Yusril Ihza Mahendra: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mr. Bajang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(241 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
| honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
| name = {{PAGENAME}}
|image = kabinet_yusril-ihza-mahendra.jpg
| image = Berkas:Yusril Ihza Mahendra PBB.png
|imagesize =
| caption = Yusril Ihza Mahendra
|caption =
| office1 = Menteri Sekretaris Negara Indonesia
| order1 = ke-14
|office1 = Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia|Menteri Sekretaris Negara Indonesia
|order1 = 9
| president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| term_start1 = 21 Oktober 2004
|term_start1 = [[21 Oktober]] [[2004]]
| term_end1 = 9 Mei 2007
|term_end1 = [[9 Mei]] [[2007]]
| predecessor1 = [[Bambang Kesowo]]
|predecessor1 = [[Bambang Kesowo]]
| successor1 = [[Hatta Rajasa]]
| office2 = Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
|successor1 = [[Hatta Rajasa]]
| order2 = ke-22
|office2 = Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia|Menteri Hukum dan Perundang-undangan
|order2 = 21
| president2 = [[Megawati Soekarnoputri]]
|president2 = [[Abdurrahman Wahid]]
| term_start2 = 10 Agustus 2001
|term_start2 = [[23 Oktober]] [[1999]]
| term_end2 = 20 Oktober 2004
|term_end2 = [[7 Februari]] [[2001]]
| predecessor2 = [[Mohammad Mahfud]]
|predecessor2 = [[Muladi]]
| successor2 = [[Hamid Awaluddin]]
| office3 = Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia
|successor2 = [[Baharuddin Lopa]]
| order3 = ke-22
|president3 = [[Megawati Soekarnoputri]]
|term_start3 = [[9 Agustus]] [[2001]]
| president3 = [[Abdurrahman Wahid]]
|term_end3 = [[21 Oktober]] [[2004]]
| term_start3 = 29 Oktober 1999
|predecessor3 = [[Mohammad Mahfud]]
| term_end3 = 7 Februari 2001
|successor3 = [[Hamid Awaluddin]]
| predecessor3 = [[Muladi]]
| successor3 = [[Baharuddin Lopa]]
|birth_date = {{birth date and age|1956|2|5|df=y}}
| office4 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]]
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Lalang, Manggar, Belitung Timur]], [[Kepulauan Bangka Belitung]], [[Indonesia]]
|death_date =
| term_start4 = 1 Oktober 1999
|death_place =
| term_end4 = 29 Oktober 1999
| constituency4 = [[Jawa Barat (daerah pemilihan)|Jawa Barat]]
|party =
|spouse =
| successor4 = Abdul Qadir Djaelani
| office5 = Partai Bulan Bintang{{!}}Ketua Umum Partai Bulan Bintang
|children =
|residence =
| order5 = ke-1 dan ke-3
|alma_mater =
| term_start5 = 26 April 2015
|occupation =
| term_end5 = 18 Mei 2024
|religion = [[Islam]]
| predecessor5 = [[Malem Sambat Kaban]]
| successor5 = [[Fahri Bachmid]]
| term_start6 = 1998
| term_end6 = 1 Mei 2005
| predecessor6 = ''Tidak ada, jabatan baru''
| successor6 = Malem Sambat Kaban
| birth_date = {{birth date and age|1956|2|5|df=y}}
| birth_place = [[Manggar, Belitung Timur|Manggar]], [[Belitung Timur]]
| death_date =
| death_place =
| party = {{parpolicon|PBB}}
| spouse = {{marriage|Kessy Sukaesih|1983|2005|reason=divorced}}{{br}}{{marriage|Rika Tolentino Kato|2005}}
| children = 6
| residence =
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]]{{br}}[[Universitas Punjab]]{{br}}[[Universitas Sains Malaysia]]
| occupation = [[Akademikus]], [[pengacara]], politikus, aktivis Islam, pemeran
| signature = Sign Yusril Ihza Mahendra.png
| website = [https://ihzalawfirm.com/ www.ihzalawfirm.com]
| relations = [[Yusron Ihza Mahendra]]<br>(adik)<br>[[Yuslih Ihza Mahendra]]<br>(kakak)
}}
}}
Prof. Dr. '''Yusril Ihza Mahendra''' ({{lahirmati|[[Lalang, Manggar, Belitung Timur]]|5|2|1956}}) adalah seorang [[politikus]] dan pemeran [[Indonesia]]. Ia menjabat [[Menteri Sekretaris Negara Indonesia|Menteri Sekretaris Negara]] Indonesia pada periode [[20 Oktober]] [[2004]]-[[8 Mei]] [[2007]].


[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Yusril Ihza Mahendra''', [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[w:en:Master of Science|M.Sc.]] gelar '''Datuak Maharajo Palinduang''' ({{lahirmati|[[Manggar, Belitung Timur|Manggar]], [[Belitung Timur]]|5|2|1956}}) adalah seorang advokat, akademisi di bidang hukum tata negara, [[politikus]], dan salah seorang tokoh pemikir dan intelektual [[Indonesia]].<ref>Ghazali, A. R., (1999), ''Yusril Ihza Mahendra: sosok politisi muda Muslim'', RajaGrafindo Persada, ISBN 979-421-721-2.</ref> Ia pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden [[Soeharto]] dan [[B.J. Habibie]], kemudian menjadi anggota [[DPR]]/[[MPR]] RI, dan selanjutnya menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia]] dan [[Menteri Sekretaris Negara Indonesia|Menteri Sekretaris Negara]] Republik Indonesia. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti [[ASEAN]], [[AALCO]] dan [[Organisasi Kerjasama Islam]] (OKI). Ia pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta. Yusril juga beberapa kali memimpin delegasi Republik Indonesia ke persidangan [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB) untuk membahas dan mensahkan berbagai Konvensi Internasional, antara lain UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York. Yusril juga pernah menjadi President dari Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang bermarkas di [[New Delhi]], [[India]].
Di bidang politik, dari tahun 1998 hingga 2005 ia menjabat sebagai Ketua Umum [[Partai Bulan Bintang]]. Mahendra telah tiga kali menempati jabatan sebagai seorang menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (26 Agustus 2000-7 Februari 2001), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia [[Kabinet Gotong Royong]] (Agustus 2001-2004) dan terakhir Menteri Sekretaris Negara [[Kabinet Indonesia Bersatu]] (20 Oktober 2004-2007).


Yusril ditunjuk menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang ketika partai itu berdiri di awal Reformasi pada tanggal 17 Juli 1998. Pada 26 April 2015, ia terpilih kembali sebagai Ketua Umum [[Partai Bulan Bintang]] di Muktamar IV PBB di Puncak, [[Jawa Barat]].<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/04/27/06340791/Rhoma.Irama.Tak.Datang.Yusril.Jadi.Ketum.Partai.Bulan.Bintang?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp Artikel:"Rhoma Irama Tak Datang, Yusril Jadi Ketum Partai Bulan Bintang" di Kompas.com]</ref> Ia terpilih untuk sekali lagi secara aklamasi dalam Muktamar V PBB yang diadakan di [[Tanjung Pandan, Belitung]] tahun 2020.<ref>[http://news.detik.com/read/2015/04/26/152406/2898437/10/rhoma-irama-mundur-yusril-terpilih-jadi-ketua-umum-pbb Artikel:"Rhoma Irama Mundur, Yusril Terpilih Jadi Ketua Umum PBB" di detik.com]</ref>
== Pendidikan ==
Pendirikan S-1 jurusan [[Hukum Tata Negara]] Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia|UI]] diselesaikan pada 1983 dan jurusan [[Filsafat]] Fakultas Sastra UI (1982). Sedang, pendidikan S2-nya dari ''Graduate School of Humanities and Social Science'', [[Universitas Punjab]] ([[India]]) pada [[1984]]. Sementara, S-3 diperoleh dari ''Institute of Post Graduate Studies'', [[Universitas Sains Malaysia]] ([[1993]])


== Pengalaman akademis ==
== Latar belakang ==
Yusril Ihza Mahendra adalah putra ke 6 dari 11 bersaudara dari pasangan Idris bin Haji Zainal Abidin dan Nursiha Binti Jama Sandon. Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari [[Johor]]. Kakek buyutnya, Tengku Haji Mohammad Thaib, merupakan seorang bangsawan [[Kesultanan Johor]] di masa lampau. Jejak leluhurnya ada di [[Pulau Lingga]] dan [[Pulau Penyengat]] di [[Kepulauan Riau|Provinsi Kepulauan Riau]] sekarang. Keluarga ayahnya telah menetap di [[Belitung]] sejak akhir abad 19. Sedangkan keluarga pihak ibunya berasal dari [[Aie Tabik, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Aie Tabik]], [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]], [[Sumatera Barat]].<ref>Padang Ekspress, Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang, 6 Februari 2006</ref> Kakeknya dari pihak ibu, Jama Sandon, seorang keturunan Persia, cucu dari seorang ulama yang oleh masyarakat dikenal dengan nama Datuk Keramat Lais, yang menyebarkan agama Islam di Belitung atas perintah dari Sultan Aceh pada abad 18. Pada abad ke-19, keluarga neneknya dari pihak ibu pergi merantau dari ranah [[Orang Minang|Minangkabau]] ke daerah Kampar di Provinsi Riau sekarang, dan akhirnya mereka menetap di Pulau Belitung. Kakek Yusril dari pihak ayah, Haji Zainal Abidin bin Haji Ahmad dikenal sebagai seorang ulama yang disegani di Pulau Belitung. Sementara ayahnya, Idris bin Haji Zainal juga dikenal sebagai ulama berhaluan moderat, aktivis [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Partai Masyumi]], seniman dan sutradara teater tradisional.
* Staf pengajar di [[Universitas Muhammadiyah]] Jakarta (UMJ)
* Staf pengajar di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Depkeh (1983)
* Staf pengajar di Program Pascasarjana UI dan UMJ serta pengajar Fakultas Hukum UI


== Pengalaman organisasi ==
== Pendidikan ==
Yusril Ihza Mahendra meneruskan tradisi kecendikiawanan Melayu dari keluarganya yang mendalami filsafat, agama, hukum, seni dan kesusasteraan. Setelah menamatkan SMA Perguruan Islam Belitung di tempat kelahirannya, Yusril melanjutkan pendidikannya di [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]] Jurusan Hukum Tata Negara dan Fakultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia Jurusan Filsafat. Ia mendalami filsafat hingga jenjang S3 di Program Pascasarjana Filsafat FIB UI. Yusril juga pernah mengikuti program pascasarjana bidang filsafat pada ''Graduate School of Humanities and Social Sciences'', University of the Punjab di Lahore, [[Pakistan]] dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik dari Universiti Sains Malaysia di Penang, Malaysia (1993).<ref>profil.merdeka.com [http://profil.merdeka.com/indonesia/y/yusril-ihza-mahendra/ Biografi Yusril Ihza Mahendra]</ref> Ia dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia pada tahun 1998.
* Wakil Ketua Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (1981-1982)
* Anggota DPP Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (1996-2000)
* Ketua pengkajian hukum merangkap wakil ketua Dewan Pakar ICMI wilayah DKI Jakarta (1996-2000)


== Karier ==
== Sebagai Menteri Sekretaris Negara ==
Yusril memulai kariernya sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dalam mata kuliah Studia Islamica, Hukum Tata Negara, Perbandingan Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum. Ia memulai karier akademiknya dari bawah sebagai Asisten Dosen dari [[Osman Raliby|Prof Osman Raliby]] dan [[Ismail Suny|Prof Dr Ismail Suny]], sampai akhirnya ia sendiri dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara pada tahun 1998. Yusril membacakan Pidato Pengukuhannya sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia dengan judul “Politik dan Perubahan Tafsir Konstitusi” di hadapan Rapat Senat Guru Besar Universitas Indonesia yang dipimpin oleh [[Rektor Universitas Indonesia]].
Pada [[15 Februari]] [[2007]], ia diperiksa [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] atau KPK sebagai saksi. Selain dirinya, turut diperiksa juga [[Hak Asasi Manusia|Sekretaris Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia]] [[Zulkarnain Yunus]]. Keduanya diperiksa berkaitan dengan dugaan korupsi pengadaan sistem identifikasi sidik jari otomatis. Dalam kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp 6 miliar itu, KPK sudah menahan pemimpin proyek [[Aji Afendi]] dan Direktur Utama PT Sentra Filindo [[Eman Rachman]]. KPK sendiri minta agar Zulkarnain dilarang ke luar negeri.


Yusril aktif dalam berbagai organisasi sejak usia sangat muda. Dia menjasi Sekretaris KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia) Rayon Belitung Timur ketika masih kelas I SMP. Setelah menjadi mahasiswa UI, Yusril pernah menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum UI dan menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UI sampai lembaga-lembaga kemahasiswaan itu dibubarkan oleh Mendikbud Dr Daoed Joesoef pada tahun 1978. Semasa SMP dan SMA Yusril pernah bergabung ke organisasi [[Pemuda Muslimin Indonesia]], sebuah organisasi sayap [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII). Bersama [[Jimly Asshiddiqie]], [[Toto Tasmara]], [[Abdurrahman Tardjo]] dan kawan-kawan Yusril ikut mendirikan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (kini BKPMRI). Selama mahasiswa ia aktif di [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI) dan pernah menjadi anggota Majelis Pekerja Kongres PB HMI di bawah Ketua Umum PB HMI [[Abdullah Hehamahua]]. Yusril pernah menjadi pengurus Majelis Hikmah Pimpinan Pusat [[Muhammadiyah]] dibawah pimpinan KH [[AR Fachruddin]] (1985-1990), Pengurus Pusat [[Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia]] yang dipimpin oleh [[Mohammad Natsir]] dan pengurus [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] (ICMI) di bawah pimpinan [[BJ Habibie]].
Sehari kemudian, pada [[16 Februari]] [[2007]], ia balik melaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi|Ketua KPK [[Taufiequrachman Ruki]] ke KPK dengan membawa sejumlah dokumen bukti. Dalam laporan itu, ia melampirkan surat KPK tertanggal 27 September 2005 mengenai penunjukkan langsung dalam pengadaan alat penyadap senilai Rp 34 miliar.


Pada tahun 1996, Yusril dipanggil untuk bekerja di Sekretariat Negara yang ketika itu dipimpin oleh [[Moerdiono]] sebagai Menteri Sekretaris Negara. Yusril ditugasi untuk menyiapkan naskah-naskah Kepresidenan, mulai dari surat-surat sampai menulis draf pidato [[Soeharto|Presiden Soeharto]] yang dilanjutkan dengan menulis naskah-naskah Kepresidenan BJ Habibie. Ketika menjadi Menteri Sekretaris Negara, Yusril juga menulis naskah pidato [[Susilo Bambang Yudhoyono|Presiden Susilo Bambang Yudhoyono]] (SBY). Hingga tahun 1998 di bawah Presiden Suharto, ia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah. Sedangkan untuk Presiden SBY, Yusril menulis lebih dari 300 naskah pidato. Ketika [[Orde Reformasi|Reformasi 1998]], Yusril menjadi salah satu pihak yang mendukung perubahan politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika berusaha mengatasi krisis politik pada tahun 1998 dan menyarankan agar Presiden Suharto mengundurkan diri secara terhormat dari jabatannya demi kebaikan dan kepentingan bangsa yang lebih besar. Yusril pula bersama beberapa tokoh yang lain, [[Saafroedin Bahar|Saafruddin Bahar]], [[Soenarto Soedarno|Sunarto Sudarno]] dan [[Bambang Kesowo]] yang menulis pidato [[Kejatuhan Soeharto|berhentinya Soeharto]].<ref>http://yusril.ihzamahendra.com/2008/01/17/naskah-pernyataan-berhenti-presiden-soeharto-21-mei-1988/[http://www.soehartocenter.com/biografi/biografi/e-ti/index.shtml{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} <!-- Bot generated title -->]</ref>
Ia minta KPK memeriksa pemimpinnya terkait dengan penunjukkan langsung dalam pengadaan penyadap di KPK. Selain, KPK juga perlu menelaah Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, yang menjadi dasar hukum penunjukan langsung, agar ada standar dan pemahaman yang sama dalam praktik.


Bersama para reformis muslim, dia mendirikan partai politik, [[Partai Bulan Bintang]]. Partai yang dianggap sebagai penerus cita-cita perjuangan [[Partai Masyumi]] ini digagas oleh 22 Ormas Islam.<ref>kepustakaan-presiden.pnri.go.id [http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/election/directory/political_party/?box=detail&id=53&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status= Direktori Parpol Peserta Pemilu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304201355/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/election/directory/political_party/?box=detail&id=53&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status= |date=2016-03-04 }}</ref> Dalam partai tersebut, Yusril duduk sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005. Pada [[Pemilu 1999]], Partai Bulan Bintang meraih suara sebesar 2,84% dan menempatkan 13 wakilnya di parlemen.<ref>http://www.cetro.or.id [http://www.cetro.or.id/pemilu2004/suaradprri2004.pdf Suara DPR-RI 2004]</ref> Bersama [[Amien Rais]], dia ikut mengusung [[Abdurrahman Wahid]] untuk menjadi presiden Indonesia.
Tindakan melaporkan balik ketua KPK disesalkan banyak pihak dan salah alamat. Asosiasi Advokat Indonesia [[Wawan Iriawan]] dan dinilai tidak mendukung penegakan hukum. [[Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan|Ketua Fraksi PDI-P]] [[Tjahjo Kumolo]] menyayangkannya. Sekjen PDI-P [[Pramono Anung]] menilai sikapnya kekanak-kanakan. Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menilai sikapnya bisa berbahaya. [[Partai Amanat Nasional|Penasehat Fraksi Partai Amanat Nasional]] di [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR-RI]] [[Patrialis Akbar]] menyayangkan, karena dalam surat Nomor B.727/M.Sesneg/11/2005 dinyatakan bahwa presiden menyetujui penunjukkan langsung atas saran dan masukan dari Mensesneg.


Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada [[Kabinet Persatuan Nasional]], Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada [[Kabinet Gotong Royong]], dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada [[Kabinet Indonesia Bersatu]]. Atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, Presiden RI menganugerahi Yusril dengan tanda jasa [[Bintang Bhayangkara]] Utama (2004) dan [[Bintang Mahaputra Adipradana]] (2015).
[[Partai Kebangkitan Bangsa|Anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa]] [[Mohammad Mahfud|Mohammad Mahfud MD]] berpendapat bahwa laporan Yusril didomplengi banyak koruptor. Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin menyarakan Presiden membentuk tim independen untuk menuntaskan laporan Yusril. Tim independen yang bersifat ''ad hoc'' diisi polisi dan jaksa. Anggota Komisi III DPR [[Gayus Lumbuun]] menunjuk Jaksa Agung menyelidiki kasus itu. Advokat [[Todung Mulya Lubis]] menilai bahwa Presiden harus menindaklanjutinya. Presiden bisa menunjuk penyedik swasta untuk memeriksa Ketua KPK.


Selain aktif berpolitik, Yusril juga rajin menulis buku, jurnal, dan kolom di berbagai media massa. Tulisannya terutama berkisar pada masalah hukum tata negara, agama, filsafat dan politik. Bersama adiknya [[Yusron Ihza Mahendra|Dr Yusron Ihza LLM]], Dra Yusmiati Ihza, MS dan belakangan ikut bergabung adiknya yang paling kecil Dr Yustiman Ihza, SS, MA mereka mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm.<ref>[http://ihza-ihza.com/ Situs Resmi Ihza & Ihza Law Firm]</ref> Tiga anaknya masing-masing Yuri Kemal Fadlullah, Kenia Khairunnisa Mahendra dan Ali Reza Mahendra juga bergabung dalam Ihza & Ihza Law Firm SCBD - Bali Office.
Anggota Komisi III DPR [[Benny K Marman]], Ketua [[Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia]] [[Patra Zen]], dan Direktur Indonesian Court Monitoring [[Denny Indrayana]] menilai langkah Yusril sebagai tindakan salah alamat. Denny Indrayana bahkan menilai langkah tersebut sama artinya dengan menyalahkan Presiden yang memberikan izin penunjukkan langsung kepada KPK. Bagi Benny K Harman, sikap Yusril yang sangat reaktif mengesankan bahwa Yusril terpojok dan manuvernya bisa dikatakan sebagai kebal hukum karena jabatannya yang Mensesneg.


== Keluarga ==
Wakil Ketua DPR [[Muhaimin Iskandar|A Muhaimin Iskandar]] menilai pelaporan dugaan korupsi Ketua KPK oleh Yusril menimbulkan kebingungan publik atas penegakan hukum di Indonesia. Advokat senior [[Adnan Buyung Nasution]] menyesalkan perseteruan yang terjadi antara KPK dan Mensesneg dan dinilai ada tata krama politik yang diabaikan. [[Aliansi Masyarakat Peduli Hukum|Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Hukum]] [[Suwitno]] yang menggelar aksi di depan kantor KPK meminta menyelidiki aliran dana hasil penggelembungan proyek pengadaan sistem identifikasi otomatis sidik jari di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Anggota Indonesia Corruption Watch [[Adnan Topan Husodo]] meminta KPK tidak mengistimewakan Yusril dalam dugaan korupsi di Dephuk-HAM.
Yusril menikah dengan Rika Tolentino Kato, wanita berdarah campuran Jepang-Philipina yang memilih untuk memeluk agama Islam pada tahun 2006. Rika Kato kemudian menjadi warganegara Indonesia. Dari pernikahan itu mereka memperoleh dua orang anak masing-masing Ishmael Zacharias Mahendra (laki-laki) dan Anissa Zulaikha Mahendra (perempuan). Sebelum menikah dengan Rika Kato, Yusril menikah dengan Kessy Sukaesih, wanita berdarah Sunda-Betawi, namun perkawinan dengan Kessy Sukaesih itu berakhir dengan perceraian pada tahun 2005. Dari perkawinannya dengan Kessy Sukaesih, Yusril diikaruniai empat orang anak yakni Yuri Kemal Fadlullah (lk), Kenia Khairunissa Mahendra (pr), Meilany Alissa (pr) dan Ali Reza Mahendra (lk).<ref>PPI India [http://www.freelists.org/archives/ppi/09-2006/msg00254.html]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927005253/http://www.freelists.org/archives/ppi/09-2006/msg00254.html|date=2007-09-27}}<span> FreeLists / ppi / [ppi</span>&#x5D;<span> [ppiindia</span>&#x5D;<span> Yusril Nikahi Gadis Belia</span></ref>


==Filmografi==
Pada [[19 Februari]] 2007, Sekretaris Kabinet [[Sudi Silalahi]] menggelar jumpa pers dengan didampingi Juru Bicara Presiden [[Andi Mallarangeng]]. Sudi menjelaskan disposisi persetujuan yang diberikan Presiden kepada KPK terhadap penunjukkan langsung pengadaan alat penyadap didasarkan pada saran Mensesneg Yusril Ihza Mahendra. Saran tersebut diberikan kepada Presiden setelah Mensesneg mempelajari secara mendalam permintaan Ketua KPK. Saran kepada Presiden disampaikan melalui Memorandum No.M.907/M.Sesneg/10/2005 perihal Permohonan Penetapan Metode Pemilihan Penyedia Barang atau Jasa.


* Laksamana Cheng Ho (2008)
Pada 7 Mei 2007, dalam perombakan pada [[Kabinet Indonesia Bersatu]] yang dilaksanakan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]], Mahendra digantikan [[Hatta Rajasa]] pada jabatannya.
* [[Dream Obama]] (2013)


== Kehidupan pribadi ==
== Karya ==
Ia beragama [[Islam]] dan pernah menikah dengan Kessy Sukaesih. Pernikahan ini melahirkan empat anak, yaitu Yuri, Kenia, Meilan, dan Ali Reza. Setelah bercerai, ia menikahi wanita keturunan Filipina-Jepang, Rika Tolentino Kato. Akad nikah berlangsung pada Sabtu, [[16 September]] [[2006]] di Masjid Ar-Rahman, Komplek Departemen Koperasi, [[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]] ([[Jakarta Selatan]]). Akad nikah disaksikan [[Menteri Agama Republik Indonesia|Menteri Agama]] [[Maftuh Basyuni]] dan [[Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[M. Ma'ruf]].


* Dinamika Tata Negara Indonesia: Kompilasi Aktual Masalah Konstitusi, Dewan Perwakilan, dan Sistem Kepartaian, 1996
Sedang, resepsi berlangsung di ruang Garden Terrace, Hotel Four Seasons, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] pada Minggu, [[17 September]] 2006. Selain dihadiri 250 tamu undangan, [[Menteri Kehutanan Republik Indonesia|Menteri Kehutanan]] [[MS Kaban]] dan [[Badan Koordinasi Penanaman Modal|Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal]] [[M. Lutfi]] serta [[Lion Air|Direktur Utama Lion Air]] [[Rudy Kirana]] juga hadir. Acara dimeriahkan [[penyanyi]] [[Ruth Sahanaya]] dan pembawa acara [[Becky Tumewu]].
* Pemerintahan yang Amanah, 1998
* Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam: Perbandingan Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jamaat-i-Islami (Pakistan), 1999
* Membangun Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan, 2000
* Catatan Kritis dan Percikan Pemikiran Yusril Ihza Mahendra, 2001
* Rekonsiliasi Tanpa Mengkhianati Reformasi: versi media massa, 2004
* 90 Menit Bersama Yusril Ihza Mahendra, 2012
* Tegakkan Keadilan dan Kepastian Hukum, 2013


== Penghargaan ==
Menurut kerabatnya, pernikahan itu dilakukan setelah perceraian Yusril resmi bercerai sepuluh bulan sebelumnya dengan istri pertamanya.
Selama memangku berbagai jabatan di pemerintahan, beliau dianugerahi tanda jasa, diantaranya;<ref>{{Cite web|title=Alumni Terkemuka|url=https://law.ui.ac.id/v3/alumni-terkemuka/|website=Fakultas Hukum Universitas Indonesia|language=id|access-date=2023-05-16}}</ref>
*{{Flag|Indonesia}} :
**[[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]]
**[[File:Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Utama.png|70px]] [[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Utama]]


== Filmografi ==
== Rujukan ==
* ''[[Cheng Ho]]'' (2008)

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Lihat pula ==
* [[Yusron Ihza Mahendra]] - adik Yusril
* [[Daftar tokoh Indonesia]]
* [[Daftar tokoh Indonesia menurut provinsi]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://yusril.ihzamahendra.com Blog pribadi Yusril Ihza Mahendra]
* {{id}} [http://bulanbintang.wordpress.com/2008/09/11/gpi-award-dan-panggilan-untuk-istiqomah-perjuangkan-penegakan-syariat-islam/ Yusril Ihza Mahendra mendapat GPI award]
* {{id}} [http://bulanbintang.wordpress.com/2008/07/17/partai-bulan-bintang-mencalonkan-prof-dr-yusril-ihza-mahendra-sh-sebagai-ri-1/ Partai Bulan Bintang Calonkan Yusril untuk RI-1]
* {{id}} [http://www.detiknews.com/read/2008/07/17/142524/973411/158/yusril-saya-capek-bekerja-di-belakang-layar-terus Yusril: Saya Capek Bekerja di Belakang Layar Terus]
* {{id}} [http://www.pemiluindonesia.com/profile/yusril-ihza-mahendra.html Profile Yusril Ihza Mahendra di pemiluindonesia.com]


* [http://yusril.ihzamahendra.com/ Situs Resmi Yusril Ihza Mahendra] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120920094814/http://yusril.ihzamahendra.com/ |date=2012-09-20 }}
{{start box}}
* [http://www.kompasiana.com/Yusrilihza_Mahendra Kumpulan Tulisan Yusril Ihza Mahendra]
* [http://www.superkoran.info/forums/viewtopic.php?f=1&t=32233 Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160309181124/http://www.superkoran.info/forums/viewtopic.php?f=1&t=32233 |date=2016-03-09 }}
* [http://yusril.ihzamahendra.com/2007/12/14/kenang-kenangan-di-masa-kecil-bagian-iii/comment-page-1/#comments Nuansa Minangkabau yang hampir punah dalam keluarga besar Yusril] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140309023920/http://yusril.ihzamahendra.com/2007/12/14/kenang-kenangan-di-masa-kecil-bagian-iii/comment-page-1/#comments |date=2014-03-09 }}
* http://yusril.ihzamahendra.com/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120920094814/http://yusril.ihzamahendra.com/ |date=2012-09-20 }}

{{S-start}}
{{S-off}}
{{Succession box
|before = [[Bambang Kesowo]]
|title = [[Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia|Menteri Sekretaris Negara Indonesia]]
|years = 2004–2007
|after = [[Hatta Rajasa]]
}}
{{Succession box
|before = [[Mohammad Mahfud]]
|title = [[Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia|Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia]]
|years = 2001–2004
|after = [[Hamid Awaluddin]]
}}
{{Succession box
|before = [[Muladi]]
|title = [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia]]
|years = 1999–2001
|after = [[Baharuddin Lopa]]
}}
{{S-ppo}}
{{S-ppo}}
{{Incumbent succession box
{{succession box|title=Ketua Umum [[Partai Bulan Bintang]]|before=tidak ada|after=[[MS Kaban]]|years=1998-2005}}
|before = [[M. S. Kaban]]
{{s-off}}
|title = [[Partai Bulan Bintang|Ketua Umum Partai Bulan Bintang]]
{{succession box|title=[[Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia|Menteri Hukum dan Perundang-undangan]]|before=[[Muladi|Prof. Dr. Muladi]]|after=[[Baharuddin Lopa|Baharuddin Lopa, S.H.]]|years=1999-2001}}
|years = 2015–sekarang
{{succession box|title=[[Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|Menteri Kehakiman dan HAM]]|before=[[Mohammad Mahfud|Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U.]]|after=[[Hamid Awaluddin|Hamid Awaluddin, Ph.D.]]|years=2001-2004}}
|after =
{{succession box|title=[[Menteri Sekretaris Negara Indonesia|Menteri Sekretaris Negara]] |before=[[Bambang Kesowo]]|after=[[Hatta Rajasa]]|years=2004-2007}}
}}
{{end box}}
{{Succession box
|before = ''tidak ada ; jabatan baru''
|title = [[Partai Bulan Bintang|Ketua Umum Partai Bulan Bintang]]
|years = 1998–2005
|after = [[M. S. Kaban]]
}}
{{S-end}}

{{Kabinet Indonesia Bersatu}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu}}
{{Kabinet Gotong Royong}}{{Kabinet Persatuan Nasional}}{{Menteri Sekretaris Negara Indonesia}}{{Menteri Hukum dan HAM Indonesia}}


{{lifetime|1956||Mahendra, Yusril Ihza}}
{{DEFAULTSORT:Mahendra, Yusril Ihza}}
[[Kategori:Pengacara Indonesia]]

[[Kategori:Tokoh dari Belitung Timur]]
[[Kategori:Pengajar hukum Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh ICMI]]
[[Kategori:Ilmuwan politik Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Filsuf Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Bulan Bintang]]
[[Kategori:Pendiri partai politik]]
[[Kategori:Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Indonesia Bersatu]]
[[Kategori:Menteri Sekretaris Negara Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]

[[Kategori:Pemeran film Indonesia]]
[[en:Yusril Ihza Mahendra]]
[[Kategori:Bangsawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]
[[Kategori:Ninik Mamak Minangkabau]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh hukum Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Belitung Timur]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Belitung Timur"-->
[[Kategori:Tokoh dari Manggar]]

Revisi terkini sejak 19 Mei 2024 02.52

Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra
Menteri Sekretaris Negara Indonesia ke-14
Masa jabatan
21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pengganti
Hatta Rajasa
Sebelum
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-22
Masa jabatan
10 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia ke-22
Masa jabatan
29 Oktober 1999 – 7 Februari 2001
PresidenAbdurrahman Wahid
Sebelum
Pendahulu
Muladi
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
1 Oktober 1999 – 29 Oktober 1999
Pengganti
Abdul Qadir Djaelani
Sebelum
Daerah pemilihanJawa Barat
Ketua Umum Partai Bulan Bintang ke-1 dan ke-3
Masa jabatan
26 April 2015 – 18 Mei 2024
Masa jabatan
1998 – 1 Mei 2005
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Malem Sambat Kaban
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir5 Februari 1956 (umur 68)
Manggar, Belitung Timur
Partai politikPBB
Suami/istri
Kessy Sukaesih
(m. 1983; c. 2005)

Rika Tolentino Kato
(m. 2005)
HubunganYusron Ihza Mahendra
(adik)
Yuslih Ihza Mahendra
(kakak)
Anak6
Alma materUniversitas Indonesia
Universitas Punjab
Universitas Sains Malaysia
PekerjaanAkademikus, pengacara, politikus, aktivis Islam, pemeran
Tanda tangan
Situs webwww.ihzalawfirm.com
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. gelar Datuak Maharajo Palinduang (lahir 5 Februari 1956) adalah seorang advokat, akademisi di bidang hukum tata negara, politikus, dan salah seorang tokoh pemikir dan intelektual Indonesia.[1] Ia pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan B.J. Habibie, kemudian menjadi anggota DPR/MPR RI, dan selanjutnya menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN, AALCO dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Ia pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta. Yusril juga beberapa kali memimpin delegasi Republik Indonesia ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mensahkan berbagai Konvensi Internasional, antara lain UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York. Yusril juga pernah menjadi President dari Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang bermarkas di New Delhi, India.

Yusril ditunjuk menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang ketika partai itu berdiri di awal Reformasi pada tanggal 17 Juli 1998. Pada 26 April 2015, ia terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV PBB di Puncak, Jawa Barat.[2] Ia terpilih untuk sekali lagi secara aklamasi dalam Muktamar V PBB yang diadakan di Tanjung Pandan, Belitung tahun 2020.[3]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Yusril Ihza Mahendra adalah putra ke 6 dari 11 bersaudara dari pasangan Idris bin Haji Zainal Abidin dan Nursiha Binti Jama Sandon. Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari Johor. Kakek buyutnya, Tengku Haji Mohammad Thaib, merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor di masa lampau. Jejak leluhurnya ada di Pulau Lingga dan Pulau Penyengat di Provinsi Kepulauan Riau sekarang. Keluarga ayahnya telah menetap di Belitung sejak akhir abad 19. Sedangkan keluarga pihak ibunya berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat.[4] Kakeknya dari pihak ibu, Jama Sandon, seorang keturunan Persia, cucu dari seorang ulama yang oleh masyarakat dikenal dengan nama Datuk Keramat Lais, yang menyebarkan agama Islam di Belitung atas perintah dari Sultan Aceh pada abad 18. Pada abad ke-19, keluarga neneknya dari pihak ibu pergi merantau dari ranah Minangkabau ke daerah Kampar di Provinsi Riau sekarang, dan akhirnya mereka menetap di Pulau Belitung. Kakek Yusril dari pihak ayah, Haji Zainal Abidin bin Haji Ahmad dikenal sebagai seorang ulama yang disegani di Pulau Belitung. Sementara ayahnya, Idris bin Haji Zainal juga dikenal sebagai ulama berhaluan moderat, aktivis Partai Masyumi, seniman dan sutradara teater tradisional.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Yusril Ihza Mahendra meneruskan tradisi kecendikiawanan Melayu dari keluarganya yang mendalami filsafat, agama, hukum, seni dan kesusasteraan. Setelah menamatkan SMA Perguruan Islam Belitung di tempat kelahirannya, Yusril melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jurusan Hukum Tata Negara dan Fakultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia Jurusan Filsafat. Ia mendalami filsafat hingga jenjang S3 di Program Pascasarjana Filsafat FIB UI. Yusril juga pernah mengikuti program pascasarjana bidang filsafat pada Graduate School of Humanities and Social Sciences, University of the Punjab di Lahore, Pakistan dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik dari Universiti Sains Malaysia di Penang, Malaysia (1993).[5] Ia dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia pada tahun 1998.

Karier[sunting | sunting sumber]

Yusril memulai kariernya sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dalam mata kuliah Studia Islamica, Hukum Tata Negara, Perbandingan Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum. Ia memulai karier akademiknya dari bawah sebagai Asisten Dosen dari Prof Osman Raliby dan Prof Dr Ismail Suny, sampai akhirnya ia sendiri dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara pada tahun 1998. Yusril membacakan Pidato Pengukuhannya sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia dengan judul “Politik dan Perubahan Tafsir Konstitusi” di hadapan Rapat Senat Guru Besar Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Rektor Universitas Indonesia.

Yusril aktif dalam berbagai organisasi sejak usia sangat muda. Dia menjasi Sekretaris KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia) Rayon Belitung Timur ketika masih kelas I SMP. Setelah menjadi mahasiswa UI, Yusril pernah menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum UI dan menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UI sampai lembaga-lembaga kemahasiswaan itu dibubarkan oleh Mendikbud Dr Daoed Joesoef pada tahun 1978. Semasa SMP dan SMA Yusril pernah bergabung ke organisasi Pemuda Muslimin Indonesia, sebuah organisasi sayap Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Bersama Jimly Asshiddiqie, Toto Tasmara, Abdurrahman Tardjo dan kawan-kawan Yusril ikut mendirikan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (kini BKPMRI). Selama mahasiswa ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pernah menjadi anggota Majelis Pekerja Kongres PB HMI di bawah Ketua Umum PB HMI Abdullah Hehamahua. Yusril pernah menjadi pengurus Majelis Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dibawah pimpinan KH AR Fachruddin (1985-1990), Pengurus Pusat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang dipimpin oleh Mohammad Natsir dan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di bawah pimpinan BJ Habibie.

Pada tahun 1996, Yusril dipanggil untuk bekerja di Sekretariat Negara yang ketika itu dipimpin oleh Moerdiono sebagai Menteri Sekretaris Negara. Yusril ditugasi untuk menyiapkan naskah-naskah Kepresidenan, mulai dari surat-surat sampai menulis draf pidato Presiden Soeharto yang dilanjutkan dengan menulis naskah-naskah Kepresidenan BJ Habibie. Ketika menjadi Menteri Sekretaris Negara, Yusril juga menulis naskah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hingga tahun 1998 di bawah Presiden Suharto, ia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah. Sedangkan untuk Presiden SBY, Yusril menulis lebih dari 300 naskah pidato. Ketika Reformasi 1998, Yusril menjadi salah satu pihak yang mendukung perubahan politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika berusaha mengatasi krisis politik pada tahun 1998 dan menyarankan agar Presiden Suharto mengundurkan diri secara terhormat dari jabatannya demi kebaikan dan kepentingan bangsa yang lebih besar. Yusril pula bersama beberapa tokoh yang lain, Saafruddin Bahar, Sunarto Sudarno dan Bambang Kesowo yang menulis pidato berhentinya Soeharto.[6]

Bersama para reformis muslim, dia mendirikan partai politik, Partai Bulan Bintang. Partai yang dianggap sebagai penerus cita-cita perjuangan Partai Masyumi ini digagas oleh 22 Ormas Islam.[7] Dalam partai tersebut, Yusril duduk sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005. Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang meraih suara sebesar 2,84% dan menempatkan 13 wakilnya di parlemen.[8] Bersama Amien Rais, dia ikut mengusung Abdurrahman Wahid untuk menjadi presiden Indonesia.

Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong, dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu. Atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, Presiden RI menganugerahi Yusril dengan tanda jasa Bintang Bhayangkara Utama (2004) dan Bintang Mahaputra Adipradana (2015).

Selain aktif berpolitik, Yusril juga rajin menulis buku, jurnal, dan kolom di berbagai media massa. Tulisannya terutama berkisar pada masalah hukum tata negara, agama, filsafat dan politik. Bersama adiknya Dr Yusron Ihza LLM, Dra Yusmiati Ihza, MS dan belakangan ikut bergabung adiknya yang paling kecil Dr Yustiman Ihza, SS, MA mereka mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm.[9] Tiga anaknya masing-masing Yuri Kemal Fadlullah, Kenia Khairunnisa Mahendra dan Ali Reza Mahendra juga bergabung dalam Ihza & Ihza Law Firm SCBD - Bali Office.

Keluarga[sunting | sunting sumber]

Yusril menikah dengan Rika Tolentino Kato, wanita berdarah campuran Jepang-Philipina yang memilih untuk memeluk agama Islam pada tahun 2006. Rika Kato kemudian menjadi warganegara Indonesia. Dari pernikahan itu mereka memperoleh dua orang anak masing-masing Ishmael Zacharias Mahendra (laki-laki) dan Anissa Zulaikha Mahendra (perempuan). Sebelum menikah dengan Rika Kato, Yusril menikah dengan Kessy Sukaesih, wanita berdarah Sunda-Betawi, namun perkawinan dengan Kessy Sukaesih itu berakhir dengan perceraian pada tahun 2005. Dari perkawinannya dengan Kessy Sukaesih, Yusril diikaruniai empat orang anak yakni Yuri Kemal Fadlullah (lk), Kenia Khairunissa Mahendra (pr), Meilany Alissa (pr) dan Ali Reza Mahendra (lk).[10]

Filmografi[sunting | sunting sumber]

Karya[sunting | sunting sumber]

  • Dinamika Tata Negara Indonesia: Kompilasi Aktual Masalah Konstitusi, Dewan Perwakilan, dan Sistem Kepartaian, 1996
  • Pemerintahan yang Amanah, 1998
  • Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam: Perbandingan Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jamaat-i-Islami (Pakistan), 1999
  • Membangun Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan, 2000
  • Catatan Kritis dan Percikan Pemikiran Yusril Ihza Mahendra, 2001
  • Rekonsiliasi Tanpa Mengkhianati Reformasi: versi media massa, 2004
  • 90 Menit Bersama Yusril Ihza Mahendra, 2012
  • Tegakkan Keadilan dan Kepastian Hukum, 2013

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Selama memangku berbagai jabatan di pemerintahan, beliau dianugerahi tanda jasa, diantaranya;[11]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ghazali, A. R., (1999), Yusril Ihza Mahendra: sosok politisi muda Muslim, RajaGrafindo Persada, ISBN 979-421-721-2.
  2. ^ Artikel:"Rhoma Irama Tak Datang, Yusril Jadi Ketum Partai Bulan Bintang" di Kompas.com
  3. ^ Artikel:"Rhoma Irama Mundur, Yusril Terpilih Jadi Ketua Umum PBB" di detik.com
  4. ^ Padang Ekspress, Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang, 6 Februari 2006
  5. ^ profil.merdeka.com Biografi Yusril Ihza Mahendra
  6. ^ http://yusril.ihzamahendra.com/2008/01/17/naskah-pernyataan-berhenti-presiden-soeharto-21-mei-1988/[pranala nonaktif permanen]
  7. ^ kepustakaan-presiden.pnri.go.id Direktori Parpol Peserta Pemilu Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.
  8. ^ http://www.cetro.or.id Suara DPR-RI 2004
  9. ^ Situs Resmi Ihza & Ihza Law Firm
  10. ^ PPI India [1]Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine. FreeLists / ppi / [ppi] [ppiindia] Yusril Nikahi Gadis Belia
  11. ^ "Alumni Terkemuka". Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Diakses tanggal 2023-05-16. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Jabatan politik
Didahului oleh:
Bambang Kesowo
Menteri Sekretaris Negara Indonesia
2004–2007
Diteruskan oleh:
Hatta Rajasa
Didahului oleh:
Mohammad Mahfud
Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia
2001–2004
Diteruskan oleh:
Hamid Awaluddin
Didahului oleh:
Muladi
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia
1999–2001
Diteruskan oleh:
Baharuddin Lopa
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
M. S. Kaban
Ketua Umum Partai Bulan Bintang
2015–sekarang
Petahana
Didahului oleh:
tidak ada ; jabatan baru
Ketua Umum Partai Bulan Bintang
1998–2005
Diteruskan oleh:
M. S. Kaban