Lompat ke isi

Kabupaten Kepulauan Sangihe: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
(58 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Dati2
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten
| nama=Kabupaten Kepulauan Sangihe
|nama = Kabupaten Kepulauan Sangihe
|foto = Tahuna, Sangihe Islands.jpg
| propinsi=[[Sulawesi Utara]]
| ibukota=[[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]]
|caption = Kawasan [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]]
|propinsi = [[Sulawesi Utara]]
| luas=736,98 km²
|ibukota = [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]]
| penduduk=130493
|lambang = Lambang Kabupaten Kepulauan Sangihe.jpeg
| penduduktahun=(2017)<ref name=SANGIHE>{{cite web|url=https://sulut.bps.go.id/publication/2018/08/16/49681613ef0cc9d89926ab02/provinsi-sulawesi-utara-dalam-angka-2018.html|title=Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka 2018|last=|first=|website=|publisher=BPS Provinsi Sulawesi Utara|accessdate=2 Februari 2019}}</ref>
|peta = Lokasi Sulawesi Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe.svg
| kepadatan=177,06 jiwa/km²
|koordinat =
| agama= [[Kristen Protestan]] 83,00%<br> [[Islam]] 16,15%<br> [[Katolik]] 0,84%<br> [[Buddha]] dan [[Hindu]] 0,01%<ref name=SANGIHE/>
|dasar hukum = PP No. 59 Tahun 2014<ref>{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|last=|first=|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=22 April 2021|archive-date=2019-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| kecamatan=15
|tanggal =
| kelurahan=-
|motto = [[Bahasa Sangihe|Sangihe]]: ''Somahe Kai Kehage'' <br> [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]: Semakin besar tantangan, semakin siap kita Menghadapinya
| kodearea=
|kecamatan = 15
| dau = Rp. 520.936.208.-
|kelurahan = 22
| dauref = (2017)<ref>[http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/11/RINCIAN-ALOKASI-DAU-MURNI-TA-2017-UPLOAD.pdf]</ref>
|desa = 145
| lambang= [[Berkas:Lambang Kabupaten Kepulauan Sangihe.jpeg|150px]]
| peta=[[Berkas:Lokasi Sulawesi Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe.svg|300px]]
|kepala daerah = [[Daftar Bupati Kepulauan Sangihe|Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Albert Huppy Wounde]] (Pj.)
| koordinat=-
|wakil kepala daerah = [[Daftar Wakil Bupati Kepulauan Sangihe|Wakil Bupati]]
| dasar hukum=-
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
| tanggal=-
|sekretaris daerah = Melanchton Wolff
| motto= SOMAHE KAI KEHAGE
|luas = 736,98
| kepala daerah=[[Daftar Bupati Kepulauan Sangihe|Bupati]]
|penduduk = 137829
| nama kepala daerah=Jabes Ezar Gaghana, S.E., M.E.
|penduduktahun = 31 Desember [[2023]]
| wakil=
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
| web=http://www.sangihekab.go.id/
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 78,24% [[Kristen]]
** 77,34% [[Protestan]]
** 0,90% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|21,29% [[Islam]] |0,47% Kepercayaan<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 73,94 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://sulut.bps.go.id/indicator/26/1810/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.sulut.bps.go.id|accessdate=26 Maret 2024}}</ref>
|kodearea =
|nomor_polisi = DL xxxx A
|dau = Rp 566.763.479.000,- (2020)
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=22 April 2021}}</ref>
|web = {{url|http://www.sangihekab.go.id/}}
}}
}}


'''Kabupaten Kepulauan Sangihe''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun [[2000]]. [[Ibu kota]] kabupaten ini adalah [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 736,98&nbsp;km² dan berpenduduk sebanyak 130.493 jiwa (2017).<ref name=SANGIHE/>
'''Kabupaten Kepulauan Sangihe''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini merupakan induk pemekaran dari [[Kabupaten Kepulauan Talaud]] dan [[Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro]] pada tahun 2002 dan 2007. Ibu kota kabupaten ini adalah [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 736,98&nbsp;km². Penduduk Sangihe pada akhir 2023 sebanyak 137.829 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=26 Maret 2024|format=visual}}</ref><ref name="SANGIHE">{{cite web|url=https://sangihekab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ebc1296a0ce248f09ebab09e/kabupaten-kepulauan-sangihe-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Sangihe Dalam Angka 2021|last=|first=|website=www.sangihekab.bps.go.id|publisher=BPS Kabupaten Sangihe|accessdate=22 April 2021|pages=8, 44|format=pdf|archive-date=2021-04-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210422163303/https://sangihekab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ebc1296a0ce248f09ebab09e/kabupaten-kepulauan-sangihe-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>


Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara [[Pulau Sulawesi]] dengan [[Pulau Mindanao]], ([[Filipina]]) serta berada di bibir [[Samudera Pasifik]]. Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan provinsi [[Davao del Sur]], [[Filipina]].
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara [[Pulau Sulawesi]] dengan [[Pulau Mindanao]] ([[Filipina]]) serta berada di bibir [[Samudera Pasifik]]. Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan provinsi [[Davao del Sur]], [[Filipina]].


== Geografis ==
== Geografis ==
Sangihe berasal dari kata ''Sang'' dan ''Ihe''. Ibu kota berkedudukan di [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]] dimana secara keseluruhan jumlah pulau yang ada di kepulauan ini berjumlah 105 pulau dengan rincian ; 79 pulau yang tidak berpenghuni dan 26 pulau berpenghuni. Secara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak antara 2° 4’ 13” – 4° 44’ 22” LU dan 125° 9' 28” - 125° 56' 57” BT dan posisinya terletak di antara Kab. Kepl. SITARO dengan Pulau Mindanao (Republik Filipina).
Sangihe berasal dari kata ''Sang'' dan ''Ihe''. Ibu kota berkedudukan di [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]] dimana secara keseluruhan jumlah pulau yang ada di kepulauan ini berjumlah 105 pulau dengan rincian ; 79 pulau yang tidak berpenghuni dan 26 pulau berpenghuni. Secara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak antara 2° 4’ 13” – 4° 44’ 22” LU dan 125° 9' 28” - 125° 56' 57” BT dan posisinya terletak di antara Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan Pulau Mindanao (Filipina).


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pada Tahun 2002, Kabupaten Kepulauan Sangihe dimekarkan (pada saat itu masih Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud) menjadi 2 Kabupaten berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe dan [[Kabupaten Kepulauan Talaud]]. Pemekaran kembali dilakukan di Kabupaten Induk (Kabupaten Sangihe) menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe dan [[Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro]] (SITARO) pada tahun 2007 sesuai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007. Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal [[23 Mei]] [[2007]] di Ruang Mapaluse, Kantor Gubernur Sulawesi Utara sekaligus dengan Pelantikan PPS Bupati Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Drs. Idrus Mokodompit.
Pada tahun 2002, Kabupaten Kepulauan Sangihe dimekarkan (pada saat itu masih Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud) menjadi 2 Kabupaten berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2002, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, dan [[Kabupaten Kepulauan Talaud]]. Pemekaran kembali dilakukan di Kabupaten Induk (Kabupaten Sangihe dan Talaud) menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, dan [[Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro]] (SITARO) pada tahun 2007 sesuai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007.
Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal [[23 Mei]] [[2007]] di Ruang Mapaluse, Kantor Gubernur Sulawesi Utara sekaligus dengan Pelantikan PPS Bupati Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Drs. Idrus Mokodompit. Pada tahun 2014, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud mengalami perubahan nama menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Perubahan Nama Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe di Provinsi Sulawesi Utara.{{cn}}


== Pemerintahan ==
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Kepulauan Sangihe}}
{{utama|Daftar Bupati Kepulauan Sangihe}}

{{:Daftar Bupati Kepulauan Sangihe}}
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|-
! No.
! colspan=2 |Bupati
! Mulai Menjabat
! Akhir Menjabat
! Wakil Bupati
|-
|—
|[[Berkas:Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe Rinny Tamuntuan.png|100px]]
|dr. [[Rinny Tamuntuan]]
|22 Mei 2022
|Sekarang
|''Lowong''
|}


=== Dewan Perwakilan ===
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 46: Baris 77:
=== Kecamatan ===
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe}}


=== Lambang Daerah ===
=== Lambang Daerah ===
# SOMAHE KAI KEHAGE adalah semboyan yang mengandung arti ''Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin gigih kita menghadapi tantangan sambil memohon kekuatan dari [[Tuhan]], pasti akan beroleh hasil yang gilang gemilang''.
# SOMAHE KAI KEHAGE adalah semboyan yang mengandung arti ''Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin gigih kita menghadapi tantangan sambil memohon kekuatan dari [[Tuhan]], pasti akan beroleh hasil yang gilang gemilang''.
# Dasar lambang adalah sebuah [[segi lima sama sisi]] yang merupakan stilisasi dari perisai (KELUNG) mengandung makna sebagai pelindung, sebagaimana dipakai dalam tari-tarian adat Sangihe seperti Tari Salo, Tari Upase, Tari Alabadiri dan Tari Ransansahabe. Bagi seorang pahlawan perisai itu dipuja dan disanjung serta diagungkan karena perisai adalah bagian dari kemenangan. Dasar lambang diberi warna biru laut, menggambarkan bahwa daerah Kepulauan Sangihe adalah Daerah Maritim.
# Dasar lambang adalah sebuah [[segi lima sama sisi]] yang merupakan stilisasi dari perisai (KELUNG) mengandung makna sebagai pelindung, sebagaimana dipakai dalam tari-tarian adat Sangihe seperti Tari Salo, Tari Upase, Tari Alabadiri dan Tari Ransansahabe. Bagi seorang pahlawan perisai itu dipuja dan disanjung serta diagungkan karena perisai adalah bagian dari kemenangan. Dasar lambang diberi warna biru laut, menggambarkan bahwa daerah Kepulauan Sangihe adalah Daerah Maritim.
# Bunga [[Pala]], Bunga [[kelapa]] dan [[Cengkih]], adalah pelambang kemakmuran sebab hasil utama dari daerah Sangihe adalah Kelapa, Pala dan Cengkih.Warna Kuning Emas sebagai Lambang Kebahagiaan rakyat yang bersumber dari hasil bumi.
# Bunga [[Pala]], Bunga [[kelapa]] dan [[Cengkih]], adalah pelambang kemakmuran sebab hasil utama dari daerah Sangihe adalah Kelapa, Pala dan Cengkih.Warna Kuning Emas sebagai Lambang Kebahagiaan rakyat yang bersumber dari hasil bumi.
Baris 55: Baris 87:
# Pita Merah Putih: Warna merah adalah lambang keberanian dan bagi masyarakat sangihe warna merah putih mengandung hikmah religius di mana agama primitif seperti Mesundeng, Metipu dan juga dalam peperangan Ampuang serta para pahlawan mengenakan pakaian yang berwarna merah dengan maksud lebih mendekatkan diri kepada pemberi kekuatan dan kehidupan, sedangkan warna putih biasanya dipakai sebagai saputangan untuk memanggil kepada Yang Memberi Kekuatan agar datang.
# Pita Merah Putih: Warna merah adalah lambang keberanian dan bagi masyarakat sangihe warna merah putih mengandung hikmah religius di mana agama primitif seperti Mesundeng, Metipu dan juga dalam peperangan Ampuang serta para pahlawan mengenakan pakaian yang berwarna merah dengan maksud lebih mendekatkan diri kepada pemberi kekuatan dan kehidupan, sedangkan warna putih biasanya dipakai sebagai saputangan untuk memanggil kepada Yang Memberi Kekuatan agar datang.


== Kebudayaan ==
<!--- === Pemekaran Daerah ===
Salah satu tarian yang ada di wilayah ini ialah [[ampa wayer]]. Tarian ini mengekspresikan kebebasan dan kemerdekaan. Tarian ini juga telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda di Indonesia.<ref>{{Cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=2963 |title=Salinan arsip |access-date=2020-09-15 |archive-date=2021-06-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210612232351/https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=2963 |dead-url=no }}</ref>
==== Kabupaten Kepulauan Tabukan ====
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi:
# [[Nusa Tabukan, Kepulauan Sangihe|Nusa Tabukan]]
# [[Tabukan Selatan, Kepulauan Sangihe|Tabukan Selatan]]
# [[Tabukan Selatan Tengah, Kepulauan Sangihe|Tabukan Selatan Tengah]]
# [[Tabukan Selatan Tenggara, Kepulauan Sangihe|Tabukan Selatan Tenggara]]
# [[Tabukan Tengah, Kepulauan Sangihe|Tabukan Tengah]]
# [[Tabukan Utara, Kepulauan Sangihe|Tabukan Utara]]
# [[Manganitu, Kepulauan Sangihe|Manganitu]]

==== Kota Tahuna ====
[[Kota Tahuna]] merupakan ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe akan dinaikkan menjadi kotamadya. Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi:
# [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]]
# [[Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe|Tahuna Barat]]
# [[Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe|Tahuna Timur]]
# [[Tamako, Kepulauan Sangihe|Tamako]] --->

== Pariwisata ==
=== Objek wisata alam ===
Di antara banyak gunung berapi terdapat dua gunung yang berada di perairan cukup dangkal. Salah satunya di Pulau [[Mahengetang]], Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Banua Wuhu, demikian masyarakat setempat menyebut gunung itu, berada hanya 300 meter dari sisi barat daya Pulau Mahengetang. Titik kepundan gunung ditandai oleh keluarnya gelembung di antara bebatuan pada kedalaman 8 meter. Suhu air rata-rata di sana 37-38 derajat Celcius. Di sejumlah lubang, keluar air panas yang tampaknya mampu membuat tangan telanjang melepuh bila coba-coba merogoh ke dalamnya. Kehidupan biota laut juga tak kalah menarik, koloni terumbu karang yang rapat dan sehat terhampar di kedalaman 10 hingga 20 meter.
Konon terdapat lorong bawah laut yang tembus dua arah. Masyarakat setempat menyelenggarakan upacara Tulude setiap akhir bulan Januari. Dua minggu sebelum ritual tersebut, seorang tetua adat akan menyelam dengan membawa piring putih berisi emas ke lorong tersebut sebagai persembahan agar Banua Wuhu tidak murka.

Selain di pulau Mahangetang ada pula wisata pantai nan eksotis di desa Pananualeng, kecamatan Tabukan Tengah. Masyarakan sering menyebutnya pantai pasir putih.


== Kesehatan ==
Air Terjun Kadadima juga salah satu dari dua objek wisata [[air terjun]] yang terletak didesa Laine, kecamatan Manganitu Selatan.Air terjun Kadadima masuk wilayah desa Laine dapat ditempuh dengan kendaraan darat dari Tahuna sekitar 2 jam dan dari Pelabuhan Fery Pananaru sekitar 25 menit, sedangkan dari desa Laine menuju kearah Timur berjalan kaki sekitar 45 menit. Selain air terjun Kadadima ada pula Air Terjun Nguralawo yang tak kalah menariknya yang berlokasi di Desa Binala, kecamatan Tamako. Air terjun ini jaraknya 6&nbsp;km dari pusat Kota Tamako. Menurut legenda dinamakan Nguralawo karena zaman dulu air terjun ini menjadi tempat pemandian para bidadari (putri kayangan).
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
{{:Daftar rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Sangihe}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.thesatasconnection.org/ Situs web jaringan masyarakat Sangihe, Talaud, SiTaRo (SaTaS)]
* {{id}} [http://www.thesatasconnection.org/ Situs web jaringan masyarakat Sangihe, Talaud, SiTaRo (SaTaS)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080827221445/http://www.thesatasconnection.org/ |date=2008-08-27 }}
* {{id}} [http://www.sangihe.go.id/ situs utama pemerintahan di kepulauan sangihe]
* {{id}} [http://www.sangihe.go.id/ situs utama pemerintahan di kepulauan sangihe] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080907002622/http://www.sangihe.go.id/ |date=2008-09-07 }}
{{Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
{{Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
{{Sulawesi Utara}}
{{Sulawesi Utara}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Kabupaten Kepulauan Sangihe| ]]
[[Kategori:Kabupaten Kepulauan Sangihe| ]]

Revisi per 9 Juni 2024 21.11

Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kawasan Tahuna
Kawasan Tahuna
Lambang resmi Kabupaten Kepulauan Sangihe
Motto: 
Sangihe: Somahe Kai Kehage
Indonesia: Semakin besar tantangan, semakin siap kita Menghadapinya
Peta
Peta
Kabupaten Kepulauan Sangihe di Sulawesi
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Peta
Kabupaten Kepulauan Sangihe di Indonesia
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe (Indonesia)
Koordinat: 3°00′N 125°30′E / 3°N 125.5°E / 3; 125.5
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Utara
Dasar hukumPP No. 59 Tahun 2014[1]
Ibu kotaTahuna
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 22
  • Desa: 145
Pemerintahan
 • BupatiAlbert Huppy Wounde (Pj.)
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahMelanchton Wolff
Luas
 • Total736,98 km2 (284,55 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[2]
 • Total137.829
 • Kepadatan190/km2 (480/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 21,29% Islam
  • 0,47% Kepercayaan[2]
 • IPMKenaikan 73,94 (2023)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7103 Edit nilai pada Wikidata
Pelat kendaraanDL xxxx A
Kode Kemendagri71.03 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 566.763.479.000,- (2020)
Situs webwww.sangihekab.go.id


Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan induk pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2002 dan 2007. Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 736,98 km². Penduduk Sangihe pada akhir 2023 sebanyak 137.829 jiwa.[2][4]

Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Filipina) serta berada di bibir Samudera Pasifik. Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan provinsi Davao del Sur, Filipina.

Geografis

Sangihe berasal dari kata Sang dan Ihe. Ibu kota berkedudukan di Tahuna dimana secara keseluruhan jumlah pulau yang ada di kepulauan ini berjumlah 105 pulau dengan rincian ; 79 pulau yang tidak berpenghuni dan 26 pulau berpenghuni. Secara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak antara 2° 4’ 13” – 4° 44’ 22” LU dan 125° 9' 28” - 125° 56' 57” BT dan posisinya terletak di antara Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan Pulau Mindanao (Filipina).

Sejarah

Pada tahun 2002, Kabupaten Kepulauan Sangihe dimekarkan (pada saat itu masih Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud) menjadi 2 Kabupaten berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2002, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Pemekaran kembali dilakukan di Kabupaten Induk (Kabupaten Sangihe dan Talaud) menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (SITARO) pada tahun 2007 sesuai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007.

Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2007 di Ruang Mapaluse, Kantor Gubernur Sulawesi Utara sekaligus dengan Pelantikan PPS Bupati Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Drs. Idrus Mokodompit. Pada tahun 2014, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud mengalami perubahan nama menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Perubahan Nama Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe di Provinsi Sulawesi Utara.[butuh rujukan]

Pemerintahan

Bupati

No. Bupati Mulai Menjabat Akhir Menjabat Wakil Bupati
dr. Rinny Tamuntuan 22 Mei 2022 Sekarang Lowong

Dewan Perwakilan

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 1 Penurunan 0 Kenaikan 2
Gerindra 4 Penurunan 2 Steady 2
PDI-P 6 Penurunan 5 Kenaikan 6
Golkar 3 Kenaikan 5 Penurunan 4
NasDem 4 Steady 4 Kenaikan 5
Berkarya (baru) 3
Perindo (baru) 2 Kenaikan 3
Hanura 2 Penurunan 1 Steady 1
Demokrat 2 Steady 2 Steady 2
PKPI 3 Penurunan 1
Jumlah Anggota 25 Steady 25 Steady 25
Jumlah Partai 8 Kenaikan 9 Penurunan 8

Kecamatan

Kabupaten Kepulauan Sangihe terdiri dari 15 kecamatan, 22 kelurahan, dan 145 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 141.950 jiwa dengan luas wilayah 461,11 km² dan sebaran penduduk 308 jiwa/km².[5][6]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
71.03.16 Kendahe 8 Desa
71.03.25 Kepulauan Marore 3 Desa
71.03.13 Manganitu 18 Desa
71.03.10 Manganitu Selatan 13 Desa
71.03.09 Nusa Tabukan 5 Desa
71.03.19 Tabukan Selatan Tengah 9 Desa
71.03.20 Tabukan Selatan Tenggara 6 Desa
71.03.15 Tabukan Selatan 14 Desa
71.03.14 Tabukan Tengah 18 Desa
71.03.08 Tabukan Utara 24 Desa
71.03.17 Tahuna 8 - Kelurahan
71.03.23 Tahuna Barat 6 - Kelurahan
71.03.24 Tahuna Timur 8 - Kelurahan
71.03.12 Tamako 20 Desa
71.03.11 Tatoareng 7 Desa
TOTAL 22 145

Lambang Daerah

  1. SOMAHE KAI KEHAGE adalah semboyan yang mengandung arti Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin gigih kita menghadapi tantangan sambil memohon kekuatan dari Tuhan, pasti akan beroleh hasil yang gilang gemilang.
  2. Dasar lambang adalah sebuah segi lima sama sisi yang merupakan stilisasi dari perisai (KELUNG) mengandung makna sebagai pelindung, sebagaimana dipakai dalam tari-tarian adat Sangihe seperti Tari Salo, Tari Upase, Tari Alabadiri dan Tari Ransansahabe. Bagi seorang pahlawan perisai itu dipuja dan disanjung serta diagungkan karena perisai adalah bagian dari kemenangan. Dasar lambang diberi warna biru laut, menggambarkan bahwa daerah Kepulauan Sangihe adalah Daerah Maritim.
  3. Bunga Pala, Bunga kelapa dan Cengkih, adalah pelambang kemakmuran sebab hasil utama dari daerah Sangihe adalah Kelapa, Pala dan Cengkih.Warna Kuning Emas sebagai Lambang Kebahagiaan rakyat yang bersumber dari hasil bumi.
  4. Bintang, Sebagaimana Bintang dalam Lambang Negara Republik Indonesia adalah pelambang Ketuhanan Yang Maha Esa, di Daerah Sangihe yang merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia, Bintang adalah dasar kehidupan, karena Bintang adalah penunjuk jalan yaitu Bintang Polaris yang terletak 4º - 5º di kutub utata yang dalam bahasa daerah disebut Bituing Punge dan Bituing Kadademahe atau Bintang Fajar sebagai penunjuk waktu.
  5. Perahu Bininta, Bininta adalah perahu Jaman Dahulu yang dipakai oleh masyarakat pribumi dalam segala kepentingannya. Sebagai alat transportasi antar pulau, sebagai perahu perang yang sangat ulet sebab antara haluan dan buritan sama. Perahu Bininta mempunyai atribut yang mendasar seperti Ular Naga yang terpasang pada bagian depan, belakang dan tengah, Naga mengandung latar belakang religius bagi leluhur. Bininta adalah Lambang Persatuan, Bininta adalah lambang Kemakmuran dan Bininta adalah Lambang Pertahanan.
  6. Pita Merah Putih: Warna merah adalah lambang keberanian dan bagi masyarakat sangihe warna merah putih mengandung hikmah religius di mana agama primitif seperti Mesundeng, Metipu dan juga dalam peperangan Ampuang serta para pahlawan mengenakan pakaian yang berwarna merah dengan maksud lebih mendekatkan diri kepada pemberi kekuatan dan kehidupan, sedangkan warna putih biasanya dipakai sebagai saputangan untuk memanggil kepada Yang Memberi Kekuatan agar datang.

Kebudayaan

Salah satu tarian yang ada di wilayah ini ialah ampa wayer. Tarian ini mengekspresikan kebebasan dan kemerdekaan. Tarian ini juga telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda di Indonesia.[7]

Kesehatan

Rumah sakit

Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1 7103015 RS Umum Liun Kendage RSUD C Jl. Tatehe, Kelurahan Apeng Sembeka, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara 95811
2 7103039 RS Umum Liung Paduli RSUD D Jl. Naha-Petta, Kampung Naha, Desa Kalurae, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara 95856

Referensi

  1. ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 22 April 2021. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 26 Maret 2024. 
  3. ^ "[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sulut.bps.go.id. Diakses tanggal 26 Maret 2024. 
  4. ^ "Kabupaten Sangihe Dalam Angka 2021" (pdf). www.sangihekab.bps.go.id. BPS Kabupaten Sangihe. hlm. 8, 44. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-22. Diakses tanggal 22 April 2021. 
  5. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  6. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-12. Diakses tanggal 2020-09-15. 

Pranala luar