Lompat ke isi

Tjilik Riwut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Olenka Aria (bicara | kontrib)
Menambahkan pranala
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(39 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Dayak|([[Suku Dayak Ngaju|Ngaju]])|[[Marga suku Dayak#R|Riwut]]}}
{{wikify}}{{Infobox Governor
{{Infobox Governor
|honorific-prefix =
| honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/haji) -->
|name = Tjilik Riwut
| name = Tjilik Riwut
|honorific-suffix =
| honorific-suffix =
|image =
|imagesize = 175px
| image = Tjilik Riwut.jpg
|office = Gubernur Kalimantan Tengah
| imagesize = 175px
|order = Ke-2
| office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]]
|term_start = 30 Juni 1958
| term_start = 28 Oktober 1971
|term_end = Februari 1967
| term_end = 17 Agustus 1987
| constituency = [[Kalimantan Tengah (daerah pemilihan)|Kalimantan Tengah]]
|vice =
|predecessor = [[Milono|R.T.A. Milono]]
| office1 = Gubernur Kalimantan Tengah
|successor = [[Reinout Sylvanus]]
| order1 = Ke-2
|office2 =
| term_start1 = 30 Juni 1958
|state2 =
| term_end1 = Februari 1967
|order2 =
| lieutenant1 = [[Reinout Sylvanus]] (1961–1967)
|vice2 =
| predecessor1 = [[R.T.A. Milono]]
|term_start2 =
| successor1 = Reinout Sylvanus
|term_end2 =
| birth_name = Anakletus Tjilik Riwut
|successor2 =
| birth_date = {{birth date|1918|2|2}}
| birth_place = [[Kasongan (kota)|Kasongan]], [[Borneo]], [[Hindia Belanda]]
|term_start3 =
| death_date = {{death date and age|1987|8|17|1918|2|2}}
|term_end3 =
| death_place = [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]
|birth_date = {{birth date|1918|2|2}}
|birth_place = [[Kasongan (kota)|Kasongan]], [[Kalimantan Tengah]]
| allegiance = [[Indonesia]]
|death_date = {{death date and age|1987|8|17|1918|2|2}}
[[Agama]] =kristen
| serviceyears = 1945—1987
|death_place = [[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]]
| rank = [[Berkas:Pdu marsmatni komando.png|25px]] [[Marsekal Pertama]] [[TNI]]
|nationality =
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
| unit = [[Korps Pasukan Khas]]
|serviceyears = 1945-1987
|rank = [[Berkas:Pdu marsmatni komando.png|25px]] [[Marsekal Pertama]] [[TNI]]
| occupation = {{hlist|[[Tentara]]|[[Politikus]]}}
| party = Independen
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
| spouse = Clementine Suparti
|unit = [[Korps Pasukan Khas]]
| children = 1. Emilia Enon Herjani<br>2. A.R. Hawun Meiarti<br>3. Theresia Nila A.T.<br>4.Kameloh Ida Lestari<br>5. Anakletus Tarung Tjandrautama Tjilik Riwut
|occupation = [[Tentara]]
| alma_mater = [[Akademi Angkatan Udara]] (1945)
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| religion = [[Katolik]] <ref>[http://books.google.co.id/books?id=oLVTKSefAtIC&lpg=PA178&dq=Tjilik%20Riwut%20Katolik&pg=PA178#v=onepage&q=Tjilik%20Riwut%20Katolik&f=false Mencari Indonesia: demografi-politik pasca-Soeharto Oleh Riwanto Tirtosudarmo]</ref>
|party = Independen
|spouse = Ny. Clementine Suparti
| website =
|children = 1. Emilia Enon Herjani<br>2. A.R. Hawun Meiarti<br>3. Theresia Nila A.T.<br>Kameloh Ida Lestari<br>4. Anakletus Tarung Tjandrautama Tjilik Riwut
|alma_mater = [[Akademi Angkatan Udara]] (1945)
|religion = [[Katolik]] <ref>[http://books.google.co.id/books?id=oLVTKSefAtIC&lpg=PA178&dq=Tjilik%20Riwut%20Katolik&pg=PA178#v=onepage&q=Tjilik%20Riwut%20Katolik&f=false Mencari Indonesia: demografi-politik pasca-Soeharto Oleh Riwanto Tirtosudarmo]</ref>
|website =
}}
}}
'''[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] (HOR) ([[Purnawirawan|Purn.]]) Anakletus Tjilik Riwut''' ({{lahirmati |[[Kasongan (kota)|Kasongan]], [[Kalimantan Tengah]]|2|2|1918|[[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]]|17|8|1987}}) adalah salah satu [[pahlawan nasional Indonesia]] dan [[Gubernur Kalimantan Tengah]] pertama.
[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] ([[Daftar tanda kehormatan di Indonesia|HOR]]) ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Anakletus Tjilik Riwut''' ([[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: '''Cilik Riwut''') ({{lahirmati |[[Kasongan (kota)|Kasongan]], [[Kalimantan Tengah]]|2|2|1918|[[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]]|17|8|1987}}) adalah seorang [[pahlawan nasional Indonesia]] dan [[Gubernur Kalimantan Tengah]] pertama dari 1958 hingga 1967.
Tjilik Riwut yang dengan bangga selalu menyatakan diri sebagai "[[Orang utan|orang hutan]]" karena lahir dan dibesarkan di belantara [[Kalimantan]], adalah pencinta alam sejati juga sangat menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Ketika masih belia, ia telah tiga kali mengelilingi pulau Kalimantan hanya dengan berjalan kaki, menaiki perahu dan rakit. Dia menamatkan pendidikan dasarnya di kota kelahirannya. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Perawat di [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]] dan [[Kota Bandung|Bandung]].


Tjilik Riwut yang dengan bangga selalu menyatakan diri sebagai "[[Orang utan|orang hutan]]" karena lahir dan dibesarkan di belantara [[Kalimantan]], adalah seorang [[pencinta alam]] yang juga menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Ketika masih belia, ia tiga kali mengelilingi [[pulau]] Kalimantan hanya dengan berjalan kaki serta menaiki perahu dan rakit. Dia menamatkan pendidikan dasarnya di kota kelahirannya. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Perawat di [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]] dan [[Kota Bandung|Bandung]].
Tjilik Riwut adalah salah satu putera Dayak dari [[Suku Dayak Ngaju]] yang menjadi anggota KNIP. Perjalanan dan perjuangannya kemudian melampaui batas-batas kesukuan untuk menjadi salah satu pejuang bangsa. Penetapannya sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 108/TK/Tahun 1998 pada tanggal 6 November [[1998]] merupakan wujud penghargaan atas perjuangan pada masa kemerdekaan dan pengabdian membangun Kalimantan (Tengah).


Tjilik Riwut adalah salah satu putra [[Suku Dayak|Dayak]] dari [[Suku Dayak Ngaju]] yang menjadi anggota [[Komite Nasional Indonesia Pusat|KNIP]]. Perjalanan dan perjuangannya kemudian melampaui batas-batas kesukuan untuk menjadi salah satu pejuang bangsa. Penetapannya sebagai [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] berdasarkan SK Presiden RI No. 108/TK/Tahun 1998 pada tanggal 6 November [[1998]] merupakan wujud penghargaan atas perjuangannya pada masa kemerdekaan dan pengabdiannya dalam membangun [[Kalimantan Tengah]].
== Karier Militer ==
Setelah dari [[Pulau Jawa]] untuk menuntut ilmu, Tjilik Riwut diterjunkan ke [[Kalimantan]] oleh [[Pangeran Muhammad Noor]], gubernur [[Provinsi Kalimantan|Borneo]] saat itu sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk, namun dia tidak terjun. Nama-nama yang terjun merebut kalimantan adalah Harry Aryadi Sumantri, Iskandar, Sersan Mayor Kosasih, F. M. Suyoto, Bahrie, J. Bitak, C. Williem, Imanuel, Mika Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, J. H. Darius dan Marawi.


== Karier militer ==
Rombongan-rombongan ekspedisi ke [[Kalimantan]] dari [[Jawa]] yang kemudian membentuk barisan perjuangan di daerah yang sangat luas ini. Mereka menghubungi berbagai [[suku Dayak]] di berbagai pelosok Kalimantan untuk menyatukan persepsi rakyat yang sudah bosan hidup di alam penjajahan sehingga bersama-sama dapat menggalang persatuan dan kesatuan.
Setelah selesai menuntut ilmu di [[Pulau Jawa]], Tjilik Riwut diterjunkan ke [[Kalimantan]] oleh [[Pangeran Muhammad Noor]], Gubernur [[Provinsi Kalimantan|Borneo]] saat itu sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk, namun dia tidak terjun. Nama-nama yang terjun merebut Kalimantan adalah [[Harry Aryadi Sumantri]], [[Iskandar (pejuang)|Iskandar]], Sersan Mayor Kosasih, F. M. Suyoto, Bahrie, J. Bitak, C. Williem, Imanuel, Mika Amirudin, [[Ali Akbar]], M. Dahlan, J. H. Darius, dan Marawi.


Rombongan-rombongan ekspedisi ke [[Kalimantan]] dari [[Jawa]] kemudian membentuk barisan perjuangan di daerah yang sangat luas. Mereka menghubungi berbagai [[suku Dayak]] di berbagai pelosok Kalimantan untuk menyatukan persepsi rakyat yang selama ini hidup di bawah penjajahan sehingga bersama-sama dapat menggalang persatuan dan kesatuan.
Selain itu, Tjilik Riwut berjasa memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung Pertama dalam sejarah [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] pada tanggal [[17 Oktober]] [[1947]] oleh pasukan MN 1001, yang ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas [[TNI-AU]] yang diperingati setiap 17 Oktober. Waktu itu Pemerintah RI masih di Yogyakarta dan pangkat Tjilik Riwut adalah Mayor TNI. Pangkat Terakhir Tjilik Riwut adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.


Selain itu, Tjilik Riwut berjasa memimpin pasukan MN 1001 yang berhasil melaksanakan operasi penerjunan pasukan payung pertama dalam sejarah [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] pada tanggal [[17 Oktober]] [[1947]], yang seterusnya ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas [[TNI-AU]]. Waktu itu, pemerintah RI masih berada di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dan pangkat Tjilik Riwut adalah [[Mayor (Indonesia)|Mayor TNI]]. Pangkat terakhir yang Tjilik Riwut pegang adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.
Tjilik Riwut adalah salah seorang yang cukup berjasa bagi masuknya pulau Kalimantan ke pangkuan Republik Indonesia. Sebagai seorang putera Dayak, ia telah mewakili 185.000 rakyat terdiri dari 142 suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 panglima, 10 patih, dan 2 tumenggung dari pedalaman Kalimantan yang bersumpah setia kepada Pemerintah RI secara adat dihadapan [[Presiden Sukarno]] di Gedung Agung [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], 17 Desember [[1946]].<ref>http://www.boombastis.com/fakta-tjilik-riwut/71194</ref>


Tjilik Riwut adalah salah seorang yang cukup berjasa bagi masuknya pulau Kalimantan ke pangkuan Republik Indonesia. Sebagai seorang putra Dayak, ia mewakili 185.000 rakyat yang terdiri dari 142 suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 [[panglima]], 10 [[patih]], dan 2 [[tumenggung]] dari pedalaman Kalimantan yang bersumpah setia kepada pemerintah RI secara adat di hadapan [[Presiden Sukarno]] di Gedung Agung [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], 17 Desember [[1946]].<ref>http://www.boombastis.com/fakta-tjilik-riwut/71194</ref>
Sebagai tentara, pengalaman perangnya meliputi sebagian besar pulau Kalimantan dan Jawa. Setelah perang usai, Tjilik Riwut aktif di pemerintahan. Dia pernah menjadi [[Gubernur]] Kalimantan Tengah setelah sebelumnya menjadi Wedana Sampit lalu Bupati Kotawaringin,<ref>http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1182-pria-terhormat-dari-kalimantan</ref> menjadi koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan terakhir sebagai anggota [[DPR]] RI.


Sebagai tentara, pengalaman perangnya meliputi sebagian besar pulau [[Kalimantan]] dan [[Jawa]]. Setelah perang usai, Tjilik Riwut aktif di pemerintahan. Dia pernah menjadi [[Gubernur]] Kalimantan Tengah setelah sebelumnya menjadi [[Kawedanan|Wedana]] [[Sampit]] serta [[Bupati]] [[Kotawaringin Lama, Kotawaringin Barat|Kotawaringin]],<ref>{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1182-pria-terhormat-dari-kalimantan |title=Salinan arsip |access-date=2017-05-02 |archive-date=2017-06-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170626011012/https://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1182-pria-terhormat-dari-kalimantan |dead-url=yes }}</ref> menjadi koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan terakhir sebagai anggota [[DPR]] RI.
Keterampilan dalam menulis diasahnya semasa dia bergabung dengan [[Sanusi Pane]] di Harian Pembangunan. Tjilik Riwut telah menulis sejumlah buku mengenai Kalimantan yaitu: Makanan Dayak (1948), Sejarah Kalimantan (1952), Maneser Panatau Tatu Hiang (1965,stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju), Kalimantan Membangun (1979).


Tjilik Riwut mengasah keterampilan menulisnya semasa dia bergabung dengan [[Sanusi Pane]] di [[Harian Pembangunan]]. Tjilik Riwut telah menulis sejumlah buku mengenai Kalimantan yaitu: ''Makanan Dayak'' (1948), ''Sejarah Kalimantan'' (1952), ''Maneser Panatau Tatu Hiang'' (1965, stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju), dan ''Kalimantan Membangun'' (1979).
Pada hari [[Senin]] tanggal 17 Agustus 1987, yang bertepatan dengan [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], Ia meninggal setelah dirawat di [[Rumah Sakit Suaka Insan]] karena menderita penyakit liver/[[hepatitis]] dalam usia 69 Tahun, dimakamkan di makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Namanya kini diabadikan untuk salah satu [[bandar udara]] yaitu [[Bandar Udara Tjilik Riwut]] dan jalan utama di [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]].

Pada hari [[Senin]] tanggal 17 Agustus 1987, yang bertepatan dengan [[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia|Hari Kemerdekaan RI]], Tjilik Riwut meninggal di usia 69 tahun setelah dirawat di [[Rumah Sakit Suaka Insan]] karena menderita penyakit liver/[[hepatitis]]. Ia dikebumikan di Makam Pahlawan Sanaman Lampang, [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]], Kalimantan Tengah. Namanya kini diabadikan untuk salah satu [[bandar udara]] yaitu [[Bandar Udara Tjilik Riwut]] dan jalan utama di [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]].
<!--
<!--


Baris 101: Baris 97:
5. 1967: Surat Penghargaan dari DPR-GR Kodya Palangka Raya
5. 1967: Surat Penghargaan dari DPR-GR Kodya Palangka Raya
6. 1968: Piagam Penghargaan dari Menteri Perhubungan RI
6. 1968: Piagam Penghargaan dari Menteri Perhubungan RI
7. 1971: Piagam Penghargaan dari Sekretariat Bersama
7. 1971: Piagam Penghargaan dari Sekretariat Bersama
Golkar Kabupaten Barito Utara.
Golkar Kabupaten Barito Utara.
8. 1971: Surat Keterangan dari Seskoad
8. 1971: Surat Keterangan dari Seskoad
9. 1974: Surat Penghargaan dari Panglima Daerah
9. 1974: Surat Penghargaan dari Panglima Daerah
Militer XI/Tambun Bungai
Militer XI/Tambun Bungai
10. 1977: Piagam Penghargaan di bidang pers Kalimantan Tengah
10. 1977: Piagam Penghargaan di bidang pers Kalimantan Tengah
Baris 180: Baris 176:
* ''Manaser Panatau Tatu Hiang'' (1965)
* ''Manaser Panatau Tatu Hiang'' (1965)
* ''Kalimantan Membangun'' (1979)
* ''Kalimantan Membangun'' (1979)

== Penghargaan ==
=== Tanda jasa ===
Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1983|p=691}}
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Karya Satya rib (1959)-Kelas I.svg|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|}

{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="3"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (6 November 1998)<ref name=":0">{{Cite web|title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2021-01-20|archive-date=2022-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|dead-url=no}}</ref>
| colspan="3"|[[Bintang Mahaputera Utama]] (7 Agustus 1995)<ref name=":0" />
| colspan="3"|[[Bintang Gerilya]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="3"|[[Satyalancana Karya Satya]] (Kelas I)
| colspan="3"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
|-
!Baris ke-5
| colspan="3"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="3"|[[Satyalancana G.O.M I]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="3"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Wira Dharma]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Penegak]]
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 187: Baris 229:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commonscat}}


* {{id}} [http://www.kalteng.go.id/TjilikRiwut.htm Tjilik Riwut di situs web resmi Kalimantan Tengah]
* {{id}} [http://www.kalteng.go.id/TjilikRiwut.htm Tjilik Riwut di situs web resmi Kalimantan Tengah]

== Bibliografi ==
* {{Citation|author=Lembaga Pemilihan Umum|date=1983|title=Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Tahun 1982|volume=XV|pages=|url=https://www.google.co.id/books/edition/_/PdsG-wAeW2wC?hl=id&gbpv=0}}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 200: Baris 246:


{{Pahlawan Indonesia}}
{{Pahlawan Indonesia}}
{{Gubernur Kalimantan Tengah}}


{{DEFAULTSORT:Riwut, Tjilik}}
{{DEFAULTSORT:Riwut, Tjilik}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
{{Tokoh-militer-stub}}
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Militer]]
[[Kategori:Tokoh Dirgantara Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Dirgantara Indonesia]]
[[Kategori:Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Pahlawan]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Penerbang Indonesia]]
[[Kategori:Penerbang Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]
[[Kategori:Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tokoh Dayak]]
[[Kategori:Tokoh Dayak]]
[[Kategori:Tokoh Dayak Ngaju]]
[[Kategori:Tokoh Dayak Ngaju]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Katingan]]
[[Kategori:Tokoh dari Katingan]]
[[Kategori:Kaharingan]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh aliran kepercayaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1971–1977]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1977–1982]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1982–1987]]
[[Kategori:Gubernur Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Gubernur Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]


{{Indo-politikus-stub}}

Revisi per 24 Juni 2024 16.08

Tjilik Riwut
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
28 Oktober 1971 – 17 Agustus 1987
Daerah pemilihanKalimantan Tengah
Gubernur Kalimantan Tengah Ke-2
Masa jabatan
30 Juni 1958 – Februari 1967
WakilReinout Sylvanus (1961–1967)
Sebelum
Pendahulu
R.T.A. Milono
Pengganti
Reinout Sylvanus
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Anakletus Tjilik Riwut

(1918-02-02)2 Februari 1918
Kasongan, Borneo, Hindia Belanda
Meninggal17 Agustus 1987(1987-08-17) (umur 69)
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Partai politikIndependen
Suami/istriClementine Suparti
Anak1. Emilia Enon Herjani
2. A.R. Hawun Meiarti
3. Theresia Nila A.T.
4.Kameloh Ida Lestari
5. Anakletus Tarung Tjandrautama Tjilik Riwut
AlmamaterAkademi Angkatan Udara (1945)
Pekerjaan
Karier militer
PihakIndonesia Agama =kristen
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1945—1987
Pangkat Marsekal Pertama TNI
SatuanKorps Pasukan Khas
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Marsekal Pertama TNI (HOR) (Purn.) Anakletus Tjilik Riwut (EYD: Cilik Riwut) (2 Februari 1918 – 17 Agustus 1987) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dan Gubernur Kalimantan Tengah pertama dari 1958 hingga 1967.

Tjilik Riwut yang dengan bangga selalu menyatakan diri sebagai "orang hutan" karena lahir dan dibesarkan di belantara Kalimantan, adalah seorang pencinta alam yang juga menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Ketika masih belia, ia tiga kali mengelilingi pulau Kalimantan hanya dengan berjalan kaki serta menaiki perahu dan rakit. Dia menamatkan pendidikan dasarnya di kota kelahirannya. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Perawat di Purwakarta dan Bandung.

Tjilik Riwut adalah salah satu putra Dayak dari Suku Dayak Ngaju yang menjadi anggota KNIP. Perjalanan dan perjuangannya kemudian melampaui batas-batas kesukuan untuk menjadi salah satu pejuang bangsa. Penetapannya sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 108/TK/Tahun 1998 pada tanggal 6 November 1998 merupakan wujud penghargaan atas perjuangannya pada masa kemerdekaan dan pengabdiannya dalam membangun Kalimantan Tengah.

Karier militer

Setelah selesai menuntut ilmu di Pulau Jawa, Tjilik Riwut diterjunkan ke Kalimantan oleh Pangeran Muhammad Noor, Gubernur Borneo saat itu sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk, namun dia tidak terjun. Nama-nama yang terjun merebut Kalimantan adalah Harry Aryadi Sumantri, Iskandar, Sersan Mayor Kosasih, F. M. Suyoto, Bahrie, J. Bitak, C. Williem, Imanuel, Mika Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, J. H. Darius, dan Marawi.

Rombongan-rombongan ekspedisi ke Kalimantan dari Jawa kemudian membentuk barisan perjuangan di daerah yang sangat luas. Mereka menghubungi berbagai suku Dayak di berbagai pelosok Kalimantan untuk menyatukan persepsi rakyat yang selama ini hidup di bawah penjajahan sehingga bersama-sama dapat menggalang persatuan dan kesatuan.

Selain itu, Tjilik Riwut berjasa memimpin pasukan MN 1001 yang berhasil melaksanakan operasi penerjunan pasukan payung pertama dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 1947, yang seterusnya ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU. Waktu itu, pemerintah RI masih berada di Yogyakarta dan pangkat Tjilik Riwut adalah Mayor TNI. Pangkat terakhir yang Tjilik Riwut pegang adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.

Tjilik Riwut adalah salah seorang yang cukup berjasa bagi masuknya pulau Kalimantan ke pangkuan Republik Indonesia. Sebagai seorang putra Dayak, ia mewakili 185.000 rakyat yang terdiri dari 142 suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 panglima, 10 patih, dan 2 tumenggung dari pedalaman Kalimantan yang bersumpah setia kepada pemerintah RI secara adat di hadapan Presiden Sukarno di Gedung Agung Yogyakarta, 17 Desember 1946.[2]

Sebagai tentara, pengalaman perangnya meliputi sebagian besar pulau Kalimantan dan Jawa. Setelah perang usai, Tjilik Riwut aktif di pemerintahan. Dia pernah menjadi Gubernur Kalimantan Tengah setelah sebelumnya menjadi Wedana Sampit serta Bupati Kotawaringin,[3] menjadi koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan terakhir sebagai anggota DPR RI.

Tjilik Riwut mengasah keterampilan menulisnya semasa dia bergabung dengan Sanusi Pane di Harian Pembangunan. Tjilik Riwut telah menulis sejumlah buku mengenai Kalimantan yaitu: Makanan Dayak (1948), Sejarah Kalimantan (1952), Maneser Panatau Tatu Hiang (1965, stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju), dan Kalimantan Membangun (1979).

Pada hari Senin tanggal 17 Agustus 1987, yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, Tjilik Riwut meninggal di usia 69 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Suaka Insan karena menderita penyakit liver/hepatitis. Ia dikebumikan di Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Namanya kini diabadikan untuk salah satu bandar udara yaitu Bandar Udara Tjilik Riwut dan jalan utama di Palangka Raya.

Karya tulis

Tjilik Riwut juga aktif menulis, buku-bukunya antara lain:

  • Makanan Dayak (1948)
  • Sejarah Kalimantan (1952)
  • Kalimantan Memanggil (1958)
  • Memperkenalkan Kalimantan Tengah dan Pembangunan Kota Palangka Raya (1962)
  • Manaser Panatau Tatu Hiang (1965)
  • Kalimantan Membangun (1979)

Penghargaan

Tanda jasa

Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;[4]

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (6 November 1998)[5] Bintang Mahaputera Utama (7 Agustus 1995)[5] Bintang Gerilya
Baris ke-2 Satyalancana Karya Satya (Kelas I) Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana G.O.M I
Baris ke-6 Satyalancana G.O.M IV Satyalancana Wira Dharma Satyalancana Penegak

Referensi

  • Riwut, Nila, 2007, Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan, Yogyakarta: NR Publishing.
  • Riwut, Nila, 2003, Maneser Panatau Tatu Hiang, Pusaka Lima.

Pranala luar

Bibliografi

Referensi

  1. ^ Mencari Indonesia: demografi-politik pasca-Soeharto Oleh Riwanto Tirtosudarmo
  2. ^ http://www.boombastis.com/fakta-tjilik-riwut/71194
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-26. Diakses tanggal 2017-05-02. 
  4. ^ Lembaga Pemilihan Umum 1983, hlm. 691.
  5. ^ a b "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Milono
Gubernur Kalimantan Tengah
1958–1967
Diteruskan oleh:
Reinout Sylvanus