (6,054,85 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[2][3]
 • Total113.733
 • Kepadatan7,3/km2 (19/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 0,95% Islam
  • 0,86% Kepercayaan[2]
 • IPMKenaikan 48,51 (2023)
 rendah [4]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
9417 Edit nilai pada Wikidata
Pelat kendaraanPA xxxx U*
Kode Kemendagri95.02 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 871.113.328.000,- (2020)
Semboyan daerahTerib Tibo Semo Nirya (Mari Bangkit Membangun Bersama)
Fauna resmiKangguru pohon
Situs webwww.pegbintangkab.go.id

Kabupaten Pegunungan Bintang adalah sebuah kabupaten yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah, provinsi Papua Pegunungan, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. Nama kabupaten ini diambil dari kata Steren Geberte yang dalam bahasa Belanda berarti "Gunung Bintang".[5] Kata ini merujuk kepada kumpulan gletser salju abadi di Puncak Mandala yang jika diamati berbentuk seperti bintang. Secara pembagian adat Papua, Kabupaten Pegunungan Bintang berada di wilayah adat La Pago.[6] Kabupaten ini merupakan salah satu dari 62 daerah tertinggal yang ada di Indonesia.[7]

Kabupaten ini merupakan salah satu lokasi konflik bersenjata antara Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian RI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Per November 2021 diperkirakan terdapat sekitar 5.000 orang pergi mengungsi untuk menghindari konflik ini.[8]

Wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan dengan Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom, Papua di sebelah utara, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan di sebelah selatan, Kabupaten Yahukimo di sebelah barat dan Negara Papua Nugini di sebelah timur.

Sejarah

Kabupaten Pegunungan Bintang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002 tanggal 11 Desember 2002 bersama 13 kabupaten lainnya di Provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki kondisi geografis yang khas, di mana sebagian besar wilayahnya pegunungan terutama di bagian barat, penduduk bermukim di lereng gunung yang terjal dan lembah-lembah kecil dalam kelompok-kelompok kecil, terpencar dan terisolir; dataran rendah hanya terdapat di bagian utara dan selatan dengan tingkat aksesibilitas wilayah yang sangat rendah, sehingga sulit dijangkau bila dibandingkan dengan wilayah lainnya di tanah Papua.

Hingga saat ini seluruh pelayanan di wilayah ini hanya dilakukan dengan transportasi udara, menggunakan pesawat kecil jenis Cessna, Pilatus, Twin Otter, Cassa dan itupun sangat tergantung pada perubahan cuaca yang sering berkabut. Keterbatasan transportasi udara dengan biaya angkutan yang cukup tinggi menyebabkan harga barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan (terutama bahan import) menjadi sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Tingginya tingkat kemahalan harga barang juga disebabkan karena hampir semua barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan didatangkan dari Jayapura menggunakan transportasi udara dengan biaya angkutan barang mulai Rp. 18.500,- per kilogram dan tarif angkutan penumpang mulai Rp. 1.200.000,- per orang.

Geografi

Letak, luas dan batas Wilayah

Secara geografis Kabupaten Pegunungan Bintang terletak di antara 14005’00’’ – 14100’00’’ Bujur Timur dan 304’00’’ – 520’00’’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 15.683 9km². Kabupaten ini terbagi ke dalam 34 (tiga puluh empat) distrik dan 277 desa/kampung. Secara administratif batas-batasnya meliputi:

Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan bagian dari zone tropis lembap. Umumnya iklim cenderung panas, basah (lembap) dengan curah hujan yang bervariasi antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Curah hujan pada umumnya antara 2.000 – 3.000 mm/th. Suhu udara minimum adalah ± 19,20C dan suhu maksimum adalah 31,90C. Kelembaban udara cukup tinggi, terutama disebabkan karena angin yang bertiup berasal dari pegunungan.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Bupati
1
Wellington Lod Wenda
2005
2010
1
[9]
Theodorus Sitokdana
2010
2015
2
[10]
Yakobus Wayam
2
Costan Oktemka
17 Februari 2016
17 Februari 2021
3
[11]
Decky Deal
3
Spei Yan Bidana, ST, M.Si
3 Maret 2021
Petahana
4
[12]
Piter Kalakmabin, A.Md


Dewan Perwakilan

DPRD Pegubin beranggotakan 25 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Pegubin yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 5 November 2019 untuk masa jabatan periode 2019-2024 oleh Ketua Pengadilan Negeri Wamena, Yasid, S.H., M.H., di Gedung DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang.[13][14] Komposisi anggota DPRD Pegubin periode 2019-2024 terdiri dari 9 partai politik dimana Partai Demokrat dan Partai NasDem adalah partai politik pemilik kursi terbanyak setelah masing-masing berhasil meraih 6 kursi.

Kecamatan/Distrik

Kabupaten Pegunungan Bintang terdiri atas 34 distrik dan 277 kampung dengan luas wilayah 15.683 km² dan jumlah penduduk 73.473 jiwa (2017). Kode Wilayah untuk Kabupaten Pegunungan Bintang adalah 95.02[15][16][17]

Kode Wilayah Nama Distrik Ibu kota Jumlah Kampung Daftar
95.02.01 Oksibil Mabilabol 8
95.02.02 Kiwirok Polobakon 12
95.02.03 Okbibab Abmisibil 8
95.02.04 Iwur Iwur 10
95.02.05 Batom Batom 11
95.02.06 Borme Borme 13
95.02.07 Kiwirok Timur Okyop 9
95.02.08 Aboy Aboy 7
95.02.09 Pepera Pepera 7
95.02.10 Bime Bime 10
95.02.11 Alemsom Alemsom 12
95.02.12 Okbape Bape 6
95.02.13 Kalomdol Kalomdol 5
95.02.14 Oksop Oksop 5
95.02.15 Serambakon Wanbakon 8
95.02.16 Ok Aom Bulangkop 6
95.02.17 Kawor Arintap 7
95.02.18 Awinbon Awinbon 5
95.02.19 Tarup Tarup 7
95.02.20 Okhika Okelwel 4
95.02.21 Oksamol Tinibil 12
95.02.22 Oklip Oklip 7
95.02.23 Okbemtau Okngam 9
95.02.24 Oksebang Kubiphkop 4
95.02.25 Okbab Borban 12
95.02.26 Batani Batani 7
95.02.27 Weime Weime 9
95.02.28 Murkim Bias 4
95.02.29 Mofinop Mot 5
95.02.30 Jetfa Jetfa 6
95.02.31 Teiraplu Teiraplu 10
95.02.32 Eipumek Eipumek 14
95.02.33 Pamek Pamek 11
95.02.34 Nongme Nongme 7
Total 91


Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang pada tahun 2022 sebesar 112.251 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,00% dan tingkat kepadatan sebanyak 7,15 jiwa per km². Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki adalah 60.450 jiwa (54,16%) dan penduduk perempuan adalah 51.801 jiwa (45,84%).[2]

Jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibanding dengan jumlah penduduk perempuan dengan sex ratio sebesar 109,52. Dilihat dari struktur umur, penduduk di Kabupaten Pegunungan Bintang dikategorikan sebagai penduduk muda yaitu penduduk yang berusia 0-30 tahun yaitu berjumlah 66.666 jiwa dengan persentasi terbesar terdapat pada kelompok 0-14 tahun yaitu sebesar 36.089 jiwa atau 34,07%, dan umur 15-49 tahun yaitu usia produktif berjumlah 62.164 jiwa (58,70 %).

Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Pegunungan Bintang banyak pengalami kendala baik geografis, ketersediaan tenaga guru dan sarana pendukung. Kendala utama dalam pembangunan pendidikan adalah letak geografis dan topografis yang sangat berat dan sulit cukup mempengaruhi pelayanan pendidikan di daerah ini.

Kesehatan

Tahun 2018 jumlah rumah sakit di Kabupaten Pegunungan Bintang sebanyak 1 unit, Puskesmas Perawatan 4 unit, Puskesmas Non Perawatan 25 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 14 unit, Posyandu 226 unit, Gudang Farmasi 1 unit dan 1 apotek yang semuanya merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang.

Pertanian

Pertanian tanaman pangan menjadi kegiatan utama penduduk. Kabupaten ini mayoritas dihuni oleh suku asli/lokal Papua dengan mayoritas 7 suku besar yaitu Ngalum, Ketengban, Murop, Lepki, Arintap, Kimki dan Yefta. Sama dengan suku-suku lain di Papua, sebagian besar masyarakat lokal yang hidup di dataran tinggi ini mengkonsumsi umbi-umbian sebagai makanan pokok. Belum adanya usaha untuk mengolah hasil umbi-umbian menjadi komoditas perdagangan membuka potensi peluang usaha di sektor industri pengolahan. Tanaman umbi-umbian bisa dijadikan unggulan pertanian tanaman pangan mengingat produksi tanaman ini cukup banyak dan bisa digunakan oleh semua masyarakat.

Tanaman perkebunan yang bisa dikembangkan adalah kopi dan kakao. Kopi yang spesifik ditanam di daerah ini adalah jenis kopi bio, yang terkenal dengan aromanya yang lebih tajam daripada kopi arabika. Di beberapa negara Eropa, permintaan kopi bio cukup tinggi dan ini merupakan peluang untuk mengembangkan perkebunan kopi bio.

Infrastruktur

Dengan kondisi wilayah yang terisolasi tanpa akses jalan penghubung kabupaten ini dengan kabupaten lainnya, maka pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan menjadi fokus pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dan untuk mengatasi tingginya biaya ekonomi yang harus ditanggung masyarakat akibat terbatasnya sarana dan prasarana transportasi. Akses masuk keluar wilayah ini masih mengandalkan moda transportasi udara, yang mana hanya dapat dilakukan dengan pesawat yang bermesin baling-baling seperti jenis pesawat ATR 42 dan ATR 72 milik maskapai Trigana Air, jenis Caravan dan Pilatus milik maskapai AMA, MAF, YAJASI, Dimonim, AviaStar, serta jenis pesawat bermesin baling-baling lain yang berkapasitas sedang ke bawah.

Bandara Oksibil yang merupakan bandara di ibukota kabupaten telah dikembangkan mencapai panjang 1.200m yang dilengkapi dengan apron, peralatan navigasi dan ruang tunggu. Lapangan terbang/Lapter skala kecil, telah dibangun dan ditingkatkan bandara perintis sebanyak 79 buah yang tersebar di 34 kecamatan/distrik yang lebih difokuskan pada akses antar distrik guna membuka keterisolasian.

Referensi

  1. ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 3 Mei 2021. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 21 Januari 2024. 
  3. ^ "Provinsi Papua Dalam Angka 2018". BPS Papua. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-19. Diakses tanggal 18 Februari 2019. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.papua.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Januari 2024. 
  5. ^ bizlaw, Dela Inka Rizki Amalia. "Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang 2020". www.bizlaw.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-04. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  6. ^ "Mee Pago – Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua". web.archive.org. 2021-04-21. Archived from the original on 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  7. ^ Administrator (14 Mei 2020). "Tak Satu pun Boleh Tercecer di Belakang". indonesia.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-12. Diakses tanggal 12 April 2021. 
  8. ^ Lesmana, Agung Sandy (2021-11-26). "60 Ribu Warga Papua Mengungsi Akibat Perang OPM Vs TNI-Polri, Ini Daftar Lokasi-lokasinya". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-04. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  9. ^ "Daftar Riwayat Hidup Calon Anggota DPR RI 2014-2019: Theodorus Sitokdana" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. 10 Mei 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-02-02. Diakses tanggal 2 Februari 2019. 
  10. ^ "KPK: Pengumuman Harta Kekayaan Penyelenggara Negara" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. 18 Sepember 2019. Diakses tanggal 2 Februari 2019.  [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Janur, Katharina (17 Februari 2016). "Lantik 6 Bupati, Gubernur Papua Ucapkan Selamat Bergabung". Liputan 6. Diakses tanggal 31 Januari 2019. 
  12. ^ "Bupati Keerom, Merauke, Asmat dan Pegubin, Resmi Dilantik". www.papuatimes.co.id. Diakses tanggal 3 Mei 2021. 
  13. ^ "Kumpulan Orang Pilihan yang Berakhlak Mulia dan Berintegritas". ceposonline.com. 05-11-2019. Diakses tanggal 04-01-2020. 
  14. ^ "25 ANGGOTA DPRD PEGUBIN DILANTIK". tabloidnusantara.com. 12-11-2019. Diakses tanggal 04-01-2020.  [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 
  16. ^ "Statistik Potensi Desa Propinsi Papua 2018". BPS Provinsi Papua. Diakses tanggal 27 Februari 2019. 
  17. ^ "Kabupaten Pegunungan Bintang Dalam Angka 2018". BPS Kabupaten Pegunungan Bintang. Diakses tanggal 7 Maret 2019. 

Pranala luar