Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 17: Baris 17:
|history=Dibangun tahun 1996-1998, dan berlanjut sejak 2014-sekarang
|history=Dibangun tahun 1996-1998, dan berlanjut sejak 2014-sekarang
|junction=
|junction=
|maint=PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)
|maint=PT [[Kresna Kusuma Dyandra Marga]] (KKDM)
|system=
|system=
|ahn=
|ahn=
|terminus_a={{rute|T|13|2}} [[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]]
|terminus_a={{rute|T|13|2}} [[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]]
|terminus_b={{rute|T|12|1}} {{rute|T|13|7}} [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]]}}
|terminus_b={{rute|T|12|1}} {{rute|T|13|7}} [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]]}}
'''Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu''' atau '''Jalan Tol''' '''Becakayu''' adalah [[jalan tol]] berkonstruksi layang yang dibangun di atas sungai [[Kalimalang]] di [[Kota Administrasi Jakarta Timur]], [[Kota Bekasi]], dan [[Kabupaten Bekasi]] untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun [[1996]] oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat [[Krisis moneter 1998|krisis moneter]] yang melanda. Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp 449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Investor dan pengelola Tol Becakayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari [[PT Waskita Karya]] ([[Persero]]) [[Perusahaan terbuka|Tbk]] yang memegang 98,97 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
'''Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu''' atau biasa disingkat menjadi '''Jalan Tol''' '''Becakayu''' adalah sebuah [[jalan tol]] berkonstruksi layang yang dibangun di tepi [[Kali Malang]] di [[Kota Administrasi Jakarta Timur]], [[Kota Bekasi]], dan [[Kabupaten Bekasi]] untuk mengurai kemacetan di sekitar Kali Malang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun [[1996]] oleh PT [[Kresna Kusuma Dyandra Marga]], tetapi terhenti dua tahun kemudian akibat [[Krisis moneter 1998|krisis moneter]] yang melanda. Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp7,2 triliun, biaya konstruksi Rp4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Investor dan pengelola Tol Becakayu adalah PT [[Waskita Toll Road]], anak usaha dari [[PT Waskita Karya]] ([[Persero]]) [[Perusahaan terbuka|Tbk]] yang memegang 98,97 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.


Pada [[3 November]] [[2017]], Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan Seksi IB dan IC Tol Becakayu ruas [[Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur|Cipinang Melayu]]-[[Jakasampurna, Bekasi Barat, Bekasi|Jakasampurna]] bersama dengan Gubernur DKI Jakarta [[Anies Baswedan]] dan Wakil Gubernur Jawa Barat [[Deddy Mizwar]].<ref>{{cite news|url=http://properti.kompas.com/read/2017/11/03/083500921/setelah-diresmikan-jokowi-tol-becakayu-akan-dibuka-secara-gratis|title=Setelah Diresmikan Jokowi, Tol Becakayu akan Dibuka secara Gratis|author=Dani Prabowo|publisher=[[Kompas.com]]|date=3 November 2017|accessdate=4 November 2017}}</ref> Setelah peresmiannya, tol ini tidak dikenakan tarif selama 2 pekan, setelah masa gratis tersebut berakhir ruas tol tersebut dikenakan tarif Rp14.000,00 untuk Golongan I.<ref>{{cite news|url=http://properti.kompas.com/read/2017/11/03/103000721/tol-becakayu-gratis-sampai-2-minggu-ke-depan|title=Tol Becakayu Gratis sampai 2 Minggu ke Depan|author=Arimbi Ramadhiani|publisher=[[Kompas.com]]|date=3 November 2017|accessdate=4 November 2017}}</ref><ref>{{cite news|url=http://properti.kompas.com/read/2017/11/03/162958721/basuki-teken-tarif-tol-becakayu-rp-14000|title=Basuki Teken Tarif Tol Becakayu Rp 14.000|author=Arimbi Ramadhiani|publisher=[[Kompas.com]]|date=3 November 2017|accessdate=4 November 2017}}</ref> Pada tanggal 13 Maret 2021, Seksi 1A yang terkoneksi dengan [[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]] sekaligus beroperasinya Gerbang Tol Pisangan. Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan, pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Tol Becakayu, akan dilanjutkan hingga ke wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.
Pada 3 November 2017, Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan Seksi IB dan IC Tol Becakayu ruas [[Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur|Cipinang Melayu]]-[[Jakasampurna, Bekasi Barat, Bekasi|Jakasampurna]] bersama dengan Gubernur DKI Jakarta [[Anies Baswedan]] dan Wakil Gubernur Jawa Barat [[Deddy Mizwar]].<ref>{{cite news|url=http://properti.kompas.com/read/2017/11/03/083500921/setelah-diresmikan-jokowi-tol-becakayu-akan-dibuka-secara-gratis|title=Setelah Diresmikan Jokowi, Tol Becakayu akan Dibuka secara Gratis|author=Dani Prabowo|publisher=[[Kompas.com]]|date=3 November 2017|accessdate=4 November 2017}}</ref> Setelah peresmiannya, tol ini tidak dikenakan tarif selama 2 pekan, setelah masa gratis tersebut berakhir ruas tol tersebut dikenakan tarif Rp14.000 untuk Golongan I.<ref>{{cite news|url=http://properti.kompas.com/read/2017/11/03/103000721/tol-becakayu-gratis-sampai-2-minggu-ke-depan|title=Tol Becakayu Gratis sampai 2 Minggu ke Depan|author=Arimbi Ramadhiani|publisher=[[Kompas.com]]|date=3 November 2017|accessdate=4 November 2017}}</ref><ref>{{cite news|url=http://properti.kompas.com/read/2017/11/03/162958721/basuki-teken-tarif-tol-becakayu-rp-14000|title=Basuki Teken Tarif Tol Becakayu Rp 14.000|author=Arimbi Ramadhiani|publisher=[[Kompas.com]]|date=3 November 2017|accessdate=4 November 2017}}</ref> Pada tanggal 13 Maret 2021, Seksi 1A yang terkoneksi dengan [[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]] sekaligus beroperasinya Gerbang Tol Pisangan. Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan, pembangunan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu atau Tol Becakayu, akan dilanjutkan hingga ke wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.


== Sejarah ==
Dalam Rapat Koordinasi Jalan Tol Becakayu di Gedung Bina Graha Istana Kepresidenan hari ini, Kamis 20 Mei 2021, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta menjelaskan bahwa ruas tol ini akan beroperasi pada 2024. Setelah mendapat komitmen dari PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku badan usaha jalan tol.
[[Berkas:Kalimalang.jpg|thumb|left|Jalan Tol Becakayu (kanan) berdiri melintasi [[Kali Malang|Saluran Irigasi Tarum Barat]] (Kalimalang), dibangun untuk mengurangi kepadatan di ruas [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]] (kiri).]]
Jalan tol Becakayu digagas pertama kali pada [[Orde baru|masa pemerintahan]] [[Soeharto|Presiden Republik Indonesia Soeharto]] pada tahun [[1995]], untuk mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Pada 1996, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang merupakan patungan empat perusahaan yang menjadi investor jalan tol Becakayu mendapatkan hak pengelolaan ruas tol ini.<ref>{{cite web |author=detikfinance |title=Sempat Mangkrak 16 Tahun, Ini Sejarah Tol Becakayu Penghubung Bekasi-Jakarta |url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2969718/sempat-mangkrak-16-tahun-ini-sejarah-tol-becakayu-penghubung-bekasi-jakarta |website=Detik.com |accessdate=29 Desember 2023 |date=15 Juli 2015}}</ref> Proyek Jalan Tol Kalimalang atau Cawang-Bekasi ruas Bekasi Timur-Cawang-Kampung Melayu dibangun konsorsium investor PT Kresna Kusuma Dyandra Marga di Jatiwaringin, Jakarta Timur, dirancang sejajar dengan Saluran Induk Tarum Barat atau Kalimalang. Seluruh konstruksi jalan tol tersebut direncanakan selesai dibangun selama empat tahun (selesai pada 2000), melalui pola kerja sama dengan sistem BOT (''Build, Operation, Transfer'') dengan masa konsesi 32 tahun. Anggota konsorsium terdiri dari [[Jasa Marga|PT Jasa Marga (Persero)]], PT Investa Kusuma Artha, anak perusahaan Drassindo Group (kelompok usaha milik keluarga pengusaha jamu [[Mustika Ratu]], [[Mooryati Soedibyo]]), serta PT Kresna Tara, anak perusahaan Kresna Group milik duet pengusaha [[Bambang Trihatmodjo]] dan Bambang Riyadi Soegomo, dan PT Dyandra Pancagraha serta PT Delta Romindo Internasional.<ref>{{cite web |url=https://www.kompas.id/baca/utama/2017/11/03/tol-kalimalang-atau-becakayu-dirancang-sejak-1996 |title=Tol Kalimalang atau Becakayu Dirancang Sejak 1996 |first=R. Adhi |last=Kusumaputra |date=3 November 2017 |accessdate=29 Desember 2023 |website=Kompas.id}}</ref>


Pembangunan jalan tol Becakayu sepanjang 19,5 kilometer dimulai akhir Agustus 1996, ditandai dengan pemasangan tiang pancang. Pembangunan jalan tol layang yang diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 1,5 triliun itu, dibiayai bank pemerintah dan bank-bank swasta. Pembangunan jalan tol tersebut direncanakan dimulai dari [[Bekasi Timur, Bekasi|Bekasi Timur]]-[[Bekasi Barat, Bekasi|Bekasi Barat]] hingga ke Cawang ''Interchange'' menuju arah Casablanca ([[Kampung Melayu]] di Jakarta Timur) dan dikerjakan dalam waktu 3,5 tahun. Lebar jalan tol layang ini antara 25 meter dan 32 meter terdiri atas enam lajur. Pada tahun 1998, Indonesia didera [[Krisis finansial Asia 1997|krisis moneter]] yang membuat proyek jalan tol ini pun ikut terkena imbasnya hingga akhirnya mangkrak.<ref>{{cite web |url=https://nasional.sindonews.com/berita/956725/149/mangkrak-17-tahun-pembangunan-tol-becakayu-dilanjutkan |title=Mangkrak 17 Tahun, Pembangunan Tol Becakayu Dilanjutkan |author=Koran Sindo |date=28 Januari 2015 |accessdate=29 Desember 2023 |website=Sindonews.com}}</ref>
"Untuk mencapai target tersebut, pemerintah tengah membahas percepatan rekomendasi dari Kementerian ATR/BPN serta revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi agar penetapan lokasi dan dokumen perencanaan lainnya dapat segera diterbitkan," kata Febry dalam keterangan di Jakarta, Kamis 20 Mei 2021.


Pada tahun 2013 kementerian yang waktu itu masih bernama [[Kementerian Pekerjaan Umum]] (PU) yang dipimpin Menteri PU [[Djoko Kirmanto]] menggelontorkan dana Rp 350 miliar untuk membantu proses pembebasan lahan jalan tol ini. Akhirnya, baru pada Oktober 2014, [[Badan Usaha Milik Negara]] (BUMN) sektor konstruksi [[Waskita Karya|PT Waskita Karya]] lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road mengambil alih sebagian besar saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau pengelola Jalan Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Pada Desember 2014 di bawah arahan kementerian baru, [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]] di era Presiden [[Joko Widodo]], pengerjaan jalan tol ini baru benar-benar bisa dilanjutkan konstruksinya.<ref>{{cite web |author=Pusat Komunikasi Publik |url=https://pu.go.id/berita/tol-becakayu-kembali-dikerjakan |title=Tol Becakayu Kembali Dikerjakan |date=18 Oktober 2014 |accessdate=29 Desember 2023 |website=Kementerian PUPR}}</ref>
Febry menyampaikan, ruas tol Seksi 2B ini akan melengkapi keberadaan Jalan Tol Becakayu Seksi 1 sampai 2A Ujung dari Jakarta Timur hingga Kota Bekasi. Seksi 2B Marga Jaya-Tambun ini memiliki panjang 6,9 km. Adapun target ''groundbreaking'' akan berlangsung pada September 2021.

Dia menambahkan, seluruh pemangku kepentingan pun telah bersepakat untuk memajukan jadwal penyelesaian Seksi 2B, dari semula Maret 2025 menjadi Oktober 2024. Sehingga, dengan tersambungnya Tol Becakayu hingga ke Tambun ini, hal itu akan menambah kapasitas jaringan jalan dan meningkatkan konektivitas ke kawasan industri.

"Apalagi Tol Becakayu Seksi 2B akan tersambung dengan [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]]," ujarnya.

Diketahui, Jalan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) merupakan ruas jalan tol yang dicanangkan sejak tahun 1997. Tol dengan panjang 23,67 km ini diperlukan untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Kalimalang dan Tol Jakarta-Cikampek, yang sering mengalami penumpukan volume kendaraan khususnya di Gerbang Tol Halim.

Hasil analisis kinerja lalu lintas jam puncak pada hari kerja menunjukkan, tanpa adanya Tol Becakayu, Tol Jakarta-Cikampek segmen Cikunir-Bekasi Barat-Bekasi Timur-Tambun, akan mengalami ''over'' kapasitas pada 2025. Karenanya, kehadiran Tol Becakayu diharap akan mampu mengurai kapasitas hingga 10 persen sehingga lalu lintas akan lebih lancar.

Tidak hanya itu, Tol Becakayu Seksi 2B juga akan memberikan dampak positif terhadap kelancaran lalu lintas arus barat-timur secara umum, khususnya pada ruas jalan di sepanjang koridor Tol Becakayu Seksi 2B.


== Seksi ==
== Seksi ==
* '''Seksi IA:''' [[Jatinegara, Jakarta Timur|Casablanca]]-[[Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur|Cipinang Melayu]] sepanjang 3,19 km - ''beroperasi''.
* '''Seksi IA:''' [[Jatinegara, Jakarta Timur|Casablanca]]-[[Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur|Cipinang Melayu]] sepanjang 3,19&nbsp;km - ''beroperasi''.
* '''Seksi IB dan IC:''' [[Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur|Cipinang Melayu]]-Pangkalan Jati-[[Jakasampurna, Bekasi Barat, Bekasi|Jakasampurna]] sepanjang 8,26 km - ''beroperasi''.
* '''Seksi IB dan IC:''' [[Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur|Cipinang Melayu]]-Pangkalan Jati-[[Jakasampurna, Bekasi Barat, Bekasi|Jakasampurna]] sepanjang 8,26&nbsp;km - ''beroperasi''.
* '''Seksi IIA:''' [[Jakasampurna, Bekasi Barat, Bekasi|Jakasampurna]]-[[Duren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi|Duren Jaya]] sepanjang 10,04 km - ''konstruksi''.
* '''Seksi IIA:''' [[Jakasampurna, Bekasi Barat, Bekasi|Jakasampurna]]-[[Duren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi|Duren Jaya]] sepanjang 10,04&nbsp;km - ''beroperasi''.
*'''Seksi IIB:''' [[Duren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi|Duren Jaya]]-[[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun]] sepanjang 6,9 km - ''rencana''
*'''Seksi IIB:''' [[Duren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi|Duren Jaya]]-[[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun]] sepanjang 6,9&nbsp;km - ''rencana''(Belum Pasti)
*'''Seksi III:''' [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun]]-[[Telaga Asih, Cikarang Barat, Bekasi|Telaga Asih]] sepanjang 5,5&nbsp;km - ''rencana''


== Gerbang Tol ==
== Gerbang Tol ==
Baris 62: Baris 55:
| rowspan="3" |Kampung Melayu
| rowspan="3" |Kampung Melayu
|[[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]]
|[[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]]
!Ancol, Tanjung Priok, Cililitan
!
Cawang, Halim, Pondok Indah

TMII, Bogor, Depok, Lebak Bulus
|-
|-
! rowspan="2" align="center" |1
! rowspan="2" align="center" |1
|Jalan KH Abdullah Syafei
|Jalan KH Abdullah Syafei
!Jatinegara, Kampung Melayu
!
Casablanca, Tebet
|-
|-
|Jalan Jend. Basuki Rachmat
|Jalan Jend. Basuki Rachmat
!Duren Sawit, Klender, Buaran
!
|-
|-
!3
!3
Baris 139: Baris 136:
|Cipinang
|Cipinang
|Jalan Kalimalang
|Jalan Kalimalang
|Halim, Cipinang, Cawang
|Halim, Cipinang, Cawang, Cililitan
|-
|-
!1
!1
Baris 146: Baris 143:
|Jalan DI Panjaitan
|Jalan DI Panjaitan
| rowspan="2" |Jatinegara, Kampung Melayu, Casablanca
| rowspan="2" |Jatinegara, Kampung Melayu, Casablanca
Tebet, Kuningan, Sudirman, Kalibata

Pondok Indah, Lebak Bulus, Pasar Rebo & Bogor (via Tol)
|-
|-
!0
!0
Baris 156: Baris 156:
{| style="font-size:90%;" cellspacing="0" cellpadding="4" border="1"
{| style="font-size:90%;" cellspacing="0" cellpadding="4" border="1"
|-
|-
| width="30%" align="center" |'''Ruas sebelumnya''':{{br}}[[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]]
| width="30%" align="center" |'''Ruas sebelumnya''':{{br}}[[Berkas:Motorway_CZ.svg|23x23px]] [[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]]
| width="40%" align="center" |[[Jalan Tol Trans Jawa]]
| width="40%" align="center" |[[Jalan Tol Trans Jawa]]
| width="30%" align="center" |'''Ruas berikutnya''':
| width="30%" align="center" |'''Ruas berikutnya''':
[[Jalan Tol Jakarta–Cikampek|Jalan Tol Jakarta-Cikampek]]
[[Berkas:Motorway_CZ.svg|23x23px]] [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek|Jalan Tol Jakarta-Cikampek]]
|}
|}
</center>
</center>



{{Jalan tol Indonesia}}
{{Jalan tol Indonesia}}
{{Bangunan-stub}}
{{Transportasi-stub}}


[[Kategori:Jalan tol di Jakarta]]
[[Kategori:Jalan tol di Jakarta]]

Revisi per 23 April 2024 05.54

Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu)
Informasi rute
Dikelola oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)
Panjang:23.67 km (14,71 mi)
Berdiri:27 September 2018; 5 tahun lalu (2018-09-27) – sekarang
Sejarah:Dibangun tahun 1996-1998, dan berlanjut sejak 2014-sekarang
Persimpangan besar
Ujung Barat:Tol Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono
Ujung Timur:Tol Tol Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Letak
Kota besar:Kota Jakarta Timur
Kota Bekasi
Kabupaten Bekasi
Sistem jalan bebas hambatan

Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu atau biasa disingkat menjadi Jalan Tol Becakayu adalah sebuah jalan tol berkonstruksi layang yang dibangun di tepi Kali Malang di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi untuk mengurai kemacetan di sekitar Kali Malang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, tetapi terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter yang melanda. Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp7,2 triliun, biaya konstruksi Rp4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Investor dan pengelola Tol Becakayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 98,97 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.

Pada 3 November 2017, Presiden Joko Widodo meresmikan Seksi IB dan IC Tol Becakayu ruas Cipinang Melayu-Jakasampurna bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.[1] Setelah peresmiannya, tol ini tidak dikenakan tarif selama 2 pekan, setelah masa gratis tersebut berakhir ruas tol tersebut dikenakan tarif Rp14.000 untuk Golongan I.[2][3] Pada tanggal 13 Maret 2021, Seksi 1A yang terkoneksi dengan Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono sekaligus beroperasinya Gerbang Tol Pisangan. Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan, pembangunan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu atau Tol Becakayu, akan dilanjutkan hingga ke wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.

Sejarah

Jalan Tol Becakayu (kanan) berdiri melintasi Saluran Irigasi Tarum Barat (Kalimalang), dibangun untuk mengurangi kepadatan di ruas Jalan Tol Jakarta–Cikampek (kiri).

Jalan tol Becakayu digagas pertama kali pada masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tahun 1995, untuk mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Pada 1996, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang merupakan patungan empat perusahaan yang menjadi investor jalan tol Becakayu mendapatkan hak pengelolaan ruas tol ini.[4] Proyek Jalan Tol Kalimalang atau Cawang-Bekasi ruas Bekasi Timur-Cawang-Kampung Melayu dibangun konsorsium investor PT Kresna Kusuma Dyandra Marga di Jatiwaringin, Jakarta Timur, dirancang sejajar dengan Saluran Induk Tarum Barat atau Kalimalang. Seluruh konstruksi jalan tol tersebut direncanakan selesai dibangun selama empat tahun (selesai pada 2000), melalui pola kerja sama dengan sistem BOT (Build, Operation, Transfer) dengan masa konsesi 32 tahun. Anggota konsorsium terdiri dari PT Jasa Marga (Persero), PT Investa Kusuma Artha, anak perusahaan Drassindo Group (kelompok usaha milik keluarga pengusaha jamu Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo), serta PT Kresna Tara, anak perusahaan Kresna Group milik duet pengusaha Bambang Trihatmodjo dan Bambang Riyadi Soegomo, dan PT Dyandra Pancagraha serta PT Delta Romindo Internasional.[5]

Pembangunan jalan tol Becakayu sepanjang 19,5 kilometer dimulai akhir Agustus 1996, ditandai dengan pemasangan tiang pancang. Pembangunan jalan tol layang yang diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 1,5 triliun itu, dibiayai bank pemerintah dan bank-bank swasta. Pembangunan jalan tol tersebut direncanakan dimulai dari Bekasi Timur-Bekasi Barat hingga ke Cawang Interchange menuju arah Casablanca (Kampung Melayu di Jakarta Timur) dan dikerjakan dalam waktu 3,5 tahun. Lebar jalan tol layang ini antara 25 meter dan 32 meter terdiri atas enam lajur. Pada tahun 1998, Indonesia didera krisis moneter yang membuat proyek jalan tol ini pun ikut terkena imbasnya hingga akhirnya mangkrak.[6]

Pada tahun 2013 kementerian yang waktu itu masih bernama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang dipimpin Menteri PU Djoko Kirmanto menggelontorkan dana Rp 350 miliar untuk membantu proses pembebasan lahan jalan tol ini. Akhirnya, baru pada Oktober 2014, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi PT Waskita Karya lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road mengambil alih sebagian besar saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau pengelola Jalan Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Pada Desember 2014 di bawah arahan kementerian baru, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di era Presiden Joko Widodo, pengerjaan jalan tol ini baru benar-benar bisa dilanjutkan konstruksinya.[7]

Seksi

Gerbang Tol

Arah timur

KM Arah Gerbang tol Berbatasan dengan Tujuan
0 Masuk Kampung Melayu Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono Ancol, Tanjung Priok, Cililitan

Cawang, Halim, Pondok Indah

TMII, Bogor, Depok, Lebak Bulus

1 Jalan KH Abdullah Syafei Jatinegara, Kampung Melayu

Casablanca, Tebet

Jalan Jend. Basuki Rachmat Duren Sawit, Klender, Buaran
3 Masuk Cipinang Jalan Kalimalang
7 Masuk Jatiwaringin Jalan Raya Jatiwaringin
8 Keluar Pondok Kelapa Jalan Pondok Kelapa Raya Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Jatibening
Masuk
10 Keluar Jakasampurna Jalan KH Noer Ali

Jalan Caman Raya

Jakasampurna, Kranji, Jatibening
>10 kelanjutan dalam rencana

Arah barat

KM Arah Gerbang tol Berbatasan dengan Tujuan
>11 kelanjutan dalam rencana
11 Masuk Jakasampurna Jalan KH Noer Ali
9 Keluar Pondok Kelapa Jalan Pondok Kelapa Raya Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Jatibening
Masuk
7 Keluar Jatiwaringin Jalan Raya Jatiwaringin Jatiwaringin, Pondok Gede, Pondok Bambu
4 Keluar Cipinang Jalan Kalimalang Halim, Cipinang, Cawang, Cililitan
1 Keluar Kampung Melayu Jalan DI Panjaitan Jatinegara, Kampung Melayu, Casablanca

Tebet, Kuningan, Sudirman, Kalibata

Pondok Indah, Lebak Bulus, Pasar Rebo & Bogor (via Tol)

0 Jalan KH Abdullah Syafei

Referensi

  1. ^ Dani Prabowo (3 November 2017). "Setelah Diresmikan Jokowi, Tol Becakayu akan Dibuka secara Gratis". Kompas.com. Diakses tanggal 4 November 2017. 
  2. ^ Arimbi Ramadhiani (3 November 2017). "Tol Becakayu Gratis sampai 2 Minggu ke Depan". Kompas.com. Diakses tanggal 4 November 2017. 
  3. ^ Arimbi Ramadhiani (3 November 2017). "Basuki Teken Tarif Tol Becakayu Rp 14.000". Kompas.com. Diakses tanggal 4 November 2017. 
  4. ^ detikfinance (15 Juli 2015). "Sempat Mangkrak 16 Tahun, Ini Sejarah Tol Becakayu Penghubung Bekasi-Jakarta". Detik.com. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  5. ^ Kusumaputra, R. Adhi (3 November 2017). "Tol Kalimalang atau Becakayu Dirancang Sejak 1996". Kompas.id. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  6. ^ Koran Sindo (28 Januari 2015). "Mangkrak 17 Tahun, Pembangunan Tol Becakayu Dilanjutkan". Sindonews.com. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  7. ^ Pusat Komunikasi Publik (18 Oktober 2014). "Tol Becakayu Kembali Dikerjakan". Kementerian PUPR. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
Ruas sebelumnya:
Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono
Jalan Tol Trans Jawa Ruas berikutnya:

Jalan Tol Jakarta-Cikampek